MAKALAH GEOMETRI NON EUCLID : GEOMETRI ELIPTIK Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Geometri (Dosen : Dr. Sc Mariani, M.Si) Oleh ADANG KUSDIANA NIM : 4101508014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA (PPs) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas berkah dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Geometri Non Euclid : Geometri Eliptik” Penulisan makalah ini hanya penambahan wawasan terhadap geometri non euclid. Sudah pasti makalah ini kurang sempurnaa, masih banyak kekurangankekurangan. Untuk itu masukan dan kritik membangun sangat penulis harapkan. Kuninngan, Juni 2009 1. LAHIRNYA GEOMETRI ELIPTIK (NON EUCLID) Geometri Non Euclid lahir setelah terpecahkannya permasalahan postulat kesejajaran Euclid oleh Bolya dan Lobachevsky. Geometri non euclid diantaranya geometri Lobachevsky dan geometri Riemann. Geometri Lobachevsky disebut geometri Hiperbolik, mengingat bahwa melalui 1 titik di luar suatu garis dapat dibuat 2 garis yang sejajar garis tersebut. Geometri Riemann disebut geometri Eliptik, mengingat tidak ada garis yang dapat dibuat sejajar garis tersebut. Sedangkan geometri Euclid disebut geometri Parabolik, mengingat bahwa hanya ada 1 garis yang sejajar garis tersebut. Geometri Riemann kontradiksi dengan postulat kesejajaran Euclid dengan mengasumsikan prinsip-prinsip berikut ini: Postulat kesejajaran Reimann: Tidak ada garis yang sejajar. Sedangkan Postulat Kesejajaran Euclid mengatakan bahwa Dua garis yang tegak lurus dengan garis yang sama akan sejajar. C m l m l n A B B A C’ (a) (b) Diketahui: dua garis yang berbeda l, m yang tegak lurus dengan n (gambar (a). Akan dibuktikan l sejajar dengan m Bukti Andaikan l tidak sejajar dengan m maka l akan berpotongan dengan m di titik C (gambar (b)). Misalkan l, m berpotongan dengan n di A, B. Langkah Alasan 1. Perluas CA melalui panjangnya sendiri 1. Segmen dapat digandakan Melalui A ke C’ 2. Gambar C’B 2. Dua titik menentukan suatu garis 3. ΔABC kongruen dengan ΔABC’ 3. Sis sudut sisi 4. ABC = ABC’ 4. Bagian yang sehadap Jadi ABC’ merupakan sudut siku-siku Karena ABC merupakan sudut siku-siku BC dan BC’ tegak lurus AB 5. BC dan BC’ serupa 5. Hanya ada satu garis yang tegak lurus dengan garis yang diketahui pada titik pada garis yang diketahui pula. Jadi, AC dan BC, atau l dan m memiliki titik C dan C’ secara bersama-sama. 6. Jadi l dan m serupa 6. Dua titik menentukan garis Hal ini kontradiksi dengan hipotesis kita bahwa l dan m adalah garis yang berbeda. Jadi pengandaian kita salah dan teorema berlaku. Analisis pembuktian Riemann Pandangan penting adalah Langkah 6, bahwa “l dan m serupa” karena garis tersebut memiliki titik C dan C’ secara bersama-sama. Langkah ini akan gagal jika C dan C’ tidak berbeda Euclid mengasumsikan bahwa setiap garis “memisahkan bidang menjadi dua sisi yang berhadapan (Separation Principle) Dalam pandangan sifat pemisahan, konstruksi dalam Langkah 1 pembuktian di atas (untuk memperluas CA melalui panjangnya C’) menjamin bahwa C dan C’ berada pada sisi sehadap dari n dan merupakan titik yang berbeda. Tanpa sifat pemisah, keberadaan C dan C’ tidak memiliki justifikasi formal dan bukti tersebut akan gagal. Menurut Riemann Jika prinsip pemisahan tersebut diterima, C dan C’ haruslah merupakan titik yang berbeda, Jika mengabaikan prinsip yang menyatakan bahwa “ dua titik menentukan suatu garis”, artinya memperbolehkan dua garis untuk berpotongan dalam dua titik. Kesimpulan Ada dua teori geometris yang mengasumsikan postulat kesejajaran Riemann. Pertama, teori geometri eliptik tunggal, Sebarang dua garis yang berpotongan dalam tepat satu titik, tetapi tidak ada garis yang memisahkan bidang tersebut, dua titik yang dimetral dianggap sebagai 1 titik. Kedua, teori geometri eliptik rangkap dua, Dua garis berpotongan dalam tepat dua titik dan setiap garis memisahkan bidang menjadi 2 setengah bidang. 2. REPRESENTASI BOLA PEJAL EUCLID Untuk memudahkan pemahaman, maka geometri eliptik ini direpresentasikan dalam bentuk bola pejal euclid. Geometri Eliptik rangkap dua (double elliptic) dalam bentuk bola/bumi dan geometri eliptik tunggal (single elliptic) dalam bentuk setengah bola. Perhatikan representasi berikut ini : a. Double Elliptic U A1 B1 O B A S Dua garis berpotongan pada titik, setiap garis memisahkan bidang menjadi 2 setengah bidang. b. Single Elliptic A1 O A A S Dua garis berpotongan pada 1 titik, garis tidak memisahkan bidang menjadi 2 setengah bidang. Dua titik yang diametral dianggap sebagai satu titik. Geometri Eliptik Ganda Representasi Euclid Titik Titik pada bola pejal Garis Lingkaran besar Bidang Bola pejal Segmen Busur lingkaran Jarak antara dua titik panjang busur terbendek dari lingkaran besar yang menghubungkan 2 titik sudut (yang dibentuk oleh 2 garis) sudut bole pejal (yang dibentuk oleh dua lingkaran besar. Ukuran sudut Ukuran sudut bola pejal. Perhatikan bahwa postulat kesejajaran Riemann akan terpenuhi dalam representasi ini: Setiap dua garis (lingaran besar) bertemu, dan kenyataannya tepat pada dua titik. Selanjutnya postulat pemisahan akan terpenuhi, karena tiap lingkaran besar akan memisahkan bola pejal tersebut menjadi dua belahan. 3. SIFAT DAN AKSIOMA DALAM GEOMETRI ELIPTIK Dapat dipahami bahwa urutan tidak berlaku pada geometri rangkap dua, artinya [ABC] dapat sama dengan [BCA]. Dalam geometri eliptik tetap berlaku, bahwa melalui satu titik pada suatu garis hanya dapat dibuat satu garis yang tegak lurus garis tersebut. Tetapi hal ini tidak berlaku, jika titiknya di luar garis tersebut. Sifat kutub. Misalkan l suatu garis. Maka ada suatu titik k, yang disebut kutub dari l sedemikian sehingga : a. Setiap segmen yang menghubungkan K dengan suatu titik pada l tegak lurus pada l. b. K berjarak sama dari setiap titik pada l. Jarak K sampai sebarang titik pada l disebut jarak polar. Jarak polar suatu kutub sampai dengan garisnya adalah konstan, demikian juga panjang suatu garis. Dalil-dalil dasar yang berlaku untuk geometri eliptik : Dalil 1 Dua garis yang tegaklurus pada suatu garis bertemu pada suatu titik Dalil 2 Semua garis tegaklurus pada suatu garis berpotongan pada titik yang disebut kutub dari garis itu dan sebaliknya setiap garis melalui kutub suatu garis tegaklurus pada garis itu. Dalil 3 Dalam sebarang segitiga ABC dengan sudut C = 90o, sudut A kurang dari, sama dengan atau lebih besar dari 90o tergantung dari segmen BC kurang dari, sama den gan atau lebih besar dari jarak polar q. Dalil 4 Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga lebih besar dari 180o. Dalil 5 Jumlah besar sudut-sudut suatu segiempat lebih besar dari 360o. Dalil 6 Sudut-sudut puncak dari segiempat Saccheri sama dan tumpul. Dalil 7 Dalam segiempat Lambert ABCD dengan sudut A=sudut B=sudut C=90o, maka sudut keempat D tumpul. Dalil 8 Tidak ada bujur sangkar dalam geometri eliptik. Dalil 9 Dua segitiga yang sebangun adalah kongruen 4. MODEL DALAM GEOMETRI ELIPTIK Hyperspherical model Model hyperspherical adalah penyamarataan model yang berbentuk bola dalam dimensi-dimensi yang lebih tinggi. Pokok ruang eliptik n dimensional adalah vektor satuan di Rn+1, yang ,rupanya pokok dari bola satuan di ruang n+1 dimensional. Bentuk di dalam model ini adalah jarak terpendek dari permukaan bumi, persimpangan-persimpangan bola dengan permukaan yang datar dimensi n melintas aslinya. Projective model Di dalam model yang bersifat proyeksi, pokok ruang projektif real n dimensional digunakan sebagai poin-poin dari model. Pokok ruang projektif n dimensional dapat dikaitkan dengan bentuk melalui asli di dalam (n+1)-dimensional ruang/spasi, dan didapat secara tidak unik yang diwakili oleh vektor-vektor yang tidak nol di Rn+1, dengan pemahaman, itu u dan λu, untuk setiap skalar yang tidak nol λ,menunjukkan titik yang sama. Jarak dapat digambarkan dengan metrik Ini adalah homogen pada setiap variabel, dengan d(λ u , μ v) = d(u, v) jika λ dan μbersifat skalar-skalar tidak nol, dengan demikian itu menggambarkan suatu jarak di pokok dari ruang projektif Suatu properti yang terkemuka dari model yang bersifat proyeksi adalah bahwa untuk dimensi-dimensi, seperti pesawat, ilmu ukur itu adalah bisa tidak dunia Timur, menghapus pembedaan antara arah jam dan berlawanan arah jarum jam perputaran dengan mengidentifikasi mereka Stereographic model Suatu perwakilan model ruang/spasi yang sama seperti model hyperspherical dapat diperoleh atas pertolongan projeksi stereografik. izinkan En menunjukkan Rn ∪ {∞},yang ,ruang(spasi n riil dimensional yang diperluas oleh suatu titik di takhingga. Kita boleh menggambarkan suatu yang metrik, chordal metrik, di En oleh di mana u dan v adalah setiap dua vektor di Rn dan ||*||adalah Norma Euclides yang umum. Kita juga menggambarkan Hasil suatu ruang metrik di En, yang menunjukkan jarak sepanjang suatu tali dari poin-poin yang sesuai di model hyperspherical, itu petakan secara bijektif kepada oleh projeksi stereografik. Untuk memperoleh suatu model dari geometri eliptik, kita menggambarkan yang lain metrik Hasil itu adalah suatu model dari geometri eliptik. 5. PERBANDINGAN DENGAN GEOMETRI YANG LAIN Euclid Lobachevski Riemann (hiperbolik) (eliptik) Dua garis yang Paling banyak Paling banyak Satu (eliptik berbeda saling satu satu tunggal) berpotongan Dua (eliptik pada ganda) Garis L yang Satu dan hanya diketahui dan P satu Setidaknya dua Tidak ada garis Titik Titik Yang melali P yang sejajar tidal pada L,a dengan L akan ada Suatu garis akan akan Tidak akan Terpisah menjadi dua oleh suatu titik Garis sejajar Dimana-mana Dimana-mana berjarak sama berjarak tidak tidak sama Jika suatu garis haruslah Kemungkinan berpotongan atau tidak dengan satu dari mungkin - garis tersebut dua garis yang sejajar,maka garis tersebut Hipotesis Hipotesis sudut Hipotesis sudut Hipotesis sudut Saccheri yang siku-siku lancip tumpul Akan sejajar Akan sejajar Akan valid adalah Dua garis yang berbeda akan tegak lurus dengan garis yang sama maka Akan memotong berpotongan Akan lebih dari 1800 Sebanding Sebanding Jumlah sudutnya dengan dengan kekurangan kelebihan kongruen kongruen Jumlah sudut Akan sama Akan kurang suatu segitiga dengan dari Luas segitiga Akan bebas Dua segitiga yang mempunya sudut sehadap sama besar akan Sama besar