LIVE REPORT DESA KARABAN MINGGU KE 3 Pendataan Posdaya mengisi kesibukan di minggu ke-3 TIM 1 KKN UNDIP Tahun 2016. Desa Karaban yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi ke 2 di Kecamatan Gabus memiliki lebih dari 2000 KK yang terbagi dalam 7 RW yang tersebar di penjuru desa. Didominasi oleh sawah yang menempati lebih dari setengah luas wilayah desa, Desa Karaban merupakan salah satu penghasil beras dan kapuk. Perkembangan industri sektor kerajinan mencangkup pembuatan kasur kapuk dan seprai. Dapat dipastikan bahwa sejumlah besar penduduk bekerja sebagai buruh kapuk dalam industri tersebut. Pendataan Posdaya mencangkup 2 bagian yaitu pendataan penduduk RW dan pendataan UMKM desa. Pendataan penduduk RW diambil sampel seluruh warga RW 2. RW 2 terdiri dari 6 RT dengan 300 lebih KK. RW 2 terhitung mudah dijangkau dari jalan raya dan dekat dengan fasilitas umum seperti pasar, sekolah dan puskesmas sehingga pembangunan diwilayah ini cukup maju. Sebagian besar warga terdiri dari anak-anak dan penduduk usia produktif dengan perbandingan kasar 2:3. Lansia menempati urutan ke tiga dibawahnya. Sebagian besar penduduk bekerja wiraswasta dan buruh kapuk. Kondisi gudang salah satu produsen kapuk Pendataan UMKM dilakukan dengan menyebarkan anggota kelompok menjadi berpasangan. Setiap kelompo kecil menelusuri jalur dan wilayah yang menjadi bagiannya untuk melakukan pendataan secara langsung ke pemilik-pemilik usaha. Terdapat lebih dari 10 UMKM yang mencangkup pembuatan kasur kapuk, kasur palembang, seprai, bantal dan guling, selimut, kelambu dan lain-lain. Setiap pabrik memiliki 1 atau lebih gudang yang tersebar disekitar dan pinggir desa. Cangkupan marketing telah mencapai pasar nasional bahkan internasional. Bu Rasi salahs atu pemilik pabrik kasur kapuk di Desa Karaban “Pengiriman (ke Malaysia) ditunda, soalnya rupiah lagi jatuh” ujar Bu Rasi, salah satu pemilik pabrik pembuatan kasur kapuk saat ditanya mengenai rencana penjualan ke luar negeri. Bu Rasi adalah salah satu dari sekian banyak pengusaha kapuk yang mengeluhkan anjloknya nilai rupiah sebagai masalah yang perlu ditangani. Masalah lain yang kerap dikeluhkan yaitu pengadaan karyawan dan trasportasi. Peduli - Kelas Ibu Hamil Disela-sela kesibukan pendataan Posdaya, mahasiswa TIM 1 KKN UNDIP Tahun 2016 untuk Desa Karaban tetap aktif dalam melakukan program kerja yang telah direncanakan. Program kerja “Senam Hamil” dan “Sosialisasi KEK-Gizi Ibu Hamil” dilakukan pada Selasa, 2 Februari 2016, bekerjasama dengan kader kesehatan desa dan bidan dalam kelas ibu hamil. 2 Program ini merupakan program kerja mahasiswa keperawatan UNDIP Riska Yunita (21 th) dan Sicilia Septiana Anggreini (21 th). Tujuannya untuk menumbuhkan kepedulian kesehatan dan perkembangan ibu dan janin selama kehamilan. Acara yang kurang lebih berlangsung 2,5 jam ini disambut dengan baik oleh peserta yang merupakan ibu hamil sebanyak 15 orang. Riska (21 th) bersama bidan sedang mempraktikan senam hamil diikuti peserta Sicilia (21 th) sedang memberikan materi “Sosialisasi KEK-Gizi Ibu Hamil” Dilangsungkan di Balai Desa Karaban, acara dibuka dengan pengantar kehamilan oleh bidan dan dilanjutkan dengan materi dan praktek “Senam Hamil” oleh Riska Yunita dibantu bidan dilanjutkan materi “Sosialisasi KEK-Gizi Ibu Hamil” oleh Sicilia Septiana Anggreini. Selain pemberian mater dan praktik juga dilakukan pengukuran tekanan darah dan pengukuran LILA ibu hamil. Keaktifan peserta tampak dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan sepeerti frekuensi senam hamil dan sumber gizi besi ibu selain tablet yang diberikan. Sesi tanya jawab berlangsung selama 10 menit kemudian ditutup oleh bidan. Kelas ibu hamil ini merupakan program berkala dari bidan desa bekerja sama dengan kader yang langsungkan setiap 3 bulan sekali. Dengan demikian, kelas ibu hamil mendatang dilaksankan bulan Maret. Sicilia (21 th) dan Riska (21 th) melakukan pengukuran LILA dan tekanan darah pada ibu hamil