Geology Petrology Mineralogy Kristalografi

advertisement
Pembentukan dan
Klasifikasi Endapan
Mineral
Kuliah II
Sistem Magmatik
Kimia Mineral
Kimia mineral : ilmu awal abad 19 setelah
muncul hukum komposisi tetap (Proust,
1799), Teori atom dalton (1805) dan
Metoda Analisis Kuantitatif Kimia.
 The Law of Constant Composition (Proust,
1799) : Perbandingan massa unsur-unsur
dalam tiap senyawa tetap.
 Teori Atom Dalton (1805) : Atom dari
unsur yang sama bersifat sama, atom
dapat berikatan secara kimiawi menjadi
molekul.

Sifat Fisik Mineral
 Penentuan
nama mineral dapat
dilakukan dengan membandingkan
sifat fisik masing-masing mineral.
 Sifat tersebut : warna, kilap (luster),
kekerasan (hardness), gores
(streak), belahan (cleavage),
pecahan (fracture), struktur/bentuk
kristal, berat jenis, kemagnetan.
Bentuk Kristal
Pada wujudnya sebuah kristal dapat
ditentukan secara ilmu ukur.
 3 dasar penggolongan sistem kristal :
jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal
yang satu dengan yang lain, dan
parameter yang digunakan untuk masingmasing sumbu kristal.
 Jenis sistem kristal : sistem isometrik,
tetragonal, rombis, heksagonal, trigonal
dan monoklin.

Warna Mineral
Warna adalah kesan mineral bila terkena
cahaya, dibagi 2 yaitu idiokromatik dan
alokromatik.
 Idiokromatik : warna mineral selalu tetap,
umumnya pada mineral opak, a.l : galena,
pirit, magnetit.
 Alokromatik : warna mineral tidak tetap,
tergantung pengotornya, umumnya
mineral tembus cahaya, a.l : kuarsa,
kalsit.

Kilap Mineral
Kesan mineral akibat pantulan cahaya
yang dikenakan pada mineral. Ada 2,
yaitu kilap logam dan bukan logam. Kilap
logam memberikan kesan logam, pada
mineral yang mengandung logam seperti
emas, galena, pirit, kalkopirit.
 Kilap non logam : kilap kaca (vitreous
luster), intan (adamantine luster), sutera
(silky luster), damar (resinous luster),
mutiara (pearly luster), lemak (greasy
luster), dan tanah (earthy).

Monzonite
Kekerasan
Ketahanan mineral terhadap suatu
goresan. Ditentukan secara relatif dengan
skala Mohs (1773-1839), dari skala 1
(paling lunak) sampai 10 (paling keras).
 Talk (1), gipsum (2), kalsit (3), fluorit (4),
apatit (5), feldspar (6), kuarsa (7), topaz
(8), korundum (9), intan (10).
 Skala kekerasan ini masih bisa dipakai
sampai skala 9. Artinya skala 9 kira-kira 9
kali kekerasan skala 1. Tapi skala 10 42
kali skala 1.

Klasifikasi Mineral
 Sistematika
dan klasifikasi mineral
yang umum digunakan adalah
klasifikasi Dana, yang mendasarkan
pada kemiripan komposisi kimia dan
struktur kristal.
 Dana membagi mineral menjadi 8
golongan (Klein & Hurlbut, 1993).
Klasifikasi Mineral
Unsur (native element), dicirikan oleh
hanya memiliki 1 unsur kimia, sifat
dalamnya mudah ditempa dan/atau
dipintal, seperti emas, perak, tembaga,
arsenik, bismuth, belerang, intan, grafit.
 Mineral Sulfida atau Sulfosalt : merupakan
kombinasi antara logam atau semi logam
dengan belerang, seperti galena, pirit,
kalkopirit, proustit.

Klasifikasi Mineral
Oksida dan hidroksida : merupakan
kombinasi antara oksigen atau
hidroksil/air dengan satu atau lebih
macam logam, a.l : magnetit (Fe3O4),
goethit (FeOOH).
 Haloid : dicirikan oleh adanya dominasi
dari ion halogenida yang elektronegatif,
seperti Cl, F, Br dan I, a.l halit (NaCl),
silvit (KCl) dan fluorit (CaF2).

Klasifikasi Mineral
Nitrat, karbonat dan borat : merupakan
kombinasi antara logam/semi logam
dengan anion kompleks, seperti CO3,
NO3, BO3, a.l gamping (CaCO3).
 Sulfat, kromat, molibdat, dan tungstat :
dicirikan oleh kombinasi antara logam
dengan anion sulfat, kromat, molibdat,
tungstat, a.l barit (BaSO4), wolframit
((Fe,Mn)WO4).

Klasifikasi Mineral
Fosfat, arsenat dan vanadat : apatit
(CaF(PO4)3), vanadinit (PbCl5(PO4)3).
 Silikat, merupakan mineral yang meliputi
25% dari keseluruhan mineral yang
dikenal, atau 40% dari mineral yang
umum dijumpai. Kelompok mineral ini
mengandung Si dan O, a.l kuarsa, zeolit,
bentonit, kaolin.

Download