BAB 2 Peta konsep Antroposfer Menekan pada Fenomena kehidupan Permasalahan kependudukan Mencakup Dilihat melalui Kualitas penduduk Kuantitas penduduk Data kependudukan Dilihat dari Dikelompokkan sebagai Mencakup Sifatnya dinamis Pendidikan Jumlah penduduk Kesehatan Pendapatan Persebaran penduduk Dapat digunakan mengukur Mempengaruhi Sensus penduduk Registrasi penduduk Kepadatan penduduk Survei penduduk Kemajuan bangsa Piramida penduduk Mencakup Piramida ekspansif Kepadatan penduduk aritmetika De facto Kepadatan penduduk agraris De jure Kepadatan penduduk psikologis Dapat dipetakan sebagai Mencatat Peta kepadatan penduduk Kematian Migrasi Perceraian Perkawinan Kebijakan kependudukan Dapat mempengaruhi Pertumbuhan penduduk Geometris Untuk menentukan Eksponensial Laju pertumbuhan penduduk Indonesia Piramida stasioner Piramida konstruktif Untuk mengambil Dihitung secara Digambarkan dalam Dibedakan menjadi Dilakukan secara Kelahiran Tingkat kesejahteraan Komposisi penduduk Dapat dipetakan sebagai Antroposfer : fenomena geosfer yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dan dinamika perubahan penduduk dalam suatu wilayah A.KOMPOSISI PENDUDUK Yaitu: susunan atau struktur penduduk berdasrkan kriteria tertentu (gambar 2.1. perubahan dinamika penduduk disebabkan oleh kelahiran, kematian, dan migrasi) Berdasarkan umur dan jenis kelamin 1. angka beban ketergantungan = menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif (0-14 thn dan >65 thn) dengan jumlah penduduk yang produktif secara ekonomi (15 – 64 thn) Angka beban Ketergantungan = P0-14 + P65+ P15-64 x 100 % 2. Perbandingan jenis kelamin = perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan pada daerah dan waktu tertentu. Angka ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya laki-laki per 100 perempuan. Perbandingan Jenis kelamin = jumlah laki-laki jumlah perempuan (Gambar 2.4. macam-macam bentuk piramida penduduk) Berdasarkan geografis 1. aritmetika Kepadatan penduduk = Jumlah penduduk (jiwa) Aritmetika Luas wilayah (km2) 2. Agraria Kepadatan penduduk = Jumlah penduduk (jiwa) Agraris Luas wilayah pertanian(km2) Berdasar ciri-ciri sosial berkaitan dengan : - tingkat pendidikan - lapangan kerja - kesehatan - agama - perumahan dan lingkungan B. PERTUMBUHAN PENDUDUK = keseimbangan dinamis antar faktor kelahiran. Kematian, dan migrasi. • Kelahiran (natalitas) faktor Pronatalitas………….. - nikah usia muda - anggapan banyak anak banyak rezeki - rendahnya tingkat kesehatan Antinatalitas………………….. - adanya ketentuan batas usia nikah - pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri - anggapan anak merupakan beban orangtua - program KB a. Angka kelahiran kasar (crude birth rate atau CBR) CBR = B x k P CBR = Crude Birth Rate atauAngka Kelahiran Kasar B = Jumlah penduduk pada tahun tertentu P = Penduduk pertengahan tahun k = bilangan konstanta (biasanya 1000) b. Angka kelahiran menurut umur (Age specific fertility Rate atau ASFR) ASFRi = Bi x k Pfi Bi = Jumlah klelahiran bayi pada kelompok umur I Pfi = jumlah perempuan kelompok umur I pada pertengahan tahun k = angka konstanta yang biasanya bernilai 1000 • Kematian (mortalitas) a. angka kematian kasar (crude death rate atau CDR) CDR = D x k P D = jumlah kematian pada tahun tertentu P = jumlah pendudukpada pertengahan tahun k = angka konstanta yang biasanya bernilai 1000 b. angka kematian menurut umur (age specific death rate atau ASDR) ASDRi = Di x k Pmi Di = jumlah kematian pada kelompok i Pmi = jumlah penduduk [ada pertengahan tahun untuk kelompok umur i k = bialangan konstanta yang biasanya bernilai 1000 PERTUMBUHAN PENDUDUK ALAMI RNI=B-D x 100% p RNI= tingkat pertumbuhan penduduk alami (Rate of Natural Increase) P = Jumlah penduduk awal B = Angka kelahiran (birth) D = Angka kematian (death) r=Pn-Po x 10% Po Pn = Po + (B-D) + (Mi-Mo) R = tingkat pertumbuhan penduduk Po = jumlah penduduk awal B = jumlah kelahiran D = jumlah kematian Mi = jumlah migrasi masuk Mo = jumlah migrasi keluar (B-D) = pertumbuhan penduduk alami (Mi-Mo) = migrasi netto Pertumbuhan Penduduk Aritmetika Pertumbuhan penduduk secara aritmetika adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolut number) yang sama setiap tahun. Untuk menghitung pertumbuhan penduduk secara digunakan persamaan berikut. Pn = Po (1 +rn ) Di mana: Pn = jumlah penduduk pada tahun n Po = jumlah penduduk tahun awal ( dasar) r = angka pertumbuhan penduduk n = periode waktu dalam tahun ( jangka waktu ) Pertumbuhan Penduduk Geometrik pertumbuhan penduduk dengan menggunakan dasar bunga berbunga (bunga majemuk), di mana angka pertumbuhan penduduk sama untuk setiap tahun. Untuk menghitung pertumbuhan penduduk secara geometrik digunakan persamaan berikut. Pn = Po (1 + r )n Di mana: Pn Po r n = jumlah penduduk pada tahun n = jumlah penduduk tahun awal (dasar) = angka pertumbuhan penduduk = periode waktu dalam tahun (jangka waktu) Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continuous) setiap tahun dengan angka pertumbuhan yang relatif konstan. Pertumbuhan penduduk secara eksponesial dapat diformulasikan dengan persamaan Berikut. rn Pn = Po e Di mana: Pn Po e r n pada tahun n = jumlah penduduk tahun awal (dasar) = bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya = 2,782818 = angka pertumbuhan penduduk = periode waktu dalam tahun (jangka waktu) Jika angka pertumbuhan penduduk setiap tahun tetap (konstan), maka dengan menggunakan persamaan untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu penduduk untuk berlipat ganda (doubling time). Doubling tie (n) = 70 r Di mana : 70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk per tahun adalah tetap r = pertumbuhan penduduk yang tetap sepanjang tahun Pendataan Penduduk Sensus penduduk ekonomi, penduduk suatu tertentu. Indonesia Negara maju keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan penerbitan data demografis, dan sosial yang menyangkut semua negara pada waktu dan periode Metode Canvasser :petugas sensus mendatangi penduduk untuk minta keterangan. Metode House Holder : setiap rumah tangga mengisi sendiri daftar pertanyaan yang diterima dari petugas sensus. proses pencatatan sensus Sensus de facto perhitungan didasarkan pada tempat di mana seorang berada pada malam hari sebelum sensus dilaksanakan esok harinya. Sensus de jure dilaksanakan dengan memperhitungkan penduduk yang benar-benar tinggal di tempat sensus dilakukan. *Di Indonesia sensus dilakukan oleh BPS setiap 10 tahun sekali.