D4 ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG SEMARANG 2016 NIA AMALIA ISNAWATI G1C015028 Cacing kremi atau Oxyuris vermicularis merupakan cacing parasit yang banyak menginfeksi anak-anak maupun dewasa dan ditandai dengan gejala khas berupa rasa gatal di sekitar anus. Cacing dewasa dalam jumlah banyak kadangkadang bisa ditemukan pada feses atau tinja orang yang terinfeksi. Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah suatu infeksi parasit yang terutama biasanya menyerang anakanak, dimana cacing Enterobius vermicularis (cacing kremi) tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus. 1. Bagian dubur terasa gatal 2. Diare 3. Berat badan menurun Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-2 jam setelah anak tertidu pada malam hari. Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut, mereka aktif bergerak. Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop. 1. 2. 3. 4. Penularan dari tangan ke mulut sesudah menggaruk darerah sekitar anus Penularan dari tangan dapat menyebarkan telur kepada orang lain karena memegang benda-benda lain yang terkontaminasi telur cacing ini Telur cacing dapat ditemukan di debu ruangan sekolah, asrama, kavetaria, dan lainnya. Telur cacing di debu ini akan mudah diterbangkan oleh angin dan dapat tertelan Telur yang telah menetas di sekitar anus dapat berjalan kembali ke usus besar melalui anus. Nama Tempat, Tanggal Lahir Alamat Pendidikan SD SMP SMA PT Hobi Nama Ayah Pekerjaan Nama Ibu Pekerjaan : Nia Amalia Isnawati : Brebes, 24 Mei 1997 : Bumiayu, Brebes : : SDN 01 Pruwatan : SMPN 02 Bumiayu : SMK Semesta Bumiayu : D4 Analis Kesehatan UNIMUS : Membaca : Kalim : Wiraswasta : Siti Khasanah : Ibu Rumah Tangga Semarang, 29 Februari 2016 Hormat Kami, Nia Amalia Isanawati https://gkreatifity.wordpress.com/2012/01/18/materimakalah-cacing-kremi-m-kul-epid-lingkungan/