1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Critical Illness 36 : 36 (tiga puluh enam) Penyakit atau Kondisi Kritis, sebagaimana dijelaskan dibawah ini yang diderita oleh Tertanggung. Penyakit-penyakit atau Kondisi-kondisi tersebut meliputi dan didefinisikan sebagai berikut: Stroke Serangan serebrovaskuler apapun, yang mengakibatkan gejala sisa neurologis yang permanen, yang berlangsung lebih dari 24 (dua puluh empat) jam, termasuk infark jaringan otak, pendarahan otak, trombosis atau embolisasi dari sumber di luar tengkorak. Bukti defisit neurologis permanen harus ada. Stroke yang diakibatkan langsung oleh penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan merupakan pengecualian. Kanker Pertumbuhan baru sel-sel abnormal yang otonom dan berakibat invasi ke jaringan normal. Kanker harus didiagnosa secara positif berdasarkan pemeriksaan mikroskopis atas jaringan yang difiksasi, atau preparat dari sistem darah. Diagnosa tersebut harus sematamata didasarkan pada kriteria baku mengenai keganasan berdasarkan gambaran histologis akan arsitektur atau pola dari tumor, jaringan atau spesimen yang dicurigai. Kanker kulit kecuali Melanoma Ganas, dan karsinoma insitu serta lesi Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN) dalam bentuk, tingkat atau klasifikasi apapun tidak termasuk dalam definisi ini. Serangan Jantung Infark sebagian otot jantung sebagai akibat kurangnya suplai darah ke jantung. Kriteria diagnostik yang harus dipenuhi pada saat terjadinya serangan tersebut adalah: 1.3.1. Adanya nyeri dada khas pada saat serangan; atau 1.3.2. Terjadinya peningkatan yang baru pada kadar enzim-enzim jantung. 1.3.3. Terjadinya perubahan-perubahan yang baru pada gambaran elektrokardiografi. Operasi Jantung Koroner Operasi dengan membuka dinding dada, untuk melakukan operasi pada satu atau lebih pembuluh darah arteri jantung karena penyakit pada pembuluh arteri tersebut. Angioplasti, laser atau prosedur intra arterial lainnya tidak termasuk dalam definisi ini. Operasi Penggantian Katup Jantung Operasi dengan membuka jantung untuk mengganti katup-katup jantung, sebagai akibat rusaknya katup jantung yang terjadi setelah tanggal berlakunya atau tanggal pemulihan asuransi tambahan ini. 1.6. 1.7. 1.8. 1.9. 1.10. PT Asuransi Jiwa Mega Life – Ketentuan Khusus Asuransi Tambahan Critical Illness-36 Fulminant Viral Hepatitis Penyakit ini didefinisikan sebagai nekrosis hati submassive sampai massive yang disebabkan oleh virus Hepatitis yang dengan cepat mengakibatkan kegagalan fungsi hati. Kriteria diagnostik berikut ini harus dipenuhi: 1.6.1. Berkurangnya volume hati dengan cepat; atau 1.6.2. Nekrosik meliputi seluruh lobus, dan hanya menyisakan kerangka retikuler yang rusak; atau 1.6.3. Menurunnya test fungsi hati dengan cepat sekali; atau 1.6.4. Kuning yang makin mendalam. Penyakit Hati Kronis Penyakit hati tahap akhir yang ditandai dengan semua hal berikut: 1.7.1. Kuning yang permanen; atau 1.7.2. Ascites; atau 1.7.3. Ensefalopati Hepatikus. Penyakit hati yang disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan tidak termasuk dalam definisi ini. Pulmonary Arterial Hypertension (primer) Penyakit ini didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri Pulmonalis yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada kapiler Pulmonalis, meningkatnya aliran darah Pulmonalis atau resistensi pembuluh darah Pulmonalis. Kriteria dibawah ini harus dipenuhi: 1.8.1. Dyspnea dan Fatigue; atau 1.8.2. Meningkatnya tekanan pembuluh arteri kiri sedikitnya meningkat 20 (dua puluh) unit; atau 1.8.3. Resistensi Pulmonalis sedikitnya 3 (tiga) unit di atas normal; atau 1.8.4. Tekanan Arteri Pulmonalis sedikitnya 40 (empat puluh) mmHg; atau 1.8.5. Tekanan Wedge Pulmonalis sedikitnya 6 (enam) mmHg; atau 1.8.6. Tekanan end-diastolik ventrikel kanan sedikitnya 8 (delapan) mmHg; atau 1.8.7. Hipertrofi ventrikel kanan, dilatasi dan tanda-tanda gagal jantung sebelah kanan dan dekompensasi cordis. Penyakit Paru-Paru Tahap Akhir Penyakit paru-paru tahap akhir termasuk penyakit paru-paru intersisial, yang memerlukan terapi oksigen yang ekstensif dan permanen serta hasil test FEV 1 (satu) harus kurang dari 1 (satu) liter yang diperoleh dengan menggunakan bronchial dilator. Gagal Ginjal Gagal ginjal tahap akhir, yang diperlihatkan sebagai gagal berfungsinya kedua ginjal yang kronis dan tidak dapat pulih kembali, sehingga 1 1.11. 1.12. 1.13. 1.14. 1.15. 1.16. memerlukan dialysis ginjal yang teratur atau transplantasi ginjal. Anemia Aplastis Gagal berfungsinya sumsum tulang yang kronis dan persisten yang mengakibatkan anemia, neutropenia, yang memerlukan sedikitnya salah satu perawatan di bawah ini: 1.11.1. Transfusi produk darah; atau 1.11.2. Obat penstimulasi sumsum tulang; 1.11.3. atau Obat immunosupresif; atau 1.11.4. Transplantasi sumsum tulang; atau 1.11.5. Gangguan pembentukan sel-sel darah ini bukan disebabkan bawaan lahir atau penyalahgunaan obat. Transplantasi Organ Tubuh Penting Mengalami operasi sebagai penerima transplantasi organ-organ yaitu: ginjal, jantung, hati, paru-paru, sumsum tulang atau pankreas. Kehilangan Kemampuan Melihat (Buta) Hilangnya penglihatan pada kedua mata secara total dan tidak dapat pulih kembali, disebabkan oleh karena rusaknya sistem syaraf penglihatan disebabkan karena penyakit maupun Kecelakaan dan disahkan oleh laporan Dokter ahli mata, sebagai akibat penyakit akut atau Kecelakaan. Kehilangan Kemampuan Mendengar (Tuli) Kehilangan pendengaran untuk semua jenis suara secara total dan tidak dapat pulih kembali, yang disebabkan penyakit akut atau Kecelakaan yang menyebabkan rusaknya syaraf-syaraf pendengaran. Bukti medis harus diberikan oleh Dokter ahli yang sesuai (Dokter ahli telinga, hidung dan yenggorokan) dan bukti tersebut meliputi test audiometri dan ambang suara. Kehilangan Kemampuan Berbicara (Bisu) Kehilangan kemampuan berbicara dan ketidakmampuan melakukan gerakan otototot berbicara yang memberikan kontrol motorik koordinasi dan sensasi yang akurat disebabkan oleh karena lesi neurologik secara total dan tidak dapat pulih kembali, yang harus berlangsung selama 12 (dua belas) bulan terus-menerus. Bukti medis harus diberikan oleh Dokter ahli yang sesuai (Dokter ahli telinga, hidung dan tenggorokan) dan bukti tersebut harus memastikan adanya luka atau penyakit pada pita suara. Segala sebab yang berhubungan dengan masalah kejiwaan tidak termasuk dalam definisi ini. Yang dimaksud dengan kehilangan kemampuan berbicara adalah ketidakmampuan untuk mengeluarkan kata-kata yang dapat dipahami atau bahasa verbal yang dapat dimengerti. Koma Keadaan tidak sadar tanpa adanya reaksi atau 1.17. 1.18. 1.19. 1.20. respons terhadap rangsangan eksternal atau kebutuhan internal yang berlangsung terusmenerus sehingga memerlukan alat penunjang kehidupan termasuk harus digunakannya respirator selama sedikitnya 96 (sembilan puluh enam) jam. Defisit neurologis permanen harus ada. Koma yang diakibatkan langsung oleh penyalahgunaan alkohol atau obat merupakan pengecualian. Multiple Sclerosis Penyakit yang menyebabkan kerusakan sistem syaraf pusat secara progresif yang menyebabkan kerusakan otak dan balans otak. Diagnosis yang pasti tanpa keraguan oleh Dokter ahli syaraf yang menegaskan kombinasi berikut ini: 1.17.1. Gejala-gejala yang mengarah pada serabut-serabut (substansi putih) yang meliputi syaraf optik, batang otak, dan sum-sum tulang belakang, yang mengakibatkan defisit neuorologis; atau 1.17.2. Lesi-lesi yang timbul berlainan dan bermacam-macam; atau 1.17.3. Riwayat eksaserbasi dan berhentinya gejala-gejala atau defisit neurologis. Kelumpuhan Hilangnya fungsi kedua tangan atau kedua kaki, atau satu lengan atau satu kaki, secara total dan tetap atau permanen, baik kelumpuhan yang disebabkan oleh penyakit ataupun Kecelakaan, kecuali jika luka tersebut akibat perbuatan sendiri. Muscular Dystrophy Gangguan pada otot-otot yang disebabkan oleh penyakit ataupun Kecelakaan, dimana adanya gangguan neurologis pada syarafsyaraf motorik yang bersifat permanen. Berdasarkan kontrak ini, Diagnosa dystrophy harus dikonfirmasikan oleh Dokter ahli syaraf, dan bukti tersebut harus didasarkan atas kombinasi tiga dari empat hal berikut, yang menurut pendapat Dokter ahli memastikan Diagnosa Muscular Dystrophy: 1.19.1. Riwayat keluarga orang yang bersangkutan; 1.19.2. Bukti klinis termasuk tidak adanya gangguan panca indra, cairan serebospinal yang normal dan berkurangnya refleks tendon yang ringan; 1.19.3. Gambaran elektromyogram yang khas;dan 1.19.4. Kecurigaan klinis yang ditegaskan dengan biopsi otot. Penyakit Alzheimer Kemunduran atau hilangnya kemampuan intelektual atau tingkah laku yang tidak normal yang dibuktikan melalui keadaan klinis dan 2 1.21. 1.22. 1.23. 1.24. 1.25. kuesioner atau test standar yang dapat diterima mengenai penyakit Alzheimer atau gangguan otak organik degeneratif yang tidak dapat pulih kembali, yang mengakibatkan penurunan fungsi mental dan sosial yang nyata sehingga diperlukan pengawasan terusmenerus terhadap Tertanggung. Kondisi ini hanya disebabkan oleh karena post traumatic. Terjadinya degenerasi progresif dari sel-sel kornu anterior medula spinalis (lesi lower motor neuron) traktus kortiko spinalis (lesi upper motor neuron) dan nuklei motorik batang otak. Diagnosa harus secara klinis dikonfirmasikan oleh Dokter ahli yang sesuai. Penyakit Motor Neuron Diagnosa yang pasti tanpa keraguan mengenai penyakit Motor Neuron yang diberikan oleh Dokter ahli syaraf yang didukung oleh bukti yang pasti dari tanda-tanda dan investigasi neurologis yang sesuai dan relevan. Berdasarkan: 1.21.1. Penyusutan otot; atau 1.21.2. Elektromiografi. Penyakit Parkinson Diagnosa yang pasti tanpa keraguan mengenai penyakit Parkinson yang diberikan oleh Dokter ahli syaraf dimana keadaan Tertanggung seperti dibawah ini: 1.22.1. Tidak dapat dikontrol dengan obatobatan; atau 1.22.2. Menunjukan tanda-tanda kerusakan yang progresif; atau 1.22.3. Penilaian kegiatan sehari-hari menegaskan ketidakmampuan Tertanggung untuk melakukan tanpa bantuan, tiga atau lebih kegiatan berikut: mandi, berpakaian, menggunakan kamar kecil, makan dan kemampuan untuk naik atau turun tempat tidur atau kursi. Pertanggungan ini hanya untuk penyakit parkinson idiopatik saja. Parkinsonisme yang disebabkan oleh obat-obatan atau bahan toksik merupakan pengecualian. Operasi Pembuluh Aorta Operasi yang dilakukan untuk penyakit pada pembuluh aorta yang memerlukan eksisi dan operasi penggantian aorta yang sakit dengan graft. Aorta yang dimaksud dengan definisi ini adalah aorta thorakalis dan abdominalis, dan bukan cabang-cabangnya. Luka Bakar Besar Luka bakar derajat tiga (kerusakan atas seluruh lapisan kulit) yang meliputi sedikitnya 20% (dua puluh persen) luas permukaan tubuh. Poliomyelitis Infeksi kuman polio yang menyebabkan terjadinya paralisis yang permanen dan 1.26. 1.27. 1.28. 1.29. 1.30. 1.31. 1.32. 1.33. dibuktikan dengan adanya kelumpuhan fungsi motorik. Bedah Aorta Pembedahan yang bertujuan untuk memperbaiki penyempitan dissection atau aneurisma dari aorta abdominal atau thoracal, tetapi tidak tidak termasuk cabangnya. Kateterisasi tidak termasuk dalam Bedah Aorta. Meningitis Bakteri Radang selaput otak yang dapat menimbulkan eksudasi yang disebabkan oleh kuman. Kriteria meningitis yang dimaksud adalah meningitis yang menyebabkan komplikasi yang menimbulkan cacat neurologik yang permanen berupa paralisis, sampai deserebrasi hydrocephalus. Radang otak Infeksi jaringan otak yang menimbulkan komplikasi atau sekuele (gejala sisa) seperti paralisis, gangguan penglihatan, atau gejala neurologik lain secara permanen berdasarkan Diagnosa Dokter. Tumor Otak Jinak Tumor otak jenis angioma yang menyebabkan perdarahan sub arachnoid sehingga memerlukan tindakan operasi. Cardiomyopathy Kondisi jantung yang serius, dimana otot jantung tidak mampu secara efektif menerima atau memompa darah dari dan keseluruh tubuh yang bersifat permanen yang Diagnosanya berdasarkan: 1.30.1. Sesak dan lemas; atau 1.30.2. Tekanan ventrikel kanan dan tekanan diastolik paling sedikit 8 (delapan) mmHg; atau 1.30.3. Hipertrofi ventrikel kanan, dilatasi dan tanda dari gagal jantung kanan dan dekompensasi. Pulmonary Valve Surgery Adalah prosedur valvotomy atau valvuloplasty dengan cara merobek katup-katup dengan tujuan mengoreksi valvular stenosis. Katupkatup dapat ditempatkan kembali dengan cara mekanikal atau bioprostesis. Pulmonary Incompetence Pulmonary incompetence adalah memburuknya aliran darah dari arteri pulmoner ke ventrikal kanan yang disebabkan ketidakmampuan dari katup pulmonal, ditunjukkan dengan adanya pulmonik regurgitation. Diagnosa pasti harus dikonfirmasikan oleh Dokter spesialis jantung dengan dibuktikan adanya pemeriksaan echocardiography, yang menunjukkan dilatasi Ventrikal kanan, dengan hipertensi pulmoner. Mitral Valvotomy 3 1.34. 1.35. 1.36. Mitral Valvotomy adalah suatu tindakan operasional untuk merobek katup-katup dan commisura pada atrio ventricular kiri (katup mitral) dengan tujuan untuk memperbaiki fungsi katup mitral. Tindakan dapat dilakukan dengan atau tanpa pisau ataupun dengan cara mekanikal dilator. Mitral Valve Replacement Mitral Valve Replacement adalah suatu tindakan prosedur pembedahan dengan cara annuloplasty dan valvuloplasty untuk memperbaiki kerusakan katup-katup mitral. Prosedur tindakan dapat dilakukan dengan mekanikal atau dengan bioprosthesis. Appalic Syndrome Appalic Syndrome (Kematian Jaringan Kortek Otak) adalah kematian jaringan lapisan luar korteks otak secara menyeluruh dimana batang otak masih intak. Diagnosa pasti harus dikonfirmasikan oleh Dokter spesialis syaraf. Keadaan tersebut harus didokumentasikan secara medik paling tidak selama satu bulan. Angioplasty, Laser Treatment atau Coronary Atherectomy Adalah suatu tindakan untuk memperbaiki dua atau lebih pembuluh darah arteri yang menyempit atau tersumbat, dimana Tertanggung telah mengalami gejala anginal, sesak nafas yang terbatas. Tindakan angioplasty adalah tindakan yang pertama kali dilakukan. Klaim harus didukung oleh bukti dengan angioplasty yang menunjukkan adanya minimal 70% (tujuh puluh persen) penyumbatan dari dua atau lebih pembuluh nadi koroner. Benefit yang dibayar adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dari benefit Penyakit atau Kondisi Kritis. 4