RUJUKAN DAN TRANSPORTASI BAYI BARU LAHIR Tim Poned UKK PERINATOLOGI IDAI 1 PRINSIP DASAR Paling ideal : Rujukan Antepartum (rujukan pada saat janin masih ada dalam kandungan ibu). Perubahan keadaan dan penyakit pada bayi baru lahir demikian cepatnya, Perlu tata laksana segera dan adekuat pada fasilitas yang lebih lengkap dan terdekat (Sistem Regionalisasi Rujukan Perinatal). Apabila bayi dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, yakinkan bahwa bayi akan mendapatkan keuntungan atau nilai positip dibanding bila hanya tetap dirawat di tempat asalnya. Saat merujuk harus dalam keadaan stabil atau minimal tanda bahaya sudah dikelola lebih dulu Perlu melibatkan orang tua atau keluarga dalam mengambil keputusan untuk merujuk dan jelaskan kenapa bayi harus dirujuk 2 TUJUAN UMUM Setelah menyelesaikan bab ini, peserta dapat mengetahui dan mampu : Menjelaskan pentingnya rujukan BBL yang mempunyai masalah berat Mempersiapkan dan melaksanakan rujukan 3 TUJUAN KHUSUS Setelah pelatihan ini, peserta mampu : Menjelaskan kepada orangtua atau keluarga mengapa bayi harus dirujuk Menjelaskan kasus yang harus segera dirujuk Melaksanakan sistem rujukan dan transportasi untuk BBL dengan benar 4 Kasus yg harus dirujuk Gangguan napas sedang dan berat, apapun penyebabnya Asfiksia yang tidak memberi respons pada tindakan resusitasi, sebaiknya dalam 10 menit pertama Kasus bedah neonatus BBLR < 1750 g BBLR 1750 - 2000 g dengan kejang, gangguan napas, gangguan pemberian minum Bayi hipotermi berat Ikterus yang tidak memberikan respons dengan fototerapi 5 Kasus yg harus dirujuk(lanjutan) Kemungkinan penyakit jantung bawaan Bayi ibu diabetes mellitus dengan hipoglikemia simtomatik Kejang yang tidak teratasi Tersangka infeksi (sepsis, meningitis) berat / dengan komplikasi Penyakit hemolisis Tersangka renjatan yang tidak memberi respons baik Hipoglikemia yang tidak dapat teratasi 6 SISTEM RUJUKAN DAN TRANSPORTASI Perhatikan regionalisasi Rujukan Perinatal Rujuk dengan cepat, aman dan benar Puskesmas merupakan penyaring kasus risiko yang perlu dirujuk sesuai dengan besaran risiko, jarak dan faktor lainnya Memberi informasi dan melibatkan orangtua atau keluarga dalam mengambil keputusan untuk merujuk Melengkapi syarat- syarat rujukan ((persetujuan tindakan, surat rujukan, catatan medis). Untuk kasus tertentu kadang diperlukan sampel darah ibu. Merujuk bayi dalam keadaan stabil, Harus disertai dengan tenaga yang terampil melakukan Resusitasi 7 Data dasar yang harus diinformasikan Identitas bayi dan tanggal lahir Identitas orang tua Riwayat kehamilan, persalinan dan prosesnya, tindakan resusitasi yang dilakukan. Obat yang dikonsumsi oleh ibu Nilai Apgar (tidak selalu harus diinformasikan, bila tidak tersedia waktu karena melakukan tindakan resusitasi aktif) Masa Gestasi dan berat lahir. Tanda vital (suhu, frekuensi jantung, pernapasan, warna kulit dan aktif/tidak nya bayi) Tindakan/prosedur klinik dan terapi lain yang sudah diberikan Bila tersedia data pemeriksaan penunjang yang ada (glukosa, elektrolit, dan lain-lain) 8 SYARAT UNTUK MELAKUKAN TRANSPORTASI Bayi dalam keadaan stabil Bayi harus dalam keadaan hangat Kendaraan pengangkut juga harus dalam keadaan hangat Didampingi oleh tenaga kesehatan yang trampil melakukan tindakan resusitasi, minimal ventilasi Tersedia peralatan dan obat yang dibutuhkan 9 Bayi dalam keadaan stabil Jalan napas bebas dan ventilasi adekuat. Kulit dan bibir kemerahan Frekuensi jantung 120-160 kali/menit Suhu aksiler 36.5-370 C (97.7-98.60 F) Masalah metabolik terkoreksi Masalah spesifik penderita sudah dilakukan manajemen awal 10 Peralatan dan Obat yang diperlukan : Idealnya dengan menggunakan inkubator transpot dan dipasang monitor. Berhubung alat tersebut sangat jarang tersedia di Puskesmas, maka perhatikan cara menghangatkan bayi Peralatan dan obat-obatan minimal yang harus tersedia: Alat resusitasi lengkap, termasuk laringoskop dan pipa endotrakeal Obat –obatan emergensi Selimut penghangat Alat untuk melakukan pemasangan jalur intra vena Oksigen dalam tabung Alat Resusitasi /bantuan ventilasi: selama transportasi 11 Indikasi bantuan ventilasi bila ada salah satu keadaan berikut: Bradikardi (FJ < 100 x/menit) Sianosis sentral dengan oksigen 100% Apnea periodik 12 Pemberian Oksigen (Terapi Oksigen) Indikasi : Perlu pengawasan (konsentrasi, kelembaban dan suhu) Jumlah Oksigen yang diberikan: Bayi mengalami sianosis sentral (warna kebiruan di sekitar bibir) dan akral (warna kebiruan di kuku, tangan dan kaki). Bayi dengan gangguan napas Melalui kateter nasal 2-3 l/menit (konsentrasi 21%). Melalui sungkup 4-5 l/ menit (konsentrasi 40%) Melalui head box 6-8 l/ menit (konsentrasi > 50%) Kecukupan kebutuhan oksigen terlihat dari hilangnya sianosis sentral. 13 Penilaian Oksigenisasi Berhasil bila terjadi perubahan perbaikan klinis, sebagai berikut: Perubahan warna kulit menjadi kemerahan Denyut jantung bertambah baik Kadang kadang bisa mulai timbul napas spontan 14 Pengawasan Suhu Pengawasan suhu dan menjaga kehangatan bayi selama transportasi menjadi suatu keharusan Suhu normal: Ketiak 36.5-37.5 0 C (97.7-98.6 0 F) 15 Cara menghangatkan bayi : Membungkus atau menyelimuti bayi dengan kain yang kering, hangat dan tebal Membungkus kepala bayi atau memakai topi/tutup kepala Jangan meletakkan bayi ditepi jendela atau pintu kendaraan pengangkut Kalau memungkinkan dapat pula dilakukan Perawatan Bayi Melekat (Kangaroo Mother Care) 16 17