pencemaran akibat kebakaran hutan

advertisement
Macam-macam Jenis Hutan
Penyebab Kebakaran Hutan
Contoh Dampak Kebakaran
Hutan
Dampak Kebakaran Hutan
Zat yang Terkandung pada Asap
Kebakaran Hutan
1. Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh :
pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.
2. Hutan Sabana
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang
sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.
3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah
tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.
4. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di
sekitar garis khatulistiwa / ekuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat
tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah
subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini
sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang
merusak hutan dan merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan,
hutan sumatera, dsb.
5. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode
musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau
menyelimuti hutan.
 Pembersihan lahan
 Kebakaran tak disengaja
 Api sebagai senjata
 Memperbaiki jalan masuk
 Kepemilikan lahan
 Alokasi pemanfaatan lahan
 Insentif ekonomi
 Praktek-praktek kehutanan yang buruk
 Perpindahan penduduk
 Kekurang cukupan pencegahan kebakaran
 Dampak terhadap sosial, budaya dan ekonomi, di antaranya berupa: hilangnya
sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; terganggunya aktivitas
sehari-hari; peningkatan jumlah hama; terganggunya kesehatan; dan produktivitas
menurun.
 Dampak terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan, diantaranya berupa:
hilangnya sejumlah spesies; ancaman erosi; perubahan fungsi pemanfaatan dan
peruntukan lahan; penurunan kualitas air; terganggunya ekosistem terumbu
karang; menurunnya devisa negara; dan sedimentasi di aliran sungai.
 Dampak terhadap hubungan antar negara. Asap kebakaran tersebut tidak mengenal
batas administratif, sehingga dengan terbawa angin sebagian negara tetangga ikut
menghirup asap yang ditimbulkan dari kebakaran di Indonesia. Akibatnya hubungan
antara negara menjadi terganggu.
 Dampak terhadap perhubungan dan pariwisata. Tebalnya asap mengganggu
transportasi udara. Sering sekali terdengar sebuah pesawat tidak bisa turun di satu
tempat karena tebalnya asap yang melingkungi tempat tersebut. Hal ini, tentu akan
mengganggu bisnis pariwisata karena keengganan orang untuk berada di tempat yang
dipenuhi asap.
 Partikel yang dihasilkan oleh kebakaran akan mengganggu pernafasan, dan pajanan
terhadap konsentrasi tinggi partikel dapat mengakibatkan batuk terus-menerus,
berdahak, bersin dan kesulitan bernafas. Dampak asap dari kebakaran hutan berkisar
dari iritasi mata dan saluran pernafasan sampai kepada gangguan serius, termasuk
berkurangnya fungsi paru-paru, bronchitis, bertambah buruknya asma dan kematian
pradini.
senyawa hidrokarbon
CO (karbon monoksida)
CO2 (karbon dioksida)
SOx (senyawa sulphur oksida)
NO2 (nitrogen dioksida)
 Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH)
yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini
masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang
terbentuknya sel-sel kanker.
 Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup termasuk
manusia. Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena
CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas
lainnya. Pada kasus darah yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70%
hingga 80% dapat menyebabkan kematian pada orang.
 gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)
 Karbon dioksida adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu pada suatu
lingkungan sekitar kita yang disebut juga sebagai efek rumah kaca. Dengan begitu
maka temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 itu akan naik dan otomatis
suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena
CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu dan titik-titik air yang
membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat
melepaskan panas ke luar awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan kondisi
rumah kaca tanpa AC dan fentilasi udara yang cukup.
 Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOx) berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara. Adanya uap air dalam udara akan
mengakibatkan terjadinya reaksi pembentukan asam sulfat maupun asam sulfit. Reaksinya
adalah sebagai berikut :
SO2 + H2O
SO3 + H2O
->
->
H2SO3
H2SO4
 Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara dan
kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam tidak
dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali tanaman hutan.
Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur.
 NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari
100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari
kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru ( edema
pulmonari ). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100%
kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau
kurang. Pemajanan NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap
manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.
Download