Pleno Kasus 1 Kelompok 1A Rizki Agusmai Isnaini Hafizah Darfirizan Seprika Novia Desi Yana Lisa Helledy Ayie Rizkyna Eddya Sesria Nasution Samirotul Qulbi Andini Hidayani Dalimunthe KELUAR FLEK DARI KEMALUAN Ny. W berusia 27 tahun datang ke dokter karena tidak datang bulan, menurutnya seharusnya ia haid 3 minggu yang lalu. Ia sudah menikah sejak 4 tahun yang lalu, dan belum dikaruniai anak. Ia tidak berani periksa dengan alat tes hamil karena ia sudah sering telat haid namun ternyata hasilnya negatif. Ia sangat berharap dapat hamil, namun sejak tadi pagi, keluar flek merah kehitaman dari kemaluannya. Ia sangat khawatir karena sebelumnya pernah dikuret akibat blighted ovum dan baru saja adik perempuannya meninggal saat operasi karena janinnya tidak tumbuh di dalam rahim. Dari pemeriksaan fisik, dokter tidak dapat meraba tinggi fundus uteri, namun dokter harus memeriksa lebih lanjut untuk memastikan kehamilan/tidak dari Ny. W. Jump 1 Terminologi 1) 2) 3) 4) 5) Kuretase tindakan untuk mengeluarkan jaringan (janin, tumor, selaput rahim) dari dalam rahim. Blighted ovum sel yang berkembang kantung kehamilan namun embrionya tidak berkembang. Biasanya terjadi pada trimester I dan memiliki gejala orang hamil. Kehamilam (gestasi, gravidarum) masa dari pembuahan sel telur oleh sel spermaterjadinya kehamilan. TFU tinggi fundus yang berkembang/membesar karena kehamilan, ukurannya dapat menunjukkan usia janin. Janin yang tidak tumbuh dirahim janin yang berkembang di luar rahim, seperti pada rongga perut, indung telur, tuba falopi. Keyword • • • • • • • • • • NY. W 27 tahun Telat haid 3 minggu yang lalu Sudah menikah 4 tahun, belum punya anak Sering terlambat haid Riwatar gestasi = 1 Keluar flek merah kehitaman dari kemaluan Pernah kuret akibat blighted ovum FU tidak teraba Tes kehamilan (-) Adik perempuan meninggal → operasi akibat janin tidak berkembang Jump II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Kapan seseorang dikatan hamil, dan apa saja tanda tidak pasti dan tanda pasti kehamilan? Mengapa Ny. W mengalami keluar flek merah kehitaman dari kemaluan? Apa kemungkinan diagnosis yang dialami Ny. W dan bagaimana mekanisme Ny. W tidak haid 3 minggu? Apakah ada hubungan tindakan kurektase sebelumnya dengan keluhan sekarang? Bagaimana tindakan untuk memastikan diagnosis? Apakah blighdet ovum dapat terjadi 2 x, dan faktor apa saja yang mempengaruhi blighted ovum? Bagaiman a mekanisme blighdet ovum? apakah ada hubungan keluhan Ny. W dengan riwayat kehamilan ektopik pada adik perempuannya? Mengapa dokter melakukan pemeriksaan TFU, dan hasilnya tidak teraba FU nya? Apasaja indikasi untuk dilakukannya kurektase? Apakah ada hubungan antara flek merah kehitaman dengan siklus haid yang tidak teratur? Apakah blighdet termasuk dari abortus dini? Apa sajakah klasifikasi dari abortus? Bagaimana interpretasi dari test pack? Apa saja komponen urin yang di deteksi oleh urin? Jump III BRAINSTORMING JUMP IV Mekanisme Telat Haid Pemeriksaan Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Blighted Ovum K. Ektopik Molahidatinosa Abortus kehamilan Diagnosis Banding Kelainan Amenore Pseudosiesis JUMP V 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tanda-tanda kehamilan. 2. Mengetahui pemeriksaan untuk kehamilan. 3. Menjelaskan kelainan-kelainan pada kehamilan yang diperoleh dari data anamnesis, p. Fisik, p. Penunjang, fakres, patogenesis yang mengakibatkan perdarahan pervaginam. 4. Menjelaskan mekanisme telat haid. 5. Menjelaskan diangnosis banding telat haid pada kehamilan. 6. Menjelaskan mekanisme flek merah kehitaman dari pervaginam. ALAT TEST KEHAMILAN • Pemeriksaan USG • Pemeriksaan Darah: Kadar hCG • Test Pack : mengukur hCG. Akurasi 97%-98%. Tanda dan Gejala Kehamilan Tidak pasti (Presumtif) Kemungkinan (Probabillity) Tanda Pasti Kehamilan • Amenorea • Mual, muntah • Menginginkan makanan tertentu • Syncope • Kelelahan • Payudara terasa penuh • Sering mixi • Konstipasi / obstipasi • Hiperpigmentasi kulit • Epulis • varises • • • • • • • Gerakan janin dalam rahim • Denyut jantung janin • Bagian-bagian janin • Kerangka janin • Striae gravidarum Pembesaran perut Tanda hegar Tanda goodel Tanda chadwicks Tanda picaseck Kontraksi braxton hicks • Teraba ballotement • Plano test positif Usia Kehamilan Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri 22-28 minggu 24-25 cm 28 minggu 26,7 cm 30 minggu 29,5-30 cm 32 minggu 29,5-30 cm 34 minggu 31 cm 36 minggu 32 cm 38 minggu 33 cm 40 minggu 37,7 cm DIAGNOSIS BANDING AMENORHEA PSEUDOSIESIS Dinding dalam uterus (endometrium) tidak luruh Tidak termasuk tanda pasti kehamilan karna dapat terjadi pada beberapa penyakit kronik, tumor hipofise, perubahan faktor lingkungan dan malnutrisi Kumpulan tanda-tanda kehamilan pada wanita yang tidak hamil Adanya gangguan emosional/pengaruh jiwa yang ingin sekali hamil Tanda : - Amenorea - Mual muntah - Pembesaran payudara - Perut tampak membesar - Dirasakan gerakan janin - Plano test bisa positif - Pada pemeriksaan kehamilan tidak ditemukan tanda pasti kehamilan Anamnesis Pem. Fisik Pem. Penunjang • Hormon ↑ β hCG, ↓ progesteron Kehamilan • Amenore • Pemeriksaan (< 5 ng/mL) Ektopik • Nyeri perut vaginanyeri goyang • Hemogram leukositosis hingga bawah mendadak portio, serviks tetutup, 30.000/µL • Darah menetes cavum douglas menonjol, • Palpasiuterus sedikit membesar, nyeri abdomen Blighted Ovum • Amenore • Gejala-gejala kehamilan (+) Molahida • Amenore, gejala kehamilan(+) tidosa Mual muntah hebat dan nyeri perut • Perdarahan pervaginam (darah coklat keluar gelembung) • USGtrasfagina sonografi ( katong gestasi diluar uterus) • Kuldosentesis darah mengandung fragmen bekuan darah atau darah yang tidak membeku (hemoperitoium ec KE) USG kantong kehamilan yang kosong • Palpasi ukuran uterus lebih besar dari kehamilan normal dan tidak teraba gerak janin intrauterin. • Auskulasi bunyi jantung janin tidak terdengar • USG : M. Komplite gambaran khas seperti sarang tawon. M. Partial terdapat gambaran janin dan sarang tawon. • β hCG sangat meningkat • MRI jelas terlihat jaringan molahidatidosa Abortus Iminens • Perdarahan sedikit • Nyeri abdomen sedang Abortus Insipien • Perdarahan • Palpasi Uterus USG sedang–banyak normal • Nyeri abdomen • Pemeriksaan vagina hebat serviks terbuka, • Demam ekspulsi (-) masih dalam cavum uteri dan dalam proses pengeluaran • Palpasi Uterus normal • Pemeriksaan vagina serviks tertutup, ekspulsi (-) • Palpasi Uterus normal Abortus • Perdarahan • Pemeriksaan vagina Inkompletus hebat • Nyeri abdomen serviks terbuka, ekspulsi sebagian hebat Abortus kompletus • Palpasi Uterus lebih • Perdarahan kecil sedikit • Nyeri abdomen • Pemeriksaan vagina serviks tertutup, terdapat sedikit/ tidak • Spekulumperdarahn pervagina, OUI masih tetutup, hasil konsepsi masih utuh. • Sonografi intravaginam • HCG& progestin (+) USG kantong gestasi tidak utuh, terdapat sisa hasil konsepsi, endometrium tipis dan ireguler • Test kehamilan (-) • USG uterus kosong Faktor Predisposisi & Etiologi Vili khorialis terlepas dari desidua Abortus Imminens (mengancam) Abortus Insipiens Abortus Inkomplete Abortus Komplete Hasil konsepsi terlepas sedikit dari endometrium Hasil Konsepsi terlepas sebagian dari endometrium Hasil konsepsi terlepas dan sebagian hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri Seluruh Hasil Konsepsi telah keluar dari cavum uteri P.D terbuka sedikit dan infiltrasi sel-sel inflamasi P.D terbuka banyak dan infiltrasi sel-sel inflamasi dalam jumlah besar P.D terbuka banyak sedangkan infiltrasi sel-sel inflamasi < Abortus Insipiens Perdarahan sedikit karena diikuti oleh resolusi cavum uteri Kontraksi uterus ringan dengan perdarahan sedikit Kontraksi uterus hebat, serviks terbuka dan terjadi perdarahan hebat Kontraksi uterus kuat dan perdarahan banyak (tidak sebanyak pada Abortus Insipiens) Faktor predisposisi & Etiologi Nidasi zigot tidak terjadi di cavum uteri (tersering pada salping) Vili khorialis menembus endosalping hingga ke mesosalping Hasil konsepsi berkembang Abortus kedalam lumen tuba (pars ampularis) Pengeluaran hasil konsepsi tidak sempurna KET terkompromi Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi Perdarahan Hematokel Rektouterina PERDARAHAN PERVAGINAM PADA KET Hasil konsepsi berkembang di abdomen (usus,ligamen) Plasenta meluas ke abdomen Hasil konsepsi masih diselubungi amnion dan plasenta Ruptur Tuba Pars isthmica (sempit), ruptur lebih cepat Pars intertialis, ruptur dalam 8-16 minggu Ruptur a.uterina & a.ovarica Perdarahan ke dalam rongga abdomen Perdarahan intrauterine Darah terkumpul pada cavum douglass Mortalitas tinggi PERDARAHAN PERVAGINAM PADA BLIGHTED OVUM Faktor predisposisi dan Etiologi Unsur janin tidak berkembang sama sekali Plasenta terbentuk tanpa janin didalamnya dan mensekresikan HCG Muncul tandatanda kehamilan Abortus Spontan Perdarahan bercak PERDARAHAN PERVAGINAM PADA MOLA HIDATIDOSA 2 sel sperma atau reduplikasi satu sperma (46 kromosom total) membuahi satu sel telur (23 kromosom) 69 kromosom (triploid) Mola Hidatidosa Parsial (MHP) Janin abnormal dan plasenta tumbuh melampaui janin) Faktor predisposisi dan Etiologi Kelainan kromosom pada sel sperma dan ovum Perdarahan intermitt pd kehamilanen atau terus menerus < 12 minggu P.D rentan dan akhirnya ruptur Sel sperma membuahi sel telur yang tidak memiliki materi genetik Terjadi replikasi haploid sperma tetapi Materi genetik yang ada terlalu sedikit (46XX) Terimplantasi pada uterus Gelembung menekan P.D Janin tidak tumbuh,hanya trofoblas yang tumbuh secara abnormal Terbentuk gelembung2 seperti anggur Trofoblast hidrofilik sehingga vili mengabsorbsi air dalam jumlah banyak Sel telur yang dibuahi mati saat itu juga atau pada kehamilan 3-5 minggu Penatalaksanaan Abortus Imminens - Bila hasil konsepsi masih utuh dan terdapat tandatanda kehidupan janin, ibu diminta tirah baring dan tidak melakukan aktivitas seksual - Bila hasil USG meragukan, USG diulang kembali 12 minggu kemudian - Bila hasil USG tidak baik, segera lakukan evakuasi Abortus Insipiens - Evakuasi hasil konsepsi - Pemberian uterotonika pasca evakuasi - Pemberian antibiotik selama 3 hari Abortus Inkomplet - Perbaikan keadaan umum, syok harus diatasi bila muncul, bila Hb < 8gr%, transfusi darah segera diberikan - Evakuasi hasil konsepsi dengan kuretase - Pemberian uterotonika - Pemberian antibiotik selama 3 hari Abortus Komplet Diberikan roboransia atau hematenik bila pasien memerlukan. Abortus Imminens Kuret hisap REFERENSI 1. Saifuddin, AB, et al. editor. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed. 4, Ctk. 4. Jakarta : BP-SP 2. Cunningham, FG, et al. 2014. Obstetri Williams. Ed. 23, Vol. 1. Jakarta : EGC 3. Martaadisoebrata, D, et al. editor. 2015. Obstetri Patologi : Ilmu Kesehatan Reproduksi. Ed. 3. Jakarta : EGC