BABII LANDASAN TEORI 11.1 Pengertian Investasi Menurut Sunariyah (2003:4): "Investasi adalah penanarnan modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya beljangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang." Sedangkan menurut Zvi Bodie (2009: I) bahwa : Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Investasi suatu komitmen penempatan dana pada satu atau investasi dengan harapan akan mendatang. Kesimpulan tersebut merupakan beberapa objek mendapatkan keuntungan dimasa dapat dijelaskan bahwa motif utarna investasi adalah mencari keuntungan atau laba dalarn jumlah tertentu. Keuntungan merupakan salah satu sisi yang baik dari investasi, narnun dibalik kebaikan bertanggung jawab tersebut terdapat atas kedua risiko. hal tersebut pengembalian dari investasi serta risiko yang ada. Investor yaitu harus prospek dapat tingkat Definisi tingkat pengembalian (return) menurut Ardiyos (2001:233) adalah: "Hasil yang diperoleh dari penanaman modal tertentu didalam suatu perusahaan didalam periode tertentu." Sedangkan menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002;47) bahwa: Pengembalian (return) adalah total keuntungan atau kerugian yang dialami pemilik modal atau investor dalam suatu periode tertentu yang dihitung dengan membagi perubahan nilai aktiva ditambah pembagian hasil dalam periode tersebut dengan nilai investasi awal periode. Menurut Sunaryo (2007:31), return adalah tingkat hasil pengembalian yang diharapkan. Dari pengertian diatas jelas bahwa yang dimaksud dengan return dari suatu investasi adalah tingkat hasil pengembalian yang diperoleh dari suatu dana atau modal yang ditanarnkan investasi kontrak investor dihitung berjangka tingkat pada suatu investasi. Pada pengembalian berdasarkan posisi kontrak yang diperoleh yang dipegangnya, yaitu berdasarkan selisih harga ketika investor memasuki pasar dan saat keluar pasar, hal ini akan menentukan apakah investor akan memperoleh keuntungan atau kerugian dari dana yang telah di investasikan. 11.1.1 Instrument- Instrument Investasi 1. Saham Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang sahain memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Jenis- Jenis Saham: 1. Saham Biasa, dipergunakan merupakan jenis oleh emiten efek untuk masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling memperoleh dana senng dari yang paling populer di Pasar Modal. 2. Saham Preferen, memiliki karakteristik sebagai berikut: • Pembayaran dividen dalamjumlah yang tetap. • Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi. • Dapat dikonversikan menjadi saham biasa. 3. Obligasi dan obligasi konversi Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan, yang menyatakan bahwa investor tersebut atau pemegang obligasi telah meminjarnkan sejumlah uang kepada perusahaan. Obligasi Konversi obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa pada harga tertentu. Bagi emiten, obligasi konversi merupakan daya tarik yang ditunjukan kepada para investor untuk meningkatkan penjualan obligasi 4. Derivatif Dalam dunia keuangan (finance), derivatif kontrak bilateral nilainya diturunkan atau berasal dari produk adalah sebuah atau peijanjian penukaran pembayaran yang yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu peijanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok. 11.2 Pengertian Perdagangan Kontrak Berjangka Beijangka atau juga dikenal dengan sebutan fotures contract menurut John C. Hull: adalah suatu peijanjian atau kesepakatan untuk membeli atau menjual aktiva tertentu pada saat tertentu dan dengan harga tertentu pada kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang. Bursa berjangka adalah tempat atau fasilitas yang memperjual belikan kontrak atas sejumlah komoditi atau instrurnen keuangan dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya disepakati akan dilakukan pada saat yang akan datang. Dalam ilmu linguistik, kata "komoditi" ini mulai dikenal dan dipergunakan di Inggris pada abad ke 15 yang berasal dari bahasa Perancis yaitu "commodite" yang berarti "sesuatu yang menyenangkan" dalam kualitas dan layanan. Dalam bahasa Latin disebut commoditas yang mengartikan pada berbagai cara untuk pengukuran yang tepat dari sesuatu; keadaan waktu ataupun kondisi yang pas, kualitas yang baik; kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau aktiva; dan nilai. Di Indonesia dapat diartikan sebagai: barang dagangan, benda niaga, atau bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan intemasional, misalnya gandum, oil, emas, karet, kopi dan sebagainya. II.2.1 Perbedaan Bursa Berjangka dan Bursa Saham Kontrak perdagangan berjangka tidak diterbitkan sebagaimana dalam penerbitan saham tetapi "terbentuk" sewaktu ada pihak pembeli (long) dan ada pihak pembeli (short) Pihak pembeli dan penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali mereka mencapai kesepakatan. Bursa saham, jumlah efek yang terdaftar adalah terbatas penjual. Kecuali emiten tidak dapat menciptakan saham itu karena di pasar modal penjual hams memiliki atau meminjam efek, sebelum hanya akan mungkin merealisasi rugi atau laba pada waktu menjual saham yang dimilikinya. Pasar modal yang teljadi adalah perdagangan fisik dimana jual beli saham dilakukan secara fisik sehingga terjadi serah terima saham secara fisik dengan kewajiban membayar senilai I 00% dari transaksi. Perdagangan beljangka, sebagai penjual atau pembeli dalam pasar beljangka wajib menyerahkan sejumlah dana hanya sekitar 5 10% dari nilai komoditi yang ditransaksikan sebagai itikad baik (good faith) yang disebut margin. 11.2.2 Mekanisme Perdagangan Berjangka r------- uang PenJual Pembeli L----+------- Komoditi_.4 _::=::r;----- Gambar Ill Mekanisme Perdagangan Berjangka Kewajiban kedua pihak dengan adanya clearinghouse komoditi Individual A Clearinghouse nang nang komoditi Individual B Gambar IL2 Fungsi clearinghouse di pasar berjangka 11.2.3 Siklus Perdagangan Berjangka Pasar Konvensinal ! Petani dan produs er lain ..... Perusahaan Produsen ... Harga dan Barang Perusah aan Pedaga ng - Pedagang ecerandan Konsumen 1 Hedging Fluktuasi Harga Stock Barang Badan Pengawas dan Komite I Bursa Komoditi Berjangka Regulasi Pelaku Bursa Spot Kontrak Kontrak Jual!Beli Cash & carry, full margin, contract document, Warehouse trade rule, insurance, Other cost Gambar 113 Siklus Perdagangan Berjangka Futures Kontrak Jual/Beli Jangka waktu payment, delivery, initial margin, trade contract document dua pihak: untuk membeli dan menjual aktiva yang dilakukan pada tanggal tertentu dimasa yang ak:an datang dan pada harga tertentu yang telah disepak:ati pada saat kontrak: ditandatangani. Forward contracts diperdagangkan eli luar bursa atau over the counter market. 2. Option Contracts Kontak: opsi pada dasarnya dibedak:an menjadi dua macam, yaitu call sebagai hak: beli dan put sebagai hak: jual. Pemilik call atau pembeli call memiliki hak: untuk membeli aktiva tertentu pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang ak:an datang. Sebaliknya pembeli put atau pemilik put adalah hak: untuk menjual ak:tiva tertentu pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang ak:an datang. 3. Swaps Contracts Swaps adalah kesepak:atan antara dua pihak: (perusahaan) untuk saling mempertukarkan arus kas dimasa tertentu (selama kurun wak:tu tertentu) yang ak:an datang. Dalam kesepak:atan ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai yang ak:an sating dipertukarkan. 11.3.2 Peranan Ekonomis Pasar Derivatif 1. RiskTransfer Fungsi ekonomis yang terpenting adalah sebagai alat pemindahan risiko (transfer of market risk) yak:ni pemindahan risiko terhadap aktiva yang tidak sesuai oleh pihak yang ingin menghindarinya (hedgers) kepada pihak yang bersedia atau mampu mengendalikanya dengan lebih baik (speculators). 2. Price Discovery Proses teljadinya harga suatu aktiva dimana harga seseorang bersedia membelinya dan orang lain bersedia menjual aktiva pada harga tersebut atau harga kesepakatan antara penawaran dan permintaan suatu komoditi (aktiva). 3. Transaction integrity Maksudnya adalah dalam perekonomian yang hukumnya prasarana komersialnya belum maju dan berkembang dan bursa komoditi beljangka dapat memainkan peranan penting sebagai penengah untuk menghubungkan kredit, sehingga merangsang bursa di dalam pembentukan harga berdasarkan pasar. 11.3.3 Jenis Kontrak Derivatif Terdapat dua jenis kontrak derivatif yang dikenali dari cara perdagangarmya di pasar yaitu : 1. Derivatif yang ditransaksikan di luar bursa Over-the-counter (OTC) derivatives merupakan suatu kontrak bilateral (dua pihak) yang dilakukan di luar bursa ataupun tanpa menggunakan pialang (transaksi langsung antara para pihak). Beberapa produk seperti swap, kontrak serah nilai tukar, dan opsi eksotik (exotic option). 2. Derivatifyang diperdagangkan di bursa Exchange-traded derivatives adalah instrument derivatif perdagangkan pada bursa perdagangan khusus berjangka) ataupun bursa lainnya. Bursa derivatif yang di derivatif (bursa menjalankan perannya sebagai perantara atas transaksi terkait dan memungut marjin awal (initial margin) dari kedua belah pihak yang melakukan transaksi sebagai jarninan. 11.3.4 Kegunaan Derivatif 1. Asuransi dan lindung nilai Suatu alat untuk mengalihkan risiko. Lindung nilai merupakan suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga. 2. Spekulasi dan Arbitrasi Arbitrasi atau juga dikenal dengan istilah asing "arbitrage" ini bisa diartikan sebagai suatu tindakan mengambil keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan antara satu aktiva dan aktiva Iainnya. 11.3.5 Pelaku Pasar Derivatif Pelaku pada perdagangan beijangka umumnya dikelompokkan kedalam tiga kelompok yaitu : 1. Commercial Users Pengguna komersial fotures dan options meliputi anggota pasar tunai (komoditi dan keuangan) yang menggunakan derivatif untuk melindungi nilai dari risiko pasar (pergerakan tingkat bunga, inflasi) dan mengalokasikan aktivanya sehingga dapat melaksanakan strategi usahanya yang utama. 2. Professional Users Kelompok yang termasuk dalam pengguna profesional adalah perusahaan pialang (market (brokerage firm), perusahaan pembuat harga making firm) dan perusahaan yang melakukan operasi arbitras. Pengguna profesional cenderung menghindari risiko harga pasar, dan berusaha berpartisipasi memperoleh komisi atau sebagai sebagai perantara demi pedagang untuk mendapatkan pfofit dari kegiatan market making atau arbitras. 3. Speculators Para peserta yang aktif dalam perdagangan futures dan options untuk mendapatkan keuntungan karena adanya pergerakan harga. Kelompok ini terdiri dari pengelola dana berjangka, pelanggan besar dan kecil perusahaan efek, pedagang harta benda pada perusahaan komersial, investment bank, perdangan efek individual di bursa yang disebut "locals". 11.4 Spot Price dan Future Price Menurut Lie Ricky Ferlianto, Alfred Pakasi (2009: 79), Harga spot adalah harga transaksi antara pembeli dan penjual. Menurut Sunaryo (2007:98), Harga spot adalah harga untuk transaksi dengan pengiriman barang (asset) langsung. Harga Futures adalah harga untuk transaksi untuk pengiriman barang (asset) pada periode mendatang. 11.5 Marjin Trading Margin menurut UU No.32/1997 adalah sebagai sejumlah uang atau surat berharga yang harus di tempatkan nasabah kepada pialang beJjangka, pialang beJjangka kepada anggota kliring beJjangka, anggota kliring beJjangka kepada lembaga kliring beJjangka, untuk menjamin pelaksanaan transaksi kontrak beJjangka. Guna mengurangi risiko kredit para peserta maka para peserta harus menempatkan Marjin atau jaminan performa (performance bond), yang umumnya ditentukan sejarah perubahan harga terbesar dari underlying 11.5.1 Margin Melalui Lembaga Kliring Menurut Siahaan penengah diantara dua pihak yang melakukan kontrak. kliring dalam melaksanakan (2008:144) Lembaga melaksanakan kliring serta kliring adalah fasilitas atau perannya sebagai penjaminan atas Lembaga lembaga transaksi yang anggota beijangka akan mengenakan 2 macam margin yaitu: • Margin awal atau biasa disebut initial margin atau juga margin deposit yaitu adalah dana yang khusus dicadangkan untuk menutup kerugian-kerugian yang mungkin tirnbul karena transaksi perdagangan margin selama berlakunya kontrak transaksi perdagangan margin. • Margin Mark-To-Market, Dimana pada setiap akhir hari perdagangan lembaga kliring akan menilai ulang setiap posisi terbuka yang ada dengan menyesuaikannya terhadap harga penyelesaian yang teijadi pada akhir hari perdagangan tersebut. 11.5.2 Margin yang Melalui Pialang Perdagangan Berjangka Margin yang dipungut oleh pialang perdagangan beijangka ini disebut "Margin nasabah" yaitu suatu dana yang berada pada pialang sebagai jarninan atas kontrak terbuka dirnana dana atau jarninan tersebut harus lebih besar daripada margin awal yang disetorkan oleh pialang anggota kliring pada lembaga kliring. 11.5.3 Siklus Arus Kas Margin Clearing house Bukan anggota Clearing PedagangA (Trader A) . Clearing Member --t PedagangB (Trader B) Gambar IL 4 Bagan arus kas margin 11.5.4 Marjin Rasio Ekuiti Margin equity ratio adalah suatu istilah yang digunakan oleh spekulator untuk menunjukkan jumlah modal perdagangan mereka yang ditahan setiap saat sebagai marjin. Kebutuhan marjin yang rendah dari kontrak beijangka menghasilkan daya tarik investasi namun perdagangan di bursa membutuhkan jumlah minimum yang berbeda beda tergantung pada kontrak dan kredibilitas pedagang. Penempatan marjin yang lebih tinggi dari yang ditentukan ini dapat dilakukan oleh pedagang guna menghindari marjin call. Menurut Ferlianto (2009:72) margin call yaitu jumlah dana yang harus disetor kembali oleh investor. Setoran dana harus dilakukan jika dana yang outstanding sudah (maintenance margin). berada di bawah margin minimum 11.5.5 lmbal basil marjin (return) Irnbal hasil marjin atau lebih dikenal denagn istilah Return on margin (ROM) ini seringkali digunakan untuk mengukur kinelja sebab merupakan perbandingan laba atau rugi diperbandingkan dengan faktor risiko perdagangan sebagaimana tercennin pada penetapan kebutuhan maljin. Irnbal hasil maljin (ROM) ini dapat dihitung dengan rumus : ROM= Realisasi lmbal Hasil MarginAwal ROM tahunan adalah setara dengan: (ROM+ l )(tahun:masa perdagangan)_J. 11.6 Pengertian Lindung Nilai Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau menghilangkan risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai adalah merupakan suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga. Seorang hedger atau pelaku lindung nilai biasanya akan melakukan investasi pada suatu sekuritas yang diyakini memiliki harga dibawah nilai pasar yang seharusnya dan menggabungkannya dengan sekuritas lainnya yang berhubungan dengan sekuritas tersebut. Holbrook Working, seorang perintis teori lindung nilai menyebut teori ini dengan istilah "speculation in the basis," (spekulasi dasar) dimana dasarnya adalah perbedaan antara nilai teoritis lindung nilai dengan nilai pasar sesungguhnya. Dalarn jurnalnya yang berjudul Hedging and Value at Risk: A Semi­ Parametric Approach, Zhiguang Cao, Richard DF Haris dan Jian Shen berpendapat "The non-normality of financial asset returns has important implications for hedging. In particular, in contrast with the unambiguous effect that minimum-variance hedging has on the standard deviation, it can actually increase the negative skewness and kurtosis of hedge portfolio returns. Thus, the reduction in Value at Risk (VaR) and Conditional Value at Risk (CVaR) that minimum-variance hedging generates can be significantly lower than the reduction in standard deviation." 11.6.1 Jenis-jenis Hedging Hedging dapat dikelompokan dalam 2 kelompok besar, yaitu; (I) Selling hedge (2) Buying hedge 1. Seling hedge Selling hedge atau disebut juga short hedge, adalah suatu tindakan yang dilakukan para hedger dengan mengambil posisi jual di pasar berjangka dalam rangka melindungi nilai persediaan bahan baku 2. Buying Hedging Buying hedge atau di sebut juga long hedge, adalah suatu tindakan yang dilakukan para hedger dengan mengambil posisi beli di pasar berjangka dalam rangka melindungi usaha mereka dari fluktuasi harga komoditi yang mereka beli di pasar fisik. 11.6.2 Manfaat Hedging Hedging memberikan manfaat bagi hedger, yaitu; 1. Hedging merupakan sarana mengurangi atau menghilangkan resiko kerugian yang terjadi dari fluktuasi harga. 2. Hedging memberikan kepastian berusaha, serta pengendalian persedian bahan baku dan komoditi pertanian. 3. Hedging memberikan penyediaan dana yang lebih besar serta lebih aman (pada umumnya komoditi yang tidak di-hedging akan mendapat pinjaman dana atau kredit dari bank sebesar 50 % dari nilai komoditi tersebut, sedangkan untuk komoditi mendapat pinjaman dana sebesar yang telah di-hedge akan 90 % dari nilai komoditi yang bersangkutan). 11.6.3 Risiko Lindung Nilai Bagi eksportir, dibutuhkan lindung nilai dari mata uang yang digunakan importir sebagai pembayaran, yang dikenal sebagai lindung nilai terhadap risiko gejolak nilai tukar mata uang. • Kenaikan suku bunga pinjaman, yang berisiko bagi peminjam dan • Ekuitas , risikonya adalah jatuhnya nilai ekuitas yang dimilikinya. 11.6.4 Beberapa Bentuk Lindung Nilai I. Kontrak serah dan kontrak berjangka adalah merupakan suatu lindung nilai terhadap risiko pergerakan harga di pasar. 2. Lindung nilai terhadap risiko kredit macet; dimana risiko kredit adalah merupakan suatu risiko dalam bisnis perbankan namun merupakan risiko yang tidak dikehendaki oleh para pedagang, maka untuk melakukan lindung nilai pedagang menjual obligasi yang dipegangnya dengan potongan harga. 3. Lindung nilai terhadap mata uang digunakan o!eh para investor guna melindungi investasinya di negara lain juga oleh dunia industri yang menggunakan berbagai mata uang dalam perdagangannya. Menurut Siahaan (2008, hal. 196-199), sebelum melakukan hedging terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan: 1. Menentukan kontrak be!jangka yang paling cocok digunakan sebagai instrumen lindung risiko. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti berikut: a. Pilihlah lindung risiko yang pergerakan harga sekuritas induk mempunyai korelasi dengan komoditi yang akan dilindungi dari risiko harga. b. Pilih banyaknya jumlah kontrak yang paling mungkin, terbagi habis denganjumlah komoditi yang di hedge. c. Pilihlah kontrak berjangka yang tanggal settlementnya mendekati waktu yang dibutuhkan untuk lindung risiko. Pergerakan harga kontrak beijangka harus pararel dengan pergerakan harga komoditi induk dalam waktu singkat. d. 2. Pilihlah instrument lindung nilai yang liquid Menentukan hedge ratio yang tepat. Rasio ini akan menentukan berapa persisnya unit kontrak komoditi yang digunakan sebagai alat lindung nilai yang harus di jual per komoditi agar lindung nilai sempuma. 3. Menentukan target price dan efektifitas lindung risiko: a. Estimasi berapa besar deviasi yang teijadi antara target harga dan hedge secara teoritis dengan harga actual yang terjadi. Residual hedging risk dinyatakan dengan standar deviasi. b. Estimasi potensi risiko komoditi yang di hedge serta bandingkan dengan risiko rata-rata komoditi yang tidak di hedge. ll.6.5 Mengukur Tingkat Risiko (Standar Deviasi) Menurut sunaryo (2007, hal 12), risiko adalah kerugian dari kejadian yang tidak diharapkan. Rumus deviasi: cr= EYi 2 _ 2 (EYi) 11.6.6 Risiko Basis Berdasarkan Jurnal commodity dan commodity hedging tahun 2009 "Pergerakan harga di pasar beijangka dengan harga spot pada dasarnya beijalan searah (pararel) walaupun pada saat - saat tertentu posisinya bisa mengecil atau membesar. Perbedaan diantara harga pasar fisik dan pasar beijangka dinamakan basis. Mengecilnya selisih harga di pasar beijangka dengan harga di pasar fisik disebut dengan basis kuat (strong basis), sebaliknya hila selisih harga di pasar fisik dengan pasar spot membesar, keadaan ini di sebut dengan (weak basis)." Rumus menghitung basis: Basis risk = Spot price -Futures price 11.6.7 Hedge Ratio Menurut John C Hull (2005), "Hedge Ratio adalah rasio dari nilai kontrak yang dapat diambil dalam future contracf' (p.SS-60). Hedge ratio merupakan koefisiensi korelasi antara perubahan harga spot ilS dan harga fotures ilF dengan standar deviasi .!lS dan .!lF. Rumus menghitung hedge ratio: 0'1!.5 h*=p­ ai!.F dimana: as = deviasi standar t.S (perubahan harga pasar) crF = deviasi standar L'.F (perubahan harga kontrak berjangka) p = koefisien korelasi antara L'.S dan L'.F. h* =hedge ratio 11.6.8 Optimal Number of Contracts Optimal number of contract adalah jumlah kontrak optimal yang sebaiknya diambil investor dalam rangka hedging. (Hull, 2006, hal.58-60) Meurut Weston, Copeland,dan Thomas (1995, hal 464), optimal kontrakfutures tergantung pada tiga hal: 1. Nilai aktiva dan harga kontrakfutures, 2. Korelasi antara kontrakfutures dan aktiva berisiko, 3. Deviasi standar aktiva berisiko dan kontrakfotures. Rumus menghitung optimal number of contracts: h•NA N*- ­ QF Keterangan: NA : Jumlah asset yang di hedging Jumlah QF: Jumlah dari satufotures kontrak N* : kontrak optimal yang dapat di hedging 11.6.9 Value at Risk (VaR) Menurut John C Hull (2005), VaR menunjukan sebuah angka tunggal yang menjumlahkan selurub resiko yang ada dalam portofolio. Perhitungan VaR akan membuat suatu kesimpulan yang mudah untuk dimengerti, dengan pola hasil sebagai berikut " Karni yakin x persen bahwa kita tidak akan rugi lebih dari v dollar dalam jangka waktu n hari" (p.385). Rumus menghitung VaR: VAR= Nx s x ,ft x Zpoint Keterangan: N : Jumlah asset atau portofolio S : standar deviasi dari suatu asset atau portofolio t :waktu zpoint : tingkat keyakinan (confidence level), dicari dengan fungsi excel NORMSINV (confidence level) II.7 Penyelesaian Transaksi Penyelesaian akhir adalah sebagai suatu tindakan penyempurnaan kontrak atas transaksi berjangka yang dilakukan, maka ada 4 cara yang dilakukan untuk menyelesaiakan transaksi untuk menutup posisi, yaitu: 1. Penyelesaian transaksi secara likuidasi. 2. Penyelesaian transaksi secara tukar menukar fisik beljangka. 3. Penye1esaian transaksi secara penyerahan fisik aset turunan. 4. Penyelesaian transaksi secara tunai. • Penyerahan fisik - jumlah akti a yang merupakan spesifikasi dari kontrak diserahkan oleh penjha! kontrak beljangka ke bursa berjangka dan diserahkan oleh bursa beljangka kepada pembeli kontrak beljangka. Biasanya ldilakukan penyerahan fisik atas komoditi dan obligasi . • Penyelesaian tunai - pembay "- refun=i "'ti" an tunai dilakukan berdasarkan ml"l+ Jrurei<e """ \mng» p\nj '" jangka pendek seperti Euribor, atau nilai penutupan indeks harga saham. • Daluwarsa adalah saat waktu harga akhir dari kontrak berjangka ditetapkan. Untuk kebanyakanlkontrak beljangka indeks ekuiti dan suku bunga adalah terjadi ada hari Jumat ketiga dari bulan saat perdagangan teljadi. Pada hari ini kontrak berubah menjadi kontrak serah "[". beljangka "t+1"