darah haid - PCNU Kabupaten Kendal

advertisement
Kajian Fiqih Wanita
oleh
Muhammad Adib Shofwan
HAID
1. Pengertian Haid
Yang dinamakan haid yaitu darah yang dikeluarkan seorang
wanita dari otot pangkal rahim secara alami (bukan karena
sakit rahim atau melahirkan) pada usia tertentu. Wallahu
a’lam.
Hukum mempelajari tentang haid dan
hal-hal Sekitarnya
 Mempelajari seputar haid dan hal-hal yang terkait
bagi seorang wanita hukumnya wajib ‘ain.
Sehingga baginya diwajibkan pergi dari rumah untuk
mengkaji ilmu tersebut, dan bagi seorang suami
diharamkan melarang istrinya apabila dia tidak dapat
memberi pelajaran sendiri.
 Bagi suami yang dapat mengajarkannya sendiri, maka
ia wajib mengajarkannya. Sedangkan bagi kaum lakilaki hukumnya Fardhu Kifayah karena hal ini tidak
bersentuhan langsung dengannya.Wallahu a’lam.
Dalil-Dali Tentang Haid
a. Firman Allah.
Dalam Al-Quran surat al- Baqoroh ayat 222
ِ ‫ك َع ِن الْم‬
ِ‫ض قُل ُهو اَ ًذى فَا ْعتَ ِزلُوا الن‬
ِ ‫اء ِِف ال َْم ِح ْي‬
ِ
‫ض َوالَ تَ ْق َربُ ْو ُه َّن َح ََّّت‬
‫س‬
‫ي‬
‫ح‬
‫َويَ ْسئَ لُ ْون‬
َ
َ
ْ
ْ
َ
َ
َ
ْ
َ
ِ‫ث اَمرُكم هللا ا‬
ِ ‫يطْهر َن فَِا َذا تَطَ َّهر َن فَأْ تُوه َّن‬
ِ
ِ
َّ
‫ب‬
‫ب‬
‫ا‬
‫َّو‬
‫الت‬
‫ب‬
‫ُي‬
‫اّلل‬
‫ن‬
‫ي‬
‫ح‬
‫ن‬
‫م‬
ُّ ‫ي َوُُِي‬
َّ
ُّ
ُ
ُ
َْ
َ
ُ ُ ََ َْ ْ ُ ْ
ْ
ُْ َ
‫ال ُْمتَطَ ِه ِريْ َن‬
Terjemahannya : “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah
haid itu adalah kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri
dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum
mereka itu suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di
tempat yang telah diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri”. ( Al-Baqoroh 222)
b. Sabda Rosulullah SAW.
ِ َ‫َه َذا َشىء َكتَ بهُ اّلل َعلَى ب ن‬
‫ات اَ َد َم‬
ُ َ ٌْ
َ
Artinya : “ Haid itu adalah sesuatu yang ditakdirkan Allah kepada cucucucu wanita Adam” ( HR Bukhori ).
Batas Minimal Umur Wanita Mulai Haid
 Perempuan dapat mengeluarkan darah yang dihukumi
haid minimal pada umur 9 tahun (hijriyyah) kurangtidak genap 16 hari.
Darah bisa dihukumi haid bila memenuhi 4
kriteria
Lama Waktu Haid

Haid minimal 24 jam dengan terus-menerus atau
terpisah-pisah keluarnya dalam 15 hari 15 malam.

Maksudnya terus-menerus, sekira kapas dimasukkan
dalam kemaluan wanita, masih ada basahnya darah,
walau hanya berwarna kuning atau keruh, meskipun
darah tidak sampai keluar pada bagian dalam kemaluan
yang nampak saat berjongkok.

Adapun darah yang keluar lamanya kurang dari 24 jam,
atau mencapainya, tetapi terpisah-pisah dalam waktu
lebih dari 15 hari 15 malam, itu tidak disebut darah haid,
bahkan istihadloh.
Maksimal haid 15 hari 15 malam. Umumnya haid 6 hari
6 malam atau 7 hari 7 malam, berdasarkan penelitian
Imam Syafi’i r.a. pada wanita-wanita Arab.

PENTING!!!!
 Jika ada wanita mengeluarkan darah haid terputus-putus yang diberi
hukum haid adalah : Kesemuaan waktu keluar darah dan waktu putus
yang ada di sela-selanya ( bukan hanya keluarnya darah saja ).
 Misal : keluar darah 3 hari, putus 4 hari, keluar lagi 1 hari, putus 4 hari,
keluar lagi 1 hari, maka keseluruhan 13 hari dihukumi haid.
1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15
1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15
1-13 dihukumi haid
Cara ibadah wanita yang darahnya terputus-putus

Saat pertama kali melihat keluarnya darah pada usia haid, baik
bagi yang baru pertama kali, maupun yang pernah mengalami,
seorang wanita wajib menghindari hal-hal yang diharamkan.
Juga harus menjaga agar sesuatu yang dipakai dalam ibadah
tidak terkena najisnya darah haid.

Jika lamanya mengeluarkan darah belum mencapai 24 jam,
maka ia tidak diwajibkan mandi.
Contoh Keluar darah selama 23 jam

Jika lamanya mengeluarkan darah sudah mencapai 24 jam,
maka sewaktu-waktu darahnya putus, dia wajib mandi, sholat
dan sebagainya seperti orang suci.
Contoh Keluar darah selama 30 jam
Tanggal 1-5 keluar darah. 6-10 berhenti, 11-12 keluar lagi
Tanggal 1-12 dihukumi haid
1-2-3-4-5
6-7-8-9-10
11-12
 Jika darahnya masih keluar lagi, maka mandi, sholat, puasa yang
dikerjakan pada putus darah tersebut tidak sah. Oleh karena itu,
besok dia wajib mengqodho’ puasa yang dikerjakan pada hari
putus darah tersebut, Sedangkan sholatnya tidak perlu
diqodho’dan dia tidak berdosa sebab berhubungan suami istri,
karena hanya melihat dhohirnya saja
 Kemudian sewaktu-waktu darahnya putus lagi dia wajib
mengerjakan hal-hal seperti di atas lagi.
 Kemudian jika darahnya masih keluar lagi, maka
keseluruhan hal-hal yang dikerjakan di atas tidak sah lagi,
begitu seterusnya selama belum melewati 15 hari 15 malam
di hitung dari pertama kali mengeluarkan darah. Wallahu
a’lam
 Darah yang dikeluarkan wanita hamil, sebelum dia terasa
hendak melahirkan (jawa: nglarani) itu di hukumi haid (ketika
memenuhi ketentuan haid).
 Wanita baik sudah pernah haid atau belum dia diharamkan
sholat dan lain-lain (dihukumi haid sementara), sebab
mengeluarkan darah secara terus-menerus (tidak perlu
menunggu 24 jam). Selanjutnya jika darah tidak mencapai 24
jam, ia tidak di hukumi haid maka harus mengqodho’ sholat
yang ditinggalkan selama mengeluarkan darah.
 Sedangkan bila sudah mencapai 24 jam maka dia diwajibkan
mandi. Wallahu A’lam.
 Minimal suci pemisah antara haid dengan haid selanjutnya
adalah 15 hari 15 malam. Umumnya suci 23 hari atau 24 hari,
maksimal suci tidak terbatas.
PERLU DIINGAT!!!!
 Jika seorang wanita mengeluarkan darah haid,
kemudian suci lamanya kurang dari 15 hari
tetapi jika di tambah dengan haid sebelumnya telah mencapai 15 hari,
lalu mengeluarkan darah lagi, maka darah yang pertama disebut darah
haid, kemudian putusnya dan awal darah yang kedua yang menjadi
penyempurna 15 hari dihukumi suci, kemudian darah selebihnya jika
memenuhi syarat haid disebut haid.
 Contoh : seorang wanita mengeluarkan darah 6 hari kemudian putus 13
hari, kemudian keluar lagi 5 hari. Maka darah yang 6 hari pertama
disebut haid, lalu putus 13 hari ditambah awal darah kedua selama 2
hari dihukumi suci. Kemudian darah selebihnya ( 3 hari ) disebut haid
lagi.
1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23-24-25
Hukumnya :1-6 haid, 7-21 suci, 22-23,24 haid
PERINGATAN !
Haid atau suci yang diusahakan dengan obat itu
hukumnya sah. Maksudnya pada waktu haid yang
diusahakan ia diharamkan menjalankan hal-hal
yang haram atas orang haid. Dan besok setelah suci
tidak wajib mengqodho’ sholat yang ditinggalkan
selama mengeluarkan darah tersebut. Dan pada
waktu suci yang diusahakan dia halal membaca AlQur’an, berhubungan suami istri dan sebagainya.
HAL-HAL YANG DIHARAMKAN
ATAS ORANG HAID ATAU NIFAS
Sholat.
Thowaf.
Menyentuh Al-Qur’an.
Membaca Al-Qur’an.
Diam dalam masjid.
Membawa Al-Qur’an.
Berpuasa.
Tholaq.
Lewat masjid jika khawatir akan menetesnya darah.
Bersentuhan kulit antara pusar dan lutut dengan suami walaupun
tidak syahwat, atau bersetubuh walaupun kemaluannya di bungkus.
11. Berwudhu atau mandi dengan niat menghilangkan hadas.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PERHATIAN !
 Jika haid atau nifas berhenti maka 11 hal di atas tetap
diharamkan selama dia belum mandi kecuali berpuasa
dan tholaq.
 Puasa yang ditinggalkan karena haid atau nifas besok
wajib diqodho’, sedang sholat yang ditinggalkan karena
haid atau nifas haram diqodho’.
 Haid dan nifas dapat dinyatakan putus jika benar-benar
sudah bersih,
andaikan kapas dimasukkan ke dalam kemaluan sudah
tidak ada basah-basahnya, walaupun pada bagian yang
tidak wajib dibasuh waktu bersuci. Hal ini akan lebih
nyata bila kapas setelah dimasukkan, lalu dicelupkan ke
dalam air, apakah airnya bersih atau masih ada keruh
SHOLAT YANG WAJIB DIQODLO AKIBAT DATANGNYA HAID ATAU NIFAS
Perinciannya adalah sbb :
 Bila mani’ datang dalam ruang waktu sholat dan telah melewati jarak
waktu yang cukup untuk mengerjakan sholat dan dia belum
mengerjakannya maka ketika suci dia diwajibkan untuk mengqodlo’ sholat
yang belum sempat dikerjakannya Contoh :
haid datang jam 13.00 ( 1 siang ) sedang dia belum shalat, maka dia
hanya diwajibkan meng qodho’ sholat dhuhur tersebut.
 Bila hilangnya mani’ berada dalam waktu sholat yang minimal masih
cukup untuk takbiratul ihram maka dia kewajiban untuk melaksanakan
sholat tersebut. Contoh :
Putus haid pada waktu dhuhur tinggal setengah menit, maka dia
diwajibkan sholat dhuhur dengan qodho’( Mengerjakan sholat yang
telah ditinggalkan )
 Bila hilangnya mani’ dalam ruang waktu yang bisa untuk menjama’
dengan sholat sebelumnya, maka sholat sebelum hilangnya mani’ juga
wajib untuk di qodlo’ Contoh :
Putus haid pada waktu sholat ashar tinggal setengah menit, maka
dia wajib sholat ashar dan dhuhur dengan qodho’ semuanya

1.
2.
Keluar haid pada pukul 1.00 siang, sementara dia
belum melaksanakan sholat dhuhur. 2 hari kemudian
haid berhenti saat waktu Ashar tinggal setengah
menit maka :
Sholat yang harus di qodlo’ adalah sholat dhuhur
(sebab datangnya haid telah melewati waktu yang
cukup untuk sholat).
Dan juga sholat ashar dan dzuhur saat berhentinya
darah (karena kedua sholat tersebut bisa di jama’ dan
saat berhentinya haid masih ada waktu yang cukup
untuk takbiratul ikhrom).
PUASA YANG WAJIB DI QODLO’
SEBAB HAID DAN NIFAS
Disaat haid dan nifas seorang wanita terjadi di bulan
Romadlon, maka semua puasa yang
ditinggalkannya wajib untuk di qodlo’ Demikian
juga puasa yang dia lakukan ketika tidak keluar
darah , namun masih dihukumi haid atau
nifas. Hal ini biasa terjadi pada wanita yang haid
dan nifasnya terputus-putus.
 Contoh :
 Awal Romadlon mulai keluar Haid sampai 2 hari,
kemudian berhenti selama 3 hari. Dan disaat itu ia
melakukan puasa, akan tetapi darah keluar lagi selama 5
hari, baru setelah itu suci sampai habisnya bulan
Romadlon.
 Maka : Puasa yang harus diqodlo’ adalah 10 hari dari awal
Romadlon. Dikarenakan semua dihukumi hari haid (
termasuk 3 hari yang tidak keluar darah, sehingga puasa
yang dilakukan dihukumi tidak sah )
1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-151-2-3-4-5-6-7-8-9-10 : Dihukumi haid dan wajib diqodlo’ ouasanya
MANDI BESAR
 Mandi besar adalah istilah untuk pelaksanaan mandi setelah mendapatkan
hadats besar. Adapun pengertian mandi secara bahasa adalah mengalirkan air
secara mutlak, sedangkan pengertian mandi secara syar'i adalah mengalirkan
air keseluruh tubuh dengan berniat
a. Perkara yang mewajibkan mandi






01. Bersetubuh walau tidak mengeluarkan sperma
02. Keluar sperma
03. Meninggal dunia
04. Haid
05. Nifas
06. Melahirkan
b. Fardlu mandi
 01. Niat, dilakukan bersamaan dengan basuhan pertama
 02. Mengalirkan air keseluruh tubuh
Perlu diperhatikan, ketika mandi kita harus jongkok agar kulit yang ada di
sekitar anus bisa terbasuh sempurna.
CARA SHOLAT BAGI WANITA ISTIHADLOH, KEPUTIHAN DAN BESER KENCING
Wanita istihadloh dan orang beser air seni atau selalu mengeluarkan cairan keputihan (yang
dihukumi najis), mereka tetap diwajibkan sholat dan halal bersetubuh dan lain-lain. Karena
dia termasuk suci ( bukan haid ).
Tata cara bersucinya :
 1. Mencuci farjinya dari najis.
 2. Menyumbat bagian farji dalam (melebihi bagian yang tidak wajib disucikan saat istinja’)
dengan kapas atau sesamanya kemudian dibalut sebelum wudhu.





Namun dalam hal ini ada beberapa aturan tambahan;
Keseluruhan mulai mencuci farji sampai mengerjakan sholat harus dilakukan dengan segera
Jika darah keluar karena kurang kuatnya pembalut, maka bersucinya batal, dan pembalutnya
harus dilepas dan bersuci mulai dari awal.
Wanita yang kesakitan memakai sumbat dan wanita yang berpuasa meskipun sunah dia tidak
wajib memakainya. Karena memakai sumbat itu membatalkan puasa, yakni ketika dilakukan
di siang hari.
Dalam berwudhu harus muwalah (anggota yang dibasuh sebelumnya belum kering ) serta
tidak boleh niat menghilangkan hadas atau bersuci dari hadas, karena hadasnya tidak pernah
putus. Bahkan supaya niat agar diperbolehkan menjalankan sholat fardlu.
Keseluruhan mulai mencuci farji sampai berwudlu harus dikerjakan setiap akan melakukan
sholat fardlu dan setelah masuk waktu. Dan hanya boleh digunakan untuk satu sholat fardhu,
dan untuk sholat sunnah boleh berkali-kali.
Wallahu A’lam
Segala kebenaran Ddari Allah SWT dan
semua kekurangan adalah dari kami
Download