BAB I PENDAHULUAN Prakarsa dasar Kabupaten Pohuwato dalam menyelenggarakan otonomi melalui penyusunan dan pelaksanaan kebijakan publik adalah serangkaian usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan dasar termasuk didalamnya melaksanakan peningkatan pelayanan dibidang kesehatan, Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok Dinas Kesehatan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Pohuwato adalah Membantu Bupati dalam Menyelenggarakan Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana melalui Peningkatan Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. serta pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas. Berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Daerah Kabupaten Pohuwato 2011 – 2015 setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta program pokok yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2015. Dengan memperhatikan arti dan makna, maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Pohuwato 2011–2015 adalah : Dimana pembangunan kesehatan diharapkan telah dapat mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduk yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menyediakan dan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 1 Untuk merealisasi atau mewujudkan visi-nya maka ditetapkan misi Dinas Kesehatan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Pohuwato tahun 2011 – 2015 sebagai berikut : “ Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan serta memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau guna mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat serta berkeluarga berencana keluarga sejahtera “ Pembangunan kesehatan sendiri adalah merupakan bagian dari pembangunan sumber daya manusia secara utuh dan terpadu yang berjenjang dari tingkat pusat sampai daerah. Otonomi daerah dibidang kesehatan adalah kewenangan daerah otonomi untuk mengurus mengatur kepentingan masyarakat setempat dibidang kesehatan menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Namun demikian pembangunan kesehatan harus diselenggarakan sebagai integrasi dari pembangunan Nasional. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Pohuwato yang diterbitkan setahun sekali. Penyusunannya berlandaskan pada dikeluarkannya beberapa Peraturan Perundangan, serta Peraturan perundangan Kesehatan antara lain : 1. Undang-Undang no. 22 tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang-Undang no. 25 tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten Sehat 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standart Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 2 indikator kesejahteraan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator antara lain Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Untuk Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten Pohuwato terdiri atas 18 indikator dari 4 Pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh Kabupaten Pohuwato. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian Kabupaten Sehat dan hasil kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal adalah Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato ini pada intinya berisi berbagai data/informasi yang menggambarkan tingkat pencapaian Kabupaten Sehat dan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan SPM bidang kesehatan. Tujuan pembuatan Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato, dimaksudkan untuk menyediakan data dan informasi kesehatan dari cakupan pelaksanaan program kesehatan yang lengkap, akurat dan up to date sebagai dasar perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan atau program serta sebagai acuan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi dari berbagai program. Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya buku Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato adalah sebagai wahana evaluasi dari program maupun permasalahan kesehatan yang ada juga sarana evaluasi keberhasilan program kesehatan secara menyeluruh di masyarakat sebagai upaya pengendalian, monitoring dan evaluasi program kesehatan masyarakat serta perencanaan pembiayaan. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 3 BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU MASYARAKAT A. GAMBARAN UMUM 1. Geografis, Administrasi, Batas Wilayah dan Iklim. Kabupaten Pohuwato mempunyai luas wilayah 4.244,31 km2 persegi atau 36,77% dari luas Provinsi Gorontalo dengan letak Geografis antara 0,22o – 0,570 Lintang Utara, 121,230 - 122,190 Bujur Timur serta iklim 23,30 – 24,40 C,. Wilayahnya merupakan daratan rendah dengan Tingkat kemiringan 0 - 400, sedangkan ketinggian 2 - 25 meter diatas permukaan air laut, kecuali kecamatan Taluditi merupakan daerah pegunungan yang mempunyai ketinggian diatas 25 meter dari permukaan air laut serta sepertiga wilayahnya merupakan daerah pesisir pantai yaitu sebagian Kecamatan Paguat, Kecamatan Marisa, Kecamatan Lemito dan Kecamatan Popayato. Kabupaten Pohuwato secara administrasi terbagi atas 13 Kecamatan dan 3 Kelurahan serta 101 desa. Adapun batas wilayah Kabupaten Pohuwato adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Kabupaten Buol, Toli-toli; - Sebelah Timur : Kabupaten Boalemo; - Sebelah Selatan : Teluk Tomini dan; - Sebelah Barat : Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi tengah. 2. Demografi A. Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Pohuwato sampai dengan tahun 2011 sebesar 128,748 jiwa. Tingginya minat penduduk terhadap Kabupaten Pohuwato di mungkinkan karena faktor ekonomi, melanjutkan pendidikan, disamping karena daerah ini merupakan pusat pertanian di Kawasan barat gorontalo. Jumlah penduduk Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 menurut Badan Pusat Statistik hasil Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 proyeksi Kabupaten 4 Pohuwato dengan angka pertumbuhan rata-rata (2005-2010) sebesar 3,12 %. B. Kepadatan Penduduk 1. Kepadatan Penduduk dan Persebarannya. Kepadatan penduduk Kabupaten Pohuwato dapat ditunjukkan bahwa tingkat persebaran penduduk antar kecamatan tersebut tidak merata, hal tersebut disebabkan karena konsentrasi penduduk berbeda pada tiap kecamatan, serta kebijakan pemerintah tentang penetapan lokasi pembangunan rumah pemukiman penduduk serta lokasi untuk pengembangan kawasan pertanian dan perikanan. Kepadatan penduduk Kabupaten Pohuwato tahun 2010 antara lain : 1. Kecamatan Dengilo 5,404 jiwa 2. Kecamatan Paguat 14,967 jiwa 3. Kecamatan Marisa 17,680 jiwa 4. Kecamatan Buntulia 10,494 jiwa 5. Kecamatan Duhiadaa 10,662 jiwa 6. Kecamatan Patilanggio 8686 jiwa 7. Kecamatan Randangan 14,995 jiwa 8. Kecamatan Taluditi 7,248 jiwa 9. Kecamatan Wanggarasi 4,573 jiwa 10. Kecamatan Lemito 10,488 jiwa 11. Kecamatan Popayato Timur 7.712 jiwa 12. Kecamatan Popayato 9,169 jiwa 13. Kecamatan Popayato Barat 6,670 jiwa Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 5 JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2005 - 2011 Tahun 2005 112.505 Jiw a 2006 108.544 Jiw a 2007 113.360 Jiw a 125.143 2008 Jiw a 2009 22 2010 22 2011 119.032 11 128,771 11 128,748 Jumlah penduduk 3. Sarana Kesehatan di Kabupaten Pohuwato Jumlah sarana kesehatan tahun 2011 di Kabupaten Pohuwato adalah sebagai berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 6 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 SARANA KESEHATAN Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Khusus Puskesmas Puskesmas Pembantu Puskesmas keliling Posyandu Polindes Poskesdes Rumah Bersalin Balai Pengobatan/Klinik Apotik Toko Obat GFK (Gudang Farmasi) Industri Obat Tradisional Industri kecil obat tradisional JUMLAH SARANA JUMLAH 1 0 16 23 16 176 31 26 0 0 9 3 1 0 0 302 4. Keadaan Lingkungan 1. Rumah Sehat. Kriteria rumah dikatakan sehat apabila bangunan rumah tinggal memenuhi syarat kesehatan seperti memenuhi sarana air bersih, jamban sehat, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, tempat pembuangan sampah, kepadatan hunian yang sesuai & lantai rumah yang terubin. Tahun 2011, jumlah rumah di Kabupaten Pohuwato sebanyak 28.949 rumah. Dari sejumlah itu dilakukan pemeriksaan oleh tenaga sanitarian di Puskesmas sebanyak 25.279 rumah (87,3%) dan yang memenuhi syarat kesehatan 14.905 rumah atau 59 % rumah tersebut dinyatakan sehat. 2. Penyehatan Tempat – Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan. Diarahkan untuk mengurangi dampak aktivitas tempattempat umum dan pengelolaan makanan dari segi kesehatan masyarakat, sehingga keberadaan tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan tidak menjadi penyebab masalah kesehatan masyarakat. TTU dan TPM Kabupaten Pohuwato meliputi Hotel, Restoran/rumah makan, Pasar, dan TTU lainnya. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 7 Tempat-tempat Umum dan pengelolaan Makanan (TTU dan TPM) yang terdaftar tahun 2011 jumlahnya 390 dan yang telah diadakan pemeriksaan berjumlah 74 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 44 TTU (59,46%) dari jumlah yang diperiksa. 3. Air Bersih dan Sarana Sanitasi Dasar. Keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih diartikan sebagai keluarga yang mempunyai kemudahan dalam memperoleh air bersih dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan. Akses terhadap air bersih tahun 2011. Bahwa dari 32.686 keluarga yang ada dan diperiksa mempunyai air bersih sebanyak 22.297 keluarga (68,2%), yang terdiri dari air ledeng sebanyak 3.586 keluarga (16,1%), SPT sebanyak 237 keluarga (1,1%), SGL sebanyak 13.612 keluarga (61,%) dan DEPOT sebanyak 26 keluarga (0,16%) dan air kemasan 0 keluarga (0%) serta sarana lainnya berjumlah 0 (0%). Sedangkan cakupan untuk kepemilikan sanitasi dasar meliputi, keluarga yang memiliki akses terhadap jamban 14,354 (52,4%), keluarga yang memiliki akses dan mengelola sampah dengan baik jumlahnya 14.704 (74,3%), keluarga yang memiliki akses dan mengelola limbahnya dengan aman jumlahnya 6.429 (33,9%) B. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Perilaku hidup bersih dan sehat mencakup perilaku individu & keluarga dalam rangka meningkatkan kesehatannya serta perilaku kelompok dan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan kesehatan. 1. Rumah Tangga Sehat Perilaku hidup masyarakat sebagai salah satu indikator Pohuwato Sehat dapat dipantau melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masing-masing rumah tangga di Kabupaten Pohuwato. Cakupan rumah tangga sehat diharapkan akan meningkat dengan adanya keterlibatan yang berkesinambungan dari lintas Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 8 sektor dan berbagai komponen masyarakat dalam memberikan motivasi dan keteladanan tentang budaya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga berkembang dan membudaya di masyarakat. 2. Asi Eksklusif Bayi yang mendapat ASI Eksklusif diartikan sebagai bayi yang mendapat ASI saja sampai mencapai usia minimal 4 bulan. Dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. 140 128 120 99 100 75 80 60 40 20 67 41 44 44 30 15 10 24 8 35 16 22 5 0 Jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif tahun 2011 sebesar 663 bayi atau 60,2% dari sejumlah 1.102 bayi yang ada. Berdasarkan data Seksi Gizi Dinas kesehatan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Pohuwato ditunjukkan bahwa rata-rata pemberian ASI hanya 1-3 bulan tanpa makanan tambahan kepada bayi yang berumur 0 – 1 tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 9 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. MORTALITAS Beberapa indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Angka kematian umumnya didapat dari perhitungan melalui survei. 1. Angka Kematian Bayi (IMR = Infant Mortality Rate) 7 2700 25 2600 2500 2400 2300 2200 14 30 50 2408 2382 2693 2580 2297 2100 2000 2007 2008 2009 2010 2011 Dari data Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 dapat ditunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) naik pada tahun sebelumnya sebesar 30/2.408 /total kelahiran. Pada tahun 2011 sebanyak 50 bayi yang meninggal dari 2.382 kelahiran hidup. Meningkatnya AKB memberikan gambaran adanya penurunan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 10 Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi : a. Faktor aksebilitas atau tersedianya berbagai fasilitas kesehatan b. Peningkatan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil c. Kesediaan masyarakat untuk mengubah dari pola tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan. 2. Angka Kematian Ibu Maternal (MMR = Maternal Mortality Rate) Berdasarkan hasil survei Bidang Kesehatan keluarga Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana kabupaten Pohuwato, jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan nifas dalam setahun, tahun 2011 sebesar 5/100.000, tahun 2010 sebesar 5/100.000, tahun 2009 ada kenaikan sebesar 8/100.000 kelahiran hidup sedangkan tahun 2008 sebesar 5/100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 10/100.000 kelahiran hidup, tahun 2006 sebesar 13/100.000 kelahiran hidup dan tahun 2005 sebesar 10/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data diatas jumlah angka kematian ibu hamil, kematian ibu bersalin, serta kematian ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Pohuwato tahun 2011 adalah 5 (lima kematian ibu maternal). 10 10 9 8 8 7 6 5 5 5 4 4 4 3 3 2 2 2 0 1 0 3 2 1 1 3 2 1 0 0 0 0 2005 2006 2007 2008 2009 Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 2010 2011 11 B. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (UHH) Meningkatnya angka kematian bayi sangat berpengaruh terhadap meningkatnya Umur Harapan Hidup yang secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya penurunan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. 2800 2700 2693 2600 2580 2500 2408 2400 2300 2382 2297 2200 2100 2000 2007 2008 2009 2010 2011 Berdasarkan estimasi data Dinas Kesehatan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, angka harapan hidup waktu lahir di Kabupaten Pohuwato dari tahun 2010 ke tahun 2011 menunjukkan penurunan. C. MORBIDITAS Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari pemegang program Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana yang dapat diperoleh dengan melalui data morbiditas pelayanan kesehatan dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan maupun dari sarana pelayanan kesehatan (Facility Based Data) yang diperoleh melalui sistim pencatatan dan pelaporan. 1. Penyakit Menular Penyakit menular yang disajikan antara lain Penyakit DBD, HIV/AIDS, Penyakit TB Paru dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). a. Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS diarahkan pada upaya pencegahan melalui skrening HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya pemantauan & pengobatan penyakit menular seksual. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 12 Hasil Kegiatan tahun 2011 untuk IMS, dan HIV/AIDS tidak ada kasus. b. Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan akut lebih difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita pneumonia balita dan yang ditemukan serta ditangani 100% berjumlah 336 balita. 12156 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1218 336 JUMLAH BALITA PENDERITA BALITA BALITA DITANGANI c. Penyakit Kusta Jumlah penderita Kusta yang ditemukan pada tahun 2011 sebesar 36 orang dan yang menyelesaikan pengobatan standar belum ada untuk jumlah total penderita kusta 36 terbagi dalam 2 tipe yaitu tipe PB ( Pause Baciler ) tidak terdapat penderita (jumlah bercak kurang dari 5 tipe kurang, tidak bisa menularkan) dan MB ( Multi Baciler ) terdapat 36 penderita (Tipe besar lebih dari 5 bercak ). 40 36 30 20 10 0 0 PAUSE BACILER MULTI BACILER Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 13 2. Penyakit Potensi KLB / Wabah. a. Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah penderita DBD tahun 2011,2010 tidak ada dalam hal ini terjadi penurunan, tahun 2009 sebanyak 3 kasus, hal ini terjadi Penurunan dari jumlah penderita tahun 2008 dengan jumlah 4 kasus. Penyebaran penyakit DBD tahun 2009 terjadi pada 1 kecamatan yaitu kecamatan Marisa. Dalam upaya dilaksanakan penanggulangan fogging focus, penyakit abatisasi DBD telah selektif untuk desaendemis & sporadis yang ada secara berkala oleh petugas kesehatan disamping peran lintas program, lintas sektor dan partisipan swasta & masyarakat. Demam Berdarah Dengue 4 3 4 0 2011 0 2010 2009 2008 2007 1 2 3 4 5 b. Filariasis Di Kabupaten Pohuwato tahun 2011 diketemukan kasus filariasis sebanyak 2 kasus dan telah ditangani 100% 3. Status Gizi Status gizi masyarakat dapat diukur dengan beberapa indikator, antara lain bayi dengan status gizi balita, bayi yang Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi wanita subur Kurang Energi Kronis (KEK). a. Status Gizi Balita Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Body Mass Index (BMI) atau yang dikenal dengan Index Berat Badan adalah salah satu teknik yang digunakan dalam penilaian Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 14 status gizi Balita. Untuk memperoleh nilai BMI dilakukan dengan pengukuran tubuh (BB,TB) atau anthropometri untuk dibandingkan dengan umur, misalnya : BB/U atau TB/U. Angka yang paling sering digunakan adalah indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Peran Serta Masyarakat status gizi balita untuk Gizi Buruk pada tahun 2011 ini dilaporkan jumlahnya sbesar 135 (1,68%), tahun 2010 179 (2,24%), tahun 2009 ini dilaporkan jumlahnya sebesar 53 (0,84% dari jumlah balita). Tahun 2007 sebesar 213 (dari jumlah balita) menjadi 61 (1.08% dari jumlah balita) pada tahun 2008, dalam hal ini terjadi penuruan jumlah dan secara persentase terjadi kenaikan pula. Adapun status gizi kurang yang dilaporkan 422 (5,2%), gizi baik 7.489 (93,1%), gizi lebih tidak ada. 350 300 250 200 150 100 50 0 303 238 213 179 135 94 2004 61 2005 2006 2007 2008 53 2009 2010 2011 STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK b. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian Perinatal dan Neonatal. 2500 2000 1500 1000 2315 500 Berat Badan Lahir Rendah Ditangani Tahun 2011 40 40 0 Ditimbang BBLR BBLR Ditangani Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 15 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar derajat kesehatan secara berangsur-angsur meningkat, dilaksanakan upaya pelayanan kesehatan dasar yang merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan secara cepat dan tepat untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang dialami oleh masyarakat, Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas adalah sebagai berikut. A. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI 1. Ibu Hamil, persalinan dan ibu menyusui a. Pelayanan Antenatal Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 K1 0 0 2979 2994 3060 3187 3042 K4 2092 2449 2280 2369 2643 2523 2462 Cakupan pelayanan Antenatal merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat upaya KIA dan tingkat perilaku ibu hamil. Cakupan ini dapat dipantau melalui K1 yaitu jumlah kunjungan pertama kesehatan untuk (baru) mendapatkan ke fasilitas pelayanan pelayanan antenatal, sedangkan K4 adalah pelayanan ibu hamil sesuai dengan Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 16 standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi sekali dalam triwulan pertama, sekali dalam triwulan kedua dan dua kali dalam triwulan ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan. Kompilasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). 3000 2516 2500 2486 2234 2000 1848 2131 1761 1500 1000 500 249 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN c. Ibu Hamil Resiko Tinggi yang dirujuk Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan didesa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus resiko tinggi dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan. Jumlah Ibu hamil Risti di Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 sejumlah 477 orang. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 17 PERSENTASE BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI 477 216 BUMIL RISTI/KOPLIKASI BUMIL RISTI/KOPLIKASI DITANGANI d. Kunjungan Neonatus. Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau beresiko gangguan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0 – 28 hari) Dalam melaksanakan pelayanan Neonatus, petugas pemeriksaan kesehatan kesehatan bayi, disamping melakukan juga melakukan 2278 2343 konseling perawatan bayi kepada ibu. KN2 2500 2290 2000 1839 1644 1500 1609 1166 1000 500 0 1 2 3 4 5 6 7 B. PELAYANAN IMUNISASI Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) UCI .pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 18 cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Suatu desa telah mencapai target UCI apabila >= 80% atau lebih bayi di desa tersebut mendapat imunisasi lengkap yang terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 3 dosis polio, 3 dosis Hepatitis B dan 1 dosis Campak sebelum berumur 1 tahun. 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2811 2683 2758 2812 2710 0 TAHUN 2011 HEPATITIS B3 CAMPAK POLIO 3 DP3 + HB 3 DPT 1 + HB 1 BCG C. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Pohuwato tahun 2011 sebesar 26.365 orang, sedangkan yang menjadi peserta KB baru 5,864 akseptor (22,2%) dan sebagai peserta aktif 18,438 akseptor (69,9%) target peserta aktif dengan indikator SPM untuk peserta aktif KB tahun 2011 adalah 50%. D. PEMANFAATAN OBAT GENERIK Rendahnya cakupan resep obat generik kini bisa jadi disebabkan karena beberapa hal seperti masih terbatasnya item obat generik yang tersedia, atau masih adanya persepsi bahwa obat paten lebih ampuh dibanding obat generik. E. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN Akibat dari lingkungan yang kurang sehat mempunyai resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sehingga diperlukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 19 secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar. Hasil kompilasi data dari 13 kecamatan Kabupaten Pohuwato menunjukkan bahwa pada tahun 2011 dari institusi yang dilaporkan, yang dibina kesehatan lingkungannya sebanyak 460 institusi. INSTITUSI YANG DIBINA KESLINGNYA 9% 22% SARANA KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN 36% 33% SARANA IBADAH PERKANTORAN F. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani pemasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Salah satu upaya gizi yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas adalah kegiatan penimbangan bulanan Balita di Posyandu secara rutin untuk memonitor pertumbuhan dan status gizi yang bersangkutan. Jumlah Balita yang ada untuk tahun 2011 sebanyak 11.592, Balita yang ditimbang 8.046, dengan hasil penimbangan jumlah Balita dengan berat badan naik sebanyak 6.011 (74,7%). Sementara itu Balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) sebesar 902 (11,2%). Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 20 TAHUN 2011 JUMLAH BALITA DITIMBANG BB NAIK BGM 3% 23% 44% 30% 2. Pemberian Kapsul Vitamin A Upaya penanggulangan masalah kurang vitamin A pada balita masih bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A 2 kali. Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2 kali pada Balita tahun 2011 sebanyak 8.128 atau 90.86%, dari jumlah balita 8,946, tahun 2010 sebanyak 8.503 atau 71,44% dari jumlah balita sebanyak 11.903, tahun 2009 pemberian kapsul vitamin A sebanyak 9.404 atau 84,70% dari jumlah balita yang ada sebanyak 11.103 balita, PEMBERIAN VIT. A 2X 9404 8150 7317 2005 1 7725 2006 2 8128 2010 2011 6901 2008 2007 3 8503 4 2009 5 6 7 Sedangkan tahun 2005 cakupan pemberian kapsul vitamin A 2 kali jumlahnya 7.317 (54,04%) dari jumlah balita sebanyak 13.541 balita, tahun 2006 cakupan pemberian kapsul vitamin A 2 kali jumlahnya 8.150 (45,59%) dari jumlah balita sebanyak 17.875 balita dan tahun 2007 cakupan pemberian kapsul vitamin A 2 kali jumlahnya 7.725 (72,93%) dari jumlah balita sebanyak 10.592 balita dan cakupan pemberian kapsul vitamin A 2 kali pada tahun 2008 jumlahnya 6.901 (65,15%) dari jumlah balita sebanyak 10.592 balita Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 21 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan di kelompokkan dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan Kesehatan. A. SARANA KESEHATAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk lebih meningkatkan kualitas, perluasan dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana kesehatan merupakan hal yang penting. 1. Puskesmas Jumlah Puskesmas di Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 tercatat 16 Puskesmas (5 Puskesmas perawatan dan 11 Puskesmas Non Perawatan). Dari jumlah tersebut yang memiliki Labolatorium Kesehatan ada 1 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit dan mempunyai kemampuan gawat darurat ada 1 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit. Disamping itu untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah terbangun Puskesmas pembantu yang jumlahnya hingga saat ini ada 23 Puskesmas Pembantu. Selain itu ditunjang pula dengan 16 Puskesmas keliling roda 4 dan 1 Puskesmas keliling Perairan. 23 16 11 5 1 Rawat Inap Rawat Jalan Pustu Pusling Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 Pusling Air 22 2. Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Upaya pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat tidak akan dapat berhasil guna tanpa adanya peran serta masyarakat, untuk itu dikembangkan pembangunan kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud dari pemberdayaan masyarakat, Di Kabupaten Pohuwato telah berkembang berbagai bentuk UKBM seperti: Posyandu, Polindes, peserta jaminan pemeliharaan dan yang terbaru sejalan dengan pengembangan Desa Siaga Pos Kesehatan Desa (Poskedes). Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan Ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Kabupaten Pohuwato tahun 2011 jumlah Posyandu 176 yang dikelompokkan dalam 4 strata yaitu Posyandu Pratama : 0, Posyandu Madya : 139, Posyandu Purnama : 37 dan Posyandu Mandiri : 0. Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat. dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan melalui tempat pertolongan persalinan & pelayanan kesehatan Ibu dan anak, saat ini jumlahnya 31 unit. Desa Siaga dikembangkan oleh merupakan pemerintah program pusat dan yang sedang daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan jumlah yang dikembangkan di Kabupaten Pohuwato yaitu sebanyak 68 unit. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 23 176 200 150 100 50 0 68 31 19 0 9 3 1 B. TENAGA KESEHATAN 24 25 20 16 15 12 11 DOKTER SPESIALIS DOKTER UMUM 10 10 DOKTER GIGI 6 4 5 4 2 2 1 0 0 0 2005 2006 2007 1 0 3 0 0 2009 2010 2 3 0 2008 2011 Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 24 250 200 2005 150 2006 100 2007 2008 50 2009 0 2010 2011 C. MANAGEMEN KESEHATAN 1. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan untuk Dinas Kesehatan maupun UPT diperoleh dari APBD dan APBN (DAK dan TP), seperti digambarkan dalam grafik dibawah ini : 35,000,000,000 30,000,000,000 25,000,000,000 APBD 20,000,000,000 APBN (DAK dan TP ) APBD PROVINSI 15,000,000,000 PHLN 10,000,000,000 SUMBER LAIN 5,000,000,000 20042005200620072008200920102011 2. Dokumentasi Sistem Kesehatan Dokumen system kesehatan yang menguraikan tentang subsistemsubsistem dari system kesehatan setempat dan cara-cara penyelenggaraanya diterbitkan dalam rangka untuk mempermudah penyelenggaraan pemerintah di bidang kesehatan misalnya yang memuat tugas pokok dan fungsi dinas kesehatan, unit-unit pelaksana teknis daerah dibidang kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 25 Tabel tersebut diatas dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten tidak termasuk Anggaran yang dikelola RSUD Kabupaten Pohuwato. 3. Perencanaan Kesehatan Akibat Bencana Rencana penanggulangan keadaan gawat darurat di bidang kesehatan sebagai akibat adanya bencana seperti banjir, gunung meletus dan lain-lain dilakukan secara terintegrasi baik lintas program maupun lintas sektoral dimana kegiatan tersebut diatas sudah ada surat keputusan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Pohuwato tentang penanggulangan keadaan gawat darurat akibat bencana. 4. Profil Kesehatan Profil Kesehatan di Kabupaten Pohuwato sudah dibuat sejak beberapa tahun yang lalu. Untuk tahun 2011 Profil Kesehatan dicoba untuk dibuat dengan sistematika yang ada dimana isian Profil tersebut disesuaikan dengan Indikator Indonesia Sehat dan Indikator kinerja Standart Pelayanan Minimal yang ada untuk diadopsi dan dijadikan Indikator Pohuwato Sehat tahun 2015. Sistimatika penyajian untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato tahun 2011 diselaraskan dengan Penyajian Penyusunan Propinsi Provinsi Gorontalo. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 26 BAB VI KESIMPULAN Dari uraian capaian/cakupan pelayanan kesehatan dan tabel diatas dapat digambarkan bahwa keadaan umum masyarakat dan Sarana Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana masih belum memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) sesuai Indikator Indonesia Sehat. Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Indonesia Sehat. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato, perlu dicari terobosan dan mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi berkualitas yang sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato 2011 ini dapat bermanfaat dalam rangka penyusunan serta pengendalian program kesehatan dan menjadikan informasi yang penting dan dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor maupun masyarakat. Sehingga diharapkan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pohuwato memenuhi harapan menuju POHUWATO SEHAT 2015. Pohuwato, Profil Kesehatan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011 Desember 2011 27