Apakah Autisme Itu? AUTISME Gangguan Perkembangan Neurobiologis yg Kompleks, yang terjadinya atau gejalanya sudah muncul pada anak sebelum berusia Tiga tahun. Gangguan perkembangan yg terjadi mencakup aspek: • Komunikasi • Interaksi sosial • Tingkah laku repetitif yg khas - Sering disertai gangguan sensori - Dan sering disertai masalah dalam emosi Autisme: • Bukan Penyakit, melainkan suatu gangguan perkembangan. + Sebutan yg disarankan ialah, bukan penderita, tapi Penyandang Autisme. • Bukan disebabkan karena kesalahan orangtua dalam mengasuh/mendidik anaknya, bukan karena ortu tidak memberi kasih sayang kepada anaknya. • Bisa terjadi pada siapa saja tanpa pandang asal usul suku, ras, status sosial ekonomi, pendidikan orangtua, pekerjaan dan tempat asal. • Laki : Perempuan = 4 : 1 Jumlah Penyandang Autisme: • USA = 1 : 150 anak • Inggris = 1 : 100 anak • Indonesia : Tidak ada angka yg jelas. • Di Dunia: Sekitar 60 juta Jumlah Penyandang Autisme Di Indonesia dapat dikatakan sangat banyak, Indikasinya: • Pasien yg datang konsultasi ke dokter dan profesional lainnya bertambah terus, bahkan terjadi antrian yg panjang. • Di tempat terapi dan sekolah khusus, jumlahnya kian meningkat. • Di sekolah umum juga jumlahnya kian meningkat. • Anggota Milis autisme jumlahnya terus bertambah. • Di berbagai tempat/daerah di Indonesia terbentuk PSG – PSG. • Banyak di antara kita yg mengenal atau mempunyai kenalan atau kerabat yg mempunyai anak autis (tetangga, anak dari teman kerja dll). • Di Seminar-seminar Autisme di berbagai tempat terlihat banyak peserta yg adalah para orangtua penyandang autisme. WAAD PBB telah menetapkan adanya: World Autism Awareness Day atau Hari Peduli Autisme Sedunia, yaitu setiap Tgl. 2 April, sejak tahun 2008. + Ini menunjukkan betapa persoalan autisme demikian penting dan membutuhkan perhatian dari semua pihak. Gangguan Komunikasi: • Telambat bicara atau kemampuan bicara tidak cukup berkembang. • Ketidakmampuan dalam Komunikasi non verbal dengan gestur dan mimik. • Bisa berkata-kata tapi tidak bermakna, mengulang kata-kata tanpa mengerti artinya. Misalnya jika ditanya maka jawabannya ialah mengulang pertanyaannya tersebut. • Gangguan Interaksi Sosial: • Dipanggil namanya tidak menoleh, padahal pendengarannya normal. • Menghidari kontak mata jika diajak bicara. • Tidak mau bermain dengan teman sebaya sesuai dengan level usianya. • Tidak mampu memperlihatkan kepada orang lain tentang ketertarikannya pada sesuatu. • Tidak bisa menunjuk dengan jarinya suatu obyek tertentu untuk menunjukkkan ketertarikannya. • Tidak bisa secara interaktif menirukan gerakan/permainan bersama dengan orang lain. • Gangguan Tingkah Laku: • Ketertarikan terhadap obyek/hal tertentu yg tidak lazim dan terus menerus. Misalnya sangat tertarik pada benda yg berputar. menatapi obyek tertentu secara berlebihan dan dalam waktu yg lama. • Tingkah laku tertentu yg berulang, seperti mengepakkan tangan, berputar-putar, mengetukngetukan benda terus menerus. Berjalan jinjit. • Sebagian ada yg Hiper aktif, sebagian lagi ada yg Hipo aktif. • Mempunyai rutinitas tertentu secara kaku/rigid. Sulit menerima perubahan baru. • Masalah Emosi: • Tiba-tiba menangis sepertinya tanpa sebab yg jelas. • Takut terhadap sesuatu yg bagi banyak orang umumnya tidak menakutkan. • Marah-marah dan temper tantrum. • Gangguan Sensori: • Sangat peka terhadap rangsang tertentu. Misalnya terhadap suara tertentu/suara dengan frekuensi tertentu. Suara AC, Hair Dryer, Siraman air kloset. Sangat peka terhadap sentuhan atau perabaan. Tidak tahan jika ada label di belakang baju. • Bisa juga kurang peka terhadap rangsang tertentu. Misalnya tidak merasa sakit jika terjatuh atau disuntik. • Batas ambang rangsangnya tidak normal. Bisa terlalu peka atau sangat tidak peka. ASD • Macam Gejala dan intensitas gejala pada masing-masing individu tidak sama, sangat bervariasi. Keadaan para penyandang autisme berkisar pada rentang yg sangat luas. • Autisme sering disebut sebagai suatu Spektrum, yaitu ASD (Autistic Spectrum Disorder), atau Gangguan Spektrum Autisme. Autisme berbeda dengan ADHD (Attention Defisit & Hyperactive Disorder) • Sebagian anak autis ada yg disertai hiperaktif, tapi diagnosanya adalah autisme karena mengalami gangguan yg sangat berarti di bidang komunikasi, interaksi sosial dan perilaku. • Pada anak ADHD, gejala utamanya ialah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas, sering juga disertai inpulsif, tapi tidak mengalami gangguan yg sangat berarti dalam komunikasi dan interaksi sosial, atau kalaupun ada, itu sedikit sekali dan bukan merupakan gejala yg utama. Penyebab Autisme • Penyebab yg gamblang masih dalam penelitian para ahli. • Penyebabnya merupakan gabungan dari beberapa faktor yg kompleks (Multifactorial). • Gabungan dari kerentanan genetik yg merupakan predisposisi dan faktor pencetus yg berasal dari lingkungan, seperti misalnya keracunan logam berat. • Merkuri dan Timbal merupakan zat yg berbahaya yg dapat mempengaruhi syaraf. • Kerentanan genetik ini tidak selalu berarti sesuatu yg diturunkan oleh orangtua, tapi ketidaksempurnaan genetik bisa terjadi pada waktu proses kehamilan. Beberapa hal terkait autisme • Masalah Alergi, Metabolisme/kemampuan mencerna yg tidak baik, Radang Usus, Kemampuan Imun yg tidak baik, Bakteri/Jamur yg jahat. • Banyak anak autis mempunyai masalah tubuhnya tidak mampu mencerna dengan baik protein dari susu sapi (Casein) dan tepung gandum (Glutein). Banyak yg disarankan untuk melakukan Diet. Diet CFGF dan diet makanan lainnya berdasrkan hasil pemeriksaan Lab. + Alergi pada tiap anak bisa berbeda-beda. Terapi Pada Autisme • • • • • • Terapi Tingkah-laku dengan Metode ABA Terapi dengan metode Floor Time. Terapi Wicara Terapi Okupasi dan Sensori Integrasi Terapi Biomedis Terapi Hiperbarik Oxygen Apakah penyandang autisme bisa sembuh? • Kata sembuh kurang tepat digunakan dalam hal ini, karena autisme bukanlah penyakit. • Keadaan penyandang autisme sangat bervariasi dan berada pada rentang spektrum yg luas, dari yg gejalanya relatif sedikit sampai yg sangat banyak dan gangguannya cukup sulit ditangani. • Yang dapat dilakukan ialah mengupayakan meminimalkan kekurangan-kekurangannya dan memaksimalkan hal yg positif. • Banyak penyandang autisme yg dapat membaik sampai hampir tidak kelihatan lagi ia memiliki gangguan atau gejalanya menjadi sangat minim. • Namun ada pula yg gejala gangguannya masih terlihat sangat kentara sampai dewasa. Kecerdasan Penyandang Autisme: • Bervariasi dari yg sangat tinggi sampai yg rendah. • Ada beberapa yg memiliki kemampuan khusus tertentu yg sangat luar biasa. Seperti kemampuan dalam matematika, kemampuan mengingat sesuatu, Photographic Memory, melukis, mengetik, dalam bidang musik dsb. Ada yg dapat menyebutkan hari pada tanggal dan tahun tertentu yg ditanyakan kepadanya. Pendidikan formal bagi Penyandang Autisme: Sebagian dari anak ASD ada yg dpt bersekolah di sekolah umum, sebagian lagi perlu sekolah di sekolah khusus. Kenapa Kita perlu Peduli Autisme? Latar Belakang Pemikiran/Filosofi: • Jika anak penyandang autisme memperoleh kesempatan belajar dan berlatih yang sesuai dengan keadaannya dan memperoleh dukungan dari lingkungan, maka ia akan dapat berkembang dengan lebih baik. • Sebaliknya, jika banyak kesempatan tertutup baginya dan lingkungan kurang menfasilitasi dan kurang memberi dukungan, maka kesempatannya untuk berkembang juga menjadi terhambat dan anak akan semakin tertinggal jauh dari anak lain pada umumnya. • • • • Bagi penyandang autisme dan keluarganya, yang diharapkan dari masyarakat umum ialah adanya: Pengertian Sikap dan pandangan yg positif Kesempatan yg memadai Perlakuan yg wajar Bukan berupa belas kasihan atau minta supaya diistimewakan secara berlebihan. Arah Kebijakan yang sebaiknya: Pemerintah dan masyarakat luas seyogianya memberi dukungan, memberi kesempatan dan mengakomodasi dengan berbagai caranya supaya individu aitistik dapat berkembang dan hidup lebih baik. Arah kebijakan seperti inilah yang dilakukan di berbagai tempat di seleruh dunia. Dukungan Pemerintah di Negara Lain: Di beberapa negara lain, pemerintah memberikan subsidi atau menanggung biaya pendidikan serta terapi bagi penyandang autisme. Kita tentu tidak menginginkan Diskriminasi Diskriminasi yg negatif terhadap penyandang autisme di tempat umum seyogianya tidak terjadi, dan di berbagai negara sudah lebih tampak tidak adanya diskriminasi itu, bahkan di beberapa tempat justru yg ada ialah dukungan serta perlakuan khusus yg positif terhadap penyandang autisme. + Contohnya ialah di negara Jepang. Penyandang autisme tidak semuanya sama • Keadaan dari penyandang autisme sangat bervariasi, merupakan suatu spektrum yg luas. Sebagian dari anak atau individu autistik, ada yg memang bisa dan senang untuk bermain di arena outbound misalnya atau arena tertentu lainnya, seperti yg ada di Dufan, kolam renang, gelanggang samudra dsb. • Sebaiknya kita tidak menutup sama sekali kesempatan bagi mereka yg memang mampu dan suka untuk bermain di arena tersebut. Banyak dari permainan yg menyangkut gerak motorik dan juga aspek kognitif maupun afektif, sangat bermanfaat bagi perkembangan anak dengan autisme. Tempat Outbound lainnya • Di beberapa tempat outbound lain, seperti di Kampung Maen, Sentul, Tanah Tinggal dsb., sudah sering menerima penyandang autisme untuk bermain di sana. Para petugasnya juga ada yg memang sudah terbiasa memandu anak autis. • Komunitas Puterakembara malah pernah mengadakan acara Family Gathering di Kampung Maen Alam Sutera. Hal yang dapat dilakukan: Jika suatu tempat belum siap menerima anak autis, maka langkah yg sebaiknya dilakukan ialah segera melakukan berbagai langkah supaya menjadi siap. Beberapa hal yg perlu menjadi perhatian: • Jika misalnya ada anak autis yg mengalami kesulitan dalam mengikuti permainan, hendaknya itu dilihat sebagai masalah yg sifatnya individual, seperti juga yg biasa terjadi pada anak lainnya, dan tidak dilihat sebagai masalah yg akan terjadi pada semua anak autis. Boleh? • Sepanjang anak mengikuti aturan baku yg berlaku umum, maka ia dapat diizinkan untuk bermain di arena tersebut. • Hendaknya tiada larangan karena ke-autuis-an seseorang. Kerja sama dengan Orangtua Untuk anak berkebutuhan khusus tertentu, mungkin diperlukan pengawasan yg ekstra ketat, dalam arti petugas hendaknya tidak lengah dalam mengawasi dan memandu anak, dalam beberapa hal mungkin sebaiknya dapat bekerja sama dengan orangtua anak ybs. Jadilah tempat yg bersahabat bagi Penyandang Autisme Kelompok anak penyandang autisme jumlahnya cukup banyak, bila mereka dapat berkesempatan bermain di berbagai arena permainan seperti juga anak lainnya, maka berarti kita turut membantu mereka untk bisa menikmati permainan sebagaimana anak pada umumnya, sekaligus ini merupakan nilai tambah serta pemasukan bagi pengelola tempat bermain tersebut. Semoga Di Indonesia semakin banyak tempat rekreasi untuk umum yang bersahabat dengan penyandang autisme.