kuliah xiii - Hukum Internasional

advertisement
HUKUM PERDATA INTERNASIONAL DAN
HUKUM DAGANG INTERNASIONAL
(SUATU PENGANTAR)
Devica Rully, SH., MH., LL.M
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2017
MATERI XIII
HUKUM PERDATA INTERNASIONAL
Latar Belakang Munculnya HPI
1.
Indonesia adalah bekas daerah jajahan Belanda, dikenal dengan
nama Nederlands Indie (Hindia Belanda)
2.
Politik Hukum Penjaja:Pembagian kawula Hindia Belanda ke
dalam golongan-golongan rakyat; dan asas konkordansi &
keberlakuan sistem-sistem hukum bagi golongan-golongan
rakyat yang berbeda.
3.
Hidupnya Hukum Adat di sepanjang Nusantara, sebagaimana
dinyatakan oleh van Vollenhoven terdapat 19 daerah hukum adat.
4.
Kemerdekaan Indonesia
5.
Cita-cita pembentukan Sistem Hukum Nasional
Definisi
Hukum
Perdata
Internasional
 Menurut Sudargo Gautama:
 HPI adalah keseluruhan peraturan dan keputusan hukum
yang menunjukkan stesel hukum manakah yang berlaku
atau apakah yang merupakan hukum, jika hubunganhubungan dan peristiwa-peristiwa antar warga negara pada
suatu waktu tertentu memperlihatkan titik pertalian dengan
stelsel dan kaidah-kaidah hukum dari dua atau lebih negara,
yang berbeda dalam lingkungan kuasa, tempat, pribadi dan
soa-lsoal.
Menurut Mochtar Kusumaatmaja:
Definisi
Hukum
Perdata
Internasional
 HPI adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang
mengatur hubungan hukum perdata yang melintasi batas
negara. Dengan perkataan lain hukum yang mengatur
hubungan hukum perdata antara para pelaku hukum yang
masing-masing tunduk pada hukum perdata(nasional) yang
berlainan.
Menurut Bayu Seto:
 HPI adalah seperangkat kaidah-kaidah,asas-asas dan atau
aturan hukum nasional yang dibuat untuk mengatur
peristiwa atau hubungan hukum yang mengandung unsurunsur transnasional atau unsur-unsur ekstrateritorial.
Definisi
Hukum
Perdata
(Ahli-Ahli Hukum Asing)
Internasional
 Van Brakel---- HPI adalah hukum nasional yang ditulis (diadakan) untuk
hubungan-hubungan hukum internasional.
 Graveson menyebutnya Conflict of Laws (Hukum Perselisihan), yaitu :
Bidang hukum yang berkenaan dengan perkara-perkara yang di dalamnya
mengandung fakta relevan yang berhubungan dengan suatu sistem hukum
lain, baik karena aspek teritorialitas atau personalitas, dan karena itu, dapat
menimbulkan masalah pemberlakuan hukum sendiri atau hukum lain
(biasanya hukum asing) untuk memutuskan perkara, atau menimbulkan
masalah pelaksanaan yurisdiksi pengadilan sendiri atau pengadilan asing.
Belanda
• Conflictenrecht
• Collisierecht
• Intergentiel Recht
• Interrechtsordenrecht
Inggris
• Conflict of Laws
• Private International Law
• International Private law
• Marginal Law
• Interlegal Law
Perancis
• Conflits des Lois
• Conflits des statuts
Jerman
• Grenzrecht
Indonesia
• Hukum Perselisihan
• Hukum Collisie
• Hukum Perdata Internasional
• Hukum Antar Tata Hukum
Ragam
Peristilahan
RUANGApakah HPI merupakan sistem hukum Nasional
atau Internasional?
LINGKUP HPI
RUANG LINGKUP HPI
 Gouwgioksiong dan Schnitzer:
Sumber hukum utama dari HPI adalah hukum nasional masing-masing negara, sehingga yang
bersifat internasional adalah hubunganhubungan atau peristiwa yang menjadi obyek dari
perselisihan tersebut
 E.Hambro:
The rules (of private international law) may be common to several states, and may even be established
by international conventions or customs, and in the latter case may possess the character of true
international law governing the relations between states. But apart from this, it has to be considered
that these rules form part of municipal (domestic) law”
 J.H.C.Morris
The use of term “Private International Law” as the alternative title is potentially misleading, for the
conflict of laws is not an international system of law. Public international law is a single system seeking
primarily to regulate relations between sovereign states…. But rules of the conflict of laws differ from
country to country
HPI DAN
CONFLICT OF
LAWS
 Conflict of laws merupakan hukum yang bertujuan
untuk menyelesaikan perkara yang mengandung
benturan (“conflict” or “collision”) antara dua atau
lebih aturan atau sistem hukum yang berbeda
 Conflict of laws tidak selalu digunakan untuk
menyelesiakan persoalan yang sifatnya
‘transnational’ Di AS, conflict of laws digunakan
untuk menyelesaikan konflik hukum antar negara
bagian( ingat, AS adalah negara Federal)).
 Conflictof law juga digunakan dalam ranah publik,
contohnya dalam hukum administrasi negara, hukum
pajak maupun hukum pidana.
CONFLICT OF
LAW DI
INDONESIA
Conflict of laws bisa disamakan dengan HUKUM
PERSELISIHAN atau“HUKUM ANTAR TATA HUKUM”
(HATAH).
HATAH merupakan konsekuensi dari pluralisme hukum
di Indonesia dan pembedaan golongan penduduk [Baca
P.131 and 163 IS].
HATAH bisa dibedakan menjadi: HATAH Intern&
HATAH Ekstern
Hukum Antar
Tata Hukum
 HATAH Intern:
 Gautama: “Keseluruhan peraturan dan keputusan hukum yang
menunjukkan stelsel-hukum manakah yang berlaku atau apakah yang
merupakan hukum, jika hubungan-hubungan dan peristiwa-peristiwa
antara warga(-warga) negara dalam satu negara, memperlihatkan titiktitik pertalian dengan stelsel-stelsel dan kaidah-kaidah hukum yang
berbeda dalam lingkungan-kuasa-waktu, tempat pribadi dan soal-soal.”
 HATAH Ekstern (HPI):
 Gautama: “Keseluruhan peraturan dan keputusan-hukum yang
menunjukkan stelsel-hukum manakah yang berlaku atau apakah yang
merupakan hukum, jika hubungan-hubungan dan peristiwa-peristiwa
antara warga(-warga) negara pada satu waktu tertentu memperlihatkan
titik-titik pertalian dengan stelsel-stelsel dan kaidah-kaidah hukum dari
dua atau lebih negara, yang berbeda dalam lingkungan-lingkungan-kuasatempat, (pribadi-) dan soal-soal.”
1.
HATAH: 2.
Penguraian
definisi (1) 3.
Terdapat 2 atau lebih stelsel hukum yang bertemu.
Pertemuan stesel-stelsel hukum tersebut ditandai oleh
adanya titik-titik pertalian.
HATAH menentukan stelsel hukum yang berlaku.
4. HATAH Intern tidak memiliki unsur asing, HATAH
Ekstern memiliki unsur asing.
1.
HATAH:
Penguraian
definisi (2)
Stelsel-stelsel hukum yang bertemu
memiliki kedudukan yang sama satu
terhadap lainnya.
2. Keberlakuan stelsel hukum A, bukan karena
stelsel(-stelsel) hukum lainnya bersifat
inferior, tetapi karena stelsel hukum A-lah
stelsel hukum yang tepat untuk
diberlakukan.
3. HATAH Ekstern adalah hukum perdata
nasional!
HATAH
Hukum Antar
Tata Hukum:
Skematika
Ekstern/HPI
Intern
Hukum Antar
Golongan
(HAG)
Hukum Antar
Tempat
(HAT)
Hukum Antar
Waktu
(HAW)
Hukum Antar
Waktu
 Gautama: Hukum Antar Waktu adalah
keseluruhan peraturan dan keputusan hukum
yang menunjukkan hukum manakah yang
berlaku atau apakah yang merupakan hukum,
jika hubungan-hubungan dan peristiwaperistiwa antara warga (-warga) negara dalam
satu negara dan satu tempat, memperlihatkan
titik-titik pertalian dengan stelsel-stelsel dan
kaidah-kaidah hukum yang berbeda dalam
lingkungan-lingkungan kuasa-waktu dan soalsoal (naar tijdelijke en zakelijke werking
verschillende rechtsstelsels of normen).
W
W
TT
Skema HAW
P
P
S
S
W: tijdsgebied (lingkungan-kuasa-waktu)
T : ruimtegebied (lingkungan-kuasa-tempat)
P : personengebied (lingkungan-kuasa-pribadi)
S : zakengebied (lingkungan-kuasa-soal-soal)
Hukum Antar
Tempat
 Gautama: keseluruhan peraturan dan
keputusan hukum yang menunjukkan stelselhukum manakah yang berlaku atau apakah
yang merupakan hukum, jika hubunganhubungan dan peristiwa-peristiwa antara
warga (-warga) negara dalam satu negara dan
satu waktu tertentu, memperlihatkan titiktitik-pertalian dengan stelsel-stelsel dan
kaidah-kaidah hukum yang berbeda dalam
lingkungan-lingkungan kuasa-tempat dan soalsoal (naar plaatselijke en zakelijke werking
verschillende rechtsstelsels of normen).
WW
Skema HAT
T
T
P
P
S
S
W: tijdsgebied (lingkungan-kuasa-waktu)
T : ruimtegebied (lingkungan-kuasa-tempat)
P : personengebied (lingkungan-kuasa-pribadi)
S : zakengebied (lingkungan-kuasa-soal-soal)
Hukum Antar
Golongan
 Gautama: Hukum Antar Golongan adalah keseluruhan
peraturan- dan keputusan hukum yang menunjukkan
stelsel-hukum manakah yang berlaku atau apakah
yang merupakan hukum, jika hubungan-hubungan dan
peristiwa-peristiwa antara warga (-warga) negara
dalam satu negara, satu tempat dan satu waktu
tertentu, memperlihatkan titik-titik pertalian dengan
stelsel-stelsel dan kaidah-kaidah hukum yang berbeda
dalam lingkungan-lingkungan kuasa-pribadi dan- soalsoal (naar personele en zakelijke werking verschillende
rechtsstelsels en rechtnormen).
Skema HAG
W
W
T
T
P
P
S
S
W: tijdsgebied (lingkungan-kuasa-waktu)
T : ruimtegebied (lingkungan-kuasa-tempat)
P : personengebied (lingkungan-kuasa-pribadi)
S : zakengebied (lingkungan-kuasa-soal-soal)
W
Skema HPI
W
T
T
P
P
S
S
Negara X
Negara Y
W: tijdsgebied (lingkungan-kuasa-waktu)
T : ruimtegebied (lingkungan-kuasa-tempat)
P : personengebied (lingkungan-kuasa-pribadi)
S : zakengebied (lingkungan-kuasa-soal-soal)
HUKUM DAGANG
INTERNASIONAL
Definisi HDI
SCHMITTOFF:

Schmitthoff
mendefinisikan
hukum
perdagangan
internasional sebagai “….The body of rules governing
commercial relationship of a private law nature involving
different nations”.

Tampak unsur-unsur sebagai berikut :


•
Hukum perdagangan internasonal adalah sekumpulan
aturan yang mengatur hubungan-hubungan komersial
yang sifatnya perdata.
Aturan-aturan hukum tersebut mengatur transaksitransaksi yang berbeda negara.
Wilayah hukum perdagangan internasional tidak termasuk
atau terlepas dari aturan-aturan hukum internasional publik
yang mengatur hubungan-hubungan internasional.
Hercules Boysen:
1.
Hukum perdagangan internasional dipandang sebagai
suatu cabang khusus dari hukum.
2.
Hukum perdagangan internasional merupakan aturanaturan hukum internasional yang berlaku terhadap
perdagangan barang, jasa dan perlindungan Hak atas
kekayaan intelektual.
3.
Hukum perdagangan internasional terdiri dari aturanaturan hukum nasional yang memiliki atau pengaruh
langsung terhadap perdagangan internasional secara
umum.
PENDEKATAN HUKUM
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Luasnya bidang cakupan hukum perdagangan internasional
membuat cakupan yang dikaji seringkali tumpang tindih.

Adanya keterkaitan hukum perdagangan internasional
dengan hukum lainnya yang terkait dengan perdagangan
internasional.
2. Pendekatan Hukum Perdagangan
Internasional
Letak atau garis batas hukum perdagangan dengan bidang
hukum lain, adalah dengan melihat pada subjek hukum yang
tunduk pada bidang hukum tersebut.
Hukum Perdagangan
Internasional Bersifat
Interdisipliner
Karakteristik lain dari hukum perdagangan internasional adalah
pendekatannya yang interdisipliner, yaitu keterkaitannya
dengan disiplin-disiplin ilmu yang lain.
B. PRINSIP-PRINSIP HUKUM
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Terdapat 4 prinsip dasar :
1. kebebasan para pihak dalam berkontrak
2. prinsip dasar Pacta Sunt Servanda.
3. prinsip dasar penyelesaian sengketa
melalui Arbitrase.
4. prinsip dasar kebebasan komunikasi.
1.

Kebebasan para pihak
dalam
berkontrak
Merupakan prinsip universal dasar
perdagangan internasional.
dalam hukum

Kebebasan tersebut mencakup bidang hukum
yang cukup luas, meliputi kebebasan untuk
melakukan jenis-jenis kontrak yang para pihak
sepakati, termasuk memilih forum penyelesaian
sengketa, dan memilih hukum yang akan berlaku
terhadap kontrak.

Kebebasan tersebut tidak boleh bertentangan
dengan undang-undang, kesusilaan, kesopanan,
kepentingan umum, meliputi persyaratan yang
ditetapkan masing-masing sistem hukum.
2. Prinsip Dasar Pacta Sunt Servanda

Prinsip yang mensyaratkan bahwa kesepakatan atau kontrak
yang telah ditandatangani harus dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya.
3. Prinsip Dasar Penyelesaian Sengketa
melalui Arbitrase

Arbitrase dalam perdagangan Internasional merupakan forum
penyelesaian sengketa yang umum digunakan, hal tersebut
terbukti
dengan
semakin
seringnya
klausul
arbitrase
dicantumkan dalam kontrak-kontrak dagang.
4. Prinsip Dasar Kebebasan
Komunikasi (Navigasi)

Komunikasi atau navigasi adalah kebebasan para pihak untuk
keperluan dagang dengan siapapun juga melalui berbagai sarana
navigasi atau komunikasi baik darat, laut, udara atau melalui
sarana elektronik.

Kebebasan ini sangat essensial bagi terlaksananya perdagangan
internasional.

Kebebasan para pihak tidak boleh dibatasi oleh sistem ekonomi,
sistem politik, atau sistem hukum.
Tujuan Hukum Perdagangan
Internasional
1.
Mencapai perdagangan internasional yang stabil
dan menghindari kebijakan-kebijakan dan praktekpraktek perdagangan nasional yang merugikan
negara lainnya;
2. Untuk meningkatkan perdagangan dunia dengan
menciptakan perdagangan yang menarik dan
menguntungkan bagi pembangunan ekonomi satu
negara;
3.
Meningkatkan standar hidup manusia;
4. Meningkatkan lapangan tenaga kerja manusia;
Tujuan Hukum Perdagangan Internasional
5. Mengembangkan sistem perdagangan multilateral;
6. Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber kekayaan dunia dan
meningkatkan produk dan transaksi jual
beli barang.
Kelemahan Hukum Perdagangan
Internasional
a.
Hukum perdagangan internasional
besar bersifat pragmatis dan permisif.
sebagian
-
Hal tersebut mengakibatkan aturan-aturan hukum
perdagangan internasional kurang objektif dalam
memaksakan negara-negara untuk tunduk pada
hukum.
-
Negara-negara yang memiliki kekuatan politis dan
ekonomi memanfaatkan perdagangan sebagai
sarana kebijakan politisnya.
Kelemahan Hukum Perdagangan
Internasional
b. Aturan hukum perdagangan internasional bersifat mendamaikan
dan persuasif (tidak memaksa).
- Kelemahan tersebut sekaligus merupakan kekuatan bagi
perkembangan
hukum
perdagangan
internasional
yang
memungkinkan perkembangan hukum di tengah krisis.
Subyek Hukum Perdagangan
Internasional
a.
Negara;
b.
Organisasi Internasional (pemerintah dan Non-Pemerintah);
c.
Individu (perusahaan Multinasional dan Bank).
SUMBER HDI
Sumber hukum internasional yang memiliki keterkaitan dengan
perdagangan internasional:
1)
perjanjian;
2)
hukum kebiasaan internasional;
3)
prinsip-prinsip hukum umum;
4)
putusan pengadilan dan doktrin para sarjana;
5)
hukum nasional.
PERMASALAHAN HDI
a.
Kekuatan hukum negosiasi
b.
Akseptasi yang tidak sama dengan tawaran
c.
Pembatalan suatu tawaran
d.
Consideration dalam jual beli
e.
Keharusan kontrak tertulis
f.
Waktu dianggap tercapainya kata sepakat
Download