Panduan Praktikum Botani Tahun Akademik 2015/2016 Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2016 PENGAMATAN JARINGAN PENGANGKUT TUJUAN Mengamati jaringan pengangkut pada tumbuhan (xylem dan phloem) dikotil dan monokotil. LANDASAN TEORI Pada tumbuhan jaringan pengangkut memegang peranan penting sebagai media transportasi unsur-unsur hara dan hasil fotosintesis. Pembuluh kayu atau xilem (dari xylem, dari bahasa Yunani kunaξυλον / Lat. xylon, yang berarti "kayu") merupakan salah satu dari dua kelompok utama jaringan pembuluh yang dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Pembuluh kayu berfungsi menyalurkan zat bahan fotosintesis dari akar ke daun. Pembuluh kayu merupakan saluran utama bagi transportasi air beserta semua substansi yang terlarut di dalamnya dari akar (dan juga bagian tubuh tumbuhan lain yang menyerap air) menuju bagian lain tumbuhan, terutama daun. Kayudibentuk terutama dari kumpulan pembuluh kayu. Pergerakan air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu (mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor penggerak utama adalahtranspirasi. Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar akibat perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar perakaran. Gaya kapilaritas hanya membantu mendorong air mencapai ketinggian tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan. Sel-sel xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida, dan serabut trakeida. Sel-sel xilem tidak memiliki protoplasma. Pada sistem pembuluh kayu ditemukan pula parenkima kayu, yang mengisi ruangruang kosong di antara pembuluh dan membantu melekatkan pembuluh-pembuluh tersebut. Trakea dapat dikatakan pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel yang dinding sel lateralnya mengalami penebalan oleh lignin (zat kayu) sedangkan bagian ujung atas dan bawahnya mengalami perforasi (pelubangan) sehingga berhubungan dengan sel-sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang. Trakeida berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga mengalami penebalan pada dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi sehingga pergerakan air seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak memiliki noktah-noktah. Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang dalam dinding sel) sempit; selnya lebih memanjang. Xylem membawa air dari dalam tanah ke seluruh ke organ tumbuhan dan di jadikan 1 sebagai energi untuk berfotosintesis. Pembuluh tapis atau floem (phloem, daribahasa Yunani φλόος / Lat. phloos, berarti "pepagan".) adalah jaringan pengangkut padatumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang berfungsi dalam transportasi hasil fotosintesis, terutama gula sukrosa, dan berbagai metabolitlainnya dari daun menuju bagian-bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, danumbi. Proses transpor ini disebut sebagaitranslokasi. Daun merupakan sumber fotosintat (source), sedangkan organ lain menjadi penampungnya (sink). Arah pergerakan zat dalam pembuluh tapis berlawanan dengan pembuluh kayu. Berbeda dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif" dalam mengatur pergerakan hara di dalamnya. Dinding sel-selnya tipis dan memiliki struktur lubang-lubang. Selsel buluh tapis dihasilkan oleh kambium pembuluh dan setelah "masak" tidak kehilangan protoplasma. Dalam sistem buluh tapis, biasanya sel-sel buluh tapis didampingi oleh sel-sel pengiring yang lebih kecil.Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak yang jauh dan bergantung pada tahap perkembangan tumbuhan. Proses yang umum dikenal sebagai aliran tekanan. Konsentrasi gula yang tinggi di daun akan bergerak ke sel-sel dengan gradien konsentrasi yang lebih rendah. Pergerakan ini dikendalikan oleh proses biokimia pada organ-organ lainnya. Sebagai contoh, perkembangan buah dan biji memerlukan energi tinggi. Proses perkembangan ini akan menarik banyak gula dan substansi-substansi yang diperlukan dari daun dan organ lainnya. Kompetisi antarorgan untuk mendapatkan pasokan energi dapat terjadi. Dalam pertanian, pemangkasan atau pengurangan banyaknya buah kerap dilakukan untuk menekan kompetisi dan menghasilkan produk dengan ukuran yang dikehendaki pasar. CARA KERJA : 1. Potonglah akar bawang dan kecambah dengan pisau / silet secara melintang.Letakan hasil potongan pada kaca objek dan berilah air. 2. Lakukan hal yang sama dengan diatas hanya saja sekarang sayatan diberikan larutan metilen blue 3. Amati dibawah mikroskop dan lihat gambar hasilnya. 4. Bandingkan kedua sayatan akar bawang dengan kecambah LEMBAR JAWABAN : 2 a. b. c. d. 3 Akar bawang Kecambah Sayatan manakah yang termasuk tumbuhan dikotil? Sayatan manakah yang termasuk tumbuhan monokotil ? Apa fungsi dari metilen blue ? Perbedaan apakah yang terdapat pada jaringan pengangkut pada tumbuhan dikotil dan monokotil ? Pengamatan Jaringan Dasar Tumbuhan Tujuan Mampu mengetahui struktur, susunan, tipe dan letak jaringan parenkim, kolenkim dan sklerenkim Teori : Jaringan dasar merupakan jaringan yang mengisi sebagian besar tumbuh tumbuhan. Fungsi utamanya adalah mengisi biomassa, menjalankan berbagai fungsi fisiologi vital, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan. Jaringan dasar tersusun oleh, parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Sel parenkim umumnya berdinding tipis, bernoktah sederhana, bentuknya polihedron dan ada beberapa yang mengandung kloroplas. Dengan bentuk polyhedron menyebabkan banyak terdapat ruang-ruang interselular. Fungsi parenkim sangat beragam, khusus untuk fotosintesis mengandung banyak kloroplas disebut klorenkim. Pada daun klorenkim dibedakan menjandi parenkim palisade dan parenkim bunga karang. Parenkim yang khusus berfungsi untuk menampum udara disebut aerenkim, umumnya dijumpai pada tumbuhan air. Terdapat aerenkim yang berbentuk khusus yang di susun oleh sel-sel berbentuk seperti bintang disebut aktinenkima. Di samping itu pada bagian penimbun dalam tubuh tanaman misalnya umbi, biji dll, dijumpai parenkima yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa gula, tepung dll. Pada tumbuhan xerofit ataupun anggrek epifit, terdapat parenkim yang berguna untuk menyimpan air. Kolenkim adalah jaringan yang memberi kekuatan yang bersifat sementara pada tumbuhan. Bagian-bagian yang mengandung kolenkim sebagai jaringan penguat yang bersifat sementara, kelak akan diganti oleh jaringan penguat yang lain. Kolenkim terdiri dari sel hidup, bentuknya memanjang dan mempunyai penebalan dinding yang tidak merata. Penebalan dindingnya mengandung pektin dan selulosa, bersifat elastik. Kolenkim terdapat pada bagian tepi batang yang masih muda dan jenis-jenis pohon yang besar atau pada batang tumbuhan herba. Dalam daun, kolenkim terdapat di tepi helai daun, tangkai daun atau tulang daun. Sel-sel kolenkim masih dapat melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Karena bentuk dan susunan yang demikian jarang dijumpai adanya ruang-ruang interselular, walaupun ada yang berukuran kecil. Ditinjau dari penebalan dindingnya, kolenkim dapat dibedakan menjadi kolenkim angular (penebalan dinding di sudut-sudut sel) dan lameral (penebalan terjadi di bagian dinding tangensial saja). Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang bersifat permanen. Sel-sel penyusun sklerenkim mempunyai penebalan dinding yang tebal dan merata. Umumnya penebalan dinding ini mengandung lignin dan lamela selulosa yang berlapis-lapis sehingga pada akhirnya sel tersebut mati. Sel-sel sklerenkim yang dindingnya tidak mengalami lignifikasi dapat terus hidup walaupun dinding tersebut sangat tebal. Karena tidak dapat melakukan pertumbuhan lagi maka sklerenkim hanya terdapat pada bagian tumbuhan yang telah dewasa. 4 Struktur, bentuk, asal, perkembangan dan letak sklerenkim sangat bervariasi. Berdasarkan pada bentuk selnya, sklerenkim dibedakan menjadi dua macam jaringan yaitu serat dan sklereid. Namun kenyataan sering dijumpai bentuk yang sulit dibedakan, dalam kasus seperti ini digunakan istilah serat sklereid. Disebut serat bila selnya memanjang dan meruncing pada kedua ujungnya karena dinding serat tersebut tebal menyebabkan lumen sel sangat sempit dan hanya berwujud garis di tengah sel. Pada sayatan melintang serat-serat tersebut berbentuk poligonal. Serat umumnya dijimpai mengelompok sebagai jaringan penguat pada korteks, perisikel, floem dan xilem. Sklereid atau sel batu disebut demikian bila sel sklerenkim tersebut pendek dan membulat pada kedua ujungnya. Pada dinding yang sangat tebal tersebut terdapat saluran-saluran noktah yang bercabang-cabang ataupun tidak. Tempurung kelapa seluruhnya disusun dari sklereid. Hasil yang diharapkan Mahasiswa mampu untuk mendeskripsikan - Parenkim - Kolenkim - Sklerenkim Beserta fungsinya pada tumbuhan Cara Kerja: A. Sayatan melintang pada kentang Solanum tuberosum L Struktur dan bentuk parenkim yang paling umum didapati pada umbi kentang. Jaringan yang berdinding tipis dengan ruang-ruang interselular serta bentuk sel yang hampir bulat pada penampang melintang dan memanjang merupakan bentuk umum parenkim pada korteks. Ambillah gambar yang anda amati lalu lengkapi bagian-bagiannya. Sayatlah korteks kentang secara transversal (melintang) dan amati di bawah mikroskop dengan menggunakan medium air. Gambarlah strukturnya B. Sayatan melintang tangkai Seledri Apium graveolens L Pada sayatan melintang tangkai daun seledri terlihat kelompok berkas kolenkim. Dinding sel kolenkim tampak mengkilat. Karena dinding sel kolenkim tidak mengandung lignin, maka pengamatan cukup dengan medium air. Amati struktur kolenkim serta jaringan korteks yang ada di sekitar kolenkima. Perhatikan perbedaan struktur kedua macam jaringan dan ambillah gambar yang anda amati lalu lengkapi bagianbagiannya. C. Sayatan melintang pada buah pir (Pyrus sp L) 5 Pada buah pir terdapat Sklerenkim dan Sklereid ( Sel batu ). Sel batu pada buah pir berbentuk Brakisklereid Pada umumnya terdiri dari satu lapis sklerenkim. Ciri – cirinya yaitu selnya mati, bentuknya bulat, kotak, dindingnya mengalami penebalan sekunder yang mengandung lignin pada seluruh dindingnya, memiliki sifat yang elastis dan juga memiliki sklereid ( sel batu ). Amati dan ambilah gambarnya. Lembar jawaban: A. Gambar sayatan melintang pada kentang (Solanum tuberosum L) a. Deposit apakah yang terdapat pada sel parenkim kentang ? b. Apakah fungsi jaringan parenkim pada kentang ? B. Gambar sayatan melintang pada tangkai seledri (Apium graveolens L) 6 a. Jelaskan bagian jaringan pada seledri ? b. Jaringan kolenkim apakah yang terdapat pada seledri? C. Gambar sayatan melintang pada buah pir (Pyrus sp L) a. Tunjukan sklerenkim dan sklereid pada buah pir b. Sklereid pada buah pir berbentuk ? 7