Potensi Karst Biduk Biduk Keindahan di Ujung Timur Berau Oleh : 1) Dini Ayudia (Kepala Sub Bidang Sektor Transportasi Manufaktur Industri dan Jasa pada Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA & LH) 2) Hergus Kurniawan (Staf Subbid Sektor Transportasi Manufaktur Industri dan Jasa pada Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA & LH) Biduk Biduk adalah sebuah Kecamatan yang terletak di ujung timur di Kabupaten Berau, dengan luas wilayah 3.002.99 km2 yang terdiri dari 6 (enam) Kampung yaitu Teluk Sumbang, Biduk-Biduk, Panta Harapan, Tanjung Perepat, Giring-Giring dan Teluk Sulaiman. Wilayah ini memiliki potensi sumber daya alam yang beragam, baik wilayah laut maupun darat. Salah satu potensi Sumber Daya Alam yang ada di Biduk Biduk ini adalah hamparan Kawasan Karst yang menyokong kesatuan ekologis di Kecamatan Biduk Biduk. Hampir sebagian besar wilayah Kecamatan Biduk Biduk ini terdiri dari kawasan karst. Karst di Biduk Biduk, merupakan satu rangkaian karst sangkulirang mangkalihat yang terdapat di Kabupaten Berau dan Kutai Timur. Kawasan karst ini merupakan penghasil jutaan liter air untuk menghidupi beranekaragam flora, fauna dan masyarakat setempat. Fungsi kawasan karst sebagai penyerap air hujan. Karst menjadi sumber mata air untuk kehidupan sehariāhari dan sumber air sejumlah sungai utama. Hal ini memperlihatkan kawasan karst berperan besar terhadap munculnya beratus mata air di pesisir, dasar laut dan di pulau lepas pantai. Peraturan presiden Nomor 3 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan dalam Pasal 45 ayat 5 menyebutkan arahan, bahwa kawasan Karst Berau dan Kutai Timur dikategorikan sebagai kawasan Cagar Alam Geologi. Sebelumnya pada tahun 2000 Kementerian Energi dan sumberdaya Mineral dalam surat Keputusan Nomor 1456 tahun 2000 juga telah memberikan Pedoman tentang Pengelolaan Kawasan Karst dan diperbaharui dengan peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral dalam surat keputusan nomor 17 tahun 2012 yang menyatakan bahwa bentang alam karst memiliki geologi yang unik dan serta berfungsi pengatur alami tata air dan menyimpan nilai ilmiah sehingga perlu dilestarikan dan dilindungi keberadaannya dalam rangka mencegah kerusakan guna menunjang pembangunan berkelanjutan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pemerintah Provinsi Kalimantan telah merespon kebijakan pusat dengan menerbitkan PP Gubernur Kaltim No 67 tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Karst terbesar di Kalimantan Timur Pegunungan Karst Sangkulirang-Mangkaliat. Dengan fungsinya sebagai pengatur alami tata air, beserta potensi maupun keunikannya maka upaya pelestarian harus dilakukan secara komprehensif dengan mengikut sertakan masyarakat sekitar kawasan karst sebagai subjek utama dalam tata kelola pelestarian dan pemanfaatan yang berkelanjutan. Bagaimana karst berkontribusi thp tata air alami Salah satu kawasan ekosistem karst yang fenomenal yang terdapat di Biduk Biduk adalah Labuan Cermin. Danau dengan kedalaman berkisar antara 3 -15 meter tersebut terletak di Kampung Biduk-biduk. Danau ini memiliki tingkat kejernihan yang luar biasa indahnya, sangat jernih, tembus pandang hingga ke dasar danau, bagaikan cermin yang membentang di dasar danau. Danau ini memiliki dua jenis air, yaitu air tawar dan air asin/laut yang keduanya tidak menyatu. Air laut berada dibagian dasar danau dan air tawar berada di bagian atas danau. Keunikan ekosistem danau ini disebabkan karena masih terhubungnya laut dan sungai, pengaruh pasang surut air laut, serta masuknya air tawar ke danau karena tekanan sumber mata air dari sela bebatuan karst atau batugamping yang mengelilingi danau ini. Foto 1. Labuan Cermin (Foto: P3E Kalimantan) Selain labuan cermin, Kecamatan biduk-biduk memiliki banyak potensi dari ekosistem karst yaitu berupa air terjun yang terdapat di Teluk sumbang, dan juga ada goa Sigending dengan bentukan stalakmit dan stalaktit yang indah. Foto 2. Teluk Sumbang (Foto: P3E Kalimantan) Foto 3. Air Terjun Bidadari (Foto: Pokdarwis Biduk Biduk) Foto 4. Goa Sigending (Foto: Pokdarwis Biduk Biduk) Kawasan Karst yang terdapat di biduk-biduk ini merupakan kawasan bernilai konservasi tinggi dan memiliki hampir semua kriteria nilai konservasi tinggi, baik pada aspek keanekaragaman hayati, jasa lingkungan dan sosial budaya. Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Berau memandang perlu upaya pelestarian kawasan dengan nilai konservasi tinggi ini melalui penetapan SK Bupati Berau No. 290 Tahun 2013 tentang Penunjunkan Kawasan Lindung dan Wisata Alam Labuan Cermin di Kecmatan Biduk-Biduk Per tanggal 31 Mei 2013. Dalam upaya menjaga kelestarian kawasan ekositem karst maka Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3EK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan penerapan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kawasan Karst Ekoregion Kalimantan dengan kegiatan Kampanye Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Tema “Menuju Biduk Biduk Sebagai Ekowisata Geologi Karst di Kalimantan”. Dengan adanya kampanye lingkungan hidup dan kehutanan ini dapat membangun kesadaran dan peningkatan pemahaman masyarakat sekitar kawasan karst mengenai informasi jasa lingkungan dari ekosistem karst dan potensi ekowisata geologi karst. Hadirnya P3E Kalimantan dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat nantinya dapat memberikan solusi terhadap permasalahan dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat. Serta melahirkan cikal ekowisata geologi karst Kalimantan di Kecamatan Biduk Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Diharapkan dengan penyampaian informasi potensi karst dan evaluasi ekonomi dari kawasan karst yang ada di Biduk Biduk, nantinya akan terwujud peningkatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat dari ekowisata geologi karst, sehingga ekosistem karst akan dikelola secara bijak berbasiskan prinsip prinsip lingkungan hidup yang berkelanjutan.