8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Istilah data dan informasi

advertisement
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Data
Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian, ada yang
menyebut data sebagai informasi dan sebaliknya. Menurut Gordon B. Davis yang
dimuat dalam buku (Tata Sutabri: 2005, hal 16), yang menjelaskan hubungan
antara data dan informasi, informasi adalah data yang telah diproses ke dalam
suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima, mempunyai nilai nyata dan
terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang
terjadi pada saat tertentu.
Menurut Drs. Jhon J. Longkutoy (Tata Sutabri: 2005, hal 16), istilah data
adalah suatu nilai majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang
mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambargambar, angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu
ide, objek, kondisi, atau situasi. Jelasnya, data dapat berupa apa saja yang dapat
ditemui diamana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif di
dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pihak pimpinan
organisasi.
8
9
2.2.
Sistem
Dalam hal ini terdapat dua pendekatan didalam mendefinisikan sistem
yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemen
atau
komponennya.
Pendekatan
yang
menekankan
pada
prosedurnya
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem
yang menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem adalam
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sistem (Djon Irwanto, S.Kom: 2006, hal 2) adalah sekumpulan komponen
yang mengimplementasi model dan fungsionalitas yang dibutuhkan. Komponenkomponen tersebut saling berinteraksi di dalam sistem guna mentras-formasi
input yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi output yang berguna dan
bernilai bagi actor-nya.
Dari beberapa pengertian sistem yang telah dijelaskan dapat dilihat bahwa
pendapat-pendapat tersebut pada dasarnya mempunyai satu pengertian yang sama
yang pada akhirnya adalah pencapaian suatu sasaran atau tujuan tertentu secara
bersama-sama.
2.2.1
Karakteristik Sistem
Suatu sitem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan bahwa hal tersebut biasa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun
karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
10
1. Komponen sistem (component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya
saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem, yng
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
4. Penghubung sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem atau Interface.
Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lain. Bentuk output dari satu subsistem akan menjadi
input untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut.
5. Masukan sistem (Input)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
6. Keluaran sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang berguna.
Output ini merupakan input bagi subsistem yang lain.
7. Pengolahan sistem (Process).
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang kan mengubah input
menjadi output.
11
8. Sasaran sistem (objective)
Setiap sistem mempunyai tujuan atau objektif masing-masing, jika sistem
tidak mempunyai sasaran, operasi pada sistem tidak ada gunanya.
2.2.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya
adalah sebagai berikut ini.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstrack system) dan sistem
fisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, Misalnya
sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah siatem yang di rancang
oleh manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem
tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system).
12
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.3
Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti baik yang menerimanya, dan menggambarkan suatu kejadian nyata
serta dapat diguanakan sebagai alat untuk pengambilan keputusan. Informasi
dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran kounikasi dan
lain sebagainya. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi
luruh, kerdil dan akhirnya mati.
2.3.1
Siklus Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah, harus diolah untuk
menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk
mengolah data tersebut, disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus
pengolahan data (siklus- informasi). Data yang diolah melalui suatu model akan
menjadi informasi yang- digunakan oleh pemakai, untuk membuat suatu
keputusan dan melakukan suatu tindakan. Siklus informasi dapat digambarkan
seperti pada gambar 3.1 dibawah ini:
Proses
(Model)
Input
(Data)
Dasar Data
Output
(Informasi)
Penerima
Data
(Ditangkap)
Hasil
(Tindakan)
Keptusan
(Tindakan)
Gambar 2.1 Siklus informasi (Jogiyanto H.M: 2005, hal 9)
13
2.3.2
Kualitas informasi
Kualitas informasi yang baik dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek, yaitu:
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, akurat
berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat, karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise), yang dapat mengubah atau
merusak informasi. Komponen akurat meliputi:
• Kelengkapan (Completeness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan
yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
• Kebenaran (Correctness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
• Keamanan (Security)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
2. Tepat waktu (Timelines)
Informasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan lagi mempunyai nilai lagi, karena informasi
merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Mahalnya informasi
disebabkan karena cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat, sehingga
diperlukan
teknologi
mengirimkannya.
mutakhir
untuk
mendapatkan,
mengolah
dan
14
3. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk
satu orang dengan lainnya berbeda. Relevansi untuk tiap-tiap orang satu
dengan yang lainnya berbeda. Contoh, informasi mengenai harga pokok
produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi
akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan. Sebaliknya informasi
mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang
ahli tehnik perusahaan.
2.4
Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam
pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Berikut
ini definisi sistem informasi menurut para ahli:
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang dimuat dalam buku
(Jogiyanto H.M: 2005, hal 11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.4.1
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block), yang terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu: blok masukan,
blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali.
15
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi
satu dengan lainnya, membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk motode
dan media untuk memperoleh data yang akan di input, yang dapat berupa
dokumen.
2. Blok Model (Model Block)
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika
yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan dalam
database, untuk menghasilkan output yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah output yang merupakan informasi yang
berkualitas, dan dokumentasi yang berguna untuk tingkatan manajemen serta
semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Blok teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim output serta membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data (Database Block)
Database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan
satu dengan yang lain, database tersimpan dalam hardware komputer dan
menggunakan software untuk memanipulasinya. Database bisa diakses atau
16
dimanipulasi menggunkan paket software yang disebut Data Base
Management System (DBMS).
6. Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem, seperti misalnya bencana alam, api,
temperatur air, debu, kegagalan system itu sendiri, kesalahan-kesalahan,
sabotase, dsb. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan, untuk
menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah, atau
bila bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
2.5
Analisis Sistem
Sebelum melakukan perancangan sistem informasi, maka harus dilakukan
analisis sistem untuk mempeloreh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan
kekurangan sistem yang sedang berjalan. Analisis sistem (Jogiyanto H.M: 2005,
hal 64) adalah orang yang menganalisis sistem yang mempelajari masalahmasalah yang timbul dan menentukan
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem
untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan .
2.5.1
Tahapan Analisis Sistem
Dalam menganilis sebuah sistem, ada empat tahap dasar yang harus
dilakukan oleh analisis sistem adalah:
1. Identify, yaitu identifikasi masalah.
Mengidintifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam
tahap analisis sistem. Tugas yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi
penyebab masalah, identifikasi titik keputusan dan identifikasi personilpersonil kunci.
17
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
Memahami kerja sistem yang ada adalah dengan mempelajari dengan rinci
bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajarinya dengan cara
melakukan penelitian pendahuluan atau survey system.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan maka
perlu dianalisis kelemahan sistem, analisis pengukuran sistem, analisis
kebutuhan informasi, analisis keandalan sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan keterangan
serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga
memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai dokumentasi
bagi pengembangan sistem selanjutnya.
2.5.2
Tujuan Analisis Sistem
Tujuan analisis sistem adalah:
1. Mendefinisikan masalah secara tepat dengan menguraikan permasalahan
menjadi bagian – bagian yang kecil, sehingga dapat mempermudah pencarian
penyelesaiannya.
2. Menyusun alternatif penyelesaian masalah, selalu ada lebih dari satu cara
untuk menyelesaikan masalah atau mendisain suatu sistem.
3. Memilih dan mempertimbangkan satu alternatif penyelesaian masalah. Yaitu
dengan cara mengurutkan satu dari alternatif penyelesaian yang paling
diprioritaskan, sehingga penyelesaian masalah dapat ditangani secara lebih
efisien dan efektif.
18
2.5.3
Perancangan Sistem
Pada
tahap
mengkonversi
perancangan
spesifikasi
logis
sistem
ke
ini
dalam
merupakan
sebuah
prosedur
disain
yang
untuk
dapat
diimplementasikan pada sistem komputer organisasi. Tahap perancangan
mempunyai 2 (dua) maksud dan tujuan utama yaitu sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
terlibat.
Pada tahap analisis dan perancangan sistem digunakan alat bantu yang digunakan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan hasil analis dan perancangan sistem
yang dilakukan.
2.6
Rekayasa Perangkat Lunak.
Model sekuensial linier untuk software engineering, sering disebut juga
dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun. Model ini mengusulkan
sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan
sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis,
disain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model sekuensial linier
melingkupi aktivitas–aktivitas sebagai berikut:
1. Rekayasa dan permodelan sistem
Pandangan sistem ini penting ketika software harus berhubungan dengan
elemen-elemen yang lain seperti software, manusia, dan database. Rekayasa
19
dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem
dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak.
2. Analisis kebutuhan software
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusunya padasoftware. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus
memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan Interface yang
diperlukan.
3. Disain
Disain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada
empat atribut sebuah program yang berbeda, struktur data, arsitektur software,
representasi Interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses disain
menterjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang
dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode.
4. Generasi kode
Disain kode harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca.
Jika disain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat
diselesaikan secara mekanis.
5. Pengujian
Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa
semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu
mengarahkan
pengujian
untuk
menemukan
kesalahan-kesalahan
dan
memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang
sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
20
6. Pemeliharaan
Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan
(pengecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). Perubahan
akan terjadi karena kesalahan – kesalahan ditentukan, karena software harus
disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan – perubahan di dalam
lingkungan eksternal atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan
fungsional atau unjuk kerja.
Gambar 2.2 Model Sekuensial Linier (Roger S. Pressman : hal 37)
2.7
Pemodelan Sistem
UML meyediakan beberapa notasi dan artifak standar yang bisa digunakan
sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses anlisis dan disain.
Artistik dalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam berbagai bentuk yang
digunakan atau yang dihasilkan dalam proses pengembangan perangkat lunak.
Contoh adalah source code yang dihasilkan oleh proses pemprograman.
ACTOR
Actor1
Gambar 2.3 Actor (Julius Hermawan: 2005, 14)
21
Actor adalah segala yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer.
Jadi actor ini berupa orang, perangkat keras, atau mungkin juga objek lain dalam
sistem yang sama.
CLASS
Class1
Gambar 2.4 Notasi Class (Julius Hermawan: 2005, 14)
Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi obyek yang
memiliki
atribut
dan
operasi
yang
sama.
Class
digunakan
untuk
mengimplementasikan Interface.
Notasi class berbentuk bersegi panjang berisi 3 bagian : persegi paling atas untuk
nama class, persegi panjang paling bawah untuk operasi, dan persegi panjang
paling di tengah untuk atribut.
Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu
class. Implementasi operasi dalam Interface dijabarkan oleh operasi dalam class.
Oleh karena itu keberadaan Interface selalu disertai oleh class yang
menginplementasikan operasiya.
INTERACTION
Gambar 2.6 Notasi Interaction (Julius Hermawan: 2005, 18)
Interaction digunakan untuk menunjukan baik aliran pesan atau informasi
antar obyek maupun hubungan antar obyek. Biasaya interaction ini dilengkapi
22
juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi,
parameter yang dikirim dan tipe parameter yang di kembalikan .
PACKAGE
Gambar 2.7 Notasi Package (Julius Hermawan: 2005, 19)
Package adalah container atau wadah konseptual yang digunakan untuk
mengelompokan elemen-elemen dari sistem yang sedang dibamngun, sehingga
dapat dibuat model yang lebih sederhana.
NOTE
Gambar 2.8 Notasi Note (Julius Hermawan: 2005, 19)
UML yang berorientasikan object mempunyai beberapa notasi standar.
Note digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar tambahan dari satu
elemen sehingga biasa langsung tertampil dalam model.
DEPENDENCY
Gambar 2.9 Notasi Dependency (Julius Hermawan: 2005, 20)
Dependency merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada
salah satu elemen member pengaruh pada elemen lain.
23
Terdapat 2 sterotype dari dependency, yaitu Include dan Extend. Include
menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada di garis tanpa panah)
memicu eksekusi bagian dari elemen yang lain (yang ada di garis dengan panah),
misalnya untuk notasi A -- > B operasi yang ada di class A memicu dieksekusinya
operasi yang ada di class B. Extend menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen
di garis tanpa panah bisa disisipkan ke dalam elemen yang ada di garis dengan
panah, misalnya untuk notasi A -- > B suatu fungsi dari Use case A bias di
sisipkan ke dalam Use case B atau dengan kata lain A operasional untuk B.
<< include >>
Gambar 2.10 Notasi include dependency (Julius Hermawan: 2005, 20)
ASSOCIATION
Gambar 2.11 Notasi Association (Julius Hermawan: 2005, 21)
Asssociation menggambarkan navigasi antar class (Navigation), berapa
banyak obyek lain yang biasa berhubungan dengan satu obyek (Multiplicity antar
class), dan apakah satu class menjadi bagian dari calss yang lainya (Aggregation).
Navigation dilambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis.
Bidirectional navigation menunjukan bahwa dengan mengetahui salah satu class
bisa didapatkan informasi dari class lainnya.
GENERALIZATION
Gambar 2.12 Notasi Generalization (Julius Hermawan: 2005, 22)
24
Generalization menunjukan antara elemen yang lebih umum ke elemen
yang lebih spesifik. Dengan generalization, class yang lebih spesifik (subclass)
akan menurunkan atribut dan operasi dari class yang lebih umum (superclass),
atau “subclass is a superclass”.
REALIZATION
---------------Gambar 2.13 Notasi Realization (Julius Hermawan: 2005, 22)
Realization menunjukan hubungan bahwa elemen yang ada di bagian
tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada
dibagian dengan panah. Misalnya class merealisasikan package, component
merealisasikan class atau Interface.
Diagram-diagram yang ada dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
a. Use case Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan Use case dan aktor-aktor (suatu jenis
khusus dari kelas). Use case adalah alat Bantu terbaik guna menstimulasi
pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut
pandangnya.
System
UseCase1
Actor
Actor
Gambar 2.14 Contoh Use case Diagram (Munawar: 2005, 64)
b. State Machine Diagram
Obyek pada sistem mengubah state-nya untuk merespon event dan waktu.
State diagram menangkap perubahan state tersebut. State diagram fokus pada
25
perubahan state hanya pada satu obyek. Segi empat yang pinggirnya oval bisa
mewakili state, sedangkan garis dengan tanda panah mewakili transaction.
Gambar 2.15 Contoh State Machine Diagram (Munawar: 2005, 75)
c. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari setiap
Use case diagram yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 2.16 Contoh Sequence Diagram (Munawar: 2005, 91)
d. Class Diagram
Class Diagram adalah jenis – jenis objek dalam sistem dan
berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara mereka.
Keberagaman
Order
1
-dateReceived : Date = [0..1]
-isPrepaid : Boolean = [1]
-number : String = [1]
-price : Decimal
+dispatch()
+close()
Pelanggan
*
1
-name : char = [1]
-address : char = [0..1]
+getCreditRating() : string
Asosiasi
Class
Batasan
Generalisasi [Class Generalisai]
(if order.Customer.getCreditRating is "poor"
then order is Prepaid must be true
-contactName : char
-creditRating : String
-creditLimit : String
+billForMonth() : int
+remind()
*
«interface»
Antrian Pemesanan
+quantity() : int
+price() : decimal
Operasi
«interface»
Pelanggan Perseorangan
+creditCardNumber()
Pelanggan
SalesRep
(getCreditRating()==’poor’)
Atribut
0..1
Karyawan
*
1
Produk
Gambar 2.3 Contoh Class Diagram
26
e. Collaboration Diagram
Collaboration diagram adalah perluasan dari obyek diagram. Collaboration
diagram menunjukkan message-message obyek yang dikirimkan satu sama
lain.
Gambar 2.17 Contoh Collaboration Diagram (Munawar: 2005, 102)
f. Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya
dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsifungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar
objek.
Gambar 2.18 Contoh Activity Diagram (Munawar: 2005, 111)
g. Component Diagram
Component diagram mengandung component, Interface dan relationship.
Suatu component bisa mengakses service-service yang ada di component lain
dengan cara import Interface.
Nama Component
Gambar 2.19 Contoh Component Diagram (Munawar: 2005, 122)
27
h. Diployment Diagram
Diployment diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik,
menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian
hardware.
Gambar 2.20 Contoh Deployment Diagram (Munawar: 2005, 127)
i. Package Diagram
Package adalah pengelompokan kontruksi yang memungkinkan untuk
mengambil kontruksi tersebut di UML dan mengelompokkan elemen-elemen
tersebut secara bersama – sama menjadi level yang lebih tinggi.
Gambar 2.21 Contoh Package Diagram (Munawar: 2005, 132)
j. Object Diagram
Object diagram adalah gambaran obyek – obyek secara ringkas di sebuah
sistem pada suatu waktu. Object diagram sering disebut sebagai instance
diagram karena menujukkan mekanisme instance-instance dari class.
Gambar 2.22 Contoh Object Diagram (Munawar: 2005, 137)
28
k. Communication Diagram
Communication diagram adalah sejenis dengan diagram interaksi, yang lebih
menekankan pada link data diantara bermacam-macam participant pada
interaksi tersebut.
Gambar 2.23 Contoh Communication Diagram (Munawar: 2005, 142)
l. Composite Structure Diagram
Diagram
composite
structure
adalah
diagram
untuk
menunjukkan
dekomposisi secara hirarkis sebuah class ke sebuah struktur internal. Hal ini
memungkinkan untuk memecah obyek yang kompleks menjadi bagian-bagian
kecil.
Gambar 2.24 Contoh Composite Diagram (Munawar: 2005, 146)
m. Interaction Overview Diagram
Interaction overview diagram bisa dianggap sebagai activity diagram dimana
semua aktivitas diganti dengan sedikit sequence diagram, atau bisa juga
dianggap sebagai sequnce diagram yang dirincikan dengan notasi activity
diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran pengawasan.
29
Gambar 2.25 Contoh Interaction Overview Diagram (Munawar: 2005, 150)
n. Timing Diagram
Timing diagram adalah bentuk lain dari interaction diagram, dimana fokus
utamanya lebih ke waktu. Timing diagram sangat penting guna menunjukkan
faktor pembatas waktu diantara perubahan state pada obyek yang berbeda.
Gambar 2.26 Contoh Timing Diagram (Munawar: 2005, 152)
2.8
Basis Data
Basis data, menurut Stepens dan Plew (2000), adalah mekanisme yang
digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang
kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan.
Tujuan utama sistem manajemen basis data adalah menyediakan cara menyimpan
dan mengambil informasi basis data secara mudah dan efisien.
Data dalam sebuah basis data disusun berdasarkan sistem hirarki yang unik yaitu:
30
a. database, merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama yang
lainnya. Kumpulan file yang tidak terkait satu sama yang lainnya tidak disebut
database.
b. file, yaitu kumpulan dari record yang terkait dan memiliki format field yang
sama dan sejenis.
c. record, yaitu kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data individu
tertentu.
d. field, yaitu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari data seperti
nama, alamat, dan lain sebagainya.
e. byte, yaitu atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari
sebuah field. Huruf tersebut dapat berupa numerik maupun abjad atau karakter
khusus.
f. bit, yaitu bagian terkecil dari data secara keseluruhan yaitu karakter ACII nol
atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte.
g. entiti, sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata di mana informasi
yang berkaitan dengannya dikumpulkan
h. relationship, hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
i. atribut, karakteristik dari entitas atau relationship yang menyediakan
penjelasan detail tentang atau relationship tersebut.
2.8.1
Model Basis Data
Model basis data menyatakan hubungan rekaman yang tersimpan dalam
data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan
keadaan ini. Model basis data ada tiga macam yaitu (Kadir, 1999:3).
31
1) Model Hirarkis
Model hirarkis biasa disebut model pohon dengan menggunakan pada
hubungan orang tua anak. Simpul yang terhubung dengan simpul pada level
dibawahnya disebut simpul orang tua. Setiap simpul orang tua memiliki satu
atau beberapa simpul anak.
Penerbit
(Tabel akar, atau orang tua)
Pengarang
Toko Buku
Judul
Daftar Buku
(Tabel anak)
Pesanan
(Tabel anak level sebelumnya)
Gambar 2.30 Model basisdata hierarki (Janer Simarmata & Iman Paryudi :
2006, hal 25)
2) Model Jaringan
Model jaringan menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul
anak dapat memiliki lebih dari satu simpul orang tua.
(Pemilik)
Penerbit
Kontrak
Persediaan
(set structure)
Pengarang
Toko Buku
(anggota)
Gambar 2.31 Model basisdata jaringan (Janer Simarmata & Iman Paryudi :
2006, hal 26)
3) Model Relasional
Model relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah
digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model relasional menggunakan
sekumpulan tabel (yang disebut relasi atau tabel relasi), dengan masingmasing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
32
Penerbit
Supply
Kontak
Pengarang
Toko Buku
Menjual
Menulis
Judul Buku
Stock
Daftar Buku
Pesanan
Pesanan
Gambar 2.32 Model basisdata Relasional (Janer Simarmata & Iman Paryudi
: 2006, hal 25)
2.8.2. Perancangan Basis Data
Proses perancangan basis data, dibagi menjadi 3 tahapan:
1) Perancangan Basis Data Konseptual
Merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep.
Perancangan basis data secara konseptual terdiri tiga langkah yaitu:
a) Penentuan entitas pada basis data, seperti mahasiswa, fakultas, mata
kuliah, dan ruang kuliah.
b) Pendefisian hubungan antar entitas, seperti registrasi mahasiswa dalam
mata kuliah, fakultas yang mengajarkan mata kuliah, dan penggunaan
ruang untuk kuliah.
c) Penerjemahan hubungan ke dalam entitas, seperti dosen mengajar
mahasiswa atau dokter melayani pasien.
33
Gambar 2.33 basisdata konseptual (http://blog.its.ac.id/hadumadik/2007/09/)
2) Perancangan Basis Data secara logis
Merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model basis data
yang akan dipakai. Namun sebagaimana halnya perancangan basis data secara
konseptual, perancangan ini tidak bergantung pada DBMS yang akan dipakai.
Gambar 2.34 basisdata logis
(http://jsofian.wordpress.com/2008/04/14/perancangan-sederhana-sim-salon/)
3) Perancangan Basis Data secara fisis
Merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat
logis menjadi basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan
eksternal (yang spesifik terhadap DBMS yang dipakai). Contohnya : penyajian
struktur record, urutan record.
34
Gambar 2.35 Contoh ERD rumah sakit
(http://jenggotnaga.wordpress.com/2007/09/26/gambar-erd-rumah-sakit/)
2.9
SQL SERVER 2005
SQL Server 2005, diluncurkan pada bulan Oktober 2005, merupakan
penerus ke SQL Server 2000. Bangunan pada kekuatan SQL Server 2000, SQL
Server 2005 akan menyediakan suatu data solusi manajemen dan analisis yang
akan membantu organisasi apapun ukuran ke:
1.
Membangun dan menyebarkan perusahaan aplikasi yang lebih aman,
scalable, dan handal.
2.
Memaksimalkan
produktivitas
TI
dengan
menciptakan,dan mengelola aplikasi database.
mengurangi
kerumitan,
35
3.
Memberdayakan pengembang melalui modern yang kaya, fleksibel,
modern lingkungan untuk pengembangan menciptakan lebih aman aplikasi
database.
4.
Berbagi data di antara beberapa platform, aplikasi, dan perangkat untuk
memudahkan menghubungkan internal dan eksternal sistem.
SQL Server 2005 akan mencakup data perangkat tambahan ke perusahaan data
manajemen di bidang berikut ini:
1.
Ketersediaan.
Investasi dalam tinggi ketersediaan teknologi, tambahan cadangan dan
memulihkan kemampuan, dan replikasi akan mengaktifkan perangkat
tambahan perusahaan untuk membangun.
2.
Skalabilitas.
Skalabilitas seperti partisi, snapshot isolasi, 64-bit dan mendukung akan
memungkinkan Anda untuk membangun dan menyebarkan Anda yang
paling menuntut aplikasi yang menggunakan SQL Server 2005.
3.
Keamanan.
Fitur tambahan seperti "Aman secara default" dan pengaturan keamanan
yang ditingkatkan akan membantu tinggi tingkat untuk keamanan data
perusahaan.
4.
Manageability.
Baru alat manajemen suite, diperluas self-tuning kemampuan, dan kuat
pemrograman model baru akan meningkatkan produktivitas database
administrator.
36
5.
Interoperabilitas.
Melalui dukungan untuk standar industri, Layanan web, dan Microsoft
.NET Framework, SQL Server 2005 akan mendukung interoperabilitas
dengan multi-platform, aplikasi, dan perangkat.
2.10
VISUAL BASIC.NET
Visual Basic.Net (VB.NET) adalah bahasa pemrograman berdasarkan DOS
bahasa aslinya bernama BASIC (Beginners' All-purpose Symbolic Instruction
Code). VB.NET 2005, sebuah cabang dari Visual Basic, adalah berorientasi objek
berdasarkan
bahasa
pemrograman
VB.NET
yang
dilaksanakan
dengan
menggunakan Microsoft. NET framework.
Visual Basic. NET adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan
untuk membuat winforms atau webapp dan membuat program aplikasi berbasis
objek apapun dalam bahasa pemrograman berorientasi (oop), ADO.NET,
Multithreading atau Windows Services. VB.NET pemrograman memanfaatkan
konsep terhubung ke string enkripsi, bentuk warisan, ekspresi reguler dan
deployment.
Gambar 2.36 Tampilan aplikasi VB.Net(google.com)
37
Gambar 2.37 Tampilan form VB.Net(google.com)
2.11
Sistem Rekam Medis.
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang
dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989
tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
A.
Manfaat Rekam Medis
1.
Pengobatan Pasien
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan
dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan
tindakan medis yang harus diberikan kepada pasien.
38
2.
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan
jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga
medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
3.
Pendidikan dan Penelitian
Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis
penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk
bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi
kedokteran.
4.
Pembiayaan
Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk
menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.
Catatan tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.
5.
Statistik Kesehatan
Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan,
khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk
menentukan jumlah penderita pada penyakit – penyakit tertentu.
6.
Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat
dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin dan etik.
B.
Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis
Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran menegaskan bahwa dokter dan
dokter gigi wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktik kedokteran.
Setelah memberikan pelayanan praktik kedokteran kepada pasien, dokter dan
39
dokter gigi segera melengkapi rekam medis dengan mengisi atau menulis semua
pelayanan praktik kedokteran yang telah dilakukannya.
Setiap catatan dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda
tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. Apabila dalam
pencatatan rekam medis menggunakan teknologi informasi elektronik, kewajiban
membubuhi tanda tangan dapat diganti dengan menggunakan nomor identitas
pribadi/Personal Identification Number (PIN).
Download