Perkembangan Kehidupan Masyarakat Sebelum Kedatangan Bangsa Barat Pada awalnya, bangsa Eropa datang untuk membeli rempah-rempah yang tidak dihasilkan di negaranya. Namun, karena mendatangkan keuntungan luar biasa, mereka menerapkan semangat kolonialis dan imperialis. Semangat kolonialis ialah semangat penguasaan oleh suatu negara atas bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu. Imperialis memperluas daerah jajahannya untuk kepentingan industri dan modal. Akibatnya, masyarakat yang semula adalah pemilik berbalik menjadi budak. Masyarakat kehilangan hak atas milik mereka sendiri melalui berbagai kebijakan, seperti monopoli, tanam paksa, sewa tanah, penyerahan wajib, dan lain-lain yang diterapkan oleh kolonial. Di bidang kebudayaan, terjadi perkembangan dari masa ke masa. Kedatangan bangsa Eropa membawa agama baru di Kepulauan Indonesia, Kristen Protestan dan Katholik. Adat istiadat bangsa Eropa juga berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari dalam keraton sampai rakyat jelata. Pengaruh itu dapat dilihat dari tata cara bergaul (lebih bebas dan demokratis), gaya perkawinan, model berpakaian, disiplin, menghargai waktu, rasionalis, individualistis (sifat mementingkan diri), materialistis (sifat mementingkan materi), dan pendidikan. Di bidang pendidikan, pemerintah kolonial membangun sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun kejuruan. Walaupun membedakan para peserta didik dengan membedakan sekolah untuk anak-anak khusus Belanda, bangsawan, dan rakyat jelata, namun pendidikan membawa dampak positif bagi cara berpikir anak bangsa. Bahkan, ada mahasiswa Indonesia yang bersekolah sampai ke Belanda. Kaum terdidik inilah yang bahu-membahu dengan para pemuda mulai memikirkan untuk melepaskan diri dari penjajahan. Di bidang pemerintahan, para pemimpin kita tidak berdaya menghadapi para pedagang yang licik. Para pemimpin kita dengan mudah termakan oleh politik adu domba yang dijalankan oleh para penjajah. Jika pun para pemimpin mencoba untuk melawan, kebanyakan mereka terpaksa menyerah karena lemahnya persenjataan atau karena kelicikan Belanda. Akibatnya, Belanda berhasil menguasai kerajaan yang dipimpinnya. Raja atau sultan yang memerintah hanyalah merupakan simbol yang telah kehilangan kekuasaannya. Dalam menjalankan kekuasaannya, pemerintah Hindia Belanda menerapkan hukum seperti yang berlaku di Belanda. Sistem pemerintahan yang diterapkan mengikuti ajaran Trias Politica. Sistem ini mengenal pemisahan antara lembaga legislatif (pembuat undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang), dan yudikatif (pengawas pelaksanaan undang-undang). Kilas Balik Hindu-Buddha adalah agama dan kebudayaan yang berasal dari India. Agama Hindu berasal dari gabungan agama bangsa Arya di Asia Tengah dan bangsa Dravida di India. Agama Hindu mengenal kastakasta dalam masyarakat. Kitab sucinya ialah Weda. Agama Buddha timbul sebagai reaksi atas agama Hindu. Agama Buddha disiarkan oleh Sidarta Gautama. Agama Buddha tidak mengakui kasta dalam masyarakat. Kitab sucinya ialah Tripitaka. Di Indonesia, agama dan kebudayaan Hindu-Buddha tumbuh dan berkembang dengan baik. Banyak kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaankerajaan tersebut ialah Kutai, Tarumanegara, Holing, Sriwijaya, Mataram Kuno, Singosari, Kediri, Sunda, Bali, dan Majapahit. Peninggalan kerajaankerajaan Hindu-Buddha masih dapat kita temui saat ini dalam bidang sosial, teknologi, kesenian, dan pendidikan. Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Persebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia terjadi karena peranan pedagang, bandarbandar, dan para wali serta ulama. Berita Cina mencatat bahwa pada abad ke-7, Islam telah ditemukan di daerah Sumatra bagian utara. Islam tumbuh dan berkembang dengan baik di Kepulauan Indonesia. Hal itu terlihat dari banyak tumbuh kerajaan-kerajaan Islam. Kerajaan-kerajaan itu mulai dari Kerajaan Perlak di ujung utara Pulau Sumatra sampai di Pulau Ternate dan Tidore di timur Indonesia. Perlak merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kebudayaan Islam tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia. Jejak kebudayaan itu masih dapat kita temui saat ini di sekitar kita. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia merupakan daya tarik utama bagi bangsa Eropa. Mereka kemudian berlomba datang ke Nusantara. Pada awalnya, kedatangan mereka hanya untuk berdagang. Namun, karena memberikan keuntungan yang luar biasa, ketamakan muncul. Mereka menguasai hampir seluruh daerah di Kepulauan Indonesia melalui monopoli, tanam paksa, sewa tanah, penyerahan wajib, dan lain-lain. Kerajaankerajaan di Indonesia satu per satu ditundukkan. Sikap Rakyat Indonesia Terhadap Kedatangan Bangsa Barat Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada para petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal(induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada negara asal (mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme). Jadi kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan kemudian dijadikan bagian wilayah mereka. *. Imperialisme Berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai.Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain. Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya. Macam-macam imperialisme Pada umumnya imperialisme dapat dibedakan menjadi 2 macam dengan perbedaan sebagai berikut : pembeda Imperialisme kuno Imperialisme modern Waktu Terjadi sebelum revolusi industri (abad 18) Terjadi setelah revolusi industri Tujuan Glory (mencari kejayaan) Gold (mencari kekayaan) Gospel (menyebarkan agama kristen) Mencari daerah baru untuk : -tempat mencari bahan mentah/baku industri -pemasaran hasil indutri -tempat penanaman modal b. Masuknya kekuatan barat dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia Latar belakang pelayaran orang-orang eropa ke dunia timur dimulai dengan peristiwa dikuasainya kota Konstantinopel(ibukota Romawi Timur) oleh bangsa Turki dalam perang salib (1453) membawa perubahan besar bagi bangsa eropa. Kesultanan Turki melarang orang kristen membeli rempah-rempah dari Konstantinopel yang waktu itu menjadi satu-satunya pusat perdagangan rempah-rempah di eropa. Hal inilah yang akhirnya memaksa orang orang eropa untuk berlayar ke dunia timur dengan tujuan mencari sendiri pusat rempah-rempah dunia. Selain latar belakang di atas ada juga beberapa faktor yang mempercepat keinginan dari bangsa eropa untuk mengadakan pelayaran samodera, yaitu : - keinginan untuk membuktikan teori Copernicus (heliosentris) - keinginan untuk membuktikan teori Galileo Galilei yang menyatakan bahwa bumi itu bulat - keinginan untuk membuktikan kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya “Imago Mundi” yang menceritakan keajaiban dan kemakmuran di dunia timur (Cina) - ditemukannya kompas sebagai alat penunjuk arah dalam perjalanan - adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang-orang islam di seluruh dunia Negara-negara pelopor perjalanan ke dunia timur Masa ketika negara-negara eropa melakukan perjalanan ke dunia timur dikenal dengan sebutan abad penjelajahan samodera. Negara-negara yang mempeloporinya adalah Portugis dan Spanyol. Berikut tokoh-tokohnya : Portugis : - Bartholomeus Diaz (sampai ujung selatan Afrika 1486) - Vasco da Gama ( sampai India 1498) - Alfonso d’ Albuquerque ( sampai Malaka 1511, Maluku 1512) Spanyol : - Colombus ( penemu jalan ke Amerika, mendarat di kepulauan Bahama dan Haiti 1492) - Hernando Cortez ( ekspedisi Meksiko 1485 – 1547) - Magelhaenz (pengeliling dunia pertama 1519 – 1522) Negara-negara eropa yang lain seperti Inggris, Perancis, Belanda dll akhirnya mengikuti jejak Portugis dan Spanyol mengadakan penjelajahan samodera. Akibat penjelajahan samodera adalah: - ditemukannya benua baru oleh bangsa eropa, seperti Amerika, Australia. - Munculnya penjajahan yang dirasakan oleh bangsa pribumi - Pengenalan budaya barat kepada penduduk asli c. Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia Secara umum kedatangan bangsa barat di Indonesia dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan mendesak mencari rempah-rempah, yang kemudian diikuti oleh mencari kejayaan dan menyebarkan agama (Glory, Gold, Gospel). Bangsa-bangsa barat yang pernah menjajah Indonesia antara lain : Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis (tidak langsung), Belanda. Spanyol masuk dari Filipina ke Maluku (Tidore) tahun 1521, Portugis masuk Indonesia dari Malaka ke Maluku (Ternate) 1512. Belanda masuk ke Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Di Indonesia mereka mendirikan VOC (1602). Beberapa gubernur jenderal Belanda yang memerintah : 1. Jan Pieterzoon Coen (1618), mendirikan benteng di Jayakarta 2. Daendels (1808-1811) Gubernur jenderal Belanda di Indonesia dalam pengaruh Perancis,terkenal karena membuat jalan dari Anyer-Panarukan Masa penjajahan Inggris, gubernur jenderalnya dijabat oleh Raffles (1811-1814). Kebijakan yang dilakukannya adalah : 1. membagi Jawa atas 16 karesidenan untuk mempermudah pengawasan 2. mengangkat para bupati menjadi pegawai negeri 3. melarang kerja rodi 4. memperkenalkan sistem sewa tanah (landrente) 5. membentuk susunan pengadilan model Inggris Berdasarkan perjanjian Convention of London (1814) maka Inggris menyerahkan Indonesia kepada Belanda. Diangkatlan Van Den Bosch menjadi penguasa di Indonesia dengan tugas mencari uang sebanyak-banyaknya untuk mengisi kas Belanda yang kosong. Ia kemudian menciptakan politik yang paling menyengsarakan rakyat yaitu “Tanam Paksa (Cultuurstelsel)”. Penjajahan menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan rakyat Indonesia, hal inilah yang kemudian menimbulkan usaha perlawanan rakyat menentang kekuasaan penjajah. Perlawanan Rakyat Menentang Penjajahan Asing Sebab-sebab terjadinya perlawanan : 1. penerapan berbagai politik pemerasan yang menyengsarakan rakyat, misal: - politik devide et impera - politik monopoli - politik pax neerlandica 2. campur tangan penjajah terhadap urusan keraton 3. kekecewaan rakyat akibat kurang dihargainya budaya penduduk pribumi 4. dll Bentuk-bentuk perlawanan : a. Perang Maluku (1817) Sebab umum : ketidakpuasan rakyat akibat penerapan politik pemerasan yang diterapkan misalnya; monopoli cengkeh, pelayaran hongi Cara perlawanan : dengan menyerbu benteng Belanda Duurstede di Saparua Tokoh : Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Anthoni Reebok, dll b. Perang Paderi (1821-1838) Sebab : - pertentangan aliran Wahabi (ingin pemurnian islam) dgn Tasawuf (islam tradisional) - adanya kebiasaan buruk yang ingin diberantas misal; mabuk, judi dll - pertentangan antara hukum adat (matrilinial) dgn hukum islam (patrilinial) - perebutan pengaruh antara kaum adat dengan kaum ulama - adanya campur tangan Belanda sehingga situasi memanas Cara perlawanan : melalui perang Tokoh : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Gapuk, Tuanku Nan Cerdik, dll c. Perang Diponegoro (1825-1830) Sebab umum : - kekuasaan raja Mataram yang semakin kecil dan terbatas, dibaginya wilayah kerajaan menjadi 4 daerah lewat perjanjian Giyanti - dikuranginya hak-hak kaum bangsawan keraton - beban rakyat semakin berat akibat pemerasan oleh penjajah Sebab khusus : - pembuatan jalan kereta api melewati makam leluhur P. Diponegora tanpa izin Cara perlawanan : melalui pemberontakan di seluruh tanah Jawa Tokoh : P. Diponegoro, Sentot Alibasyah, P. Mangkubumi, Kyai Mojo, dll d. Perang Aceh (1873-1904) Sebab perang : - perbedaan penafsiran atas kedudukan daerah Sumatera Timur, baik Belanda maupun kerajaan Aceh menganggap itu wilayahnya - dibukanya terusan Suez menjadikan Aceh menjadi penting dalam pelayaran internasional - adanya pelaksanaan politik Pax Neerlandica oleh Belanda - penolakan rakyat Aceh terhadap tuntutan Belanda agar Aceh tidak berhubungan dengan negara asing dan mengakui Belanda sebagai yang dipertuan Cara perlawanan : melalui pemberontakan bersenjata Tokoh : Teuku Umar, Teungku Cik Di Tiro, Cut Nyak Din, dll e. Perang Bali (1846-1909) Sebab perang : - tuntutan Belanda untuk menghapuskan hukum “Tawan Karang” yang ditolak raja-raja Bali - raja-raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan Belanda Cara perlawanan : melalui perang puputan Tokoh : I Gustu Ketut Jelantik, I Gusti Ngurah Made Kerangasem, dll f. Perang Banjarmasin (1859-1863) Sebab perang : - terjadinya perselisihan mengenai tahta kerajaan antara P. Tamjidillah dan P. Hidayat, di mana Belanda kemudian campur tangan - keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica disana Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat Tokoh : P. Hidayat, P. Antasari, dll g. Perang Tapanuli (1878-1907) Sebab perang : - penentangan raja Tapanuli yang masih menganut animisme atas penyebaran agama Kristen oleh Belanda - adanya keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat Tokoh : Sisingamangaraja XII Berbagai pemberontakan di atas semuanya dapat dipadamkan oleh Belanda karena kurangnya persatuan dan hanya mempertahankan daerahnya sendiri. Awal abad 20 Belanda telah dapat menguasai seluruh wilayah Indonesia sehingga penerapan politik Pax Neerlandica dapat dikatakan berhasil. Dalam perkembangannya awal abad 20 ini pula perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia mengalami perubahan yaitu melalui berbagai organisasi modern. Ini terjadi akibat positif dari politik ethis. Perubahan Kehidupan Politik,Sosial,ekonomi dan Agama Masyarakat Dibawah Pengaruh Barat ERKEMBANGAN PENGARUH BARAT DAN PERUBAHAN EKONOMI, DEMOGRAFI DAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL 1. LATAR BELAKANG KEDATANGAN ORANG – ORANG EROPA KE DUNIA TIMUR 1. Renaissance Renaissance berasal dari bahasa Prancis, Renascari yaitu kelahiran kembali kebudayaan klasik dari jaman Romawi dan Yunani kuno yang meliputi kesusasteraan, seni dan ilmu pengetahuan. Gerakan ini dipelopori oleh Dante Aligheiri, Petrarca dan Boccacio. Timbulnya gerakan ini disebabkan oleh : 1. Terjadinya pertumbuhan perdagangan di kota Venesia, Florence dan Geno (Italia) 1. Adanya puing-puing bangunan lama yang megah dan mengagumkan di kota Roma dan kota-kota lainnya 1. Perkembangan ekonomi Italia lebih maju dari Negara Eropa lainnya 2. Bangsawan Italia tidak tinggal di pedalaman tapi di kota-kota 1. Penjelajahan samudera dan Penemuan daerah baru Awal abad ke 16 bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan Negara Eropa lainnya mengadakan penjelajahan samudera karena didorong oleh factor-faktor : a. Tahun 1453 kota Konstantinopel jatuh ke tangan Turki yang mengakibatkan harga rempah-rempah menjadi sangat mahal 1. Berkembangnya Ilmu pengetahuan tentang bumi dan ilmu astronomi dan penemuan kompas 1. Timbulnya keinginan untuk mencari keuntungan yang besar dan upaya untuk mencari daerah baru 1. Ingin menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia 1. Adanya Penemuan baru di bidang ilmu Pengetahuan a. Johan Guttenberg menemukan mesin cetak b. Nicolaus Copernicus menemukan matahari sebagai pusat tata surya c. Galileo galilei menemukan teleskop d. Marthin Luther pencetus agama kristen Protestan 1. Dominasi gereja katolik terhadap segala aspek kehidupan 1. PAHAM RASIONALISME, REVOLUSI INDUSTRI, DAN KAPITALISME SERTA PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA 1. Paham Rasionalisme Rasionalisme adalah paham yang menganggap sesuatu itu dianggap benar jika sesuai dengan akal pikiran. Tempat kelahiran rasionalisme adalah Prancis (Renne Descartes 1596-1650). Ia adalah seorang filosof,ilmuwan dan matematikus Prancis yang tersohor. Sebenarnya, rasionalisme merupakan kelanjutan dari perlawanan terhadap ajaran-ajaran yang bersifat dogmatis dan taradisi yang mulai tampak pada abad ke-15 dan abad ke-16. 2. Merkantilisme Istilah Merkantilisme diambil dari kata ”Mercari” yang artinya berjual beli. Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi di mana negara memiliki wewenang yang besar, atau disebut juga sebagai sistem ekonomi proteksi. Kemakmuran diperoleh dari perdagangan luar negeri. Tujuan dari merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing negara. Negara atau pemerintah memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya untuk membiayai negara; negara atau pemerintah merupakan satusatunya penguasa ekonomi. Cara yang digunakan dalam rangka memperkaya Negara adalah dengan penumpukan kekayaan yang berupa logam mulia yaitu emas dan perak. Negara yang banyak memiliki timbunan logam mulia dalam jumlah yang besar merupakan negeri yang kaya, dan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kekuatannya sehingga dapat memperkuat armada perangnya. 3. Revolusi Industri Revolusi Industri adalah perubahan radikal dalam cara pembuatan atau memproduksi barang-barang dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun untuk tenaga pemproses. Dengan digunakannya mesin-mesinmenjadikan tenaga manusia tidak terpakai lagi, sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi barang, termasuk perubahan dalam cara kerja dan pemasarannya. 4. Kapitalisme Kapitalisme adalah system dan paham ekonomi yang modalnya ( penanaman modal dan kegiatan industrinya ) bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta guna bersaing bebas di pasaran internasional, nasional maupun lokal. Kapitalisme merupakan respon terhadap merkantilisme yang menempatkan Negara sebagai pemilik kekayaan Negara. Kapitalisme menempatkan individu sebagai pemilik modal yang menguasai kekayaan alam. C. MASUKNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME ASING KE WILAYAH INDONESIA : PORTUGIS, SPANYOL, VOC-BELANDA DAN INGGRIS 1. MASA KEKUASAAN VOC Usaha bangsa Barat untuk mendapatkan benua baru dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol yang ingin mendapatkan rempah-rempah. Bartholomeu Dias (1492) dan Vasco daGama (1498) berkebangsaan Portugis berlayar menyusuri pantai barat Benua Afrika akhirnyatiba di Kalkuta, India. Kemudian mereka membangun kantor dagang di Kalkuta dan berdagang di Asia Tenggara. Pada tahun 1512, Portugis masuk ke Maluku sedangkan Spanyol masuk ke Tidore (1521) untuk mencari rempahrempah. Pada tahun 1596, pedagang Belanda dengan empat buah kapal di bawah Cornelis de Houtman berlabuh di Banten. Mereka mencari rempah-rempah di sana dan daerah sekitarnya untuk diperdagangkan di Eropa. Namun, karena kekerasan dan kurang menghormati rakyat maka diusir dari Banten. Kemudian pada tahun 1598, pedagang Belanda datang kembali ke Indonesia di bawah Van Verre dengan delapan kapal dipimpin Van Neck, Jacob van Heemkerck datang di Banten dan diterima Sultan Banten Abdulmufakir dengan baik. Sejak saat itulah ada hubungan perdagangan dengan pihak Belanda sehingga berkembang pesat perdagangan Belanda di Indonesia. Namun, tujuan dagang tersebut kemudian berubah. Belanda ingin berkuasa sebagai penjajah yang kejam dan sewenang-wenang, melakukan monopoli perdagangan, imperialisme ekonomi, dan perluasan kekuasaan. Setelah bangsa Belanda berhasil menanamkan kekuasaan perdagangan dan ekonomi di Indonesia maka pada tanggal 20 Maret 1602 Belanda membentuk kongsi dagang VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang dianjurkan oleh Johan van Olden Barnevelt yang mendapat izin dan hak istimewa dari Raja Belanda. Alasan pendirian VOC adalah adanya persaingan di antara pedagang Belandasendiri, adanya ancaman dari komisi dagang lain, seperti (EIC) Inggris, dan dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Untuk mendapatkan keleluasaan usaha di Indonesia, VOC memiliki hak oktroi, yaitu hak istimewa. Di samping itu, VOC juga melakukan pelayaran Hongi, yakni misi pelayaran Belanda yang ditugasi mengawasi, menangkap, dan mengambil tindakan terhadap para pedagang dan penduduk pribumi yang dianggapnya melanggar ketentuan perdagangan Belanda. Usaha VOC semakin berkembang pesat (1623) dan berhasil menguasai rempahrempah di Ambon dalam peristiwa Ambon Massacre. Selanjutnya tahun 1641, VOC berhasil merebut Malaka dari tangan Portugis. VOC selalu menggunakan Batigslot Politiek (politik mencari untung, 1602 – 1799) dengan memegang monopoli Belanda di Indonesia. Selain itu, VOC menjalankan politik devide et impera, yakni sistem pemecah belah di antara rakyat Indonesia. Perjalanan kongsi dagang VOC lama kelamaan mengalami kemunduran, bahkan VOC runtuh pada tanggal 31 Desember 1799. Kemunduran VOC disebabkan hal-hal berikut. a. Perang-perang yang dilakukan membutuhkan biaya yang besar padahal hasil dari bumi Indonesia telah terkuras habis dan kekayaan Indonesia sudah telanjur terkirim ke Negeri Belanda. VOC tidak kuat lagi membiayai perang-perang tersebut. b.Kekayaan menyebabkan para pegawai VOC melupakan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab mereka terhadap pemerintah dan masyarakat. c.Terjadinya jual beli jabatan. d.Tumbuhnya tuan-tuan tanah partikelir. e.Kekurangan biaya tersebut tidak dapat ditutup dengan hasil penjualan tanah saja, VOC harus juga mencari pinjaman. Akibatnya, utang VOC semakin besar. f.Pada akhir abad ke-18, VOC tidak mampu lagi memerangi pedagang-pedagang Eropa lainnya (Inggris, Prancis, Jerman) yang dengan leluasa berdagang di Nusantara sehingga monopoli VOC hancur. Keberadaan VOC sudah tidak dapat dipertahankan lagi sehingga harta milik dan utang-utangnya diambil alih oleh pemerintah negeri Belanda. Pemerintah kemudian membentuk Komisi Nederburg untuk mengurusinya, termasuk mengurusi wilayah VOC di Indonesia (1800 – 1907). 2. MASA KEKUASAAN BELANDA (PRANCIS) Tahun 1807 – 1811, Indonesia dikuasai oleh Republik Bataaf bentukan Napoleon Bonaparte, penguasa di Prancis (Belanda menjadi jajahan Prancis). Napoleon Bonaparte mengangkat Louis Napoleon menjadi wali negeri Belanda dan negeri Belanda diganti namanya menjadi Konikrijk Holland. Untuk mengurusi Indonesia, Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Indonesia (1808 – 1811). Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa dari serangan Inggris sehingga pusat perhatian Daendels ditujukan kepada pertahanan dan keamanan. Untuk memperoleh dana, Daendels menjual tanah-tanah kepada orang-orang swasta. Akibatnya, tanahtanah partikelir mulai bermunculan di sekitar Batavia, Bogor, Indramayu, Pamanukan, Besuki, dan sebagainya. Bahkan, rumahnya sendiri di Bogor dijual kepada pemerintah, tetapi rumah itu tetap ditempatinya sebagai rumah tinggalnya. Tindakan dan kekejaman Daendels tersebut menyebabkan rajaraja Banten dan Mataram memusuhinya. Untuk menutup utang-utang Belanda dan biaya-biaya pembaharuan tersebut, Daendels kembali menjual tanah negara beserta isinya kepada swasta, sehingga timbullah system tuan tanah di Jawa yang bertindak sebagai raja daerah, misalnya di sekitar Batavia dan Probolinggo. Kekejaman Daendels tersebut terdengar sampai ke Prancis. Akhirnya, dia dipanggil pulang karena dianggap memerintah secara autokrasi dan Indonesia