alzheimer

advertisement
PABRIK BARU SEL SARAF
Regenerasi di bagian hippocampus otak menyediakan pasokan
sel-sel saraf segar. Berpotensi untuk pengobatan alzheimer.
A
LZHEIMER tidak lama lagi
dapat disembuhkan. Harapan itu muncul dari penelitian
Taruna Ikrar, dokter spesialis saraf dan peneliti asal Indonesia, di School of Medicine, University
OTAK SEHAT
of California, Irvine, Amerika Serikat. Pria
45 tahun asal Makassar ini berhasil membuktikan bahwa peremajaan sel-sel saraf di
otak terjadi seumur hidup.
Temuan ini jelas menantang postulat
lama yang berbunyi: semua sistem tubuh
Korteks
cerebral
normal
HIPPOCAMPUS
Hippocampus
normal
OTAK PENDERITA
ALZHEIMER
Korteks
cerebral
menyusut
Hippocampus
menyusut
Dentate
MENGGANTI SEL-SEL
SARAF YANG RUSAK
(neuro-replacement)
1
68 |
Sel-sel saraf segar
diambil dari dentate
gyrus, kemudian
diisolasi, dipelihara,
dan dibiakkan dalam
bentuk sel punca (stem
cell pluripoten neuron).
Sel-sel saraf itu
dicangkokkan ke bagian
otak yang mengalami
kerusakan.
| 8 JUNI 2014
2
Pengobatan juga
dapat dilakukan lewat
pendekatan sistem
neurogenetik, yaitu
menstimulasi sel-sel saraf
di dentate gyrus untuk
memproduksi neuron baru.
Sel-sel segar inilah yang
selanjutnya bermigrasi
menggantikan sel saraf
rusak akibat degradasi.
manusia dapat mengalami regenerasi sel
kecuali sistem saraf. Sel-sel saraf atau neuron berhenti diproduksi ketika manusia
menjadi dewasa. Namun penelitian Taruna menunjukkan sebaliknya.
”Ada proses regenerasi neuron secara
kontinu di otak yang terjadi dalam fase kehidupan seseorang,” kata Taruna kepada
Tempo, 28 Mei lalu. Studi yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Neural Circuits pada
26 Desember 2013 ini bisa menjadi dasar
pengobatan alzheimer dan penyakit degenerasi saraf lain.
Taruna menemukan bahwa peremajaan sel-sel saraf berlangsung di dentate gyrus, bagian kecil di pusat hippocampus atau
otak tengah yang berperan penting untuk
pembelajaran dan ingatan. Produksinya tidak dibatasi usia, tapi disesuaikan dengan
kebutuhan otak itu sendiri. Ini diketahui
setelah ia dan rekan-rekannya meneliti dua
kelompok mencit. Hippocampus pada kelompok pertama diberi radiasi. Sedangkan
pada kelompok kedua hanya berupa placebo atau efek seakan-akan diradiasi.
Tiap kelompok mencit lantas dirangsang
dengan teknik voltage sensitive dye imaging
untuk melihat perbedaan kepekaan aktivitas sel saraf, whole cell recording buat melihat fungsi sel saraf yang beregenerasi,
dan immunohistochemistry untuk melihat
struktur akhir sel saraf yang diremajakan.
Hasil perbandingan struktur otak mencit
memastikan bahwa di dentate gyrus terjadi neurogenesis—pembentukan sel saraf—
secara terus-menerus pada kedua kelompok ini.
Nah, di sinilah hasil riset Taruna dapat dimanfaatkan. Selama ini pengobatan
alzheimer dan penyakit degeneratif saraf
lain hanya dilakukan untuk menghilangkan gejala, misalnya dengan mengubah
pola hidup. Penanganan secara simptomatik juga diperkuat dengan mengkonsumsi
obat kimia, seperti donepezil dan rivastigmine. ”Tapi belum bisa mengobati penyakit secara mendasar,” ucap Taruna.
Alzheimer adalah penyakit yang menyerang kemampuan fungsi otak secara progresif. Penderita penyakit ini mengalami
gangguan berpikir, mengingat, emosi, dan
perilaku. Akibatnya, mereka tidak lagi dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara
normal. Bahkan, pada tahap kronis, penderita alzheimer bisa mengalami cacat
mental.
Penyakit ini ditandai oleh kerusakan
otak akibat matinya sel-sel saraf. Struktur
INFOGRAFIS: RIZAL ZULFADLI
ILMU&TEKNOLOGI
dan fungsi otak penderita alzheimer mengalami degradasi sehingga makin mengkerut. Otak dipenuhi sedimen protein yang
disebut amiloid dan serat neuro fibrillary.
Seiring dengan bertambahnya usia, ukuran dan volume otak penderita alzheimer
terus menyusut.
Taruna
mengatakan
pengobatan
alzheimer harus berfokus pada upaya
mengganti sel-sel saraf yang rusak. Ia menyebutnya neuro-replacement. Kematian
sel saraf dilawan dengan penambahan sel
saraf baru. Degenerasi versus regenerasi. Sel-sel saraf segar awalnya diambil dari
dentate gyrus, kemudian diisolasi, dipelihara, dan dibiakkan dalam bentuk sel punca (stem cell pluripoten neuron).
Lalu, dengan teknik transplantasi, ”Selsel saraf itu dicangkokkan ke bagian otak
yang mengalami kerusakan,” kata Taruna.
Pengobatan juga dapat dilakukan lewat pendekatan sistem neurogenetik, yaitu menstimulasi sel-sel saraf di dentate gyrus untuk
memproduksi neuron baru. Sel-sel segar
inilah yang selanjutnya bermigrasi menggantikan sel saraf rusak akibat degradasi.
Kepala Departemen Neurologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Diatri
Narilastri mengatakan konsep penggantian sel saraf rusak dengan yang segar merupakan hal baru. Musababnya, jumlah neuron pada otak manusia terbilang tetap. Produksi sel saraf hanya terjadi sampai usia 1820 tahun. ”Setelah itu digantikan dengan
plastisitas,” ujarnya.
Dalam perkembangan organisme, sel-sel
saraf dapat diaktifkan dan berhubungan
satu sama lain membentuk sirkuit-sirkuit lewat proses belajar dan stimulasi kognitif. Ketika mempelajari sesuatu yang baru,
koneksi jaringan sel-sel saraf bertambah
luas. Ibarat jaringan kabel listrik atau telepon yang semakin rumit seiring dengan banyaknya jumlah pengguna. Inilah yang dimaksud plastisitas. ”Jadi bukan regenerasi
sel saraf yang terus-menerus,” ucap Diatri.
Jika jumlah sel saraf dikatakan tetap, berapa sih sebenarnya banyak neuron di dalam otak manusia? Tidak ada yang mengetahui secara pasti. Para ilmuwan selama ini
memperkirakan sekitar 100 miliar sel. Namun penelitian pada 2009 oleh Azevedo
F.A. dari Instituto de Ciências Biomédicas,
Universidade Federal do Rio de Janeiro,
Brasil, menghasilkan angka berbeda. ”Setidaknya ada 86 miliar sel saraf dalam otak
manusia,” tulis Azevedo dalam artikelnya
di Journal of Comparative Neurology, seperti dikutip Nature.
Neurogenesis juga dibuktikan oleh Jonas Frisén dari Karolinksa Institute di Stockholm, Swedia. Frisén dan timnya membuat model matematika berdasarkan hasil
penghitungan rasio peluruhan isotop kar14
12
bon-14 ( C) dan karbon-12 ( C) pada DNA
neuron di dentate gyrus. Dari pemodelan
itu, mereka mengetahui bahwa sepertiga
dari neuron di hippocampus secara teratur
diperbarui sepanjang hidup. ”Ada penambahan sekitar 1.400 neuron baru per hari,”
katanya dalam situs The Scientist.
Lepas dari ada-tidaknya regenerasi sel
saraf, Diatri berpendapat metode pencangkokan dari hasil temuan Taruna secara teori memang dapat diterapkan. Namun penyembuhan alzheimer dan penyakit degeneratif saraf lain tidak bisa berhenti pada
pencangkokan neuron. ”Harus tetap dilengkapi proses pembelajaran dan stimulasi kognitif,” ujarnya. Sebab, khususnya untuk alzheimer, yang terganggu adalah proses berpikir atau kognitif yang berkaitan
dengan kecerdasan.
● MAHARDIKA SATRIA HADI
8 JUNI 2014 |
| 69
Download