BABII LANDASAN TEORI 11.1 Pengertian Investasi Menurut

advertisement
BABII
LANDASAN TEORI
11.1 Pengertian Investasi
Menurut
Sunariyah
(2003:4): "Investasi adalah penanarnan
modal
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya beljangka waktu
lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan
datang."
Sedangkan menurut Zvi Bodie (2009: I) bahwa : Investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainya yang dilakukan
pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan
datang.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Investasi
suatu
komitmen penempatan dana pada satu atau
investasi
dengan
harapan
akan
mendatang. Kesimpulan tersebut
merupakan
beberapa
objek
mendapatkan keuntungan dimasa
dapat dijelaskan bahwa motif utarna
investasi adalah mencari keuntungan atau laba dalarn jumlah tertentu.
Keuntungan merupakan salah satu sisi yang baik dari investasi, narnun
dibalik
kebaikan
bertanggung jawab
tersebut
terdapat
atas kedua
risiko.
hal tersebut
pengembalian dari investasi serta risiko yang ada.
Investor
yaitu
harus
prospek
dapat
tingkat
Definisi tingkat pengembalian (return) menurut Ardiyos (2001:233)
adalah:
"Hasil yang diperoleh dari penanaman modal tertentu didalam suatu
perusahaan didalam periode tertentu."
Sedangkan menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002;47)
bahwa:
Pengembalian (return) adalah total keuntungan atau kerugian yang
dialami pemilik modal atau investor dalam suatu periode tertentu yang
dihitung dengan membagi perubahan nilai aktiva ditambah pembagian
hasil dalam periode tersebut dengan nilai investasi awal periode.
Menurut Sunaryo (2007:31), return adalah tingkat hasil pengembalian
yang diharapkan.
Dari pengertian diatas jelas bahwa yang dimaksud dengan return dari
suatu investasi adalah tingkat hasil pengembalian yang diperoleh dari
suatu dana atau modal yang ditanarnkan
investasi
kontrak
investor
dihitung
berjangka
tingkat
pada suatu investasi. Pada
pengembalian
berdasarkan posisi kontrak
yang
diperoleh
yang dipegangnya, yaitu
berdasarkan selisih harga ketika investor memasuki pasar dan saat keluar
pasar, hal ini akan menentukan apakah investor
akan memperoleh
keuntungan atau kerugian dari dana yang telah di investasikan.
11.1.1 Instrument- Instrument Investasi
1. Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu
perusahaan,
dan
pemegang
sahain
memiliki
hak
klaim
atas
penghasilan dan aktiva perusahaan.
Jenis- Jenis Saham:
1.
Saham Biasa,
dipergunakan
merupakan jenis
oleh
emiten
efek
untuk
masyarakat dan juga merupakan jenis
yang
paling
memperoleh
dana
senng
dari
yang paling populer di
Pasar Modal.
2. Saham Preferen, memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Pembayaran dividen dalamjumlah yang tetap.
• Hak
klaim
lebih
dahulu
dibanding
saham biasa
jika
perusahaan dilikuidasi.
• Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.
3. Obligasi dan obligasi konversi
Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan
perusahaan, yang
menyatakan bahwa investor tersebut atau
pemegang obligasi telah
meminjarnkan sejumlah uang kepada
perusahaan.
Obligasi Konversi obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
biasa
pada
harga tertentu. Bagi
emiten, obligasi konversi
merupakan daya tarik yang ditunjukan kepada para investor
untuk meningkatkan penjualan obligasi
4. Derivatif
Dalam
dunia
keuangan (finance), derivatif
kontrak
bilateral
nilainya
diturunkan atau berasal dari produk
adalah
sebuah
atau peijanjian penukaran pembayaran yang
yang menjadi
"acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying
product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara
fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu peijanjian untuk
saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu masa
yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi
acuan pokok.
11.2 Pengertian Perdagangan Kontrak Berjangka
Beijangka atau juga dikenal dengan sebutan fotures contract
menurut John C. Hull: adalah suatu peijanjian atau kesepakatan untuk
membeli atau menjual aktiva tertentu pada saat tertentu dan dengan
harga tertentu pada kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang.
Bursa berjangka adalah tempat atau fasilitas yang memperjual
belikan kontrak atas sejumlah komoditi
atau instrurnen keuangan
dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya disepakati akan
dilakukan pada saat yang akan datang.
Dalam ilmu linguistik, kata "komoditi" ini mulai dikenal dan
dipergunakan di Inggris pada abad ke 15 yang berasal dari bahasa
Perancis
yaitu
"commodite"
yang
berarti
"sesuatu
yang
menyenangkan" dalam kualitas dan layanan.
Dalam bahasa Latin disebut commoditas yang mengartikan
pada berbagai cara untuk pengukuran yang tepat dari sesuatu; keadaan
waktu ataupun kondisi yang pas, kualitas yang baik; kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu atau
aktiva; dan
nilai.
Di Indonesia dapat
diartikan sebagai: barang dagangan, benda niaga, atau bahan mentah
yang
dapat
digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar
perdagangan intemasional, misalnya gandum, oil, emas, karet, kopi
dan sebagainya.
II.2.1 Perbedaan Bursa Berjangka dan Bursa Saham
Kontrak perdagangan berjangka tidak diterbitkan sebagaimana
dalam penerbitan saham tetapi "terbentuk" sewaktu ada pihak pembeli
(long) dan ada pihak pembeli (short) Pihak pembeli dan penjual
kontrak menciptakan kontrak baru
setiap kali
mereka mencapai
kesepakatan.
Bursa saham, jumlah efek
yang
terdaftar adalah terbatas
penjual. Kecuali emiten tidak dapat menciptakan saham itu karena di
pasar modal penjual hams memiliki atau meminjam efek, sebelum
hanya akan mungkin merealisasi rugi atau laba pada waktu menjual
saham yang dimilikinya. Pasar modal yang teljadi adalah perdagangan
fisik dimana jual beli saham dilakukan secara fisik sehingga terjadi
serah terima saham secara fisik dengan kewajiban membayar senilai
I 00% dari transaksi.
Perdagangan beljangka, sebagai penjual atau pembeli dalam
pasar beljangka wajib menyerahkan sejumlah dana hanya sekitar 5 10% dari nilai komoditi yang ditransaksikan sebagai itikad baik (good
faith) yang disebut margin.
11.2.2 Mekanisme Perdagangan Berjangka
r------- uang
PenJual
Pembeli
L----+------- Komoditi_.4
_::=::r;-----
Gambar Ill Mekanisme Perdagangan Berjangka
Kewajiban kedua pihak dengan adanya clearinghouse
komoditi
Individual A
Clearinghouse
nang
nang
komoditi
Individual B
Gambar IL2 Fungsi clearinghouse di pasar berjangka
11.2.3 Siklus Perdagangan Berjangka
Pasar Konvensinal
!
Petani
dan
produs
er lain
.....
Perusahaan
Produsen
...
Harga
dan
Barang
Perusah
aan
Pedaga
ng
-
Pedagang
ecerandan
Konsumen
1
Hedging Fluktuasi
Harga Stock Barang
Badan
Pengawas dan
Komite
I
Bursa Komoditi
Berjangka
Regulasi
Pelaku Bursa
Spot Kontrak
Kontrak Jual!Beli
Cash & carry,
full margin,
contract
document,
Warehouse trade
rule, insurance,
Other cost
Gambar 113 Siklus Perdagangan Berjangka
Futures
Kontrak
Jual/Beli
Jangka waktu
payment,
delivery,
initial
margin,
trade
contract
document
dua pihak: untuk membeli dan menjual aktiva yang dilakukan pada
tanggal tertentu dimasa yang ak:an datang dan pada harga tertentu
yang telah disepak:ati pada saat kontrak: ditandatangani. Forward
contracts diperdagangkan eli luar bursa atau over the counter
market.
2. Option Contracts
Kontak: opsi pada dasarnya dibedak:an menjadi dua macam, yaitu
call
sebagai hak: beli dan put sebagai hak: jual. Pemilik call atau
pembeli call memiliki hak: untuk membeli aktiva tertentu pada
harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang ak:an datang.
Sebaliknya pembeli put atau pemilik put adalah hak: untuk menjual
ak:tiva tertentu pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu di
masa yang ak:an datang.
3. Swaps Contracts
Swaps adalah kesepak:atan antara dua pihak: (perusahaan) untuk
saling mempertukarkan arus kas dimasa tertentu (selama kurun
wak:tu tertentu) yang ak:an datang. Dalam kesepak:atan ditentukan
secara spesifik tanggal pembayaran tunai
dan cara menghitung
jumlah tunai yang ak:an sating dipertukarkan.
11.3.2 Peranan Ekonomis Pasar Derivatif
1.
RiskTransfer
Fungsi ekonomis yang terpenting adalah sebagai alat pemindahan
risiko (transfer of market risk) yak:ni pemindahan risiko terhadap
aktiva yang tidak sesuai oleh pihak yang ingin menghindarinya
(hedgers)
kepada
pihak
yang
bersedia
atau
mampu
mengendalikanya dengan lebih baik (speculators).
2.
Price Discovery
Proses teljadinya harga suatu aktiva dimana
harga seseorang
bersedia membelinya dan orang lain bersedia menjual aktiva pada
harga
tersebut
atau
harga kesepakatan antara
penawaran dan
permintaan suatu komoditi (aktiva).
3.
Transaction integrity
Maksudnya adalah dalam perekonomian yang hukumnya
prasarana
komersialnya belum
maju
dan berkembang
dan
bursa
komoditi beljangka dapat memainkan peranan penting sebagai
penengah
untuk menghubungkan kredit, sehingga merangsang
bursa di dalam pembentukan harga berdasarkan pasar.
11.3.3 Jenis Kontrak Derivatif
Terdapat
dua jenis
kontrak
derivatif
yang
dikenali
dari
cara
perdagangarmya di pasar yaitu :
1.
Derivatif yang ditransaksikan di luar bursa
Over-the-counter (OTC) derivatives merupakan suatu kontrak
bilateral (dua pihak) yang dilakukan di luar bursa ataupun tanpa
menggunakan pialang (transaksi langsung antara para pihak).
Beberapa produk seperti swap, kontrak serah nilai tukar, dan opsi
eksotik (exotic option).
2.
Derivatifyang diperdagangkan di bursa
Exchange-traded derivatives adalah instrument derivatif
perdagangkan pada
bursa perdagangan khusus
berjangka) ataupun
bursa lainnya. Bursa derivatif
yang di
derivatif
(bursa
menjalankan
perannya sebagai perantara atas transaksi terkait dan memungut
marjin
awal
(initial
margin)
dari kedua
belah
pihak
yang
melakukan transaksi sebagai jarninan.
11.3.4 Kegunaan Derivatif
1.
Asuransi dan lindung nilai
Suatu alat untuk mengalihkan risiko. Lindung nilai merupakan
suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko
bisnis yang tidak terduga.
2. Spekulasi dan Arbitrasi
Arbitrasi atau juga dikenal dengan istilah asing "arbitrage" ini
bisa diartikan
sebagai
suatu tindakan
mengambil keuntungan
dengan memanfaatkan perbedaan antara satu aktiva dan aktiva
Iainnya.
11.3.5 Pelaku Pasar Derivatif
Pelaku
pada
perdagangan
beijangka
umumnya
dikelompokkan
kedalam tiga kelompok yaitu :
1. Commercial Users
Pengguna komersial fotures dan options meliputi anggota pasar
tunai (komoditi dan keuangan) yang menggunakan derivatif untuk
melindungi nilai dari risiko pasar (pergerakan tingkat bunga, inflasi)
dan
mengalokasikan
aktivanya
sehingga dapat
melaksanakan
strategi usahanya yang utama.
2. Professional Users
Kelompok yang termasuk dalam pengguna profesional adalah
perusahaan pialang
(market
(brokerage firm), perusahaan pembuat
harga
making firm) dan perusahaan yang melakukan operasi
arbitras. Pengguna profesional cenderung menghindari risiko harga
pasar,
dan
berusaha
berpartisipasi
memperoleh komisi atau sebagai
sebagai
perantara
demi
pedagang untuk mendapatkan
pfofit dari kegiatan market making atau arbitras.
3. Speculators
Para peserta yang aktif dalam perdagangan futures dan options
untuk mendapatkan keuntungan karena adanya pergerakan harga.
Kelompok ini terdiri dari pengelola dana berjangka, pelanggan besar
dan kecil perusahaan efek, pedagang harta benda pada perusahaan
komersial, investment bank, perdangan
efek individual di bursa
yang disebut "locals".
11.4 Spot Price dan Future Price
Menurut Lie Ricky Ferlianto, Alfred Pakasi (2009: 79), Harga spot
adalah harga transaksi antara pembeli dan penjual.
Menurut Sunaryo (2007:98), Harga spot adalah harga untuk transaksi
dengan pengiriman barang (asset) langsung. Harga Futures adalah harga
untuk
transaksi
untuk
pengiriman
barang
(asset)
pada
periode
mendatang.
11.5 Marjin Trading
Margin menurut UU No.32/1997 adalah sebagai sejumlah uang atau
surat berharga
yang
harus
di tempatkan nasabah
kepada
pialang
beJjangka, pialang beJjangka kepada anggota kliring beJjangka, anggota
kliring beJjangka kepada lembaga kliring beJjangka, untuk menjamin
pelaksanaan transaksi kontrak beJjangka.
Guna mengurangi risiko kredit para peserta maka para peserta harus
menempatkan Marjin atau jaminan performa (performance bond), yang
umumnya ditentukan sejarah perubahan harga terbesar dari underlying
11.5.1 Margin Melalui Lembaga Kliring
Menurut
Siahaan
penengah
diantara dua pihak yang melakukan kontrak.
kliring
dalam
melaksanakan
(2008:144) Lembaga
melaksanakan
kliring
serta
kliring adalah fasilitas atau
perannya
sebagai
penjaminan
atas
Lembaga
lembaga
transaksi
yang
anggota
beijangka akan mengenakan 2 macam margin yaitu:
•
Margin awal atau biasa disebut initial margin atau juga margin
deposit yaitu
adalah
dana
yang
khusus
dicadangkan untuk
menutup kerugian-kerugian yang mungkin tirnbul karena transaksi
perdagangan
margin
selama
berlakunya
kontrak
transaksi
perdagangan margin.
•
Margin
Mark-To-Market,
Dimana
pada
setiap
akhir
hari
perdagangan lembaga kliring akan menilai ulang setiap posisi
terbuka
yang ada dengan menyesuaikannya terhadap
harga
penyelesaian yang teijadi pada akhir hari perdagangan tersebut.
11.5.2 Margin yang Melalui Pialang Perdagangan Berjangka
Margin yang dipungut oleh pialang perdagangan beijangka ini disebut
"Margin nasabah" yaitu suatu dana yang berada pada pialang sebagai
jarninan atas kontrak terbuka dirnana dana atau jarninan tersebut harus
lebih besar daripada margin awal yang disetorkan oleh pialang anggota
kliring pada lembaga kliring.
11.5.3 Siklus Arus Kas Margin
Clearing
house
Bukan
anggota
Clearing
PedagangA
(Trader A)
.
Clearing
Member
--t
PedagangB
(Trader B)
Gambar IL 4 Bagan arus kas margin
11.5.4 Marjin Rasio Ekuiti
Margin equity ratio
adalah
suatu
istilah
yang
digunakan oleh
spekulator untuk menunjukkan jumlah modal perdagangan mereka
yang ditahan setiap saat sebagai marjin. Kebutuhan marjin yang rendah
dari kontrak
beijangka menghasilkan daya tarik investasi
namun
perdagangan di bursa membutuhkan jumlah minimum yang berbeda beda tergantung pada kontrak dan kredibilitas pedagang.
Penempatan
marjin yang lebih tinggi dari yang ditentukan ini dapat dilakukan oleh
pedagang guna menghindari marjin call.
Menurut Ferlianto (2009:72) margin call yaitu jumlah dana yang harus
disetor kembali oleh investor. Setoran dana harus dilakukan jika dana
yang
outstanding
sudah
(maintenance margin).
berada
di
bawah
margin
minimum
11.5.5 lmbal basil marjin (return)
Irnbal hasil marjin atau lebih dikenal denagn istilah Return on margin
(ROM)
ini
seringkali
digunakan untuk
mengukur
kinelja
sebab
merupakan perbandingan laba atau rugi diperbandingkan dengan faktor
risiko perdagangan sebagaimana tercennin pada penetapan kebutuhan
maljin. Irnbal hasil maljin (ROM) ini dapat dihitung dengan rumus :
ROM=
Realisasi lmbal Hasil
MarginAwal
ROM tahunan adalah setara dengan:
(ROM+ l )(tahun:masa perdagangan)_J.
11.6 Pengertian Lindung Nilai
Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia
keuangan dapat
diartikan
sebagai
suatu
investasi
yang
dilakukan
khususnya untuk mengurangi atau menghilangkan risiko pada suatu
investasi lain. Lindung nilai adalah merupakan suatu strategi yang
diciptakan untuk
mengurangi timbulnya risiko
bisnis
yang
tidak
terduga.
Seorang hedger atau pelaku lindung nilai biasanya akan melakukan
investasi pada suatu sekuritas yang diyakini memiliki harga dibawah
nilai pasar yang seharusnya dan menggabungkannya dengan sekuritas
lainnya
yang
berhubungan dengan
sekuritas
tersebut.
Holbrook
Working, seorang perintis teori lindung nilai menyebut teori ini dengan
istilah "speculation in the basis," (spekulasi dasar) dimana dasarnya
adalah perbedaan antara nilai teoritis lindung nilai dengan nilai pasar
sesungguhnya.
Dalarn jurnalnya yang berjudul Hedging and Value at Risk: A Semi­
Parametric Approach, Zhiguang Cao, Richard DF Haris dan Jian Shen
berpendapat "The non-normality of financial asset returns has important
implications for
hedging.
In particular,
in
contrast
with
the
unambiguous effect that minimum-variance hedging has on the standard
deviation, it can actually increase the negative skewness and kurtosis of
hedge portfolio returns. Thus, the reduction in Value at Risk (VaR) and
Conditional Value at Risk (CVaR) that minimum-variance hedging
generates
can be significantly lower than the reduction
in standard
deviation."
11.6.1 Jenis-jenis Hedging
Hedging dapat dikelompokan dalam 2 kelompok besar, yaitu;
(I) Selling hedge
(2) Buying hedge
1. Seling hedge
Selling hedge atau disebut juga short hedge, adalah suatu tindakan
yang dilakukan para hedger dengan mengambil posisi jual di pasar
berjangka dalam rangka melindungi nilai persediaan bahan baku
2. Buying Hedging
Buying hedge atau di sebut juga long hedge, adalah suatu tindakan
yang dilakukan para hedger dengan mengambil posisi beli di pasar
berjangka dalam rangka melindungi usaha mereka dari fluktuasi harga
komoditi yang mereka beli di pasar fisik.
11.6.2 Manfaat Hedging
Hedging memberikan manfaat bagi hedger, yaitu;
1. Hedging merupakan sarana
mengurangi atau menghilangkan resiko
kerugian yang terjadi dari fluktuasi harga.
2. Hedging memberikan kepastian berusaha, serta pengendalian persedian
bahan baku dan komoditi pertanian.
3. Hedging memberikan penyediaan dana yang lebih besar serta lebih
aman (pada umumnya komoditi yang tidak di-hedging akan mendapat
pinjaman dana atau kredit dari bank sebesar 50 % dari nilai komoditi
tersebut,
sedangkan untuk
komoditi
mendapat pinjaman dana sebesar
yang
telah
di-hedge akan
90 % dari nilai komoditi
yang
bersangkutan).
11.6.3 Risiko Lindung Nilai
Bagi
eksportir,
dibutuhkan lindung
nilai
dari mata
uang
yang
digunakan importir sebagai pembayaran, yang dikenal sebagai lindung
nilai terhadap risiko gejolak nilai tukar mata uang.
•
Kenaikan suku bunga pinjaman, yang berisiko bagi peminjam dan
•
Ekuitas , risikonya adalah jatuhnya nilai ekuitas yang dimilikinya.
11.6.4 Beberapa Bentuk Lindung Nilai
I.
Kontrak serah dan kontrak
berjangka adalah merupakan suatu
lindung nilai terhadap risiko pergerakan harga di pasar.
2.
Lindung nilai terhadap risiko kredit macet; dimana risiko kredit
adalah merupakan suatu risiko dalam bisnis perbankan
namun
merupakan risiko yang tidak dikehendaki oleh para pedagang,
maka untuk melakukan lindung nilai pedagang menjual obligasi
yang dipegangnya dengan potongan harga.
3.
Lindung nilai terhadap mata uang digunakan o!eh para investor
guna melindungi investasinya di negara lain juga oleh dunia
industri
yang
menggunakan
berbagai
mata
uang
dalam
perdagangannya.
Menurut Siahaan (2008, hal. 196-199), sebelum melakukan hedging terdapat
beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1.
Menentukan kontrak
be!jangka yang paling cocok digunakan
sebagai
instrumen lindung risiko. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan
seperti berikut:
a.
Pilihlah
lindung
risiko
yang
pergerakan harga
sekuritas
induk
mempunyai korelasi dengan komoditi yang akan dilindungi dari risiko
harga.
b. Pilih banyaknya jumlah kontrak yang paling mungkin, terbagi habis
denganjumlah komoditi yang di hedge.
c.
Pilihlah
kontrak berjangka yang tanggal settlementnya mendekati
waktu yang dibutuhkan untuk lindung
risiko.
Pergerakan harga
kontrak beijangka harus pararel dengan pergerakan harga komoditi
induk dalam waktu singkat.
d.
2.
Pilihlah instrument lindung nilai yang liquid
Menentukan hedge ratio yang tepat.
Rasio ini akan menentukan berapa persisnya unit kontrak komoditi yang
digunakan sebagai alat lindung nilai yang harus di jual per komoditi agar
lindung nilai sempuma.
3. Menentukan target price dan efektifitas lindung risiko:
a.
Estimasi berapa besar deviasi yang teijadi antara target harga dan
hedge
secara teoritis dengan harga actual yang terjadi. Residual
hedging risk dinyatakan dengan standar deviasi.
b.
Estimasi potensi risiko komoditi yang di hedge serta bandingkan
dengan risiko rata-rata komoditi yang tidak di hedge.
ll.6.5 Mengukur Tingkat Risiko (Standar Deviasi)
Menurut sunaryo (2007, hal 12), risiko adalah kerugian dari kejadian
yang tidak diharapkan.
Rumus deviasi:
cr=
EYi 2 _
2
(EYi)
11.6.6 Risiko Basis
Berdasarkan Jurnal
commodity dan commodity hedging
tahun 2009
"Pergerakan harga di pasar beijangka dengan harga spot pada dasarnya
beijalan searah (pararel) walaupun pada saat - saat tertentu posisinya
bisa mengecil atau membesar. Perbedaan diantara harga pasar fisik dan
pasar beijangka dinamakan basis.
Mengecilnya selisih harga di pasar
beijangka dengan harga di pasar fisik disebut dengan basis kuat (strong
basis), sebaliknya hila selisih harga di pasar fisik dengan pasar spot
membesar, keadaan ini di sebut dengan (weak basis)."
Rumus menghitung basis:
Basis risk
=
Spot price -Futures price
11.6.7 Hedge Ratio
Menurut John C Hull (2005), "Hedge Ratio adalah rasio dari nilai
kontrak yang dapat diambil dalam future contracf' (p.SS-60). Hedge
ratio merupakan koefisiensi korelasi antara perubahan harga spot ilS
dan harga fotures ilF dengan standar deviasi .!lS dan .!lF.
Rumus menghitung hedge ratio:
0'1!.5
h*=p­
ai!.F
dimana:
as
= deviasi
standar t.S (perubahan harga pasar)
crF = deviasi standar L'.F (perubahan harga kontrak berjangka)
p = koefisien korelasi antara L'.S dan L'.F.
h* =hedge ratio
11.6.8 Optimal Number of Contracts
Optimal number of contract adalah jumlah kontrak optimal
yang sebaiknya diambil investor dalam rangka hedging. (Hull, 2006,
hal.58-60)
Meurut Weston, Copeland,dan Thomas (1995, hal 464),
optimal kontrakfutures tergantung pada tiga hal:
1.
Nilai aktiva dan harga kontrakfutures,
2.
Korelasi antara kontrakfutures dan aktiva berisiko,
3.
Deviasi standar aktiva berisiko dan kontrakfotures.
Rumus menghitung optimal number of contracts:
h•NA
N*- ­
QF
Keterangan:
NA : Jumlah asset yang di hedging
Jumlah
QF: Jumlah dari satufotures kontrak
N* : kontrak optimal yang dapat di hedging
11.6.9 Value at Risk (VaR)
Menurut John C Hull (2005), VaR menunjukan sebuah angka
tunggal yang menjumlahkan selurub resiko yang ada dalam portofolio.
Perhitungan VaR akan membuat suatu kesimpulan yang mudah untuk
dimengerti, dengan pola hasil sebagai berikut " Karni yakin x persen
bahwa kita tidak akan rugi lebih dari v dollar dalam jangka waktu n
hari" (p.385).
Rumus menghitung VaR:
VAR= Nx s x ,ft x Zpoint
Keterangan:
N
: Jumlah asset atau portofolio
S
: standar deviasi dari suatu asset atau portofolio
t
:waktu
zpoint : tingkat keyakinan (confidence level), dicari dengan fungsi
excel NORMSINV (confidence level)
II.7 Penyelesaian Transaksi
Penyelesaian akhir adalah sebagai suatu tindakan penyempurnaan
kontrak atas transaksi berjangka yang dilakukan, maka ada 4 cara yang
dilakukan untuk menyelesaiakan transaksi untuk menutup posisi, yaitu:
1. Penyelesaian transaksi secara likuidasi.
2. Penyelesaian transaksi secara tukar menukar fisik beljangka.
3. Penye1esaian transaksi secara penyerahan fisik aset turunan.
4. Penyelesaian transaksi secara tunai.
•
Penyerahan fisik - jumlah akti a yang merupakan spesifikasi dari
kontrak diserahkan oleh penjha! kontrak beljangka ke bursa
berjangka dan diserahkan oleh bursa beljangka kepada pembeli
kontrak beljangka. Biasanya ldilakukan penyerahan fisik atas
komoditi dan obligasi .
•
Penyelesaian tunai - pembay
"- refun=i
"'ti"
an tunai dilakukan berdasarkan
ml"l+
Jrurei<e """ \mng» p\nj '"
jangka pendek seperti Euribor, atau nilai penutupan indeks harga
saham.
•
Daluwarsa adalah saat waktu harga akhir dari kontrak berjangka
ditetapkan. Untuk kebanyakanlkontrak beljangka indeks ekuiti
dan suku bunga adalah terjadi
ada hari Jumat ketiga dari bulan
saat perdagangan teljadi. Pada hari ini kontrak
berubah menjadi kontrak serah "[".
beljangka "t+1"
Download