Komunikasi Massa Ringkasan Materi Perkuliahan Jurusan Komunikasi FISIP Univeritas Kebangsaan Bandung Oleh ASM. ROMLI Pokok Bahasan 1. Pengertian Komunikasi Massa 2. Fungsi Komunikasi Massa 3. Komponen Komunikasi Massa 4. Proses Komunikasi Massa 5. Model Komunikasi Massa 6. Hambatan Komunikasi Massa 7. Teori Komunikasi Massa 8. Bentuk-Bentuk Media Massa 9. Efek Komunikasi Massa 10. Etika dalam Komunikasi Massa 11. Sistem Pers Literatur: 1. Nurudin, Komunikasi Massa, CESPUR, Malang, September 2003 2. Denis McQuail, Mass Communication Theory (Teori Komunikasi Massa), Erlangga, 1987. 3. Winarni, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, UMM Press, 2003. 4. William R. Rivers at.al., Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua, Prenada Media, Jakarta, 2003. “Mass Communication Theories”, Brian Brown, www.aber.ac.uk.* 1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi Massa – salah satu jenis komunikasi, selain Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Kelompok, dan Komunikasi Organisasi. Perkembangan Komunikasi Abad Penggunaan Isyarat & Lambang –e.g. gerak tangan atau volume suara; Http://www.romeltea.co.nr 1 Abad Berbicara & Penggunaan Bahasa –huruf mewakili bunyi ujaran; Abad Penggunaan Media Tulisan; Abad Penggunaan Media Cetakan –penemuan mesin cetak di Mainz, Jerman, oleh John Guttenberg tahun 1455 yang dianggap sebagai awal lahirnya komunikasi massa. Dari sinilah kemudian berkembang media massa –koran, majalah, buku, radio, televisi, film, dan internet. Definisi Komunikasi Massa Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana komunikasi massa. Massa sendiri artinya “orang banyak” atau “sekumpulan orang” –kelompok, kerumunan, publik. Bittner: Mass communication is messages communicated throught a massa medium to a large number of people. William R. Rivers dkk. membedakan antara communication dan communications. Communication adalah proses berkomunikasi. Communications adalah perangkat teknis yang digunakan dalam proses komunikasi, e.g. genderang, asap, butir batu, telegram, telepon, materi cetak, siaran, dan film. Edward Sapir: Communication = proses primer, terdiri dari bahasa, gestur/nonverbal, peniruan perilaku, dan pola perilaku sosial. Communications = teknik-teknik sekunder, instrumen dan sistem yang mendukung proses komunikasi, e.g. kode morse, telegram, terompet, kertas, pulpen, alat cetak, film, pemancar siara radio/TV. William R. Rivers dkk.: Komunikasi Massa dapat diartikan dalam dua cara: 1. Komunikasi oleh media. 2. Komunikasi untuk massa. Http://www.romeltea.co.nr 2 Namun, Komunikasi Massa tidak berarti komunikasi untuk setiap orang. Pasalnya, media cenderung memilih khalayak; demikian pula, khalayak pun memilih-milih media. Karakteristik Komunikasi Massa William R. Rivers dkk.: 1. Satu arah. 1. Selalu ada proses seleksi –media memilih khalayak. 2. Menjangkau khalayak luas. 3. Membidik sasaran tertentu, segmentasi. 4. Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga media/pers); media dan masyarakat saling memberi pengaruh/interaksi. McQuail menyebut ciri utama komunikasi massa dari segi: 1. Sumber : bukan satu orang, tapi organisasi formal, “sender”-nya seringkali merupakan komunikator profesional. 2. Pesan : beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar. 3. Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal, bahkan mungkin selali sering bersifat non-moral dan kalkulatif. 4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas. 5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima. Denis McQuail tentang Media: 1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain. 2. Sumber kekuatan –alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat. 3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat. 4. Wahana pengembangan kebudayaan –tatacara, mode, gaya hidup, dan norma. 5. Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat. Lengkapnya, Karakteristik Komunikasi Massa menurut para pakar komunikasi : 1. Komunikator Melembaga (Institutionalized Communicator) atau Komunikator Kolektif (Collective Communicator) karena media massa adalah lembaga sosial, bukan orang per orang. 2. Pesan bersifat umum, universal, dan ditujukan kepada orang banyak. 3. Menimbulkan keserempakan (simultaneous) dan keserentakan (instantaneos) penerimaan oleh massa. Http://www.romeltea.co.nr 3 4. Komunikan bersifat anonim dan heterogen, tidak saling kenal dan terdiri dari pribadi-pribadi dengan berbagai karakter, beragam latar belakang sosial, budaya, agama, usia, dan pendidikan. 5. Berlangsung satu arah (one way traffic communication). 6. Umpan Balik Tertunda (Delayed Feedback) atau Tidak Langsung (Indirect Feedback); respon audience atau pembaca tidak langsung diketahui seperti pada komunikasi antarpribadi. Karakteristik Media Massa: 1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak. 2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum). 3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. 4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit. 5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik. * 2. Fungsi Komunikasi Massa Harold D. Laswell: 1. Informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate) 3. Menghibur (to entertain) Wright: 1. Pengawasan (Surveillance) – terhadap ragam peristiwa yang dijalankan melalui proses peliputan dan pemberitaan dengan berbagai dampaknya – tahu, panik, terancam, gelisah, apatis, dsb. 2. Menghubungkan (Correlation) – mobilisasi massa untuk berpikir dan bersikap atas suatu peristiwa atau masalah. 3. Transmisi Kultural (Cultural Transmission) – pewarisan budaya, sosialisasi. 4. Hiburan (Entertainment). Http://www.romeltea.co.nr 4 De Vito: 1. Menghibur 2. Meyakinkan – e.g. iklan, mengubah sikap, call for action. 3. Menginformasikan 4. Menganugerahkan status – menunjukkan kepentingan orang-orang tertentu; name makes news. “Perhatian massa = penting”. 5. Membius – massa terima apa saja yang disajikan media. 6. Menciptakan rasa kebersatuan –proses identifikasi. Komunikasi massa atau media massa juga berfungsi sebagai pengawas sosial (social control) –perilaku publik juga penguasa.* 3. Komponen Komunikasi Massa Komponen (unsur) minimal : Komunikator-Pesan-Komunikan S-M-C-R Model -- Sender-Message-Channel-Receiver Sender (Encoder, Communicator, Source): An information source; a person or device that originates a message. Message: The actual information or signal sent from a sender to a receiver. The "content" of a communique. Channel (Medium): The method used to transmit a message (e.g., print, speech, telephone, smoke signals, etc.). Receiver (Decoder): The audience for a message. Also known as the addressee. Efek (Destination) – Goal. Noise: Technical or semantic obstacles; that is, anything that interferes with the clear transmission of a message (e.g., low visibility, poor ink quality, static electricity). Interpretation: All operations that a receiver performs in order to decode and understand a message. Feedback (Respon): Information about a message that a receiver sends back to the sender; the receiver's reaction or response to a communique. Noise Http://www.romeltea.co.nr 5 S --- M --- C --- R --- E FB Komponen Komunikasi Massa: 1. Komunikator –umumnya lembaga, organisasi pers, institutionalized communicatior. 2. Pesan – bersifat umum/untuk massa; informatif, edukatif, persuasif, entertaintment. 3. Media – Cetak & Elektronik 4. Khalayak –luas, anonim, heterogen. 5. Filter/Regulator – indra yang dipengaruhi nilai budaya, psikologi, dan fisik. 6. Gatekeeper – penyaring, penyeleksi, pemilih, pengubah, bahkan penolak pesan untuk sampai ke massa. Variabel yang mempengaruhi gatekeeper (Bittner, 1985): 1. Ekonomi – orientasi bisnis media, selera pasar dan pengiklan. 2. Pembatasan legal – peraturan perundangan. 3. Deadline. 4. Kode Etik. 5. Kompetisi Antarmedia. 6. Nilai Berita. 7. Reaksi/Feedback massa. Penentu Efektivitas Komunikasi Massa: 1. Source Credibility. 2. Daya Tarik.* 4. Proses Komunikasi Massa Proses Komunikasi Wilbur Schramm (1971) : proses komunikasi minimal memerlukan tiga komponen –Source-Message-Destination atau Komunikator-PesanKomunikan. Harold D. Lasswell (1972) : Who say what in What Channel to Whom with What Effect. Http://www.romeltea.co.nr 6 Dua Proses Komunikasi: 1. Komunikasi Primer -- proses komunikasi yang tidak menggunakan media tetapi menggunakan lambang/simbol sebagai media satusatunya. Ada 2 jenis lambang: - Verbal -- lambang/simbol/pesan yang berupa kata-kata (lisan/tulisan) - Non Verbal -- bahasa tubuh/body language/ekspresi wajah Non verbal dalam bentuk tulisan e.g. Tinta merah = marah Paralinguistik Dialek: cara orang berbicara Intonasi Volume suara Kecepatan berbicara 2. Komunikasi Sekunder -- proses penyampaian & penerimaan pesan dengan menggunakan media sebagai sarana komunikasi. Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi massa sama dengan proses komunikasi pada umumnya (komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia) dengan alur dan komponen: 1. Komunikator/Sender 2. Encoding 3. Message 4. Media 5. Decoding 6. Komunikan/Receiver 7. Feed Back, Respon. * 5. Model Komunikasi Massa Fungsi Model: 1. Melukiskan proses komunikasi 2. Menunjukkan hubungan visual 3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan dalam komunikasi (Gordon Wiseman & Larry Baker). Http://www.romeltea.co.nr 7 1. Model S-R Stimulus <--------------------------> Respon Komunikasi sebagai proses “aksi-reaksi” Asumsi : sebuah aksi (verbal-nonverbal, tindakan) akan menstimulus/merangsang munculnya reaksi/respon dari orang lain. E.q. senyum dibalas senyum, marah balas marah/diam, humor – tawa, etc. 2. Model Aristoteles (Retoris) Speaker Message Audience/Listener Model komunikasi verbal Inti komunikasi retoris : persuasi Efektivitas persuasi ditentukan oleh Etos (kredibilitas), Logos (argumentasi), dan Pathos (emosi khalayak). 4. Model Lasswell Who Says What in What Channel to Whom with What Effect Gambarkan proses komunikasi dengan unsur-unsurnya. 5. Model Shannon & Weaver Information Source Pesan Transmitter Signal, Noise, Received Signal Received Message Destination. Komunikasi --> statis dan satu arah. 6. Model Schramn Source Encoder Signal Decoder Destination Encoder Interpreter Decoder 7. Model Newcomb A (Seseorang) B (Orang Lain) X (Informasi) Orientasi/sikap A terhadap B dan X saling bergantung 8. Model DeFleur Sama dengan model Shannon & Weaver dengan menambahkan perangkat Media Massa dan Feedback. 9. Model Berlo SMCR – Source, Message, Channel, Receiver 10. Model Tubbs Http://www.romeltea.co.nr 8 Komunikasi diadik (komunikasi dua orang – Komunikator I & Komunikator II) Komunikasi sebagai proses transaksi, saling mempengaruhi, saling memberi-menerima. 11. Model Bittner Sender --> Message (with Noise) --> Receiever --> Feedback 12. Model Interaksional Berlawanan dengan model S-R Manusia aktif, tidak pasif, juga refleksif, kreatif, dan interpretatif. 13. Model Satu Tahap (One Step Flow Model) Media Massa Komunikan Media massa langsung berhubungan dengan publiknya. Pesan-pesan mengalir tanpa perantara. Media massa bukanlah all powerful karena ada aspek seleksi audience, reaksi dan efek berbeda di kalangan audiens, feedback tidak harus sama. 14. Model Dua Tahap (Two Step Flow Model) Media Massa --> Opinion Leader --> Komunikan Pesan media tidak seluruhnya langsung mengenai audiens. Ada pembawa pesan untuk diteruskan kepada masyarakat, Opinion Leader. Dua tahap penyebaran informasi : (1) pesan media kepada opinion leader dan (2) pesan opinion leader kepada audiens/followers. Asumsi: followers tidak banyak bersentuhan dengan media massa, sebaliknya opinion leader. 15. Model Banyak Tahap (Multistep Flow Model) Media Massa --> Komunikan --> Komunikan --> Komunikan Pesan media menyebar kepada publik melalui interaksi yang kompleks. Media menggapai publik secara langsung dan tidak langsung, relaying, melalui Opinion Leader, atau melalui situasi saling berhubungan antar sesama audiens. Gabungan tiga model sebelumnya. Jenis Opinion Leader 1. OL aktif (opinion giving) –mencari followers. 2. OL pasif (opinion seeking) – dicari followers Http://www.romeltea.co.nr 9 Dari segi penguasaan materi: 1. OL Monomorphic – menguasai satu masalah saja. 2. OL Polymorphic – menguasai lebih dari satu masalah. Karakteristik OL: 1. Pendidikan formal lebih tinggi. 2. Status sosial-ekonomi lebih tinggi. 3. Lebih inovatif dalam menerima dan mengadopsi ide baru. 4. Pengenalan media (media exposure) lebih tinggi 5. Kemampuan empati lebih besar. 6. Partisipasi sosial lebih besar. 7. Lebih kosmopolit – punya wawasan dan pengetahuan luas.* 6. Hambatan Komunikasi Massa 1. Hambatan Psikologi a. Kepentingan b. Prasangka c. Stereotipe d. Motivasi 2. Hambatan Sosiokultural a. Aneka etnik b. Perbedaan norma sosial c. kurang mampu berbahasa Indonesia d. Faktor semantik/tata bahasa-tata kalimat e. Pendidikan belum merata 3. Hambatan Interaksi Verbal a. Polarisasi/dikotomi b. Orientasi intensional –pentingkan label, tampilan luar, bukan isi. c. Evaluasi statis, terpaku pada kesan pertama. d. Indiskriminasi, pengingkaran kekhasan seseorang. 4. Hambatan Mekanis Faktor teknis, e.g. channel noise, salah cetak, etc. Http://www.romeltea.co.nr 10 7. Teori Komunikasi Massa Teori komunikasi massa berintikan pengaruh pemberitaan media massa (media effect) kepada publik –menunjukkan pengaruh media terhadap masyarakat. 1. Teori Peluru Magis (Magic Bullet Theory, Hypodermic Needle Theory) Media massa mengubah atau mengendalikan perilaku publik. Publik tidak berdaya menerima berondongan “peluru” media (pemberitaan). Media massa memiliki kekuataan perkasa, komunikan dianggap pasif. Dikemukakan Wilbur Schramm tahun 1950-an, namun dicabut kembali tahun 1970-an karena ternyata publik tidak pasif. 2. Teori Proses Seleksi (Selective Processes Theory) Public cenderung melakukan “terpaan seleksi” (selective exposure) dan menolak pesan yang berbeda dengan keyakinan mereka. Penerimaan selektif mengurangi dampak media. 3. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) Pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi melalui proses “pembelajaran hasil pengamatan” (observational learning), misalnya menggandrungi kehidupan glamour seperti di televisi. 4. Teori Difusi Inovasi (Innovation Diffusion Theory) Dikemukakan Everett M. Rogers. Media berperan menyebarkan pesan-pesan sebagai ide, karya, atau objek yang dianggap baru. Media mempengaruhi publik untuk mengadopsi atau menolak sesuatu yang baru atau berbeda. 5. Teori Kultivasi (Cultivation Theory) Media, khususnya TV, merupakan sarana belajar tentang masyarakat dan kultur kita; juga belajar tentang dunia, orang-orangnya, dan adat kebiasaannya. Televisi mempengaruhi ide penonton tentang gambaran dunia. 6. Teori Langkah (Step Flow Theory) Pengaruh media massa berlangsung melalui tahapan-tahapan atau Http://www.romeltea.co.nr 11 langkah. Terdiri dari (1) Teori Satu Tahap –One Step Flow, media langsung menjangkau/mempengaruhi komunikan, (2) Teori Dua Tahap – Two Step Flow, pengaruh media melalui pihak ketiga, yakni “pemimpin opini” (opinion leader) yang lebih dipercaya publik, dalam situasi yang lebih pribadi, (3) Teori Banyak Tahap --Multistep Flow, pengaruh media mengalir bolak-balik dari media ke khalayak, kembali ke media, dan kembali ke khalayak, dst. 7. Teori Penggunaan dan Pemenuhan (Uses and Gratification Theory) Publik menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Menggambaran bagaimana publik menggunakan media untuk memuaskan berbagai kebutuhan hidupnya. Audiens proaktif dan mencari media yang dapat memenuhi kebutuhannya. Publik memilih apa yang mereka ingin lihat atau baca. Media bersaing untuk memenuhi kebutuhan individu publik 8. Teori Kritis (Critical Theory) Concerned with distribution of power in society and the way in which certain elements are dominated by others Media can create symbols and images that dominate or opress certain groups Frankfort School (Adorno), Entertainment industry manufactures demand, places emphasis on material goods and consumption for the benefit of the few rich magnates 9. Spiral of Silence Theory Elisabeth Noelle-Neumann The media publicises opinion that is mainstream or fringe Individuals who perceive their own opinion is accepted will express it, whilst those that don't supress their views People adjust their opinions according to their perceptions to avoid being isolated Innovators, change agents and the avant-garde don't mind being isolated so are unafraid to voice differring opinions.* 8. Bentuk-Bentuk Media Massa Http://www.romeltea.co.nr 12 1. Media Cetak (Printed Media) –Suratkabar, Tabloid, Majalah, Buku, Buletin, Brosur, Booklet, Pamflet, Leaflet/Selebaran. 2. Media Elektronik (Electronic Media) --Radio, Televisi, Film 3. Media Online (Cybermedia) –Portal, Blog 9. Efek Komunikasi Massa 1. Efek ekonomis –gerakkan roda ekonomi & lapangan kerja. 2. Efek sosial –interaksi sosial, gaya hidup. 3. Efek penjadwalan kembali kegiatan sehari-hari –sesuaikan dengan jadwan acara/jadwal terbit. 4. Efek penyaluran/penghilangan perasaan tertentu –teman, tempat curhat, hiburan, siraman rohani. 5. Efek pada perasaan orang terhadap media –selektif memilih media. 10. Etika Komunikasi Massa 1. Tanggung jawab 2. Kebebasan pers 3. Masalah etis –kode etik insan media 4. Akurat dan objektif 5. Adil untuk semua orang. 11. Sistem Pers 1. Authoritarian Press (pers otoritarian) 2. Libertarian Press (pers libertarian) 3. Soviet Communist Press (pers komunis Soviet) 4. Social Responsibility Press (pers tanggung jawab sosial) Copyright © ASM. Romli http://www.romeltea.co.nr e-mail: [email protected] Http://www.romeltea.co.nr 13