BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.4 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian 3.4.1 Keadaan Geografis Kabupaten Pohuwato terletak antara 0,27° – 0,01° Lintang Utara dan 121,23° - 122,44° Bujur Timur. Pada tahun 2003 kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan dengan adanya 9 pemekaran kecamatan baru. Ujung paling selatan di Tanjung Panjang pada 0,41° Lintang Selatan dan 121,804° BT. Paling Utara di Gunung Tentolomatinan pada 0,938° LU dan 121,776° BT. Batas Paling Barat di Gunung Sentayu pada 0,682° LU dan 121,173°BT. Dan paling Timur didesa Tabulo pada 0,506° LU dan 122,152°BT. Kabupaten Pohuwato adalah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Boalemo. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 yang ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Hingga September 2011, Kabupaten Pohuwato terdiri atas 13 kecamatan, 2 kelurahan dan 79 desa dengan jumlah penduduk 128.771 jiwa (SP 2010), serta luas 4.244,31 km² (SP 2010) sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 30,34 jiwa/km². Pembagian wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato adalah sebagai berikut: 1. Buntulia, 2. Dengilo, 3. Duhiadaa, 4. Lemito, 42 5. Marisa, 6. Paguat, 7. Patilanggio, 8. Popayato, 9. Popayato Barat, 10. Popayato Timur, 11. Randangan, 12. Taluditi, dan 13. Wanggarasi. Luas wilayah Kecamatan Paguat adalah 549,92 Km2dengan wilayah administrasi mencakup 8 Desayakni desa Soginti, Sipayo, Siduan, Bunuyo, Pentadu, Libuo, Maleo dan desa Bumbulan,dan 3 Kelurahan dan 32 Dusun/Lingkungan . Secara geografiLuas wilayah Kecamatan Paguat secara keseluruhan adalah ± 1.935 Ha, yang berada pada ketinggian 3.5 meter dari permukaan laut. Dengan curah hujan rata-rata 110 mm/tahun. Wilayah ini secara keseluruhan terdiri dari dataran rendah, pegunungan-pegunungan dan danau dengan suhu ± 28 %0C. Adapun batasan–batas wilayah adalah sebagai berikut: a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buol b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Marisa d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boalemo Paguat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pohuwato kota Gorontalo.Kecamatan Paguat terdiri dari: Kelurahan Libuo Kelurahan Pentadu Kelurahan Siduan Desa Bumbulan Desa Bunuyo Desa Maleo Desa Sipayo Desa Soginti Tabel 1. Luas wilayah Desa/Kelurahan dan jumlah Dusun/Lingkungan Kecamatan Paguat No Nama Desa/Kel Luas ( Km2 ) Jlh Dusun/liNgk 1 Kel.Pentadu 72,46 2 2 Kel. Siduan 80,5 3 Kel. Libuo 4 Jlh Penduduk Jlh KK Ket 1893 505 Induk 3 1855 506 Induk 55,16 3 1445 377 Induk Desa Sipayo 27,28 3 1605 444 Induk 5 Desa Soginti 96,96 3 1625 438 Induk 6 Desa 31,5 3 1214 346 Induk Bunuyo 7 Desa Maleo 30,60 3 1305 355 Pemekaran 8 Desa 33,86 4 1823 471 Pemekaran 3 1406 360 Pemekaran Bumbulan 9 Desa Buhu 12 Jaya 10 Desa Kemiri 26,6 2 667 180 Pemekaran 11 Desa 83 3 809 211 Pemekaran 549,92 32 15.647 Molamahu Jumlah 4.193 Jumlah KK miskin di Kecamatan Paguat mengacu pada data BPS Tahun 2009 jumlah KK miskin di kecamatan Paguat adalah : 219 KK Dari tabel diatas dapat dilihat luas wilayah masing-masing desa yang ada dikecamatan paguat juga dapat di pastikan dari 8 desa yang desa buhu jaya merupakan desa yang memiliki luas wilayah yang paling kecil sebanyak 12 km, sedangkan desa yang memilki luas wilyah yang paling besar adalah desa soginti sebanyak 96,96km 3.4.2 Kondisi Demografis a. Mata Pencaharian Pertanian luas areal pertanian fungsional di kecamatan paguat sejumlah 2.399 Ha Areal lahan yang telah dimanfaatkan yakni areal pertanian jagung 3.811 Ha berada di seluruh Desa/ kelurahan, untuk tanaman padi/persawahan 469 Ha di Desa Kemiri, Bunuyo dan Melamahu. Perikanan Potensi sektor perikanan di kecamatan Paguat terdapat di kelurahan Pentadu, kelurahan Libuo, Desa Molamahu, Desa Buhu Jaya, Desa Maleo. Peternakan Sedangkan untuk areal peternakan sapi adalah 2.200 Ha yang tersebar di seluruh Kecamatan realisasi penerimaan PBB 2012 dan PAD Tahun 2013 yaitu: ● Penetapan PBB : Rp. 256.629.145,- ● Realisasi/Persentasi PBB : Rp. 202.829.683 ( 79,03 % ) ● Penetapan PAD : Rp. 10.300.000,- ● Realisasi/Persentase PAD : Rp. 1.700.000,- ( 17 % ) Informasi Potensi Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Desa/Kelurahan Lahan Fungsional Lahan Non Fungsional (Lahan Tidur ) 1. Kel. Pentadu 72.46 Km2 263 Ha - 2. Kel. Siduan 80.50 Km2 70.5 Ha - 3. Kel. Libuo 55.16 Km2 497 Ha 953 Ha 4. Desa Soginti 96.96 Km2 95 Ha 300 Ha 5. Desa Sipayo 27.28 Km2 63.76 Ha 11.99 Ha 6. Desa Bunuyo 31.50 Km2 242 Ha 598 Ha No 7. Desa Bumbulan 33.86 Km2 119 Ha - 8. Desa Maleo 30.60 Km2 245 Ha - 9. Desa Molamahu 83 Km2 489 Ha 71 Ha 10. Desa Kemiri 2.66 Km2 90 Ha - 11. Desa Buhu Jaya 12 Km2 125 Ha - 525.98 Km2 2.229.3 Ha 1.933.99 Ha Jumlah Dari tabel diatas dapat dilihat informasi potensi kecamatan yang memilki lahan fumgsional yang paling luas yaitu kelurahan libuo dengan sebanyak 497 Ha, dan yang paling kecil luas lahan funsional di kecamatan paguat yaitu desa kemiri dengan sebanyak 90 Ha. Informasi Potensi Unggulan Kecamatan Potensi Unggulan Luas Laha Fungsional Terdapat ( Ha ) Kelurahan 1. Jagung 2.062 Ha Seluruh Desa / Kelurahan 2. Padi 177.7 Ha 3 Desa ( Kemiri, Bunuyo No di Desa / dan Molamahu ) 3. Peternakan Sapi 2.200 Ha 10 Desa/Kel (Kecuali Bumbulan ) Kel. Pentadu, Kel. Libuo, 4. Perikanan - Desa Bumbulan dan Desa Maleo Jumlah 2.239 Ha Informasi potensi yang paling unggul dikecamatan paguat dan luas lahan yang besar dari tabel diatas yaitu pertenakan sapi denga luas lahan 2.200 Ha yang terdapat di 10 Desa/Kelurahan kecuali Bumbulan, sedangkan potensi unggulan yang paling kecil luas lahannya yaitu potensi padi dengan luas lahan 177.7 Ha terdapat di 3 Desa (Kemiri, Bunuyo, dan Molamahu). b. Keadaan Pendidikan Pendidikan pada hakekatnya merupakan salah satu kegiatan sosial dasar mnusia dalam rangka menciptakan kehidupan bangsa yang semakin maju dan sejahtera. Pendidikan juga senantiasa memberikn adil yang cukup besar dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa dari perpecahan.Dalam upaya mengembangkan suatu daerah pada umunya pendidikan sangat penting, karena dengan pendidikan maka sumber daya manusia dapat di kembangkan.Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan yaitu dengan mencanangkan berbagai program seperti program wajib belajar, Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dan lain-lain. Dengan program ini diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang siap bersaing dalam era globalisasi mendatang. Ketersedian sarana pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan pendidikan. Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah dan tenaga pendidikan (Guru) yang memadai. Untuk mengetahui keadaan pendidikan di kecamatan paguat yaitu belum pernah bersekolah sebanyak 355 orang, jumlah tamat SD 325 orang, jumlah tamat SMP orang 234, jumlah tamat SMA 150 orang. Dari penjelasan di atas bahwa di kecamatan paguat tingkat pendidikan semakin berkurang, karena tingkat ekonomi yang mempengaruhinya.Karena dari penjelasan di atas telihat bahwa jumlah tamat SD yang lebih tinggi dari pada jumlah tamat SMP, dengan jumlah tamat SMA. c. Keadaan Penduduk Penduduk merupakan unsur terpenting dalam sebuah wilayah, keberadaan penduduk menjadi vital karena dengan adanya penduduk maka sebuah daerah dapat di kelolah dan di kembangkan sesuai kebutuhan dari penduduk itu sendiri. Kecamatan paguat menjadi daerah yang berarti, oleh karena itu di tempat itu terdapat penduduk yang terus menerus melakukan proses kehidupan. Keberadaan penduduk bahkan menjadi syarat utama bagi pembentukan sebuah daerah otonom baik desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga Negara. Pada hakekatnya penduduk merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa. Berhasilnya pembangunan suatu bangsa tergantung dari partisipasi masyarakatnya sendiri yang antusias dalam membangun negara ini. Penduduk itu sendiri dapat mewarnai kehidupan dari suatu daerah.Ini bisa dilihat dari potensi penduduk sebagai penentu maju mundurnya suatu wilayah.Namun demikian besar kecilnya sumber daya yang ada tidak menjamin terwujudnya suatu keberhasilan dari suatu daerah apabila tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, karena jumlah penduduk yang besarpun dapat menghambat dari pembangunan itu sendiri.Oleh karena itu peningkatan kualitas daripada sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak agar terwujudnya pembangunan nasional yang mengarah kepada manusia Indonesia seutuhnya dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebagai salah satu kecamatan yang ada di kabupaten pohuwato provinsi gorontalo dengan jumlah penduduk di kecamatan paguat berdasarkan hasil penduduk yaitu berjumlah 16.034 jiwa yang terdiri dari berbagai suku, agama dan latar belakang sosial yang berbeda. d. Kondisi Ekonomi Kecamatan Paguat Kehidupan masyarakat paguat, sebagian besar menitik beratkan kepada sektor pertanian dan kelautan, sehingga masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Jenis tanah di paguat sebagian besar adalah tanah kering yang di gunakan sebagai areal pemukiman, bangunan, perkebunan dan sawah. Kegiatan pertanian masyarakat adalah pertanian sawah dan perkebunan. Pertanian tanaman pangan untuk wilayah paguat lebih rendah kalau di bandingkan dengan daerah lain di kabupaten pohuwato. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi lahan pertaniannya yang sebahagiannya kering dan terpengaruh pada keadaan iklim yang kurang mendukung, khususnya untuk lahan sawah/padi. Pertanian perkebunan cukup bagus terutama pada tanaman keras/tanaman tahunan seperti kelapa. Sektor yang mendukung perekonomian masyarakat paguat selain sektor pertanian adalah dibidang perdagangan dan jasa. Perkembangan sektor perkebunan dan perikanan juga cukup baik. Kondisi masyarakat paguat tersebutmenambah dinamika dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi dan mata pencaharian semacam inilah dapat melihat adanya perubahan-perubahan yang mendasar pada masyarakat kecamatan paguat yang secara ekonomis dapat digolongkan sebagai kelompok masyarakat yang berada pada kelompok masyarakat yang baru belajar untuk mandiri. 4.2 Sajian Data 4.2.1 Interaksi Sosial Ekonomi Antar Etnis Di Kecamatan Paguat Masyarakat kecamatan paguat yang masih tradisional atau masih sederhana memiliki pola kehidupan yang sederhana. Pola kehidupan masyarakat kecamtan paguat masih berpegang teguh dan menjadi landasan utama. Sementara pola hidup masyarakat yang modern, keluarga kecil, status sosial dan struktur sosial ditentukan oleh potensi kerja. Interaksi sosial ekonomi antar etnis di kecamatan paguat pada khususnya sangat terkait dengan pola hidup masyarakat sehari-hari.Memang pola hidup masyarakat yang modern sangat penting tetapi tanpa meninggalkan pola hidup yang lama dan itu memang sangat diperlukan. Karena dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain yang berbeda suku sangatlah sulit.Seperti contoh kehidupan bangsa Indonesia yang dialami masyarakat akan berdampak negatif terhadap perkembangan baik fisik, intelektual, maupun emosional. Begitu juga halnya dengan masyarakat Kecamatan Paguat kalau terus mengembangkan sikap modernisasi, maka akan berdampak negatif, sehingga perlu filter (saringan) yaitu sosial budaya masyarakat yang sudah diwariskan oleh orang-orang terdahulu untuk bisa membendung pesatnya modernisasi itu sendiri. Olhan Radjak ( wawancara 15 mei 2013) menjelaskan bahwa interaksi sosial ekonomi antar etnis dikecamatan paguat yaitu berjalan dengan baik. Karena masyarakat yang berada di kecamatan paguat menjalin hubungan dengan baik walaupun mereka berbeda-beda agama atau suku.Masyarakat paguat mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan sebagian besar sebagai nelayan. Akan tetapi yang lainnya yatu sebagai pedang dilakukan oleh orang-orang sangir dan lainnya.Mereka melakukan hubungan yang baik tanpa ada sedikit rasa kurang berkenan di hati mereka. Sebagaimana kebersamaan yang sekarang masyarakat masih terjalin paguat dengan memiliki baik tanpa rasa ada konflik.Kerukunan hidup antar umat beragama merupakan hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena agama merupakan hal dasar dalam masyarakat dimana masing-masing mempunyai kepercayaan sendiri atau dapat dikatakn perbedaan kepercayaan dan itu merupakan hak setiap orang yang mempunyai keyakinan pada suatu agama yang dia unutnya. Tina ( wawancara 25 mei 2013) menjelaskan bahwa mata pencarian masyarakat paguat yang utama selain petani, nelayan, dan berkebun yaitu sebagai pedagang kaki lima. Oleh karena itu perekonomian masyarakat paguat kebutuhannya terpenuhi walaupun hanya sederhana dengan pendapatan yang cukup memuaskan.Dan hubungan interaksi sosial masyarakat paguat berjalan dengan baik dan tidak pernah terjadi konflik diantara mereka.Karena mereka menganggap bahwa hubungan tersebut merupakan hubungan persaudaraan. Lince ( wawancara 3 juni 2013) menjelaskan bahwa interaksi sosial ekonomi antar etnis di kecamatan paguat walaupun mereka berbeda agama di samping mereka menjalin hubungan berdagang, mereka saling menyapa dan saling mengormati apabila mereka yang non islam melaksanakan suatu kegiatan yang mereka lakukan. Hubungan mereka terjalin dengan baik bukan hanya melalui sistem perekonomian, tetapi melalui interaksi dengan yang lainnnya.Proses kehidupan sosial akan berjalan dengan baik apabila diantara manusia satu dengan yang lain dapat saling memahami. Kerukunan hidup antar umat beragama merupakan hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena agama merupakan hal dasar dalam masyarakat dimana masing-masing mempunyai kepercayaan sendiri atau dapat dikatakan perbedaan kepercayaan dan itu merupakan hak setiap orang yang mempunyai keyakinan pada suatu agama yang dianutnya Adapun etnis yang hidup dalam satu kesatuan wilayah kecamatan paguat tersebut adalah suku sangir, suku bajo, dan suku gorontalo.Sedangkan keberadaan suku sangir merupakan suku asing (pendatang), dalam wilayah paguat. Dalam hasil wawancara dengan masyarakat sangir, Ose (Wawancara 8 mei 2013). Kemudian mestin bawole mengatakan bahwa dalam melaksanakan suatu kegiatan masyarakat paguat memahami nilai-nilai dari dari masing-masing budanya, ketika ada acara pentas seni yang dilakukan masyarakat paguat. (wawancara 10 mei 2013) Selanjutnya Ibu Rasta mengatakan bahwa interaksi sosial ekonomi yang terjadi dalam keseharian masyarakat paguat sebagai nelayan, petani sawah dan jagung,dan sebagai pedagang.(wawancara 15 april 2013). Sebagaimana yang dikatakan Agus Abdullah bahwa masyarakat paguat merupakan masyrakat yang harmonis tanpa terjadi suatu konflik diantara mereka, karena system kekerabatan diantara mereka masih sangatlah kuat walaupun berbeda-beda etnis.Dimana kekompakan yang terjalin sampe sekarang ini dari hasil interaksi mereka sendiri yang berjalan dengan bagus.(wawancara 6 april 2013). Sebagai mahkluk sosial tidak mampu bertahan tanpa sesamanya untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.Hal tersebut dapat kita lihat dalam masyarakat dikecamatan paguat yang mana dalam keseharian mereka telah tercermin adanya suatu bentuk interaksi diantara mereka yang berlatar belakang etnis, budaya, maupun agama yang berbeda. Adapun interaksi sosial ekonomi antar etnis di kecamatan paguat suadah terjalin sejak lama dan sampai sekarang ini.Hubungan ini pada awalnya berawal dari bidang ekonomi dengan ditandai dengan penukaran (Barter) barang kebutuhan pokok atau bertukar hasil bertani atau hasil nelayan.(wawancara Olhan 15 april 2013). Sebagaimana yang dikatakan agus Abdullah mengatakan bahwa perkembangan bidang pendididkan kami rasa cukup baik hal ini dapat dilihat semakin banyaknya fasilitas pendidikan pendidikan maupun tenaga pendidikan dan anak didik,(wawancara 13 mei 2013). Selanjutnya yang dikatakan Alfian Ladiku (wawancara 13 mei 2013) mengatakan bahwa dengan adanya pergeseran soaial yang terjadi pada masyarakat paguat memang mengalami kemajuan yang positif dimana kesadaran masyarakat akan dunia pendidikan sudah mulai peduli. Berdasarkan wawancara dan observasi dilapangan interaksi sosial ekonomi antar etnis dikecamatan paguat berjalan dengan baik tanpa terjadi adanya suatu konflik, walaupun diatara mereka berbeda-beda agama diantara sesama. Hubungan mereka terjalin dengan baik melalui ekonomi dengan sistem Barter. Hasil wawancara bahwa interaksi sosial yang terjadi antra sesama masyarakat paguat terbilang berjalan lancar. Adapun interaksi sosial yang terbina dikecamatan paguat dalam berbagai aspek di antaranya: Aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi, dan aspek pendidikan. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Interaksi Sosial Ekonomi Antar Etnis Dikecamatan paguat Masyarakat kecamatan paguat merupakan suatu masyarakat yang prulal dimana terdiri dari berbagai macam kelompok etnis/suku. Adanya kesdaran masyarakat paguat tentang kehidupan yang ada, perlu dijaga untuk kelangsungan hidup masyarakat paguat itu sendiri, dimana hubungan sosial yang harus di jaga itu adalah interaksi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain secara kondusif. Interaksi ini telah melahirkan kerja sama dalam rangka untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan materi pada khususnya masyarakat paguat. Masyarakat kecamatan paguat yang masih tradisional atau masih sederhana memiliki pola kehidupan yang sederhana.Pola kehidupan masyarakat kecamatan paguat masih berpegang teguh dan menjadi landasan utama.Sementara pola hidup masyarakat yang modern, keluarga kecil, status sosial dan struktur sosial ditentukan oleh potensi kerja. Interaksi sosial ekonomi antar etnis dikecamatan paguat pada khususnya sangat terkait dengan pola hidup masyarakat sehari-hari.Memang pola hidup masyarakat yang modern sangat penting tetapi tanpa meninggalakan pola hidup yang lama dan itu memang sangat diperlukan.Karena dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain yang berbeda suku sangatlah sulit. Seperti contoh kehidupan bangsa Indonesia yang dialami masyarakat akan berdampak negative terhadap perkembangan baik fisik, intelektual, maupun emosional. Begitu juga halnya dengan masyarakat kecamatan paguat kalau terus mengembangakan sikap modernisasi, maka akan berdampak negatife, sehingga perlu filter (saringan) yaitu sosial budaya masyarakat yang sudah diwariskan oleh orang-orang terdahulu untuk bisa memendung pesatnya modernisasi itu sendiri.Terjadinya kontak dan komunikasi antara individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Karena adanya dorongan-dorongan untuk pemenuhan kebutuhan baik fisik maupun psikis. Hubungan sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, dan antara kelompok dengan individu. Proses tersebut di dasarkan pada berbagai kebutuhan, oleh karena itu kebutuhan tersebut terwujud dalam tingkah laku manusia apabila berhubungan denagan sesamanya. Disamping itu juga dikecamatan paguat tidak pernah terjadi suatu konflik dalam melakukan sesuatu, dengan terjalin hubungan tersebut tanpa memandang berbeda agama.Maka interaksi masyarakat paguat berlangsung dalam berbagai aspek kegiatan khususnya dalambidang ekonomi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Sebagaimana sifat masyarakat paguat pada umumnya yang lebih suka mengedepankan rasa saling kerja sama, sebagai warga yang hidup berdampingan meskipun memiliki keragaman etnis dan latar belakang agama yang berbeda. Masyarakat paguat tetap masih menjalin hubungan social yang harmonis melalui kerja sama diberbagai bentuk seperti gotong royong dalam melaksankan pekerjaan sosial. 4.3.2 Faktor-faktor Yang Mendorong Terjadinya Interaksi Sosial Ekonomi Antar Etnis Dikecamatan Paguat Interaksi masyarakat paguat berlangsung dalam berbagai aspek kegiatan khususnya dalam bidang ekonomi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Proses interaksi sosial ekonomi masyarakat paguat dalam berbagai aspek kehidupan seperti: Aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi, dan aspek pendidikan. a. Aspek Sosial Aspek sosial secara umum manusia merupakan mahkluk yang menghendaki adanya kebersamaan dan hidup berdampingan dalam suatu komunitas. Sebagai mahkluk sosial tidak mampu bertahan tanpa bantuan orang lain atau sesamanya guna pengembangan potensi yang dimiliki, maka yang bersangkutan jelaslah harus menciptakan suasana kondusif bersama manusia dengan kehidupan disekitarnya. Hal tersebut dapat kita lihat dalam masyarakat paguat, yang mana dalam kehidupan kesehariannya mereka telah mencerminkan adanya suatu bentuk interaksi sosial di antara mereka yang berlatar belakang etnis budaya yang berbeda, sehingga sangat berdampak positif terhadap sosial budaya masyarakat yang hidup berdampingan dalam satu komunitas. Lama kelamaan berawal dari itu maka timbulah rasa kemanusian yang ingin saling memiliki satu dengan yang lainnya., sehingga kelompok yang lainnya berusaha mendekati kelompok lainnya dengan menyesuaikan bahasa yang ada. Dan dari proses hubungan sosial tersebut maka timbul di benak mereka rasa akan pemenuhan kebutuhan yang lainnya, sehingga terjadi tukar menukar (Barter) bahan kebutuhan pokok tersebut. Kerja sama dibidang ekonomi merupakan salah satu bentuk kerja sama yang terdapat dalam suatu kelompok manusia. Hal tersebut meupakan suatu kewajaran yang ditemui dalam sekelompok manusia. Kerja sama muncul akibat dari kesadaran manusia sebagai individu yang memiliki keterbatasan baik secara fisik maupun nonfisik sementara ia harus memenuhi kebutuhan guna menjamin kelangsungan kebutuahn. Jadi dengan adanya hubungan yang terjalin kondusif ini merupakan jalinan baik bagi kehidupan sosial antara masyarakat paguat yang berbeda etnis dengan saat ini hidup berdampingan dalam ragam tingkah laku individu atau kelompok masyarakat akan mempunyai akibat positif apabila di wujudkan dalam proposi yang serasi. b. Aspek Budaya perkembangan kebudayaan yang ada dikecamatan paguat dapat berjalan dengan baik.Hal ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang diikuti oleh masyarakat yang berada dikecamatan paguat ketika ada acara pentas seni yang dilakukan oleh masyarakat paguat yang berbeda etnis misalnya masyarakat sangir menampilkan tarian khas suku sangir yaitu pato-pato, dan masyarakat gorontalo dana-dana. Masyarakat paguat yang hidup dalam satu komunitas dan hidup berdampingan saling menjaga keselarasan hubungan sosialnya, sehingga perbedaan etnis tersebut saling memahami nilai-niali dari masing-masing budayanya, yang secara umum manusia merupakan mahkluk yang menghendaki adanya kebersamaan dan hidup berdampingan dalam satu komunitas. Keberadaan hubungan ini, sehingga dalam pelestarian dari masingmasing budaya yang etnis pada masyarakat paguat ini saling mendukung satu sama lain, dengan sering ditampilkannya tari-tarian yang merupakan cirri khas dari masing-masing budaya dengan keberadaan perbedaaan etnis yang berbeda konsep budayanya, mereka dapat menerima dan saling mengisi dalam perkembangan kebudayaannya di daerah tersebut. Sistem kekerabatan masyarakat paguat antar etnis dalam kehidupan sehari-hari sudah membuat sikap hidup dan pola kehidupan masyarakat dalam berinteraksi antar masyarakat satu dengan yang lain dimana dampak positif yang bisa di ambil dan di kembangkan oleh masyarakat yaitu sikap hidup yang pada dasarnya persatuan dan kekompakan dalam menjalankan suatu kegiatan. Dimana kekompakan ini bisa kita temukan dan lihat apabila ada acara-acara/kegiatan yang dilakukan misalnya acara taritarian dari masing-masing kelompok, dimana acara ini dilaksanakan oleh masyarakat kecamtan paguat dan anggota-anggota kelompok yang berbeda etnis. Sistem kekerabatan ini berlangsung sudah cukup lama tanpa ada terjadi suatu konflik diantara mereka dalam menjalankan suatu kegiatan dilakukan yang berbeada agama mereka sa;ling tolong menolong, bahu membahu tanpa mengharapkan imbalan yang diberikan orang lain. Manusia merupakan makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia selalu berusaha memenuhi kepentingan pribadinya. Sebagai makhluk social manusiapun berusaha untuk mengadakan hubungan social dengan sesamanya demi pemenuhan hasrat hidupnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia tak dapat berkembang dengan sempurna tanpa adanya interaksi social dengan sesamanya. c. Aspek Ekonomi Ditinjau dari aspek ekonomi sehinnga terjadinya interaksi sosial ekonomi di mana interaksi ini telah melahirkan kerja sama dalam rangka untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan materi pada umumnya. Dimana masyarakat yang tinggal dikecamatan paguat pada umunya bekerja sebagai nelayan, petani, dan pedagang.Faktor yang mendorong bagi suku/etnis yaitu hidup berdampingan dalam satu wilayah dikecamtan paguat, maka sumberdaya alam yang tersedia sangat menunjang dalam pemenuhan kebutuhan pokok mereka. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seseorang manusia membutuhkan manusia lain dalam upaya untuk menutup keterbatasan yang dimilikinya. Masyarakat bajo yang pada umumnya tinggal dan hidup dipinggir pantai yang merupakan lahan mata pencaharian mereka sebagai nelayan, sedangkan untuk masyarakat yang merupakan penduduk asli (pribumi) dari wilayah tersebut dan lahan pertanian merupakan bagian dari kehidupan mereka.Dan masyrakat sangir mata pencaharian mereka yang lainnya sebagai petani jagung/sawah, dan pedangang. Jadi dapat dilihat dari aspek ekonomi tersebut merupakan awal interaksi masyarakat paguat antar etnis. Proses interaksi social masyarakat paguat dengan berbeda-beda etnis menjadikan hubungan kekeluargaan dan tidak membedakanbedakan suku/etnis melainkan bagi mereka sama. Sampai saat ini pula tidak pernah terjadinya konflik antara kedua etnis tersebut karena dengan adanya rasa persaudaraan yang besar. d. Aspek Pendidikan Masyarakat kecamatan paguat pada umumnya masih sangatlah minim dalam dunia pendidikan, di mana hal tersebut di sebabkan kurangnya kesadaran masyarakat. Padahal kalau di tinjau dari segi geografis letak kecamatan paguat sangat dekat dengan kota kabupaten. Tetapi masih banyak generasi-generasi penerus yang tidak bisa meraih cita-cita dan tidak bisa sekolah.Masyarakat kecamatan paguat mulai berubah dalam berinteraksi sosial antar masyarakat yang satu dengan yang lainnya sehingga keharmonisan masyarakat paguat terjalin dengan baik. Bagi masyarakat kecamatan paguat dalam dunia pendidikan sangat menguntungkan, di mana masyrakat paguat berlomba-lomba atau bersaing untuk menyekolakan anaknya. Dimana kita bisa melihat sarjana-sarjana pendidikan semakin hari semakin meningkat, Anak yang tadinya tidak dapat mengenyam pendidikan mendapat peluang besar, baik dari golongan ekonomi ke atas, menengah ke bawah, berlomba-lomba menyekolahkan anaknya dan sampai saat ini masih bersaing dalam dunia pendidikan.Tapi pada saat ini masyarakat berpikir dan lebih mementingkan anaknya/pendidikan ketimbang kebutuhan-kebutuhan yang lain, sehingga sampai saat ini sarjana pendidikan semakin bertambah di Kecamatan Paguat. Jadi kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan sudah mulai sadar dan sampai sekarang bisa kita lihat di Kecamatan Paguat. Dunia pendidikan ini pasti ada kelebihan dan kekurangan.Walaupun spendidikan ini sudah mendapat tempat yang istimewa dalam masyarakat, tapi ada titik lemah yang ditimbulkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan anak-anak karena kemajuan yang diraih dilatar belakangi oleh rasa persaingan yang tidak rasional atau irasional.Pergeseran atau perubahan pendidikan di kecamatan paguat sudah mulai meningkat karena dengan adanya kesadaran masyarakat terhadap anaknya-anakanya untuk sekolah atau melanjutkan ke perguuan tinggi. Seperti telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa dalam interaksi sosial ekonomi antar etnis dikecamatan paguat yaitu berjalan dengan baik tanpa terjadi suatu konflik diantara mereka. Kehidupan seharian mereka lakukan dengan cara bahu membahu tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain. Dan dari segi sosial dan budaya, di temukan adanya kerja sama sosial yang cukup menarik dimana masing-masing anggto masyarakat yang memiliki latar belakang budaya berbeda yang disebabkan asal mula suku yang beragam. Masyarakat kecamatan paguat dinilai telah mampu melahirkan pemahaman demokratis dimana masing-masing anggota masyarakat dapat memahami dan menerima keragaman tersebut. Bahkan dipandang sebagai suatu kekayaan budaya sehingga keharmonisan antar sesame dapat dijaga. Bidang ekonomi mencerminkan unsure kerja sama social yang cukup efektif dimana terciptanya suatu hubungan saling menguntungkan antara sesame dalam upaya pemenuhan kebutuhan. Latar belakang masyarakat paguat dengan berbagai macam keragaman juga dapat disatukan dengan adanya upaya menumbuhkan kembangkan semangat demogratis. Dikecamatan paguat tidak terdapat benturan-benturan antar etnis atau antar agama.Hal ini karena adanya kesadaran bersama yang timbul dalam masyrakat untuk selalu menumbuh kembangkan rasa persaudaraan sehingga potensi konflik tersebut tidak pernah terjadi. Selain itu pendidikan juga berperan yang cukup penting dalam proses interaksi social budaya dikecamatan paguat, maka kemampuan, kreativitas, keuletan, akan mewujudkan suatu kemajuan dalam segala aspek kehidupan. Sebagaimana sifat masyarakat paguat pada umumnya lebih suka mengedepankan rasa saling kerja sama, sebagai warga yang hidupa berdampinagn meskipun memiliki keragaman etnis dan latar agama yang berbeda, masyarakat paguat tetap masih menjalin hubungan sosial yang harmonis melaui kerja sama diberbagai bentuk seperti gotong royong dalam melaksanakan pekerjaan sosial.