DAPUR TINGGI Dapur tinggi merupakan tanur metalurgi digunakan untuk peleburan untuk memproduksi industri logam. Pada umumnya dapur tinggi digunakan untuk mengolah bijihbijih besi untuk dijadikan besi kasar. Besi kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi diolah kembali kedalam dapur, untuk dijadikan baja atau baja tuang dan juga besi tuang. Bijih besi yang di olah dalam dapur tinggi berupa: 1. Bijih besi Bijih besi merupakan bahan pokok dari dapur tinggi dan bijih besi tersebut didapat dari tambang setelah melalui proses pendahuluan. Bahan tambahan. Sebagai bahan tambahan biasanya digunakan batu kapur (CaCO3), dimana batu kapur tersebut gunanya untuk mengikat abu kokas dan batu-batu ikutan hingga menjadi terak yang dengan mudah dapat dipisahkan dari cairan besi kasar. Dan terak itu sendiri didalam proses berfungsi sebagai pelidung cairan besi kasar dari oksidasi yang mungkin dapat mengurangi hasil yang diperoleh karena terbakarnya besi kasar cair tersebut. Tetapi jika batu-batu ikutan itu sendiri terdiri dari batu-batu basa, maka dipakai bahan tambahan yang asam, misalnya flourida kalsium (CaFO2). Bijih besi yang di olah dalam dapur tinggi berupa: A. Pyrite(FeS2) Pirit adalah emas klasik. Tetapi pirit sangat jauh berbeda dari emas dan pyrite yang paling umum dan paling sering keliru untuk emas. Pirit adalah favorit di kalangan kolektor batu karena dapat memiliki kilau kristal yang indah dan menarik. Hal ini sangat umum dalam kerak bumi yang ditemukan di hampir setiap lingkungan yang mungkin serta pyrite memiliki sejumlah besar bentukdan varietas. Pirit adalah polimorf dari marcasite, yang berarti bahwa ia memiliki komposisi kimia yang sama. FeS2 sebagai marcasite tetapi yang membedakan adalah struktur, simetri dan bentuk kristalnya.Struktur pirit adalah analog dengan struktur galena dengan formula PbS. Galena meskipun memiliki simetri yang lebih tinggi. Perbedaan antara dua struktur adalah bahwa belerang tunggal galena digantikan oleh sepasang sulfur di pirit. Pasangan sulfur kovalen terikat bersama dalam suatu ikatan unsur dasarnya. Pasangan ini mengganggu simetri empat kali lipat bahwa atom tunggal belerang akan diawetkan dan dengan demikian memberikan pirit simetri rendah dari galena. Meskipun pirit mengandung persentase yang tinggi dari besi, tapi pernah digunakansebagai sumber penting zat besi. Oksida besi sepertih ematit dan magnetit, adalah bijih besi primer. Pirit akan menjadi sumber potensial dari besi jika bijih besi harus menjadi langka. Pirit adalah yang paling umum dari mineral sulfida dan dapat ditemukan di seluruh dunia, pyrite adalah sumber yang paling penting dari belerang setelah belerang asli. Pirit (FeS2) juga disebut besi belerang. Sering pula disebut dengan emas orang yang tidak tau karena warnanya yang kuning kecoklatan cemerlang ketika terkena sinar Matahari. Pirit ini termasuk kelompok mineral sulfida. B. Magnetite(Fe3O4) Fe3O4 ialah ferrimagnetik dengan suhu Curie 858 K. Ada satu fasa transisi pada 120 K, juga disebut transisi Verwey di mana terdapat satu diskontinuitas dalam sifat-sifat struktur, konduktivitas dan magnetiknya. Fe3O4 merupakan konduktor listrik dengan konduktivitas secara signifikan lebih tinggi (X 106) dibandingkan Fe2O3, dan dianggap berasal dari pertukaran elektron antara pusat FeII dan FeIII. Fe3O4 digunakan sebagai pigmen hitam dan dikenal sebagai C.I pigment black 11. Fe3O4 digunakan sebagai katalis dalam proses Haber dan dalam reaksi pergantian gas air. Kegunaan terakhir sebagai HTS, katalis pergantian suhu tinggi (high temperature shift catalyst) dari oksida besi yang distabilkan oleh kromium oksida. Katalis besi-kromium direduksi pada reaktor permulaan untuk emnghasilkan Fe3O4 dari α-Fe2O3 dan Cr2O3 menjadi CrO3. C. Hematite(Fe2O3) . Besi(III) oksida dikenal juga dengan nama bijih besi adalah salah satu senyawa oksida dari besi dan mempunyai rumus kimia Fe2O3 dan mempunyai sifat paramagnetik.α-Fe2O3 mempunyai struktur rhombohedral, corundum (αAl2O3) dan merupakan bentuk yang paling umum ditemukan. Senyawa dalam bentuk ini terbentuk secara alamiah sebagai mineral bijih besi yang ditambang sebagai bijih besi utama. Senyawa ini bersifat antiferromagnetic di bawah suhu ~260 K (suhu transisi Morin), dan ferromagnetik lemah antara 260 K dan 950 K (suhu Neel).[1] Besi(III) oksida mudah disiapkan menggunakan dekomposisi termal dan pengendapan dalam suatu cairan. Sifat magnetiknya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tekanan, ukuran partikel, dan intensitas medan magnet. 2. Bahanbakar. 3. Bahan bakar yang sering digunakan untuk dapur tinggi adalah kokas. Kokas adalah arang batu bara yaitu batu bara yang sudah didestilasikan secara kering dan mengandung belerang yang sangat rendah sekali. Kokas tersebut dibuat dari batu bara dengan jalan menyuling kering batu bara dalam perusahaan kokas. Dimana batu bara yang terdiri dari bagianbagian seperti gas, ter, dan air dikeluarkan dari batu bara oleh suatu proses pemanasan dan yang tinggal hanyalah zat arang (C) dan abu,inilah yang dinamakan kokas. Kokas berfungsi sebagai bahan bakarnya dan membutuhkan zat asam yang banyak sebagai pengembus. Agar proses dapat berjalan dengan cepat udara pengembus itu perlu dipanaskan terlebih dahulu di dalam dapur pemanas udara. Batu kapur sebagai bahan tambahan gunanya untuk mengikat abu kokas dan batu-batu ikutan hingga menjadi terak yang dengan mudah dapat dipisahkan dari besi kasar. Terak itu sendiri di dalam proses berfungsi sebagai pelindung cairan besi kasar dari oksida yang mungkin mengurangi hasil yang diperoleh karena terbakarnya besi kasar cair itu. Batu kapur (CaCO3) terurai mengikat batu-batu ikutan dan unsur-unsur lain. 3.Udarapanas. Udara panas digunakan untuk mengadakan pembakaran dengan bahan bakar yang menjadi CO2 dan CO guna menimbulkan panas, juga untuk mereduksi bijih-bijih besi. Udara panas dihembuskan dengan maksud agar pembakaran lebih sempurna, sehingga kebutuhan kokas berkurang dan pemanasan udara tersebut dilakukan pada dapur pemanas cowper. BAHAN TEKNIK “BAHAN MASUKAN DAPUR TINGGI” Di susun oleh: 1. ALIK MAHMUDI ( 5212415012) 2. FEBRI YUSTIANSAH ( 5212415002) 3. ZULFIKAR AMIR R ( 5212415011) JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2015