tugas-kuliah - WordPress.com

advertisement
NAMA : RICA MAWARNI
KELAS : MANAJEMEN B 2015
NPM : 1202015118
TUGAS KULIAH
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, Januari 2017
Penyusun
2
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1.1. LatarBelakang .................................................................................... 4
1.2. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................. 4
1.3. Manfaat Penulisan Makalah .............................................................. 4
II.
PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
2.1. Pengertian Sel..................................................................................... 5
2.2. Struktur dan Fungsi Sel ...................................................................... 6
2.3. Bagian Utama Sel Dan Organel Sel ................................................... 6
III.
PENUTUP ... ......................................................................................... 16
3.1.Kesimpulan ...................................................................................... 16
3.2. Saran ...... ......................................................................................... 16
IV.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup.Di dalam sel terdapat protoplasma yang
tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.Berdasarkan tipe sel dibedakn
menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel
yang memiiliki membran inti.
Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel
merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kestuan hereditas,
dan kesatuan reproduksi makhluk hidup.
Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup bagian dari sel meliputi
membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.Membran plasma tersusun dari lipoprotein, yaitu
adanya ikatan antara lemak dan protein.
Nukleus terdapat nukleolus yang berfungsi untuk sintesis ribosom, nukleus berfungsi
untuk mengendalikan aktivitas sel. Sitoplasma mengandung organel-organel sel,seperti retikulum
,endoplasma,,ribosom,badan golgi,libosom,mitokondria,mikrotubul,mikrofilamen.
1.2.
Tujuan Penulisan Makalah




Untuk mengetahui organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
Untuk mengetahui gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
Untuk mengetahui komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel hewan dan
tumbuhan
Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
1.3.Manfaat Penulisan Makalah




Dapat memahami organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
Dapat memahami gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
Dapat memahami komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel hewan dan
tumbuhan
Untuk memahami perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Sel
Struktur sel prokariotik dan eukariotik Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert
Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan
gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal
tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di dalam sel
tersebut kosong, tidak berisi. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti
beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya disebut
sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi
protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi
Jerman, meneliti secara cermat dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881),
pakar botani Jerman meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti
tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang lainnya.
Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop elektron,
terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ kecil). Semua sel
mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran plasma. Di
dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung organel-organel.
Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa).
Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi membentuk
protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan
sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak
dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk
Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti
(DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada
Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di
dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti, dan ribosomDi sebelah
luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula
dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri
mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat
digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru
terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan
bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam
kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil
(kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang
membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal) yang
membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus (inti) dibatasi oleh
membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola
terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel
5
bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel
menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel eukariotik telah
mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang. Perbedaan sel prokariotik dan sel
eukariotik Keterangan:
- (tidak ada); + (ada) Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke
dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel
penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk
hidup multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi
untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis
sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid). Bagian sel ada yang bersifat hidup dan ada
yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma.
Bagian mati berupa dinding sel dan isi vakuola. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan
termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik
misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri
dan ganggang biru.
Gambar 1.1 Sel hewan dan sel tumbuhan
2.2. Struktur dan Fungsi sel
Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a.
Struktur sel prokariotik
Semua sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA),
dan sitoplasma yang mengandung ribosom.sel prokariotik tidak memiliki membram inti. karena
tidak mempunyai membram inti maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan kontak
langsung dengan protoplasma.ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem
endomembram (membram dalam),sepert reticulum endoplasma dan komplek golgi.selain itu, sel
prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas, namun mempunyai struktur yang
berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.adapun sel prokariotik meliputi sebagai berikut:
6
Gambar 1.2 Sel prokariotik
b.
Struktur sel eukariotik
Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki
membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak.selain itu sel, eukariotik memiliki
sistemendomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram seperti retikulum
endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel eukariotik juga memiliki sentriol,
sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel eukariotik meliputi sebagai berikut:
Gambar 1.3 Sel Eukariotik
7
2.3. Bagian utama sel dan organel sel
2.3.1. Membran plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein.Membran
sel bersifat semipermeabel.fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di
sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari luar dan ke dalam sel.
Gambar 1.4 Membran Plasma
2.3.2. Nukleus atau inti sel
Inti sel memiliki membran inti susunan molekul membran inti sama dengan susunan
molekul membran sel,yaitu berupa lipoprotein.
Gambar 1.5 Nukleus atau inti sel
Dalam inti sel terdapat:
 Nukleolus atau (anak inti),befumngsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang di gunakana dalam perakitan ribosom.
 Nukleoplasma(cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
 Butiran kromatin yang terdapat pada nukluoplasma.Pada saat sl membelah, butiran
kromatin menebal menjadi struktur benang yang di sebut kromosom yang mengandung
DNA atau asam deoksiribonukleat yang berfungsi menyampaikan informasi genetic
melalui sintesis protein.
8
2.3.3. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di pergunakan
untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
Gambar 1.6 Sitoplasma
Sitoplasma mengandung organel-organel sel berikut ini :
A.
Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala, karena
letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka disebut sebagai retikulum
endoplasma (disingkat RE ).RE merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang
membentuk saluran pipih didalam sitoplasma.Fungsi dari RE diantaranya sebagai alat
transportasi zat-zat yang diperlukan inti sel dari luar inti sel.
Berdasarkan ada tidak nya ribosom RE dibgai dua tipe yaitu :
a. RE kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini ditempeli ribosom sehingga
tampak berbintil-bintil. RE kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan
ribosom.Protein yang dihasilkan masuk kedalam rongga RE.fungsi REK adalah mendukung
sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma.
b. RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak ditempeli ribosom sehingga tampak halus. Sel-sel
kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan sel-sel bukan kelenjar
9
Gambar 1.7 Retikulum Endoplasma
B.
Badan golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran.
Organel ini terdapat hamper disemua sel eukariotik. Badan golgi di bangun oleh membran yang
berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna membentuk pembuluh halus (tubulus).Dari
tubulus dilepaskan kantong kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim
atau pembentuk dinding sel.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
 Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg ada didalamnya
 Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan secret yg bersifat lengket
 Kadang kadang untuk transport lemak
 Pembentukan lisosom
 Membuat enzim pencerSnaan yg belum aktif
 Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel pada tumbuhan
Gambar 1.8 Badan Golgi
C.
Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron tersusun oleh RNA ribosom
dan protein.Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat pada REK.Tiap ribosom terdiri
dari 2 subunit yang berbeda ukuran yang saling berhubungan dalam suatu ikatan yang di
stabilkan oleh ion magnesium.
Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.
10
Gambar 1.9 Ribosom
D.
Lisosom
Lisosom merupakan kantong yang di kelilingi membran tunggal yang digunakan sel
untuk mencerna makro molekul. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh
protein.Lisosom berisi berbagai jenis enzim yang dapat memecahkan polisakarida, lipid,
fosfolipid, asam nukleat dan protein.Lisosom berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim-enzim
pencernaan.
Gambar 1.10 Lisosom
E.
Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi .
Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang .
Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya seperti
bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.Mitokondria
mempunyai 2 lapisan membran yaitu membran dalam dan membran luar.Membran luar memiliki
prmukaan halus dan membran dalam berlekuk-lekuk (krista). Pada terdapat enzim untuk
fosfolirasi oksidatif dan sistem transpor elektron.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi 2 ruang yaitu:
 Ruang intermembran
11

Merupakan ruangan diantara diantara membran luar dan membran dalam. Membran luar
dapat di lalui semua molekul kecil, tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar .
Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam.
Gambar 1.11 mitokondria
F.
Peroksisom.
Struktur ini mirip dengan lisosom, mengandung enzim-enzim seperti katalase. Enzim ini bekerja
mengkatalisis prombakan peroksida yang bersifat racun menjadi molekul netral H2O dan O2..
G.
Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.Pada
fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela.Sentriol hanya dijumpai
pada sel hewan , sedangkan pada sel tumbuhan tidak.
Gambar 1.13 sentriol
H.
Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5
mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang dikenal
sebagai tubulin.Mikrotubulus Berfungsi sebagai:
 Mengendalikan gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing pada
anaphase
 Penyusun sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam pergerakan sel.
12
I.
Mikrofilamen.
Mikrofilamen adalah organel yang berbentuk benang-benang halus ,tipis yang
memanjang.Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan miosin.Mikrofilamen
banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk rangka dalam pada sel.Diameter
mikrofilamen hanya 5 nm. Mikrofilamen berfungsi sebagai
 Sebagai sitoskleton dalam sel
 Berperan dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam pembentukan
Pseudopoda, gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
 Membentuk alat gerak seperti silia dan flagella
Gambar 1.14 mikrotubulus dan mikrofilamen
J.
Dinding Sel
Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi
sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi
(jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel
tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan
dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel
mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada
tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimerkarbohidrat(pektin,
selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu
glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin.
Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana
(gula).racun
K.
Kloroplas
Kloroplas (bahasa Inggris: Chloroplast) adalah plastid yang mengandung klorofil. Di
dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesistumbuhan. Kloroplas
terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap
sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya
13
berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan
tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas
cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring,
seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri
dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan
proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang
menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma
tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung
bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen
fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung
pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak
bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk yang beragam pula.
Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe
prokariotik.
L.
Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasaInggris)yang berupa rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas). Cairan ini adalah air
dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam
amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid. Vakuola ditemukan pada semua sel
tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler
tingkat rendah.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola
makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel
atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil
makanan.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel
terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.
Fungsi Vakuola: 1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa 2.
Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah) 3. Tempat penyimpanan minyak atsirik
(golongan minyak yang memberikan bau khas seperti minyak kayu putih) 4. Mengatur tirgiditas
sel (tekanan osmotik sel) 5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder
seperti getah karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme
pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut
di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada
dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses
metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti
pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan
reaksi biokimia.
14
Tabel Perbedaan Sel tumbuhan dan sel hewan
No
Bagian sel
1
Dinding sel
+
_
2
Membran plasma
+
+
3
Organel sel
a.Nukleus
b.RE
c.Ribosom
d.Badan mikro
-peroksisom
-glioksisom
e.Badan golgi
f.Mitokondria
g.Lisosom
h.Sentriol
i.plastida
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
_
_
+
+
_
+
+
+
+
_
4
vakuola
Sel tumbuhan
+
Sel hewan
_
15
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh
masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.
Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi
untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan
maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh
sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol
aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara fungsional yang
demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem
neuroendokrin.
3.2.
Saran
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat mengetahui
hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita
juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel.
 Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
 Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca
buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada
mahluk hidup.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons [ 13 Oktober 2010 ]
Y.D,Andriana.2013.struktur hewan.Medan:FMIPA UNIMED
Yunus, A. 2009.Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/. [ 13 Oktober 2010]
17
Download