Lembaran Kerja Mahasiswa FARMAKOTERAPI KARDIOVASKULAR DAN ENDOKRIN PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI (S1) SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU Dosen : Septi Muharni, M.Farm, Apt IDENTITAS MAHASISWA Nama Tina Sari Bulan NIM 1901124 No urut absen Pertemuan ke Hari/Tanggal Topik 45 7 11 November 2020 Kasus Penyakit Stroke dan Hiperlipidemia TATA TERTIB PERKULIAHAN 1 2 3 4 4 Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk tim diskusi dalam penyiapan LKM Mahasiswa tetap mengerjakan Lembar Kerja Mahasiswa masing-masing sesuai dengan topik yang ditetapkan Tiap mahasiswa diberi tugas dengan topik yang sama. Tiap mahasiswa wajib membuat LKM. LKM disiapkan dikirimkan, di print dan disiapkan sebelum perkuliahan. Tugas juga dikirimkan melalui smart e-learning Sistematika isi LKM dibuat sebagai berikut : SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) A. Tugas Dosen menyiapkan kasus sesuai dengan topik dan sub topik B. C. D E Keywords/Terminologi Farmasi Mahasiswa menemukan kata kunci yang berkaitan dengan tugas dan mencari penjelasan terkait keywords tersebut dari referensi. Resume (Penetapan Learning Objective) Mahasiswa membuat tujuan pembelajaran dari topik tersebut. LO harus tergambar dalam peta konsep. Pada LKM ditulis seperti contoh ini : Berdasarkan peta konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran yang diperoleh dari topik ini adalah sebagai berikut : 1. menjelaskan beda ....... 2. menjelaskan pengertian ....... 3. menjelaskan alur atau proses ....... 4. menjelaskan sifat ....... 5. menjelaskan mekanisme ....... Tugas dikumpulkan sampai point 5 Point 6 dan 11 di isi saat pertemuan berlangsung dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya PROSES PERKULIAHAN Perkuliahan dimulai dengan cara sebagai berikut : Sesi I, Mahasiswa mengerjakan tugas sesuai dengan LKM 1) Mahasiswa mendownload tugas yang diberikan 2) Mahasiswa menyelesaikan kasus berdasarkan Pharmaceutical Care Proses(Penilaian/ asesmen; Pharmaceutical care plan; Intervensi terhadap adanya Drug Related Problems (DRPs); Tindak lanjut : kegiatan monitoring dan evaluasi obat) 3) Pada pertemuan pembahasan kasus, seluruh mahasiswa diharapkan untuk aktif berdiskusi satu sama lain 4) Hasil diskusi dituliskan pada LKM yang sudah disiapkan dan diharapkan dapat menjawab LO topik pembelajaran 5) Selama diskusi dosen mengamati secara seksama jalannya diskusi, membantu meluruskan arah diskusi sesuai LO serta memberikan catatan. 4 Kasus 1: Identitas Pasien No. RM Nama Jenis Kelamin Tanggal Lahir Agama Tinggi Badan Berat Badan Pembayaran/Status Ruangan Diagnosa Mulai Perawatan Dokter yang Merawat : 523192 : Ny. N : Perempuan : 06/02/19511 : Islam : 160 cm : 65 kg : Jamkesda Kab. Siak : Melati III : Stroke Hemoragik : 13/11/2020 : dr. Ruben Riwayat Penyakit Keluhan Utama : Pasien tidak bisa berkomunikasi sejak 21.30 wib, mual (-), muntah (-), pusing (-), sakit kepala (-) Riwayat Penyakit Sekarang : Stroke Hemoragik Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi Riwayat Alergi : (-) Diagnosa Penyakit Diagnosa utama Diagnosa sekunder : Stroke Hemoragik :- Data Laboratorium 13/11/20 Pemeriksaan SGOT SGPT Kalium Natrium Klorida Asam Urat Kolesterol HDL LDL TG pH pCO2 PO2 HCO3 BE TCO2 Saturasi O2 Nilai normal ≤40 u/L ≤42 u/L 3,5-5,2 mmol/L 135-145 mmol/L 96-106 mmol/L 2,3-6,0 mg/dl <200 mg/dl >40 mg/dl <100 mg/dl <150 mg/dl 11,35-11,45 mmol/L 35-45 mmHg 80-100 mmHg 21-26 mEq/L -2,5 - +2,5 mEq/L 21-211 mEq/L 95-99% Hasil 111 11 3,3 1411 102 4,5 330 30 105 220 11.50 mmol/L 32 mmHg 1113 mmHg 24.8 mEq/L 1.9 mEq/L 25.9 mEq/L 99% Data Pemeriksaan Tanda Vital Data klinik Nilai normal Nadi (x/menit ) Nafas (x/menit ) Suhu °c 100-150 kali/meni t 16-20 kali/meni t 36-311oC TD (mmHg) <120/80 mmHg 13/11/2 0 95 14/11/2 0 110 15/11/2 0 90 16/11/2 0 88 111/11/ 20 100 Tanggal 18/11/2 0 88 22 22 22 20 20 20 36,6 oC 36,6 oC 311 oC 36,5 oC 36,8 oC 150/10 0 200/10 0 1110/1 00 190/10 0 1110/1 00 19/11/20 88 20/11 /20 98 21/11/2 0 113 22/11/2 0 100 23/11/2 0 92 20 21 22 20 36,5 oC 36,5 oC 36,5 oC 36,5 oC 36,5 oC 1110/1 00 1110/80 36,6 o C 190/1 10 210/10 0 150/10 0 150/100 20 Penatalaksanaan Terapi (IGD) Tanggal Obat 5 Aturan pakai Amlodipin (PO) Paracetamol (PO) Valsartan (PO) Nicardipin (IV) Citicolin (IV) Asam Traneksamat (IV) Ranitidine (IV) Furosemid Tramadol (IV) 1 x 1 (10 mg) 3x1 Simvastatin (PO) RL Diazepam (PO) 1x1 10 tpm 1 x 1(5mg) 13/11 / 20 14/1 1 /20 15/1 1 /20 16/11 / /20 111/1 1 /20 18/1 1 /20 19/1 1 /20 20/11 / /20 21/1 1 /20 22/11 / /20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 1 x 1 (160 mg) 5cc 2x1 6x1g 2 x 150 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2x1 Penyelesaian Kasus: Tepat Pasien Obat Amlodipin (PO) Paracetamol (PO) Valsartan (PO) Nicardipin (IV) Citicolin (IV) Asam Traneksamat (IV) Ranitidine (IV) Furosemid Tramadol (IV) Kontra Indikasi Keterangan Hipersensitif terhadap CCB dihidropiridin, syok kardiogenik, angina pectoris tidak stabil, stenosis aorta yang signifikan Hipersensitif, gangguan hati Kehamilan, menyusui, stenosis arteri renalis bilateral atau stenosis pada satusatunya ginjal yang masih berfungsi pasien dengan hemostasis tidak lengkap yang diikuti dengan perdarahan intrakranial, pasien dengan tekanan intrakranial meningkat pada tahap akut stroke serebral, hipersensitif Hipersensitivitas terhadap citicoline Gangguan ginjal yang berat; penyakit tromboembolik. Penderita yang hipersensitif terhadap ranitidine atau H2 reseptor antagonis lainnya Hipovolemia, hiponatremia, anuri (obstruksi post renal), pasien yang alergi terhadap peparat sulfa Pasien yang memiliki riwayat Tepat Pasien Tepat Pasien Tepat Pasien Tepat Pasien Tepat Pasien Tepat Pasien Tepat Pasien Tepat Pasien Tepat Pasien 23/11 /20 hipersensitif terhadap tramadol Keracunan akut dengan hipnotik, analgesik aksi sentral, opioid, obat psikotropika, atau alkohol Epilepsi (kejang) yang tidak terkontrol Asma bronkial akut atau berat Hiperkapnia atau depresi pernafasan yang signifikan dalam pengaturan yang tidak dipantau atau tidak adanya peralatan resusitasi. Gangguan ginjal dan hati berat Penggunaan bersamaan dengan Monoamine Oksidase Inhibitor (MAOI) atau dengan 2 minggu setelah penarikan MAOI. Simvastatin (PO) Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat. Gagal fungsi hati atau pernah mengalami gagal fungsi hati. Peningkatan jumlah serum transaminase yang abnormal. Pecandu alkohol. Wanita hamil dan menyusui. Tepat Pasien RL Penggunaannya bersamaan dengan ceftriaxone dilaporkan dapat menimbulkan presipitasi pada aliran darah, sehingga tidak disarankan. Tepat Pasien Diazepam (PO) Pasien yang hipersensitif terhadap benzodiazepine, glaukoma, miasthenia gravis, insufisiensi pulmonal kronik, penyakit hati atau ginjal kronik, depresi pernafasan, serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, persalinan. Tidak boleh digunakan sendirian pada depresi atau ansietas dengan depresi Tepat Pasien Tepat Dosis Obat Dosis pemeliharaan Dosis yang diberikan Amlodipin (PO) Dosis awal 1x5 mg/hari; dosis maksimal 10 mg/hari. 1 x 1 (10 mg) Tepat Dosis Paracetamol (PO) 325–650 mg tiap 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam. Paracetamol biasanya tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 500 mg. Paracetamol 500 mg dapat diminum tiap 4–6 jam sekali untuk meredakan demam. Jika diperlukan (pada asien yang tekanan darahnya tidak terkontrol) ditingkatkan hingga 160 mg sehari atau ditambahkan pemberian diuretik Maksimal 12 ml Keadaan kronik: 100-300mg, 12 kali sehari secara IV atau IM Sehari 250-500mg IV atau IM 50 mg diencerkan sampai 20 ml 3x1 Tepat Dosis 1 x 1 (160 mg) Tepat Dosis 5cc 2x1 Tepat Dosis Tepat Dosis 6x1g 2 x 150 mg Tidak Tepat Dosis Tidak Tepat Dosis Valsartan (PO) Nicardipin (IV) Citicolin (IV) Asam Traneksamat (IV) Ranitidine (IV) Keterangan Furosemid Tramadol (IV) Simvastatin (PO) RL Diazepam (PO) 6 dan diberikan selama tidak kurang dari 2 menit; dapat diulang setiap 6-8 jam Lansia: dosis awal: 20 mg per hari, dan dapat ditingkatkan jika diperlukan. Hipertensi: Dewasa: 40-80 mg per hari sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain. IM atau IV: 50-100 mg/kali diberikan tiap 4-6 jam maks 400 mg/hari Dosis awal: Sehari 1 kali 5-10 mg. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang: 250 ml, 500 ml, 1000 ml oral: ansietas 2 mg 3 kali/hari, dinaikkan bila perlu sampai 1530 mg/hari dalam dosis terbagi. Untuk LANSIA atau debil dosis setengahnya. Pencatatan Hasil Diskusi Pertemuan 4 - - 2x1 Tepat Dosis 1x1 Tepat Dosis 10 tpm 1 x 1(5mg) Tepat Dosis Tepat Dosis 7 Kesimpulan: