Penggunaan Lilin Mainan sebagai Media Pembelajaran dalam

advertisement
Penggunaan Lilin Mainan sebagai Media Pembelajaran dalam Materi Bentuk
Molekul untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Laporan Inovasi Pembelajaran Kimia
Semester Genap
Tahun Ajaran 2014-2015
disusun oleh
Siti Khodijah, S.Pd.
SMP INTERNAT AL KAUSAR
Jl. Habib Desa Babakan Jaya Kec. Parungkuda Kabupaten Sukabumi
Jawa Barat
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran merupakan sebuah proses yang melibatkan interaksi setiap
peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru mengenai materi yang
sedang dipelajarinya. Proses pembelajaran menuntut agar seseorang mampu melakukan aksi
terhadap apa yang telah dipahaminya. Hambatan yang dialami dalam pembelajaran kimia
pada umumnya bertumpu pada ketidakpahaman terhadap konsep kimia secara utuh. Hal ini
disebabkan beberapa materi dalam
pembelajaran kimia bersifat abstrak sehingga
membutuhkan alat bantu atau media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam
memahami pelajaran.
Materi bentuk molekul merupakan salah satu materi yang bersifat abstrak. Mengacu
pada kurikulum KTSP, materi tersebut sebelumnya dipelajari di kelas XI. Akan tetapi,
seiring perubahan kurikulum 2013, materi tersebut saat ini dipelajari di kelas X. Oleh karena
kemampuan abstraksi siswa kels X yang berbeda-beda maka dibutuhkan media yang mampu
memvisualisasikan bentuk molekul ini agar mudah dipahami oleh siswa.
Di zaman modern seperti sekarang ini media pembelajaran banyak sekali jenisnya,
mulai dari yang paling sederhana hingga paling canggih seperti berbasis computer atau
model molekul 3D yang siap pakai. Penerapan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa menuntut peserta didik untuk aktif dalam
mengkonstruk
pengetahuannya
sendiri
melalui
kegiatan
mengamati,
menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengomunikasikan pengetahuannya
tersebut. Melalui pendekatan saintifik siswa diarahkan agar bisa mengembangkan sikap,
pengetahuan dan keterampilan melalui proses kerja yang ilmiah dan mengedepankan
penalaran induktif.
Pada inovasi pembelajaran kimia kali ini, penulis mencoba menggunakan media
pembelajaran sederhana berupa lilin mainan sebagai alat bantu dalam meningkatkan
pemahaman siswa dalam materi bentuk molekul.Penggunaan lilin mainan dikarenakan media
ini mudah diperoleh dan cukup terjangkau harganya, selain itu tekstur dari lilin itu sendiri
2
yang menyenangkan untuk disentuh dan dimanipulasi atau diubah baik dari segi bentuk
maupun ukuran.
1.2 RUANG LINGKUP
Subjek penelitian ini adalah kelas X IPA 1. BAB 3 untuk kelas X yang mengacu pada
kurikulum 2013 meliputi ikatan kimia, bentuk molekul dan gaya antar molekul. Akan tetapi,
materi pada inovasi pembelajaran ini dibatasi hanya untuk materi bentuk molekul. Materi
bentuk molekul bersifat konsep teoritis dan bersifat abstrak atau invisible serta informatif.
Salah satu aspek pengembangan dalam kurikulum 2013 untuk materi bentuk molekul pada
pelajaran kimia kelas X siswa diminta untuk:

Menganalisis teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain
Elektron) untuk menentukan bentuk molekul

Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron disekitar inti
atom (Teori Domain Elektron)
1.3 TUJUAN INOVASI
Tujuan inovasi pembelajaran kimia adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai
materi ikatan kimia melalui media sederhana berupa lilin mainan.
1.4 SAJIAN DEFINISI/PENJELASAN ISTILAH
A. Lilin mainan atau disebut juga plastisin merupakan mainan sejenis lilin yang dapat
dibentuk macam-macam. Plastisin bisa digunakan dengan cara ditekan-tekan dan
dibentuk menjadi bentuk lain. Plastisin dapat dirol, dipotong, lalu dicetak. Dengan
demikian penggunaan plastisin memungkinkan anak berkreasi bebas.
B. Media pembelajaran menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah alat atau bahan yang
digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran.
C. Bentuk molekul merupakan bentuk yang dimiliki oleh suatu molekul senyawa kimia. Ada
lima bentuk molekul yang penting, yaitu linear, segitiga sama sisi, tetrahedron,
oktahedron, dan bipiramida trigonal. Bentuk molekul dapat diramalkan menggunakan
teori domain elektron yang dikembangkan oleh teori VSEPR
3
D. Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) menyatakan bahwa pasanganpasangan elektron yang semuanya bermuatan negatif akan berusaha saling menjauhi
sehingga tolak-menolak antarpasangan ini menjadi minimum.
E. Teori domain elektron, merupakan pengembangan teori VSEPR dimana pasanganpasangan elektron dalam ikatan tunggal atau rangkap dan pasangan elektron bebas
dianggap terkungkung dalam domain elektron. Domain elektron dibedakan menjadi :
-
Domain elektron ikatan yaitu domain yang mengandung pasangan elektron ikatan
-
Domain elektron bebas yaitu domain yang mengandung pasangan elektron bebas.
1.5 KAJIAN TEORI
A. Media Pembelajaran
a. Pengertian media pembelajaran
Menurut Miarso (1989) dalam Cepi Riana (2008), media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar.
Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar (Sadiman, 2003: 6).
Adapun media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga
dapat mendorong proses belajar mengajar.
Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah
segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat
merangsang siswa untuk belajar.
b. Fungsi media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman
dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsifungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
4
- Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar
bagi guru.
- Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit)
- Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih
menyenangkan dan tidak membosankan).
- Semua indra siswa dapat diaktifkan.
- Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
c. Manfaat media Pembelajaran
Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
(1991:3) adalah:
- Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
- Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
- Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
- Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
B. Lilin Mainan atau Plastisin
Lilin mainan atau plastisin adalah bahan terbaik yang digunakan untuk belajar
dengan anak-anak, selain itu lilin juga dapat digunakan untuk terapi. Kebanyakan anakanak telah siap memakai lilin dan mereka asyik dalam memakai perasaan, memukulmukul lilin, menekan lilin, melumpuri lilin, dan memotong lilin.Mereka memperoleh
pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Lilin memungkinkan anak untuk
menjadi kreatif. Selama aktivitas kreatifnya, emosi anak sangat mungkin untuk muncul
dan mengalami sesuatu yang jelas dari aktivitas tersebut (ditulis oleh BK prasekolah
dalam www.bk2009.blogspot.com).
5
Plastisin memiliki banyak manfaat bagi anak. Menurut Jatmika (2012: 84),
diantaranya adalah sebagai berikut:
-
Melatih kemampuan sensorik. Salah satu cara anak mengenal sesuatu adalah melalui
sentuhan, dengan bermain plastisin anak belajar tentang tekstur dan cara menciptakan
sesuatu.
-
Mengembangkan kemampuan berpikir. Plastisin bisa mengasah kemampuan anak
-
Berguna meningkatkan self esteem. Bermain plastisin dapat mengembangkan
imajinasi dan kreativitas anak sekaligus mengajarkan tentang pemecahan masalah.
-
Mengasah kemampuan berbahasa.
-
Memupuk kemampuan sosial. Hal ini karena dengan bermain bersama memberi
kesempatan berinteraksi yang akrab dan bisa belajar bahwa bermain bersama sangat
menyenangkan.
C. Pengertian Belajar
Menurut
Dr.Oemar Hamalik
(2008;36), belajar adalah modifikasi
atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Pengertian lain tentang
belajar menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan.
Sejalan dengan perumusan diatas, ada pula tafsiran lain tentang belajar yang
menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antara
individu dengan lingkungan. Didalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman
belajar. William Burton mengemukakan bahwa : A good learning situation consist of a
rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose, and
carried on in interaction with a rich, varied and provocative environment.
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa dalam proses belajar, siswa harus ikut
terlibat atau aktif dalam proses pembelajaran. Muhibbin Syah dan Rahayu Kariadinata
(2009:14) menyebutkan pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang memerlukan
keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan
spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
6
bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun
pengetahuannya sendiri.
Ada beberapa hal yang mendasari perlunya pembelajaran aktif. Salah satunya dari
kerucut pengalaman belajar peter sheal, pengalaman belajar yang paling baik adalah
dengan mengatakan dan melakukan. Hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran aktif
yang menuntut siswa untuk ikut serta terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Gambar 1. Piramida pengalaman belajar
D. Hasil Belajar
Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu mengalami proses belajar. Belajar
dilakukan manusia baik secara formal maupun informal. Dalam proses belajar diharapkan
akan diperoleh hasil belajar yang berupa tingkah laku baik dalam kognitif, afektif,
maupun psikomotor.
Menurut Suharsimi (1993) “hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, hasil belajar ini
biasanya dinyatakan dalam angka atau huruf dengan kata-kata baik, sedang dan kurang”.
Menurut Nana Sudjana (1990) “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa”. Penilaian hasil belajar oleh guru adalah
untuk mengetahui sejauh mana efektivitas proses belajar, ketetapan proses pengajaran
dan strategi belajar yang digunakan serta tingkat kemampuan kegiatan siswa.
7
Dari pendapat di atas jelas bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa
setelah melakukan kegiatan pembelajaran, pengukuran hasil yang dicapai setelah proses
pembelajaran adalah melalui evaluasi dengan menggunakan alat ukur yaitu test hasil
belajar.
8
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
2.1 PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pada tahap perencanaan guru menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran bentuk molekul antara lain, plastisin, tusuk gigi, dan lembar kerja
siswa. Selain itu, guru juga merancang skenario pembelajaran, alokasi waktu dan
instrumen penilaian (terlampir dalam RPP) serta menetapkan indikator keberhasilan
pembelajaran.
2.2 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran materi ikatan kimia dilaksanakan pada semester ganjil
sekitar bulan oktober 2014. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang
masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang yang dibagi secara acak. Alokasi waktu
untuk materi bentuk molekul adalah 6 jam pelajaran (3 x pertemuan).
Pertemuan pertama siswa mempelajari konsep bentuk molekul berdasarkan teori
domain elektron dan teori VSEPR. Siswa belajar secara berkelompok untuk
menggambarkan struktur Lewis suatu senyawa dan merancang bentuk molekul dengan
menggunakan plastisin.
Pertemuan kedua siswa secara berkelompok mengisi LKS untuk merancang
bentuk suatu molekul dengan menggunakan plastisin melalui games.Sedangkan pada
pertemuan ketiga digunakan untuk evaluasi pembelajaran.
9
2.3 EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui Quiz berupa tes tertulis dan mengisi
angket penilaian diri.Indikator keberhasilan penggunaan media lilin mainan jika nilai
evaluasi pembelajaran baik melalui penilaian tertulis, sikap maupun psikomotorik berupa
LKS dan kuis mencapai rata-rata sebesar 75.
a. LAPORAN HASIL
Proses pembelajaran ini dilakukan melalui tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Pencapaian hasil belajar siswa mengenai bentuk molekul diperoleh sebagai
berikut :
Tabel 1. Nilai hasil belajar materi bentuk molekul kelas X NS 1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
NAMA
Abdussalam samal
Afie Syahrulloh Arridlo
Agneesha Bilqis Habibah
Alifia Syifa Pebrianti
Ammar Munzir Chalifah
Annisa Eviondra
Bachrul Ichsan Mahendra
Fauzan Hanandito
Fitratulhay Pribadi
Intan Larasati
Khodijah
Luthfi Maullia Aryanto
Muhammad Ivan Budiman
Muyasara Nilam Alifa
Nabila Azka Burhansyah
Nur Alam Hasabi
Puteri Almadhiya
Risman P
Salwa Salsabila H
Rata-Rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
10
LKS
Quiz
90
95
72
90
95
95
95
72
95
90
72
85
85
75
85
95
90
90
85
86.89
72
95
100
90
50
95
100
90
95
100
95
95
75
65
24
50
67
100
90
10
75
77.16
10
100
8.38
Standar Deviasi
26.80
Penilaian pada ranah sikap dilakukan dengan menggunakan angket penilaian
diri.Penilaian diri sendiri merupakan salah satu aspek penilaian sikap yang harus
dilakukan berdasarkan kurikulum 2013. Hasil rekapitulasi angket penilaian sikap
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2. Rekapitulasi angket siswa pada proses pembelajaran bentuk molekul
Aspek penilaian
Selalu (3)
Kadang (2)
Mudah mengingat materi
3
15
Mudah memahami materi
7
11
Merasa senang
14
4
Merasa aktif
7
10
Tidak Pernah
Persentase
(1)
72,2
79,6
92,6
1
77,8
*persentase diperoleh melalui perhitungan :
b. Analisis Hasil Pembelajaran
Pada pembelajaran bentuk molekul dengan menggunakan media plastisin
sangat membantu siswa dalam menemukan bentuk molekul. Pada pertemuan pertama
guru memberikan materi sesuai dengan rencana program pengajaran (RPP) yang telah
dibuat sebelumnya. Pada tahap pendahuluan/apersepsi guru menjelaskan konsep
tentang bentuk molekul, teori domain elektron dan hubungan antara bentuk molekul
dan teori domain elektron.
Selanjutnya siswa diberikan LKS tentang teori domain elektron dan bentuk
molekul. Setelah siswa mampu menghitung jumlah domain elektron, siswa diberi
kesempatan untuk menghubungkan konsep teori domain elektron dengan bentuk
molekul melalui media lilin/plastisin.
11
Pada awal tahap ini, siswa masih kurang terampil, masih memerlukan
bimbingan guru. Akan tetapi, mereka serius dalam mengambarkan bentuk molekul
suatu senyawa dengan menggunakan plastisin. Pada pertemuan ini siswa diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab mengenai bentuk suatu
molekul dengan tujuan siswa dapat memahami materi dengan baik dan kesulitankesulitan yang dihadapi dalam menentukan bentuk suatu molekul dapat teratasi
dengan baik.
Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
games/permainan secara berkelompok. Hal ini dilakukan untuk melatih sikap sosial,
kerjasama dan kompetitif. Pada tahap ini proses penilaian dilakukan dengan
memberikan LKS yang berisi langkah-langkah dalam menggambarkan bentuk
molekul suatu senyawa dengan menggunakan plastisin kepada setiap kelompok.
Rumus senyawa yang harus mereka gambarkan diberikan oleh guru secara langsung.
Guru memberikan waktu selama sekitar 3 menit untuk setiap senyawa. Bagi
kelompok yang lebih awal menyelesaikan tugasnya mendapatkan tambahan poin.
Bagi kelompok yang tidak selesai hingga batas waktu yang ditentukan
tidak
mendapatkan nilai. Aspek penilaian pada tahap ini meliputi kesesuaian konsep bentuk
molekul
dan
keterampilan
siswa
dalam
menggambarkan
bentuk
molekul
menggunakan lilin mainan. Berdasarkan hasil penilaian LKS pada tahap ini diperoleh
rata-rata nilai sebesar 86,89.
Pertemuan ketiga mengambil jam responsi. Pada pertemuan ini siswa
mengerjakan soal-soal tes tertulis berupa kuis yang mencakup submateri bentuk
molekul berdasarkan teori domain elektron. Sebanyak 31% (6 siswa) memperoleh
nilai dibawah KKM (≤72) dan 69% lulus sehingga diperoleh rata-rata nilai kuis ≥ 75
yaitu sebesar 77,16.
Untuk mengetahui perubahan sikap siswa pada pembelajaran ini, guru
memberikan angket kepada siswa. Aspek yang dianalisis adalah kemudahan dalam
mengingat materi, memahami materi, senang dan aktif dalam proses pembelajaran.
Tiap indikator memiliki nilai yang berbeda, yaitu selalu (3), kadang-kadang (2), tidak
pernah (1).
12
Dari hasil analisis angket siswa diperoleh bahwa sebagian besar siswa merasa
senang belajar bentuk molekul dengan menggunakan lilin mainan (92,6), mudah
memahami materi (79,6), dan aktif dalam proses pembelajaran (77,8). Sedangkan
untuk indikator mudah mengingat materi ≤75 yaitu hanya sebesar 72,2. Hal ini
disebabkan karena bentuk molekul senyawa banyak sekali dan kesulitan ini dapat
diatasi oleh siswa jika mereka sering berlatih soal-soal.
13
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Media lilin mainan dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran kimia untuk
meningkatkan hasil belajar siswa mengenai materi bentuk molekul.Media lilin mainan mampu
menciptakan susana pembelajaran lebih menyenangkan, mudah dipahami dan menjadikan siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran bentuk molekul. Kekurangan media lilin mainan dalam
pembelajaran molekul adalah sudut ikatan antar atom dalam suatu molekul sulit digambarkan
secara pasti, hanya berupa perkiraan saja.
3.2 Saran
1. Sebaiknya guru membuat kelas pembanding yang tidak menggunakan media lilin mainan
dalam proses pembelajaran bentuk molekul sehingga perbedaan hasil belajar dapat
dibandingkan.
2. Mengembangkan media pembelajaran yang lebih modern tetapi tetap memperhatikan aspek
kreativitas dan keaktifan siswa dalam kerja tim seperti menggambarkan bentuk molekul dan
dicetak melalui printer 3D.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arlinah, Siti dan Rohita. 2012. Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Plastisin
Pada Kelompok Adi Paud Plus Al Fattah Jarak Kulonkabupaten Jombang. Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
http;//ejournal.unesa.ac.id/article/11705/19/article.pdfdiunduh pada tanggal 2 oktober 2015
Effendy. 2006. Teori VSEPR, Kepolaran, dan Gaya Antarmolekul, edisi kedua. Malang:
Bayumedia Publishing.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hector, Fernandez . 2012. Pengembangan Media Pembelajaran dalam Bentuk Buku Digital
dengan Menggunakan Software Adobe Flash Cs3 pada Pembelajaran Seni Musik di
SMP Negeri 1 Tempel. S1 Thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.
http://eprints.uny.ac.id/9930/2/BAB%202%20-%2005208244044.pdf diunduh pada tanggal 2
oktober 2015
KBBI.http://kbbi.web.id/media. Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2015
Tim BK Prasekolah. 2010. “Belajar dengan lilin (plastisin)”.
www.bk2009.blogsot.com diunduh pada tanggal 30 september 2015
15
Lampiran 1
Merancang Model Molekul
Prosedur:
1. Siapkan perlengkapan model dari guru kalian
2.
3.
4.
5.
6.
Gambarkan stuktrur lewis dari salah satu molekul dalam tabel dibawah
Buatlah model tiga dimensi dari molekul tersebut
Gambarkan sketsa bentuk geometri molekul yang kamu ramalkan
Ulangi langkah 2-4 untuk setiap molekul tersebut
Buatlah tabel seperti yang ditunjukan pada dibawah ini dan isilah kotak
tersebut dengan data kalian
Analisis
1. Bagaimana struktur lewis tiap-tiap molekul membantu kalian dalam
meramalkan geometri molekul tersebut?
2. Berapa banyak jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron
bebas yang dimiliki oleh molekul tersebut?
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Senyawa
Tipe molekul
Nama Bentuk molekul
7.
8.
9.
10.
MAN JADDA WAJADA
16
Lampiran 2
Nama :
Kelas :
Angket Penilaian Diri
Pembelajaran kimia pada materi bentuk molekul dengan menggunakan media lilin mainan/plastisin
No
1.
2.
3.
4.
Pertanyaan
selalu
Kadangkadang
Tidak pernah
Mudah mengingat materi
Mudah memahami materi
Merasa senang dalam proses
pembelajaran
Merasa aktif dalam proses
pembelajaran
Saran :
........................................................................................................................................................
17
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA: SMA Insan Cendekia Alkausar
Matapelajaran : Kimia
Kelas/Semester: X/Ganjil
Materi Pokok :Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul
Alokasi Waktu
: 20 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam
2.3 Menunjukan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi
dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,molekul) materi dan hubungannya
dengan sifat fisik materi
 Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara
berikatan dengan unsur lain.
 Menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis
18
 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga
 Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan seharihari
 Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen
 Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen.
 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa
 Membedakan gaya-gaya antar molekul
 Menjelaskan hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa
 Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya
antar molekul (gaya Van der Waals, gaya London, dan ikatan Hidrogen)
3.6 Menganalis kepolaran senyawa
 Menjelaskan hubungan kepolaran beberapa senyawa dengan keelektronegatifan
3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain Elektron)
untuk menentukan bentuk molekul.
 Menunjukan PEB dan PEI
 Menentukan tipe molekul
 Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
 Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,
molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
 Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet)
 Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis
 Menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion
 Menggambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap
tiga
 Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran
senyawa
 Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa
 Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa
 Mempresentasikan hasil percobaan kepolaran beberapa senyawa dengan menggunakan
bahasa yang benar
4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom
19
(Teori Domain Elektron)
 Menghitung jumlah PEB dan PEI suatu molekul
 Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
 Menyajikan gambar bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di
sekitar inti atom
 Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membandingkan proses pembentukan ikatan ion,ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi
2. Siswa dapat menganalis kepolaran senyawa melalui percobaan
3. Siswa dapat menjelaskan teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain
Elektron) untuk menentukan bentuk molekul suatu senyawa
4. Siswa dapat membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam.
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen
3. Ikatan kovalen koordinasi
4. Ikatan logam
5. Bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron dan hibridisasi
6. Gaya antar-molekul
7. Kepolaran senyawa
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific), Model PembelajaranDiscovey
Learning
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
: Bahan ajar PPT
Macromediaflash konsep hibridisasi
2. Alat/Bahan : Laptop+LCD proyektor dan tabel periodik unsur
Lilin/Plastisin dan tusuk gigi
20
3. Sumber Belajar : Buku kimia Erlangga X
Buku Kimia Esis X
Modul/lembar kerja siswa
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama (2 JP)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
 Guru memberikan salam dan berdoa
Alokasi Waktu
15 menit
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru
kelas
mengabsen,
dan
mengondisikan
pembiasaan
(sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi:
Guru
menggali
pengetahuan siswa tentang ikatan
kimia.
 Memotivasi:
Guru
memaparkan
bahwa kita tidak dapat menemukan
unsur- unsur gas mulia dalam bentuk
senyawa sedangkan unsur-unsur lain
seperti
natrium
hanya
dapat
ditemukan dalam bentuk senyawa.
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti

Siswa
mengamati
struktur
Lewis
beberapa unsur.

Siswa ingin tahu bagaimana hubungan
antara
susunan
elektron
valensi
dengan struktur Lewis?

Siswa mereview susunan elektron
21
60 menit
valensi dalam orbital

Siswa menggambarkan awan elektron
valensi berdasarkan susunan elektron
dalam orbital

Siswa
menganalisis
konfigurasi
elektron dan struktur Lewis dalam
proses pembentukan ikatan kimia.
Penutup
 Guru
membimbing
menyimpulkan
siswa
tentang
15 menit
aturan
oktet/duplet dan struktur Lewis.
 Guru
melakukan
memberikan
dengan
refleksi
pertanyaan
aturan
dengan
berkaitan
oktet/duplet
dan
struktur Lewis.
 Guru melakukan tindak lanjut dengan
memberikan penugasan
Pertemuan kedua (2 JP)
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
 Guru menciptakan suasana kelas yang
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu
dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
 Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa tentang
ikatan ion.
22
 Guru
memotivasi
memaparkan
siswa
bahwa
dengan
dengan
mempelajari senyawa ion, kita dapat
menjelaskan penyebab garam (NaCl,
dll.) dapat larut dalam air.
Kegiatan Inti
 Siswa membaca tabel titik leleh
beberapa senyawa ion dan senyawa
kovalen
 Siswa dimotivasi untuk bertanya dari
tabel titik leleh, mengapa ada
senyawa yang titik lelehnya rendah
dan ada yang titik lelehnya tinggi?
 Siswa dimotivasi untuk bertanya
mengapa atom logam cenderung
melepaskan elektron sedangkan atom
nonlogam cenderung menerima
elektron?
 Siswa menganalisis pembentukan
senyawa berdasarkan pembentukan
ikatan (berhubungan dengan
kecenderungan atom untuk mencapai
kestabilan)
 Guru memberikan beberapa contoh
senyawa dan siswa berdiskusi secara
berkelompok untuk menganalisis
proses pembentukan senyawa ion
 Siswa menyampaikan hasil diskusi
kelompok
 Guru melakukan penguatan terhadap
penjelasan siswa.
65 menit
Penutup
 Guru
15 menit
membimbing
siswa
menyimpulkan tentang ikatan ion.
 Guru
melakukan
memberikan
refleksi
pertanyaan
dengan ikatan ion.
 Tindak lanjut: Penugasan.
23
dengan
berkaitan
Pertemuan Ketiga (2 JP)
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
 Guru menciptakan suasana kelas yang
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu
dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
 Guru melakukan apersepsi dengan
mereview kembali data titik didih
beberapa senyawa kovalen.
 Guru
memotivasi
memaparkan
mempelajari
siswa
bahwa
ikatan
dengan
dengan
kovalen,
kita
dapat memahami pembentukan ikatan
yang terjadi antara unsur non-logam
dengan non-logam
Kegiatan Inti
 Guru
mengajak
siswa
untuk
menganalisis ikatan yang terbentuk
antara unsur non-logam dan nonlogam seperti H2, O2, N2, H2O, CH4,
dan NH3
 Siswa secara individu melakukan
analisis
terhadap
ikatan
yang
terbentuk antara unsur non-logam dan
non-logam (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu, seperti mengapa atom oksigen
dapat mengikat dua atom hidrogen
sedangkan atom nitrogen dapat
24
65 menit




Penutup
mengikat tiga atom hidrogen?
Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
Siswa
secara
berkelompok
mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi
tentang
pembentukan
ikatan kovalen tunggal, rangkap dua,
dan rangkap tiga.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi
kelompok.
Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
 Guru
membimbing
siswa
menyimpulkan
tentang
ikatan
kovalen.
 Memberikan pertanyaan berkaitan
dengan ikatan kovalen.
 Penugasan
untuk
menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam
modul.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Ikatan kovalen koordinasi dan
pengecualian aturan oktet.
Pertemuan keempat (2 JP)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
 Guru menciptakan suasana kelas yang
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu
dengan
menyampaikan
25
tujuan
15 menit
Alokasi Waktu
10 menit
pembelajaran tentang
 Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa tentang
ikatan
kovalen
koordinasi
dan
pengecualian aturan oktet.
 Guru memaparkan bahwa beberapa
senyawa dapat mencapai kestabilan
denganikatan kovalen koordinasi serta
terdapat pula yang tidak mematuhi
aturan oktet
Kegiatan Inti
 Guru
mengajak
siswa
untuk
mengamati struktur Lewis dari ikatan
yang terbentuk pada senyawa NH4Cl
dan NH3•BCl3.
 Siswa secara individu melakukan
pengamatan terhadap struktur Lewis
dari ikatan yang terbentuk pada
senyawa NH3•BCl3 (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
 Siswa
dimotivasi/diberikan
kesempatan untuk bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya
mengenai perbedaan ikatan kovalen
dengan kovalen koordinasi
 Guru
mengajak
siswa
untuk
mengamati struktur Lewis senyawasenyawa yang tidak memenuhi aturan
oktet.
 Siswa secara individu melakukan
pengamatan struktur Lewis senyawasenyawa yang tidak memenuhi aturan
oktet (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi
kelompok.
 Guru
memberikan
tambahan
informasi sebagai penguatan atas
26
65 menit
kesimpulan siswa.
Penutup
 Guru
membimbing
siswa
menyimpulkan tentang ikatan kovalen
 Guru melakukan refleksi dengan
memberikan pertanyaan berkaitan
dengan ikatan kovalen Penugasan
membaca dan menganalisis sifat-sifat
senyawa ion dan kovalen.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
tanya jawab hasil analisis perbedaan
sifat senyawa ion dan kovalen.
Pertemuan kelima (2 JP)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
 Guru menciptakan suasana kelas yang
15 menit
Alokasi Waktu
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru mereview pengetahuan siswa
tentang ikatan kimia.
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
 Guru menampilkan data titik didih
dan titik leleh beberapa senyawa ionik
dan kovalen .
 Siswa dimotivasi untuk memunculkan
pertanyaan apakah hubungan antara
ikatan kimia dengan sifat fisis
senyawa?
 Siswa
dimotivasi/
diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan
menganalisis hal tersebut
 Siswa
membandingkan
proses
27
65 menit





Penutup
terbentuknya ikatan ion dan ikatan
kovalen
Siswa
menganalisis
penyebab
perbedaan titik leleh antara senyawa
ion dan kovalen
Siswa menganalisis beberapa contoh
pembentukan senyawa kovalen dan
senyawa ion
Siswa diminta untuk menyimpulkan
pengaruh jenis ikatan kimia terhadap
sifat fisik materi melalui diskusi
Siswa menyampaikan hasil diskusi
analisis perbandingan pembentukan
ikatan
Guru
memberikan
tambahan
informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
 Guru
membimbing
menyimpulkan
materi
siswa
yang
15 menit
telah
dipelajari
 Guru
memberikan
penugasan
menjawab soal-soal responsi 1
Pertemuan keenam (2 JP)
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
 Guru menciptakan suasana kelas yang
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa tentang
ikatan logam.
 Guru
memotivasi
memaparkan
siswa
bahwa
28
logam
dengan
dapat
ditempa dan mengkilap disebabkan
oleh ikatan kimia yang terdapat pada
logam tersebut.
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti







Penutup
Guru mengajak siswa untuk mengamati
beberapa contoh logam
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan
menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu mengenai sifat fisik logam
Siswa
secara
berkelompok
mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang sifat logam
Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
Siswa
secara
berkelompok
mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang sifat logam dan
proses pembentukan ikatan logam
Diskusi kelas tentang hasil diskusi
kelompok.
Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
 Guru
membimbing
siswa
menyimpulkan tentang ikatan logam.
 Guru
memberikan
penugasan
menjawab pertanyaan yang terdapat
dalam modul.
 Rencana
pembelajaran
selanjutnya:
Bentuk molekul
Pertemuan ketujuh (2 JP) (materi bentuk molekul)
29
65 menit
15 menit
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
 Guru menciptakan suasana kelas yang
Alokasi Waktu
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa tentang
bentuk molekul.
 Guru
memotivasi
memaparkan
siswa
bahwa
tidak
dengan
semua
molekul memiliki bentuk yang sama,
tergantung
dari
jumlah
pasangan
elektron disekitar atom pusat dalam
senyawa tersebut.
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran bentuk molekul.
Kegiatan Inti
 Guru
menjelaskan
tentang
bentuk
molekul mengenai teori VSEPR dan
domain elektron dengan media power
point pembelajaran.
 Siswa secara individu memperhatikan
penjelasan guru (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa
dimotivasi/
diberikan
kesempatan menanya sebagai ungkapan
rasa ingin tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk
30
65 menit
berlatih menentukan bentuk molekul
berdasarkan teori domain elektron.
 Siswa didudukkan secara berkelompok
untuk melatih kemampuan menentukan
bentuk
molekul
berdasarkan
teori
domain elektron serta kerjasama antarsiswa.
 Siswa secara berkelompok menjawab
soal-soal
yang
diberikan
dan
mendiskusikan cara penyelesaiannya.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan
untuk bertanya tentang hal-hal yang
kurang dimengerti berkaitan dengan
bentuk molekul.
 Guru
mengkonfirmasi/menjelaskan
kembali bila terjadi kesalahan dalam
menentukan bentuk molekul.
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
Penutup
 Guru
membimbing
siswa
menyimpulkan tentang bentuk molekul.
 Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa, hal-hal yang berkaitan dengan
bentuk molekul
 Guru
memberikan
penugasan
menjawab pertanyaan pada modul.
31
15 menit
Pertemuan kedelapan (2 JP) (materi Bentuk molekul)
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
 Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa tentang
bentuk
molekul
berdasarkan
teori
domain elektron yng telah dipelajari
sebelumnya.
Kegiatan Inti
 Guru meminta siswa untuk duduk
secara berkelompok.
 Guru memberikan lembar kerja siswa
dan
perangkat
plastisin
yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran
bentuk molekul
 Guru menjelaskan aturan permainan
dalam pembelajaran bentuk molekul
 Siswa
dimotivasi/
diberikan
kesempatan menanya sebagai ungkapan
rasa ingin tahu.
 Guru membacakan soal-soal mengenai
bentuk molekul
 Siswa secara berkelompok menjawab
dan
menentukan bentuk molekul
32
65 menit
berdasarkan teori domain elektron serta
kerjasama antar-siswa.
 Siswa secara berkelompok menjawab
soal-soal
yang
diberikan
dan
mendiskusikan cara penyelesaiannya
secepat mungkin.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan
untuk menjelaskan bentuk molekul
suatu senyaa yang telah dirancangnya.
 Guru
mengkonfirmasi/menjelaskan
kembali bila terjadi kesalahan dalam
menentukan bentuk molekul.
Penutup
 Guru
memberikan
point
kepada
15 menit
kelompok yang paling cepat dalam
merancang bentuk molekul
 Guru memberikan nilai dari hasil kerja
siswa pada LKS
 Guru
memberikan
feed-back
dan
penguatan kepada siswa mengenai
bentuk molekul senyawa.
Pertemuan kesembilan (2 JP)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
 Guru menciptakan suasana kelas yang
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian
kelas
sebagai
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa tentang
kepolaran senyawa.
33
Alokasi Waktu
10 menit
 Guru memaparkan bahwa dengan
mempelajari kepolaran senyawa, kita
dapat menjelaskan penyebab minyak
dan air tidak dapat bersatu.
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti
 Siswa didudukkan secara berkelompok
untuk merancang praktikum kepolaran
senyawa.
 Guru
mengajak
siswa
untuk
mengamati larutan yang akan diuji
kepolarannya (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa
dimotivasi/diberikan
kesempatan
menanya
sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
 Siswa
secara
berkelompok
merumuskan masalah dan membuat
hipotesis
praktikum
kepolaran
senyawa dengan cermat dan teliti.
 Guru menjelaskan/ mendemontrasikan
cara menguji kepolaran senyawa.
 Siswa dibimbing guru untuk praktik
menguji kepolaran senyawa (mewakili
senyawa kovalen, kovalen polar dan
senyawa ionik).
 Siswa mengamati dan mencatat hasil
percobaan kepolaran senyawa.
 Siswa
dimotivasi/diberikan
kesempatan untuk bertanya hal-hal
yang kurang dimengerti berkaitan
dengan praktikum kepolaran senyawa.
 Siswa
menganalisis
dan
menyimpulkan
hasil
percobaan
dikaitkan
dengan
data
keelektronegatifan
dan
bentuk
molekul
 Siswa menyimpulkan hasil percobaan
tentang kepolaran senyawa dan
34
65 menit
mempresentasikannya dengan bahasa
yang benar.
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
Penutup
 Guru
membimbing
menyimpulkan
siswa
tentang
15 menit
kepolaran
senyawa.
 Guru melakukan feedback dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa
tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kepolaran senyawa.
 Guru
memberikan
penugasan
portofolio berupa laporan tertulis hasil
praktikum kepolaran senyawa.
Pertemuan kesepuluh (2 JP)
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
 Guru menciptakan suasana kelas yang
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan
wujud
kepedulian lingkungan.
 Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa interaksi
antar molekul.
 Guru
momotivasi
memaparkan
dapat
siswa
bahwa
terjadi
antar-molekul
interaksi
35
dengan
yang
menyebabkan adanya perbedaan sifat
fisis antara senyawa yang satu dengan
lainnya.
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
 Guru menampilkan data titik didih
senyawa
dan massa molekul relatif
nya.
 Siswa menganalisis hubungan antara
keelektronegatifan
unsur
kecenderungan
dengan
interaksi
antarmolekulnya
 Siswa menganalisis pengaruh interaksi
antarmolekul
terhadap
sifat
fisis
materi.
 Guru
mengajak
siswa
untuk
mengamati video yang menunjukkan
gaya antar-molekul (gaya London,
gaya dipol-dipol, gaya dipol terimbas,
dan ikatan hidrogen).
 Siswa
secara
individu mengamati
video yang menunjukkan gaya antarmolekul dan pengaruhnya
 Siswa
dimotivasi/diberikan
kesempatan untuk bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
36
65 menit
 Siswa
secara
berkelompok
mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang gaya antar-molekul.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi
kelompok.
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
Penutup
 Guru
membimbing
siswa
15 menit
menyimpulkan tentang gaya antarmolekul dan pengaruhnya
 Guru
melakukan
refleksi
dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa,
hal-hal yang berkaitan dengan gaya
antar-molekul.
 Guru
memberi
penugasan
untuk
membuat peta konsep berdasarkan
hasil diskusi mengenai gaya antarmolekul.
H. Penilaian
1. Tehnik Penilaian : pengamatan, tes lisan dan tes tertulis
No
1
Aspek yang dinilai
Sikap
Tehnik Penilaian
Waktu Pelaksanaan
Observasi
1. Sikap
ilmiah
dalam Saat diskusi dan
 Menunjukan sikap
mencatat
data
hasil presentasi
positif (individu dan
percobaan dengan lembar
sosial) dalam diskusi
pengamatan aspek sikap
kelompok
ilmiah :
 Menerima
 Menunjukan
37
2
perilaku dan sikap
 Menghargai
 Disiplin
menerima,
 tanggungjawab
menghargai, dan
melaksanakan
kejujuran, ketelitian,
disiplin dan
tanggung jawab
Pengetahuan
Portofolio
Penyelesaian
tugas/tes individu
 Menjelaskan
 Laporan percobaan
kecenderungan
 LKS merancang bentuk dan kelompok
suatu unsur untuk
molekul
mencapai
kestabilannya
Tes tertulis
dengan cara
Uraian:
berikatan dengan
 Membandingkan proses
unsur lain
pembentukan ikatan ion
 Menjelaskan
dan kovalen
hubungan antara
 Membedakan
ikatan
susunan elektron
kovalen tunggal, rangkap
valensi dengan
dua dan rangkap tiga
struktur Lewis
 Menganalisis kepolaran
 Menjelaskan proses
senyawa
terbentuknya ikatan
 Menganalisis hubungan
kovalen tunggal,
antara jenis ikatan dengan
rangkap dua, dan
sifat fisis senyawa
rangkap tiga
 Menganalisis
bentuk
 Menyebutkan
molekul
contoh senyawa
yang berikatan ion
dan kovalen dalam
kehidupan seharihari
 Menjelaskan sifatsifat senyawa iondan
sifat-sifat senyawa
kovalen
 Menganalisis
penyebab perbedaan
titik leleh antara
senyawa ion dan
kovalen
 Menjelaskan proses
terbentuknya ikatan
kovalen koordinasi
pada beberapa
38










3
senyawa
Menunjukan PEB
dan PEI
Menentukan tipe
molekul
Menentukan bentuk
molekul berdasarkan
teori pasangan
elektron
Menjelaskan
hubungan kepolaran
beberapa senyawa
dengan
keelektronegatifan
Membedakan gayagaya antarmolekul
Menjelaskan
hubungan anata
ikatan kimia dengan
sifat fisis senyawa
Menjelaskan
perbedaan sifat fisik
(titik didih, titik
beku) berdasarkan
perbedaan gaya
antarmolekul (gaya
vanderwaals, gaya
london dan ikatan
hidrogen)
Menjelaskan proses
pembentukan ikatan
logam dan
hubungannya
dengan sifat fisis
logam
Menghubungkan
sifat fisik materi
dengan jenis
ikatannya
Memprediksi jenis
ikatan yang terjadi
pada berbagai
senyawa
Keterampilan
Presentasi kelompok
Aspek:
39
Presentasi
 Menggambarkan
susunan
elektron
valensi atom gas
mulia (duplet dan
oktet)
 Menggambarkan
elektron
valensi
suatu
unsur
menggunakan
struktur Lewis
 Menggambarkan
proses terbentuknya
ikatan ion
 Menggambarkan
proses terbentuknya
ikatan
kovalen
tunggal,
rangkap
dua, dan rangkap
tiga
 Menyajikan
hasil
analisis
perbandingan
pembentukan ikatan
 Merancang
percobaan kepolaran
beberapa senyawa
 Menyimpulkan hasil
percobaan tentang
kepolaran senyawa
 Mempresentasikan
hasil
percobaan
kepolaran beberapa
senyawa
dengan
menggunakan
bahasa yang benar
1. Penguasaan isi
2. Teknik
bertanya/menjawab
3. Metode penyajian
Portofolio/produk
fokus penilaian pada aspek:
1. Visual laporan
2. Kelengkapan
3. Jawaban pertanyaan
Praktikum
1. Persiapan percobaan
2. Pelaksanaan percobaan
3. Kegiatan akhir percobaan
 Menghitung jumlah
PEB dan PEI suatu
molekul
 Menggambarkan
bentuk
molekul
40
kelompok dan
praktikum
berdasarkan
teori
pasangan elektron
 Menyajikan gambar
bentuk
molekul
berdasarkan
teori
jumlah
pasangan
elektron di sekitar
inti atom
 Menyajikan
hubungan kepolaran
senyawa
dengan
bentuk molekul.
2. Instrument Penilaian
 Instrument Penilaian Pengetahuan
No
Indikator
Instrumen penilaian
1
1. Diantara unsur-unsur di bawah ini yang paling
 Menjelaskan
stabil adalah ...
kecenderungan suatu
A. 12P
C. 10R
E. 20T
unsur untuk
B. 9Q
D. 12S
mencapai
kestabilannya
dengan cara
berikatan dengan
unsur lain
2
 Menjelaskan proses
terbentuknya ikatan
kovalen tunggal,
rangkap dua, dan
rangkap tiga
2. Molekul unsur berikut yang memiliki ikatan kovalen
rangkap tiga adalah ...
A. H2 ( H =1)
D. Cl2 ( Cl = 17)
B. O2 (O = 8)
E. F2 ( F = 9)
C. N2 (N = 7)
3
 Menyebutkan
contoh senyawa
yang berikatan ion
dan kovalen dalam
kehidupan seharihari
3. Kelompok senyawa berikut ini yang seluruhnya
berikatan ion adalah …
a. CaCl2, CaO, H2O, dan N2O
b. MgCl2, SrO, NO2, dan SO2
c. KCl, CaO, NaCl, dan MgCl2
d. KCl, NaCl, SrCl2 dan PCl5
e. BaCl2, CaCl2, CaO, dan SF6
41
4
 Menjelaskan sifatsifat senyawa ion
dan sifat-sifat
senyawa kovalen
4. Berikut ini merupakan sifat fisis senyawa ion,
kecuali ...
A. Mempunyai titik leleh tinggi
B. Mempunyai titik didih tinggi
C. Dalam fase cair dapat menghantarkan listrik
D. Sukar larut dalam pelarut air
E. Keras, tapi rapuh
5
 Menganalisis
penyebab perbedaan
titik leleh antara
senyawa ion dan
kovalen
5. Perhatikan tabel data fisik dan daya hantar larutan
beberapa senyawa berikut:
Senyawa Titik
Daya hantar
Leleh
listrik larutan
0
L
801 C Menghantarkan
M
-86,8 0C Tidak
menghantarkan
Jenis ikatan yang terdapat pada senyawa L dan M
berturut-turut adalah ...
a. Ionik dan kovalen nonpolar
b. Kovalen dan ionik
c. Kovalen koordinat dan ionik
d. Ionik dan kovalen polar
e. Kovalen nonpolar dan kovalen polar
 Menjelaskan proses
terbentuknya ikatan
kovalen koordinasi
pada beberapa
senyawa
6. Perhatikan rumus Lewis nitro metana (CH3NO2)
berikut iniH :
1H 



2


C
N
 


H
O
3

O
4

5
Ikatan kovalen koordinat ditunjukan oleh ikatan
nomor ...
(nomor atom C = 6, H = 1, N = 7 dan O = 8)
A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 3
7
 Menunjukan PEB
dan PEI
7. Suatu molekul XY3 adalah polar dan memenuhi
kaidah oktet, sehingga …
A. Atom pusat X tidak mempunyai pasangan
elektron bebas
B. Atom pusat X mempunyai sepasang pasangan
42
elektron bebas
C. Atom pusat X mempunyai dua pasang elektron
bebas
D. Atom pusat X mempunyai tiga pasang elektron
bebas
E. Atom pusat X mempunyai empat pasang
elektron bebas
8
 Menentukan tipe
molekul
9
 Menentukan bentuk 9. Struktur yang sesuai untuk molekul SnCl 2 (NA Sn =
50 dan Cl = 17) jika diketahui
= lambang
molekul berdasarkan
pasangan
elektron
bebas
adalah
....
teori pasangan
elektron
A. Cl – Sn – Cl
D.
Cl
8. Suatu senyawa yang terbentuk dari unsur 8A dan
unsur 9B mengikuti kaidah oktet. Senyawa tersebut
memiliki rumus struktur ruang ...
A. AX4
D. AX3
B. AX3E
E. AX5
C. AX2E2
Sn
B. Cl
Sn
Cl
Cl
E.
Sn
C. Cl
Cl
Sn
Cl Cl
10
 Menjelaskan
hubungan kepolaran
beberapa senyawa
dengan
keelektronegatifan
10.
Di antara senyawa berikut yang merupakan
senyawa kovalen polar adalah ...
A. H2O
C. CH4
E. N2
B. BCl3
D.CO2
11
 Membedakan gayagaya antarmolekul
11.
Molekul yang tidak memiliki gaya London
adalah ...
(1) NH3
(2) Br2
(3) HCl
(4) I2
12
 Menjelaskan
hubungan antara
ikatan kimia dengan
12.
Zat-zat di bawah ini mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :
Zat
Daya hantar Listrik
Titik
43
sifat fisis senyawa
Larutan
Cairan
didih
Menghantarkan Menghantarkan Tinggi
menghantarkan Tidak dapat
Rendah
P
Q
Berdasarkan data tersebut, maka jenis ikatan yang
terjadi pada zat P dan Q berturut-turut adalah ...
A. Ion dan kovalen polar
B. Kovalen polar dan kovalen nonpolar
C. Kovalen koordinat dan kovalen polar
D. Kovalen polar dan ion
E. hidrogen dan ion
13
 Menjelaskan
perbedaan sifat fisik
(titik didih, titik
beku) berdasarkan
perbedaan gaya
antarmolekul (gaya
vanderwaals, gaya
london dan ikatan
hidrogen)
13.
A.
B.
C.
D.
E.
14
 Menjelaskan proses
pembentukan ikatan
logam dan
hubungannya
dengan sifat fisis
logam
14.
Berikut ini merupakan sifat logam yang
berkaitan dengan kekuatan ikatan yang terjadi pada
logam, yaitu ...
A. Titik didih dan titik lebur logam sangat tinggi
B. Daya hantar listrik dan panas dari logam yang
sangat baik
C. Massa jenis logam sangat besar dan keras
D. Mudah membentuk ikatan ion dengan unsur
nonlogam
E. Logam mudah melepaskan elektron valensinya
15
 Menghubungkan
sifat fisik materi
dengan jenis
ikatannya
15. Titik didih NH3> PH3 dan H2O > H2S. Hal ini
disebabkan antara molekul-molekul NH3 dan H2O
mempunyai ikatan ....
a. Kovalen
b. Ion
c. Polar
d. Hidrogen
e. Van der Waals
16
 Memprediksi jenis
ikatan yang terjadi
pada berbagai
senyawa
Urutan titik didih halogen adalah ...
HCl < HBr < HI < HF
HF > HCl > HBr > HI
HI > HF > HBr > HCl
HI < HF < HBr < HCl
HBr > HI > HF > HCl
Senyawa
A
B
C
Bentuk Senyawa
Larutan
Lelehan dan
44 Larutan
Larutan
Sifat Fisis
Tidak
menghantarkan
arus listrik
Menghantarkan
arus listrik
Menghantarkan
arus listrik
Jenis senyawa
(ion/kovalen
polar/kov.nonpolar)
45
Lampiran 4
FOTO KEGIATAN
46
47
BIOGRAFI PENULIS
Siti Khodijah. Anak pertama dari seorang ayah yang hebat bernama
Hasanuddin dan seorang ibu yang luar biasa bernama Murti. Bertempat tinggal
di kp. Pabuaran Barat RT.005/07 No. 15 Pondok Karya Pondok Aren
Tangerang Selatan 15225.
Riwayat Pendidikan: Penulis memulai pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Pondok
Aren pada tahun 1993 dan lulus tahun 1999. Melanjutkan pendidikan di MTSN 13 Jakarta
selatan pada tahun 1999 dan lulus tahun 2002. Penulis lalu melanjutkan pendidikan di MAN 4
Model Jakarta pada tahun 2002 dan lulus tahun 2005, kemudian melanjutkan kuliah di
Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan kimia,
48
mengambil program studi Pendidikan kimia melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SPMB) pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2010.
Riwayat Mengajar : Sejak kuliah penulis memulai karir mengajar pada tahun 2007 di beberapa
lembaga bimbingan belajar seperti BTA’8, Primagama dan bimbel salemba serta dibeberapa
sekolah seperti KharismaBangsa dan Global Jaya. Pada tahun 2010 setelah lulus kuliah penulis
mulai fokus mengajar di beberapa sekolah antara lain SMA IT Alquraniyyah dan SMK Yadika 5
Pondok Aren. Selain di lembaga formal, penulis juga aktif mengajar di lembaga Informal seperti
Excellent Institute dan Primagama. Pada tahun 2012, penulis hijrah ke Sukabumi dan fokus
mengajar di SMA Insan cendekia alkausar sebagai guru kimia hingga saat ini.
49
Download