CARA CARA MENGATASI NYERI SAAT HIS PADA PERSALINAN Banyak wanita mengalami nyeri hebat saat persalinan. Nyeri adalah fenomena yang kompleks dan bersifat pribadi. Nyeri didefinisikan sebagai suatu sensasi yang dipicu oleh kerusakan jaringan yang merangsang aktifitas reseptor tertentu yang menyalurkan informasi ke pusat nyeri di otak. Penghilang nyeri pada persalinan harus bekerja cepat dan efektif untuk mengatasi nyeri tanpa memperlambat kemajuan persalinan. Terdapat tiga mekanisme utama penghilang nyeri; menghambat reseptor nyeri, penjalaran potensial aksi, atau persepsi nyeri di SSP. Ada dua metode pengendalian nyeri, antara lain: A. Metode Pengendalian Nyeri Bukan Farmakologis B. Metode Pengendalian Nyeri Farmakologis A. Metode Pengendalian Nyeri Bukan Farmakologis 1. Modulasi Psikologis Nyeri @ Relaksasi adalah metode pengendalian nyeri yang memberikan wanita masukan terbesar. Teori yang menyokong penggunaan relaksasi selama persalinan terletak pada fisiologis sistem saraf otonom. SSO adalah bagian dari sistem saraf perifer yang mempertahankan homeostasis dalam lingkungan internal individu sehingga fungsi ini jarang mencapai tingkat kesadaran. Dalam keadaan tertekan atau potensial menimbulkan stres komponen simpatis SSO bekerja dengan meningkatkan suplai darah dan karenanya oksigenasi dan fungsi pada organ tersebut mungkin diperlukan, demikian juga peningkatan fungsi struktur penting lain. Dengan demikian wanita dapat mengurangi sensasi nyeri dengan mengontrol intensitas reaksi terhadap nyeri. b. Hipnoterapi didefinisikan sebagai penggunaan hipnosis untuk membuat suatu kepatuhan dan kondisi seperti tidur dalam terapi kondisi-kondisi dengan komponen psikologis yang besar. Selama persalinan, hipnotis dianggap memungkinkan wanita untuk menginterpretasi ulang rasa nyeri, kontraksi uterus sebagai sensasi lemah. Dengan cara ini ‘gerbang ‘pada substansia gelatinosa dicegah oleh impuls yang turun untuk membuka dan menyebabkan persepsi nyeri. Seiring dengan relaksasi respons stres otonom berkurang, dan hormon stres yang biasanya meningkatkan nyeri dalam persalinan tidak disekresi. c. Imajinasi terbimbing melibatkan wanita yang menggunakan imajinasi untuk mengontrol nyerinya. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan bayangan yang mengurangi keparahan nyeri atau yang terdiri dari pengganti yang lebih dapat diterima dan tidak nyeri. Oleh karena keterlibatan aktif ibu yang sangat penting dalam teknik ini, ia dapat mengembangkan rasa, dapat mengendalikan nyerinya yang selanjutnya mempermudah relaksasi. d. Umpan balik biologis didefinisikan sebagai sebuah proses tempat seseorang belajar untuk mempengaruhi respons fisiologis yang reliabel yang biasanya tidak berada dalam kontrol volunter. Akibatnya keberhasilan umpan balik biologis bergantung pada kemampuan individu untuk belajar mengendalikan fungsi otonom. Hal ini terdiri dari dua tahap yang menggunakan pengkondisian klasik. Tahap pertama adalah mengenalkan seseorang pada perubahan yang halus dan kecil dalam fungsi tubuhnya, misalnya tekanan darah dan kemudian pada kemampuan dirinya untuk mengontrol fungsi ini. Komponen yang sangat penting dalam tahap ini adalah mesin umpan balik biologis yang mengukur aktifitas tubuh instan atau umpan balik melalui sinyal penglihatan atau pendengaran. Seseorang mempelajari respons yang mengubah aktifitas fisiologis pada arah yang diinginkan,seperti relaksasi yang menurunkan tekanan darah, dapat mencakup penimbulan perasaan hangat, damai, atau tenang. Tahap yang kedua dilakukan dengan menggunakan peningkatan kesadaran tubuh untuk menangkap dan merespon pada isyarat internal wanita bukan dari sinyal yang berasal dari mesin. e. Psikoprofilaksis yang berarti mencegah nyeri dengan metode psikologis. Kedua pendekatan yaitu pendekatan pada kelahiran anak, juga pendekatan lain yang memfokuskan pada empat area ; 1).Pemberian informasi untuk mengurangi kecemasan 2).Latihan relaksasi untuk mengurangi ketegangan yang timbul dan yang memperburuk nyeri kontraksi uterus. 3).Strategi koping untuk memberikan distraksi dari nyeri. 4).Latihan pernapasan untuk mempermudah relaksasi dan distraksi dan mungkin membantu persalinan. 2. Modulasi sensorik nyeri Modulasi sensorik nyeri adalah penggunaan intervensi secara fisik untuk ‘ menutup gerbang ‘ terhadap impuls nyeri. Hal ini berlawanan dengan bagian metode psikoprofilaksis yang diduga’ menutup gerbang’ terhadap impuls nyeri dengan menggunakan pendekatan yang bergantung pada kekuatan pikiran. Modulasi ini terdiri dari: @. Terapi Manual - Masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak yang biasanya otot, tendon atau ligamentum tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan atau memperbaiki sirkulasi. Masase terdiri dari enam gerakan dasar yang dilakukan;- effleurage ( gerakan tangan mengurut ) -petrissage( gerakan tangan mencubit ) -tapotement( gerakan tangan melakukan perkusi ) -hacking (gerakan tangan mencincang ) -kneading( gerakan tangan meremas ) -cupping (tangan membentuk seperti mangkuk ) Tindakan utama masase dianggap ‘menutup gerbang’ untuk menghambat perjalanan rangsang nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada sistem saraf pusat. Dengan masase dapat mengurangi kecemasan yang dapat diperburuk dengan nyeri. - Sentuhan terapeutik ini menggunakan aliran energi dua arah yang terdiri dari setiap lapangan energi seseorang dan melalui tangan praktisi terjadi transfer langsung energi yang berfungsi sebagai saluran b. Terapi quasi manual: - Akupresur terdiri dari masase ujung jari di atas titik akupuntur. Akupresur merangsang produksi endorfin lokal selain itu ‘menutup gerbang’ terhadap rangsang nyeri. Akupresur dalam persalinan mudah dilakukan sendiri dan bermanfaat bagi nyeri punggung. - Akupuntur adalah memasukan jarum oleh ahli akupuntur yang menusukan jarum dan mengajarkan wanita untuk merangsang jarum tersebut. Setiap titik akupuntur mewakili organ yang sakit, dan penusukan disana menyebabkan udara keluar dari organ tersebut dan darah dibersihkan. Akupuntur bekerja dengan mempengaruhi pusat yang lebih tinggi untuk menutup gerbang bagi perjalanan impuls nyeri. Jarum mengaktifkan mekanisme penghambatan nyeri dalam sistem saraf pusat seperti produksi opioid endogen dalam hipofisis atau batang otak yang ditingkatkan akupuntur. Efek samping akupuntur meliputi infeksi akibat jarum yang kotor dan kerusakan struktur anatomis yang tidak adekuat. c. Intervensi bukan manual. Metode tertentu modulasi sensorik menggunakan alat bukan manual yaitu: - TENS ( Transcutaneous Electrika Nerve Stimulation ) adalah stimulasi saraf dengan listrik perkutis. Kerja utama TENS terdiri dari ‘menutup gerbang ‘ bagi perjalanan impuls nyeri yang diakibatkan oleh serangan impuls di bawah ambang nyeri. Endorfin bekerja memodulasi transmisi persepsi nyeri dengan demikian meningkatkan ambang nyeri untuk menghasilkan sedasi dan euforia. Efektifitasnya masih diperdebatkan daripada cara kerjanya. - Hidroterapi adalah air yang digunakan untuk membantu wanita menghadapi nyeri persalinan. Hidroterapi merupakan hasil dari air sebagai konduktor panas, melemaskan otot dan kemudian meredakan nyeri. Hidrokinesis meniadakan pengaruh gravitasi bersama dengan ketidaknyamanan yang berkaitan dengan tekanan pada panggul dan struktur lain. Hidrotermia dan hidrokinesis digabungkan untuk membantu relaksasi dan dengan demikian mengurangi kecemasan dan kelelahan. - Posisi , postur dan ambulasi . Bukti radiologis menunjukan bahwa berjongkok misalnya meningkatkan diameter pintu bawah panggul sampai 30% atau 2cm (Russell,1969). Sementara Palvik (1988) berpendapat bahwa posisi duduk bersila meredakan nyeri punggung, ambulasi memungkinkan kegarisan yang lebih baik pada tulang belakang janin dan ibu dan kepala janin dengan panggul wanita. Strategi ini terutama tepat bila wanita merasakan nyeri punggung akibat posisi oksiput-posterior: kemudian postur tegak wanita mempermudah rotasi oksiput janin ke arah depan. Dengan demikian menjadi lebih nyata bahwa perubahan postur yang mendorong kemajuan persalinan dapat juga meredakan nyeri. - Lingkungan persalinan. Wanita bersalin didukung oleh pemberi pelayanan formal, seperti bidan serta pemberi perawatan informal, seperti keluarganya. B. Metode Pengendalian Nyeri Farmakologis Opiat endogen merupakan zat yang menarik perhatian pada nyeri yang dirasakan selama persalinan. Opiat ini mencakup b-endorfin,enkefalin,dan dinorfin yang merupakan peptida analgetik. Zat ini berikatan dengan reseptor prasinaps di membran neuron dan menghambat penyaluran nyeri. Opiat endogen menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin mungkin adalah perantara kimiawi nyeri. Zat golongan ini juga menghambat kerja sejumlah zat penyalur nyeri lainnya. Kadar beta endorfin meningkat sepanjang kehamilan, memuncak saat persalinan, dan mungkin dapat dirangsang lebih lanjut oleh stres persalinan. Opiat yang bekerja sentral atau narkotik misalnya morfin dan petidin, menghambat transmisi saraf di otak dan korda spinalis serta menurunk an persepsi nyeri. Di substansi gelatinosa korda spinalis juga terdapat reseptor opiat , yang mempengaruhi pelepasan neurotransmiter. Opiat memiliki efek fisiologis lain misalnya depresi pusat pernapasan medularis, menimbulkan mual, dan muntah, menyebabkan kantuk dan mempengaruhi kecepatan denyut jantung.