BAB IV. STADIUM-STADIUM DAN SIKLUS HIDUP PARASIT A. Pendahuluan Siklus hidup parasit adalah rangkaian tahapan pertumbuhan suatu parasit yang langsung atau tidak langsung dari satu stadium parasit ke stadium parasit lainnya. Rangkaian tahapan dan stadium satu ke stadium parasit lainnya tersebut sebenarnya juga merupakan rangkaian tahapan adapatasi parasit dan miliu satu kemilu lainnya, dan suhu lingkungan tertentu ke suhu lingkungan tertentu lainnya dan lain sebagainnya. Pokok bahasan ini membahas stadium-stadium parasit beserta siklus hidupnya. Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan stadiumstadium dan siklus hidup dari Protozoa (Sarcomastigophora, Apicomplexa), cacing (Nemathelminthes, Platyhehninthes) dan Arthropoda. Pokok bahasan ini terdiri dari 5 subpokok bahasan yang diberikan selama 6 jam tatap muka. Subpokok bahasan-subpokok bahasan tersebut adalah stadium-stadium parasit dan siklus hidup : Sarcomastigophora, Apicomplexa, Nemathelminthes, Platyhelininthes dan Arthropoda. B. Penyajian Contoh stadium-stadium dan sikius hidup beberapa parasit yang penting di bidang Kedokteran Hewan: Filum Sarcomastigophora (hanya memiliki reproduksi aseksual) Salah satu genus yang penting di bidang kedokteran hewan adalah genus Trypanosoma. Stadium perkembangan genus ini di dalam hospes vertebrata biasanya hanya stadium tripomastigot atau amastigot, sedang pada hospes invertebrata adalah amastigot, romastigot, epimastigot atau tripomastigot tergantung spesiesnya. 1. Trypanosoma evansi Universitas Gadjah Mada 1 2. Trypanosoma brucei 3. Trypanosoma cruzi Filum Apricomplexa (memiliki reproduksi seksual dan aseksual) Siklus hidup filum Apicoplexa lebih kompleks karena memiliki reproduksi seksual dan aseksual juga beberapa spesies ada yang bersifat heteroksenosa. Stadium-stadium Apricomplexa parasit terlihat seperti gambar dibawah ini: Gambar 4. Skema siklus hidup Apicomplexa secara umum Contoh siklus hidup Apicompexa yang holoksenosa 1. Eimeria tenella Universitas Gadjah Mada 2 2. Eimeria stidae Contoh siklus hidup Apicomplexa yang dioksenosa 1. Haemoproteus columbae 2. Babesia ovis Contoh siklus hidup Apicomplexa yang poliksenosa 1. Toxoplasma gondii Universitas Gadjah Mada 3 Filum Nemathelminthes Stadium-stadium caving Nemathelminthes atau cavcing giling lebih sederhana yaitu telur-larva (L1)-L2-L3-L4-L5-dewasa untuk yang ovipar, sedang yang vivipar adalah L1-L2L3-L4-L5-dewasa. Seperti pada Apicompleksa cacing giling juga ada yang holoksenosa dan ada yang heteroksenosa atau bahkan yang poliksenosa. Contoh cacing siklus hidup caving nematode yang holoksenosa 1. Golongan strongil (Haemonchus, Bunostomum, dll) Contoh siklus hidup nematode yang semi heteroksenosa 1. Syngamus trachealis 2. Trichostrongylus spp. Contoh siklus hidup nematode yang heteroksenosa 1. Habronema muscae Universitas Gadjah Mada 4 2. Osyspirura mansoni 3. Muellerius capillaries 4. Gongylonema pulchrum 5. Dirofilaria immitis (vivipar) 6. Wucheria bancrofti (vivipar) 7. Drancunculus medinensis (ovovivipar) Universitas Gadjah Mada 5 Filum Platyhelminthes Filum Platyhelminthes terdiri dari kelas Trematoda atau yang dikenal cacing daun dan kelas Cestoda atau yang dikenal dengan cacing pita. Stadium-stadium perkembangan cacing-cacing kelas Trematoda adalah Telur mirasidium sporosista redia serkaria metaserkaria dan cacing dewasa. Semua cacing Trematoda membutuhkan minimal satu hospes intermedier yaitu moluska untuk hospes intermedier 1. Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membuhkan 1 hospes intermedier 1. Schistosoma japonicum Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan semi 2 hospes intermedier . 2. Fasciola hepatica 3. Echinostoma sp 4. Haplometrana sp Universitas Gadjah Mada 6 5. Plagiorchis sp Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan dua hospes intermedier. 1. Prosthogonimus sp 2. Dicrocoelum dendriticum Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan semi tiga intermedier. 1. Apatemon graciliformis Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan tiga hospes intermedier. Universitas Gadjah Mada 7 1. Alaria mustelae *) mamifere kecil : mencit, tikus dsb. Siklus hidup cacing Cestoda memiliki dua alur. Alur yang pertama melibatkan hospes-hospes intermedier yang hidup diair (akuatik) sedang alur yang kedua melibatkan hospes-hospes intermedier yang hidup di darat (terestik). Stadium-stadium cacing Cestoda yang siklus hidupnya melibatkan hospes intermedier yang akuatik adalah telur korasidium proserkoid cacing Cestoda dewasa. Stadium-stadium cacing Cestoda yang siklus hidupnya melibatkan hospes intermedier yang terestik adalah telur embrioheksakan atau onkosfer ( berbagai bentuk larva cacing Cestoda (sistiserkus, sistiserkoid, sista hidatida, strobioserkus atau senurus) tergantung dari spesies cacingnya cacing pita dewasa. Contoh siklus hidup cacing Cestoda yang membutuhkan hospes intermedier akuatik. 1. Diphyllobothrium latum Contoh siklus hidup cacing Cestoda yang membutuhkan hospes intermedier terestik. 1. Raillietina cesticillus Universitas Gadjah Mada 8 2. Davainea proglotida 3. Moniezia expansa 4. Dipylidium caninum 5. Taenia solium /T.saginata 6. Hydatigera taeniformis 7. Multiceps Multiceps Universitas Gadjah Mada 9 8. Echinococcus granulosus / E. multilocularis Selain cacing daun dan cacing pita ada jenis cacing lain yang disebut cacing kepala berduri yang hidupnya berparasit. Cacing tersebut kelas Archiacanthocephala. Stadiumstadium pertumbuhan cacing dalam siklus hidupnya adalah telur akantor akantela sistakan dan cacing kepala berduri dewasa. Contoh siklus hidup cacing kepala berduri 1. Macracanthorrhynchus himdeneaus Filum Arthrpoda Nyamuk, lalat, pinjal dan kutu adalah anggota dan Filum Arthopoda yang berkaki enam (Hexapoda atau Insekta) sedang caplak dan tungau ( Arachnida ) adalah anggota filum Arthropoda yang stadium dewasanya berkaki delapan. Dua yang pertama dari insekta punya sayap, sedang dua berikutnya tidak punya sayap. Stadium-stadium pertumbuhan dalam siklus hidup Anthropoda adalah telur larva pupa dewasa. Contoh siklus hidup Insekta: 1. Nyamuk Anopheles, sp., Culex sp., Aedes sp., hanya yang betina yang menghisap darah sebagai parasit temporer yang non periodic. Universitas Gadjah Mada 10 2. Lalat : Stomoxys sp., Lyperosia sp., dsbnya. Lalat jantan dan betina menghisap darah sebagai parasit temporer non periodic. 1. Pinjal Ctepanocephalides sp, Pulex sp., pinjal jantan dan betina hidup sebagai parasit stasioner periodic 1. Kutu: Pediculus sp., Haematopinus sp., Linognathus sp., semua stadium hidup sebagai parasit stasioner permanen. Stadium-stadium pertumbuhan Arachnida dalam sikius hidupnya adalah telur → larva → nimfa → dewasa. Contoh-contoh sikius hidup Arachnida 1. Caplak berhospes tiga: Ixodes ricinus, Haemaphysalis leachi, Dennacentor andersoni 2. Caplak berhospes dua: Rhipicephalus evertsi, Hyaloma aegyptica Universitas Gadjah Mada 11 3. Caplak berhospes satu : Dermacentor albifectum, Boophy microphylus, Boophylus decoloratus 4. Tungau : Sarcoptes sp., Psoroptes sp., Demodex sp. C. Penutup 1. Jelaskan siklus hidup 2 spesies Trypanosoma yang penting di Kewdokteran Hewan 2. Sebutkan tiga proses perkembangbiakan dari Apicomplexa beserta stadium-stadiumnya. 3. Sebutkan stadium perkembangbiakan cacing nematode dan berilah satu contoh siklus hidup cacing nematode yang holoksenosa 4. Sebutkan stadium perkembangbiakan caving trematoda 5. Jelaskan dengan gambar siklus hidup trematoda yang membutuhkan dua hospes intermedier 6. Sebutkan stadium perkembangbiakan cestoda jalur akuatik dan jelaskan dnegan gambar siklus hidup satu contoh cestoda jalur akuatik 7. Sebutkan stadium perkembangbiakan cestoda jalur terestik dan jelaskan dengan gambar siklus hidup Taenia saginata 8. Sebutkan stadium perkembangbiakan caplak berhospes tiga dan jelaskan dengan gambar siklus hidup caplak tersebut. 9. Sebutkan stadium perkembangbiakan tungau dan jelaskan siklus hidup Sarcoptes sp. Universitas Gadjah Mada 12