Maka, Pengertian Agama Islam

advertisement
Manusia dan Agama
Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I.
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Pokok Bahasan
Hubungan
Manusia dg
Agama
Pengertian Agama
Islam
‫الدين اإلسالم‬
Peran dan Fungsi
Agama Islam thdp
Agama-Agama lain
Karakteristik
Ajaran Islam
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
PENGGUSURAN
SAMPAH
Kerusakan di dunia disebabkan
oleh orang yang beragama!
ANAK
TERLANTAR
PEMBUNUHAN
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
‫ك لِْلمالئِ َك ِة إِِّن ج ِ‬
‫ِ‬
‫اع ٌل ِِف األ َْر ِ‬
‫ض َخلِي َف ًة‬
‫ب‬
‫ر‬
‫ال‬
‫ق‬
‫ذ‬
‫إ‬
‫و‬
‫َ‬
‫ْ‬
‫ُّ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫اء‬
‫م‬
‫ف‬
‫س‬
‫ي‬
‫و‬
‫ا‬
‫يه‬
‫ف‬
‫د‬
‫س‬
‫ف‬
‫ي‬
‫ن‬
‫م‬
‫ا‬
‫يه‬
‫ف‬
‫ل‬
‫ع‬
‫ََت‬
‫أ‬
‫ا‬
‫و‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ق‬
‫د‬
‫ال‬
‫ك‬
‫َ‬
‫ُ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫ُ‬
‫ْ‬
‫ُ‬
‫َُ َ َْ ُ‬
‫َ ََ ْ‬
‫ََ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ك قَ َال إِِِّن أ َْعلَ ُم َما‬
‫ل‬
‫س‬
‫د‬
‫ق‬
‫ن‬
‫و‬
‫ك‬
‫د‬
‫م‬
‫ِب‬
‫ح‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َوََْن ُن نُ َسبِ ُ َ ْ َ ُ َ ِ ُ َ‬
‫الَ تَ ْعلَ ُمو َن (سورة البقرة‪)30:‬‬
‫‪Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta‬‬
Lalu mengapa Allah
meciptakan manusia?
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
َّ
َّ
‫ض ُه ْم َعلَى‬
‫ر‬
‫ع‬
‫ُث‬
‫ا‬
‫ه‬
‫ل‬
‫ك‬
‫اء‬
‫َْس‬
‫أل‬
‫ا‬
‫م‬
‫د‬
‫آ‬
‫م‬
َّ
َ
ُ
َ ََ َ ُ َ َْ َ َ َ ‫َو َعل‬
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
‫ال أَنْبئُوّن ِبَ ْْسَاء َه ُؤالء إ ْن ُكْن تُ ْم‬
َ ‫الْ َمالئ َكة فَ َق‬
ِ
ِ
)31( ‫ني‬
‫ق‬
‫اد‬
‫ص‬
َ َ
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar
orang-orang yang benar!"
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
ِ
ِ
ِ
َّ
َّ
َ
‫ت‬
َ ‫ك ال ع ْل َم لَنَا إال َما َعل ْمتَ نَا إن‬
َ َ‫قَالُوا ُسْب َحان‬
َ ْ‫ك أن‬
ِ
ِ
)32( ‫اْلَك ُيم‬
ْ ‫الْ َعل ُيم‬
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada
yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
َ
َ
‫ال‬
‫ق‬
‫م‬
‫ه‬
‫ائ‬
‫ْس‬
‫ِب‬
‫م‬
‫ه‬
‫أ‬
‫ب‬
‫َن‬
‫أ‬
‫ا‬
‫م‬
‫ل‬
‫ف‬
‫م‬
‫ه‬
َ َ ْ َْ ْ ُ َْ َّ َ َ ْ ‫قَ َال ََي آَ َد ُم أَنْبِْئ ُه ْم ِِبَ ْْسَائ‬
ِ ‫السماو‬
ِ
ِ
ِ ‫ات َواألَْر‬
َ
َ
‫ض‬
‫ب‬
‫ي‬
‫غ‬
‫م‬
‫ل‬
‫َع‬
‫أ‬
‫ّن‬
‫إ‬
‫م‬
‫ك‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ق‬
‫أ‬
‫َل‬
‫أ‬
ُ
َ
َ
َ
َ
ُ
َّ
ْ
ِ
ْ
ْ ْ ْ
ََ َ ُ
)33( ‫َوأ َْعلَ ُم َما تُْب ُدو َن َوَما ُكْن تُ ْم تَ ْكتُ ُمو َن‬
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada
mereka nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama
benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku
katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku
mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang
kamu sembunyikan?"
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Apakah Manusia
Masih Membutuhkan Agama?
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
“Sigmund Freud, ahli ilmu kejiwaan itu,
berpendapat bahwa benih agama munculnya dari
kompleks oedipus. Mula-mula seorang anak
merasakan dorongan seksual terhadap ibunya yang
pada akhirnya membunuh ayahnya sendiri, karena
sang ayah merupakan penghalang bagi tercapainya
tujuan itu. Namun pembunuhan ini melahirkan
penyesalan di dalam jiwa sang anak, sehingga
lahirlah penyembahan terhadap ruh sang ayah. Dari
sinilah bermula rasa agama dalam jiwa manusia”.
• Dr. M. Qurraish Shihab dalam Membumikan Al Quran, Mizan,
Bandung 1997. Cetakan XIV, halaman 210.
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Sebagaimana
pengalaman
sebelumnya,
aktivitas khusus lobus temporal itu menjadi
bukti bahwa beragama, atau lebih tepatnya
relegiositas, memang sudah menyatu dengan
diri
manusia.
Manusia
tidak
bisa
menghilangkan
sifat
relegiositasnya,
walaupun--mungkin saja-- ia tidak menganut
agama formal (agama institutional).
• Erich Fromm
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Perhatikan Penemuan Berikut Ini;
Pada tahun 1997 lalu, Prof. Vilyanur Ramachandran, ahli
saraf berdarah India, bersama timnya dari Universitas
California di San Diego Amerika Serikat, mengumumkan
penemuannya mengenai God Spot pada otak manusia.
Penemuan ini setidaknya juga telah memperkuat
penelitian serupa pada tahun 1990 yg telah dilakukan
oleh Dr. Michael Peringer, neuro-psikolog dari Kanada. Dia
pun telah berhasil membuktikan tentang lokus bagi
spiritualitas atau "titik Tuhan" pada bagian otak manusia,
yaitu bagian otak yg merespons ajaran moral keagamaan
dalam lobus temporal atau sekitar pelipis seseorang.
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Ary ginanjar Agustian mencoba mengurai
temuan Danah Zohar di atas dalam versi
Islam, dalam bukunya Rahasia Sukses
Membangun ESQ membeberkan bahwa God
Spot atau fitrah adalah alam fikir yang jernih
dan suci melalui hati dan fikiran yang
bersifat merdeka serta bebas dari belenggu
fikiran (zero mind process). Dengan kata lain
Ary menyebut God Spot secara singkat
adalah fitrah atau suara hati.
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
َّ
ِ
ِ
‫اَّلل الت فَطََر‬
َّ ‫ك لل ِدين َحني ًفا فطَْرَة‬
َ ‫فَأَق ْم َو ْج َه‬
ِ‫اَّلل َذل‬
َِّ ‫النَّاس علَي ها ال تَب ِديل ِل ْل ِق‬
‫ك ال ِِدي ُن‬
َ
َ َ ْ َْ َ َ
ِ
ِ
‫الْ َقيِِ ُم َولَك َّن أَ ْكثَ َر النَّاس ال يَ ْعلَ ُمو َن‬
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
(Ar-Rum/30)
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Apakah kita masih dapat mengelak
bahwa manusia membutuhkan
agama.
?
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
ILMU TANPA AGAMA ADALAH KACAU,
DAN AGAMA TANPA ILMU ADALAH BUTA
Albert Einstein
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Re-liagre
Religion
AGAMA
(Inggris)
Kembali
Terikat
Godsdients
(Belanda)
Kepercayaan
kepada Tuhan
‫الدين‬
Kepercayaan,
jalan hidup
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Catatan Kritis dari Pengertian tersebut
• Orang-orang Inggris meyakini bahwa agama itu
sifatnya mengekang dan mengikat, maka dari itu
mereka mengagumi kebebeasan (liberalisme)
• Di Belanda agama hanya urusan manusia dengan
Tuhan, tidak ada hubungan kemanusiaanya jadi
sangat sekuler.
• Islam agama didefinisikan sebagai kepercayaan
(hubungan manusia dengan Tuhan) dan sekaligus
jalan hidup (urusan sosial).
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Agama merupakan peraturan-peraturan
yang berasal dari Tuhan untuk memimpin
orang-orang yang berakal pikir sehat yang
memilih agama dengan kemauannya
sendiri tanpa dipaksa siapapun dengan
tujuan semata-mata mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Muhammad Abdullah Ad-Darras •
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Pengertian “Din” (Agama)
Menurut HPT
(Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah)
Agama: Apa yang disyari’atkan Allah dengan
perantaraan Nabi-nabi-Nya, berupa perintahperintah dan larangan-larangan, serta petunjukpetunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan
akhirat
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Dari keterangan tadi maka dapat
disimpulkan bahwa agama;
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Agama yang disyariakan Allah adalah:
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
MENGAPA MEMILIH ISLAM?
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Maka,
Pengertian Agama Islam;
SECARA UMUM
AGAMA ISLAM ADALAH NAMA AGAMA ALLAH YANG TELAH
DIWAHYUKAN KEPADA PARA RASUL ALLAH SEJAK KEPADA NABI
ADAM SAMPAI KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
WAHYU YANG DITURUNKAN ALLAH KEPADA PARA RASUL ALLAH SEJAK
KEPADA NABI ADAM SAMPAI KEPADA NABI MUHAMMAD BERUPA
PERINTAH-PERINTAH DAN LARANGAN-LARANGAN SERTA PETUNJUKPETUNJUK
UNTUK KEBAIKAN MANUSIA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
SECARA KHUSUS
NAMA DIRI DARI AGAMA ALLAH YANG DIBAWA OLEH NABI MUHAMMAD YANG
MERUPAKAN MATA RANTAI DARI AGAMA YANG DITURUNKAN ALLAH SEBELUMNYA.
AGAMA ALLAH YANG TELAH DISEMPURNAKAN DAN DINYATAKAN SEBAGAI AGAMA YANG TELAH
DIRIDHAI ALLAH DAN MEMBAWA KENIKMATAN, SERTA RAHMAT BAGI SELURUH ALAM.
AGAMA YANG TELAH DIWAHYUKAN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW BERUPA AL-QUR’AN DAN
HADIST (SUNNAH NABI MUHAMMAD SAW) BERISI PERINTAH-PERINTAH DAN LARANGANLARANGANLARANGAN SERTA PETUNJUK-PETUNJUK HIDUP BAGI MANUSIA UNTUK MENCAPAI
KEBAHAGIAAN
HIDUP
DI DUNIA
DAN
DI AKHIRAT.
Studi Islam
I (Aqidah)
Universitas
Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Pengertian Agama Islam
Menurut HPT
(Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah)
Agama Islam Yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw: Apa yang diturunkan
Allah di dalam al-Qur’an dan yang
disebut dalam as-Sunnah yang shahih,
berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan serta petunjuk untuk
kebaikan manusia di dunia dan akhirat
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Sesungguhnya Agama yang diridhai oleh Allah
hanyalah Islam. (Ali Imran (3): 19)
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
ِ
ِ
ِْ ‫وَم ْن يَْب تَ ِغ َغْي ر‬
‫ال ْس َالِم دينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل مْن ُه‬
َ
َ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
‫ين‬
‫ر‬
‫اس‬
‫ال‬
‫ن‬
‫م‬
‫ة‬
‫ر‬
‫خ‬
‫اْل‬
‫ِف‬
‫و‬
‫ه‬
‫و‬
َ
ْ
ْ
َ
َ
َ َ
ََُ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam,
maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama
itu), dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang rugi. (Q.S. Ali Imran: 85)
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Peran dan Fungsi Agama Islam
terhadap Agama-Agama
1. Agama Islam adalah agama akhir zaman, sebagai
agama akhir maka agama Islam ada
penyempurna agama-agama sebelumnya.
2. Agama Islam sebagai pembenar (mushadiq)
terhadap ajaran-ajaran tauhid yang disampaikan
para nabi sebelumnya.
3. Agama Islam sebagai pengoreksi (muhaimin)
terhadap ajaran-ajaran agama sebelumnya yang
mengalami penyimpangan akibat akulturasi,
singkretisme, politisasi, dan sebagainya.
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
‫وأَنْزلْنا إِلَيك الْ ِكتاب ِِب ْْل ِق مص ِِدقًا لِ‬
‫ني يَ َديِْه ِم َن‬
‫م‬
‫ب‬
‫ا‬
‫َ َ َ ْ َ َ َ َ ِ ُ َ َ َْ َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫اَّللُ َوَال تَتَّبِ ْع‬
‫ل‬
‫ز‬
‫َن‬
‫أ‬
‫ا‬
‫ِب‬
‫م‬
‫ه‬
‫ن‬
‫ي‬
‫ب‬
‫م‬
‫ك‬
‫اح‬
‫ف‬
‫ه‬
‫ي‬
‫ل‬
‫ع‬
‫ا‬
‫ن‬
‫م‬
‫ي‬
‫ه‬
‫م‬
‫و‬
‫اب‬
‫ت‬
‫ك‬
‫الْ َ َ ُ َ ْ ً ََْ َ ْ ُ ْ َْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َّ‬
‫ِ‬
‫اْلَ ِِق لِ ُك ٍِّل َج َع ْلنَا ِمْن ُك ْم ِش ْر َع ًة‬
‫ن‬
‫م‬
‫أ َْه َواءَ ُه ْم َع َّما َجاءَ َك َ ْ‬
‫اَّلل ََلعلَ ُكم أ َُّمةً و ِ‬
‫ِ‬
‫اح َد ًة َولَ ِك ْن لِيَ ْب لَُوُك ْم‬
‫اء‬
‫ش‬
‫و‬
‫ل‬
‫و‬
‫ا‬
‫اج‬
‫ه‬
‫ن‬
‫م‬
‫و‬
‫َ‬
‫َّ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫َ َ ً َ ْ َ ُ ََ ْ َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫الي ر ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫اَّلل َم ْرجعُ ُك ْم ََج ًيعا‬
‫ا‬
‫و‬
‫ق‬
‫ب‬
‫ت‬
‫اس‬
‫ف‬
‫م‬
‫ك‬
‫َت‬
‫آ‬
‫ا‬
‫م‬
‫ِف‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ات إِ ََل َّ‬
‫ُ‬
‫َ‬
‫َ َ ْ ْ َ ُ َْ َ‬
‫فَيُنَ بِِئُ ُك ْم ِِبَا ُكْن تُ ْم فِ ِيه ََْتَلِ ُفو َن‬
‫‪Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad‬‬
‫‪Dahlan Yogyakarta‬‬
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang
lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlombalombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah
kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
(QS. AL-Maidah 48)
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Bagaimana dengan paham pluralisme?
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Pluralisme Agama
• Tidak hanya mengakui keberadaan semua agama,
tetapi juga kebenarannya.
• Yang penting hanyalah pengakuan tentang adanya
Tuhan, sedangkan nama, sifat dan persepsi manusia
tentang Tuhan, serta cara beribadah kepada-Nya
boleh saja berbeda-beda
• Bila mengumpamakan agama itu seperti baju, boleh
gonta-ganti. Seolah ganti agama bukan persoalan
besar, kalau dilakukan atas nama nasionalisme,
demokrasi, HAM atau atas nama lainnya.
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Semua Agama samawi ini datangnya dari
Tuhan, atau dengan bahasa lain semua agama
ini Tuhannya satu, yakni Allah cuma namanya
saja beda. Untuk itu buat apa kita
memperdebatkan agama mana yang paling
benar dan berhak atas surga. Boleh jadi semua
agama benar. Islam benar, Kristen benar,
Yahudi benar.
Kaum Islam Pluralis (JIL)
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Paham pluralisme tidak menyadari bahwa
lamanya sejarah telah merubah berbagai
sistem keyakinan yang benar dari agamaagama terdahulu…
‫هللا‬
Millah Hanif
Ibrahim
Benar
Yahudi
Musa
Benar
Nasrani
Isa
Benar
Islam
Muhammad
Benar
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Dalam kristen tauhid dihilangkan…muncul sistem
trinitas…Yahudi mengingkari ajaran Nabi Musa untuk
merajam pezina, berzakat dan
sebagainya…pluraslisme menyamakan ajaran Yahudi,
Nasrani, dengan agama otentik yang dibawa oleh
Musa dan Isa padahal faktanya jauh berbeda
‫هللا‬
Millah Hanif
Ibrahim
Benar
Yahudi
Musa
Benar
Nasrani
Isa
Benar
Islam
Muhammad
Studi Islam I (Aqidah) Universitas
Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Benar
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
BEBERAPA PERBANDINGAN AGAMA
NO
AGAMA
KEYAKINAN
IBADAH
ETIKA
SOSIAL
1
Islam
Monoteisme
Langsung
tanpa
perantara
Al-Qur’an
dan AsSunnah
Al-Qur’an dan asSunnah,
didakwahkan
2
Yahudi
Monoteisme
Langsung
tanpa
perantara
Ten
Commande
ment
Torah, dan
urusan pribadi
(sekuler)
3
Nasrani
Politeisme
Kerahiban,
penebusan
dosa,
perantara
(patung)
Filsafat
Kasih sayang,
dan
dikdakwahkan
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Thanks,
wassalamu’alaikum…
[email protected]
Studi Islam I (Aqidah) Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta
Download