IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH 1. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN PENAMPILAN DATA 2. ANALISIS DATA ANDI AMRAN ASRIADI, SP., M.Pd., MP. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap daerah memilik potensi yang bisa dikembangkan, namun masyarakat kurang memiliki pengetahuan untuk menggali potensi yang ada. Disini diperlukan peran pemerintah untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan yang harus dimiliki masyarakat untuk mengolah sumber daya atau potensi yang dimiliki alam. IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH MENGANDUNG DUA PENGERTIAN YAITU: 1. Upaya pengenalan secara menyeluruh potensi pengembangan usahatani ataupun peluang-peluang lainnya pada satuan wilayah tertentu. 2. Kegiatan penggalian data dan informasi potensu wilayah (data primer/sekunder) dilakukan secara partisipatif. 1. Identifikasi data primer menggunakan pendekatan partisipatif dan wawancara semi tersetruktur menggunakan teknik PRA 2. Identifikasi data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data potensi wilayah dan agroekosistem dari data monografi desa/kecamatan/BPP dan sumber lain yang mendukung. 3. Penetapan impact point. Dengan menggunakan analisis masalah dan penyebab masalah, penetapan prioritas dan menetapkan faktor penentu. Macam Data Jenis Data Sumber Data 1 Data teknis: a. Data agroklimat Sekunder Desa, BPP, BPTP b. Data sumberdaya lahan dan penggunaannya. Sekunder Kecamatan, Desa, BPP c. Data teknologi produksi Sekunder dan primer Kecamatan, Desa, BPP, Petani d. Data komoditas Sekunder dan primer Kecamatan, Desa, BPP, Petani e. Data program pembangunan wilayah. Sekunder Kecamatan, Desa, BPP 2. Data sosial ekonomi a. Data sumber daya manusia Sekunder Kecamatan, Desa b. Kelembagaan petani Sekunder Kecamatan, Desa c. Analisis usaha dan keputusan rumah tangga Primer Petani d. Sistem pertanian Sekunder dan Primer Kecamatan, Desa, Petani e. Sistem pemasaran Primer Petani f. Sistem usaha agribisnis Primer Petani 3. Data profil keluarga Primer Petani A. JENIS DATA YANG DIPERLUKAN 1. Data Biofisik : a. Deskripsi Umum Wilayah b. Karakteristik Lahan dan Iklim c. Curah hujan rata-rata (5 tahun) d. Luas lahan menurut ekosistem e. Luas lahan menurut penggunaan f. Luas tanam komoditas utama g. Luas pola usahatani 2. Data SDM - Penduduk : - Kelompok tani : a). Jumlah penduduk menurut golongan umur b). Jumlah penduduk menurut golongan pendidikan c). Jumlah penduduk menurut lapangan pekerjaan a). Karakteristik kelompok tani 1. Kelas kelompok 2. Jumlah anggota, luas garapan dan status pemilikan 3. KUD , Tunggakan dan Tabungan b). Teknologi di tingkat petani 3. Data Penunjang : a). Kelembagaan b). Sarana dan Prasarana c). Prospek Pasar 1. Tren komoditas 2. Segmen pasar 3. Struktur pasar 4. Rantai pemasaran 5. Nilai usahatani d). Kebijakan program pembangunan pertanian IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA DAN PENGAJIAN DATA ANALISIS DATA PENGUMPULAN DATA DI TINGKAT KECAMATAN, DESA, DAN KELOMPOK TANI Proses pengumpulan data adalah kegiatan survei menginvestarisasi dan mengumpulkan data yg tersebar sesuai dengan kebutuhan untuk pengembangan usahatani dan peluang-peluang lainnya yg terdapat di wilayah tersebut. Untuk memperoleh data tersebut diatas, dapat bersumber dari 7 pos pengamatan yaitu: 1. Anggota Masyarakat 2. Kelompok Tani / Nelayan / KTNA 3. Petugas teknis setempat (Sperti : Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan) 4. Kantor Pemerintahan Desa setempat/ Kaur Ekonomi, dan Pembangunan Desa di Wilayah Kecamatan. 5. Kantor Pemerintahan Kecamatan setempat / Kaur Ekonomi, dan Pembangunan Kecamatan. 6. Kantor Statistik 7. Kantor Cabang Dinas Pertanian Setempat. PENGOLAHAN DATA DAN PENAMPILAN DATA Pengolahan data yg ada dimaksudkan agar terolah dan tersajinya data dalam bentuk tampilan sederhana dan mudah dibaca dan dipahami. Adapun tampilan data dapat berupa sebagai berikut: 1. Peta -> Gambarkan batas-batas ekosistem utama (zona agroekologi) pada peta dan gunakan kriteria yg tampak nyata. Yg biasa digunakan adalah bentuk lahan, tetapi terkadang dikombinasikan dengan faktor-faktor pertanian, ekologi, fisik, sosial, dan ekonomi. 2. Transek -> Identifikasi agroekosistem utama yg ada dan gambarkan dalam bentuk yg berbeda. Setiap agroekosistem menggambarkan tanah, tanaman ternak/ikan, permasalahan, dan faktor penunjang. 3. Pola tanam -> Menggambarkan sekuen tanaman/iakan dari penanaman sampai panen 4. Matriks -> Rangkuman keseluruhan data dalam bentuk tabel. 5. Grafik -> Rangkuman keseluruhan data yg menggambarkan fungsi waktu dari data yaitu: Hasil, Luas Lahan, Jumlah Ternak/Ikan, Harga, Parameter Kependudukan, dan Lain-Lain. PELAKSANAAN PENGOLAHAN DARI SEGENAP DATA YG ADA, PERLU PENGKAJIAN MENDALAM TERHADAP ASPEK-ASPEK YAITU: 1. Perspektif Tata Ruang a. Sket lokasi, mengambarkan letak sumber daya, kegiatan, fasilitas umum, peluang, serta dimensi dan cakupan dari aspek serta isu yg akan dihadapi. b. Transek, membantu dalam penajaman observasi dari kondisi lokal dan permasalahan masyarakat serta peluang yg ada. c. Peta usahatani, memberikan gambaran mengenai bagaimana keluarga tani mengelola sumber daya lahannya. d. Skor usaha tani dari berbagai ragam kondisi usaha tani dapat menggambarkan kebiasaan pengelolaan sumber daya alam oleh masyarakat. 2. Perspektif Waktu a. Timeline, membantu memperdalam pengertian masyarakat mengenai kejadian lokal, nasional / Internasional penting oleh masyarakat , serta bagaimana masyarakat merespon terhadap kejadian tersebut. b. Trend line, membantu menganalisis bagaimana persepsi masyarakat mengenai perubahan di berbagai bidang (misal: Populasi Penduduk, Produktivitas Lahan, Hujan, Erosi, Pendidikan). c. Kelender Musim (Seasonal Calender), membantu dalam menggambarkan siklus/pola dari kegiatan yang terjadi pada masyarakat dalam periode 12 – 18 Bulan kelender musim ke dlm siklus waktu Lanjutan……. 3. Perspektif Sosial Ekonomi, Budaya, dan Kelembagaan a. Sosial ekonomi dan budaya membatu dalam pengelompokan pada strata yg ada di dalam masyarakat. b. Kelembagaan, membantu masyarakat dalam mempelajari. 4. Aspek SDA (Sumberdaya Alam) a. Tingkat kemasaman tanah (pH) b. Tingkat Kemiringan Tanah c. Tekstur Tanah d. Ketinggian Tempat merujuk kpd daerah temperatur tertentu yg dalam suatu keadaan bisa membatasi pilihan sistem produksi pertanian yg dikembangkan e. Kedalaman lapisan gambut., berguna untuk mengetahui apakah di wilayah tersebut dpt dikembangkan sistem produksi yg memerlukan peralatan berat. Kedlaman lapisan gambut biasanya dibedakan atas kedalaman <1,5 meter dan kedlman > 1,5 meter. f. Drainase, kondisi ini erat kaitannya dgn tekstur dan kemiringan tanah g. Asal (Pembentukan) Tanah, memberikan informasi tentang mineralogi tanah. 5. Aspek Kependudukan a. Pertumbuhan Penduduk, Memberikan gambaran tentang dinamika jumlah penduduk yg erat kaitannya dlm menyusun rencana kebutuhan pangan di masa mendatang. b. Jumlah penduduk berdasarkan Umur, dan Jenis Kelamin. c. Jumlah penduduk berdasarkan status perkawinan d. Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan e. Jumlah penduduk berdasarkan jenis usahatani f. Jumlah penduduk berdasarkan luas dan status kepemilikan tanah g. Upah Rata-Rata (TK Luar dan Dalam) h. Pasar, yg dimaksudkan data kebutuhan konsumen, permintaan pasar, segmen pasar, struktur pasar, produsen pesaing, dll. ANALISIS DATA POTENSI WILAYAH Analisis potensi wilyah adalah suatu tahapan kegiatan dalam rangkaian penyusunan program penyuluhan pertanian yg memproses penganalisisan terhadap berbagai komponen potensi wilayah untuk merumuskan berbagai pilihan pola usahatani di suatu wilayah (Kecamatan). Pilihan pola usahatani yg dimaksud adalah berupa rangsangan pemanfaatan sumberdaya yg ada pada tata ruang wilayah, berikut alternatif pilihan jenis komoditas dan pola usahatani yg sesuai. Analisis potensi wilayah bertujuan untuk merumuskan pilihan pola usahatani di suatu wilayah yg mendasarkan pada kesesuaiannya dengan kondisi lahan dan iklim, aspirasi petani, aspek sosial-ekonomi, dan keterkaitannya serta keterpaduannya dengan program pembangunan pertanian. Tahapan analisis potensi wilayah di lakukan dengan 3 kegiatan berikut ini: 1. Analisis data karakteristik Lahan dan Iklim -> Merumuskan data yg perlu di analisis dan menganalisis menggunakan sistem pakar. 2. Pertemuan pembahasan pilihan sistem pertanian dan Jenis komoditas -> Membahas hasil analisis terhadap sistem pertanian dan pilihan jenis komoditas dan membandingkannya dengan kondisi aktual. 3. Pertemuan perumusan pilihan pola usahatani -> Menganalisis pilihan komoditas dengan pertimbangan aspek sosial, ekonomi, aspirasi petani, dan kaitannya serta keterpaduannya dengan program pembangunan pertanian yg ada diwilyah. ANALISIS DATA KARAKTERISTIK LAHAN DAN IKLIM TINGKAT KECAMATAN Pada kajian ini hendaknya anda di pilah-pilah data hasil identifikasi potensi wilayah yg diperlukan dalam cakupannya: 1. Data pertama karakteristik lahan dan iklim minimal di ambil data 8 aspek yaitu: pH, Kemiringan lahan, Tekstur tanah, Ketinggian tempat, Kedalaman lapisan gambut, Curah hujan, Drinase, dan Asal pembentukan tanah. Data ini dikumpulkan, untuk di analisis sistem pertanian dan pilihan jenis komoditas 2. Data kedua yg berkaitan dengan Aspek Sosial –Ekonomi, SDM, dan Aspirasi Petani untuk menganalisis pola usaha tani yg sesuai. PEMBAHASAN PILIHAN SISTEM PERTANIAN DAN JENIS KOMODITAS Berdasarkan analisis hasil analisis sistem pakar yg ada, hendaknya dicermati terhadap hal-hal sebagai berikut: 1. Apa saja pilihan jenis komoditas hasil analisis menggunakan para pakar? 2. Apa saja komoditas yang sudah di budidayakan di wilayah tersebut? PERUMUSAN PILIHAN POLA USAHA TANI Untuk merumuskan pola usaha tani yg akan dikembangkan maka pilihan jenis komoditas yg sdh dihasilkan perlu dianalisis dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Pertimbangan dari aspek sosial, apakah pengembangan suatu jenis komoditas akan berdampak secara sosial atau tdk. Misalnya: Yang berkaitan dengan Norma yg berkembang di masyarakat. 2. Pertimbangan dari aspek pasar, Apakah jenis-jenis komoditas tersebut memiliki prospek pasar yg cerah dan memiliki daya serap yg besar terhadap komoditas tadi. 3. Pertimbangan dari sisi ketersediaan agroinput-nya dan peluang untuk mengembangkan agro-industri 4. Pertimbangan keempat pengembangan jenis-jenis komoditas tersebut dari aspek analisis usahatani, rasio keluaran-masukan (OIR) dan titik impasnya (BEP), apakah secara teknis menguntungkan dan layak dikembangkan 5. Pertimbangan ke lima dampak lingkungan yg mungkin ditimbulkan apa suatu jenis komoditas akan dikembangkan LANJUT…….. 6. Pertimbangan keterkaitan dan keterpaduannya dengan program-program pembangunan pertanian yg ada dan akan dilaksanakan di wilyah tersebut. 7. Pertimbangan dari aspek pendapatan yg diperoleh, apakah pola yg dikembangkan dapat mencapai standar pendapatan yg telah ditetapkan TUGAS LATIHAN 1. 2. 3. 4. 5. Mengapa diperlukan penerapan analisis data terhadap penerapan jenis komoditas yg akan dikembangkan Bagaimana tahapan analisis potensi wilayah dilakukan? Mengapa masih diperlukan pembahasan pilihan jenis komoditas yg perlu dikembangkan setelah ditetapkan berdasarkan analisis datanya? Bagaimana tahapan dalam perumusan pilihan pada usahatani? Mengapa dalam tahapan satu wilayah kerja Anda ada perbedaan potensi wilayah kerjanya? CONTOH HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN PRAKTEK DAFTAR ISI HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................... 3.1 Identifikasi Potensi wilayah dan Agroekosistem...................................... ……………. 3.1.1 Sumber Daya Alam......................................................................................................... 3.1.1.1 Deskripsi Umum Wilayah....................................................................................... 3.1.1.2 Karakteristik Lahan dan Iklim............................................................................... 1. Keadaan Lahan............................................................................................ 2. Iklim dan Curah Hujan.................................................................................... 3. Luas usaha tani, produktivitas dan permasahannya................................... 3.1.2 Sumber Daya Manusia.............................................................................. 3.1.2.1 Jumlah Penduduk Umum dan Kepadatan........................................... 3.1.2.2 Penduduk menurut umur................................................................. . 3.1.2.3 Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan........................... 3.1.2.4 Keadaan Penduduk berdasarkan sumber Mata Pencaharian........... 3.1.3 Keadaan Kelembagaan.............................................................................. 3.1.3.1 Data Kelembagaan Petani...................................................................... 3.1.3.2 Kelembagaan Penunjang Agribisnis.................................................... 3.2 Sarana Penunjang Agribisnis................................................................. ……………. 3.3 Identifikasi Masalah Dan Program........................................................................ 3.4 Kegiatan Penyuluhan Pertanian.................................................................. ……… 3.1 Identifikasi Potensi wilayah dan Agroekosistem 3.1.1 Sumber Daya Alam 3.1.1.1 Deskripsi Umum Wilayah. Desa ……. merupakan salah satu Desa yang ada Kecamatan Belo di Kabupaten Bima dengan luas wilayah kerja disekitar 11,72 km2. Secara administrasi Desa Lido teridiri dari 3 Dusun yaitu dusun Tonggondoa, dusun Lido dan dusun Renggesuma. Adapun batas-batas wilayah Desa Lido adalah sebagai berikut : - Sebelah Barat : Desa Monta Kecamatan Monta - Sebelah Timur : Desa Soki Kecamatan Belo - Sebelah Selatan : Desa Soki Kecamatan Belo Untuk mengetahui lebih jelas keadaan wilayah Desa Lido dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut: Gambar 1 Peta Wilayah Desa ….. ..Lido 3.1.1.2 Karakteristik Lahan dan Iklim 1. Keadaan Lahan Wilayah Desa Lido mempunyai topografi yang sangat berfariasi dengan ketinggian berkisar antara 6-70 meter dpl. dengan berfariasinya. topografi tersebut sangat pengaruh terhadap fisografi dimana 73 % merupakan pegunungan dan hanya 27 % berupa daratan rendah. Untuk mengetahui lebih jelas keadaan lahan dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut ini;…….. Gambar 2 Peta Transek Desa Lido Luas lahan pertanian desa Lido adalah seluas 1.172 hektar terdiri dari tanah darat 143 hektar, tanah tanah sawah irigasi 174 hektar dan tanah perkebunan dan kehutanan 869 Hektar. Data luas lahan Desa Lido dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Luas lahan Pertanian Desa …..Kecamatan …. Tahun …….. Tanah darat (ha) Tegalan Pekarang an 135 18 No 1 Tanah sawah irigasi (ha) Jumlah ½ Teknis Tehnis Sederh ana 143 70 -- 20 Tadah hujan 80 Juml ah Lainlain 170 869 Jumlah tanah pertania n 1.172 2. Iklim dan Curah Hujan. Tahun NO Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sepetember Oktober Novemver Desember JUMLAH 2008 2009 2010 2011 2012 Mm HH mm HH mm3 HH mm HH mm HH 500 200 85 46 30 160 350 15 10 8 8 2 6 15 420 300 92 13 250 300 13 9 3 2 12 10 380 214 60 50 250 300 10 13 4 2 11 15 450 100 70 30 10 200 350 13 5 4 2 1 9 11 550 900 350 50 40 20 - 21 17 10 6 3 2 - 1371 64 1375 49 1264 55 1210 45 1910 59 3. Luas Usaha Tani, Produktifitas dan permasalahannya. Tabel. 3 Luas usahatani dan Produksi Desa Lido tahun 2012 No 1 2 Komoditi Tanaman Pangan a. Padi b. Jagung c. Kedele Tanaman Hortikultura Buah-buahan Mangga Pisang Sayur-sauran Cabe Bawang merah PETERNAKAN a. Sapi 3 4 b. KamBING c. Ayam Perkebunan / Kehutanan · Jambu Mete · Jati Luas (Ha) Produksi (Ton) Produksi rata-rata tiap Ha (ton) 265 5 48 1338,5 19 81 5,05 4 1,69 5 2 - - 5 235 20 3250 4 12,6 210 85 1233 42 2,13 0,62 - 40 60 20 10 0,5 - Sumber : BPP Kecamatan ……………………2012. Pada Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa ……………. 3.1.2 Sumber Daya Manusia.............................................................................. 3.1.2.1 Jumlah Penduduk Umum dan Kepadatan........................................... No Klasifikasi Penduduk Jumlah Jiwa Persentase 1 Laki-laki 845 49 2 Wanita 869 51 Jumlah 1.714 100 Sex Ratio/Kepadatan 97,24 146,25 Sumber Data : Monografi Desa Lido 2012 Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa persentase wanita lebih besar 51% dari laki 49% dan berdasarkan sex ratio maka jumlah wanita lebih besar dari laki-laki artinya setiap 100 jiwa wanita terdapat 97, 24 lakilaki. Tabel. 5 Kriteria Kepadatan Penduduk NO. Jumlah Jiwa/ Km2 Keterangan 1 0-50 Tidak Padat 2 51-250 Kurang Padat 3 251-400 Cukup Padat 4 >400 Sangat Padat Sumber Data : Undang-Undang No. 56 Tahun 1960 3.1.2.2 Penduduk menurut umur................................................................. . No 1 Desa Lido umur Jumlah Persentase% 0-5 115 7 6-17 495 29 18-54 939 55 > 54 165 10 1714 100 Total Sumber : Monografi Desa Lido Tahun 2012 Menurut Simanjuntak, 1985, Kriteria usia produktif kisaran antara 15-64 tahun dianggap mampu bekerja, pengusaha yang masih tergolong usia produktif biasanya makin respon atau tanggap terhadap suatu masalah, maka dapat disimpulkan bahwa penduduk yang ada di Desa Lido sebagian besar masih produktif. Tingkat umur berpengaruh terhadap kemampuan fisik seseorang dalam mengelola suatu usaha. Setelah melewati umur tertentu, maka kemampuan kerjanya relatif menurun. Disamping itu, umur juga merupakan salah satu yang menentukan produktivitas pengusaha dalam mengelola usahanya untuk memperoleh hasil yang maksimal dan dapat menghasilkan pendapatan 3.1.2.3 Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan........................... Tabel 7 Gambaran Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Desa Lido Tahun 2012 No 1 2 3 4 5 6 Tingkat pendidikan Belum/Tidak Sekolah SD SLTP SLTA Akademi Sarjana Jumlah Sumber : Jumlah 365 611 480 308 10 40 1714 Persentase % 21% 36% 28% 18% 1% 2% 100 Dari tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa sampai dengan tahun 2013, jumlah penduduk yang tidak pernah atau belum pernah sekolah mencapai 21% atau sebesar 365 jiwa. Sedangkan lulusan paling banyak penduduk lulusan SD, yaitu berjumlah 611 jiwa atau 36%. Jumlah penduduk dengan tingkat kelulusan pada bangku Sekolah Dasar menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk masih cenderung rendah. 3.1.2.4 Keadaan Penduduk berdasarkan sumber Mata Pencaharian........... No. 1 2 3 Jenis Mata Pencaharian Pertanian Petani Pekebun Penggarap Buruh Tani Peternak Jumlah Non Pertanian Pedagang Pengrajin Angkutan Pertukangan Penggilingan Jumlah Pemerintahan PNS Pensiunan Guru Jumlah Total Sumber : Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%) 300 30 386 152 30 898 28% 3% 36% 14% 3% 85% 32 28 23 46 2 131 3% 3% 2% 4% 0% 12% 7 2 22 31 1060 1% 0% 2% 3% 100% 3.1.3 Keadaan Kelembagaan.............................................................................. 3.1.3.1 Data Kelembagaan Petani...................................................................... Tabel. 9 Kelembagaan Kelompok Tani dan Wanita Tani Desa …….. Tahun 2012 No Nama Kelompok Jum lah Ang gota Jenis usaha Tani Pokok ( Utama ) Ha ekor Salahuddin 76 Padi/B.merah 28 - Astama 33 Padi/B.merah 22 - Adham 49 Padi/B.merah 17 - Usman Hamzah 56 70 Padi/B.merah Padi/B.merah 25 25 - Nama Pengurus Ketua Sekretaris Bendahara Luasan Abd. Salam M.Said H.Mahmu d Syafruddin A.Latif Husen Jambo Aco Abas Mansyur Anwar 50 Padi/B.merah 25 - H. Mahmud Syarifuddin 41 64 Padi/B.merah Padi/B.merah 10 25 - Aziz M Zulkifli 15 Sapi 10 20 Syahruddi n Anwar 15 7 - Thamrin Abas Jainuddin 20 15 - M. yasin H. Den Zulkifli Syafruddin 69 10 - Nurjanah Nurhaidah Suharmi 20 - - Nurwahidah HJ. Asmah Saebah 25 - - 1 Tolo mango Yahya Ahmad 2 La Janggi 3 La Wila Andon Hamzen 4 5 Talaga Na’e Kalate 6 Tawali 7 8 Tolo Lido La Dore 9 Ikhlas 10 Mangge To’i Saiful Yasin H. Jahdian M. Amin Arsyad Astama Jakaria Muhtar Ahmad H.Junaidin Mas’ud Muhammad Nor 11 Tolo Ompu Baru 12 Soja 13 KWT Nikita 14 KWT Toti Mori Abd. Anas Sumber data: BPP Kec. ………………2012 Padi/ Jambu mete Padi/jambu Mete Padi/B.merah Bawang Goreng Bakulan Petak Tabel 10 Data Keadaan Gapoktan Desa ……. Kecamatan ……Tahun 2012 Nama Pengurus Luasan Nama Gapoktan No 1 Jumlah anggota Ketua Oi seli M.Yasin H.Den Sekretaris Bendahara Juaran A.Bakar H.Jahdian 120 Jenis Usaha Tani pokok (Utama) Ha ekor peta k Padi/B.merah 320 20 - Tabel 11 Data Keadaan Unit Pengelola Kegiatan Penyuluhan Pertanian Desa ….Kecamatan …. Tahun 2012 No 1 Ketua H. Jahdian Sekretaris Saiful Yasin Bendahara Sulastri Penyuluh swadaya - Yahya ahmad - Emy Mulyani Sumber data : BPP Belo Tahun 2012. Memperhatikan potensi kelompok tani, gapoktan dan unit pengelola penyuluhan pertanian di Desa Lido Kecamatan Belo diharapkan mampu memecahkan masalah dalam usaha agribisnis secara mandiri namun permasalahnya adalah kurangnya tingkat pengetahuan pengurus sebagai sumber informasi, maka kelembagaan petani tersebut belum mampu memecahkan masalah di tingkat usaha tani. Guna memecahkan masalah ini maka perlu dilakukan upaya pembinaan kelembagaan secara terus menerus dan berkelanjutan. 3.1.3.2 Kelembagaan Penunjang Agribisnis.................................................... Lembaga Pemerintah seperti Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Belo belum melaksanakan penyuluhan secara optima lebih-lebih terhadap perubahan iklim sehingga berdampak pada kegagalan panen dalam usahatani di tingkat pelaku agribisnis. Pedagang Pengumpul sabagai lembaga yang ada dalam masyarakat belum memberikan konstribusi terhadap peningkatan produksi melalui usaha-usaha yang saling menguntungkan dengan pola kemitraan. Pemuda Tani yang diharapkan mampu untuk bekerja di sektor pertanian lebih memilih mencari usaha lain seperti pegawai negeri sipil, Pertukangan dan perbengkelan padahal usaha agribisnis sangat prospektif untuk dikembangkan. Gapoktan sebagai wadah kelembagaan petani belum mampu memecahkan masalah yang dihadapi pelaku uasaha karena kurangnya pengetahuan dalam berorganisasi. Kios saprotan sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang Agro Input belum mampu menyediakan sarana produksi sesuai permintaan sehingga keberadannya dalam meningkatkan produksi dan pendapatan pelaku utama masih sangat kurang. KESIMPULAN Identifikasi dan Analisis Karakteristik Potensi Wilayah menampung segenap aspirasi yg ada pada wilayah yg bersangkutan. Jenis-jenis data yg terkumpulkan harus memiliki kriteria mutakhir, kategori, akurat, dan komprehensif. Tampilan datanya memudahkan dalam pembacaan dan pengolahannya.