TGS SIMKU - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan Online

advertisement
PEMANFAATAN KOMPUTER PADA PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN
RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT
NAMA
: DIAN ISTIANA
NPM
: 0906594923
PROGRAM KEKHUSUSAN
: JIWA
ABSTRAK
Latar belakang dilakukannya sistim billing adalah lamanya proses yang menyebabkan
pelayanan pendaftaran pasien menjadi tidak efektif dan efisien, karena jika ada pasien yang
tidak membawa Kartu Identitas Berobat (KIB) dan data pasien tidak ditemukan petugas
membuat rekam medis baru untuk pasien tersebut. Akibatnya terdapat duplikasi rekam medis
yaitu satu pasien memiliki dua atau lebih rekam medis. Hal ini berakibat pada
ketidaksinambungan informasi medis karena riwayat kesehatan pasien yang terdahulu tidak
terdapat dalam satu berkas rekam medis.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan komputer untuk entry dan pencarian
data pada pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan, serta mengetahui permasalahan dalam
pemanfaatan komputer
Pemanfaatan komputer di TPPRJ sudah maksimal karena selalu digunakan dalam pelayanan
pendaftaran pasien yaitu untuk entry data dan pencarian data pasien rawat jalan yang tidak
membawa KIB.
Kesimpulan yang dapat diambil Sistim billing berperan penting dalam menunjang pelayanan
rumah sakit karena dengan penerapan sistim billing dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan
LATAR BELAKANG
Penyebab utama globalisasi adalah perkembangan teknologi informasi yang semakin
pesat. Dewasa ini, informasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.
Saat ini hampir semua pengelolaan informasi telah menggunakan teknologi informasi, karena
lebih efisien dalam penyimpanannya, serta cepat dalam pencarian saat dibutuhkan apabila
dibandingkan dengan pengelolaan informasi atau data secara manual. Perkembangan
teknologi informasi terutama komputer juga telah merambah ke berbagai bidang termasuk
bidang kesehatan. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan
oleh segenap lapisan masyarakat dituntut untuk senantiasa meningkatkan dan memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan.Menurut Wijono
(1999:714), Rumah Sakit harus menyelenggarakan rekam medis yang merupakan bukti
tentang proses pelayanan medis kepada pasien. Pengorganisasian dan pengelolaan rekam
medis dilaksanakan agar mendukung pelayanan medis yang efektif. Komputerisasi pada
rekam medis dapat memberikan berbagai keuntungan diantaranya ketepatan waktu dalam
pengambilan keputusan medis, kemudahan dalam penyajian data sehingga penyampaian
informasi akan lebih efektif serta efisiensi pada pemanfaatan sumber daya dan biaya yang
ada. Pendayagunaan komputer di Rumah Sakit harus disesuaikan dengan kebutuhan karena
diharapkan akan tercipta efisiensi kerja petugas dan kecepatan dalam pelayanan pasien
(Sabarguna, 2004 :41). Salah satu contoh komputerisasi rekam medis di Rumah Sakit yaitu
pemanfaatan komputer pada Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan (TPPRJ). Menurut
Dinkes Propinsi Dati I Jawa tengah (1998), tempat penerimaan pasien rawat jalan merupakan
tempat antara pasien dan petugas Rumah Sakit melakukan kontak pertama kali atau awal dari
semua pelayanan Rumah Sakit yang dilakukan. Tata cara penerimaan pasien yang akan
berobat di poliklinik maupun yang akan dirawat merupakan sebagian dari sistem prosedur
pelayanan Rumah Sakit. Rekam Medis merupakan sebagian dari sistem prosedur pelayanan
Rumah Sakit. Rekam medis merupakan cerminan mutu pelayanan institusi kesehatan
(Departemen Kesehatan RI, 1997). Jadi baik buruknya pelayanan di Rumah Sakit tersebut
dapat dinilai dari pelayanan pada tempat penerimaan pasiennya. Oleh karena itu, komputer
sangat berperan dalam menunjang kegiatan pendaftaran pasien, karena dapat mengurangi
beban kerja petugas serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan. Pada
penerapan komputerisasi pendaftaran rawat jalan permasalahan yang sering muncul dalam
penggunaan sofware registrasi adalah data pasien yang rawat jalan terdahulu tidak dapat
dikases. Data pasien yang tidak dapat diakses ini menyebabkan pelayanan pendaftaran pasien
menjadi tidak efektif dan efisien, karena apabila ada pasien lama yang tidak membawa Kartu
Identitas Berobat (KIB) dan ketika dilakukan pencarian di komputer maupun di buku register
pasien rawat jalan data pasien tersebut tidak dapat ditemukan, petugas pendaftaran akan
membuat rekam medis baru untuk pasien tersebut. Akibatnya, pada saat ini terdapat duplikasi
rekam medis dengan nomor yang berbeda. Hal ini dapat berakibat pada ketidaksinambungan
informasi medis pasien tersebut karena riwayat kesehatan pasien yang terdahulu tidak
terdapat dalam satu rekam medis pasien rawat jalan, serta bertambahnya biaya untuk
pengadaan berkas rekam medis maupun KIB baru. Berdasarkan kenyataan yang ditemukan
yang ditemukan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit untuk
mengetahui bagaimana pemanfaatan komputer menggunakan software registrasi yang baru
serta permasalahan yang muncul pada komputerisasi pelayanan pendaftaran pasien rawat
jalan saat ini di Rumah Sakit.
TUJUAN
1. Mengetahui pemanfaatan komputer pada pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan di
Rumah Sakit
2. Mengetahui permasalahan dalam pemanfaatan komputer pada pelayanan pendaftaran
pasien rawat jalan di Rumah Sakit
KAJIAN LITERATUR
Rawat jalan adalah pelayanan terhadap pasien yang masuk Rumah Sakit untuk keperluan
observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
tinggal di ruang rawat inap ( Depkes 1987). Unit rawat jalan merupakan salah satu produk
pelayanan Rumah Sakit yang potensial untuk mengatasi tinggi atau mahalnya biaya
kesehatan Rumah Sakit, ditinjau dari sisi pemilik atau pengelola Rumah Sakit maupun dari
sisi pasien sendiri sebagai konsumen. Bagi pemilik Rumah Sakit dengan mengoptimalkan
fungsi unit rawat jalan berarti dapat mengurangi biaya yang harus ditanggung pasien. Bagi
pasien ataupun keluarganya sudah tentu dapat mengurangi beban ekonomi.
Unit rawat jalan dapat dikatakan jantungnya pelayanan Rumah Sakit. Dari unit Rawat jalan
pasien bisa masuk ke unit pelayanan rawat inap, unit pelayanan penunjang (Laboratorium,
radiologi, farmasi) dan rehabilitasi. Pendapatan terbesar Rumah Sakit pun berasal dari unit
rawat jalan. Sehingga dapat dikatakan sukses tidaknya Rumah Sakit tergantung dari unit
rawat jalan.
Dengan kemajuan teknologi kedokteran telah membawa perubahan besar terhadap
penanganan kasus-kasus yang dulunya membutuhkan rawat inap. Beberapa kasus inap kini
dapat ditangani menjadi kasus rawat jalan. Hal ini menguntungkan bagi pasien, sehingga
dapat meningkatkan jumlah kunjungan rawat jalan, yang pada akhirnya akan menguntungkan
Rumah Sakit juga. Diharapkan pada masa yang akan datang konsep one day care bisa
menjadi primadona pelayanan rumah sakit karena didukung oleh tuntutan kebutuhan pasien
akan pelayanan pasien yang cepat, ramah, bermutu dan terjangkau.
Pelayanan yang ada di Instalasi Rawat Jalan mencakup pelayanan :
1. Pelayanan Tenaga medis dan Paramedis
Tenaga medis adalah tenaga ahli kedokteran dengan fungsi utamanya adalah
memberikan pelayanan medis kepada pasien dengan mutu sebaik-baiknya dengan
menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang berlaku
serta dapat dipertanggungjawabkan (Anireon, 1984)
Sedangkan tenaga paramedis adalah tenaga perawat.
2. Pelayanan Administrasi
Petugas administrasi adalah petugas yang melakukan pencatatan penerimaan pasien di
bagian penerimaan (admission). Tugasnya adalah :
a. Menjaga agar arus keluar pasien perlu mendapat perhatian sehingga tidak terjadi
stagnasi
b. Pengelolaan sarana seperti penempatan ruangan harus strategis agar arus
pelayanan lancar dan tidak terjadi penumpukan pasien
c. Pengelolaan tenaga, dimana pengelolaan rawat jalan harus dipimpin oleh seorang
tenaga tetap dan ikut berpartisipasi dalam membentuk kebijaksanaan dan
pengambilan keputusan seluruh kegiatan Rumah Sakit. Sebaiknya pimpinan
tersebut bertanggung jawab langsung kepada bidang pelayanan medis.
Sistim Billing
Kegiatan billing di rumah sakit diartikan secara luas sebagai proses yang meliputi fungsifungsi di seluruh rumah sakit mulai dengan penerimaan sampai dengan penagihan dari
aktivitas pasien. Sistim billing menjadi penting peranannya karena ikut menentukan
pemasukan yang bisa didapat oleh rumah sakit. Jadi, penting sekali penataan rekening pasien
secara tepat dan akurat ( Mehta, 1977). Proses sistim billing menurut Clarkin (1982) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penerimaan pasien
Pendaftaran dan perjanjian pasien rawat jalan
Pemeliharaan daftar pasien
Pencatatan tagihan
Pengeluaran invoice/tagihan
Pengeluaran laporan statistik
Menurut Rowland, 1984, pemakaian komputer di rumah sakit mempunyai tiga fungsi yaitu :
1. Sebagai proses data-data administrasi seperti : billing, data piutang, pembukuan, arus
neraca, arus kas, dll
2. Sebagai proses data-data klinis, seperti : data rekam medik pasien, laboratorium,
radiologi, apotik, keperawatan, dll
3. Sebagai sistim informasi medis
Sistem Billing Rumah sakit
1. Pendaftaran






Mendata pasien baru dan memberikan nomor registrasi secara otomatis
Menerima pasien lama (kunjungan)
Mendata diagnosa awal penyakit pasien
menangani transaksi karcis
memberikan informasi data pasien, kondisi kamar serta tarif di rumah sakit
Tersedia print out karcis
2.Instalasi Rawat Jalan/Instalasi Penunjang (Laboratorium, Radiologi dll)


Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan
Menampilkan tarif secara otomatis
3.Instalasi Rawat Darurat


Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan
Menampilkan tarif secara otomatis
4.Instalasi Rawat Inap

Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan






Menangani transaksi visite dan konsul
Menangani transaksi penggunaan tempat tidur
Menangani proses pindah kamar/ruangan/kelas
Menangani transaksi antar tempat layanan
Menangani transaksi pergantian paramedis
Menampilkan tarif secara otomatis
5.Pembayaran





Menangani pembayaran pasien (langsung lunas)
Menangani pembayaran pasien dengan mengangsur
Menangani pembayaran pasien dengan subsidi
Menangani pembayaran pasien dengan jaminan/ASKES
Tersedianya print out jenis transaksi dan tagihan pasien
6.Laporan





Menyajikan jenis transaksi dari tiap pasien termasuk rincian biaya
Menyajikan daftar kunjungan pasien serta histori penyakitnya
Menghitung dan menyajikan secara otomatis jasa medis
Menyajikan besar pendapatan, subsidi, jaminan, termasuk rincian penerimaan
Menyajikan laporan 10 penyakit terbanyak
Selain warung internet dan juga rumah sakit system billing juga digunakan oleh usaha
lainnya, dan dalam pengembangannya tentu saja diarahkan ke hal yang berbeda-beda, sesuai
kebutuhan. Dan tetap perlu digaris bawahi sistem billing ini pada dasarnya sistem untuk
mencatat dan memonitor segala transaksi yang terjadi pada suatu usaha.
Kelebihan Sistim Billing
1. Memudahkan pemilik usaha untuk memanage segala transaksi yang terjadi
2. Pemakaiannya lebih praktis
3. Lebih menghemat dari segi pengeluaran, maksudnya dengan menggunakan sistem
billing ini setiap usaha hanya perlu memperkerjakan satu orang operator untuk
mengontrol segala aktifitas transaksi yang terjadi
4. Simpel dalam menggunakannya karena sudah dilengkapi fiture-fiture standard yang
dibutuhkan
Kekurangan Sistim Billing
1. Software ini masih mudah dihack
2. Sangat tergantung dari jaringan internet dan listrik
3. Kalau software masternya kena virus datanya akan hilang
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Sistim billing berperan penting dalam menunjang pelayanan rumah sakit karena pendapatan
terbesar rumah sakit berasal dari rawat jalan, di samping itu dengan penerapan sistim billing
dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Rekomendasi
Penerapan sistim billing hendaknya tidak hanya di rawat jalan tetapi juga di rawat inap dan
jenis pelayanan lainnya.
REFERENSI
Azwar, Azrul, Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi kedua, Binarupa Aksara, Jakarta,
1988
Clarkin,J.F., Billing System, in Hand Book of Health Care Accounting and Finance, 1984
Ilyas, Yaslis, Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula, FKM UI,
Jakarta,2000
Enterprise, Jubilee, 119 Trik Rahasia Aplikasi Internet, Elex Media Komputindo, Yogyakarta
2007
Lusk, Edward J.,Lusk J Gannon, Financial and Mangerial Control A Health Care Prespective,
Aspen System Corporation, Germatown, Maryland, 1979
Mehta,N.H.,Donald, J.Maher, Hospital Accounting System and Controls, Englewood, Cliffs,
Prentice Hall, Inc., New York, 1977
Rowland, Howard S, Beatrice L Rowland, Hospital Administration Handbook, Aspen
Maryland, 1984
Rannu Bunga.,Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pada poliklinik Obgin RS dr
Hasan Sadikin Bandung Menggunakan pendekatan Berorientasi Objek dengan UML dan
pemrograman Java, Jakarta, 2006
Silalahi, Bennett N.B., Prinsip Manajemen Rumah Sakit,LPMI, Jakarta, 1989
Silverman, David, Interpreting Qualitative data, SAGE Publications, london, 1994
Download