Siaran Pers Generasi Muda Indonesia Beresiko Mengidap Penyakit Jantung: Yayasan Jantung Indonesia dan Omron Healthcare Indonesia Melanjutkan Kerjasama Untuk Menekankan Pentingnya Langkah Pencegahan JAKARTA, 26 Januari 2016 - Penelitian terkini dari Kemementerian Kesehatan, menyebutkan bahwa kardiovaskular atau penyakit jantung masih menjadi penyakit paling mematikan di Indonesia. Secara lebih khusus, penelitian tersebut menunjukan bahwa dari total penduduk yang beresiko terkena penyakit jantung 39,1% berusia antara 15 sampai 45 tahun, bertolak belakang dengan persepsi selama ini bahwa penyakit jantung merupakan penyakit orang tua. Berdasarkan temuan ini, Yayasan Jantung Indonesia dan PT Omron Healthcare Indonesia hari ini memperpanjang Nota Kesepahaman (MoU) untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penyakit jantung. Berdasarkan laporan Harvard School of Public Health dan World Economic Forum pada tahun 2015 berjudul Economics of Non-Communicable Diseases in Indonesia, “Pertumbuhan ekonomi diikuti dengan urbanisasi yang pesat dan peralihan pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak kegiatan fisik. Hal ini juga mengakibatkan terus meningkatnya berbagai faktor resiko penyebab prevalensi penyakit tidak menular seperti kebiasan merokok dan meminum minuman beralkohol, makan makanan yang instan atau siap saji, dan kurangnya aktifitas fisik. Semua faktor ini berakibat meningkatkan resiko kerentanan terhadap berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan penyakit paru obstruktif kronik. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung adalah penyakit yang paling sering terjadi di antara penyakit tidak menular lainnya dan menyumbang 37% angka kematian akibat penyakit tidak menular. Hal penting lainnya, laporan tersebut juga memperkirakan Indonesia akan menderita kerugian ekonomi sebesar USD 4,47 triliun dari tahun 2012 sampai 2020 akibat penyakit tidak menular, yang di antaranya sebanyak USD 1,77 triliun disebabkan oleh penyakit jantung. Syahlina Zuhal, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, mengatakan, “Kami sangat prihatin dengan peningkatan penyakit jantung di Indonesia dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkannya. Dahulu, penyakit jantung pada umumnya menyerang para orang tua. Kini, kami mulai melihat anak-anak muda yang secara ekonomi produktif menjadi sangat rentan terkena penyakit Jantung karena pola hidup yang tidak sehat seperti memakan makanan junk food, merokok dll. ” Syahlina Zuhal menambahkan, “Kini, orang Indonesia cenderung bekerja dalam waktu yang lebih lama dari biasanya dan lebih sering duduk di depan meja dengan sedikit kegiatan fisik. Saya percaya mencegah lebih baik daripada mengobati, dan kuncinya adalah dengan terus Page 1 of 4 memantau beberapa faktor resiko penting seperti tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah dengan cara melakukan pemeriksaan rutin ke rumah sakit atau dapat juga dilakukan sendiri di rumah. Dalam setiap kampanyenya, YJI selalu menganjurkan masyarakat untuk menerapkan Panca Usaha Jantung Sehat, yaitu: Seimbangkan Gizi, Enyahkan Rokok, Hadapi dan Atasi Stres, Awasi Tekanan Darah dan Teratur Berolah Raga Sementara itu, Dr. Rarsari Soerarso, Ahli Penyakit Jantung dari Pusat Kardiovaskular Nasional RS Harapan Kita, mengatakan “Pemeriksaan kardiovaskular rutin sangatlah penting karena dapat mendeteksi faktor-faktor resiko secara dini. Jika anda tidak punya waktu untuk melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit, cara terbaik yang dapat anda lakukan adalah dengan memantau sendiri tekanan darah, kadar gula dan kadar kolesterol anda sendiri. Hal ini dapat dilakukan sendiri dengan mudah di rumah atau di tempat kerja dengan peralatan modern dan akurat seperti pengukur tekanan darah digital. Namun demikian, pemeriksaan di rumah tetap tidak bisa menggantikan pemeriksaan di rumah sakit oleh tenaga medis yang terlatih, yang hasilnya sangat penting untuk keperluan deteksi dini.” Didasari pentingnya pencegahan melalui deteksi dini, Yayasan Jantung Indonesia hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Omron Healthcare Indonesia selama dua tahun kedepan. “Kerjasama antara YJI dan Omron telah terjalin sejak 2007. Omron sebagai salah satu mitra kerja YJI, ikut membantu kami melaksanakan misi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit jantung, dengan menyediakan teknologinya untuk memonitor dan mengawasi kadar gula darah, tekanan darah, dan indeks massa tubuh sebagai indikator kesehatan utama. Kami berharap ke depannya jumlah penyakit jantung akan terus berkurang dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat dan rutin memeriksakan tekanan darahnya.” kata Ibu Syahlina. Kazuhide Kondo, Direktur Utama PT Omron Healthcare Indonesia mengatakan “Kami merasa terhormat dapat melanjutkan kerjasama kami dengan Yayasan Jantung Indonesia selama dua tahun kedepan. Penyakit jantung sangat memprihatinkan. Mengingat jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia yang meningkat, akan semakin bayak orang yang beresiko terkena penyakit tersebut dan sangatlah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara menjaga kesehatan. Kami percaya pencegahan adalah langkah terbaik, karena itu kami ingin membangun momentum yang sudah ada dengan Yayasan Jantung Indonesia dalam hal peningkatkan kesadaran masyarakat, pendidikan, konseling, dan penyediaan teknologi untuk memonitor kesehatan. Sejak kami menciptakan termometer digital pertama dan alat pengukur tekanan darah 30 tahun yang lalu, kami memiliki keinginan yang kuat untuk mengajak masyarakat bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri di rumah masing-masing, dengan menggunakan teknologi yang akurat. Kami percaya bahwa pemeriksaan tekanan darah di rumah masing masing, Page 2 of 4 selain secara rutin melakukan pemeriksaan di rumah sakit, dapat membantu masyarakat mendeteksi dan mencegah penyakit hipertensi, Kazuhide Kondo menambahkan. Keakuratan alat pengukur tekanan darah Omron telah diuji dan divalidasi. Pada pengujian pertama yang dilakukan oleh Working Group on Blood Pressure Monitor of the European Society of Hypertension (ESH), hanya 5 dari 23 alat yang mendapat rekomendasi, yang semuanya adalah alat pengukur tekanan darah buatan Omron. Dengan validasi yang konsisten dari ESH, British Hypertension society (BHS), Association for the Advancement of Medical Instrumentation (AAMI) dan rekomendasi terbaru dari dabl (Dabl Educational Trust), Omron Healthcare Indonesia optimistis dapat terus mengembangkan produknya dengan berpikir ke depan, mengidentifikasi serta memenuhi kebutuhan yang belum ada. Tentang Yayasan Jantung Indonesia Berdiri tanggal 4 Oktober 1974 dengan nama Yayasan Jantung Indonesia Dewi Sartika dan berubah nama pada tanggal 9 November 1981 menjadi Yayasan Jantung Indonesia. Sebagai sebuah yayasan nirlaba di bidang kesehatan, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) sangat berperan aktif membantu pemerintah dalam usaha mengurangi jumlah penderita Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dengan menjalankan program-program yang telah dibentuk yaitu Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif. Pada tingkat nasional YJI giat mengolahragakan masyarakat melalui pembentukan Klub Jantung Sehat dan Klub Jantung Remaja. Di tingkat Internasional YJI merupakan anggota dan ikut mendukung program-program WHO, serta pemrakarsa berdirinya ASEAN Federation of Heart Foundations dan Asia Pacific Heart Network. Website: http:www.inaheart.or.id Email: [email protected] Facebook di https: //www.facebook.com/Yayasan Jantung Indonesia Twitter: @jantungid Tentang Omron Corporation Omron Corporation merupakan pemimpin global dalam bidang otomatisasi, yang didasari oleh teknologi penginderaan dan kontrol. Bisnis Omron mencakup bidang yang luas, mulai dari otomatisasi industri dan komponen elektronik, hingga komponen elektronik untuk otomotif, sistem infrastruktur sosial, alat-alat kesehatan, dan solusi lingkungan. Didirikan pada 1933, Omron kini memiliki 39.000 karyawan yang bekerja untuk menyediakan produk dan layanan bagi pelanggan di 110 negara. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi website http://www.omron.asia, Facebook di https://www.facebook.com/OmronIndonesia dan LinkedIn di https://www.linkedin.com/company/omron-asia-pacific. Page 3 of 4 Kontak Media Yayasan Jantung Indonesia Bagian Komunikasi Informasi dan Edukasi Ira S. Pulungan T: (021) 3909567 M: 081311057268 E: [email protected] Dorothy Lee Omron Asia Pacific Pte Ltd T: +65 6513 1103 M: +65 9773 7407 E: [email protected] Theresa Lim Omron Asia Pacific Pte Ltd T:+65 6513 1104 E: [email protected] Agus Hermawan Cognito Communications Counsellors T: 021 739 9928 M: 08151801775 E: [email protected] Page 4 of 4