Hubungan Motivasi Ibu dengan Keikutsertaan Ibu dalam Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Selopampang Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung. The Correlation between Mother’s Motivation and Mother’s Participation in Pregnancy Class at Selopampang Health Center Selopampang Sub-district Temanggung Regency. Nana Ernawati, Heni Hirawati Pranoto, S.Sit., M.Kes, Sundari, S.Sit [email protected] Program studi diploma III kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Salah satu program pemerintah dalam menurunkan tingkat kematian ibu adalah kelas ibu hamil. Menurut survei yang diperoleh dari wilayah kerja puskesmas selopampang bahwa kelas ibu hamil berjalan lancar akan tetapi jumlah kehadiran ibu hamil masih sedikit. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan motivasi ibu dengan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil di wilayah kerja puskesmas selopampang kecamatan selopampang kabupaten temanggung. Dalam penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil dengan umur kehamilan > 32 minggu dengan jumlah sampel 30 orang diambil dengan total populasi. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan menggunakan uji statistik Kendal tau. Hasil analisa uji univariat didapatkan responden sebagian besar mempunyai motivasi rendah sebesar 56,7 % dan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil berkategori kurang sebesar 66,7 %. Analisa uji bivariat dengan Kendal Tau diperoleh nilal = 0,543 dengan p-value 0,001 < α = 0,05. Sehingga terdapat hubungan antara motivasi ibu dengan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil. Diharapkan dengan adanya pengantian jadwal kelas ibu hamil, ibu dapat meluangkan waktunya untuk mengikuti kelas ibu hamil sesuai dengan ajuran tenaga kesehatan. Kata kunci : motivasi, kelas ibu hamil Kepustakaan : 15 (2003 – 2012) ABSTRACT One of the health programs expected to have a role in reducing maternal mortality rate in facing delivery is the pregnancy class. According to the survey were obtained at the region selopampang health center that pregnancy class went well but the presence of pregnancy class is still a little class. The purpose of this study is to find the correlation between mother’s motivation and mother’s 1 participation in pregnancy class at the region of Selopampang Health Center, Selopampang Sub-district, Temanggung Regency. This was a descriptive-correlative study with cross sectional approach. The population in this study was the pregnant women with gestational age more than 32 weeks, while the samples were 30 respondents taken by using total population method. The data were collected by using questionnaires. The data analysis used univariate analysis in the form of frequency distributions and the bivariate analysis used the Kendal tau statistical test. The results of the univariate analysis obtained that most of the respondents (56.7%) had low motivation and participation in the pregnancy class in the category of poor by 66.7%. And the result of the bivariate analysis by using the Kendal Tau test obtained that the value of r = 0.543 with p-value = 0.001 < α = 0.05. So that, there was a correlation between mother’s motivation and the participation in pregnancy class. Hopefully, by the replacement class schedule pregnancy class , mothers can take the time to attend classes in accordance as the advice by pregnancy class health workers Keywords : motivation, pregnancy class Bibliographies : 15 (2003 – 2012) PENDAHULUAN Latar Belakang Dari data tahun 2011, AKI mencapai 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Diperkirakan 10.500 ibu di Indonesia mati saat melahirkan tiap tahunnya. Pada 2015, AKI ditargetkan turun menjadi 102 kasus per 100.000 kelahiran hidup untuk mencapai Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium develompment Goals / MDGs . Di Indonesia salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat pada suatu daerah adalah AKI (Pudiastuti, 2011). Data yang diperoleh dari pemerintah provinsi jawa tengah menunjukkan bahwa ditahun 2012, AKI mencapai 116 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Sementara dari Kabupaten Temanggung pada tahun 2012, AKI mencapai 11 kasus per 100.000 kelahiran hidup. pada kasus kematian ini terdapat di 9 kecamatan diKabupaten Temanggung, yakni Temanggung, Tembarak, Bansari, Bejen, Candiroto, Bulu, Selopampang, Pare (Kranggan) dan Pringsurat ( DKK, 2012) Terdapat tiga faktor utama penyebab kematian ibu melahirkan diwilayah jawa tengah yakni, pendarahan, hipertensi saat hamil atau pre eklamasi dan infeksi. Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu (28%), anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utamaibu, Persentase tertinggi kedua penyebab kematian ibu yang adalah eklamsia (24% ), kejang bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat persalinan, sedangkanpersentase tertinggi ketiga penyebab kematian ibu melahirkan 2 adalah infeksi (11%), ( Depkes, 2011). Penyebab kematian yang ada di Kabupaten Temanggung antara lain adalah ketika masa nifas atau setelah persalinan, yakni sejumlah 86%. Kemudian, ketika hamil dan persalinan masing-masing sebanyak 7%. Sedangkan diihat dari kondisi penyebabnya, sebanyak 17% karena pendarahan, 33% karena eklamasi (kejang) dan 50% karena lain-lain misalnya, karena terdapat penyakit ikutan, seperti jantung, hipertensi, neurosa dan sebagainya, juga karena kurang gizi, vitamin dan zat-zat lainnya yang diperlukan selama masa kehamilan (DKK, 2012) Pada Tahun 2009 menteri kesehatan mencanangkan program kelas ibu yang merupakan penyulihan kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelas yang bertujuan meningkatkan pemgetahuan dan keterampilan ibu – ibu mengenai kehamilan, persalinan dan perawatan bayi. Pendidikan kesehatan ibu dan anak diberikan kepada ibu yang lazim melalui konsultasi perorangan atau perkasus yang diberikan pada waktu ibu datang memeriksakan kehamilanya atau memeriksakan bayi atau balita. Penyuluhan ini baik untuk menangani kasus per kasus dan masih memiliki beberapa kelemahan. Olek karena itu pemerintah mempunyai program baru untuk ibu hamil yaitu kelas ibu hamil (Depkes,2009). Kelas ibu hamil adalah salah satu upaya program penurunan AKI dengan suatu pendekatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu -ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawtan nifas dan perawatan bayi baru lahir melalui praktek dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Dalam implementasinya dengan pendekatan pertemuan ibu hamil dan pendampingnya suami, keluarga dan kader dengan cara membuat kajian pembelajaran bersama untuk memahami masalah kesehatan ibu hamil dan memberi pembekalan agar ibu hamil dapat pendampingan mampu memecahkan masalahnya (Pudiastuti, 2011). Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya pada ibu hamil di puskesmas selopampang di kembangkan kegiatan kelas ibu hamil. kelas ibu hamil ini diwilayah puskesmas selopampang yang di dirikan pada tahun 2009 sampai saat ini, kelas ibu hamil masih berjalan di beberapa desa diwilayah puskesmas selopampang, untuk jadwal kelas ibu hamil dilaksanakan setiap bulan disetiap desanya. Upaya – upaya untuk mendukung terwujudnya kelas ibu hamil di setiap desa yaitu, adanya ruangan yang digunakan untuk kelas ibu hamil yang biasanya di tempat salah satu kader desa tersebut, tiker / karpet, fasilitator untuk kelas ibu hamil yang biasanya dari petugas puskesmas. Sebelum dilakukan kelas ibu hamil ini sudah ada upaya Sosialisasi kelas ibu hamil sendiri dari puskesmas selopampang sudah diberikan melalui, perkumpulan PKK, kader kesehatan, dan posyandu. 3 Berdasarkan survei dari dinas kesehatan kabupaten temanggung pada tanggal 27 januari 2014, target yang direncanakan untuk kehadiran kelas ibu hamil sebesar 100%. Kelas ibu hamil ini dari dinas kesehatan sudah diberikan sosialisasi atau pun pelatihan bagi fasilitatornya. Menanggapi dari target dinas kesehatan untuk kehadiran kelas ibu hamil puskesmas selopampang menargetkan kelas ibu hamil sebesar 100%, akan tetapi pada realitanya dari keseluruhan ibu hamil yang ada di wilayah puskesmas selopampang dengan jumlah 162 orang, dengan ibu yang hadir dikelas ibu hamil 88 (54,32%) dan yang tidak hadir 74 (45,67%). Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk mengambil judul “ Hubungan Motivasi Ibu dengan Keikutsertaan Ibu dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Selopampang, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung “. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah peneliti yaitu: “Bagaimana Hubungan Motivasi Ibu dengan Keikutsertaan Ibu dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Selopampang, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung ?“. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Hubungan Motivasi Ibu dengan Keikutsertaan Ibu dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Selopampang,Kecamatan Selopampang,Kabupaten Temanggung. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran motivasi ibu tentang kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Selopampang. b. Untuk mengetahui keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Selopampang. c. Untuk mengetahui hubungan motivasi ibu dengan Keikutsertaan ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Selopampang, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung. Manfaat Penelitian 1. Bagi Bidan Memberikan masukan atau informasi kepada bidan mengenai hubungan motivasi ibu dengan keikutsertaan ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil, sehingga program kelas senam hamil dapat lebih ditingkatkan. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan mengembangkan daya berfikir kritis, pengetahuan peneliti dalam mempraktikkan teori–teori yang diperoleh peneliti selama kuliah terutama yang berhubungan dengan penelitian, serta sebagai 4 acuan untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Bagi responden Menambah pengetahuan tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil selama kehamilannya. 4. Bagi instansi pendidikan kebidanan Manfaat bagi instansi pendidikan kebidanan sebagai acuan untuk pelaksanaan praktik kebidanan klinik dan sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kolerasi dengan pendekatan cross sectional, dilakukan diwilayah kerja puskesmas selopampang pada 12 -15 agustus 2014.populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang umur kehamilan > 32 minggu sebanyak 30 responden. Teknik pengambilan sempel megunakan total populasi. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunde. Data primer diperoleh dari penggumpulan data yang dilakukan peneliti dengan membagikan kuesioner pada ibu hamil. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan data sudah ada yaitu data jumlah ibu hamil di wilayah puskesmas selopampang sebanyak 30 responden.penelitian ini menggunakan alat pengumpulan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan menggunakan uji statistik kendal tau. HASIL PENELITIAN A. Analisa Univariat 1. Motivasi Ibu tentang Kelas Ibu Hamil Tabel 1 Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Mengikuti Kelas Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Selopampang, Kab. Temanggung, 2014 Motiva Frekuen Persenta si si se (%) Renda 17 56,7 h 5 16,7 Sedang 8 26,6 Tinggi Jumlah 30 100 2. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 30 responden didapatkan sejumlah 17 responden (56,7%) memiliki motivasi rendah tentang kelas ibu hamil, 5 responden (16,7%) memiliki motivasi sedang tentang kelas ibu hamil, dan 8 responden (26,6%) memiliki motivasi tinggi. Keikutsertaan Ibu dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil Tabel 2 Distribusi Frekuensi Keikutsertaan Ibu Mengikuti Kelas Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Selopampang, 5 responden terdapat 20 responden (66,7%) memiliki keikutsertaan dalam kelas ibu hamil dengan ketegori kurang, dan 10 responden (33,3 %) memiliki keikutsertaan dalam kelas ibu hamil dalam kategori baik Kab. Temanggung, 2014 B. Keikutser Frekue Persent taan nsi ase (%) Kurang 20 66,7 Baik 10 33,3 Jumlah 30 100 Pada tabel 2 dapat dilihat badwa dari 30 . ANALISIS BIVARIAT 1. Tabel 3. Hubungan antara Motivasi Ibu dengan Keikutsertaan Ibu dalam Kelas Ibu Hamil di wilayah Kerja Puskesmas Selopampang, Kec. Selopampang, Kab. Temanggung, 2014 Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total Keikutsertaan Kurang Baik f % f 15 88,2 2 3 60,0 2 2 25.0 6 20 66,7 10 Pada tabel 3 dapt dilihat bahwa dari 30 responden, diketahui bahwa ibu dengan motivasi rendah sebagian besar keikutsertaan dalam kelas ibu hamil dalam kategori kurang sejumlah 15 orang (88,2%), sedangkan ibu dengan motivasi sedang sebagian besar keikutsertaan dalam kelas ibu hamil kurang sejumlah 3 orang (60,0%), dan ibu dengan motivasi tinggi sebagian besar keikutsertaan dalam kelas ibu hamil dalam ketegori baik sejumlah 6 orang (75,0%). % 11,8 40,0 75,0 33,3 Total f 17 5 8 30 % 100 100 100 100 p-value 0,543 0,001 Berdasarkan uji Kendall Tau, diperoleh nilai korelasi sebesar = 0,543 dengan p-value sebesar 0,001. Oleh karena p-value (0,001) < (0,05) maka Ho ditolak, ini berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi ibu dengan keikutsertaan ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Selopampang, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung. Hubungan ini memiliki arah positif karena nilai korelasi = 0,543 yang berarti semakin tinggi motivasi ibu maka 6 keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil semakin baik. PEMBAHASAN A. ANALISA UNIVARIAT 1. Motivasi ibu tentang kelas ibu hamil Rendahnya motivasi untuk mengikuti kelas ibu hamil diwilayah kerja puskesmas selopampang, didominasi oleh ibu yang bekerja, dari hasil penelitian didapatkan ibu yang bekerja sejumlah 60,0 %, dapat dimungkinkan karena faktor jadwal kelas ibu hamil yang pagi sehingga responden memilih untuk bekerja dari pada menikuti kelas ibu hamil. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyaan ibu tidak mengikuti kelas ibu hamil karena pekerjaannya yang dapat menghasilkan pendapatan. Sehingga responden tidak sempat untuk menggali informasi tentang kesehatan tentang adanya kelas ibu hamil hal ini karena responden yang sebagian besar bekerja di ladang pertanian sehingga responden berangkat pagi. Dilihat dari faktor lain yang menyebabkan motivasi ibu dalam ketegori sedang, kemungkinan dikarenakan pendidikan ibu yang menengah yaitu 16,7 %. Pendidikan yang menengah dapat mempengaruhi penerimaan informasi serta perilaku responden. Dengan pendidikan yang menengah maka rangsangan penerimaan informasi lebih lambat / cukup. Tingginya motivasi ibu terhadap keikutsertaan di kelas ibu hamil wilayah kerja puskesmas selopampang karena dapat disebabkan oleh faktor pendidikan pada responden penelitian, terbukti dari hasil penelitian bahwa terdapat beberapa responden pendidikan SMA dan bermotivasi tinggi sejumlah 7 responden ( 63,6 %). Hal ini semakin tingginya pendidikan seseorang maka informasi – informasi yang didapatkan akan lebih mudah untuk diterima. Menurut Notoatmodjo (2004), bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi seseorang mempunyai semangat dan motivasi serta lebih mudah seseorang memperoleh informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Dalam kenyataan dilingkungan pendidikan tinggi tidak mempunyai motivasi tinggi dikarenakan karena kesibukan masing – masing. Pendidikan rendah yang lebih mempunyai motivasi tinggi dan sukarela terhadap kegiatan lingkungan karena dengan alesan mereka ingin lebih tahu tentang kesehatan dan mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga. Disamping itu bahwa jenjang pendidikan seseorang akan cenderung mendapatkan latihan – latihan dan tugas dan aktifitas yang terkait dengan latihan kognitifnya (FKUI, 2000). 2. Keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil Dari hasil penilitian responden yang dalam kategori kurang sebesar 20 responden (66,7 %), hal ini kemungkinan faktor yang dapat mempengaruhi kurangnya keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil yaitu sebagian responden 7 bekerja sebesar 60,0 %. Sehingga Ibu yang bekerja, memiliki waktu yang terbatas yang dapat digunakan untuk mengikuti kelas ibu hamil. Menurut Notoatmodjo (2010) bahwa pekerjaan memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia, pekerjaan membatasi kesenjangan antara informasi kesehatan dan praktek yang memotivasi seseorang untuk memperoleh informasi dan berbuat sesuatu untuk menghindari masalah kesehatan. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh perilaku terhadap kehidupan keluarga. (Thomas) yang dikutip oleh Nursalam (2003). Kemudian dari pada itu dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 10 responden ( 33,3 %) dalam kategori baik, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat perpendidikan SMA sebanyak 11 responden (36,7 %), maka dari itu pendidikan yang baik akan semakin mudah pula untuk menerina informasi khususnya berkaitan dengan kelas ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.pendidikan ibu yang baik mendorong mereka untuk menggali informasi yang berkaitan dengan kehamilannya sebagai upaya untuk mendukung proses persalinan. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuata hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak makin bnyak pula pengetahuan yang dapat dimiliki. Sebaikanya jika seseorang pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai – nilai yang baru diperkenalkan (suliha, 2004). B. ANALISA BIVARIAT Responden yang mempunyai motivasi rendah tentang kelas ibu hamil dan sebagian besar mempunyai keikutsertaan dalam kategori kurang dapat dimungkinkan karena banyaknya ibu yang bekerja sehingga ibu kesulitan dalam membagi waktunya. Maka dari itu pengetahuan tentang kehamilannya akan semakin berkurang. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh perilaku terhadap kehidupan keluarga. (Thomas) yang dikutip oleh Nursalam (2003). Kemudian responden yang mempunyai motivasi sedang tentang kelas ibu hamil akan tetapi sebagian besar keikutsertaan dalam kelas ibu hamil dalam kategori baik itu dapat dimungkinkan karena sebagian besar responden yang tingkat pendidikan menengah, sehingga informasi – informasi yang di terimanya cukup baik Sedangakan responden yang mempunyai motivasi tinggi dan keikutsertaan dalam keregori baik kemungkinan dipengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan ibu yang SMA dan responden mempunyai motivasi tinggi mengikuti kelas ibu hamil Pendidikan ibu yang baik mendorong mereka untuk menggali 8 informasi yang berkaitan dengan kehamilannya sebagai upaya untuk mendukung proses persalinannya. Salah satu sumber informasi yang dituju ibu hamil adalah kelas ibu hamil. Hal ini seperti yang dikatakan Nursalam (2003), bahwa makin tinggi pendidikan seorang, maka makin mudah menerima informasi maka makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. 2. PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Motivasi ibu hamil dalam kelas ibu hamil diwilayah Kerja Puskesmas Selopampang Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung sebagian besar bermotivasi rendah sejumlah 17 ibu hamil (56,7). 2. Keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil diwilayah Kerja Puskesmas Selopampang Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung sebagian besar memiliki kategori kurang sejumlah 20 ibu hamil ( 66,7 ). 3. Ada hubungan antara motivasi ibu dengan keikutsertaan ibu dalam kelas ibu hamil diwilayah Kerja Puskesmas Selopampang Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung dengan nilai p-value sebesar 0,001 (p< α = 0,05), dengan tingkat hubungan sedang (r = 0,543). B. SARAN 1. Bagi responden Diharapkan ibu hamil dapat meluangkan waktunya untuk 3. 4. mengikuti kelas ibu hamil dengan anjuran tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kehamilanya. Bagi puskesmas Agar meningkatkan pelayanan bagi ibu hamil dengan melakukan promosi dan sosialisasi program kelas ibu hamil serta mengatur jadwal kelas ibu hamil agar seluruh ibu hamil dapat hadir di kelas ibu hamil, sehingga motivasi ibu hamil dalam kelas ibu hamil lebih meningkat. Bagi institusi Agar dapat digunakan untuk referensi penelitian selanjutnya, dan dapat digunakan untuk bahan materi kebidanan komunitas. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dimasa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian yang lebih detail yang berhubungan denagn motivasi dalam keikutsertaan kelas ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Depkes, 2011. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI Dinkes. 2012. “ Angka kematian ibu di temanggung “.http://www.dinkestemanggungkab.org/ 2012/angka-kematian- ibu-ditemanggung.09 januari 2014 9 Kholid, ahmad. 2012.Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Pudiastuti, RD. 2011. Buku ajar kebidanan komunitas. Yogyakarta : nuha medika. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta Suliha. (2002). Pendidikan kesehatan dalam keperawatan. Jakarta : selemba medika Sulistiyawati, Ari. 2009. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta : Salemba Medika 10