Organisasi dan Sistem

advertisement
Organisasi dan Sistem
Dr.Eng. Retno Supriyanti, ST, MT
Definisi :
“Sekumpulan Unsur/ elemen yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama
untuk mencapai suatu tujuan”
“Suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran
tertentu”
Komponen/elemen (Component)
Batas Sistem (Boundary)
Lingkungan Luar (Environment)
Penghubung (Interface)
Masukan (Input)
Pengolah (Process)
Keluaran (Output)
Sasaran (Objective) /Tujuan (Goal)
• Abstract System &
Physical System
• Natural System &
Human Made System
• Deterministic System &
Probabilistic System
• Closed System & Open
System
Klasifikasi Sistem (1/2)




Sistem Abstrak (Abstract System)
adalah sistem yang tidak tampak secra fisik, karena hanya
berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh, sistem Teologia yang
merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan
manusia dengan Tuhan.
Sistem Fisik (Physical System)
adalah sistem yang tampak secara fisik. Contoh, Sistem
Komputer, Sistem Produksi, Sistem Pendidikan dll
Sistem Alamiah (Natural System)
adalah sistem yang terjadi dari proses-proses alam. Contoh
Sistem Geologi.
Sistem buatan Manusia (Human made system)
adalah suatu sistem yang dirancang atau didisain oleh manusia.
Contoh Sistem Informasi.
Klasifikasi Sistem (2/2)
Sistem Deterministik (Deterministic System)
adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diramalkan. Interaksi antar elemen-elemen dapat diteteksi,
sehingga outputnya juga dapat diramalkan. Contoh sistem
komputer
Sistem Probabiltas (Probabilistic System)
adalah sistem yang tidak bisa diramalakan Contohnya Sistem
Manusia.
Sistem Tertutup (Closed System)
adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.
Sistem Terbuka (Open System)
adalah sistem yang berhubungan atau dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya.
MODEL UMUM SISTEM
UMPAN BALIK
INPUT
PROSES
KENDALA
KONTROL
OUTPUT
TUJUAN
Jenis Sistem
Pada dasarnya sistem dibagi dua jenis, yaitu sistem alami
seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi
dan lain sebagainya; kedua, sistem buatan manusia seperti
sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi dan
lain sebagainya.
Sistem yang akan dipelajari adalah sistem yang terotomasi,
yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan
berinteraksi atau dikontrol oleh satu/lebih komputer sebagai
bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.
Evolution ?
Information Technology Domain
INFORMATION SYSTEM
Research and
Development
Processes
People and Culture
Electronic
Commerce
Management
Human Resources
ISDN, VSAT
Products and Services
Infrastructure
INFORMATION TECHNOLOGY
Rules and Policy
Organization
Standards and Procedures
Internet
Intranet
Digital Nervous
System
Extranet
Cost and
Investment
COMPUTER
Market and
Customers
Strategic
Business
Plan
Electronic
Data
Interchange
Decision Support
System
HARDWARE
Data Mining
Printer
Modem
Workgroup
Computing
Outsourcing
Operating System
PC Desktop
Notebook and Palmtop
Macro
Environment
SOFTWARE
Multimedia
Database
Applications
Programming Languages
Pelaku Sistem
Pelaku sistem terdiri dari tujuah kelompok, yaitu:
a. Pemakai
Pemakai adalah pelaku yang terpenting karena sistem diciptkaan untuk
pemakai dan melalui komunikasi dengan pemekai sistem dibuat dan
dirancang hingga mencapai bentuk terakhir.Pada umumnya pemakai
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
- Operasional, yang penting adalah bagaimana warnanya, seperti apa
perangktaa masukannya dan hal spesifik lainnya (umumnya user tidak
akrab dengan sistem secara keseluruhan dan cenderung lebih keraah sistem
secara detil)
- Pengawas, yang penting bagaimana mereka dapat mengawasi sistem bekerja
dan bagaimana performansi pemakai operasionl mengoperasikan sistem.
- Eksekutif, secara umum mereka tidak terlalu akrab dan terkait secara
langsung dengan pengembanan sistem. Biasanya lebel ini lebih berminat
pada ynaga sifatnya strategic dan konsep sistem secara global, misalnya
kesempatan untuk berkompetisi, produk baru yang bisa mereka dapatkan
dari sistem baru.
b. Manajemen
Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai (menangani
pemakaian dimana sistem baru diterapkan), manajemen sistem (terlibat dalam
pengembangan sistem itu sendiri) dan manajemen umum (yang terlibat dalam
strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan).
c. Pemeriksa
Ukuran sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut
diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemerika biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran standar yang
dikembangan pda banyak perusahaan sejenis.
d. Penganalisa Sistem
Fungsi-fungsinya adalah: sebagai arkeolog (yang menelussuri bagaimana
sebeanrnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala
hal yang menyangkut sistem lama), inovator (membantu mengembangkan dan
membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain), mediator
(menjalankan fungsi komunikasi dari semua level yaitu pemakai, manajer,
pemrogarm, pemeriksa dan pelaku sistem lainnya yang mungkin belum mempunyai
sikap dan cara pandang yang sama), pimpinan proyek (sebagai personil yang lebih
berpengalaman dari pemrogram dan ditunjuk dalam pekerjaan lebih dulu sebelum
pemrogram bekerja)
e. Pendesain Sistem
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem (kebutuhan
pemakai tidak berorientasi pada teknologi tertentu), yang kemudian
ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan tidak
diformulasikan oleh pemrograman.
f. Pemrogram
Setelah penganalisa sistem memberikan hasil kerjanya dan
kemudian diolah oleh pendesain sistem baru, pemrograman dapat
mulai bekerja.
g. Personil Pengoperasian
Bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misanya
jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak,
pencetakan dan back-up. Kadang-kadang pelaku sistem ini
memang tidak diperlukan karena sistem yang berjalan tidak besar
dan tidak membutuhkan kualifikasi khusus untuk menjalankan
sistem.
Komponen Sistem Informasi
Kendali
Dasar Data
Teknologi
Input
Pemakai
Model
Output
JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI
Sistem pengolahan transaksi, adalah sistem informasi
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
dan inventarisasi.
Sistem otomasi perkantoran, sistem yang dipakai untuk
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau
menyebarkannya secara keseluruhan, dengan
organisasi dan kadang-kadang di luar itu
JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI, cON’T...
Sistem kerja pengetahuan, adalah sistem yang
mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,
insinyur dan doktor dengan membantu mereka
menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan
mereka mengkonstribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
Sistem informasi manajemen, merupakan sistem yang
menghasilkan informasi untuk kepentingan manajerial
atau proses-proses manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) kegiatan
organisasi
JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI, cON’T...
Sistem pendukung keputusan, merupakan sistem
informasi terkomputerisasi di atas sistem informasi
manajemen yang lebih menekankan pada fungsi
mendukung pengambilan keputusan di seluruh tahaptahapnya.
Sistem pakar dan kecerdasan buatan, merupakan sistem
yang menggunakan pendekatan kecerdasan buatan untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat
pengguna bisnis dan secara efektif menangkap dan
menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk
menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi.
Studi Kasus 1
Sistem Informasi Rumah Sakit
SIRS IDEAL
Dinamis sesuai kebutuhan rumah sakit
Aman dalam pengelolaan data
Sesuai dengan aturan hukum yang
berlaku di Indonesia
DAMPAK PENGEMBANGAN SIRS
Akan terjadi peningkatan:
1. Kinerja
2. Informasi
3. Aspek ekonomis
4. Pengendalian
5. Efisiensi
6. Operasional Pelayanan
METODE PENGEMBANGAN SIRS
1. SDLC (System Development Life Cycle), meliputi tahapan
analisis, desain, implementasi dan perawatan
2. Metode Paket (Package), merupakan pembelian modul
dalam bentuk paket sistem informasi.
3. Prototype, mengandalkan pengembangan paket kecil
secara terus-menerus selama digunakan sampai
prototype tersebut memiliki bentuk jadi yang diinginkan
4. EUC (End User Computing) yang dikembangkan para
praktisi dari dalam/insourcing
5. Outsourcing, merupakan sistem informasi yang
dikembangkan dan dioperasikan oleh pihak
ketiga/vendor
Pengaplikasian dari sistem informasi di RS dapat
dilakukan dengan berbagai cara.
Penerapan aplikasi ini dapat mengikuti fungsifungsi organisasi RS atau tingkatan manajemen RS
dimana sistem informasi tersebut diaplikasikan:
1. SI Administrasi Pelayanan RS
2. SI Pelaporan RS
3. SI Klinik
4. SI SDM
5. SI Pemasaran
6. SI Keuangan
PENGINTEGRASIAN SIRS
Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu
hal penting dari sistem informasi RS yang baik.
Secara manual, integrasi dapat juga dicapai, misalnya
data dari satu bagian dibawa ke bagian lain, dan oleh
petugas administrasi data tersebut digabung dengan data
dari sistem yang lain.
Berbagai sistem di rumah sakit dapat saling berhubungan
satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila
data yang tersimpan dalam suatu sistem diperlukan juga
oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi
input bagi sistem lainnya.
Keuntungan utama dari integrasi sistem
informasi RS adalah membaiknya arus informasi
dalam rumah sakit mengingat bahwa RS memiliki
berbagai unit yang operasionalnya saling
tergantung
Keuntungan: sifatnya yang mendorong manajer
untuk mendistribusikan (mengkomunikasikan)
informasi yang dihasilkan oleh
departemen/bagian/unitnya agar secara rutin
mengalir ke sistem lain yang membutuhkan.
Hum as
Mas yarakat &
Pegaw ai
Menjalin ker ja s ama dengan
Perusahaan & Ins tans i s erta
memberikan inf or masi
kepada umum
Perusahaan,
A surani, dan
Instans i
UGD





Re g is tr as i & M e d Re c
Pendaf taran
Tindakan
A potik malam
Billing
Report
Melakukan Pendaf -tar an
pasien baru,
memberikan no MR,
regis tr as i pasien lama,
serta menjadw alkan
pasien
Report
Invoice
Unit Ra wat Ina p
Unit Me dis
OK



KIA



Tindakan
Billing
Report
Spe s ialis



Tindakan
Billing
Report
Gigi



Tindakan
Billing
Report
Tindakan
Billing
Report
Um u m







Tindakan
Billing
Report
Kelas Kamar
Lama diraw at
Billing
Report
Invoice
Surat
Res ep
Unit Pe nunja ng
Rad iolog i



Fis ioth e r apy



Tindakan
Billing
Report
Tindakan
Billing
Report
Balu t & Su ntik



Unit Fa rma lkes
Tindakan
Billing
Report
Gizi



Gud an g
Tindakan
Billing
Report
Tindakan
Billing
Report
Report
Keuangan
Invoice



Res ep
Billing
Report
L og is tik
L ab or ato r ium



A po tik
Peny impanan &
Pendis tribus ian Obat/
Medical Supplies
Obat
Pemes anan
Obat
Obat
Report Medis
mas ing-mas ing
Bagian
Pesan &
Beli Obat
Report
Billing masingmas ing Bagian
PBF
Pembayaran
Obat
Ke u an gan
Pe n dapatan



Billing Cash
Billing Non Cas h
Report
Biaya



Biay a Cash
Biay a Non Cas h
Report
As e t



Daf tar A s et
Peny us utan
Report
C olle cto r


Pembayaran Piutang
Report
Pengembangan SIRS di RS Pertamina Cirebon th 2003
Kas



Penerimaan
Pengeluaran
Report
KESIMPULAN
Pengembangan sistem informasi RS dapat diawali
dengan pengembangan sistem informasi di berbagai
unit pelayanan yang selanjutnya diintegrasikan
secara keseluruhan untuk mengoptimalkan fungsi
dari sistem informasi dalam menghasilkan informasi
yang baik
Pengembangan sistem informasi RS terintegrasi
merupakan upaya yang penting dilakukan untuk
efektifitas dan efisiensi pelayanan di rumah sakit
Sistem Informasi Pendidikan
SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE
Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk
menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau jarak, atau
keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang digunakan adalah sistem
komunikasi jaringan.
Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes)  internet lebih bermanfaat
untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan keterampilan psikomotor
(psychomotor skill development) atau perubahan sikap (attitudinal change)
2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity  seringkali dikacaukan
antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi
merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana secara langsung saling
mempengaruhi; interaktif merujuk kepada lingkungan belajar dua arah
3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar  meskipun tampaknya
sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena hanya berhadapan pada
komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk komunitas belajar seperti
perancang, tutor kelompok, kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan
partisipasi
E-education




Sistem pendidikan berbasis media elektronik internet
Pola e-education berkembang sejalan dengan perkembangan
teknologi yang ada
Perkembangan tersebut memungkinkan akses melalui berbagai
terminal yang mobilitasnya tinggi sehingga disebut dengan meducation (mobile-education)
Keinginan agar e-education mampu berinteraksi dengan
pengaksesnya, maka tercipta sistem e-education yang
interaktif, disebut i-education (interactive-education)
Lingkungan e-education
SI e-education
Konsultasi elektronik
E-laboratory
Chatting
E-library
News group
E-book
Web page
E-news
Rencana belajar
Video conference
MANFAAT E-EDUCATION
Manfaat bagi Lembaga Pendidikan :
• memperpendek jarak
• perluasan pasar/jangkauan pendidikan
• perluasan jaringan mitra kerja
• biaya terkendali dan lebih hemat
• peningkatan layanan pendidikan
• penyederhanaan proses
• peningkatan produktivitas
• mempermudah akses informasi
Manfaat bagi siswa/masyarakat :
• biaya terkendali dan lebih hemat
• fleksibel
• masyarakat dapat menikmati pendidikan berkualitas dengan harga
kompetitif karena adanya kompetisi antarlembaga
MANFAAT E-EDUCATION
Manfaat bagi dunia akademik :
• tantangan untuk mempersiapkan SDM yang menguasai sistem dan
teknologi informasi
• tantangan untuk mengembangkan penelitian tentang pergeseran pola
belajar, pengembangan teori dan konsep baru
• Tantangan untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh yang bermakna
Kendala
1. Belum terbentuknya high trust society
2. Masih belum memadainya sarana / prasarana
3. Masih kurangnya SDM yang memahami dan
menguasai konsep dan implementasi sistem dan
teknologi informasi
4. Belum adanya aturan yang jelas dari pemerintah
5. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat
yang memadai
6. Sulitnya mengubah perilaku siswa yang cenderung
pasif untuk menghadapi pola siswa aktif
KOMUNITAS E-EDUCATION
LSM PEMERHATI
PENDIDIKAN
PEMERINTAH
FORUM LEMBAGA
PENDIDIKAN
INTERNAL
PENYELENGGARA
PEMAKAI
LULUSAN
PENYEDIA
INFRASTRUKTUR
E-EDUCATION
GURU
PENERBIT,
E-BOOK,
E-MEDIA
SISWA
AGEN PENDIDIKAN
ORANG TUA SISWA
E-learning


E-learning update content (inform) 
mengunjungi berbagai situs dalam rangka update
pengetahuan
Persoalannya adalah bagaimana memperoleh
informasi melalui internet tersebut secara tepat
dalam pengertian memperoleh informasi apa yang
diperlukan (efektif) dan informasi tersebut diperoleh
dengan biaya murah (efisien).
E-learning


Bagaimana seseorang dapat mencari dan
menemukan informasi yang diperlukan dari
sedemikian banyak sumber informasi dengan
cara tepat yakni efektif dan efisien merupakan
inti dari e-learning
Persoalan akan muncul apabila siswa tidak
mengetahui alamat situs
E-learning
Mengatasi permasalahan akses ke sumber informasi
melalui :
 Directory : (atau seringkali disebut sebagai portal)
merupakan sekumpulan situs informasi yang
diorganisasi seperti organisasi file dalam Windows
Explorer yang dikenal dengan istilah percabangan
Search Engine : merupakan salah satu fasilitas yang
disediakan oleh situs penghimpun informasi berupa
program piranti lunak yang mampu mencari dan
menghimpun hasil pencarian
Fasilitas di Internet yang dapat digunakan untuk
pembelajaran

Pembelajaran synchronous :




Tele conference
Netmeeting
Chatting
Pembelajaran asynchronous :




Email
Message board
Mailing list
WWW
Pembelajaran Synchronous


Tele conference : adalah pembelajaran yang
dikembangkan melalui internet di mana pembelajar
berkumpul pada suatu tempat dan instruktur berada
pada tempat yang terpisah dan komunikasi
dilangsungkan melalui internet dengan menggunakan
kamera dan audio
Netmeeting : hampir menyerupai tele conference,
perbedaannya terletak pada pembelajar yang juga
dipisahkan oleh tempat, dan komunikasi
dilangsungkan melalui internet dengan menggunakan
kamera dan audio
Pembelajaran Synchronous

Chatting : kegiatan pembelajaran yang
dilakukan melalui fasilitas chat-room, di mana
instruktur dan pembelajar terhubung melalui
internet pada waktu yang bersamaan, dan
komunikasi dilakukan secara tertulis
Pembelajaran Asynchronous



Email : pembelajaran dilakukan melalui surat
menyurat (elektronik/internet) antara instruktur
dengan pembelajar
Message-board : pembelajaran dilakukan secara
tertulis melalui fasilitas papan pesan
Mailing-list : pembelajaran dilakukan melalui surat
menyurat (elektronik/internet) antara instruktur
dengan pembelajar, di mana seluruhnya tergabung
dalam kelompok mailing list
Pembelajaran Asynchronous

WWW (World Wide Web) adalah pembelajaran yang dikembangkan
melalui berbagai situs yang terdapat di internet.
Pembelajaran melalui WWW terbagi atas :

E-learning update content (inform)  mengunjungi berbagai situs dalam
rangka update pengetahuan






Artikel, jurnal, situs spesifik
E-book
E-laboratory
E-news
E-library
E-learning (perform) terbagi atas :


Perform-procedure  membelajarkan langkah demi langkah tugas (task), contoh
training keterampilan komputer
Perform-principle  membelajarkan berbasis prinsip di mana jawaban tidak
hanya satu, contoh training tentang bagaimana mendisain web
WEB-BASED LEARNING
Pedoman untuk mempertimbangkan implementasi Web-based learning :
Prinsip 1 : sistem adalah seperangkat komponen yang terorganisasi dan
mempunyai tujuan. Pengembang jangan hanya terpaku pada guru, siswa,
materi, tetapi juga memperhatikan komponen biaya pengembangan dan
biaya-biaya lain  dipertimbangkan bentuk pembelajaran, biaya yang
diperlukan, seberapa jauh tujuan tercapai
Prinsip 2 : perubahan dari 1 komponen menyebabkan perubahan di setiap
komponen yang lain dalam sistem tersebut. Memperkenalkan
pembelajaran melalui web membutuhkan pertimbangan terhadap perubahan
aspek-aspek sistem yang lain. Bagaimana perubahan yang terjadi terhadap
penggunaan buku teks, bagaimana pengembangan fungsi perpustakaan,
apakah penyediaan fasilitas sistem informasi cukup memadai.
Prinsip 3 : setiap sistem pendidikan berbeda. Setiap sistem unik meskipun secara
makro tampak komponen sama seperti siswa, guru, penilaian, penyampaian,
pengelolaan, tetapi setiap sistem yang dibangun memiliki lingkungan dan
penekanan kebutuhan yang berbeda.
5 TINGKATAN PENGGUNAAN WEB
5 tingkatan penggunaan web dalam kegiatan persekolahan, yang memperlihatkan
kontinum dari penggunaan berdasarkan kebutuhan mendasar sampai kepada
penggunaan lanjutan (Harmon & Jones, 1999)
Level 1
Informational
Web berisikan informasi seperti silabus, jadwal, kontak
informasi, dll.
Level 2
Supplemental
Menyediakan informasi tentang konten, handout, atau
bahan-bahan pelajaran yang dibuat melalui powerpoint.
Level 3
Essential
Siswa tidak dapat menjadi bagian dari kegiatan kelas yang
produktif apabila tidak mengakses web. Pada tingkatan ini
semua bahan pelajaran disimpan di web dan diakses
melalui internet
Level 4
Communal
Pembelajaran dilaksanakan baik tatap muka maupun online. Bahan pelajaran bisa disimpan di web atau diberikan
dalam bentuk hardcopy.
Level 5
Immersive
Semua materi dan interaksi dilakukan secara on-line. Level
ini harus dipandang sebagai constructivistic virtual learning
community
Level 1 : Informational
Pada level ini penggunaan web hanya pada pemaparan informasi.
Masalah yang perlu diperhatikan  penanggungjawab updating
konten, pemilik konten, pemeliharaan
Contoh : informasi peraturan sekolah, kalender akademik,
pengumuman kegiatan khusus, silabus, kontak informasi untuk
menghubungi pihak sekolah
Level 2 : Supplemental
Pada level ini penggunaan web lebih ditujukan melihat dampak aktual
di kelas. Guru membuat handout yang diupload ke web.
Masalah yang perlu diperhatikan  menurunnya keinginan siswa
untuk masuk kelas, pemilahan bahan untuk di kelas atau di web
Contoh : handout, bahan ajar yang dibuat melalui powerpoint,
penuntun belajar menghadapi tes, pekerjaan rumah
Level 3 : Essential
Pada level ini penggunaan web ditujukan melibatkan siswa. Siswa
harus mengakses web sebagai bagian dari proses belajar.
Masalah yang perlu diperhatikan  keterampilan siswa mengakses
internet, kemampuan guru dalam teknologi informasi
Contoh : latihan secara interaktif, penggunaan buletin board
Level 4 : Communal
Pada level ini penggunaan web sudah lebih kompleks. Guru tidak
hanya membuat informasi yang on-line tetapi juga harus mengelola
lingkungan belajar. Siswa mulai mengumpulkan pengetahuannya
sendiri, bertanggungjawab atas pembelajarannya. Pada level ini
pembelajaran diarahkan kepada high-order thinking skills dan problem
solving
Masalah yang perlu diperhatikan  pengelolaan sistem persekolahan
secara menyeluruh, keamanan informasi
Contoh : penggunaan chat dan email, siswa membuat sendiri halaman
web untuk topik tertentu, kerjasama antar guru di tempat berbeda
Level 5 : Immersive
Pada level ini guru dan siswa berinteraksi baik secara langsung on-line
maupun berinteraksi dengan pengetahuan (on-line). Kelas benarbenar menjadi komunitas belajar di mana pengetahuan diperoleh,
dikreasi, dan didistribusikan berbasis egalitarian
Masalah yang perlu diperhatikan  persiapan yang matang dalam hal
alokasi waktu, pengelolaan kelas, jumlah siswa dalam 1 kelas
Contoh : siswa melakukan penelitian dan dan mempublikasikan secara
on-line, makalah on-line
KETERBATASAN WEB-BASED LEARNING





Masalah penyediaan sarana prasarana baik bagi siswa, maupun
sekolah
Kurangnya tenaga pendidik yang trampil berteknologi, kreatif, dan
inovatif untuk menyusun bahan ajar berbasis web yang interaktif
dan dapat selalu diperbaharui
Masyarakat masih mengutamakan formalitas dan legalitas (belajar
konvensional)
Disiplin dalam belajar masih kurang, sedangkan dalam belajar
berbasis web sangat ditekankan pada disiplin mandiri
Validitas hasil ujian
APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB






Silabus berbasis web
E-mail
Forum diskusi elektronik (mailing list)
Bahan kuliah on-line
Buku nilai on-line
Ujian berbasis komputer
Sistem Informasi Pemerintah
Daerah
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

E-Government, yang di implementasikan
dalam Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA), adalah salah satu upaya dalam
rangka memenuhi kebutuhan informasi secara
cepat, tepat, lengkap, akurat dan terpadu untuk
menunjang proses administrasi pemerintahan,
pelayanan masyarakat, dan memfasilitasi
partisipasi dan dialog publik di dalam
perumusan kebijakan.
Tingkatan SIMDA
1.
2.
3.
Sistem Informasi Eksekutif sebagai pendukung
Pimpinan Daerah dalam Pengambilan Keputusan
dan Penetapan Kebijakan
Sistem Informasi Fungsional bagi para Pimpinan
Dinas/Badan/Lembaga sebagai pendukung
Informasi Strategis Pimpinan Daerah.
Sistem Informasi Operasional sebagai penunjang
Tugas Pokok masing-masing Dinas/Lembaga.
CIO
Departemen
Pemerintah Pusat
Federasi CIO Propinsi dipimipin
Kepala Badan Kominfo/Sejenis
CIO
Dinas Propinsi
Pemerintah Provinsi
Federasi CIO Kabupaten/Kota Dipimp
Kepala Dinas Kominfo/Sejenis
CIO
Dinas
Kab/Kota
Pemerintah Kabupaten/Kota
Tujuan
Efisiensi Biaya
Layanan Internet
GIIS
Layanan Intranet
(antar Depertemen):
Koordinasi antar
departemen
Pertukaran data
Berbagi aplikasi/data
Kolaborasi
Meningkatkan
Keandalan
Meningkatkan
Keamanan
Manajemen Bandwidth
(Kapasitas Dinamis)
GIIS = Government
Internet Infrastructure Sharing
Skema Sistem
Dept C
Dept D
Proxy ISP
Dept B
Dept E
Dept A
Dept F
Dept J
Dept G
Dept I
Dept H
Cara Membangun SIMDA
1.
2.
Mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan
teknologi informasi untuk mengeliminasi
sekat-sekat organisasi dan birokrasi
Membentuk jaringan sistem manajemen dan
proses kerja yang memungkinkan instansiinstansi pemerintah bekerja secara terpadu,
untuk menyederhanakan akses ke semua
informasi dan layanan publik yang harus
disediakan oleh pemerintah.
Download