ANGKA MELEK HURUF (AMH)

advertisement

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan
sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan
keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju
atau negara yang sedang berkembang. Dependency
ratiomerupakan salah satu indikator demografi yang penting.
Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan
semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependency ratioyang semakin rendah menunjukkan
semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif
dan tidak produktif lagi.
Melalui komposisi penduduk menurut jenis
kelamin dapat diketahui :
rasio jenis kelamin (sex ratio)
Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan

Kota X memiliki jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 36.000 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 40.000 jiwa.
Berapakah sex ratio Kota X?
Apakah artinya?

Hasil sensus penduduk tahun 2000
menunjukan data Provinsi Papua sbb:
Penduduk laki-laki berjumlah 1.171.160 jiwa
dan penduduk perempuan sebanyak 1.062.370
jiwa.
Sex ratio provinsi Papua adalah?
Apakah artinya?
•Survei Antar Sensus Badan Pusat Statistik/BPS, 2005]
Golongan Umur
[1]
0 – 4 tahun
5 – 9 tahun
10 – 14 tahun
15 – 19 tahun
20 – 24 tahun
25 – 29 tahun
30 – 34 tahun
35 – 39 tahun
40 – 44 tahun
45 – 49 tahun
50 – 54 tahun
55 – 59 tahun
60 – 64 tahun
65 – 69 tahun
70 – 74 tahun
75 tahun +
Jumlah
Laki-laki
[2]
9.732.578
11.089.478
10.956.648
10.103.778
9.533.960
9.078.324
8.543.620
8.186.060
7.273.553
6.303.669
5.175.796
3.755.532
2.748.283
1.957.037
1.448.024
1.388.188
107.274.528
Perempuan
[3]
9.362.573
10.474.467
10.349.448
9.693.143
9.911.219
9.601.769
8.876.409
8.268.040
7.216.349
6.079.149
4.765.268
3.506.647
2.863.544
2.155.128
1.541.903
1.435.703
106.100.759
Laki-laki +
Perempuan
[4]
19.095.151
21.563.945
21.306.096
19.796.921
19.445.179
18.680.093
17.420.029
16.454.100
14.489.902
12.382.818
9.941.064
7.262.179
5.611.827
4.112.165
2.989.927
2.823.891
213.375.287
1.
Komposisi penduduk menurut tingkat
pendidikan. Penduduk dikelompokkan
menurut:
1
Usia sekolah
2
Tingkat kepandaian membaca &
menulis (melek huruf/literacy)
3
Tingkat pendidikan yang
ditamatkan
4
Jenis pendidikan yang ditempuh

Contoh data sensus
penduduk Jawa
Timur 2010
usia
jumlah
7 – 12 th
3 806 927
13 - 15
1 933 845
16 - 18
1 810 625
19 - 24
3 331 895

Angka Partisipasi
Sekolah (APS)
menunjukkan
besaran
penduduk usia
sekolah yang
sedang
bersekolah.

Penduduk
dikatakan melek
huruf jika dapat
membaca dan
menulis huruf
latin atau huruf
lainnya.
Contoh:
Tidak sekolah 40,4%
Belum tamat SD 33,3%
Tamat SD
19,6%
Tamat SLP
4,4%
Tamat SLA
2,6%
Tamat Akad./PT0 ,4%
2. Komposisi menurut
ciri-ciri ekonomi
1
Jenis pekerjaan
2
Status kepegawaian
3
Tingkat pendapatan
3. Komposisi menurut
tempat tinggal
Misalnya dari data Sensus
1971 diketahui sbb :
a. Penduduk yang tinggal
b. di daerah kota 17,4 %
b. Penduduk yang tinggal
di daerah pedesaan 72,6 %
Piramida penduduk
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN USIA DAN JENIS
KELAMIN DAPAT DIGAMBARKAN
DALAM BENTUK BAGAN ATAU
GRAFIK YANG DISEBUT PIRAMIDA
PENDUDUK
INFORMASI YANG DAPAT DIPEROLEH
DARI PIRAMIDA PENDUDUK :
1. STRUKTUR PENDUDUK
2. SEX RATIO
3. JUMLAH PENDUDUK USIA
PRODUKTIF, BELUM PRODUKTIF, DAN
TIDAK PRODUKTIF
4. DEPENDENCY RATIO (RASIO
KETERGANTUNGAN)
Gambar Piramida Penduduk
Indonesia, 1971
Kelompok Umur
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
10
8
6
4
2
0
2
4
6
Jutaann
Jutaan
Laki-laki Perempuan
8
10
Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok
umur muda.
Tipe ini umumnya terdapat di negara-negara yang
mempunyai angka kelahiran dan angka kematian
tinggi.
Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat
pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih
tingginya angka kelahiran dan sudah mulai
menurunnya angka kematian.
Negara-negara yang termasuk tipe ini : Indonesia,
Malaysia, Philipina, India, Costa Rica, dan Nigeria.
Jika banyaknya penduduk dalam tiap
kelompok umur hampir sama, kecuali pada
kelompok umur tertentu.
Tipe ini terdapat pada negara-negara yang
mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat
kematian rendah.
Contoh : terdapat pada negara-negara Eropa,
misalnya Jerman,
Jika penduduk yang berada dalam kelompok
termuda jumlahnya sedikit.
Tipe ini terdapat di negara-negara dimana
angka kelahiran turun dengan cepat, dan
angka kematiannya rendah.
Contoh : Jepang, dan negara-negara di Eropa
Barat, misal Swedia, dan Spanyol.AS

1.
2.
3.
UKURAN KUALITATIF DARI MANUSIA
MENURUT KRITERIA TERTENTU
PENDIDIKAN
- amh (ANGKA MELEK HURUF)
- Tingkat pendidikan yang ditamatkan
- aps (angka partisipasi sekolah)
KESEHATAN
TINGKAT KESEJAHTERAAN
1.KELAHIRAN (FERTILITAS/NATALITAS)
DALAM PENGERTIAN DEMOGRAFI
(KEPENDUDUKAN) KELAHIRAN ADALAH
KEMAMPUAN RIIL DARI SEORANG
WANITA UNTUK MELAHIRKAN
DICERMINKAN DARI BANYAKNYA BAYI
YANG LAHIR HIDUP.
Keterangan : B : Banyaknya kelahiran pada tahun
tertentu
P : Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
k : Bilangan konstan dengan nilai 1000

Di kelurahan Tirtamarta pada tahun2005
tercatat jumlah kelahiran sebesar 60,
Jumlah penduduk pertengahan tahun 2005
adalah 15.000, berapa angka
kelahiran kasarnya?
B = 60
P = 15.000
k = 1000
= 4
Artinya di kelurahan Tirtamarta pada tahun
2005 tercatat 4 kelahiran per 1000
penduduk
Karena tidak memisahkan penduduk laki-laki
dan perempuan begitu juga dengan usia.
Pengukuran kelahiran ini mempertimbangkan
pembagian menurut golongan umur .
ASBR ialah angka yang menunjukkan jumlah
kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur
tertentu.
Keterangan : Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok
umur tertentu.
Px : jumlah wanita pada kelompok umur tertentu
k : konstanta (1000)
Pada suatu wilayah diketahui jumlah
penduduk wanita umur 19 – 30 tahun adalah
3. 825.000. Jumlah kelahiran nya adalah
967.000 bayi. Hitunglah angka
ASBR nya!
Bx = 967.000
Px = 3.825. 000
k = 1.000
ASBR = 253 jiwa
Banyaknya jumlah kelahiran per 1.000 wanita
berumur 15 – 49 tahun.
(usia tersebut merupakan rentang usia
produktif melahirkan)
1.
Angka kematian Kasar/crude death rate
(CDR)
angka yang menunjukkan banyaknya
kematian setiap 1.000 orang dalam waktu
setahun

Bencana alam

Wabah penyakit

Rendahnya tingkat
kesehatan dan
kecukupan gizi
Keterangan : D : jumlah kematian pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
k : konstanta (1.000)

Dalam suatu wilayah diketahui jumlah
penduduk pada pertengahan tahun 2010,
adalah 7.241.500 jiwa. Sedangkan jumlah
kematiannya adalah 659.000.
Hitunglah angka kematian kasarnya!
D = 659.340
P = 7 .241.500
CDR =
91 jiwa
Angka kelahiran tinggi > 30 kelahiran
sedang 20 – 30 kelahiran
rendah < 20
Angka kematian tinggi > 20 kematian
sedang 10 – 20 kematian
rendah < 10
FAKTOR PENDORONG (PUSH FACTOR)






Makin berkurangnya sumber-sumber alam (SDA tidak kurang)
Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal, akibat
masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin
Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku, di
daerah asal. (ketidakamanan sosial)
Tidak cocok lagi dengan adat budaya/kepercayaan di daerah
asal.
Bencana alam baik banjir, kebakaran musim kemarau atau
adanya wabah penyakit, dll.
Fasilitas,teknologi umum tidak memadai
FAKTOR PENARIK







Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan
untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok.
Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Keadaan lingkungan dan keadaaan hidup yang menyenangkan.
(lingkungan sosial aman)
Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung.
Adanya aktivitas kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan.
Fasilitas /teknologi yang memadai

1.Angka Mobilitas
Ratio perbandingan antarpenduduk
yang pindah dalam waktu tertentu
dengan banyaknya jumlah penduduk
m : angka mobilitas
M : jumlah perpindahan
P : jumlah penduduk
2. Angka migrasi masuk
Ratio banyaknya migran yang masuk tiap
1.000. penduduk daerah tujuan dalam jangka
waktu setahun.
mi = migrasi masuk
I = jumlah migrasi masuk
P = jumlah penduduk
daerah tujuan
3. Angka Migrasi Keluar
Ratio banyaknya migrasi yang keluar tiap
1.000 penduduk daerah asal dalam jangka
waktu tertentu
Mo = angka migrasi
keluar
O = jumlah migrasi
keluar
P = jumlah penduduk
daerah asal



3. migrasi neto
yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk
Dan jumlah migrasi keluar pada suatu daerah
dalam waktu 1 tahun
Mn = tingkat migrasi netto
Mi = jumlah migrasi
masuk
Mo = jumlah migrasi
keluar



4. migrasi bruto
yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya perpindahan kejadian penduduk
yaitu migrasi masuk dan keluar dibagi jumlah
penduduk daerah asal dan tujuan
Download