Memberdayakan LKM Pertanian Sukoharjo Untuk Dorong Bisnis

advertisement
BERITA PERS
UNTUK SEGERA DITERBITKAN
Memberdayakan LKM Pertanian Sukoharjo Untuk Dorong Bisnis Petani
 HSBC Indonesia, Putera Sampoerna Foundation (PSF), serta Sampoerna University dorong
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) pertanian di Sukoharjo
 LKM dapat menjadi kunci pendorong bisnis petani melalui penyaluran dana yang lebih sehat
 Petani dapatkan edukasi cara mengelola keuangan agar lebih sejahtera
SUKOHARJO, 29 April 2017 – HSBC bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF)
melalui Sampoerna University pada hari ini menyelenggarakan Lokakarya Lembaga Keuangan
Mikro di Sukoharjo, bertempat di auditorium kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara.
Kegiatan ini dilatarbelakangi adanya kebutuhan untuk membantu pengembangan bisnis
petani di daerah setempat.
Dalam kerja sama strategis PSF dan HSBC, diidentifikasi adanya peluang untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik akan pengelolaan keuangan di kalangan komunitas petani untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka. Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
sebagai salah satu solusi penyaluran modal dipandang memiliki peran kunci. Meski begitu,
saat ini masih banyak LKM bersifat non-formal karena belum dapat memenuhi syarat
transparansi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga sulit menerima pendanaan dari
pihak ketiga.
“Kami memahami bahwa masih terdapat peluang besar untuk dapat meningkatkan akses
perbankan bagi masyarakat dengan pemahaman dan inklusi keuangan yang mendalam. Untuk
menjawab hal itu kami senantiasa mengadakan beragam program pendidikan keuangan, salah
satunya Lokakarya di Sukoharjo ini. Dengan menyasar LKM sektor pertanian, kami ingin
mendukung mereka agar dapat mendapatkan akses layanan perbankan, sehingga dapat
membantu bisnis petani,” demikian seperti dikatakan Nuni Sutyoko, Head of Corporate
Sustainability HSBC Indonesia.
Ia juga menambahkan bahwa hal itu merupakan cerminan komitmen HSBC untuk senantiasa
mendorong bisnis yang berkesinambungan dengan membangun masyarakat dari segi sosial,
lingkungan, dan ekonomi di manapun HSBC berada.“Kami percaya bahwa faktor-faktor ini
akan membantu pemberdayaan masyarakat selain juga percepatan ekonomi,” lanjut Nuni.
OJK menyambut baik kegiatan di Sukoharjo ini. Tito Adji Siswantoro, selaku Kepala Bagian
Pengawasan IKNB, PM dan EPK menyatakan bahwa kegiatan edukasi seperti ini selaras
dengan program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat yang dicanangkan Presiden RI Joko
Widodo. “Edukasi adalah pekerjaan rumah kita bersama, termasuk bagi institusi keuangan
dan pendidikan seperti Bank HSBC, PSF, dan Universitas Sampoerna. Selain berbagai program
edukasi yang sudah dilakukan OJK, kami juga dengan senang hati bekerja sama dengan pihak
swasta untuk membantu mendorong LKM agar bisa menjadi formal demi meningkatkan
kesejahteraan petani,” ujar Tito.
Wahyoe Soedarmono selaku Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF sekaligus
ekonom dari Sampoerna University menjelaskan, “Lokakarya ini akan mengajarkan petani
dasar pengelolaan keuangan rumah tangga serta pengelolaan keuangan usaha pertanian dan
agribisnis. Sementara bagi LKM, kegiatan ini akan fokus pada peningkatan kemampuan
pembentukan (inkubasi) dan pengelolaan lembaga, serta penguatan kualitas manajemen
risiko kredit di LKM.”
Secara umum, Lokakarya ini akan menyasar pada empat tujuan utama, yaitu: Pertama, setiap
peserta mampu mengaplikasikan pengelolaan keuangan keluarga dengan memiliki rekening
tabungan di bank terdekat. Kedua, meningkatnya rekening dan jumlah tabungan keluarga dan
usaha para petani. Ketiga, munculnya usaha-usaha pertanian dan agribisnis di desa. Keempat,
meningkatnya aktivitas keuangan (simpan-pinjam dan pembiayaan) LKM dan berdirinya LKM
di desa-desa yang selama ini belum terjamah oleh sektor perbankan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Netty Harjianti menyebutkan
peningkatan literasi keuangan dan kemampuan kewirausahaan petani sebagai salah satu
prioritas utama pemerintah Sukoharjo. “Petani seringkali menganggap institusi keuangan
sebagai organisasi yang terlalu eksklusif untuk mereka. Edukasi yang tepat akan membantu
petani lebih dekat dengan jasa keuangan, sehingga bisa mengembangkan bisnis dan akhirnya
menjadi lebih sejahtera,” ujar Netty yang turut hadir dalam Lokakarya ini.
Selain di Sukoharjo, lokakarya inklusi keuangan serupa juga dilakukan di berbagai kota di
Indonesia dan menyasar berbagai sektor sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing.
Sebagai bank yang baru saja terintegrasi, PT Bank HSBC Indonesia senantiasa mendukung
pertumbuhan masyarakat luas melalui beragam program pendidikan yang tercakup dalam
rangkaian program HSBC Indonesia Membina, yang secara aktif juga melibatkan karyawan
dalam penyelenggaraannya.
- Selesai-
Download