penduduk - XI SOS 2

advertisement
PENGERTIAN ANTROPOSFER
Antroposfer adalah lingkungan bagian
permukaan bumi yang dihuni oleh manusia.
contoh antroposfer berupa wilayah
perkotaan, pedesaan, lokasi pemukiman dan
sebagainya. Antroposfer berasal dari bahasa
latin, yaitu antropos yang berarti mausia dan
spaira yang artinya lingkungan. Jadi,
antroposfer merupakan bagian dari geosfer
yang merupakan tempat hidup manusia.
KAJIAN ANTROPOSFER
KAJIAN DALAM
ANTROPOSFER ADALAH PENDUDUK YAITU :
SEKELOMPOK MANUSIA YANG MENDIAMI
SUATU TEMPAT
PENDUDUK
JUMLAH
PENDUDUK
KOMPOSISI
ASPEK
KEPENDUDUKAN
KUALITAS
TEORI KEPENDUDUKAN
SEBELUM ABAD 17 MASALAH
KEPENDUDUKAN DIDASARKAN
ATAS PANDANGAN AKAN
PENTINGNYA PENINGKATAN
JUMLAH PENDUDUK
SEJAK ABAD 17 – 18 DI SAAT
JUMLAH PENDUDUK MENINGKAT
DENGAN PESAT, MULAI BANYAK
PANDANGAN YANG MENENTANG
PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK
ALIRAN MALTHUSIAN
 TOKOH : THOMAS
ROBERT
MALTHUS
 LAJU
PERTUMBUHAN
JUMLAH
PENDUDUK LEBIH
CEPAT DARIPADA
LAJU
PERTAMBAHAN
BAHAN MAKANAN
 JUMLAH
PENDUDUK
BERTAMBAH
SESUAI DENGAN
DERET UKUR
(1,2,4,8,16,32,dst)
 BAHAN MAKANAN
BERTAMBAH
SESUAI DENGAN
DERET HITUNG
(1,2,3,4,5,6,dst)
ALIRAN NEO-MALTHUSIAN
 TOKOH : GARRET
HARDIN & PAUL
EHRLICH
 DUNIA SUDAH
TERLALU BANYAK
MANUSIA
 BAHAN MAKANAN
SANGAT TERBATAS
 LINGKUNGAN
SUDAH RUSAK DAN
TERCEMAR
(TERLALU BANYAK
MANUSIA)
 TERTUANG DALAM
BUKU “THE
POPULATION BOMB
1971
ALIRAN MARXIST
 TOKOH : KARL
 TEKANAN
MARX
PENDUDUK BUKAN
KARENA MAKANAN
& FRIEDRICH
TETAPI KARENA
ENGELS
TEKANAN
 KEMELARATAN
PENDUDUK
BUKAN KARENA
TERHADAP
PERTUMBUHAN
KESEMPATAN
PENDUDUK TETAPI
KERJA
KARENA
STRUKTUR
MASYARAKAT ITU
SENDIRI
TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR
 TOKOH : JOHN
STUART MILL,
ARSENE
DUMONT,MICHAEL
THOMAS SADLER
 AWAL ABAD 20
DILAKUKAN
FORMULASI
ULANG
TERHADAP TEORI
KEPENDUDUKAN
 MENEKANKAN
PADA KONDISI
SOSIAL,
EKONOMI, DAN
TEKNOLOGI
JUMLAH PENDUDUK DAN
PERHITUNGANNYA
Tabel 1.1: sepuluh negara berpenduduk terpadat tahun 2000
NO
NEGARA
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
1
CINA
1.264.500.000
2
INDIA
1.002.100.000
3
AMERIKA SERIKAT
275.600.000
4
INDONESIA
206.300.000
5
BRAZIL
170.100.000
6
PAKISTAN
150.600.000
7
RUSIA
145.200.000
8
BANGLADESH
128.100.000
9
JEPANG
126.900.000
10
NIGERIA
123.300.000
Sumber : world population data sheet 2005
Tabel 1.2 : 10 negara penduduk terbesar tahun 2000
0
500
1000
CINA
1285
INDIA
1025
AS
286
INDO
215
BRAZIL
173
RUSIA
145
PAKIST
145
BANGL
140
JEPANG
127
NIGERIA
1500
117
Sumber : world population data sheet
2006
Bagaimana cara menghitung jumlah
penduduk ?
1. SENSUS:
 SENSUS
DILAKUKAN
KESELURUHAN
SETIAP 10 TAHUN
PROSES
PENGUMPULAN,
 SENSUS BERASAL
PENCATATAN,
DARI BAHASA
PENGOLAHAN, DAN
LATIN
PUBLIKASI DATA
“CENCUS” YAMG
DEMOGRAFI
BERARTI
UNTUK SELURUH
PENAKSIRAN
PENDUDUK DI
HARTA BENDA
SUATU NEGARA
DAN PENCATATAN
PADA PERIODE
NAMA WARGA
TERTENTU
NEGARA
KETENTUAN SENSUS
 PERHITUNGAN
SEMUA ORANG
YANG TINGGAL DI
WILAYAH SENSUS
 PELAKSANAAN
SENSUS PADA
WAKTU YANG
TELAH
DITENTUKAN DAN
SERENTAK DI
SELURUH WILAYAH
 CAKUPAN RUANG
LINGKUP SENSUS
MELIPUTI BATAS
WILAYAH TERTENTU
 PELAKSANAAN
SENSUS SECARA
PERIODIK
 PERHITUNGAN
SENSUS ADALAH
PERHITUNGAN
PERORANGAN
 PENERBITAN HASIL
SENSUS
SENSUS PENDUDUK DILAKUKAN
DENGAN 2 CARA
DE FACTO
DE JURE
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
DALAM SENSUS
HOUSE
HOLDER
CANVASER
2. SURVEI
• PENGHITUNGAN
JUMLAH PENDUDUK
DENGAN CARA
MENGAMBIL
CONTOH/SAMPEL DARI
SUATU DAERAH
(PERHITUNGAN TIDAK
DILAKUKAN
DISELURUH WILAYAH
NEGARA TERSEBUT)
• DATA SURVEI BIASANYA
LEBIH LENGKAP DARI
SENSUS KARENA
CAKUPAN WILAYAHNYA
LEBIH SEMPIT
CONTOH YANG DILAKUKAN
BPS
SUSENAS
SUKERNAS
3. REGISTRASI
• PENCATATAN TERHADAP SETIAP PERISTIWA
KEPENDUDUKAN YANG TERJADI SETIAP SAAT.
KELAHIRAN, KEMATIAN, PERKAWINAN,
PERCERAIAN, PENGANGKATAN ANAK,
PERPINDAHAN PENDUDUK, PERUBAHAN
PEKERJAAN,DLL
REGISTRASI PENDUDUK DI
INDONESIA BELUM DAPAT
DILAKSANAKAN DENGAN BAIK
FAKTOR PENGHAMBATNYA:
RENDAHNYA KESADARAN WARGA
UNTUK MELAPOR
KURANGNYA TENAGA TERLATIH
YANG MEMAHAMI FUNGSI
REGISTRASI
PERHATIAN PEMERINTAH BELUM
MAKSIMAL
KOMPOSISI PENDUDUK
 PENGELOMPOKAN
PENDUDUK
BERDASARKAN
KRITERIA TERTENTU
SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN DAN
TUJUAN TERTENTU
CONTOH :
Jenis kelamin :
komposisi biologis
Tingkat pendidikan,
kesehatan,
perkawinan: komposisi
sosial
Penduduk desa dan
perkotaan: komposisi
geografis
Dll.
a. Komposisi penduduk menurut
umur dan jenis kelamin
 Komposisi penduduk
menurut usia dan jenis
kelamin sangat penting
untuk mengetahui halhal berikut:
Jumlah
penduduk
Jumlah
angkatan kerja
Angka
keterga
ntunga
n
Peramalan
penduduk di
masa
mendatang
Jumlah
penduduk
wanita dalam
masa subur
Komposisi penduduk menurut usia
dapat dikelompokkan menjadi :
1. penduduk usia belum produktif : 0 - 14 th
2. penduduk usia produktif
: 15 - 64 th
3. penduduk tidak produktif
: lebih dari 64 th
Usia belum produktif dan tidak produktif adalah kelompok
usia yang belum dan tidak mampu lagi bekerja sehingga
hidupnya ditanggung oleh kelompok lain
Komposisi penduduk menurut usia suatu
negara/ wilayah berpengaruh terhadap
struktur penduduk
Strukturnya adalah:
1. Struktur penduduk muda, adalah susunan penduduk suatu negara
yang sebagian besar terdiri dari penduduk usia muda. karena
disebabkan oleh tingkat kelahiran lebih tinggi daripada tingkat
kematian.
2. Struktur penduduk dewasa, adalah struktur penduduk suatu negara
yang sebagian besar usia dewasa. karena dipengaruhi oleh tingkat
kelahiran dan tingkat kematian yang rendah.
3. Struktur penduduk tua, adalah susunan penduduk yang sebagian besar
penduduk usia tua. karena dipengaruhi tingkat kelahiran yang rendah,
sedangkan tingkat kematiannya tinggi.
1. Angka ketergantungan
(Dependency ratio)
Angka yang menunjukan persentase jumlah
penduduk belum produktif dan tidak produktif
yang harus ditanggung oleh penduduk yang
produktif
CONTOH SOAL 1
 Kota A memiliki jumlah penduduk usia
0-14 th adalah 10.000 jiwa, jumlah penduduk
usia diatas 64 th adalah 5.000 jiwa, dan jumlah
penduduk usia 15-64 th adalah 20.000 jiwa.
Berapakah angka ketergantungan Kota A
Apakah artinya?
CONTOH SOAL 1
 Kota A memiliki jumlah penduduk usia
0-14 th adalah 10.000 jiwa, jumlah penduduk
usia diatas 64 th adalah 5.000 jiwa, dan jumlah
penduduk usia 15-64 th adalah 20.000 jiwa.
Berapakah angka ketergantungan Kota A
Apakah artinya?
Contoh soal 3
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua, Tahun
2010
Kel. Umur
Jumlah
Penduduk
0-14
15 111 000
15-64
11 201 000
1.Berapa rasio
ketergantungan
Muda, Tua, dan
Total?
2. Apakah artinya?
65+
5 670 000
Interpretasi
• Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar
185,5 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap
produktif) mempunyai tanggunagn sebanyak 186 orang yang belum
produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 185.5 persen ini
disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 135
persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 51 persen. Dari
indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2010 penduduk usia kerja masih
dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya lebih
banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.
KEGUNAAN
• Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu
negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang
berkembang. Dependency ratiomerupakan salah satu indikator
demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency
ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.
2.Komposisi penduduk
berdasarkan jenis kelamin (sex
ratio)
Melalui komposisi penduduk menurut jenis
kelamin dapat diketahui :
rasio jenis kelamin (sex ratio)
Sex ratio adalah perbandingan jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan
Contoh soal 1
• Kota X memiliki jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 36.000 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 40.000 jiwa.
Berapakah sex ratio Kota X?
Apakah artinya?
Contoh soal 2
• Hasil sensus penduduk tahun 2000
menunjukan data Provinsi Papua sbb:
Penduduk laki-laki berjumlah 1.171.160 jiwa
dan penduduk perempuan sebanyak
1.062.370 jiwa.
Sex ratio provinsi Papua adalah?
Apakah artinya?
•Survei Antar Sensus Badan Pusat Statistik/BPS, 2005]
Golongan Umur
[1]
0 – 4 tahun
5 – 9 tahun
10 – 14 tahun
15 – 19 tahun
20 – 24 tahun
25 – 29 tahun
30 – 34 tahun
35 – 39 tahun
40 – 44 tahun
45 – 49 tahun
50 – 54 tahun
55 – 59 tahun
60 – 64 tahun
65 – 69 tahun
70 – 74 tahun
75 tahun +
Jumlah
Laki-laki
[2]
9.732.578
11.089.478
10.956.648
10.103.778
9.533.960
9.078.324
8.543.620
8.186.060
7.273.553
6.303.669
5.175.796
3.755.532
2.748.283
1.957.037
1.448.024
1.388.188
107.274.528
Perempuan
[3]
9.362.573
10.474.467
10.349.448
9.693.143
9.911.219
9.601.769
8.876.409
8.268.040
7.216.349
6.079.149
4.765.268
3.506.647
2.863.544
2.155.128
1.541.903
1.435.703
106.100.759
Laki-laki + Perempuan
[4]
19.095.151
21.563.945
21.306.096
19.796.921
19.445.179
18.680.093
17.420.029
16.454.100
14.489.902
12.382.818
9.941.064
7.262.179
5.611.827
4.112.165
2.989.927
2.823.891
213.375.287
b. Komposisi penduduk menurut
kriteria sosial
1. Komposisi penduduk menurut tingkat
pendidikan. Penduduk dikelompokkan
menurut:
1
Usia sekolah
2
Tingkat kepandaian membaca & menulis
(melek huruf/literacy)
3
Tingkat pendidikan yang ditamatkan
4
Jenis pendidikan yang ditempuh
Penduduk usia sekolah
• Contoh data sensus
penduduk Jawa Timur
2010
usia
jumlah
7 – 12 th
3 806 927
13 - 15
1 933 845
16 - 18
1 810 625
19 - 24
3 331 895
Angka partisipasi sekolah (APS)
• Angka Partisipasi
Sekolah (APS)
menunjukkan
besaran penduduk
usia sekolah yang
sedang bersekolah.
ANGKA MELEK HURUF (AMH)
• Penduduk dikatakan
melek huruf jika
dapat membaca dan
menulis huruf latin
atau huruf lainnya.
Pendidikan yang ditamatkan
&ditempuh
Contoh:
Tidak sekolah
40,4%
Belum tamat SD 33,3%
Tamat SD
19,6%
Tamat SLP
4,4%
Tamat SLA
2,6%
Tamat Akad./PT0 ,4%
2. Komposisi menurut
ciri-ciri ekonomi
1
Jenis pekerjaan
2
Status kepegawaian
3
Tingkat pendapatan
3. Komposisi menurut
tempat tinggal
Misalnya dari data Sensus
1971 diketahui sbb :
a. Penduduk yang tinggal
b. di daerah kota 17,4 %
b. Penduduk yang tinggal
di daerah pedesaan 72,6 %
Piramida penduduk
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA
DAN JENIS KELAMIN DAPAT DIGAMBARKAN
DALAM BENTUK BAGAN ATAU GRAFIK YANG
DISEBUT PIRAMIDA PENDUDUK
INFORMASI YANG DAPAT DIPEROLEH
DARI PIRAMIDA PENDUDUK :
1. STRUKTUR PENDUDUK
2. SEX RATIO
3. JUMLAH PENDUDUK USIA
PRODUKTIF, BELUM PRODUKTIF, DAN
TIDAK PRODUKTIF
4. DEPENDENCY RATIO (RASIO
KETERGANTUNGAN)
Gambar Piramida Penduduk
Indonesia, 1971
Kelompok Umur
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
10
8
6
4
2
0
2
4
6
Jutaann
Jutaan
Laki-laki
Perempuan
8
10
Jenis- jenis piramida penduduk
1. Piramida
ekspansif/progresif
Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur
muda.
Tipe ini umumnya terdapat di negara-negara yang mempunyai
angka kelahiran dan angka kematian tinggi.
Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat
pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih
tingginya angka kelahiran dan sudah mulai menurunnya angka
kematian.
Negara-negara yang termasuk tipe ini : Indonesia, Malaysia,
Philipina, India, Costa Rica, dan Nigeria.
2.Piramida stasioner
Jika banyaknya penduduk dalam tiap
kelompok umur hampir sama, kecuali pada
kelompok umur tertentu.
Tipe ini terdapat pada negara-negara yang
mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat
kematian rendah.
Contoh : terdapat pada negara-negara Eropa,
misalnya Jerman,
3. Piramida konstruktif/regresif
Jika penduduk yang berada dalam kelompok
termuda jumlahnya sedikit.
Tipe ini terdapat di negara-negara dimana
angka kelahiran turun dengan cepat, dan
angka kematiannya rendah.
Contoh : Jepang, dan negara-negara di Eropa
Barat, misal Swedia, dan Spanyol.AS
KUALITAS PENDUDUK
• UKURAN KUALITATIF DARI MANUSIA
MENURUT KRITERIA TERTENTU
1. PENDIDIKAN
- amh (ANGKA MELEK HURUF)
- Tingkat pendidikan yang ditamatkan
- aps (angka partisipasi sekolah)
2. KESEHATAN
3. TINGKAT KESEJAHTERAAN
ASPEK-ASPEK KEPENDUDUKAN
1.KELAHIRAN (FERTILITAS/NATALITAS)
DALAM PENGERTIAN DEMOGRAFI
(KEPENDUDUKAN) KELAHIRAN ADALAH
KEMAMPUAN RIIL DARI SEORANG
WANITA UNTUK MELAHIRKAN
DICERMINKAN DARI BANYAKNYA BAYI
YANG LAHIR HIDUP.
1. Angka kelahiran kasar/crude birth
rate (CBR)
Keterangan : B : Banyaknya kelahiran pada tahun
tertentu
P : Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
k : Bilangan konstan dengan nilai 1000
Contoh:
• Di kelurahan Tirtamarta pada tahun2005
tercatat jumlah kelahiran sebesar 60,
Jumlah penduduk pertengahan tahun 2005
adalah 15.000, berapa angka
kelahiran kasarnya?
Jawab:
B = 60
P = 15.000
k = 1000
= 4
Artinya di kelurahan Tirtamarta pada tahun 2005
tercatat 4 kelahiran per 1000 penduduk
Mengapa disebut angka kelahiran
kasar?
Karena tidak memisahkan penduduk laki-laki
dan perempuan begitu juga dengan usia.
2. Angka kelahiran menurut usia/ age
specific birth rate
(ASBR)
Pengukuran kelahiran ini mempertimbangkan
pembagian menurut golongan umur .
ASBR ialah angka yang menunjukkan jumlah
kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur
tertentu.
ASBR dapat dihitung dengan rumus
sbb:
Keterangan : Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok
umur tertentu.
Px : jumlah wanita pada kelompok umur tertentu
k : konstanta (1000)
contoh
Pada suatu wilayah diketahui jumlah
penduduk wanita umur 19 – 30 tahun adalah
3. 825.000. Jumlah kelahiran nya adalah
967.000 bayi. Hitunglah angka
ASBR nya!
Jawab :
Bx = 967.000
Px = 3.825. 000
k = 1.000
ASBR = 253 jiwa
3. GENERAL FERTILITY RATE (GFR)
(ANGKA KELAHIRAN UMUM)
Banyaknya jumlah kelahiran per 1.000 wanita
berumur 15 – 49 tahun.
(usia tersebut merupakan rentang usia
produktif melahirkan)
2. KEMATIAN(mortalitas)
1. Angka kematian Kasar/crude death rate
(CDR)
angka yang menunjukkan banyaknya
kematian setiap 1.000 orang dalam waktu
setahun
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka
kematian :
• Bencana alam
• Wabah penyakit
• Rendahnya tingkat
kesehatan dan
kecukupan gizi
Rumus:
Keterangan : D : jumlah kematian pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
k : konstanta (1.000)
contoh
• Dalam suatu wilayah diketahui jumlah
penduduk pada pertengahan tahun 2010,
adalah 7.241.500 jiwa. Sedangkan jumlah
kematiannya adalah 659.000.
Hitunglah angka kematian kasarnya!
Jawab:
D = 659.340
P = 7 .241.500
CDR = 91 jiwa
2. AGE SPECIFIC DEATH RATE
(ASDR)
Angka kelahiran tinggi > 30 kelahiran
sedang 20 – 30 kelahiran
rendah < 20
Angka kematian tinggi > 20 kematian
sedang 10 – 20 kematian
rendah < 10
3. PERPINDAHAN PENDUDUK
(MIGRASI)
FAKTOR PENDORONG (PUSH FACTOR)
• Makin berkurangnya sumber-sumber alam (SDA tidak kurang)
• Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal, akibat masuknya
teknologi yang menggunakan mesin-mesin
• Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku, di daerah asal.
(ketidakamanan sosial)
• Tidak cocok lagi dengan adat budaya/kepercayaan di daerah asal.
• Bencana alam baik banjir, kebakaran musim kemarau atau adanya
wabah penyakit, dll.
• Fasilitas,teknologi umum tidak memadai
FAKTOR PENARIK
• Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk
memasuki lapangan pekerjaan yang cocok.
• Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
• Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
• Keadaan lingkungan dan keadaaan hidup yang menyenangkan.
(lingkungan sosial aman)
• Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung.
• Adanya aktivitas kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan.
• Fasilitas /teknologi yang memadai
Ukuran-ukuran migrasi
• 1.Angka Mobilitas
Ratio perbandingan antarpenduduk
yang pindah dalam waktu tertentu
dengan banyaknya jumlah penduduk
m : angka mobilitas
M : jumlah perpindahan
P : jumlah penduduk
Lanjutan ukuran mobilitas
2. Angka migrasi masuk
Ratio banyaknya migran yang masuk tiap
1.000. penduduk daerah tujuan dalam jangka
waktu setahun.
mi = migrasi masuk
I = jumlah migrasi masuk
P = jumlah penduduk
daerah tujuan
Lanjutan ukuran migrasi
3. Angka Migrasi Keluar
Ratio banyaknya migrasi yang keluar
tiap 1.000 penduduk daerah asal
dalam jangka waktu tertentu
Mo = angka migrasi
keluar
O = jumlah migrasi
keluar
P = jumlah penduduk
daerah asal
Lanjutan migrasi
• 3. migrasi neto
• yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk
• Dan jumlah migrasi keluar pada suatu daerah
dalam waktu 1 tahun
Mn = tingkat migrasi netto
Mi = jumlah migrasi
masuk
Mo = jumlah migrasi
keluar
Lanjutan migrasi
• 4. migrasi bruto
• yaitu angka yang menunjukkan
• banyaknya perpindahan kejadian penduduk yaitu
migrasi masuk dan keluar dibagi jumlah penduduk
daerah asal dan tujuan
Download