PERILAKU MASTURBASI PADA REMAJA Oleh: ERINA ARIANTINI ( 04810011 ) psychology Dibuat: 2009-11-02 , dengan 3 file(s). Keywords: Masturbasi, remaja ABSTRAKSI Kematangan seksual anak puber ditandai dengan semakin berkembangnya fungsi organis serta fungsi psikis menuju kedewasaan.Kematangan seksual atau kematangan fungsi jasmaniah yang biologis ini berupa kematangan kelenjar kelamin, yakni testis untuk anak laki-laki, dan ovarium pada perempuan,serta membesarnya alat kelamin. Oleh karena adanya kematangan seksual tersebut, maka remaja dirangsang oleh impuls seks yang meledak-ledak, sehingga remaja melakukan masturbasi. Masturbasi merupakan wujud dari perilaku remaja sebagai pengganti relasi seks yang sebenarnya, dimana remaja SMU Negeri 7 Mataram pada usia 15 sampai 18 tahun melakukan onani menggunakan media dan adanya faktor lingkungan yang buruk. Timbullah rasa puas karena dorongan seksual bisa tersalurkan, tapi sekaligus muncul pula kecemasan, karena anak merasa telah melakukan dosa-dosa tertentu dengan onani. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai perilaku masturbasi pada remaja Metode deskriptif survey dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berupa angket yaitu yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertulis. Penyebaran angket yang dilkukan pada tanggal 2 april sampai tanggal 30 april 2009, didapatkan 150 subyek dari SMU Negeri 7 Mataram. Tekhnik sampling yang digunakan adalah stratifield propotional random sampling. Hasil dari penelitian yang dilakukan di SMU Negeri 7 Mataram menunjukkan bahwa adanya perilaku masturbasi yang dilakukan oleh remaja, yang pertama dari aspek pengetahuan: remaja lebih banyak mengetahui, lebih banyak mendapatkan informasi dari teman tentang cara melakukannya, lebih banyak pernah mendapatkan pendidikan seks. Kedua, dari aspek banyaknya siswa-siswi yang melakukan: lebih banyak terdapat siswa/i melakukannya, lebih banyak melakukan dirumah. Ketiga, dari aspek alasan: siswa/i lebih banyak melakukan didasarkan oleh nafsu atau timbulnya hasrat, menghayal jorok, sedangkan yang tidak melakukan dikarenakan atas dasar norma. Keempat, dari aspek frekuensi: lebih banyak melakukan 1x sehari, lebih banyak 1-3x tiap bulannya, akan tetapi lebih besar keinginan untuk berhenti melakukannya. Kelima, dari bentuk masturbasi: lebih banyak yang melakukan secara manual, remaja (putra) lebih banyak menggunakan sabun, remaja (putri) lebih cenderung menggunakan jari. Keenam, perasaan ketika melakukan : lebih banyak merasakan kenikmatan, memiliki perasaan terlalu tinggi, adanya perasaan malu ketika ada orang lain tahu ia melakukan, sedangkan perasaan setelah melakukan: lebih banyak mengeluh kelelahan, kekhawatiran jika kelak membayangkan bisa atau tidaknya memuaskan pasangannya, perasaan berdosa, dan perasaan tersinggung bila oranglain menganggapnya telah melakukan masturbasi. ABSTRAC Maturity of sexual child of puberty is marked increasingly grows it organic function and psychical function to the adulthood maturity of sexual or maturity of this biological physical function in the form of gonad maturity, namely testis for boy, and ovary at big at woman, big therewith of genitals. Along of the existence of the sexual maturity, adolescent hence stimulated by impulse sex, so that adolescent to in end recognizes which its name is masturbation. Masturbation is presentation of from behavior of adolescent in the place of sex relationship that is actually, where adolescent SMU Negeri 7 Mataram at the age of 15 to 18 years does masturbation to apply media and existence of ugly environmental factor. Arises satisfying because sexual motive can be channeled, but at the same time emerges also dread, because child of feeling has done certain sins with masturbation. Purpose of this research done to get picture about behavior of masturbation at adolescent Descriptive method of survey with quantitative approach. Instrument applied to collect data is in the form of equate that is consisted of by questions is written. Spreading of equate on 2 April until date of 30 April 2009, got 150 subjects from SMU Negeri 7 Mataram. Technic sampling applied is stratified proportional random sampling. Result from research done in SMU Negeri 7 Mataram indicates that existence of behavior of masturbation done by adolescent, first from knowledge aspect: knowing more adolescent, getting more information from friend about way of doing it, more have ever got sex education. Second, from aspect the many adolescent doing: more there is adolescent does it, doing more house. Third, from reason aspect: doing more adolescent based by libido or incidence [of] ambition, sordid high sexual, while doing no because of on the basis of norm. Fourth, from frequency aspect: doing more 1x one day, more his (its monthly 1-3x, however bigger of desire to tear away from it. Fifth, from form of masturbation: doing more in manual, adolescent (man) using more is soap, adolescent (woman) more tends to applies finger. Sixth, feeling when doing: feeling more is enjoyment, has too feeling height, existence of shyness when there are others knows s(he to do, while having sense having taken steps: complaining more is fatigue, worry if later imagines can or not his(its gratifying its(the couple, feeling sins, and feeling aggrieved if when others to assume it has done masturbation.