1 Kuliah – 1 Tgl. 12 Oktober 2005 REHABILITASI MEDIK Falsafah Fokus perhatian dari rehabilitasi medik adalah perbaikan fungsional agar seseorang dapat berfungsi maksimal secara fisik, emosi, sosial dan vokasional Istilah-istilah Rehabilitasi : Dihub dgn diagnosa & treatmen kelainan fungsional, dgn penekanan kpd praktik, penilaian fungsional sensasi motorik, ketrampilan kognitif & treatmen yg tujuannya meningkatkan fungsi dan merobah kebiasaan Kedokteran Fisik : Perhatiannya terhadap diagnosa & treatmen kelainan fisik dgn penekanan khusus thd penggunaan cara neuro diagnostik spt EMG dan aplikasi terapi agen fisika spt panas, dingin, air, listrik Istilah lain •Impairment : adalah sisa keterbatasan yang timbul akibat penyakit, trauma atau kelainan kongenital •Disability : adalah ketidak mampuan untuk melakukan fungsi utama kehidupan •Handicap : adalah kemampuan berinteraksi dari disability dengan lingkungan Perbandingan pelayanan model medik dan model rehabilitasi 1.Orientasi masalah 2.Peran Dokter 3.Peran Pasien 4.Orientasi Pelayanan 5.Organisasi 6.Pendekatan terapeutik 7.Objektivitas Model Medik Model Rehabilitasi * Penyakit * Pelaku, Knower * Pasif * Staf * Terpisah, tidak formal * Pengobatan penyakit * Pengobatan, Peningkatan fx fisik * Kecacatan & keadaan sakit * Guru, fasilitator * Aktif * Orientasi pasien * Team * Manajemen kecacatan * Healing, Coping, adjusting, meningkatkan kinerja fungsional RehabMedik_Shari.doc 2 Community Based Rehabilitation (CBR) atau Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (RBM) • • • • • Untuk memperluas cakupan pelayanan Rehabilitasi. Merobah perilaku masyarakat dan PwD (penyandang cacat) dalam memandang kecacatan yang ada pada diri mereka. Lebih murah, jangkauan lebih luas dan dikerjakan langsung oleh masyarakat sendiri. Primadona program W H O Profesional hanya sebagai konsultan, dll TEAM REHABILITASI Profesi 1. Physiatrist Pendidikan, pelatihan, Lisensi Dokter spesialis, sertifikasi dari Board PM & R 2. Rehabilitation R N Nurse Optional MS dalam Rehabilitation Nursing Tugas utama 1. Evaluasi fungsi otot, LGS, pola jalan & postur, melakukan pemeriksaan EMG. 2. Memimpin tim, mengkoordinasi & menginterpretasikan laporan dari profesi lain dalam tim. 3. Meresepkan pengobatan utk ggn fungsi neuromuskular & musculoskeletal 1. Membuat rencana perawatan bagi setiap pasien. 2. Melakukan perawatan preventif & restoratif-posisi dan merobah posisi pasien tirah baring; perawatan kulit, mencegah semakin memburuk keadaan, melatih BAB & BAK; melakukan latihan LGS pasif. 3. Memilih tt, matras dan alat-alat positioning. 4. Mendidik pasien & keluarga tentang cara perawatan mandiri. 5. Koordinasi pemulangan dan follow up pasien utk pelayanan kunjungan rawatan dan keluarga RehabMedik_Shari.doc 3 3. Physical therapist BS Diakreditasi oleh Asosiasi Physical Therapist USA; Lisensi negara bagian 1. Evaluasi, pencegahan dan penanganan ggn gerak manusia 2. Menggunakan modalitas fisik dalam pengobatan-panas, dingin, Ultra Violet, Massage, Latihan, TENS, EMG biofeedback, FES 3. Melatih dalam melakukan aktifitas fungsional khususnya jalan dengan alat bantu orthosis, tongkat dan cruthches. 4. Occupational therapist BS Registrasi Sertifikasi Nasional dengan Assosiasi OT USA. 1. Menilai otot apa yang perlu dikuatkan dan dikoordinasikan utk melakukan AKS dan merekomendasikan aktivitas praktis utk mem perbaiki kekuatan. 2. Memperbaiki kemampuan ketrampil an perawatan mandiri, spt berpakai an, makan dan membersihkan diri sendiri. 3. Merekomendasikan alat adaptasi dan orthose ES untuk memfasilitasi AKS dan melatih pasien dalam memakai orthose & prothese ES 4. Mengajarkan ketrampilan pekerjaan RT dan menen tukan sampai batas mana pasien bisa berpartisipasi. 5. Mengajarkan metode metode konservasi energi dan simplikasi kerja utk memperbaiki toleransi kerja. 6. Memperbaiki ketrampilam komunikasi, spt membaca, menulis, menggunakan telepon. 7. Mengembalikan interes vokasional, reksreasi, dan aktifitas sosial utk akomodasi kecacatan RehabMedik_Shari.doc 4 5. Orthotist Prosthetist BS Sertifikasi oleh AkademiO & P Amerika. 1. Evaluasi kebutuhan orthose dalam mencegah dan mengkoreksi deformitas dan memperbaiki fungsi. 2. Merancang, membuat dan mengepas orthose untuk memperoleh pengobatan yang diminta Physiatrist atau dokter yang merujuk lainnya. 3. Memonitor pasien selama penyesuaian terhadap orthose 4. Merancang, membuat dan mengepas alat-alat fungsional dan kosmetik untuk menganti bagian tubuh yang diamputasi dan memperbaiki fungsi. 5. Menganjurkan komponen prostetik yang akan paling cocok dengan level amputasi, pekerjaan pasien dan kebutuhan rekreasi. 6. Speechlanguage pathologist 7. Social Worker M S atau PhD dibidang Speech Pathology atau Audiology. Sertifikasi oleh Asosiasi Speech & Hearing Amerika. MA atau MSW Bbrp negara bagian memerlukan sertifikasi Departemen SDM 1. Evaluasi dan pengobatan gangguan pada resepsi, decoding, encoding, motor planning dan produksi language (bahasa) 2. Melakukan pemeriksaan atau uji psikolinguistik, auditory, speechlanguage 1. Menilai sistem tunjangan keluarga 2. Melayani sebagai perantara ant pasien, keluarga dan sumber lain di masy. 3. Membantu kelg dlm memodif lingk rmh 4. Menyarankan manajemen finansial burdens & thdp benefit kecacatan. 5. Memimpin kelompok diskusi bagi pasien dan keluarga mencoba utk cope dengan impairment atau kecacatan yg berat. RehabMedik_Shari.doc 5 8. Psikolog Klinis PhD Sertifikasi Board Internal oleh Asosiasi Psikolog Amerika 1. Menilai ggn intelektual, pengaruh psikologi terhadap kecacatan, dan motivasi. 2. Mengenal dan mengobati reaksi depresi 3. Menganjurkan kepada dokter untuk strategi merobah kebiasaan pasien. 4. Merancang terapi tingkah laku dan program pelatihan ketrampilan sosial. 5. Melakukan psikoterapi, konsultasi perkawinan, konsultasi seksual, latihan assertiveness, & terapi keluarga. 6. Menganjurkan konsultasi dokter jiwa bila perlu. 9. Konsultan Rehabilitasi Vokasional B S atau MS Sertifikasi oleh Board untuk Sertifikasi Rehabilitasi Dibeberapa negara bagian memerlukan lisensi 1. Melakukan tes aptitude tes inteligen, tes ketrampilan tes vokasional intent, dan tes kepribadian. 2. Mengamati pasien selama ber partisipasi dalam aktivitas re habilitasi untuk menilai ke mampuan fungsional utk be kerja. 3. Koordinasi perbaikan dan pe layanan pelatihan, termasuk latihan penyesuaian kerja dan sheltered employment. 4. Menempatkan pasien cacat di pekerjaan baru atau menyesu aikan tanggung jawab dari pe kerjaan sebelum sakit dengan kapasitas fungsional RehabMedik_Shari.doc 6 Kuliah – 2 Tgl. 15 Oktober 2005 EVALUASI KECACATAN Falsafah rehabilitasi Pelayanan rehabilitasi ditujukan untuk memper-baiki fungsi agar seseorang dapat melakukan aktifitas fisik, sosial, emosi dan vokasional sepenuhnya 5 Prinsip perbedaan evaluasi kecacatan vs penyakit • Gejala dan tanda yang dibutuhkan untuk diagnosa kecacatan berbeda dengan yang dibutuhkan untuk mendiagnosa penyakit • Tak ada hubungan satu dengan lainnya antara penyakit dan batasan yang berhubungan dengan masalah kecacatan; kecacatan tergantung pada seluruh kebutuhan (needs) pasien sehari-hari • Tak ada hubungan antara penyakit dan jumlah sisa kecacatan ; kecacatan dapat dihilangkan tanpa merobah penyebab penyakitnya • Kemampuan dokter dan pasien untuk menghilangkan kecacatan dalam menghadapi penyakit kronik tergantung pada sisa kemampuan pasien untuk beradaptasi secara fisiologis dan psikologis • Kecacatan berarti kehilangan fungsi, tidak hanya fisik tetapi juga psikovokasional Daftar Masalah Medis No Masalah Tgl. Serangan Tgl. teratasi 1 Hemiparese kanan 5-5-1994 - 2 UTI 10-5-1994 20-5-1994 3 Hipertensi 1981 - 4 Diabetes Mellitus 1981 - RehabMedik_Shari.doc 7 Daftar Masalah Rehab No Masalah Tgl. serangan Tgl. teratasi 1 Mobilisasi 5-5-1994 - 2 ADL 5-5-1994 - 3 Komunikasi 5-5-1994 - 4 Interaksi Sosial 5-5-1994 - 5 Kead. Psikologis 5-5-1994 - Catatan Kemajuan Berorientasi Masalah Medik M.1. Hemiparese Kanan Tak ada perobahan M.2. UTI S- Tak ada keluhan O- Kultur urine negatif stl 10 hari ( ok obat ) A- Tidak ada UTI P- Masalah teratasi M.3. Hipertensi S- Tak ada keluhan O- Tek. Drh berkisar 140/80 - 150/90 A- Tek. Drh terkontrol P- Pakai HCT terus dan monitor tensi tiap hari Catatan Kemajuan berorientasi Masalah Rehab R.1. Mobilisasi S/O- Tak ada gerakan aktif pada ektr sup. Kekuatan bagian proximal ektr inf bagus, distal jelek. Transfer dari tt ke WC dan berdiri pada palang sejajar dgn bantuan A - Sedikit perbaikan dalam kekuatan. Transfer diperbaiki dari dependent ke level bantuan. Berdiri dengan penyangga P - Perbaiki tranfer ke level supervisi. Mulai jalan dengan dengan SLO pada palang sejajar. RehabMedik_Shari.doc 8 R.2. ADL S/O- Makan sendiri. Mencuci ektr sup dengan pengawasan. Mencuci ekst inf dependent. Berpakaian dependent A - Makan dan berpakaian dgn ektr sup membaik. P - Perbaiki cara mencuci ektr inf ke level supervisi. Mulai dengan cara-cara berpakaian R.3. Komunikasi S/O - Berkurangnya ketrampilan berbicara dalam reseptif dan ekspresifnya A - Aphasia reseptif dan ekspresif yang moderate. Tidak terlihat perbaikan P - Instruksi komunikasi alternatif. Mulai latihan dengan reaksi kata tunggal R.4. Sosial S/O - Isteri dgn arthritis nondisable. Cukup untuk mem-biayai RS dan membayar pembantu jika diperlukan A - Tak ada masalah sosial yang mendesak. Tidak diperlukan latihan vokasional (pasien sudah pensiun) P - Beli alat adaptif dan cari pembantu RT setelah pasien pulang. R.5. Keadaan Psikologis S/O : Depresi A : Transisi dari fase depresi ke fase penyesuaian thd kecacatan. Obat anti depresi tidak diindikasikan P : Tidak ada intervensi formal yang diperlukan PEMERIKSAAN KLINIS Anamnesa : Keluhan utama, RPS, RPD, Anamnesa system, Anamnesa Psikososial, Anamnesa vokasional dan avokasional Pem.fisik : Evaluasi HEENT, Cardiopulmonary reserve, Pemeriksaan genitourinaria dan rectal, Pemeriksaan neurologis, Pem.fxonal : ADL, Balance, Transfer, Ambulasi, Functional Profile, Metode kuantitatif, Keadaan mental (persepsi, memory, affect) Pem. Elektrodiagnostik : EMG dan KHS RehabMedik_Shari.doc 9 Pemeriksaan Fisik Setelah mengenal kecacat-an dari anamnesa, pada pemeriksaan fisik trdapat 3 macam informasi tentang sifat kecacatan 1. Tanda-tanda deviasi dari struktur dan fungsi yang normal 2. Tanda-tanda sekunder meskipun sebagai akibat tidak langsung dari penyakit akan memperpanjang waktu yang diperlukan untuk menghilangkan kecacatan akibat proses penyakit primer. 3. Sisa kekuatan pada sistem atau bagian yang tidak sakit. MMT (Manual Muscle Test) Grade 0 Aktivitas otot Skala angka Kontraksi (-) baik inspeksi atau palpasi 0 Trace (T) Kontraksi (+) inspeksi atau palpasi, gerakan sendi ( - ) 1, atau 10 % Poor (P) Kontraksi ( + ) tak dpt menahan gravitasi 2, atau 25 % Fair (F) Kontraksi ( + ) dapat menahan gravitasi 3, atau 50 % Good (G) Kontraksi dpt melawan tahan min. s/d sedang 4, atau 75 % Kontraksi dpt melawan tahanan maksimum 5, atau 100 % Normal (N) Pemeriksaan Fungsional Level ketergantungan pasien adalah sebagai berikut : 1. Independent Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan verbal atau fisik 2. Supervision need Pasien memerlukan instruksi verbal atau bantuan yang siap untuk melakukan aktivitas fungsional 3. Assistance need Pasien memerlukan bantuan orang lain pada level minimal, moderate atau maksimal untuk melakukan aktivitas fungsional 4. Dependent Pasien tak dapat melakukan aktivitas, semuanya atas bantuan orang lain RehabMedik_Shari.doc 10 Functional Profile Digunakan untuk mengevaluasi independensi dalam merawat diri dan mobilisasi P -Kondisi fisik, tms kelainan visceral, kardiovaskular, GIT, urologis, endokrin, dan neurologis U -Aktivitas merawat diri sangat tergantung pada ekstremitas superior (minum, makan, berpakaian, memakai brace atau protese, mandi dll) L -Aktivitas mobilisasi sangat tergantung pada ekstremitas inferior, seperti berpindah dari W/C ke toilet, bak mandi, atau shower, jalan, naik tangga, pindah dari dan ke W/C S -Komponen-komponen sensory yang berhubungan dengan komunikasi ; bicara, mendengar dan melihat. E -Fungsi eksretory dari BAK dan BAB (bladder and bowel) S -Kemampuan adaptasi intelektual dan emosional, sokongan dari keluarga, dan kemampuan finansial Analisa langkah Stance Phase (fase berdiri) 60 % •Heel strike - 15 % •Mid stance - 15 % •Push off - 15 % •Acceleration of swing leg - 15 % Swing Phase (ayun) 40 % •Swing through - 20 % •Deceleration of swing leg - 20 % Kuliah – 3 Tgl. 19 Oktober 2005 MODALITAS PENGOBATAN 1. Thermotherapy 2. Terapi Ultra Violet 3. Terapi Latihan 4. Stimulasi Listrik 5. Dll RehabMedik_Shari.doc 11 Orang yang terlibat dalam tim Rehabilitasi harus cakap dalam melakukan tindakan terapi fisik dan psikologis guna mencegah cacat sekunder dan memelihara kemampuan yang ada, dan memperbaiki kemampuan pasien yang cacat agar pasien dapat mandiri. •Harus paham indikasi dan kontra indikasi •Juga efek Psikologis dan Fisiologis Latihan, panas, dingin, Ultra Violet, Elektroterapi, Traksi, Massase dapat diresepkan tersendiri, tapi lebih efektif bila diberikan secara komprehensif Contoh : • Pemanasan (Terapi Panas) sebelum latihan akan meningkatkan hasil, dengan mengurangi nyeri dan kaku sendi. • Selanjutnya latihan akan mempesiapkan pasien untuk transfer dan latihan jalan THERMOTHERAPHY Perhatian dalam meresepkan modalitas panas 1. Pilih modalitas yang paling sederhana 2. Pilih modalitas yang aman dipakai dirumah bila diperlukan 3. Pakai tempat tidur atau meja dari kayu 4. Buka pakaian dan tutup untuk privasi dan hindarkan metal dari daerah yang diobat 5. Selalu tempatkan elemen panas pada pasien, jangan sebaliknya yang akan merobah persepsi pasien terhadap panas dan akan meningkatkan aliran darah lokal dimana peningkatan temperatur lokal sangat cepat. 6. Ikuti termoterapi dengan massase atau latihan 7. Jangan gunakan panas pada area yang insuffisiensi arteri 8. Jangan gunakan panas pada daerah yang anastetik atau hyperstetik karena kesadar-an pasien terhadap perobahan temperatur perlu diperhatikan 9. Jangan gunakan panas pada ekstremitas yang tergantung dan ikuti aplikasi panas dengan meninggikannya dan latihan untuk mencegah oedema 10. Jangan resepkan terapi panas pada bayi dan orang tua, toleransi mereka terhadap perobahan suhu kurang baik RehabMedik_Shari.doc 12 Efek fisiologis termoterapi termasuk : - Peningkatantemperatur - Peningkatan kecepatan metabolik lokal - Peningkatan aliran darah kapiler - Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler Aliran darah meningkat ke daerah yang dipanaskan Menolong mencegah terbakar kec. pada pasien yang tgg respon vaskularnya, spt pada arteriosklerosis berat • Reflek vasodilatasi dan keringat meningkat • Cardiac Output meningkat Usaha menjaga suhu secara homeostasis Oksigen meningkat Bahan nutrien meningkat Antibodi meningkat Lekosit yang ada meningkatkan fagositosis o o o o Perobahan fisiologis ini, mempunyai efek terapi yang subjektif dan objektif Objektif • • • Panas mengurangi spasme otot Meningkatkan aliran darah dan ekstenbilitas jaringan kolagen Memudahkan resolusi infiltrat, oedema, dan eksudat Subjektif • • • Efek sedasi dan relaksasi Mengurangi nyeri Mengurangi kekakuan sendi 4 Faktor utama yang menentukan reaksi fisiologi dari panas Tingkat temperature jaringan berkisar antara 40 – 45,50 C Lama pemanasan 3 – 35 menit Kecepatan peningkatan temperatur Ukuran daerah yang dipanaskan RehabMedik_Shari.doc 13 Efek terapi dari panas tidak hanya tergantung dari efek fisiologis secara umum tapi juga kedalaman panasnya Superfisial • Kantong panas • Bak Parafin • Hydrocolator pack • Infra red • Hydroterapi • Moist air cabinet Profunda (dalam) • Short Wave Diathermi • Microwaves • Ultra Sound Alat Superfisial Konduktif. Exp: Parafin, Kantong panas, Hydrocolator pack Radiasi. Exp: Infra red Konfektif. Exp: hydroterapi Alat Deep Heating 1. SWD • Konduktif, terbesar melalui jaringan yang megandung kadar air tinggi • Dosis tergantung terhadap rasa panas subjektif yang dirasa pasien • Lama terapi lebih kurang 20 menit 2. Microwave • Elektromagnetik yang dapat direfleksikan, refraksikan atau diserab jaringan • Suhu tertinggi terdapat diantara tulang dan otot • Tidak efektif utk bahu dan panggul • Dosis bisa diukur, jarak ke objek dan lama terapi lk 20 menit 3. Ultra Sound • Penggunaan sangat luas • Sendi yang ditutupi massa yang tebal • Kerugian cenderung berpotensiasi untuk terbentuk kavitasi gas dalam jaringan • Dosis berkisar 0,5 – 2,75 Watt / cm2 selama 5-10 menit melalui bagian anterior, posterior dan lateral sendi RehabMedik_Shari.doc 14 Terapi Dingin (Cryotherapy ) • Mengurangi oedema • Mengurangi ekstravasasi sel-sel darah dan substansi melalui membran pembuluh darah • Memperlambat reaksi enzimatik didaerah yang didinginkan • Mengurangi kecepatan hantaran saraf Temperatur kulit menurun dengan cepat, sementara temperatur otot memerlukan waktu 10 menit pada orang kurus dan 30 menit orang gemuk Reaksi fisiologis menimbulkan efek terapeutik 1. Mengurangi spasme otot dan spastisitas 2. Mengurangi bengkak, perdarahan, dan oedema yang timbul akibat trauma mekanis seperti sprain. 3. Mengurangi kerusakan jaringan akibat luka bakar bila digunakan segera setelah trauma panas 4. Langsung menghilangkan nyeri meningkatkan ambang nyeri. atau beraksi sebagai counterirritant, 5. Mengurangi oedema dan merusak aktivitas enzim pada radang sendi. 6. Mengurangi aktifitas metabolik lokal, menjaga anggota gerak dari aliran arteri yang terganggu Penggunaan : o Pendinginan dan kompresi yang simultan dilakukan 4 – 6 jam, segera setelah trauma, untuk mencegah pembengkakan dan perdarahan substansial. o Sebaliknya penggunaan biasanya sekitar 20 menit untuk 2 – 3 kali sehari. o Hindarkan pendinginan yang berlebihan yang akan meningkatkan kekakuan sendi dan menghambat penyembuhan Metode penggunaan 1. Kantong es 2. Cold packs 3. Bak es 4. Handuk dingin / es 5. Massase pakai es 6. Ethylchloride spray No. 1 – 5 dapat digunakan dgn mudah di rumah RehabMedik_Shari.doc 15 Kuliah – 4 Tgl. 26 Oktober 2005 Perbandingan efek terapi panas dan dingin KONDISI Spasme Otot Nyeri Perdarahan Oedema (Trauma) Pembengkakan Kerusakan jar. (Luka bakar) Kekakuan sendi PANAS Berkurang Berkurang Bertambah Bertambah Bertambah Bertambah Berkurang DINGIN Berkurang Berkurang Berkurang Berkurang Berkurang Berkurang Bertambah ULTRA VIOLET Efek terapeutik gelombang pendek tms. • • • • Produksi vitamin D Sterilisasi kulit Pigmentasi & eritema kulit Eksfoliasi kulit Efek ini menolong menyembuhkan : Jerawat, Psoriasis, Ulkus dekubitus, Herpes Zoster, Lupus Vulgaris, dan Karbunkel Terapi UV lebih efektif bila digunakan dengan modalitas terapi lain Tehnik Goeckerman (contoh) • Dengan mengoleskan ter malam sebelum terapi Psoriasis kulit • Cara lain pemberian obat yang fotosensitif seperti methoxsalen Dosis Diukur dalam MED (Dosis minimum efektif). Eritema ringan pada kulit orang kulit putih. Tapi usia lampu juga menentukan dosis. Lampu kuarsa baru MED 15 detik, jarak 75 cm. Dosis bervariasi tgt kelainan kulit. Untuk menghindari kerusak-an jaringan dan epitel dosis yang lebih tinggi hanya di-gunakan pada daerah lesi dan daerah sekitarnya dilindungi. Pasien dan petugas memakai kacamata pelindung untuk menghindari radiasi UV, karena bahaya fotoopthalmia • • • • • RehabMedik_Shari.doc 16 TERAPI LATIHAN Tujuan : • Memperbaiki koordinasi • Meningkatkan LGS, fleksibilitas dan ketahanan • Memperkuat otot yang lemah yang disebabkan oleh penyakit, trauma atau disuse • Memelihara fungsi muskuloskeletal • Memfasilitasi relaksasi Untuk itu dalam meresepkan latihan, Perlu sebelumnya dilakukan pemeriksaan : 1. MMT 2. LGS 3. Keadaan tulang dan sendi Instruksi terapi yg jelas & terperinci 4. Dan masalah koordinasi Jenis Pasif LGS Definisi Bagian tubuh disupport semua, secara manual atau mekanik, dan dilakukan pada sendi yang ada Tujuan & Indikasi Menjaga mobilitas sendi, pada pasien yang tidak sadar atau yang tidak berespon Kontraindikasi Tromboplebitis, fraktur yang tidak difiksasi, gangguan sensasi sendi Latihan aktif Pasien menggerakan bagian tubuh tanpa bantuan atau tahanan Memelihara LGS dan kekuatan minimal bila aktivitas terbatas dan menstimulasi sistem Kardiopulmunal Istirahat total Latihan aktif dibantu Bagian tubuh digerakkan dengan LGS yang ada dengan bantuan mekanis atau manual Memelihara mobilitas sendi dan kekuatan bila pasien kurang kuat utk melakukan LGS penuh atau bila bagian tubuh yang dilatih tidak kuat walau sudah merobah posisi Istirahat total, mem butuhkan untuk tidak menggerakan sendi RehabMedik_Shari.doc 17 Jenis Latihan resistif Definisi Tahanan manual atau mekanis diberikan waktu menggerakkan sendi atau pada ujung sendi Tujuan & Indikasi Membangun kekuatan secara cepat dlm mem persiapka jalan pakai crutch, pindah sendiri, atau jalan dengan kursi roda,atau menstabilkan sendi setelah fraktur sembuh Kontraindikasi Nyeri atau bengkak setelah latihan Latihan Isometr ik Kontraksi maksimal otot atau kelompok otot dilaku-kan tanpa menggerakkan sendi Memelihara batas kekuatan dan besar otot bila bagian tubuh diistirahatkan misal dlm gips Nyeri atau bengkak setelah latihan Neurofi siologi Pola motorik yang diingin-kan dilakukan ber ulang-ulang dengan usaha terbatas, aktifitas diturunkan sampai ke komponen sederhana Mengajarkan untuk mengontrol atau menghambat otot tertentu atau koordinasi bebe rapa otot untuk memperoleh aktifitas gerak an yang diinginkan, membangun koordi-nasi sesegeranya Istirahat total STIMULASI LISTRIK • TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) • FES (Functional Electrical Stimulation) Pemeriksaan MMT & sensory, harus dilakukan. Kemudian baru pilih modalitas yang digunakan untuk tujuan : - menghilangkan nyeri - merelaksasikan otot - re edukasi otot - menggerakkan otot yang tidak berfungsi RehabMedik_Shari.doc 18 TENS • Elektroda ditempatkan pada permukaan kulit diatas jalur serat afferen untuk menghilangkan nyeri • Dapat dilakukan 2 – 3 kali sehari dirumah • Waktunya dari 20 – 60 menit • Kontra indikasi pada pasien yang memakai pacu jantung, dan sekitar uterus wanita hamil • Pakai jelly, dan pasang uni lateral untuk keaman-an jantung FES • Kontraksi otot yang lemah dapat dikontrol dengan FES yang bertujuan untuk memperoleh gerakan yang bermanfaat • Sering digunakan untuk latihan jalan pada gangguan UMN, tapi dapat dipakai untuk melatih kembali jari mengenggam benda • Tidak efektif pada hemiplegia, paraparese, CP, multiple sklerosis • Kontra indikasi spastik equinovalgus yang kuat, panggul yang sangat lemah, TRAKSI • Digunakan untuk menghilangkan tekanan sendi, atau tegangan otot, tendon dan diskus • Bisa kontinu atau intermitten dengan alat atau manual • Disertai dengan program pemanasan, massage, dan latihan • Beban traksi dan waktunya sesuai dengan berat dan sifat kondisi pasien, dan juga toleransinya. • Sesuaikan dengan alignment tubuh • Indikasi pada nyeri akibat irritasi atau kompresi radik saraf karena trauma atau degeneratif • Mencegah mual dan muntah mulai traksi dengan beban 3 kg dan dinaikkan secara progresif beban dan waktunya. • Reaksi terbaik pada beban 10-15 kg, 15-20 menit sehari selama 7-10 hari, dan tapering off 3 x seminggu, sampai total 3-4 minggu dan harus dihentikan bila tak ada perbaikan pada akhir periode. RehabMedik_Shari.doc 19 MASSAGE Tdd 4 tehnik terapi yaitu • Kompresi, untuk mobilisasi deposit jaringan dan melepaskan perlengketan • Stroking, untuk melepaskan deposit jaringan dan cairan oedema • Friksi, untuk mengobati area yang sangat terbatas khususnya nodul-nodul • Perkusi, untuk efek psikologis dan sedasi pada akhir tindakan. Melalui tehnik ini : • Menghilangkan nyeri • Mengurangi bengkak • Memobilisasi jaringan yang kontraktur Indikasi : - Sequele fraktur - Dislokasi, trauma sendi - Sprain, strain, trauma tendon dan saraf - Neuritis Kontra indikasi : - Tumor - Infeksi - Penyakit kulit - Thromboplebitis RehabMedik_Shari.doc