Laporan Studi Pustaka (KPM 403) EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI AGROWISATA ELSA YULIANA YOEZAR DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Efektivitas Bauran Promosi Agrowisata” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Januari 2015 Elsa Yuliana Yoezar NIM. I34110126 iii ABSTRAK ELSA YULIANA YOEZAR. Efektivitas Bauran Promosi Agrowisata. Dibawah bimbingan ANNA FATCHIYA Indonesia memiliki potensi kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang tinggi untuk dijadikan tujuan wisata lokal maupun mancanegara. Salah satu jenis wisata menarik yang menawarkan keindahan alam dengan memanfaatkan usaha pertanian adalah agrowisata. Agrowisata di Indonesia tumbuh semakin banyak dan persaingan antar pelaku usaha ini semakin ketat, oleh karenanya setiap pelaku usaha harus mengoptimalkan strategi pemasaran dengan cara promosi. Promosi dilakukan melalui suatu bauran yang berisi pesan-pesan untuk menarik minat konsumen dalam membeli produk barang atau jasa yang dipromosikan. Bauran komunikasi pemasaran atau sering juga disebut bauran promosi terdiri atas periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi serta pemasaran langsung. Melalui pelaksanaan bauran promosi ini, kegiatan pemasaran agrowisata akan semakin efektif apabila frekuensi dalam penyajian bauran promosi sering dilakukan dengan berisi pesan-pesan yang membangkitkan minat atau persuasif kepada konsumen pengunjung. Dengan demikian, efektivitas dari bauran promosi akan tercipta dan dapat membantu kegiatan promosi suatu jasa agrowisata. Kata kunci: promosi, agrowisata, bauran ABSTRACT ELSA YULIANA YOEZAR. The Effectiveness Agrotourism. The Supervised by ANNA FATCHIYA of Promotional Mix Indonesia has the potential of natural resources and high biodiversity to become locally tourist and foreign tourist. One kind of interesting that offers natural beauty by utilizing agricultural business is agrotourism. Agrotourism in Indonesia is growing more and competition among businesses is increasingly tight, therefore every business must optimize marketing strategies by way of promotion. Promotion is done through a mix that contains messages to attract customers to buy the product or service being promoted. Marketing communication mix or often also called the promotion mix consists of advertising, sales promotion, public relations and publicity, personal selling and direct marketing. Through the implementation of this promotion mix, agro marketing activities will be more effective if the frequency in the presentation of the promotional mix is often done with contains messages that generate interest or persuasive to the consumer visitors. Thus, the effectiveness of the promotional mix will be created and can assist the promotion of agro-tourism services. Keyword: promotion, agrotourism, mix iv EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI AGROWISATA Oleh ELSA YULIANA YOEZAR I34110126 Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini menyatakan bahwa laporan studi pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Elsa Yuliana Yoezar NIM : I34110126 Judul : Efektivitas Bauran Promosi Agrowisata dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Disetujui oleh Dr. Ir. Anna Fatchiya, MSi Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Siti Amanah, MSc Ketua Departemen Tanggal pengesahan: ______________________ vi PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Efektivitas Bauran Promosi Agrowisata” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Anna Fatchiya, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan rasa terimakasih kepada Ibu Yulidar Asyek dan Bapak M.Yoezar Zar, SH selaku Mama dan Papa tercinta yang selalu mendoakan dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta dukungannya kepada penulis. Kemudian penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Olga Tatyana, Yufika Febryana dan Alkautsar Yoezar selaku kakak dan abang yang selalu menyemangati dan mendoakan penulis. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat Sifna Audia Qalabi, Fikra Sufi Hijrisari, Sheilla Norsya’bani, Miranti Rahmatika, Afromalika, RestuRezky, Tiara Aprillia, Putri Eksanika, Adella Adiningtyas, Citra Swietenia, Nindya Dewinta, Mega Silviana, Sita Putri, Febri Santoso, dan ImamArifandy yang selalu menyemangati dan memotivasi penulis. Dan juga teman seperjuangan Yunizar Sri Wulandari, Iradhatie Wurinanda, Hafid Kurniawan dan Yayuk Rahmawati yang telah memberi semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penulisan laporan Studi Pustaka ini. Serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar SKPM, terutama SKPM 48 atas kebersamaannya dan seniorsenior SKPM seluruh angkatan atas kesediaannya berbagi pengalaman dan memberikan saran-saran dalam penulisan Laporan Studi Pustaka ini. Semoga studi pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Januari 2015 Elsa Yuliana Yoezar NIM. I34110126 vii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ........................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix PENDAHULUAN ...................................................................................................1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 3 Metode Penelitian ......................................................................................................... 3 RINGKASAN PUSTAKA .......................................................................................4 1. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT.Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat (Adisthya Artik Nourmaulina 2013) ....................................... 4 2. Peranan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam Kegiatan Promosi Pariwisata Kota Batu (Moses Yonathan 2012) ...................................................... 6 3. Peranan Humas dalam Mempromosikan Pariwisata di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Alfikri Lamarang 2013) ......................................................... 7 4. Pembuatan Website Promosi dan Pemesanan Produk pada Home Industri Agro Santoso Jamur Punung Pacitan (Hendria Tony Fristanto 2014) ............................ 8 5. Perancangan Media Promosi Langsung Agrowisata Bhakti Alam (Ria Aprilia Prastini dan Sayatman 2014) ................................................................................ 10 6. Pengaruh Bauran Promosi terhadap Pembentukan Citra Wisata Budaya Berastagi Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara (Zumri Sulthony 2014) ..................... 12 7. Strategi Promosi Pariwisata Kota Pekanbaru (Yuanitha Octaviani 2012) .......... 13 8. Strategi Promosi Wisata Pulau Bawean melalui Event Festival Molod Bawean (Nur Maghfirah Aesthetika 2012) ........................................................................ 15 9. Pembuatan Video Company Profile Agrowisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar (Erlin Andriana Lupitasari 2013) ................................................... 16 10. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Jumlah Pengunjung (Studi Kasus pada Obyek Wisata Kebun Raya Bogor) (Hj Emmy Supariyani 2004) ................................... 18 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN ...............................................................20 Bentuk Bauran Promosi ............................................................................................. 21 Efektivitas Bauran Promosi ...............................................................................28 Perilaku Konsumen sebagai Pengunjung ................................................................ 30 SIMPULAN ...........................................................................................................32 Hasil Rangkuman dan Pembahasan ......................................................................... 32 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi ........................................ 32 viii Usulan Kerangka Analisis Baru ............................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................35 RIWAYAT HIDUP ................................................................................................37 ix DAFTAR TABEL 1. Perbedaan Karakteristik dan Tingkat Efektivitas Bauran Promosi ....................................... 27 2. Kelebihan dan Kekurangan Bauran Promosi ........................................................................ 28 DAFTAR GAMBAR 1. Kerangka Analisis ................................................................................................................. 34 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki potensi kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang tinggi untuk dijadikan tujuan wisata lokal maupun mancanegara. Keindahan alam Indonesia yang mempesona dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan serta dapat meningkatkan pendapatan bagi daerah yang akhirnya akan meningkatkan devisa bagi negara. Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk pada bulan Januari-Agustus tahun 2014 berjumlah 6.155.553, jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang hanya berjumlah 5.643.271.1 Hal ini menunjukkan selain pariwisata di Indonesia mampu menarik minat Wisman untuk datang ke Indonesia tetapi juga ikut berperan serta dalam pemasukan pendapatan negara pada umumnya dan pendapatan asli daerah pada khususnya. Saat ini banyak pelaku usaha yang memulai bisnis di bidang jasa industri pariwisata. Industri pariwisata menurut Alma (2011) adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (good and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya, selama dalam perjalanannya. Perusahaan-perusahaan industri pariwisata umumnya mulai mengembangkan usaha dengan menjual berbagai jasa dari pemanfaatan obyek wisata alam dan bahari termasuk obyek wisata agro atau sering disebut agrowisata. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Banyak potensi yang bisa dikembangkan dari usaha agrowisata ini bila dilihat dari keadaan alam yang dimiliki agrowisata beserta karakteristiknya. Keadaan alam yang masih alami dan asri sehingga memberikan efek kesegaran dan kesejukan merupakan hal yang potensial dalam menarik minat pengunjung atau wisatawan untuk sekedar melepaskan penat dari segudang aktivitas padat yang rutin dilakukan. Selain dari keadaan alamnya, agrowisata memiliki karakteristik yang berbeda dari wisata lainnya yaitu selain sebagai tempat rekreasi dengan konsepnya yang memanfaatkan usaha pertanian, agrowisata juga memiliki nilai pengetahuan dan pendidikan serta nilai sejarah dan budaya yang belum terjamah dari pengaruh luar. Nilai pengetahuan, pendidikan dan nilai rekreasi inilah yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersil sehingga banyak pelaku usaha yang memanfaatkan usaha agrowisata sebagai bisnis yang berkelanjutan. Potensi agrowisata beserta karakteristik uniknya telah mendorong banyak pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis yang terbilang laris dikunjungi oleh wisatawan. Menurut data yang diperoleh dari Kemenparekraf mengenai ranking devisa pariwisata tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang semula menduduki ranking ke 5 menjadi ranking ke 4 dengan jumlah devisa 1 Sumber : Ditjen imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf) bisa di download di link http://www.parekraf.go.id/userfiles/file/Lapbul%20Agustus%202014.pdf 2 sebesar 10 juta dollar Amerika.2 Berdasarkan data tersebut, diduga bahwa pariwisata termasuk agrowisata sudah mulai banyak dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan jasa wisata sehingga dapat menyumbang devisa bagi negara. Data lain juga diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai banyaknya usaha pariwisata di seluruh Indonesia tahun 2014 berjumlah 1996 usaha yang tersebar di 34 provinsi.3 Jumlah data usaha tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yakni tahun 2013 yang berjumlah hanya 1778 jenis usaha. Berdasarkan data BPS tersebut, menunjukkan bahwa perusahaan pariwisata sudah sangat berkembang termasuk agrowisata. Pelaku usaha agrowisata ini masing-masing bersaing untuk mendapatkan pengunjung dan meningkatkan kunjungan pada perusahaan agrowisatanya demi mempertahankan keeksistensiannya. Persaingan bisnis agrowisata menjadi semakin ketat dan peran promosi dari pemasar menjadi penting dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Pemasar sebaiknya menggunakan komunikasi yang baik yang dapat membangun hubungan dengan pelanggan, maka dari itu diperlukan implementasi dari sarana bauran pemasaran yang terakhir yaitu promosi. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) promosi ialah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya dan membujuk konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sesuai dengan teori tersebut, perusahaan disini ialah pihak pemasar agrowisata, manfaat dari produk yaitu isi pesan yang ingin disampaikan berupa manfaat-manfaat yang bisa didapatkan dari wisata agro, konsumen sasaran adalah calon pengunjung yang akan terdedah oleh promosi yang dilakukan pihak agrowisata, membeli produk yang dimaksud yaitu pengunjung yang terdedah promosi tertarik dan akhirnya mau berkunjung ke agrowisata tersebut. Promosi bukan hanya sarana tunggal tetapi bauran beberapa sarana yang disebut juga dengan bauran promosi. Agrowisata dalam menjalankan promosinya perlu memperhatikan strategi atau bauran promosi dalam memasarkan atau mempromosikan agrowisatanya kepada khalayak konsumen. Strategi atau bauran promosi ini merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen terkait tujuan yang ingin dicapai pemasar agrowisata. Bauran ini terdiri atas tujuh teknik komunikasi utama menurut Kotler dan Keller (2009), yaitu periklanan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity), pemasaran langsung (direct marketing), promosi mulut ke mulut atau word of mouth dan juga event and experience. Masing-masing bauran tersebut dapat dijadikan sebagai strategi yang efektif dalam mempromosikan agrowisata kepada pengunjung bila tepat sasaran. Sehingga pelaku usaha agrowisata harus mampu memilih strategi promosi yang tepat sesuai dengan dana anggaran promosi yang tersedia dan kemudian ditujukan kepada sasaran penerima pesan yang tepat pula. 2 Sumber : Ditjen imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf) bisa di download di linkhttp://www.parekraf.go.id/userfiles/file/Ranking%20Devisa%20Pariwisata%202009%20%202013.pdf 3 Sumber : Badan Pusat Statistik bisa di download di link : http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=16&notab =1 3 Promosi agrowisata efektif apabila pihak pemasar sebagai pengirim pesan promosi mampu menerapkan konsep perancangan pesan yang mengandung unsurunsur Attention, Interest, Desire dan Action atau dikenal dengan konsep AIDA dalam merancang dan mengembangkan pesan promosi yang persuasif. Pesan dirancang semenarik mungkin dengan pemilihan media yang tepat pula sehingga dapat diartikan dan mampu membangkitkan minat penerima pesan yaitu pengunjung agrowisata. Pesan yang dirancang pemasar agrowisata setidaknya harus mendapat perhatian (Attention) pengunjung lalu mampu mempertahankan minat (Interest) pengunjung, yang kemudian pesan tersebut mampu membangkitkan hasrat (Desire) pengunjung akan pesan manfaat ataupun potensi yang ditawarkan agrowisata yang pada akhirnya pengunjung terangsang untuk melakukan tindakan (Action) dengan berkunjung atau juga pengunjung loyal dan mau melakukan kunjungan kembali terhadap agrowisata tersebut. Tujuan Penulisan Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari bauran promosi yang dilakukan oleh jasa wisata agro. Dan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi efektifitas bauran promosi. Selain itu, tujuan tulisan ini adalah untuk dapat menemukan kerangka pemikiran baru untuk penelitian selanjutnya. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini adalah metode analisis data sekunder. Bahan pustaka yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini berasal dari hasil penelitian, yaitu berupa: skripsi, tesis, jurnal ilmiah, dan buku teks yang berkaitan dengan tema studi pustaka ini. Bahan pustaka yang sudah terkumpul kemudian dipelajari, diringkas dan dianalisis sehingga menjadi suatu tulisan ilmiah yang berisi tinjauan teoritis dan tinjauan faktual beserta analisis dan sintesisnya. 4 RINGKASAN PUSTAKA 1. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi : Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT.Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat : 2013 : Skripsi : Cetak : Adisthya Artik Nourmaulina : : : Bogor : ::- Tanggal diunduh : Banyak jenis pariwisata yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Namun salah satu jenis wisata yang sedang berkembang diakibatkan trend back to nature yang berkembang di masyarakat saat ini, membuat masyarakat tertarik untuk berekreasi ke agrowisata. Karena agrowisata sendiri memiliki keunikan dari jenis wisata lainnya yaitu budaya, tradisi, dan teknologi lokal yang dimana objek agrowisata ini dikembangkan. Akibatnya adalah semakin ketatnya persaingan antar pelaku usaha agrowisata, untuk itu perlu memanfaatkan komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan kepada pengunjung tentang berbagai keunggulan dan keunikan yang dimiliki objek wisata agronya ini. Sehingga pelaku usaha agrowisata tersebut dapat mempertahankan eksistensinya. PT.Godong Ijo Asri merupakan salah satu pelaku usaha agrowisata yang menggunakan promosi berupa periklanan media cetak seperti leaflet, banner, publikasi media cetak tabloid dan majalah Trubus. Pemasaran langsung dengan melalui website juga dilakukan pelaku usaha agrowisata ini. Promosi penjualan yang dilakukan yaitu potongan harga kepada membership. Selain itu, hubungan masyarakat juga dilakukan PT Godong Ijo Asri yaitu menjalin hubungan dengan beberapa sekolah. Bauran promosi yang lainnya adalah personal selling atau penjualan personal dengan tersedianya pemandu wisata atau wiraniaga dilokasi. Teknik bauran promosi dari mulut ke mulut juga digunakan dalam kegiatan komunikasi pemasarannya. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi strategi komunikasi pemasaran. Seperti faktor internal yang merupakan karakteristik pengunjung dan faktor eksternal yang meliputi frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain dan frekuensi berwisata pengunjung yang akan mempengaruhi bagaimana responden dalam menilai kegiatan promosi yang dilakukan PT.Godong Ijo Asri. Selanjutnya dalam penelitian ini, rancangan pesan AIDA diukur melalui penilaian pengunjung terhadap daya tarik pesan promosi. Bentuk komunikasi pemasaran diukur dengan melihat apa saja jenis media komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung, serta frekuensi penerimaan pesan diukur dengan tingkat keseringan pengunjung menerima berbagai jenis media promosi dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. 5 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil pengunjung, menganalisis strategi komunikasi pemasaran apa saja yang dilakukan serta menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran yang diikuti faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner untuk data kuantitatif yang didukung data kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan pihak PT.Godong Ijo Asri dan juga responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran diukur dengan penilaian pengunjung terhadap rancangan pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran dan frekuensi penerimaan pesan. Pengujian faktor-faktor strategi komunikasi pemasaran diuji dengan pengujian regresi linear berganda dengan memasukkan semua variabel pengaruh (internal dan eksternal) dan melihat pengaruhnya terhadap masing-masing variabel terpengaruh (bentuk bauran komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, frekuensi penerimaan promosi). Selain itu adanya hubungan antara aspek pesan komunikasi pemasaran dengan rancangan pesan AIDA, seperti pada tahap Attention, dimana isi dan warna pesan dalam alat komunikasi pemasaran sudah memberikan gambaran kepada pengunjung bahwa Godong Ijo Asri merupakan suatu tempat agrowisata. Pada tahap Interest, pesan yang disampaikan dinilai oleh pengunjung sudah memberikan kejelasan informasi dan desain pada alat komunikasi pemasaran dapat menarik perhatian pengunjung. Pada tahap Desire, pengunjung menilai pesan-pesan informasi berupa program wisata, fasilitas, dan informasi wisata yang bisa menambah pengetahuan dapat mendorong keinginan responden untuk mengunjungi Godong Ijo. Dan pada tahap Action inilah yang menunjukkan efektivitas suatu stategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Godong Ijo dengan datang kembali pengunjung yang sama serta pengunjung mau menginformasikan Godong Ijo kepada saudara dan kerabat mereka. Terdapat 3 aspek dalam penelitian ini yang membuktikan bahwa terciptanya efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan PT.Godong Ijo Asri yaitu dilihat berdasarkan aspek Kognitif, Afektif, dan Konatif dari pengunjung. Analisis : Temuan yang penulis dapatkan dari hasil penelitian ini yaitu kegiatan komunikasi pemasaran jasa yang dilakukan agrowisata dengan berbagai cara dalam bauran promosi yaitu berupa periklanan media cetak seperti leaflet dan banner, promosi penjualan dengan memberikan potongan harga, dan juga pemasaran langsung melalui website. Selain itu hubungan dengan beberapa sekolah, penjualan personal dengan adanya pemandu wisata. Teknik bauran promosi dari mulut ke mulut dan periklanan merupakan yang paling efektif dalam menarik pengunjung. Pengaruh efektivitas komunikasi pemasaran pada penelitian dilihat atau diukur dari bentuk komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, dan frekuensi penerimaan pesan. Dari temuan ini penulis mendapatkan konsep bauran promosi yang efektif dilakukan agrowisata dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi keefektivitasan bauran promosi yaitu salah satunya dengan rancangan pesan AIDA. 6 2. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi Tanggal diunduh : Peranan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam Kegiatan Promosi Pariwisata Kota Batu : 2012 : jurnal ilmiah : elektronik : Moses Yonathan : : : : Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB : Vol.1, No.1 : 1-17 : http://JIMFEB.UB.AC.ID : 4 Oktober 2014 Padatnya aktivitas seseorang akan berimbas pada besarnya kebutuhan untuk mendapatkan hiburan yang menyenangkan untuk melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari. Hal ini menjadi peluang bagi pelaku usaha di bidang pariwisata. Industri pariwisata Jatim berkembang pesat, buktinya yaitu jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) maupun wisatawan nusantara (Wisnu) dari tahun ke tahun meningkat. Atraksi wisata di Kota Batu dibuat berbeda dengan wisata lainnya sehingga tidak terjadi persaingan yang cukup berarti diantaranya berupa wisata air panas Cangar, TWA Electa, Jatim Park, Agro Kusuma, dan Taman Sanggoriti. Menurut Kotler dan Keller (2009:512) bauran promosi ada tujuh cara komunikasi utama yaitu; periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan langsung, penjualan perorangan, promosi mulut ke mulut atau word of mouth dan juga event and experience. Material promosi yang digunakan adalah Tourism Map, Guidebook, Calender of Event, Brosur, Leaflet dan Internet. Namun kegiatan promosi yang dilakukan kurang maksimal, selain itu penggunaan media elektronik dalam promosi belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga berimbas pada minimnya tingkat pengetahuan konsumen tentang potensi pariwisata Kota Batu selain itu juga pemilihan media promosi yang kurang tepat hanya akan menghabiskan anggaran promosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bauran promosi yang efektif dalam melakukan kegiatan pemasaran pariwisata di Kota Batu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan prosedur pemilihan informan menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengambilan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif. Sumber data yang dapat diperoleh yaitu data primer melalui wawancara, kuisioner, dan observasi serta data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki Disbudpar Kota Batu serta tambahan dari jurnal dan buku-buku ilmiah lainnya. Hasil penelitian ini adalah berbagai kegiatan promosi yang telah dilakukan Disbudpar Kota Batu yaitu periklanan melalui media cetak dan media elektronik yang ditayangkan pada perayaan hari besar atau libur nasional, promosi penjualan 7 dengan memberikan diskon harga tiket masuk dan juga mengikuti pameran wisata, melalui event yakni dengan mengadakan festival-festival, kegiatan promosi melalui word of mouth menjadi kegiatan promosi yang efektif dilakukan dengan adanya aktivitas langsung yang dilakukan segenap jajaran yang terkait di bidang pariwisata dalam mempromosikan atau memperkenalkan kepada sanak saudara, keluarga dan orang yang ditemui. Kegiatan promosi yang dilakukan Disbudpar Jatim belum efektif dikarenakan keterbatasan pendanaan kegiatan promosi sehingga menjadi faktor penghambat dalam melakukan periklanan terutama periklanan media televisi. Selain dana, kendala dalam kegiatan promosi adalah kendala internal seperti SDM yang kurang memiliki kompetensi dalam berbahasa asing, sarana dan prasarana kurang memadai. Kegiatan promosi yang dilakukan belum efektif terutama dalam pemilihan media promosi yang dapat menjangkau sasaran secara tepat. Analisis : Temuan yang penulis dapatkan dari penelitian ini adalah konsep bauran promosi yang dilakukan sudah bervariasi sesuai teori dari Kotler dan Keller namun karena keterbatasan dana maka teknik komunikasi pemasaran word of mouth yang paling efektif dilakukan pariwisata Kota Batu karena teknik komunikasi pemasaran word of mouth paling mudah menjangkau khalayak dan tanpa biaya pula. Setelah teknik WOM, kegiatan promosi selanjutnya yang efektif dalam menarik pengunjung untuk datang ke wisata Kota Batu secara berturutturut yaitu periklanan, hubungan masyarakat dan publisitas, events, dan juga promosi penjualan. 3. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi Tanggal diunduh : Peranan Humas dalam Mempromosikan Pariwisata di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara : 2013 : jurnal ilmiah : elektronik : Alfikri Lamarang : : : : Jurnal Acta Diurna : Vol.2 , No.3: 12 : http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/arti cle/view/2092 : 4 Oktober 2014 Dengan adanya daerah-daerah pemekaran baru yang ada di Indonesia, sangat memungkinkan tugas dan fungsi humas yang ada di pemerintah tersebut untuk berperan secara aktif dalam upaya mempromosikan segala potensi daerah atau kabupaten baru tersebut. Karena letak dan kondisi geografis Indonesia yang terdiri 8 dari gunung dan lautan tentunya akan banyak potensi alam yang bisa dieksploitasi oleh masyarakat maupun pemerintah daerah hasil pemekaran baru. Beberapa daerah yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai penunjang pendapatan daerah diantaranya Bali, Lombok, Sumatera Utara, Toraja termasuk daerah Sulawesi Utara khususnya Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Menurut Lamb (2001:234) bahwa hubungan masyarakat (public relations) adalah suatu elemen dalam bauran promosi yang mengevaluasi sikap masyarakat, mengidentifikasikan hal-hal yang menimbulkan kepedulian masyarakat dan melaksanakan program-program yang nantinya bisa menambah pemahaman dan tingkat penerimaan masyarakat. Peran pemerintah dalam mempromosikan potensi pariwisata di daerah baru hasil pemekaran inilah yang menjadi tumpuan utama dari daerah baru tersebut tentu akan sangat berhubungan dengan tugas dan fungsi dari bagian humas pemerintah yang ada di daerah pemekaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana peran humas dalam mempromosikan pariwisata yang ada di di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan menggunakan pendekatan acuan ilmu dan teori komunikasi. Penelitian ini adalah penelitian secara kualitatif dengan metode deskriptif (wawancara terstruktur dan mendalam, analisis dokumen serta pengamatan berperan serta). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peran humas dalam mempromosikan pariwisata dibedakan dari beberapa segi diantaranya dari segi bentuk komunikasi, segi media yang digunakan humas, selain itu humas juga mempromosikan pariwisata dalam bentuk pameran di setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh propinsi Sulawesi Utara yang rutin diadakan tiap tahun di bulan Agustus. Bila dilihat dari segi bentuk komunikasi yang digunakan dalam promosi yaitu melalui komunikasi massa berupa surat kabar dan komunikasi kelompok yakni seringnya melakukan pertemuan dengan stakeholder yang berhubungan dengan pariwisata seperti pemilik hotel. Dari segi bentuk media yang paling sering digunakan yaitu media cetak surat kabar/koran dan baliho selain itu juga media elektronik seperti radio dan televisi. Analisis : Temuan yang penulis dapatkan dari hasil penelitian ialah salah satu elemen dari bauran promosi yakni peran humas dalam mempromosikan produk jasa pariwisata, tidak terlepas kaitannya dengan sarana bauran promosi lainnya yaitu melalui cara promosi penjualan dengan mengikuti pameran karena cara ini adalah cara yang efektif karena rutin diadakan selain itu juga humas intens menjalin hubungan relasi dengan pemilik hotel. Selain itu penulis juga mendapatkan bahwa media promosi yang efektif digunakan yaitu melalui surat kabar lokal dan baliho. Faktor-faktor keberhasilan peran humas dalam mempromosikan pariwisata Kota Batu dilihat dari segi bentuk komunikasi yang digunakan, dan segi media promosi yang digunakan seorang humas. Sehingga dari penelitian ini, penulis mendapatkan konsep yang berkaitan dengan judul yang akan ditulis. 4. Judul Tahun Jenis Pustaka : Pembuatan Website Promosi dan Pemesanan Produk pada Home Industri Agro Santoso Jamur Punung Pacitan : 2014 : jurnal ilmiah 9 Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi : : : : : elektronik Hendria Tony Fristanto - Tanggal diunduh : 8 Oktober 2014 : Indonesia Journal on Networking Security : Vol.3 , No.1: 13-16 : http://journal.ijns.org/index.php/ijns/article/view/46/ 45 Berkembangnya dunia komunikasi dan informasi merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia terutama dalam menunjang eksistensi suatu produk di tengah persaingan pasar yang semakin marak saat ini. Website dan internet merupakan salah satu elemen bauran promosi yaitu pemasaran langsung. Website dan Internet adalah media pemasaran baru yang berfungsi ganda selain sebagai pendekatan komunikasi secara langsung dengan konsumen juga berfungsi sebagai distribusi langsung atau saluran pemasaran yang tidak mengandung perantara sehingga promosi melalui website akan menjadi efektif dan efisien tanpa batas ruang dan waktu selama tersambung ke jaringan internet. Perkembangan dunia internet sekarang ini sangat pesat dan telah menuntut banyak orang untuk memanfaatkan dunia maya dalam setiap aktivitasnya di dunia nyata. Home Industry Agro Santoso salah satu unit usaha yang memanfaatkan internet. Pada awalnya Home Industry Agro Santoso mempromosikan produk jamurnya dengan menggunakan komunikasi pemasaran secara konvensional yaitu dengan menggunakan spanduk, pamflet dan papan nama. Masalah dalam penelitian ini adalah pemesanan produk jamur pada Home Industry Agro Santoso masih dilakukan secara manual, sehingga perlu adanya fasilitas untuk menunjang kemudahan dan promosi produk melalui media internet. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan website promosi dan pemesanan produk untuk memudahkan pelaku usaha dalam menyampaikan informasi produk secara efektif dan efisien. Dalam penelitian ini, kajian pustaka yang diangkat yaitu diambil dari pengalaman empiris pada studi kasus pembuatan website Pemesanan Mobil pada Rental Mobil Akur Pacitan. Mekanisme pemesanan mobil tersebut dilakukan secara online selain mempermudah pelanggan juga dapat mempersingkat waktu secara efektif dan efisien. Halaman website dirancang secara menarik dengan tampilan yang dinamis dan dapat digunakan dengan mudah oleh berbagai kalangan yang ingin memesan mobil. Sementara itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dengan pemilik usaha home industry Agro Santoso. Dalam wawancara tersebut, peneliti menemukan bahwa pemilik usaha masih mengalami kesulitan dalam melakukan promosi dan pemasaran di pasar-pasar tradisional karena banyak pesaing bisnis yang berasal dari luar kota yang lebih maju. Perkembangan usaha menjadi turun karena promosi yang dilakukan kurang menarik minat pembeli. Setelah data terkumpul peneliti lalu menganalisis masalah yang terjadi. 10 Setelah itu dilakukan perancangan pembuatan website yang berisi informasi dan profile Home Industry Agro Santoso yang menarik. Peneliti juga melakukan uji coba dan evaluasi setelah melakukan implementasi. Komponen website berisi tabel user, tabel berita, dan tabel kategori produk. Perancangan desain halaman produk menampilkan beberapa menu yang bisa digunakan. Hasil yang diperoleh adalah dengan dibuatnya website Agro Santoso sebagai media promosi dan pemasaran produk jamur, pemiliki usaha kini mudah dalam mengembangkan usahanya karena banyak dari pelanggan mengetahui Agro Santoso sebagai Home Industri pembudidayaan jamur dan juga konsumen melakukan pemesanan produkyang mereka ketahui dari website. Analisis : Temuan yang penulis dapatkan dari penelitian ini yaitu adanya penerapan teknik bauran promosi pemasaran langsung (direct selling) berbentuk website yang sangat berguna sebagai media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk jamur pada Home Industry Agro Santoso. Desain website yang dirancang secara menarik dan mudah diakses oleh pelanggan untuk memesan dan memperoleh informasi berkaitan dengan produk menyebabkan kegiatan promosi dalam komunikasi pemasaran berjalan secara efektif dan efisien. Website yang dirancang juga dimanfaatkan produsen sebagai saluran untuk pemesanan yang dinilai lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan cara konvensional. Dari penelitian ini penulis mendapatkan konsep yang berkaitan dengan topik yang ingin ditulis mengenai efektivitas bauran promosi dalam memperkenalkan produk-produk hasil budidaya agro salah satunya dengan pemasaran langsung. 5. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi Tanggal diunduh : Perancangan Media Promosi Agrowisata Bhakti Alam : 2014 : jurnal ilmiah : elektronik : Ria Aprilia Prastini dan Sayatman : : : - Langsung : jurnal sains dan seni pomits : Vol.3, No.2: 43-48 : http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/d ownload/7462/1966 : 8 Oktober 2014 Agrowisata Bhakti Alam merupakan kawasan wisata perkebunan buah-buahan tropis sekaligus peternakan dan menyediakan berbagai fasilitas dan wahana yang mendukung industri pariwisata yang terletak di Desa Ngembal, Pasuruan Jatim. Luas wilayah Bhakti Alam ini kurang lebih 60 Hektar yang terdiri dari 70% tanaman tropis dan 30% merupakan wahana dan fasilitas pendukung agrowisata 11 seperti penginapan, outbound dan aula untuk gathering, agrowisata Bhakti Alam terinspirasi oleh Taman Wisata Mekarsari Bogor dengan komoditi buah durian sebagai andalannya. Akan tetapi banyak dari masyarakat yang tidak mengetahui ataupun memiliki pengetahuan tentang agrowisata yang ada di Pasuruan ini. Sebagian besar masyarakat menganggap daerah Pasuruan sebagai akses jalan penghubung antara Surabaya dan Malang sehingga pengunjung Bhakti Alam nya pun adalah orang dari luar daerah Pasuruan yang tidak sengaja lewat dan tertarik untuk mengunjungi agrowisata tersebut untuk sekedar beristitrahat dari perjalanan jauh. Bhakti Alam memerlukan strategi pemasaran yang efektif untuk menunjang kegiatan promosinya. Strategi pemasaran yang dimaksud dimulai dengan STP (Segmentasi pasar, Target pasar, Positioning). Pendekatan langsung dengan target audiens adalah hal yang efektif dilakukan pada agrowisata ini, mengingat pengunjung yang datang ke wahana agrowisata adalah secara tidak sengaja lewat dan berkunjung. Sehingga teknik bauran promosi yang diterapkan oleh agrowisata Bhakti Alam ini adalah pemasaran atau promosi langsung. Media utama untuk promosi atau pemasaran langsung mencakup penjualan tatap muka, surat langsung, katalog, kios dan website. Masalah dalam penelitian ini adalah agrowisata Bhakti Alam ini memiliki banyak saingan dalam usahanya sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan perancangan media promosi langsung dengan target konsumen perusahaan atau instansi untuk membangun relasi antara agrowisata dan perusahaan terkait agar dapat menaikkan jumlah pengunjung Bhakti Alam. Dalam merancang media promosi seperti surat langsung, katalog ataupun website maka dibutuhkan teknik-teknik yang dapat menarik perhatian audiens sehingga dapat membangkitkan minat yang akhirnya audiens tersebut melakukan kunjungan. Hal yang pertama diperhatikan dalam membuat katalog ataupun website yaitu dari desain seperti layout, tipografi, garis dan bentuk, dan juga warna. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan dalam membuat perancangan media promosi langsung adalah visualisasi media dengan menggunakan teknik fotografi untuk lebih menghidupkan suasana. Selain itu metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peninjauan terhadap metode desain yang akan dibuat yang mencakup analisis target audiens, karakteristik unik, positioning, analisis SWOT serta kebutuhan konsumen dan juga metode konsep desain yang mencakup konsep perancangan, strategi media, ilustrasi konsep, dan media promosi menjadi unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam melakukan perancangan media promosi langsung Agrowisata Bhakti Alam ini. Analisis : Temuan yang penulis dapatkan dari penelitian perancangan media promosi langsung ini adalah penawaran promosi berbentuk pemasaran langsung melalui keberagaman media cetak maupun elektronik seperti surat langsung yang akan dikirimkan kepada perusahaan/instansi yang melakukan hubungan relasi dengan pihak agrowisata Bhakti Alam, media cetak katalog yang dalam pembuatannya meliputi komponen-komponen dari AIDA yang dapat menarik dan membangkitkan minat audiens, serta perancangan website sedemikian rupa sehingga promosi Agrowisata bisa efektif mencakup khalayak luas. Dalam penelitian ini tidak dijelaskan variabel-variabel yang dapat diukur. 12 6. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi: Tanggal diunduh : Pengaruh Bauran Promosi terhadap Pembentukan Citra Wisata Budaya Berastagi Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara : 2014 : jurnal ilmiah : elektronik : Zumri Sulthony : : : : Manajemen dan Bisnis : Vol. 14, No. 2 : 110-119 http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis/article/vi ew/175/pdf_34 : 4 November 2014 Kota Berastagi atau sering dilafalkan Brastagi terletak di dataran tinggi Kabupaten Karo yang dikelilingi barisan pegunungan sehingga memiliki iklim yang sejuk. Karena kondisi alam yang dimiliki Brastagi ini, menjadikan Brastagi diidentik sebagai destinasi wisata alam bagi Wisnu dan Wisman. Pada kenyataannya, Brastagi juga memiliki daya tarik budaya. Atraksi budaya Karo merupakan komodifikasi budaya yang tadinya hanya dikonsumsi oleh penduduk lokal namun, karena keunikannya menjadi daya tarik bagi wisatawan sehingga menjadi hubungan komersial. Kelima teknik bauran promosi sudah dilakukan oleh Disbudpar Karo namun belum berjalan efektif yang ditandai dengan belum adanya jadwal rutin dari kelima kegiatan promosi tersebut. Promosi terkait daya tarik wisata budaya Brastagi juga belum terkoordinir dengan baik oleh stakeholder terkait. Sehingga tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimanakah pengaruh bauran promosi terhadap pembentukan citra wisata budaya Brastagi. Dalam penelitian ini, kajian teoritis yang dikemukakan yaitu tujuan dari komunikasi pemasaran melalui tahapan mulai dari tahap Awareness, Interest, Trial, Act dan akhirnya pada tahap Follow up. Dalam kajian teoritis dari penelitian ini juga membandingkan perbedaan karakteristik dan tingkat efektivitas dari kelima jenis alat promosi dalam bentuk tabel yang dikutip Sutisna dari teori Fill. Sasaran Disbudpar dalam menjalankan bauran promosi untuk pengembangan kepariwisataannya yakni untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan memperpanjang length of stay wisatawan di Kabupaten Karo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penyebaran kuisioner. Sementara itu, metode pengujian terhadap hipotesis dengan pengujian secara parsial (uji t), pengujian secara simultan (uji f), uji koefisien determinasi dan juga uji regresi linear berganda. Hasil pembahasan pada penelitian ini menyatakan bahwa, bauran promosi yang telah dilakukan Disbudpar Karo yaitu melalui penyelenggaraan event dan hiburan, pembuatan kalender event, menggencarkan penyebaran leaflet dan brosur 13 melalui media internet, pemasaran paket wisata melalui website, dan juga mengundang tour operator luar negeri. Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner oleh peneliti bauran promosi dilakukan meliputi periklanan dengan alat promosi brosur dan CD, dan juga promosi penjualan. Dalam proses pembuatan brosur dan CD, memperhatikan komponen-komponen pesan AIDA yakni pesan dirancang dilihat dari isi, struktur, format, sumber pesan serta jangkauan media berupa frekuensi atau jumlah kemudahan dalam memperoleh brosur dan CD. Namun media iklan yang dipilih Pemerintah (Disbudpar) ini dinilai masih terdapat kelemahan terutama terkait sumber yang digunakan dalam penyampaian pesan dan kemudahan wisatawan dalam mendapatkan informasi melalui media. Media informasi paling efektif bagi responden dalam mendapat informasi mengenai wisata budaya Brastagi adalah melalui media cetak. Komponen dari promosi penjualan melalui pameran dinilai baik oleh wisatawan dari desain stand pameran, tata letak serta pencahayaan. Analisis : Temuan yang penulis dapatkan dari penelitian diatas ialah, adanya tabel perbandingan dari perbedaan kelima jenis teknik bauran promosi berdasarkan karakteristik dan tingkat efektivitasnya yang akan dibahas lebih lanjut dalam bab pembahasan. Elemen bauran promosi yang diterapkan yaitu periklanan dan promosi penjualan dapat berpengaruh signifikan terhadap pembentukan citra Berastagi sebagai wisata budaya. Penulis juga mendapatkan komponen-komponen rancangan pesan AIDA dalam alat promosi berupa CD dan brosur dilihat dari isi pesan, struktur pesan, format pesan dan sumber pesan serta jangkauan media berupa frekuensi atau jumlah kemudahan responden atau pengunjung dalam memperoleh alat promosi tersebut. Berdasarkan penelitian ini, penulis mendapatkan konsep yang sesuai dengan judul yang akan ditulis. 7. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi Tanggal diunduh : : : : : : : : Strategi Promosi Pariwisata Kota Pekanbaru 2012 artikel elektronik Yuanitha Octaviani - : Tourism Science : vol 1, no 1 halaman 1-13 : http://hdl.handle.net/123456789/631 : 20 November 2014 Letak Kota Pekanbaru yang sangat strategis karena berada pada simpul segitiga pertumbuhan Indonesia, Singapura dan Malaysia menjadikan Pekanbaru ini sebagai pintu gerbang bagi wisatawan untuk berlibur. Pekanbaru mempunyai potensi wisata yang dapat dikategorikan menjadi wisata rekreasi, wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata belanja, wisata religi, dan wisata minat khusus. 14 Masalah dalam penelitian ini yaitu perlu adanya tindakan dari Disbudpar Pekanbaru dalam menarik minat wisatawan dalam meningkatkan kunjungan, yaitu dengan strategi promosi atau pemasaran karena selain untuk memberikan informasi dalam rangka pemantapan image kepariwisataan, juga menentukan keberhasilan upaya menciptakan permintaan atau tergeraknya calon-calon wisatawan untuk melakukan perjalanan berwisata ke Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan dari wisatawan terhadap pelaksanaan advertising atau periklanan dan public relation atau hubungan kemasyarakatan yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru. Metode penelitian ini menggunakan accidental sampling non probabilitas dimana peneliti mengambil anggota sampel yang dipilih berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan atau mudah ditemui. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang berjumlah 100 orang responden terdiri dari kedua jenis kelamin. Teknik yang dilakukan yaitu melalui wawancara dengan pihak Disbudpar, menyebarkan kuisioner mengenai tanggapan responden terhadap strategi yang dilakukan Disbudpar, dan observasi pada Disbudpar terkait mengetahui bentuk-bentuk dari kegiatan promosi yang dilakukan serta teknik survey langsung ke lokasi pameran. Metode analisis data dengan cara deskriptif, skala yang digunakan adalah skala likert dengan menentukan nilai jawaban berdasarkan skala ordinal dan interval. Hasil wawancara dalam penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru memberikan bantuan kepada pelaku usaha pariwisata melalui Sales Support atau bantuan periklanan media cetak berupa brosur, leaflet, prospectus, booklet dan buku petunjuk. Adanya beragam komponen atau indikator dari media cetak seperti layout dan kualitas kertas yang baik, desain yang menarik dan berisi informasi yang lengkap, namun salah satu yang dinilai cukup baik bagi responden yaitu indikator kreatifitas dalam penyampaian. Bauran promosi lainnya adalah public relation dengan mengikuti kegiatan pameran sebanyak 2-3 kali diluar kota dan 1 kali diluar negeri selama satu tahun. Selain pameran, Disbudpar juga mengadakan event-event tahunan seperti festival-festival dan lomba-lomba, salah satu event yang efektif dalam menarik minat wisatawan adalah dengan lomba lari 10 kilometer. Selain bauran promosi periklanan dan humas, Pemerintah Kota Pekanbaru juga melakukan promosi melalui media elektronik. Berdasarkan jawaban dari para responden mengenai tanggapan mereka dalam kegiatan promosi yang dilakukan yakni teknik bauran advertising melalui media cetak dan elektronik merupakan alat promosi yang paling efektif dan dinilai sudah tepat atau memuaskan responden. Analisis : Temuan yang penulis dapatkan dari penelitian ini yaitu adanya penerapan teknik bauran promosi berbentuk periklanan media cetak dan elektronik yang efektif dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Peran media cetak berbentuk leaflet, prospectus, brosur, booklet yang sangat berguna sebagai alat promosi dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung dengan tujuan berlibur. Desain dari media cetak tersebut dirancang secara menarik mulai dari kualitas kertas brosur yang baik, layout menarik yang berisi informasi potensi dan paket-paket wisata yang lengkap menyebabkan kegiatan promosi dalam 15 komunikasi pemasaran berjalan secara efektif dan efisien dalam meningkatkan kunjungan. Selain itu, bauran promosi berupa pameran dan festival serta lomba juga diterapkan pemerintah dalam memperkenalkan dan mempromosikan baik di dalam maupun luar negeri. Berdasarkan penelitian ini penulis mendapatkan konsep yang berkaitan dengan topik yang ingin ditulis mengenai efektivitas bauran promosi dalam memperkenalkan pariwisata seperti halnya wisata agro. 8. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi Tanggal diunduh : Strategi Promosi Wisata Pulau Bawean melalui Event Festival Molod Bawean : 2012 : jurnal ilmiah : elektronik : Nur Maghfirah Aesthetika : : : : Kanal : Vol.1 , No.1: 53-68 : https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=KANAL% 2C+Vol.+1%2C+No.+1%2C+September+2012%2C +Hal.+1-101 : 20 november 2014 Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi dan diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu. Pulau Bawean merupakan salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur yang memiliki tiga belas destinasi wisata alam. Dikarenakan memiliki banyak tujuan destinasi yang konsepnya sama yaitu wisata alam dan budaya, maka upaya promosi menjadi hal yang penting. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi promosi wisata Pulau Bawean melalui Festival Molod Bawean. Maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan apakah terdapat event marketing process dalam penyelenggaraan Festival Molod Bawean (FMB) 2011 dan bagaimana Festival tersebut dapat menjadi alat promosi wisata Pulau Bawean. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Festival Molod Bawean sehingga subyeknya yaitu panitia festival dan program kerjanya, Disbudpar dan Pemuda Olah Raga Kabupaten Gresik. Teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara mendalam atau in depth interview. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini yaitu, keberhasilan Festival Molod Bawean atau disingkat FMB pada tahun 2010 mendorong masyarakat Bawean untuk menjadikan Festival ini sebagai program tahunan yang tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Program festival tahunan ini dijalankan atas dasar swadaya masyarakat dan dari sponsor-sponsor berbagai stakeholders. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa adanya event marketing process model dari Lynn 16 Van der Wagen yang merupakan suatu model proses pemasaran dimulai dengan tahap menetapkan produk yang ditawarkan, dalam hal ini produknya adalah potensi alam, budaya, dan seni Bawean yang menjadi objek dalam Festival. Tahap berikutnya merupakan tahap segmentasi, identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pengunjung dalam event festival yaitu sebuah strategi untuk mengidentifikasi keinginan sasaran pengunjung yang berkeinginan untuk sekedar menyaksikan langsung festival atau juga pengunjung bermaksud untuk mengikuti rangkaian acara sehingga panitia festival dapat menyediakan home stay. Tahap berikutnya yaitu menetapkan harga dan promosi event festival dan tahap terakhir yaitu evaluasi. Masyarakat Pulau Bawean telah melakukan berbagai praktek dari bauran promosi yakni melalui advertising berupa brosur, buklet, flyer, buku panduan wisata, memasang spanduk dan banner di beberapa lokasi strategis selain itu melalui humas dengan menyebarkan undangan, dan juga pemasaran langsung berupa website. Namun pada akhirnya, teknik promosi paling efektif dalam mempromosikan FMB adalah teknik komunikasi personal dan komunikasi dari mulut ke mulut. Analisis : Temuan yang penulis dapatkan dari penelitian ini yaitu diantaranya terdapat penerapan teknik bauran promosi dari Kotler dalam memperkenalkan wisata alam dan budaya di Pulau Bawean melalui Humas dan publisitas berupa event festival, karena Festival Molod Bawean tergolong kegiatan masyarakat menurut penggolongan dari Kotler (2008). Dalam mempromosikan festival tersebut elemen bauran promosi lainnya juga dimanfaatkan seperti periklanan berupa brosur, buklet, flyer, buku panduan wisata, memasang spanduk dan banner, dan juga melalui media pemasaran langsung website. Dengan adanya festival yang dipromosikan melalui berbagai macam periklanan nantinya akan berdampak pada pembentukan citra dari Pulau Bawean yang merupakan wisata budaya dan religi. Namun dalam hasil penelitian ini, ditekankan bahwa bauran promosi yang paling efektif dalam menarik massa adalah dengan komunikasi dari mulut ke mulut oleh masyarakat Bawean kepada sanak saudara yang merantau ke luar kota dan luar negeri. Dari penelitian ini penulis mendapatkan konsep yang berhubungan dengan topik dan judul yang ingin ditulis yaitu efektivitas bauran promosi pada wisata yang bernuansa alam dan budaya (agrowisata). 9. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi : Pembuatan Video Company Profile Agrowisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar : 2013 : Jurnal Ilmiah : elektronik : Erlin Andriana Lupitasari : : : : FTI UNSA : Vol. 2, No.1 : 141-146 : http://journal.seruniid.unsa.ac.id 17 Tanggal diunduh : 20 november 2013 Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi dalam bentuk multimedia merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia terutama dalam menunjang eksistensi suatu produk atau jasa dari sebuah perusahaan di tengah persaingan pelaku usaha yang semakin marak saat ini. Kehidupan manusia kini dibayang-bayangi oleh kekuatan teknologi sehingga gaya hidup manusia dalam memperoleh informasi yaitu dengan cara yang cepat dan praktis salah satunya melalui Video Compact Disc atau VCD. Karena masyarakat luas lebih tertarik melihat tayangan video dibandingkan dengan membaca brosur-brosur atau surat kabar. Video merupakan salah satu elemen bauran promosi yaitu periklanan. Perkembangan teknologi informasi pada era ini yang berupa multimedia telah memberikan kemudahan dalam penyampaian informasi melalui bentuk audio maupun visual. Salah satu penerapan multimedia adalah untuk visualisasi company profile. Agrowisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar ini adalah salah satu tempat wisata yang belum memiliki fasilitas profil wisata untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas. Pada awalnya agrowisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar mempromosikan tempat wisatanya dengan menggunakan komunikasi pemasaran secara konvensional yaitu dengan menggunakan brosur, spanduk dan publikasi melalui radio saja. Hal tersebut menjadi masalah dalam penelitian ini, sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan video profil Agrowisata Sondokoro, agar penyampaian informasi mengenai Agrowisata Sondokoro tersebut menjadi lebih menarik, efektif dan efisien kepada masyarakat luas khususnya di bidang pariwisata. Dalam penelitian ini, kajian pustaka yang diangkat yaitu diambil dari pengalaman empiris pada studi kasus yang berjudul Video Profil Sapta Tirta Pablengan Matesih Kabupaten Karanganyar yang menghasilkan sebuah penelitian video profil dengan beberapa aktifitas multimedia diantaranya tata suara, video, gambar, animasi dan teks. Selain itu juga, kajian pustaka yang diangkat adalah Pembuatan Video Profil Istana Mangkunegaran Surakarta Berbasis Multimedia. Kedua penelitian sebelumnya itu memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menghasilkan video profil dan memperkenalkan obyek yang diteliti kepada masyarakat luas. Dalam pembuatan video profil ini perlu melalui tahap-tahap perancangan sistem multimedia diantaranya merancang konsep sinopsis, merancang video, merancang audio, merancang animasi, komputer pendukung. Setelah komponen perancangan sudah disusun hal yang kemudian dilakukan adalah pembuatan storyboard dan script yaitu tabel yang berisi keterangan sequence gambar-gambar dari berbagai wahana yang ada di agrowisata Sondokoro tersebut dengan disertai instrumen musik atau narasi dari dubber serta lamanya durasi tayangan per sequence. Sementara itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara dan kepustakaan. Metode pendekatan dalam penelitian ini yaitu analisis, perancangan, pengambilan gambar dan capturing, pengeditan, dan implementasi serta peneliti juga melakukan uji coba secara maksimal agar mendapatkan hasil video yang mampu menarik perhatian masyarakat. Unsur-unsur multimedia dalam pembuatan video profil berisi teks, citra atau image, gerakan atau animasi, suara, dan video. Hasil yang diperoleh adalah 18 dengan dibuatnya video profil agrowisata Sondokoro dalam bentuk media pemutaran berupa VCD. Dalam tahap perancangan video, unsur multimedia yaitu video diharapkan dapat menyampaikan pesan dan ide agar menarik perhatian penonton. Unsur suara meliputi suara seorang dubber dalam menjelaskan informasi yang tidak bisa dijelaskan hanya melalui gambar saja selain itu unsur musik instrumen atau efek suara atau sering dikenal ‘voiceover’ juga merupakan komponen penting karena dapat mempengaruhi perasaan pendengarnya. Unsur animasi membutuhkan kreatifitas dan imajinasi yang tinggi. Komputer pendukung yaitu meliputi software dan hardware yang dipakai selama proses pembuatan video profil. Dalam penelitian ini juga menyertai anggaran biaya promosi yaitu dana yang dikeluarkan dalam pembuatan video profil agrowisata Sondokoro tersebut. Analisis : Temuan pada penelitian ini yang masih bersangkutan dengan topik penulis adalah iklan sebagai salah satu bauran promosi dapat ditayangkan atau digunakan di berbagai media, termasuk media pemutaran dalam bentuk Video Compact Disc atau VCD. Pelaku usaha agrowisata salah satunya Sondokoro selain menerapkan promosi secara konvensional tetapi juga bisa menerapkan promosi dalam bentuk periklanan media VCD yang berpotensi untuk menarik minat banyak pengunjung melalui sajian video profil dengan berbagai komponen yang menarik secara audio maupun visual. 10. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi):hal AlamatURL/doi : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Jumlah Pengunjung (Studi Kasus pada Obyek Wisata Kebun Raya Bogor) : 2004 : jurnal ilmiah : elektronik : Hj Emmy Supariyani : : : : Jurnal Ilmiah Ranggagading : Vol. 4, No.2: 105-108 : http://jurnal.stiekesatuan.ac.id/index.php/jir/arti cle/view/185/187 Tanggal diunduh : 2 Desember 2014 Promosi sebagai salah satu variabel dari Marketing Mix merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan perusahaan dalam rangka meningkatkan volume penjualan (jumlah pengunjung) ataupun mempertahankan konsumen agar tetap loyal terhadap produk perusahaan serta meningkatkan citra perusahaan. Dalam usahanya meningkatkan jumlah pengunjung, Kebun Raya Bogor melakukan promosi. Bentuk promosi yang dilakukan Kebun Raya Bogor adalah personal selling dengan mengadakan kegiatan atau acara-acara seperti seminar, pameran 19 dan acara lainnya yang dapat meningkatkan volume kunjungan ke salah satu agrowisata yang terletak di tengah kota Bogor tersebut. Selain itu untuk lebih menarik minat pengunjung Kebun Raya Bogor juga menggunakan berita dan bahan tertulis dimana dalam penyajiannya dibuat semenarik mungkin. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana metode pengumpulan datanya diperoleh dari studi literatur kepustakaan, studi lapangan berupa observasi dan wawancara serta kuisioner. Hasil penelitian pada subbab pembahasan dari penelitian Supariyani ini adalah berbagai kegiatan promosi yang dilakukan Kebun Raya Bogor guna meningkatkan jumlah pengunjung diantaranya dengan bahan tertulis seperti artikel-artikel, buletin dan majalah perusahaan, selain itu dengan membagi brosur dan laporan tahunan. Selain bahan tertulis, Kebun Raya Bogor melakukan promosinya dengan menjual langsung tatap muka melalui acara-acara yang digolongkan ke dalam dua jenis acara, yang pertama ialah acara tahunan yakni acara HUT Kota Bogor maupun HUT dari Kebun Raya Bogor sendiri, yang kedua adalah acara khusus yakni melakukan seminar, dan kegiatan pameran. Dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, seorang Humas dari Kebun Raya Bogor menyebarkan berita seputar kegiatan-kegiatan dari acara tersebut. Berita adalah bagian dari promosi yang secara tidak langsung digunakan oleh Kebun Raya Bogor. Kegiatan promosi yang dilakukan memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap pencapaian target penjualan tiket sekaligus peningkatan jumlah pengunjung setiap tahunnya dibandingkan dengan tanpa promosi. Analisis : Pada penelitian ini, penulis mendapatkan bahwa upaya promosi yang dilakukan agrowisata Kebun Raya Bogor melalui bahan tertulis atau media cetak seperti artikel, buletin, brosur, laporan tahunan dan majalah perusahaan. Namun teknik bauran promosi yang tak kalah efektif dalam menarik minat pengunjung untuk berkunjung adalah sesuai dengan teori dari Kotler dan Armstrong (2008) yaitu dengan cara kegiatan kehumasan seperti acara rutin tahunan (HUT), dan melalui penjualan tatap muka yaitu acara khusus yang sengaja diadakan diantaranya pameran dan seminar. 20 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan jasa membutuhkan adanya suatu komunikasi pemasaran yang diimplementasikan melalui bauran promosi (promotional mix). Menurut Kusumastuti (2009) ada lima teknik dari bauran promosi yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity), dan pemasaran langsung (direct selling). Potensi yang dimiliki agrowisata dalam mengembangkan usahanya sangat banyak mulai dari karakteristik alamnya yang berbeda dari pariwisata lainnya sampai manfaat dari agrowisata itu sendiri yaitu selain untuk menghibur tetapi juga ada unsur edukasi didalamnya yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahannya. Namun betapa menonjolnya potensi yang ada, bila pengunjung belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa wisata tersebut akan dapat bermanfaat bagi dirinya, maka mereka tidak akan pernah mendatanginya. Bisa dikatakan agrowisata tersebut masih menemukan kendala dalam pemasarannya sehingga upaya promosi menjadi hal yang penting dilakukan dalam pelaksanaan usaha. Promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada khalayak sasaran yang dirancang sedemikian rupa untuk menstimulasi terjadinya kesadaran atau awareness, ketertarikan atau interest dan sampai pada tahap akhir yang diinginkan yaitu tindakan pembelian atau purchase. Promosi yang dilakukan pelaku usaha khususnya di bidang jasa pariwisata sangatlah beragam. Teknik bauran promosi yang sering digunakan pelaku usaha jasa wisata berdasarkan hasil penelitian sebelumnya melalui promosi secara konvensional yaitu dengan media periklanan cetak seperti banner, leaflet, brosur, flyer, baliho, selain itu pelaku usaha jasa wisata ini juga melakukan promosi penjualan melalui potongan harga atau diskon dan mengikuti kegiatan pameran dan festival-festival serta teknik pemasaran dari mulut ke mulut atau Word of Mouth. Sama halnya dengan pariwisata yang memanfaatkan usaha pertanian dalam usahanya yaitu agrowisata. Pelaku usaha agrowisata memanfaatkan berbagai jenis promosi dalam sarana bauran promosi untuk mempromosikan agrowisatanya, seperti melalui periklanan cetak dengan membagikan leaflet dan brosur kepada pengunjungnya, memasang banner dan baliho disekitar lokasi obyek wisata. Promosi penjualan dengan melalui pameran, memberikan potongan harga/diskon kepada pengunjung yang melakukan kembali kunjungan atau kepada membership, memberikan kupon gratis dan cenderamata kepada pengunjung, serta memberikan hiburan kepada pengunjung. Publikasi media cetak seperti surat kabar, tabloid dan majalah Trubus, dan juga publikasi media elektronik sekaligus pemasaran langsung melalui website, pemasaran langsung dengan katalog atau pengiriman surat langsung kepada perusahaan atau instansi terkait di bidang jasa pariwisata yang akan membangun hubungan interaktif antara pemasar dan target sasaran. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak hotel, kantor dan beberapa sekolah untuk melakukan kunjungan berlibur di agrowisata sambil memperoleh manfaat edukasi yang ditawarkan agrowisata. Selain itu, agrowisata dalam melakukan promosinya melalui penjualan personal dengan adanya pemandu wisata yang tersedia di lokasi agrowisata, mengadakan seminar, melakukan presentasi dan mengikuti pameran 21 dagang sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi yang interaktif antara pemasar sebagai pengirim pesan kepada calon konsumen yaitu pengunjung sebagai penerima pesan promosi. Dan terakhir bauran promosi yang secara sengaja atau tidak sengaja dilakukan oleh pelaku usaha agrowisata yakni dengan teknik promosi dari mulut ke mulut atau Word of Mouth, teknik ini adalah teknik yang paling efektif dilakukan karena paling mudah dilakukan dan murah bahkan tidak perlu biaya dalam implementasinya, namun kekurangan dari teknik ini ialah tidak bisa menjangkau khalayak luas seperti teknik promosi melalui iklan televisi. Merancang desain pesan yang persuasif merupakan suatu strategi dalam kegiatan promosi baik promosi produk maupun promosi jasa. Agar pesan yang dirancang dapat tersampaikan dengan baik, maka harus memenuhi tahapan yang ada dalam karakteristik model komunikasi AIDA, yaitu attention (perhatian), interest (minat), desire (keinginan), dan action (tindakan) seperti yang dikemukakan oleh Kusumastuti (2009). Setiap tahapan proses AIDA membutuhkan strategi dari berbagai teknik bauran promosi. Atau dengan kata lain, kelima teknik dari bauran promosi sebaiknya mengandung keempat karakteristik dari model komunikasi AIDA agar dapat menarik dan mempertahankan pengunjung yang sudah ada. Masing-masing teknik atau sarana promosi mempunyai karakteristik yang berbeda serta biaya yang khas pula. Namun bagi perusahaan jasa wisata yang masih terbatas oleh dana dalam pengembangan promosinya, sebaiknya memilih teknik promosi yang tepat guna dan efektif yang tidak memakan biaya yang banyak seperti dengan pemilihan media promosi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui media sosial dalam menjangkau khalayak atau pengunjung secara luas. Maka dengan begitu, tujuan dari pemasar dalam hal ini pelaku usaha agrowisata dalam mempromosikan jasa wisatanya kepada khalayak sasaran dapat terpenuhi. Bentuk Bauran Promosi Kajian pemasaran atau lebih dikenal dengan bauran pemasaran menurut Kusumastuti (2009) terdiri dari product, price, promotion dan place atau yang biasa dikenal dengan istilah 4P. Product berkaitan dengan customer solution, price berkaitan dengan customer cost, place berkaitan dengan convenience, promotion berkaitan dengan communication. Penjelasan dari bauran 4P kemudian dipaparkan sebagai berikut. Product (produk) yaitu barang dan jasa yang berguna untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Price (harga) merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Promotion (promosi) adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Place (distribusi) merupakan rangkaian penyaluran produk dari produsen kepada konsumen akhir. Pelaku usaha di bidang jasa agrowisata dalam menjalankan bisnisnya mempertimbangkan variabel-variabel dari bauran pemasaran. Salah satu yang menjadi fokus utama dari penelitian-penelitian sebelumnya adalah pada promotion atau promosinya. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) promosi ialah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya dan membujuk konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sedangkan menurut Alma (2011) promosi adalah sejenis komunikasi yang 22 memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Sementara menurut Shoell (1993) dalam Alma (2011) promosi ialah usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens, komunikasi yang dimaksud adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan audiens. Promosi menurut Tjiptono (2008) berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang, agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya pada bab pendahuluan, promosi bukanlah sarana tunggal tetapi bauran dari beberapa sarana yang disebut bauran promosi. Bauran promosi terbagi menjadi lima sarana atau teknik promosi seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong(2008) bauran promosi atau juga disebut bauran komunikasi pemasaran ialah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Tjiptono (2008) yang menyatakan meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khusus yang sering disebut bauran promosi yang terdiri dari personal selling, mass selling (periklanan dan publisitas), promosi penjualan, public relations (hubungan masyarakat), dan direct marketing. Tujuan dari promosi menurut Alma (2011) ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Sementara pada jasa pariwisata, tujuan dari promosi semata-mata untuk meningkatkan jumlah kunjungan, salah satunya agrowisata. Tujuan promosi dari agrowisata yaitu meningkatkan jumlah kunjungan, memberikan informasi kepada pengunjung yang sudah datang dan juga mengingatkannya agar melakukan kembali kunjungan serta mampu memperpanjang waktu kunjungan atau penginapan (length of stay) terhadap agrowisata tersebut. Tujuan promosi agrowisata tersebut sesuai dengan teori dari Tjiptono (2008) mengenai tiga tujuan utama dari komunikasi pemasaran yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Kegiatan promosi pada agrowisata yang telah diungkapkan sebelumnya tidak terlepas dari komunikasi yang dilakukan pemasar hingga sampai kepada pengunjung atau target sasaran. Agrowisata termasuk suatu bentuk jasa. Menurut Lovelock dan Wirtz (2010) jasa adalah suatu aktivitas ekonomi antara dua pihak, yang menekankan terjadinya pertukaran nilai antara penjual dan pembeli, pembeli membeli jasa karena mereka mengharapkan suatu hasil tertentu. Jadi, bisa dikatakan pemasaran jasa adalah aktivitas atau kegiatan berkomunikasi antara dua pihak atau lebih dalam memperkenalkan atau mempromosikan suatu nilai jasa. Sementara itu, konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan dalam komunikasi pemasaran dikenal dengan bauran promosi (promotional mix). Berikut akan dijelaskan secara mendetail bentuk dari bauran promosi beserta analisis pada penelitian-penelitian sebelumnya. 1. Periklanan (advertising) 23 Melalui iklan baik cetak maupun elektronik, pelaku usaha jasa agrowisata dapat menyebarkan informasi terkait potensi dan manfaat produknya kepada sasaran atau penerima pesan iklan tersebut. Iklan atau periklanan menurut Kotler dan Armstrong(2008) meliputi penyiaran, media cetak, internet, luar ruang, dan bentuk lain. Iklan melalui media cetak telah banyak dilakukan pelaku usaha agrowisata pada penelitian sebelumnya, diantaranya yaitu pada penelitian Nourmaulina (2013) dihasilkan bahwa iklan berbentuk cetak seperti leaflet, banner, dan memuat halaman di tabloid dan majalah Trubus cukup efektif dalam menjangkau pengunjung untuk menarik minat pengunjung agar mau mendatangi salah satu agrowisata yang terletak di Depok tersebut. Promosi melalui iklan lainnya juga ditemukan pada penelitian Lupitasari (2013) mengungkapkan penggunaan Video Profil Agrowisata dalam bentuk VCD adalah sebagai media penyampaian informasi lengkap yang lebih menarik secara audiovisual sehingga dapat membangkitkan minat penonton untuk melakukan kunjungan sebagaimana yang diungkapkan oleh Tjiptono (2008) empat fungsi utama dari iklan yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (remin-ding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainment). 2. Promosi penjualan (sales promotion) Salah satu cara atau strategi yang digunakan pelaku usaha jasa agrowisata yang dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang ke agrowisata adalah dengan metode promosi penjualan atau sales promotion. Metode promosi penjualan umumnya juga banyak digunakan pelaku usaha di bidang pariwisata dengan tujuan untuk membuat khalayak pengunjung tertarik berkunjung, setelah berkunjung maka pengunjung dibuat untuk selalu mengingat simbol-simbol atau alat korporasi dari perusahaan jasa wisata tersebut dengan membagikan alat promosi penjualan berupa cinderamata khas dari tempat wisata yang dipromosikannya. Berbagai macam bentuk atau alat promosi penjualan pada agrowisata ini dapat berupa pameran, memberikan diskon atau potongan harga tiket masuk dan juga diskon pada fasilitas-fasilitasyang ditawarkan agrowisata kepada pengunjung yang mendaftar menjadi membership, memberikan kupon gratis kepada pengunjung yang telah melakukan kunjungan dengan maksud untuk meyakinkan pengunjung agar mau melakukan kunjungan kembali pada agrowisata yang ditawarkan tersebut. Selain diskon dan kupon, alat promosi penjualan yang telah dijelaskan diatas dapat berupa memberikan cinderamata yang mencirikan atribut dari agrowisata yang ditawarkan tersebut serta memberikan hiburan kepada pengunjung sehingga membuat pengunjung selalu mengingat agrowisata dari pengalaman yang mereka peroleh. Semakin pemasar dapat mengembangkan cara promosi penjualan secara tepat guna, maka besar kemungkinan pengunjung yang sudah melakukan kunjungan akan sering berkunjung dan frekuensi jumlah kunjungan terus meningkat sehingga 24 kegiatan promosi penjualan ini menjadi efektif dalam menarik pengunjung. 3. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) Hubungan masyarakat dan publisitas ini tercermin dalam pengertian bauran promosi oleh Kotler dan Armstrong (2008) bauran promosi atau juga disebut bauran komunikasi pemasaran ialah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Berdasarkan pengertian diatas, terlihat bahwa sarana-sarana tersebut digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan salah satunya dengan kegiatan kehumasan dan publisitas yang memiliki peranan penting yaitu untuk membangun citra positif perusahaan dimata pelanggan atau pengunjung termasuk ketika menghadapi rumor atau berita miring tentang perusahaan jasa yang ditanganinya. Sementara menurut Lovelock dan Wirtz (2010) hubungan masyarakat (humas) melibatkan upaya untuk menstimulasi minat positif dalam organisasi dan produknya dengan memberikan rilis berita, mengadakan konferensi pers, menyelenggarakan events khusus dan mensponsori kegiatan yang bisa diliput media yang dilakukan oleh pihak ketiga. Penelitian Supariyani (2004) mengungkapkan bahwa Kebun Raya Bogor melaksanakan kegiatan kehumasan dengan mengadakan acara khusus dan acara tahunan yaitu perayaan hari ulang tahun kota Bogor dan HUT Kebun Raya Bogor. Selain itu, penelitian Lamarang (2013) mengungkapkan bahwa peran humas dalam mempromosikan produk jasa pariwisata tidak terlepas kaitannya dengan sarana bauran promosi lainnya yaitu melalui cara promosi penjualan dengan mengikuti pameran karena selain rutin diadakan juga merupakan cara yang efektif digunakan seorang humas dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk membangun citra usaha yang baik kepada target sasaran atau pelanggan. Penelitian Lamarang (2013) tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan Kotler dan Armstrong (2008) bahwa hubungan masyarakat perusahaan harus dibaurkan secara seksama dengan kegiatan promosi lainnya di dalam keseluruhan usaha komunikasi pemasaran terintegrasi. Selain itu juga dalam penelitian Lamarang (2013) seorang humas menggunakan komunikasi kelompok yaitu dengan intensnya menjalin hubungan relasi kepada pemilik hotel atau stakeholder terkait pariwisata. Sehingga komunikasi yang terjalin berlangsung dua arah dan interaktif. Semakin baik sistem kehumasan yang diberlakukan suatu usaha pariwisata maka semakin banyak orang yang tertarik dalam mengunjungi pariwisata tersebut. 4. Penjualan pribadi (personal selling) Dalam memasarkan jasa, penjualan tatap muka atau personal bisa berupa mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara (event) seperti pameran 25 dagang, acara hiburan, festival, seminar, dan juga menyediakan pemandu wisata atau wiraniaga. Pada hakikatnya personal selling atau penjualan personal menurut Tjiptono (2008) adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Penjualan personal menurut Lovelock dan Wirtz (2010) merupakan hubungan interpersonal dimana berbagai upaya dikerahkan untuk mendidik pelanggan dan mendorong pemilihan merek atau produk tertentu. Komunikasi yang terjalin dalam penjualan personal ini berlangsung dua arah sehingga antara penjual dan pembeli bisa saling berinteraksi atau dengan kata lain komunikasi bersifat interaktif. Pelaku usaha di bidang jasa agrowisata banyak melakukan penjualan tatap muka dalam mempromosikan obyek wisata agronya. Salah satunya adalah penelitian Supariyani (2004) mengungkapkan bahwa Kebun Raya Bogor melaksanakan bauran promosi dengan cara penjualan secara tatap muka melalui acara khusus seperti mengadakan pameran dagang dan seminar, terbukti bahwa kegiatan dari personal selling ini berpengaruh pada penjualan tiket masuk dan meningkatkan jumlah kunjungan setiap tahunnya dibanding dengan tanpa promosi. 5. Pemasaran langsung (direct selling) Pemasaran langsung menurut Kotler dan Armstrong (2008) bisa dilakukan dengan cara mengirim surat langsung, telepon, televisi respon langsung. Cara-cara tersebut merupakan metode pemasaran konvensional.Saat ini dunia teknologi semakin berkembang, khalayak seakan tidak ingin tertinggal oleh jaman yang serba canggih ini, maka khalayak luas mulai menaruh perhatian pada pemanfaatan internet.Internet telah banyak digunakan sebagai salah satu instrumen dalam mendukung kegiatan pemasaran langsung (direct selling).Bila dalam metode pemasaran langsung secara konvensional adalah dengan mengirimkan surat maka di dunia internet juga dapat melakukan hal yang sama yaitu melalui cara mengirimkan email. Selain itu metode pemasaran langsung yang baru-baru ini muncul dan menjamur adalah system pemasaran berbasis e-commerce Pelaku usaha jasa agrowisata melakukan promosi agrowisatanya dengan melalui pemanfaatan internet karena dianggap paling mudah dan murah untuk dapat menjangkau khalayak atau sasaran luas atau dengan kata lain promosi agrowisata melalui internet merupakan cara yang efektif dan efisien. Pada hasil penelitian sebelumnya, beberapa pelaku usaha telah mempromosikan jenis usahanya melalui situs website sebagai pengganti cara konvensional. Penelitian Fristanto (2014) mengungkapkan bahwa penggunaan website adalah sebagai media pemesanan produk secara online sehingga memudahkan pelanggan baik dari dalam kota maupun luar kota untuk memesan produk yang ditawarkan tersebut. Pemanfaatan media ini dapat digunakan oleh pelaku usaha produk agro atau usaha jasa di bidang agro, terutama bagi mereka yang masih memiliki kendala dalam 26 mengembangkan pemasaran produknya. Penelitian lain yang dilakukan oleh Prastini dan Sayatman (2014) mengungkapkan bahwa promosi agrowisata melalui perancangan bauran pemasaran langsung seperti surat langsung, katalog, dan website adalah sebagai media informasi agrowisata yang mudah diakses khalayak luas karena mengingatpengunjung yang datang ke wahana agrowisata pada penelitian tersebut adalah secara tidak sengaja lewat dan berkunjung yang berasal dari luar kota. Sehingga dengan cara seperti ini, khalayak dapat dengan mudah mengakses informasi yang ingin diperolehnya dari agrowisata yang ia lihat dan ketahui sehingga akan membentuk preferensinya akan agrowisata yang ditawarkan tersebut. Kegiatan dari bauran promosi yang telah dijelaskan diatas beragam jenis dan pada hakikatnya mempunyai fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk mempengaruhi perilaku pengunjung dari yang tidak sadar menjadi sadar, tidak tahu menjadi tahu, tidak peduli menjadi peduli, tidak tertarik menjadi tertarik, tidak menyukai menjadi suka dan sebagainya. Agar tujuan dari promosi dapat terlaksana, maka pemasar harus menyampaikan pesan promosi secara efektif. Dengan kata lain, proses penyandian pengirim pesan (pemasar) harus mampu melewati proses pengartian penerima pesan (pengunjung). Pelaku usaha jasa wisata harus bisa menyandikan pesan yang dapat memperhitungkan cara penerima pesan atau target sasaran dalam mengartikan pesan tersebut sehingga pengirim pesan mendapatkan respons yang diinginkan dari penerima, selain itu juga pemasar harus mampu memilih media yang tepat dalam proses penyampaian pesan tersebut. Kegiatan komunikasi promosi pada jasa wisata selain dengan menggunakan bauran promosi juga membutuhkan strategi pemasaran lainnya untuk mendukung promosi yang lebih efektif. Kotler dan Keller (2009) mengatakan untuk mencapai tujuan perusahaan dapat menggunakan alat bantu yang dinamakan marketing communication mix. Terdapat delapan model komunikasi, yaitu advertising, sales promotion, event and experience, public relation and publicity, direct marketing, interactive marketing, word of mouth marketing, dan personal selling. Para pelaku usaha jasa wisata dalam praktik usahanya telah menerapkan salah satu atau lebih dari delapan model komunikasi yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009). Namun, pada penelitian sebelumnya ditemukan bahwa banyak pelaku usaha jasa wisata mengandalkan kekuatan komunikasi pemasaran dari mulut ke mulut atau word of marketing seperti pada penelitian Yonathan (2012) mengungkapkan bahwa kegiatan promosi melalui word of mouth menjadi kegiatan promosi yang efektif dilakukan dengan adanya aktivitas langsung yang dilakukan segenap jajaran yang terkait di bidang pariwisata dalam mempromosikan atau memperkenalkan kepada sanak saudara, keluarga dan orang yang ditemui. Kelima jenis bauran promosi yang diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong (2008) memiliki karakteristik yang berbeda-beda serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perbedaan karakteristik dari masing-masing teknik akan menentukan efektivitas atau keberhasilan dari suatu promosi. Perbedaan dari karakteristik dan tingkat efektivitas kelima jenis bauran promosi telah disajikan dalam bentuk Tabel 1 yang ditemukan dalam penelitian Sulthony (2014) sebagai berikut: 27 Tabel 1. Perbedaan Karakteristik dan Tingkat Efektivitas Bauran Promosi Karakteristik/Efektivitas Komunikasi PRK PP Humas PPR PL Kemampuan mengirim pesan secara pribadi Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Sedang Kemampuan menjangkau audience yang luas Tinggi Rendah Sedang Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tingkat interaksi Rendah Kredibilitas bagi audience Biaya Rendah Biaya absolut Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Biaya per kotak Rendah Sedang Rendah Tinggi Tinggi Penghamburan Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Ukuran investasi Pengendalian Tinggi Sedang Rendah Tinggi Rendah Kemampuan mencapai target audience tertentu Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Kemampuan manajemen untuk menyesuaikan alat promosi karena kondisi berubah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Keterangan : PRK=Periklanan ; PP= Promosi Penjualan ; Humas= Hubungan Masyarakat ; PPR= Penjualan Pribadi ; PL= Pemasaran Langsung. Sumber : Sutisna (2003) dalam Sulthony (2014) Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa kelima jenis bauran promosi mempunyai karakteristik dan tingkat efektivitas yang berbeda-beda. Bauran periklanan, promosi penjualan dan humas mempunyai karakteristik komunikasi dalam hal kemampuan mengirim pesan secara pribadi dengan tingkat efektivitas yang rendah, sementara untuk teknik penjualan pribadi dan pemasaran langsung dengan karakteristik yang sama memiliki tingkat efektivitas yang tinggi. Bila dilihat dari segi kemampuan menjangkau audience yang luas, kelima teknik bauran promosi memiliki tingkat efektivitas yang beragam, namun bauran periklanan yang paling efektif dalam menjangkau khalayak luas. Merujuk dari tabel diatas terlihat bahwa kelima jenis atau teknik bauran promosi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing untuk sampai kepada target atau audience. Kelebihan dan kekurangan dari kelima ragam jenis bauran promosi akan disajikan lebih lanjut dalam bentuk Tabel 2; 28 Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Bauran Promosi Bauran Promosi Periklanan Kelebihan Dapat menjangkau luas target sasaran(konsumen pengunjung) Kekurangan Proses penyampaian promosi satu arah Dapat menggunakan berbagai media (cetak dan elektronik) Biaya cukup besar (bila berbentuk iklan di televisi) pesan Mudah dilupakan/diabaikan Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat & Publisitas Penjualan Pribadi Dapat menjangkau sasaran tertentu target Secara aktif mengajak konsumen pengunjung untuk berkunjung Dapat membangun/membentuk citra positif Jangka waktu pendek/singkat Dapat dipercayai target sasaran Memerlukan perencanaan yang matang dalam mengadakan acara kehumasan Penyampaian pesan promosi akan berlangsung efektif karena komunikasi dua arah Bersifat interaktif Pemasaran Langsung Tidak menjamin terjadinya transaksi Kurang interaktif dengan target sasaran Besar kemungkinan terjadinya transaksi Bersifat interaktif karena komunikasi yang terjalin dua arah sehingga memungkinkan adanya respons atau feedback Membutuhkan tenaga ahli yang dapat dipercaya Memerlukan strategi khusus dalam membangun/membentuk citra positif Tidak dapat menjangkau target sasaran secara luas Memerlukan tenaga ahli (orang) dan biaya perkontak bisa jadi lebih mahal Membutuhkan media dan teknologi Hanya dapat menjangkau konsumen spesifik Efektivitas Bauran Promosi Efektivitas merupakan suatu keberhasilan dari segi tercapai atau tidaknya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil yang semakin mendekati ketercapaian sasaran tujuan berarti derajat efektivitasnya semakin tinggi. Kusumastuti (2009) mengatakan bahwa komunikasi yang disampaikan dalam konsep bauran promosi dan komunikasi bisnis hendaknya harus bersifat persuasif, untuk itu dibutuhkan strategi dalam menyusun pesan persuasif. Agar pesan persuasif efektif maka, pesan harus mampu merebut perhatian khalayak pada bagian pembukaan, membangkitkan kebutuhan, memberikan pemuasan, dan memberikan penggambaran pada bagian pengembangan bahasan dan ajakan bertindak pada bagian penutup. Selain merancang pesan persuasif, efektivitas bauran promosi juga dapat diukur dari bentuk media yang digunakan dan 29 frekuensi penyajian pesan promosi yang diterima oleh target sasaran. Seperti apa yang dikatakan oleh Kennedy dan Soemanegara (2006) dalam Kusumastuti (2009) bahwasannya aplikasi dari komunikasi pemasaran sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berbagai teknik bauran promosi dalam komunikasi pemasaran jasa wisata agro hendaknya mengandung pesan promosi yang persuasif. Efektivitas bauran promosi salah satunya dapat diukur melalui model rancangan pesan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Setiap tahapan AIDA membutuhkan berbagai strategi yang berbeda-beda. Adapun secara rinci aspek-aspek AIDA adalah sebagai berikut: 1. Perhatian (Attention) Langkah awal dari rancangan pesan AIDA adalah menarik perhatian. Perhatian dapat diperoleh dengan memanfaatkan berbagai bentuk periklanan media cetak maupun non-cetak, seperti kualitas kertas brosur yang baik ataupun tampilan layout website yang menarik. Berdasarkan penelitian Octaviani (2012) mengungkapkan adanya beragam komponen atau indikator dari media cetak seperti layout dan kualitas kertas yang baik, desain yang menarik dan indikator kreatifitas dalam penyampaian pesan akan dapat menarik perhatian yang membaca dan melihatnya. Indikator kreativitas dapat dimanfaatkan dalam menarik perhatian seperti warna, headline, ilustrasi, pilihan jenis atau font huruf dan lain sebagainya. 2. Ketertarikan (Interest) Ketertarikan target sasaran atau pengunjung akan suatu promosi penjualan dapat diperoleh melalui program insentif jangka pendek dengan memanfaatkan taktik membagikan kupon gratis atau diskon kepada pengunjung yang diatur untuk merangsang pembelian atau aktivitas kunjungan dari target sasaran. Selain itu, rasa tertarik juga dapat diperoleh melalui pameran dagang dengan taktik seperti desain stand pameran yang menarik, tata letak dan pencahayaan yang baik dan tepat dapat menarik orang untuk melihat pameran tersebut yang juga akan merangsang terjadinya aktivitas kunjungan pada agrowisata yang dipamerkan tersebut. 3. Keinginan (Desire) Pengunjung atau target sasaran harus dibuat tertarik dan terdorong untuk menginginkan jasa yang ditawarkan. Keinginan tersebut dapat dimunculkan dengan memberikan informasi yang lengkap mengenai keuntungan yang bisa didapatkan dengan berkunjung ke wisata agro dan meyakinkan target sasaran bahwa harga yang mereka keluarkan untuk berkunjung atau berlibur sebanding bahkan lebih dari apa yang akan mereka dapatkan yaitu pengalaman yang tidak akan bisa dilupakan oleh mereka. 4. Tindakan (Action) Tindakan adalah hal tersulit untuk ditumbuhkan dalam seorang konsumen atau calon pengunjung. Penyampaian pesan promosi melalui media saja tidak cukup untuk membuat seorang konsumen secara langsung melakukan tindakan untuk berkunjung ke obyek wisata yang dipromosikan. Namun, terdapat beberapa teknik dan taktik tertentu yang dapat secara langsung membuat konsumen bertindak untuk berkunjung yaitu dengan rekomendasi dari orang terpercaya akan suatu jasa wisata atau disebut juga pengaruh berita dari mulut ke mulut (Word of Mouth Influence) yang disebut Kotler dan Armstrong (2008) sebagai pemasaran 30 gossip atau buzz marketing. Apabila pesan promosi yang disampaikan pemasar sebagai pengirim pesan disampaikan kepada pengunjung sebagai penerima pesan sudah mencapai tahap tindakan atau action dari tahapan AIDA, maka pesan promosi bisa dikatakan efektif atau berhasil. Perilaku Konsumen sebagai Pengunjung Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan pembelian atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan 2011). Dalam hal ini, konsumen yaitu pengunjung suatu obyek wisata. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pengunjung dalam melakukan suatu kunjungan, salah satunya bisa dilihat dari karakteristiknya. Karakteristik pengunjung dapat dilihat dari usia, jenis kelamin, pendidikan, tingkat pendapatan, dan motivasi berkunjung. Menurut Ismayanti (2010) karakteristik wisatawan berdasarkan aspek sosio-ekonomi diklasifikan berdasarkan demografi, yaitu klasifikasi berdasarkan usia, latar belakang pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dan siklus keluarga. Hal serupa juga ditemukan pada penelitian Nourmaulina (2013) berbagai karakteristik pengunjung agrowisata terdiri dari usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran dan motivasi. Selanjutnya, karakteristik pengunjung dalam mempengaruhi perilaku berkunjung akan memberi petunjuk bagi pelaku usaha jasa wisata dalam mengembangkan usahanya sesuai perilaku dan karakteristik pengunjung yang telah dijelaskan diatas. Berikut akan dijelaskan secara mendetail penjelasan dari karakteristik wisatawan menurut Ismayanti (2010); 1. Usia Sifat wisatawan atau pengunjung erat kaitannya dengan umur karena berdampak pada kegiatan wisata yang dilakukan. Pengelompokan usia wisatawan atau pengunjung dapat dibagi menjadi tujuh generasi diantaranya, kelompok kanak-kanak, remaja, anak muda, dewasa, setengah baya, dan senior. Kebutuhan dan keinginan wisatawan berubah seiring dengan perubahan usia. 2. Jenis kelamin Identitas gender menjadi hal penting dalam melihat karakteristik wisatawan atau pengunjung agrowisata. Minat wisata antara pria dan wanita kadang kala memiliki kemiripan. Wanita cenderung menyukai kegiatan wisata yang mempelajari peranan wanita dalam kebudayaan dan interaksi dengan masyarakat. Sama dengan halnya wanita, kegiatan wisata dengan tema budaya dan alam menjadi pilihan wisatawan laki-laki. Apapun bentuk kegiatan wisatanya selama sesuai dengan minat, pria tidak berkeberatan. 3. Pendidikan Menurut Ismayanti (2010), latar belakang pendidikan erat kaitannya dengan preferensi dalam pemilihan kegiatan wisata tersendiri. Wisatawan yang berpendidikan rendah biasanya memiliki kemampuan dan pendapatan yang rendah sehingga cenderung mempunyai keterbatasan dalam pemilihan kegiatan wisata. Sedangkan wisatawan yang memiliki pendidikan tinggi cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan mempunyai variasi pilihan wisata. 31 4. Tingkat pendapatan Penghasilan atau pendapatan adalah faktor penting dalam membentuk permintaan pariwisata wisata. Wisatawan yang berpenghasilan tinggi cenderung memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, dengan jenis pekerjaan yang tetap dan usia tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan seseorang secara umum berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan dan usia. 5. Motivasi berkunjung Motivasi berkunjung dari wisatawan atau pengunjung bisa berdasarkan atas motif berlibur, atau motif hanya sekedar melepas penat, motif perjalanan studytour dari sekolah, dan lain sebagainya. 32 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan jasa wisata membutuhkan adanya suatu komunikasi pemasaran yang diimplementasikan melalui konsep bauran promosi (promotional mix). Kegiatan promosi tidak terlepas dari teknik berkomunikasi yang baik dan mengandung pesan yang persuasif. Komunikasi yang disampaikan perusahaan jasa wisata terdiri dari pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran atau awareness, ketertarikan atau interest dan sampai pada tahap akhir yang diinginkan yaitu tindakan pembelian atau purchase. Perusahaan jasa wisata seperti agrowisata dapat memanfaatkan teknik bauran promosi dalam usahanya dengan tujuan meningkatkan jumlah wisatawan atau pengunjung. Ragam bauran promosi yang dilakukan terdiri dari lima teknik yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal serta pemasaran langsung. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pengunjung dalam melakukan suatu kunjungan, salah satunya bisa dilihat dari karakteristiknya. Karakteristik pengunjung terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, tingkat pendapatan, dan motivasi berkunjung. Berbagai karakteristik tersebut akan berhubungan dengan ragam dan frekuensi bauran promosi yang diterima oleh pengunjung. Salah satu indikator keberhasilan dari tercapainya tujuan promosi agrowisata adalah dengan melihat keefektivitasan dalam melakukan berbagai elemen dari bauran promosi. Kefektivitasan bauran promosi dapat diukur dari sejauh mana pelaksanaan bauran promosi yang dilakukan pelaku usaha agrowisata akan dapat mempengaruhi dan mendorong perilaku pengunjung dalam melakukan kunjungan yang dipromosikan melalui model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Semakin kegiatan promosi yang dilakukan dapat mempengaruhi pengunjung sampai pada tahap tindakan atau action, maka aktivitas promosi menjadi semakin efektif. Hasil yang dapat diperoleh dari efektivitas tersebut diantaranya jumlah kunjungan akan meningkat sehingga pendapatan perusahaan agrowisata juga mengalami peningkatan. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Berdasarkan analisis, sintesis, serta kesimpulan yang telah dibuat, maka dapat dibuat pertanyaan penelitian yang akan dijadikan dasar pada penelitian selanjutnya, pertanyaan tersebut diantaranya adalah : 1. Bagaimana tingkat efektivitas bauran promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha agrowisata? 2. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keefektivitasan bauran promosi agrowisata? 3. Bagaimana hubungan antara pelaksanaan bauran promosi dengan efektivitas bauran promosi agrowisata? 33 Usulan Kerangka Analisis Baru Persaingan di bidang pariwisata semakin ketat. Pelaku usaha yang mencoba bisnis menjual jasa wisata semakin diminati, termasuk usaha jasa agrowisata. Agrowisata di Indonesia telah banyak dikembangkan, maka promosi menjadi hal yang penting untuk menjaga keeksistensiannya. Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk memperkenalkan suatu produk barang atau jasa kepada publik. Suatu promosi dapat dikatakan efektif apabila berhasil mempengaruhi pengunjung dari yang tidak tertarik menjadi tertarik sampai akhirnya kepada yang diharapkan yaitu tahap membeli. Efektivitas ialah keberhasilan dalam membawa konsumen dari mulai merebut perhatian konsumen, lalu membangkitkan kebutuhan, kemudian memberikan pemuasan, dan akhirnya mengarahkan pada tindakan atau ajakan. Faktor-faktor yang diduga memiliki korelasi dengan efektivitas bauran promosi adalah dengan seringnya pelaku usaha agrowisata melakukan kegiatan bauran promosi yang terdiri atas periklanan, promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan pribadi serta pemasaran langsung kepada target sasaran. Masing-masing alat promosi dari ragam jenis bauran promosi sebagai contoh seperti brosur dan leaflet dalam periklanan sebaiknya mengandung unsur pesan persuasif dengan merancang aspek-aspek pesan berdasarkan model komunikasi AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) agar dapat memunculkan daya tarik pesan promosi. Sementara itu karakteristik pengunjung yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, tingkat pendapatan dan motivasi berkunjung juga diduga memiliki korelasi dengan efektivitas bauran promosi dan pelaksanaan bauran promosi juga diduga memiliki korelasi dengan efektivitas bauran promosi. 34 Pelaksanaan Bauran Promosi - Ragam bauran promosi - Frekuensi penerimaan bauran promosi Karakteristik Pengunjung Efektivitas Bauran Promosi 1. 2. 3. 4. Attention Interest Desire Action Usia Jenis kelamin Pendidikan Tingkat pendapatan Motivasi berkunjung Keterangan : : Berhubungan Gambar 1. Kerangka Analisis 35 DAFTAR PUSTAKA Aesthetika NM. 2012. Strategi Promosi Wisata Pulau Bawean Melalui Event Festival Molod Bawean. Jurnal Kanal. [Internet]. [diunduh tanggal 20 November 2014]. 1(1): 53-68. Dapat diunduh di: https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=KANAL%2C+Vol.+1%2C+No. +1%2C+September+2012%2C+Hal.+1-101 Alma B. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung (ID): Alfabeta Badan Pusat Statistik. [Internet]. [diunduh tanggal 20 November 2014]. Dapat diunduh dari: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=1 6&notab=1 Fristanto HT. 2014. Pembuatan website promosi dan pemesanan produk pada home industry argo punung pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security.[Internet]. [diunduh tanggal 3 Maret 2014]. 3(1): 13-16. Dapat diunduh di: http://journal.ijns.org/index.php/ijns/article/view/46/45 Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta (ID): Grasindo Keller KL, Kotler P. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sabran B). Edisi 13.Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing Management, Thirteenth Edition] Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.[Internet].[diunduh tanggal 10 Oktober 2014]. Dapat diunduh dari: http://www.parekraf.go.id/userfiles/file/Lapbul%20Agustus%202014.pdf Kotler P, Armstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua Belas (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sabran B). Edisi 12.Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Principles ofMarketing, Twelfth Edition] Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 198 hal. Lamarang A. 2013. Peranan Humas Dalam Mempromosikan Pariwisata di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal Acta Diurna.[Internet]. [diunduh tanggal 4 Oktober 2014]. 2(3): 1-12. Dapat diunduh di: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/2092 Lovelock C, Wirtz J, Mussry J. 2010.Pemasaran Jasa (Manusia, Teknologi, Strategi) Perspektif Indonesia Jilid 1.Edisi 7.Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Services Marketing, Seventh Edition] Lupitasari EA. 2013. Pembuatan Video Company Profile Agrowisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar. Jurnal Seminar Riset Unggulan Nasional 36 Informatika dan Komputer FTI UNSA 2013.[Internet]. [diunduh tanggal 21 November 2014]. 2(1): 141-146. Dapat diunduh di: http://journal.seruniid.unsa.ac.id Nourmaulina, Adisthya A. 2013. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT.Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 96 hal. Octaviani Y. 2012. Strategi Promosi Pariwisata Kota Pekanbaru. Jurnal Tourism Science.[Internet]. [diunduh tanggal 20 November 2014]. (-): 1-13. Dapat diunduh di: http://hdl.handle.net/123456789/631 Prastini RA, Sayatman. 2014. Perancangan Media Promosi Langsung Agrowisata Bhakti Alam. Jurnal Sains dan Seni Pomits.[Internet]. [diunduh tanggal 8 Oktober 2014]. 3(2): 43-48. Dapat diunduh di: http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/download/7462/1966 Sulthony Z. 2014. Pengaruh Bauran Promosi terhadap Pembentukan Citra Wisata Budaya Berastagi Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Manajemen dan Bisnis.[Internet]. [diunduh tanggal 4 November 2014]. 14(2): 110-119. Dapat diunduh di: http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis/article/view/175/pdf_34 Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. 467 hal. Supariyani E. 2004. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Jumlah Pengunjung (Studi Kasus pada Obyek Wisata Kebun Raya Bogor). Jurnal Ilmiah Ranggagading.[Internet]. [diunduh tanggal 2 desember 2014]. 4(2): 105108. Dapat diunduh di: http://jurnal.stiekesatuan.ac.id/index.php/jir/article/view/185/187 Tjiptono, F. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset. 588 hal. Yonathan M. 2012. Peranan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu Dalam Kegiatan Promosi Pariwisata Kota Batu. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.[Internet]. [diunduh tanggal 4 Oktober 2014]. 1(1): 1-17. Dapat diunduh di: http://jimfeb.ub.ac.id 37 RIWAYAT HIDUP Elsa Yuliana Yoezar dilahirkan di Banda Aceh pada tanggal 14 Juli 1993. Penulis merupakan anak terakhir dari empat bersaudara dari pasangan M.Yoezar, Zar SH dan Yulidar Asyek. Penulis memulai pendidikan formal di Taman KanakKanak Yayasan Kesejahteraan Anak pada tahun 1997-1999, SDN 07 Banda Aceh pada tahun 1999-2000 kemudian pindah ke Bogor dan bersekolah di SDN 01 Muarasari tahun 2000-2005, SMPN 2 Bogor pada tahun 2005-2008, SMAN 4 Bogor pada tahun 2008-2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Ujian Tertulis Institut Pertanian Bogor (SNMPTN) di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepanitiaan. Penulis pernah menjadi anggota divisi Broadcasting HIMASIERA selama dua periode tahun 2012-2014. Penulis juga aktif dalam berbagai event yang ada di IPB, diantaranya sebagai anggota divisi acara pada Rangkaian Acara Himasiera Olah Talenta (HOT) IPB pada tahun 2012, anggota divisi acara dalam Acara MPD Kolaborasi SKPM 2013 dan anggota divisi Keamanan dalam Acara Connection (CCDF) IPB tahun 2014. Selain itu, penulis juga aktif mengikuti ajang olahraga bergengsi di IPB seperti Aerobik OMI IPB tahun 2013 dan Aerobik KPM 48 pada acara Espent 7th.