Posyandu Lansia PDA Surakarta

advertisement
Posyandu Lansia PDA Surakarta
Posyandu Balita itu sudah biasa, Posyandu Lansia itu baru inovasi Pimpinan Daerah
Aisyiyah (PDA) Kota Surakarta. Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia)
seperti halnya Pos Pelayanan Terpadu Bawah Lima Tahun (Posyandu Balita) tugasnya
adalah melayani secara terpadu warga masyarakat, hanya bedanya jika Posyandu Balita
seperti pada umumnya Posyandu melayani anak di bawah 5 tahun sedangkan Posyandu
Lansia melayani orang-orang lanjut usia, terutama Ibu-ibu karena pemrakarsanya
Aisyiyah.
Posyandu Lansia Aisyiyah ini di Solo termasuk berkembang pesat, saat ini sudah
berkembang 24 Posyandu Lansia Aisyiyah yang tersebar di 24 Ranting Aisyiyah di
Surakarta (Solo). Kegiatan Posyandu Lansia Aisyiyah, menurut Ketua Bagian Binkes dan
Lingkungan Hidup PDA Aisyiyah Surakarta Hj Nurhayati Suryono KD, penimbangan
berat badan, penensian tekanan darah dan pengajian serta ceramah kesehatan. Selain itu,
sebagai wadah komunikasi bagi Lansia yang memang butuh teman untuk berkomunikasi
dengan sesama Lansia.
Meskipun sekedar penimbangan dan penensian, mereka merasa diperhatikan. Apalagi
jika ada yang sakit, mereka dirujuk ke tempat pengobatan yang lebih lengkap. Biasanya
setiap Posyandu Aisyiyah bekerjasama dengan Tempat Pengobatan lain, baik itu
Puskesmas, Balai Pengobatan Aisyiyah maupun Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta. Tentunya dengan biaya pengobatan yang relatif murah, seperti yang dilakukan
Balai Pengobatan Aisyiyah Solo. Untuk periksa dan obat oleh mantri kesehatan hanya
Rp.8.000,- dan oleh dokter hanya Rp.10.000,-.
Yang lebih menggembirakan lagi bagi peserta Posyandu Aisyiyah ialah acara rekreasi
yang diselenggarakan setiap tahun sekali. Ini merupakan waktu yang ditunggu-tunggu
bagi mereka. Dan ternyata kegiatan yang demikian bisa meningkatkan gairah hidup
mereka.Dengan membiasakan mereka bersama-sama dalam kegiatan Aisyiyah, menurut
Wakil Ketua PDA Surakarta Hj Sri Jumtari Wiyono, ternyata membuat mereka terbiasa
dengan kegiatan Aisyiyah. Sehingga mereka kemudian ada yang mengikuti pengajian
Aisyiyah yang dilakukan secara rutin oleh Aisyiyah dan bahkan ada yang dengan
sukarela kemudian menjadi anggota Aisyiyah.
Pengajian Aisyiyah Surakarta, menurut Ketua Bagian Tabligh PDA Solo, Pengajian
tingkat daerah dilakukan 3 kali sebulan, Jum’at Pertama Pengajian Pimpinan, Jum’at
Ketiga Pengajian Mubalighot dan Selasa Pertama dilaksanakan Munadharah. Sedangkan
Pengajian Rutin Anggota Aisyiyah tersebar di tujuh Cabang Aisyiyah yang ada di Kota
Solo. Aisyiyah Cabang Laweyan mempunyai 10 tempat Pengajian dengan peserta 140
orang dan mubalighot 8 orang, Aisyiyah Cabang Kota Barat memiliki 14 tempat
pengajian dengan 230 peserta dan 8 mubalighot, Aisyiyah Cabang Banjarsari memiliki 7
tempat pengajian dengan 425 peserta dan 11 mubalighot, Aisyiyah Cabang Solo Utara
memilki 17 tempat pengajian dengan 625 peserta dan 22 mubalighot, Aisyiyah Cabang
Jebres memiliki 32 tempat pengajian dengan 777 orang peserta dan 21 mubalighot,
Aisyiyah Cabang Kota Bengawan dengan 35 tempat pengajian dengan 1070 peserta dan
24 mubalighot, dan Aisyiyah Cabang Solo Selatan dengan 6 tempat pengajian dengan
240 orang peserta dan 8 orang mubalighot.
Sedangkan untuk kegiatan Ekonomi, PDA Solo mempunyai Warung Telekomunikasi
(Wartel). Saat ini sedang direhap, karena selain digunakan wartel juga akan ditempati
Toko Aisyiyah. Baik Wartel maupun Toko ini menjdai satu di sisi Selatan. Selain itu,
PDA Solo juga membuka Katering. Berbagai kegiatan, baik itu seminar, rapat-rapat dan
bahkan resepsi temanten, Katering Aisiyah Surakarta siap melayaninya. Dan untuk itu,
Katering Aisyiyah Surakarta cukup berpengalaman, karena Gedung PDA Solo juga
sering digunakan untuk Resepsi Pernikahan. PDA Surakarta juga menyewakan alat-alat
perkakas pesta.
Sementara kegiatan Bagian PKS Aisiyah Surakarta, saat ini memiliki 2 buah Panti
Asuhan, Panti Asuhan Lanjut Usia Aisyiyah dan Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah.
Selain itu sejumlah amal usaha di bidang pendidikan juga dipunyai Aisyiyah Surakarta,
baik itu Taman Kanak-Kanak maupun Perguruan Tinggi (Akademi Kebidanan dan
Akademi Keperawatan). Bahkan PDA Surakarta juga memiliki Pusat Pendidikan Perawat
Balita dan Lanjut Usia yang lulusannya banyak diminati. (lut).
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 17-02
Download