BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang sifat-sifat bangun prisma siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016 yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Langkah-langkah penerapan pendekatan kontektual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga yang tepat digunakan dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang sifat-sifat bangun prisma siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016 meliputi: (1) konstruktivisme dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga; (2) bertanya mengenai media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga; (3) inkuiri melalui media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga; (4) masyarakat belajar mengenai media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga; (5) permodelan dengan menggunakan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga; (6) refleksi; dan (7) penilaian autentik. 2. Penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga yang dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang sifat-sifat bangun prisma siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016. Peningkatan ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pembelajaran di setiap siklusnya. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru meningkat, pada siklus I sebesar 77,70%, pada siklus II sebesar 81,43% dan pada siklus III sebesar 86,76%. Pembelajaran yang dilakukan oleh siswa juga meningkat yakni pada siklus I sebesar 69,69%, siklus II sebesar 77,74% dan siklus III sebesar 85,88%. Proses dan hasil belajar siswa juga mengalami 194 195 peningkatan. Persentase ketuntasan proses belajar siswa pada siklus I sebesar 54,70%, siklus II sebesar 71,43% dan siklus III sebesar 87,04%. Sedangkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74,67%, siklus II sebesar 83,93% dan siklus III sebesar 98,15%. 3. Kendala yang ditemukan pada penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang sifat-sifat bangun prisma pada siswa kelas V SDN Gumilir 04 tahun ajaran 2015/2016 yaitu (1) Guru belum mampu mengelola pembelajaran dengan baik, karena banyak jeda dimana guru terdiam ketika sedang melakukan penjelasan terhadap siswa, (2) guru masih mengalami kesulitan untuk menstimulus siswa agar mau bertanya maupun mengeluarkan pendapat, (3) guru kurang menyimpulkan pembelajaran bersama siswa, (4) Ada beberapa siswa yang bermain sendiri ketika guru menjelaskan materi dan pada saat diskusi, (5) siswa masih terlihat malu utnuk mengeluarkan pendapat maupun bertanya, (6) siswa belum menyatu dengan kelompok, (7) belum semua siswa ikut aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan kendala pada siklus I sampai III yang telah diuraikan, solusi dari kendala tersebut yaitu: (1) guru lebih menguasai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya, (2) guru menghadirkan sesuatu yang menarik siswa untuk bertanya maupun mengeluarkan pendapat, (3) guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama, (4) guru menciptakan suatu kegiatan yang menarik dalam penyampaian materi pembelajaran maupun diskusi kelompok kecil, (5) siswa diberi semangat agar lebih aktif dan percaya diri dalam bertanya, (6) siswa meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok dalam menyelesaikan permasalahan, dan (7) siswa diberi pengarahan lebih untuk aktif dalam pembelajaran. 196 B. Implikasi Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan serta kesimpulan penelitian, maka implikasi dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Melalui konstruktivisme dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga, siswa mengkonstruksi pengetahuan tentang bangun ruang berdasarkan pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari sehingga berakibat siswa akan terbiasa berpikir logis, konkret dan kontekstual serta pemahaman siswa terhadap materi menjadi meningkat. 2. Melaui bertanya mengenai media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga, siswa dituntut untuk aktif melakukan tanya jawab mengenai materi sifat-sifat bangun prisma dan media konkret yang digunakan dalam pembelajaran dengan guru maupun siswa lain sehingga berakibat siswa menjadi terbiasa berpikir kritis dan aktif dalam pembelajaran. 3. Inkuiri melalui media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga, siswa mempelajari dan memahami materi tentang sifatsifat bangun prisma berdasarkan penemuan sendiri yang berakibat siswa menjadi kreatif. 4. Melalui masyarakat belajar mengenai media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga, siswa secara berkelompok menyelesaikan permasalahan tentang sifat-sifat bangun prisma sehingga membentuk siswa memiliki sikap kerjasama yang baik, tanggung jawab, saling menghargai orang lain, dan berani dalam menyampaikan pendapat. 5. Melalui permodelan dengan menggunakan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga, siswa menggunakan media konkret dalam pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sehingga berakibat siswa semangat dan tidak bosan dalam pembelajaran, siswa lebih cepat serta mudah dalam memahami materi sifat-sifat bangun prisma; 197 6. Melalui refleksi, siswa bersama guru mengulang proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan daya ingat siswa; dan 7. Melalui penilaian autentik, siswa mengerjakan tugas dan soal evaluasi yang diberikan guru untuk penilaian proses dan hasil sehingga dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab. C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah diuraikan, perlu disampaikan saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru a. Seorang guru khususnya guru SD hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajar dan kondisi siswa, salah satunya adalah menggunakan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga sehingga kegiatan belajar menjadi lebih bermakna dan keberhasilan pembelajaran dapat tercapai. b. Guru hendaknya mempunyai kompetensi untuk melaksanakan variasi mengajar dengan menggunakan pembelajaran yang inovatif seperti pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga sehingga keberhasilan pembelajaran dapat tercapai pada target yang telah ditentukan. c. Sebelum penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga dilaksanakan hendaknya guru mempersiapkan secara matang segala kebutuhan baik alat maupun bahan yang akan digunakan selama proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 2. Bagi Siswa a. Siswa sebaiknya mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik supaya keberhasilan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. b. Siswa sebaiknya mempunyai motivasi dan keaktifan yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, 198 khususnya dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga. 3. Bagi Lembaga Pendidikan a. Pihak-pihak penentu kebijakan sebaiknya melaksanakan monitoring maupun pembinaan pelaksanaan pembelajaran-pembelajaran yang inovatif seperti pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga pada guru-guru sekolah dasar. b. Pihak-pihak penentu kebijakan sebaiknya memberikan fasilitas yang memadai kepada guru-guru sekolah dasar untuk melaksanakan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga. 4. Bagi Peneliti Lain a. Peneliti sebaiknya lebih kritis dalam menghadapi masalah yang muncul dalam dunia pendidikan, khususnya dalam masalah pembelajaran sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam memberikan informasi tentang pelaksanaan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma tegak segitiga. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi peneliti lain untuk menggunakan pendekatan, model maupun media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran Matematika tentang sifatsifat bangun prisma.