kelompok sosial pada masyarakat petani

advertisement
KELOMPOK SOSIAL PADA
MASYARAKAT PETANI
DISUSUN OLEH:
1.
APRILIYANTI N
(1404020006)
2.
DIANITA PUTRI
(1404020014)
3.
ANGGUN CAHYA DH
(1404020020)
4.
SITI AIDA INSANI
(1404020028)
5.
DILA ASHARIANA
(1404020031)
6.
INDRA WIBOWO
(1404020042)
KELOMPOK V
MATERI
DEFINISI
CIRI &
SYARAT
FUNGSI
FAKTOR
PENDORONG
KLASIFIKASI
(JENIS)
FAKTOR
PEMBENTUK
END
PROSES
PEMBENTUK
Kelompok sosial mengandung pengertian
suatu kumpulan dari individu-individu yang saling
berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan
atau pikiran yang sama.
Ada pun pengertian kelompok sosial menurut
para Ahli:
1.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
2.
George Homans
3.
Soerjono Soekanto
Kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia
yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan
saling berinteraksi.
Kelompok adalah kumpulan individu yang
melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki
perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan
yang terorganisasi dan berhubungan secara
timbal balik.
Kelompok adalah himpunan atau kesatuankesatuan manusia yang hidup bersama karena
saling berhubungan di antara mereka secara
timbal balik dan saling mempengaruhi.
1.
Setiap anggota kelompok memiliki
kesadaran bahwa dia bagian dari
kelompok tersebut.
2.
Memiliki struktur sosial sehingga
kelangsungan hidup kelompok tergantung
pada kesungguhan para anggotanya
dalam melaksanakan perannya.
3.
Memiliki norma-norma yang mengatur
hubungan diantara para anggotanya.
4.
Memiliki kepentingan bersama.
5.
Adanya interaksi dan komunikasi diantara
anggotanya.
1.
Merupakan satuan yang nyata dan dapat
dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
2.
Memiliki struktur sosial, yang setiap
anggotanya memiliki status dan peran
tertentu.
3.
Memiliki norma-norma yang mengatur di
antara hubungan para anggotanya.
4.
Memiliki kepentingan bersama.
5.
Adanya interaksi dan komunikasi diantara
para anggotanya.
1.
Setiap anggota kelompok memiliki
kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok
tersebut.
2.
Adanya hubungan timbal balik
antaranggota.
3.
Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan
ideologi, kesamaan kepentingan atau
kesamaan nasib.
4.
Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku.
5.
Bersistem dan berproses.

Dapat mengurangi kesenjangan dalam
lingkungan baru.

Sangat berguna dalam pencarian informasi
baru .

Dan saat remaja kelompok menjadi sangat
penting, karena kelompok menjadi bagian
dari identitas.

Memudahkan pekerjaan.

Menciptakan iklim demokratis.
Pada proses pembentukan
kelompok sosial ada faktor-faktor
tertentu yang mendorong manusia
untuk membentuk dan bergabung
dalam suatu kelompok sosial tertentu.
Adapun dorongan tersebut antara
lain :
1. Dorongan untuk mempertahankan
hidup.
2. Dorongan untuk meneruskan
keturunan.
3. Dorongan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja.
Bergabung dengan sebuah
kelompok merupakan sesuatu yang
murni dari diri sendiri atau juga secara
kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir
dalam keluarga tertentu. Namun, ada
juga yang merupakan sebuah pilihan.
Dua faktor utama yang tampaknya
mengarahkan pilihan tersebut:
1.
Kedekatan.
2.
Kesamaan.
► Kedekatan
geografis tempat tinggal.
► Kedekatan
geografis daerah asal.
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya
tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya.
Kesamaan kesamaan yang dimaksud
antara lain :
 Kesamaan
kepentingan
 Kesamaan
keturunan
 Kesamaan
nasib.
Pada dasarnya, pembentukan kelompok
dapat diawali dengan adanya persepsi,
perasaan atau motivasi, dan tujuan yang
sama dalam memenuhi kebutuhannya.
Dalam proses selanjutnya didasarkan
adanya hal-hal berikut:
1.
Persepsi: Pembagian kelompok didasarkan
pada tingkat kemampuan intelegensi yang
dilihat dari pencapaian akademis.
2.
Motivasi: Pembagian kekuatan yang
berimbang akan memotivasi anggota
kelompok untuk berkompetisi secara sehat
dalam mencapai tujuan kelompok.
3.
Tujuan: Terbentuknya kelompok karena
memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan
tugas-tugas kelompok atau individu.
4.
Organisasi: Pengorganisasian dilakukan
untuk mempermudah koordinasi dan
proses kegiatan kelompok.
Independensi: Kebebasan setiap anggota
untuk menyampaikan ide, pendapat, serta
ekspresi selama kegiatan.
Interaksi: Interaksi merupakan syarat utama
dalam dinamika kelompok, karena dengan
interaksi akan ada proses transfer ilmu
dapat berjalan secara horizontal yang
didasarkan atas kebutuhan akan informasi
tentang pengetahuan tersebut.
5.
6.
Klasifikasi Kelompok
Berdasarkan Indentifikasi Diri
a.
In-Group
In group : suatu perasaan perikatan antara satu
orang dengan orang lain dalam suatu kelompok
sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat
sehingga membentuk suatu perilaku – perilaku
sosial tertentu seperti : Solidaritas, kesediaan
berkorban, kerja sama.
b.
Out-Group
Out group : Out-side feeling, seseorang merasa
bukan bagian dari kehidupan kelompok. Outgroup feeling selalu ditandai munculnya perilaku
antogonistik dan antipati.Sehingga muncul gejala
prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif,
lalai, dan sebagainya.
Klasifikasi Kelompok Berdasarkan
Kualitas Hubungan diantara Para
Anggotanya.
a.
Kelompok Primer
Merupakan suatu kelompok yang hubungan
antar anggotanya saling kenal mengenal dan
bersifat informal.
b.
Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial
yang terbentuk karena Merupakan hubungan antar
anggotanya bersifat formal, impersonal dan
didasarkan pada asas manfaat.
Klasifikasi Kelompok
Berdasarkan Pencapaian
Tujuan
a.
Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki
peraturan-peraturan dan tugas dengan
sengaja dibuat untuk mengatur hubungan
antar anggotanya.
b.
Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk
karena pertemuan yang berulang-ulang dan
memiliki kepentingan dan pengalaman yang
sama.
“
”
YA ALLAH… JADIKANLAH APA YANG TELAH
ENGKAU AJARKAN BERMANFAAT BAGI
KAMI… AMIN
TERIMA KASIH
Download