5. SUCSESSION

advertisement
Pertemuan 4:
SUKSESI EKOLOGI



Ekosistem yang ada sekarang ini adalah hasil
perkembangan (dinamik) mahluk hidup dan
lingkungannya.
Perubahan tersebut adalah bertahap dan
berurutan (stadia) dari yang sederhana
menuju ekosistem kompleks.
Setiap stadia suksesi mempunyai struktur dan
fungsi yang berbeda dengan stadia yang akan
terbentuk berikutnya

Perkembangan tersebut terjadi karena adanya interaksi
antara mahluk hidup dengan lingkungannya :
 Pada awalnya lahan adalah kosong tanpa mahluk
hidup.
 Karena adanya faktor lingkungan yang menunjang,
maka mulai tumbuhlah mahluk hidup yang adaptif
terhadap keadaan lingkungan awal yang relatif
ekstrim tersebut (sebagai pionir).
 Mahluk hidup tersebut kemudian melakukan
aktifitas hidupnya sehingga dapat mempengaruhi
lingkungan.
 Demikian juga lingkungan akan terjadi perubahan
meskipun hanya sedikit demi sedikit. Lingkungan
yang berubah tersebut kemudian akan kembali
mempengaruhi mahluk hidup pionir tersebut.


Hasil interaksi antara mahluk pionir dengan
lingkungan awal adalah terciptanya keadaan
lingkungan yang berbeda dan menunjukkan
kemajuan dalam kualitas, sehingga
memungkinkan tumbuhnya mahluk hidup pionir
level dua.
Peristiwa interaksi akan terjadi lagi antara
mahluk hidup pioner level kedua dengan faktor
lingkungannya, demikian seterusnya hingga
sampai pada level klimaks yaitu terbentuknya
ekosistem yang komplek yang terdiri atas
berbagai jenis mahluk hidup dengan berbagai
faktor lingungan penunjangnya.

Sebagai contoh:
Lahan kosong jika dibiarkan secara alami akan
berkembang dan berubah menjadi ekosistem
kompleks.

Pada awal perkembangan akan dihuni oleh
bakteri dan jamur serta tumbuhan tingkat
rendah seperti lichen dan lmut yang tahan
terhadap keadaan lahan yang ekstrim
(miskin nutrient dan kering).

Jika lahan sudah tidak se ekstrim lahan
kosong, kemudian tahap berikutnya akan
ditumbuhi oleh jenis tumbuhan kriptogamae
berkormus seperti paku-pakuan.

Pada tahap akhir akan ditumbuhi oleh
pepohonan yang beranekaragam membentuk
ekosistem kompleks
Pioneer Communities (Lichens and moss)


Proses perkembangan ekosistem tersebut
disebut suksesi.
Definisi suksesi:
 Suksesi ialah suatu proses perkembangan
(perubahan), meliputi struktur spesies dan
komunitasnya, yang terarah sehingga dapat
diduga arah perkembangannya
 Definisi Suksesi menurut Tansley (1920):
Suksesi ialah perubahan perlahan dari
komunitas vegetasi suatu wilayah tertentu, di
mana ada pengalihan populasi satu spesies
dengan spesies lain/berbeda secara
bertahap, sehingga struktur dan fungsi tiap
stadia juga sangat berbeda untuk membentuk
komunitas tumbuhan yang lebih kompleks


Proses suksesi ini merupakan hasil modifikasi
lingkungan fisik oleh komunitas (Biotis)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suksesi
mempelajari perubahan vegetasi pada suatu
habitat, dalam perjalanan waktu, hingga tercapai
stabilisasi (= Keseimbangan dinamis dengan
lingkungan) dalam bentuk vegetasi klimaksstabil



Komunitas biotis mengalami perkembangan sereal (dari
mulai sere pioner menuju sere klimaks)
Misal:
Dari padang rumput berkembang menjadi:
1.
semak/herba
2. pohon rimbun
3. Klimaks
Klimaks ialah suatu keadaan seimbang-dinamis dari
populasi yang menentukan dalam perjalanan suksesi
ekologis yang optimum
Klimaks ditandai oleh adanya beberapa jenis tumbuhan
yang dominan dan berumur panjang.
Secara fisiognomis populasi dominan tersebut merupakan
identitas komunitas klimaks
Misal: pada Hutan meranti jenis yang dominannya ialah
pohon meranti (Dipterocarpaceae)
The area dominated by a few, long-lived plant
species.
Pertumbuhan jenis-jenis baru dalam
perjalanan sereal akan terjadi kompetisi
dan toleransi antar populasi untuk tetap
hidup (survive) dalam mendapatkan
ruang hidup dan sumberdaya lainnya
Interaksi
Kompetisi
Toleransi
Dimensi
waktu
Populasi
Dominan
Tahapan Suksesi Hutan
Masyarakat hutan adalah sistem hidup yang
selalu tumbuh dan berkembang (dinamis) yang
biasanya terbentuk dg tahapan suksesi (sere)
sbb:
 Invasi tumbuhan,
 adaptasi,
 agregasi,
 persaingan-penguasaan,
 reaksi terhadap habitat, dan
 stabilisasi komunitas
AWAL
(Pioner)
Proses suksesi
VEGETASI KLIMAKS
Pergantian masy. Tumb.
Proses
homeostasis
SELALU ADA PERUBAHAN
POHON TUA-MATI
Stages of succession

Land – rock  lichen  small shrubs  large
shrubs  small trees  large trees
Konsep Klimaks
 Suksesi ekologi mengarah kepada suatu komunitas akhir
yang stabil yaitu klimaks.
 Fasa klimaks ini mempunyai sifat-sifat tertentu, dan yang
terpenting adalah:
 Fasa klimaks merupakan sistem yang stabil dalam
keseimbangan antara lingkungan biologi dengan
lingkungan non-biologi.
 Komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap atau
tidak berubah
 Pada fasa klimaks tidak ada akumulasi tahunan
berlebihan dari materi organik, sehingga tidak ada
perubahan yang berarti
 Fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri
Teori Klimaks
1. Monoklimaks



Pelopor: Clements (1916)
Bahwa komunitas klimaks suatu kawasan semata-mata
merupakan fungsi dari iklim.
 Iklim merupakan faktor yg sangat menentukan batas dari
formasi klimaks.
 Suatu wilayah dg iklim yg sama dalam jangka waktu yg
cukup dan bebas gangguan akan membentuk klimaks yg
sama pula.
Clements tidak melihat kenyataan banyaknya variasi lokal
dalam suatu vegetasi yang telah berada dalam suatu bentuk
klimaks. Variasi-variasi ini oleh Cliements dianggap fasa seral
meskipun berada dalam keadaan yang stabil.
2. Poliklimaks


Pelopor: Transley (1939)
Bahwa variasi lokal dalam suatu komunitas tumbuhan
perlu dipertimbangkan sebagai bentuk dari klimaks,
sehingga memungkinkan untuk mendapat mosaik
berbagai bentuk klimaks dari setiap daerah/wilayah
iklim.
 Hal tersebut karena komunitas klimaks erat
hubungannya dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya seperti tanah; drainage; dan
berbagai faktor lainnya.
 Faktor iklim adalah sangat penting, tetapi faktorfaktor lain hendaknya jangan dipandang sebagai
fenomena yang bersifat temporal.
Jenis-jenis Suksesi:
1. Suksesi primer


Dimulai dr area yg tdk ada mahluk hidupnya dan
tidak ada tanah hanya ada batuan (bare rock),
kemudian terjadi invasi oleh mahluk hidup
pioner sampai terbentuk vegetasi klimaks
stabil.
 Pd habitat air/basah: suksesi hidrakh
(hydrosere)
 Pd habitat berbatu/kering: suksesi xerakh
(xerosere) (pioner: alga, lichens, dan
bakteri)
Idealnya suksesi vegetasi mempunyai tahapan:
Crypto – herba/terna-semak – perdu –
pohon/klimaks
Primary succesion begins with a lifeless area where
there is no soil (ex. bare rock). Soil formation
begins with lichens or moss.
2. Suksesi Sekunder


Dimulai dari hutan klimaks (hasil suksesi
primer) yg mengalami kerusakan (spt
kebakaran, peladangan, penebangan,
penggembalaan)
 Rusak ringan kembali ke klimaks semula
 Rusak berat: tanah-air terganggu
sehingga tidak dapat kembali ke
keadaan semula (disklimaks).
Proses Suksesi sekunder:
Klimaks – rusak - rumput/semak (15–20
thn) – hutan sekunder muda (50 thn) –
hutan sekunder tua (75 thn) – klimaks (100
thn)
Secondary succesion begins in an area where the natural
community has been disturbed, removed, or destroyed,
but soil or bottom sediments remain.


Gangguan pada sereal subklimaks
cenderung pada “dynamic steady state”
tetapi bila pada sereal klimaks (ekosistem
mantap) cenderung pada “dynamic
Equilibrium state” karena memiliki
resistensi/daya lenting lingkungan yang
tinggi
Bila gangguan melebihi resistensi, maka
ada perubahan ekosistem yang cenderung
pada kerusakan (renewable atau non
renewable)

Ekosistem kompleks dapat mengalami suskesi kembali
bila terdapat gangguan yang menimbulkan perubahan
struktur dan fungsi ekosistem kompleks tsb. Gangguan
tersebut dpt secara alami atau krn antropogenic
Contoh:
 Pohon tua dan besar yg tumbang pada ekosistem
hutan hujan akan menyebabkan terbentuknya gaps
(rumpang) hutan.
 Pada rumpang tsb terdapat banyak cahaya mthr
sehingga akan merangsang pertumbuhan anakan yang
tadinya selalu tertekan pertumbuhannya oleh pohon
besar yg menjulang tinggi.
 Tumbuhnya anakan pohon menjadi dewasa dan mungkin
bisa mendominasi tum buhan sebelumnya.
Pendekatan dalam Kajian Suksesi
 Dalam kajian suksesi harus
diperhitungkan segala aspek dari
ekosistem untuk menggambarkan
perubahan struktur dan fungsi ekosistem
selama suksesi.
 Pola berpikir tsb diringkas dalam
diagram di bawah ini:
Contoh Suksesi
Danau Gantun di Terusan Panama, Amerika Tengah telah
mengalami suksesi menjadi semak belukar dalam proses suksesi
Hidrosere dengan tahapan sbb:
1. Komunitas tumbuhan air terapung, terdiri dari Slavia
auriculata, Pistiasratioites, Eichorniaazurea, Utricularia
mixta, Jussieua Natans
2. Komunitas teratai bercampur dengan jenis-jenis di atas.
3. Komunitas tumbuhan air menjulang, yang terbanyak adalah
Tyoha angsutifolia, Acrostychum, danaeifolium, Crinum
erubescens, Hibiscus sororius dan Sagitaria lancifolia.
4. Komunitas rawa buluh, terdiri dari Cyperus, giganteus,
scirpus, cusbensis dan jenis-jenis Cyperanceae lainnya,
bersama-sama dengan rumput-ruput besar seperti
Phragmites communis dan Gynerium sagittatum yang juga
terdapat Jussieuasuffruticosa.
5. Komunitas rawa belukar, terdiri dari Dalbergia castophylla
dan keladi tinggi Montrichardia arborescens.
Contoh Proses Suksesi pada daerah yang baru
saja mengalami letusan gunung berapi.
 Mula-mula daerah tersebut gersang dan
tandus.
 Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi
oleh tumbuhan perintis, misalnya lumut
kerak.
 Tumbuhan perintis ini akan menggemburkan
tanah, sehingga tanah dapat ditumbuhi
rumput-rumputan yang tahan kekeringan.
 Setelah rumput-rumput ini tumbuh dengan
suburnya, tanah akan makin gembur karena akarakar rumput dapat menembus dan melapukan
tanah, juga karena rumput yang mati akan
mengundang datangnya dekomposer (pengurai)
untuk menguraikan sisa tumbuhan yang mati.
 Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka
biji-biji semak yang terbawa dari luar daerah itu
akan tumbuh, sehingga proses pelapukkan akan
semakin banyak.
 Dengan makin gemburnya tanah, pohon-pohon
akan mulai tumbuh.
 Kehadiran pohon-pohon akan mendesak kehidupan
rumput dan semak sehingga akhirnya tanah akan
didominasi oleh pepohonan.
 Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan
yang menghuni daerah tersebut juga mengalami
perubahan tergantung pada perubahan jenis
vegetasi yang ada. Ada hewan yang datang dan ada
hewan yang pergi. Komunitas klimaks yang
terbentuk dapat berupa komunitas yang homogen,
tapi dapat juga komunitas yang heterogen.
 Contoh :
 Komunitas klimaks homogen adalah hutan
pinus, hutan jati.
 Komunitas klimaks yang heterogen misalnya
hutan hujan tropis.
Download