HUBUNGAN HUKUM DALAM PERJANJIAN EMISI SAHAM ANTARA PENJUAL SAHAM DAN PEMBELI SAHAM DALAM PASAR MODAL INDONESIA Oleh : Mieke Yustia Ayu Ratnasari ,S.H.,M.H.1 Abstract Capital Market which is in foreign term is often referred as by capital market intrinsically represent an activity form bringing into contact between fund buyer and seller. While place where the fund to sales referred with " effect exchange". Fund which to sales itself utilized to support development of is effort on a long term. In effect exchange of there are activity to bring into contact some party having importance in fund sales. In capital market also there are contractual terms from various party which must be transparent looked to be, so that will become clear between rights and obligations of each party. Keyword : agreement of share emission, emiten and investor, Indonesia capital market A. Pendahuluan Sebenarnya Salah satu pelaku pasar modal yang berhubungan erat dengan pengelolaan dan transaksi efek adalah perusahaan efek. Perusahaan efek dalam melakukan kegiatan usahanya adalah sebagai penjamin efek, perantara pedagang efek dan atau manager investasi yang terlebih dahulu harus memperoleh izin usaha. Perusahaan efek yang bertindak sebagai penjamin efek sesuai dengan Pasal 1 butir 17 UUPM No. 8/1995 adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang terjual. 1 Dosen Universitas Tulang Bawang Lampung emiten dapat saja menerbitkan efek tanpa menggunakan jasa penjamin emisi (underwriter), namun karena proses emisi memerlukan prosedur yang sangat rumit maka diperlukan pengetahuan spesifik dan memperoleh karenanya asistensi penjamin emisi emiten dengan dapat menunjuk efek. Underwriter juga menjamin laku atau tidaknya penjual efek. Dengan kedudukannya seperti inilah underwriter berada dalam posisi yang sangat berisiko yaitu kemungkinan adanya risiko kerugian apabila efek yang diemisikan oleh Emiten dari kontrak atau perjanjian. Digunakan kata tidak laku terjual. “atau” diantara “kontrak” dan “perjanjian” Dalam penjaminan dalam pasar menunjukkan bahwa pembuat undang- modal, dilakukan oleh perusahaan penjamin undang menganggap bahwa kedua istilah emisi dengan emiten untuk melakukan tersebut mempunyai arti sama.2 penawaran umum demi kepentingan emiten. Pembuat Pasal beberapa pihak persetujuan yang mana “suatu persetujuan underwriter dalam melakukan kewajibannya adalah suatu perbuatan dengan mana satu sebagai penjamin emisi. Komitmen dan hal- orang atau lebih”. Dari pengertian tersebut hal lain yang berkenaan dengan emisi saham dapat tersebut merupakan hubungan hukum antara dua komitmen dituangkan kewajibannya dalam sebagai dari melakukan penjamin emisi. KUH disimpulkan Perdata dalam Perlu diketahui bahwa secara teoritis ada masa 1313 undang-undang bahwa disebut perikatan pihak atau lebih dan perikatan merupakan Komitmen dan hal-hal lain yang berkenaan hubungan hukum dengan emisi saham tersebut dituangkan lebih yang menimbulkan pada satu pihak dalam suatu agreement yang lazim disebut adalah hak dan pada pihak lainnya adalah dengan Perjanjian kewajiban. Penjamn Emisi Efek. Perjanjian ini dibuat antara pihak emiten dengan pihak Perusahaan Penjamin Emisi. Membicarakan tentang Melihat antara dua pihak atau peranan dan fungsi underwiter tersebut maka dapat dikatakan perjanjian bahwa sukses tidaknya suatu emisi efek yang dibuat para pihak dalam mekanisme sangat tergantung kepada kemampuan dan pasar modal, khusunya perjanjian yang dibuat pengalaman penjamin efek (underwriter) di antara emiten dan underwriter, tidak dapat dalam memasarkannya di pasar modal. dilepaskan dari ketentuan yang diatur dalam 2 Bab II Buku II tentang perikatan yang lahir J. Satrio, Hukum Perjanjian (Perjanjian Pada Umumnya), Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1992, Hal 19. Sebagai pihak yang menjembatani kepentingan emiten dan investor yaitu bertemunya penawaran dan permintaan di C. PEMBAHASAN I. Hubungan Hukum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek pasar modal, beserta segala resiko kerugian Kegiatan pasar modal adalah yang mungkin diterimanya karena adanya kegiatan bisnis yang sangat kompleks dan kewajiban hukum untuk menjamin terjual sarat dengan persoalan-persoaan ekonomis dan tidaknya emisi saham yang ditawarkan dan yuridis. Kompleksitas persoalan yang ada pihak emiten, maka penting untuk dikaji dalam lebih banyaknya mendalam tentang hak-hak dan pasar modal disebabkan kepentingan yang begitu saling kewajiban underwriter di satu sisi dan pihak berhadapan dan besarnya obyek transaksi emiten di sisi lainnya dalam yang harus menjadi perhatian dari berbagai hubungan hukumnya pada mekanisme pasar modal pihak. Indonesia. Karenanya sangat menarik apabila kepentingan di pasar modal, sektor yuridis dalam penulisan ini dibahas hubungan hukum menjadi suatu kebutuhan yang sangat vital antar karena dalam mengatur mekanisme pasar modal kedudukan underwriter sangat penting bila sehingga tercapai unsur ketertiban, keadilan dikaitkan dengan kepentingan emiten dalam dan kepastian hukum di pasar modal. emiten dan underwriter, kegiatannya di pasar modal. Dengan begitu banyaknya Emiten adalah pihak yang paling berkepentngan dalam keberadaan suatu bursa B. PERMASALAHAN efek. Emiten adalah pihak yang melakukan Berdasarkan uraian diatas maka penawaran umum. Penawaran umum adalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai suatu kegiatan penawaran efek kepada berikut : Bagaimana pengaturan hubungan masyarakat berdasarkan tata cara yang telah hukum dalam perjanjian emisi saham antara diatur dalam hukum Pasar Modal. Tujuan penjual saham dan pembeli saham dalam emiten menawarkan efek kepada masyarakat mekanisme pasar modal Indonesia? adalah dalam rangka menggalang dana murah dari masyarakat melalui pasar modal untuk seberapa besar saham yang ditawarkannya dimanfaatkan terjual. Namun di sisi lain guna merestukturisasi dan mengembangkan bisnisnya. akibat hukum perjanjian tersebut, secara yuridis akan Untuk memperoleh landasan yuridis memberikan implikasi adanya kewajiban- dalam melakukan kegiatan di pasar modal kewajiban hukum yang harus dipenuhi oleh dalam rangka penawaran umum tersebut, penjamin emisi efek. Hubungan hukum emiten harus melakukan berbagai proses perjanjian antara emiten dan penjamin emisi tahapan yang sangat panjang dan rumit, baik efek ini penting untuk dibahas agar terjadi proses ekonomis maupun yuridis. Guna keseimbangan anatara kepentingan emiten di melengkapi ketentuan- satu sisi dan kepentingan penjamin emisi efek ketentuan yang disyaratkan oleh hukum pasar di sisi lainnya. Dengan adanya keseimbangan modal, emiten akan bekerja sama dengan kepentingan yang diatur dalam hubungan berbagai pihak yang turut membantu emiten hukum perjanjian akan terjalin kerjasama dalam proses tahapan tersebut salah satunya yang saling menguntungkan satu dengan adalah penjamin emisi efek. yang lainnya. dan memenuhi Penjamin emisi efek adalah piahak II. Sifat dan Dasar Hubungan Hukum yang membuat kontrak dengan emiten dalam Membahas tentang perjanjian, rangka penawaran umum bagi kepentingan khususnya perjanjian antara pihak emiten emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk dengan membeli sisa efek yang tidak terjual.3 Dengan adanya perjanjian/kontrak ini, pihak underwriter, tidak bisa dilepaskan dari ketentuan yang diatur dalam Bab II Buku ke III KUH Perdata tentang Perjanjian. emiten akan memperoleh jaminan bahwa Asas-asas perjanjian yang dianut penawaran saham yang akan dijual melalui dalam dalam KUH Perdata adalah perjanjian penawaran umum memperoleh kepastian dengan sistem terbuka, maksudnya adalah siapapun dapat mengadakan suatu ikatan 3 Lihat Pasal 1 angak 17 Undang-undang RI No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal tanpa terkecuali asalkan memenuhi kriteria pasal 1320 KUH Perdata yang selengkapnya tidak mengikat pihak ketiga yang berada di berbunyi sebagai berikut : luar perjanjian.4 Untuk sahnya suatu perjanjian harus Dari pasal 1338 KUH Perdata memenuhi 4 (empat) syarat : tersimpul asas hukum perjanjian yang sangat 1.sepakat mereka mengikatkan dirinya ; mendasar bahwa “janji itu bersifat mengikat” 2.kecakapan untuk membuat suatu perikatan ; dan janji itu menimbulkan “hutang” yang 3.suatu hal tertentu ; harus dilaksanakan pemenuhannya. Bila janji 4.suatu sebab yang halal. saja (sebagai unsur Pasal 1320 KUH Perdata) Disamping itu pada Pasal 1338 KUH mengikat, maka Perdata dinyatakan bahwa “suatu perjanjian memiliki unsur atau ciri “konsensual” berlaku sebagai undang-undang”. Maksudnya terlebih akan menimbulkan akibat-akibat adalah bila suatu perjanjian telah dibuat hukum tertentu yang harus dilaksanakan oleh secara sah yakni tidak bertentangan dengan para undang-undang”. Maksudnya adalah bila perjanjian tersebut. pihak suatu yang perjanjian yang menyelenggarakan suatu perjanjian telah dibuat secara sah yakni Lebih jauh lagi dihubungkan dengan tidak bertentagan dengan undang-undang, Pasal 1337 dan 1320 KUH Perdata akan maka perjanjian itu mengikat kedua belah tersimpul adanya asas hukum perjanjian yang pihak dan tidak dapat ditarik kembali, kecuali sangat dengan persetujuan kedua belah pihak atau berkontrak. berdasarkan alasan-alasan yang telah ditetapkan undang-undang. penting Dengan yaitu asas kebebasan adanya asas kebebasan berkontrak, setiap orang atau para pihak Dengan dibuatnya perjanjian oleh bebas melakukan dan menutup suatu kontrak, para pihak, sekan-akan menetapkan undang- mengatur isi suatu perjanjian yang akan undang bagi mereka sendiri dan perjanjian itu diperjanjikan dan akan mengikat bagi para 4 Satrio, Hukum Perjanjian, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992, Hal 358. pihak, bahkan dapat pula diperjanjikan bahwa diantara para pihak tidak bertanggung jawab dalam dikehendaki. batas-batas tertentu saja. Terhadap kebebasan 4. Asas persamaan hak ; berkontrak seperti ini diakui keberadaanya para pihak sepanjang yang Asas ini menempatkan para pihak sepanjang perjanjian itu tidak bertentangan dalam dengan kesusilaan, ketertiban umum dan perbedaan warna kulit. Kedua belah pihak undang-undang.5 menghormati satu sama lain sebagai ciptaan Ada beberapa asas kebebasan berkontrak lainnya disamping yang ada persamaan derajat, tidak ada Tuhan. 5. Asas kepastian hukum ; dalam hukum perjanjian. Asas-asas tersebut Perjanjian sebagai suatu figur hukum adalah sebagai berikut6: harus 1. Asas Konsensualisme ; Kepastian hukum ini terungkap dari kekuatan Asas ini menunjukkan bahwa setiap orang diberi kesempatan untuk menyatakan keinginannya unuk menciptakan perjanjian. 2. Asas Kepercayaan ; mengandung kepastian hukum. mengikat perjanjian yaitu sebagai undangundang bagi para pihak. Dari paparan diatas dapat dimengerti bahwa hubungan hukum antara emiten dan Seorang yang mengadakan perjanjian underwriter adalah didasarkan atas perjanjian dengan pihak lain harus dapat menumbuhkan yang bersumber dari kepentingan masing- kepercayaan diantara kedua belah pihak masing pihak. Emiten memperoleh kepastian bahwa satu sama lain akan memenuhi terhadap rencana penawaran emisi sahamnya, prestasinya di kemudian hari. sedangkan underwriter memperoleh imbalan 3. Asas kekuatan mengikat ; jasa/prestasi yang diberikan oleh emiten. Terikatnya para pihak pada apa yang III. Subyek dan Obyek Hukum diperjanjikan mempunyai kekuatan mengikat Subyek 5 6 Lihat Pasal 1337 KUH Perdata Lihat, Pasal 1337 KUH Perdata menyelenggarakan hukum yang perjanjian penjaminan emisi efek adalah emiten dan underwriter. kerugian maka underwriter akan mempelajari Kedudukan sejajar dulu kemampuan emiten dan kemampuan dengan emiten, dalam artian hubungan pemodal yang akan membeli efek yang hukum tersebut terselenggara karena masing- ditawarkan tersebut. hukum underwriter masing pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian dengan maksud-maksud tertentu. Keberadaan underwriter dalam mengadakan kontrak dengan emiten tidak Dalam praktek penjamina emisi, secara umum dikenal 4 (empat) type penjamin emisi sebagai berikut 7: 1. Full/Firm Commitment (Kesanggupan selalu bersifat tunggal, dalam pengertian Penuh) pihak underwriter bisa bersama-sama dengan Underwriter model ini mengambil underwriter lainnya secara bersama-sama resiko terlibat dalam perjanjian penjaminan emisi menyatakan akan membeli sebagian atau efek tersebut. sepenuhnya terhadap efek yang tidak laku Adanya underwriter lebih dari satu ini bertujuan sindikasi apabila Namun untuk pengambilan membentuk resiko demikian, underwriter penawaran kepada pemodal secara umum. 2. Best Effort Commitment (Kesanggupan terjadi kerugian secara bersama. walaupun Pihak dengan harga yang sama dengan harga suatu sehingga penuh. terbaik) pihak Disini isi perjanjian hanya menuntut underwriter yang berhadapan dengan emiten underwriter agar berusaha sebaik mungkin dalam perjanjian penjaminan emisi ini tetap menjual efek perusahaan agar laku semuanya. satu pihak saja. Bila pada akhir masa penjualan ada efek yang Obyek hukum yang diperjanjikan dalam perjanjikan dalam perjanjian tidak laku maka akan dikembalikan lagi pada emiten. Disini tidak ada kewajiban penjaminan emisi efek ini adalah efek yang 7 akan ditawarkan emiten di bursa efek. Karena efek yang ditawarkan mengandung resiko Marzuki Usman, dkk. ABC Pasar Modal Indonesia, Kerjasama Antara Institut Bankir Indonesia dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indoneisa, Jakarta, 1994, Hal 3 underwriter untuk membeli efek yang tidak hubungan hukum perjanjian antara emiten laku tersebut. dan underwriter bersumber dari perundang- 3. Standby Commitment (Kesanggupan siaga) undangan berbagai bidang antara lain (1) Bila ada efek yang tidak laku setelah Kitab Undang-undang Hukum Perdata, (2) akhir masa penjualan maka underwriter akan Undang-undang RI No. 8 Tahun 1995 bersedia membeli efek tersebut hanya saja Tentang Pasar Modal, (3) UU RI No. 1 harganya dibawah harga penawaran umum. Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. 4. All or None Commitment (Kesanggupan semua atau tidak sama sekali) Ketentuan terhadap syarat perjanjian antara emiten dan underwriter sehubungan Underwriter akan berusaha menjual dengan diselenggarakannya perjanjian emisi efek yang ditawarkan emiten sampai laku efek harus memenuhi persyaratan semua, tetapi bila efek yang ditawarkan tidak sebagaimana diatur dalam Bab II Buku ke-III laku semuanya maka transaksinya dibatalkan. KUH Perdata tentang Perikatan. Dari uraian diatas jelaslah bahwa Hubungan hukum yang dibuat antara dalam perjanjian penjaminan emisi efek emiten dengan underwriter didasarkan atas antara sangat perjanjian yang bersifat terbuka. Emiten dan mereka underwriter secara bebas bisa menentukan emiten bergantung dan dari underwriter kesepakatan bersama. Masing-masing resiko yang akan kehendaknya dihadapi secara transparan telah dibicarakan mengadakan sehingga asalkan didasarkan atas adanya unsur-unsur segala sesuatunya dapat dipertanggung jawabkan oleh masing-masing hubungan hukum untuk tersebut untuk sahnya suatu perjanjian yaitu :8 pihak. Untuk sahnya suatu perjanjian harus IV. Syarat Hubungan Hukum perjanjian Mengenai persyaratan yuridis bagi suatu masing-masing perusahaan hubungan hukum dalam perjanjian, memenuhi empat syarat yaitu : 1. Sepakat mereka mengadakan khususnya yang mengikatkan dirinya ; 8 Lihat, Pasal 1320 KUH Perdata 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan ; adalah suatu perusahaan efek yang harus memperoleh izin Bapepam. 3. Suatu hal tertentu ; Setelah memenuhi syarat ini barulah 4. Suatu sebab yan halal. Karenanya untuk secara yuridis diizinkan terjadinya mengadakan hubungan hukum perjanjian hubungan hukum perjanjian antara emiten penjaminan efek dengan emiten. Demikian dengan underwriter dalam menyelenggarakan juga dengan emiten, sebelum diperbolehkan perjanjian emisi melakukan kesepakatan syarat underwriter efek harus kedua belah didasarkan pihak dan memenuhi penawaran beberapa umum harus persyaratan yuridis kedudukan hukum masing-masing pihak diantaranya adalah melaksanakan kewajiban adalah sejajar. menyampaikan pernyataan pendaftaran Disamping itu, hubungan hukum antara kepada Bapepam. Setelah syarat ini dipenuhi emiten dan underwriter harus didasarkan atas barulah emiten boleh mengadakan hubungan prinsip adanya kebebasan berkontrak, yaitu hukum setiap orang atau para pihak (dalam hal ini underwriter. perjanjian emisi efek dengan emiten dan undewriter) bebas melakukan dan Hubungan hukum antara emiten dan menutup suatu kontrak, mengatur isi suatu underwriter dalam perjanjian emisi efek perjanjian, bahkan dapat pula diperjanjikan menimbulkan hak dan kewajiban antara bahwa para pihak tidak bertanggung jawab masing-masing terhadap kerugian yang timbul atau hanya kemungkinannya terjadi suatu kerugian yang bertanggung jawab dalam batas-batas tertentu mungkin timbul akibat adanya perjanjian saja. tersebut maka UUPM telah memberikan Sedangkan persyaratan yang diatur dalam pihak. Karena besar instrument hukum yang memberikan hak hukum pasar modal (UU. No. 8/ 1995 tentang kepada pihak Pasar Modal) menegaskan bahwa underwriter memanfaatkan yang pasal dirugikan 111 UUPM dengan yang perumusan selengkapnya sebagai berikut : Setiap pihak yang menderita 2. debitur dapat menduga akibatnya : kerugian sebagai akibat dari pelanggaran atas undang-undang ini dan atau a. dalam arti peraturan sebagai pelaksananya dapat menuntut ganti memiliki yang objektif, yaitu manusia normal pada umumnya dapat menduga akibatnya. tuntutan yang serupa terhadap pihak atau b. Dalam arti yang subjektif, yaitu pihak-pihak yang bertanggung jawab atas sebagai seorang ahli dapat menduga pelanggaran tersebut. akibatnya. Pasal 111 UUPM ini dapat dijadikan dasar gugatan apabila salah satu pihak dalam perjanjian penjaminan emisi 3. dapat dipertanggungjawabkan yaitu debitur adalah dalam keadaaan cakap. tersebut Sedangkan menurut Satrio, ada 3 melakukan pelanggaran terhadap hukum (tiga) wanprestasi sebagai berikut : 10 pasar 1. tidak memenuhi prestasi sama sekali ; modal yang menyebabkan pihak lainnya menderita kerugian. 2. terlambat memenuhi prestasi sama sekali Disamping itu, tuntutan ganti rugi 3. memenuhi prestasi secara tidak baik. oleh para pihak yang mengadakan perjanjian penjaminan efek diajukan dapat menuntut ganti kerugian kepada debitur berdasarkan terbukti adanya “wanprestasi” dengan membuktikan unsur-unsur kesalahan dimana sebagai diuraikan diatas. Akibat adanya salah memenuhi kesalahannya juga satu dapat Bagi pihak-pihak yang dirugikan pihak kewajibannya sndiri. Untuk tidak dapat karena menentukan wanprestasi hukum bagi memberikan debitur akibat atau pihak secara yang adanya kesalahan, Patrik memberikan 3 (tiga) melakukan kesalahan terhadap perjanjian criteria sebagai berikut :9 emisi 1. perbuatan yang dilakukan debitur dapat pemaksaan disesalkan : perikatan, adanya 9 10 Purwahid Patrik, Dasar-dasar Hukum Perikatan, Mandar Maju, Bandung, 1994, Hal 10 efek sebagai berikut : adanya hukum untuk memenuhi pemenuhan perikatan J. Satrio, Hukum Perjanjian, Citra Aditya Bakti, bandung, 1992, Hal 15 sekaligus ganti kerugian, bisa membatalkan hakekatnya merupakan suatu bentuk kegiatan perjanjian dengan ganti kerugian. yang mempertemukan antara penjual dan Karenanya pada prinsipnya terhadap kerugian bagi para pihak pembeli dana. Sedangkan tempat dimana yang dana tersebut diperjualbelikan disebut dengan menyelenggarakan perjanjian penjamin emisi “bursa efek”. Dana yang diperjualbelikan itu efek secara yuridis dapat melakukan tuntutan sendiri berdasarkan ketentuan yuridis baik yang pengembangan usaha dalam jangka panjang. diatur dalam Kitab-kitab Hukum Perdata Di dalam bursa efek terdapat aktifitas yang maupun UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar mempertemukan Modal. mempunyai kepentingan dalam jual beli dipergunakan untuk beberapa menunjang pihak yang dana. Di dalam pasar modal pula terdapat D. PENUTUP hubungan-hubungan hukum dari berbagai 1. Kesimpulan pihak yang harus kelihatan transparan, Pasar Modal yang dalam istilah asing sehingga akan menjadi jelas antara hak dan sering disebut dengan capital market pada kewajiban untuk 2. Saran Berdasarkan hal tersebut masing-masing kepentingan para pihak. pihak yang diatas, mengadakan perjanjian, juga penting bagi dituntut adanya transparasi yuridis dari pihak ketiga, khususnya bagi para calon hubungan-hubungan hukum tersebut yang investor yang akan menanamkan investasinya berarti juga transparasi dalam mewujudkan di pasar modal. Dengan adanya transparasi hubungan-hubungan hubungan hukum sebagai hukum antar berbagai instrument pengaturan kepentingan yang tersebut sangat mengambil kompleks. Termasuk transparasi hubungan-hubungan hukum bukan hanya akan memudahkan keputusan pihak masyarakat investasinya. Daftar Pustaka J. Satrio, Hukum Perjanjian (Perjanjian umumnya), Pada Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1992 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Aditya Hukum), Bhakti, Citra Bandung, 1996 Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bansung, 1994 Marzuki Usman dkk, ABC Pasar Modal Indonesia, Institut Bankir Indonesia dengan ESEI, Jakrta, 1994 Purwahid Patrik, Dasar-dasar Hukum Perikatan, Mandar Maju, Bandung, 1994 KUH Perdata UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal