BAB 4 Kelahiran Manusia

advertisement
BAB IV
KELAHIRAN MANUSIA
Standar Kompetensi
Setelah membaca bab ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan dan mengerti proses terjadinya manusia menurut ajaran Islam
2. Menjelaskan dan mengerti norma-norma Islam bagi ibu yang sedang hamil
3. mengerti dan melaksanakan perawatan terhadap ibu hamil, suaminya, maupun
penciptaan kondisi kondusif baik secara sosial maupun kultural.
4. Mengerti dan merawat ibu dalam proses persalinan secara Islam
5. Mengerti dan merawat bagi sejak hari pertama hingga masa ‘aqiqah
A. Asal-Usul Manusia
Proses keterciptaan manusia cukup rumit dan panjang. Demikian
tahapannya.
1. Tahap Tanah
Sekurang-kurangnya Alquran menyebutkan tujuh kali, yaitu pada QS.Ali
Imran : 59, an-Nahl : 59, al-Kahfi : 37, al-Hajj : 5, ar-Rum : 20, Fathir : 11, dan
al-Ghafir : 67 bahwa asal usul manusia adalah at-turab yang secara literal berarti
tanah,bumi, atau debu. Dicontohkan di sini firman Allah sebagai berikut:
- - - ‫يا ايهاا لناس ان كنتم في ريب من البعث فانا خلقناكم من ترا ب‬
Artinya:
Hai manusia, Jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah . . . (Q.S.
al-Hajj/22 : 5).
Padanan kata at-turab ke dalam bahasa Indonesia adalah debu, tanah,
bumi.(Warson, [t.th.] : 14). Sifat tanah, bumi atau debu adalah kering karena
yang paling dekat di antara sejumlah kata ini adalah debu.
Allah juga menyebutkan sembilan kali, yaitu dalam Q.S. al-An’am : 2, alA’raf : 12, al-Mu’minun : 12, al-Qashash : 38, as-Sajdah : 7, ash-haffat : 11,
Shad : 71 dan 76, dan al-Isra’ : 61 bahwa asal usul manusia adalah ath-thin yang
secara literal berarti tanah lumpur. Unsur cairan dalam pengertian tanah seperti
65
ini unsur cairan amat dominan. Contoh penyebutan asal manusia dari ath-thin
adalah sebagai berikut:
‫ولقد خلقنا االنسان من ساللة من طين‬
Artinya:
Dan ssungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sesuatu (saripati) dari
tanah.(Q.S. al-Mu’minun/23 : 12).
Jika dipahami melalui pendekatan teori evolusi ath-thin yang paling awal
adalah saripati lumpur, kemudian lumpur dalam bentuk tanah liat (ath-thin allazib - Q.S. ash-Shaffat/37: 11). Sifat tanah liat ini adalah lekat atau disebut juga
lempung dalam bahasa Jawa yang bisa menempel. Unsur cairan lebih sedikit
dibanding ketika masih dalam pengertian lumpur. Dengan demikian tanah liat
lebih kering daripada lumpur. Dari bahan ini Allah mencipta insanun atau
basyarun yang padanan dalam bahasa Indonesia adalah manusia.
Selanjutnya Allah juga menjelaskan bahwa asal-usul tanah liat dengan kosa
kata hama’, yang secara literal berarti tanah liat kering, sebanyak tiga kali, yaitu
dalam Q.S. al-Hijr : 26,28 dan 33 berasal dari shalshal lumpur hitam, umpama
Allah berfirman:
‫ولقد خلقنا االنسان من صلصال من حماء مسنون‬
Artinya
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk (Q.S. al-Hijr/15 : 26).
Tanah liat kering itu disebutkan berasal dari tembikar (tanah kering, keras,
padat, dan tidak ada unsur air). Demikian Allah berfirman :
‫خلق االنسان من صلصا ل كالفخار‬
Artinya:
Dia menciptakan manusia dari tanah kering dari tembikar (Q.S. ar-Rahman/55 :
14).
Mencermati sejumlah ayat tentang asal-usul
manusia ternyata tidaklah
mudah karena ada yang disebut at-turab (tanah, debu, bumi), ath-thin (lumpur
atau tanah liat), al-hama’ (tanah liat), shalshal (tembikar). Melalui tatapikir
logika hubungan antara komrehensi dan denotasi, at-turab berarti bumi dengan
66
demikian berarti genus dan mengandung pengertian umum. Spesiesnya atau
denotasinya amat banyak, yaitu keseluruhan mineral bumi, seperti: batu, cadas,
lahar, magma, barang tambang, lumpur, debu, belerang, tanah, gas bumi, dan
masih banyak lagi yang lain. Diantara sekian banyak mineral bumi yang dipilih
Allah untuk mencipta manusia adalah saripati lumpur (shalshal min thin), tanah
liat (ath-thin al-lazib), tanah tembikar (shalshal al-fakhar).
Jika dipahami melalui pendekatan evolusi asal keterciptaan manusia,
urutannya adalah (1) tanah kering yang bersifat padat dan kering, (2) debu yang
bersifat kering, lunak dan terurai, (3) tanah liat yang bersifat kering, agak lunak,
lekat, dan ada unsur air sedikit, (4) lumpur yang bersifat campuran antara yang
padat dan cair. Unsur cairan amat dominan, (5) lumpur hitam yang bersifat
campuran antara yang padat dan cairan, unsur cairan amat dominan, dan
campuran itu telah begitu mengendap sehingga berwarna hitam.
2. Tahap Air
Tahapan selanjutnya disebutkan bahwa manusia berasal dari al-ma’. Secara
umum semua yang hidup bernyawa mulai dari tetumbuhan dan binatang bersel
tunggal hingga yang paling komplek dan sempurna, yaitu manusia (Q.S. athThin/95/ : 4) berasal dari air. Demikian Allah berfirman:
‫اولم ير الذين كفروا ان السموات واالرض كانتا رتقا ففتقناهما وجعلنا هما من الماء كل‬
‫شيئ جي افال يؤمنون‬
Artinya
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya; dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka
mengapakah mereka tidak juga beriman ? (Q.S. al-Anbiya’/21 : 30).
Selanjutnya dipertegas dari segala yang hidup adalah dabbah, yaitu makhluk
hidup yang merayap atau bergerak baik memakai perut, berkaki dua, berkaki
empat atau berkaki lebih dari empat juga dijelaskan berasal dari air. Demikian
firmnan Allah:
‫وهللا خلق كل دابة من ماء فمنهم من يمشي على بطنه ومنهم من يمشي على رجلين ومنهم من‬
‫يمشى على ا ربع يخلق هللا ما يشاء ا ن هللا على كل شيء قدير‬
67
Artinya
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian hewan
dari air itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua
kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu ( Q.S. an-Nur/24 : 45).
Selanjutnya dari salah satu jenis dabbah (hewan yang merayap) disebutkan
makhluk hidup yang disebut basyar (secara literal berarti manusia) berkaki dua
diciptakan dari air. Demikian Allah berfirman:
‫وهوالذى خلق من الماء بشرا فجعله نسبا وصهرا وكان ربك قديرا‬
Artinya
Dan dia pula yang menciptakan manusia dari air, lalu Ia jadikan manusia itu
(punya) keturunan dan mushaharah, dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa (Q.S. alFurqan/25 : 54).
Dari ayat itu juga terkandung pengertian bahwa manusia melalui perkawinan
antara laki-laki dengan perempuan menghasilkan keturunan (pertalian darah),
dan dari perkawinan itu
muncul pertalian saudara penyerta (mushaharah)
seperti anak menantu, cucu menantu, keponakan menantu, saudara dari
istri/suami (saudara ipar), bibi/om dan uwak ipar, mbah ipar. Yang kemudian
secala luas mengandung pengertian makhluk yang bernama manusia sebagai
suatu spesies (kelas) yang berbeda dari non manusia.
Dalam pengertian bahasa Arab semua yang cair disebut al-ma’ (air) dengan
demikian al-ma’ sebagai genus (jinis), denotasinya bisa air laut, air asin, air
tawar, air embun, air kencing, dan air mani (sperma). Dengan demikian maksud
al-ma’ dari ayat 54 dari surat al-Furqan di atas adalah air mani. Sifat air mani
disebutkan sebagai sesuatu yang hina. Demikian Allah berfirman:
‫ثم جعل نسله من ساللة من ماء مهين‬
Artinya
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (Q.S. asSajdah/32 : 8)
Dikatakan hina karena air itu terpancar dari dua kelamin, yaitu kelamin lakilaki, masuk ke dalam kelamin perempuan, berproses di dalamnya ( perempuan)
dan keluar dari kelamin perempuan itu. Kelamin laki-laki maupun perempuan
68
adalah tempat keluarnya air kencing yang menjijikkan dan najis. Kelamin
adalah simbol kerendahan, aurat sebagai sesuatu yang harus ditutupi dan
memalukan jika dilihat oleh orang lain. Implikasi yang terselip di dalamnya
manusia keliru besar jika ia menjadi sombong dan terlalu berbangga. Ia harus
sadar bahwa asalnya adalah sesuatu yang hina.
Air yang hina yang dimaksud dalam ayat itu adalah air mani (sperma) yang
terpancar ke dalam alat reproduksi wanita dan berproses dengan air (cairan)
wanita di dalam rahim. Jadi ada pertemuan al-ma’ dari laki-laki dan al-ma’ dari
perempuan. Demikian Allah berfirman:
‫فلينظراالنسان مما خلق خلق من ماء دافق يخرج من بين الصلب وا لترائب‬
Artinya
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan. Dia diciptakan
dari air yang terpancar. Yang keluar antara tulang sulbi dan tulang dada (Q.S.
ath-Thariq/86 : 5-7)
B. Proses Kejadian Manusia Dalam Rahim: Tahap Embriologis
1. Unsur Bahan Laki-laki
Perlu ditegaskan kembali bahwa tahap akhir dari asal-usul manusia adalah
al-ma’ (air) dari laki-laki maupun perempuan yang bertemu karena msingmasing terpancar dari sumbernya (sulbi dan taraib). Pengertian empirik kata
‘terpancar’ dan alami hanyalah melalui hubungan kelamin atau senggama antara
laki-laki dan perempuan. Menurut Islam Senggama hanya diperbolehkan setelah
melalui ritus pernikahan atas dasar syariat, tidak sedang menstruasi bagi
perempuannya, dalam keadaan sehat, dan bersih menurut syariat pula. Atas dasar
pemancaran al-ma’ hendak dijelaskan lebih lanjut, yaitu proses penjadian dalam
rahim.
Asal manusia menurut firman Allah berikut berasal dari nuthfah:
‫خلق االنسان من نطفة فاذا هو خصيم مبين‬
Artinya
Dia telah menciptakan manusia dari air mani (sperma), tiba-tiba ia menjadi
pembantah yang nyata (Q.S. an-Nahl/16 : 4).
69
Pengertian nuthfah adalah air mani (sperma) yang keluar dari laki-laki.
Pengertian ini dipertegas oleh ayat berikut:
‫الم يك نطفة من مني يمنى‬
Artinya
Bukankah dia dahulu setetes air mani yang ditumpahkan ke dalam rahim (Q.S.
al-Qiyamah/75: 37)
Penumpahan sperma laki-laki ke dalam rahim sudah barang tentu menurut
ajaran Islam adalah melalui prosedur pernikahan antara laki-laki dan perempuan.
Ayat berikut menjelaskan:
‫ثم جعلناه نطفة في قرار مكين‬
Artinya:
Kemudian Kami jadikan nuthfah (air mani) yang disimpan dalam tempat yang
kokoh (rahim - Q.S. al-Mukminun/23 : 13).
Sprema (air mani) atau nuthfah merupakan campuran dari unsur-unsur. Allah
berfirman:
‫انا خلقنا االنسان من نطفة امشاج نبتليه فجعلناه سميعا بصيرا‬
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur, yang kami hendak mengujinya ( dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat (Q.S. al-Insan/76 : 2).
Unsur-unsur yang membentuk sperma (nuthfatin amsyaj) adalah sebagai
berikut:
a. Testis, adalah batang penis mengeluarkan kelenjar kelamin
yang
mengandung spermatozoa, yaitu sel panjang berekor dan berenang dalam
cairan serolite.
b. Kantong-kantong benih tempat menyimpan spermatozoa, tempatnya dekat
postrat. Sifat cairan dalam kantong ini tidak membuahi.
c. Postrat mengeluarkan cairan yang bersifat krim dan berbau khusus
d. Kelenjar yang tertempel pada jalan air kencing, yaitu kelenjar cooper dan
kelenjar lettre yang melekat dan mengeluarkan lendir.
2. Unsur bahan wanita
70
Secara teknis bahan wanita disebut telur.telur yang terbuahi dalam trompe
lalu bersarang di rongga rahim (cavum uteri). Dalam hal ini Allah berfirman:
-
‫ونقر في االرحام ما نشاء الى اجل مسمى‬- -
Artinya
. . . dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki, sampai waktu
yang sudah ditentukan . . .(Q.S. al-Hajj/22 : 5).
Telur dalam rahim memanjang dan menghisap pada dinding rahim sehingga
lama kelamaan membesar; dan semakin kokoh. Dalam hal ini Allah berfirman.
‫خلق االنسان من علق‬
Artinya
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal tanah ( Q.S. al-‘Alaq/96 : 2).
Arti ‘alaq sebenarnya bukan segumpal darah, melainkan ‘sesuatu yang
menempel’. Dalam ayat ke lima dari surat al-Hajj di atas juga dijelaskan
tahapan-tahapan evolusi tentang sesuatu yang melekat, mulai dari setetes air
mani hingga menjadi muthghah. Demikian Allah berfirman:
‫يا ايها الذى امنوا ان كنتم فى ريب من البعث فانا خلقناكم من تراب ثم من نطفة ثم من علقة‬
‫ثم من مطغة مخلقة وغير مخلقة لنبين لكم ونقر فى االرحام ما نشاء الى ا جل مسمى ثم‬
‫نخرجكم طفال ثم لتبلغوا اشدكم ومنكم من يتوفىومنكم من يردالى ارذل العمر لكيال يعلم من‬
‫بعد علم شيا وترى االرض هامدة فاذا انزلنا عليها الماء اهتزت وربت وا نبتت من كل‬
‫زوج بهيج‬
Artinya
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka,
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari sekepal daging,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna kejadiannya, agar Kami dapat jelaskan kepada kamu, dan Kami
tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki, sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada
yang diwafatkan dan ada pula diantara kamu yang dipanjangkan umurnya
sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hidupalah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah (Q.S. al-Hajj/22 : 5).
3. Proses Penjadian Dalam Rahim.
71
Melalui kegiatan sifat telur yang telah terbuahi dan menempel dalam rongga
lalu menghisap sesuatu yang menyebabkan membesar dan membentuk jaringan
fungsional dan komplek, dalam hal ini Allah berfirman:
‫ولقد خلقنا االنسان من ساللة من طين ثم جعلناه نطفة فى قرار مكين ثم خلقنا النطفة علقة‬
‫فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا المطغة غظاما فكسونا العظام لحما ثم انشاءناه خلقا اخر فتبارك‬
‫هللا احسن الخالقين‬
Artinya
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sesuatu saripati
(berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani(yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, kemudian segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang, kemudian Kami jadikan dia
makhluk (yang berbentuk) lain. Maka maha Sucilah Allah, pencipta yang paling
baik (Q.S. al-Mu’minun/23 : 12-14).
Dalam berproses ini Allah memberikan ruh di dalamnya, kemudian juga
melengkapi pendengaran, penglihatan, dan hati sanubari ( sebagai potensi untuk
meyakini atau tidak meyakini sesuatu). Demikian Allah berfirman:
‫ثم سوىه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع واالبصار واالفئدة قليال ما تشكرون‬
Artinya
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuhnya) ruh
(ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, tetapi kamu sedikit sekali bersyukur ( Q.S. as-Sajdah/32 : 9).
Dari ayat di atas dapat dipetik pengertian bahwa proses janin dalam rahim
telah lengkap, ada pendengaran, penglihatan, dan penglihatan batin. Di samping
itu Allah menjelaskan dalam sosok manusia yang telah lengkap disertai jenis
kelamin laki-laki atau perempuan. Dalam hal ini Allah berfirman:
‫وانه خلق الزوجين الذكر واالنثى من نطفة اذا تمنى‬
Artinya
Dan bahwasanya Dia lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan
perempuan. dari air mani, apabila dipancarkan ( Q.S. an-Najm/53 : 45-46).
Kedua ayat yang terakhir ini memberikan pemahaman bahwa proses
penciptaan janin dari aspek fisik telah sempurna. Allah juga melengkapi dengan
memberikan ruh padanya. Allah berfirmaqn demikian:
‫فاذا سويته ونفخت فيه من روحي فقعوا له ساجدين‬
72
Artinya
Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke
dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepada-Nya dengan bersujud
( Q.S. al-Hijr/15 : 29).
Dengan penjelasan ayat ini proses akhir keterciptaan sosok manusia benarbenar telah final, mencakup aspek jiwa dan raga. Dalam waktu tertentu,
kemudian sosok manusia dalam rahim itu keluar (lahir) ke alam dunia menjadi
seorang bayi. Dalam hal ini Allah berfirman:
‫وهللا اخرجكم من بطون امهاتكم ال تعلمون شياء وجعل لكم السمع واالبصار واالفئدة لعلكم‬
‫تشكرون‬
Artinya
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran dan penglihatan,
dan hati, agar kamu bersyukur (Q.S. an-Nahl/16 : 78).
C. Ketetapan Tentatif Bagi Janin Dalam Kehidupan Selanjutnya
Yang dimaksud dengan ‘ketentuan tentatif janin dalam kehidupan
selanjutnya’ adalah bahwa menurut sabda Nabi saw. bayi ketika usia kehamilan
seorang ibu, atau proses pembentukan janin dalam rahim ketika usia 120 hari
ditetapkan ketentuannya oleh Allah dan dituliskan oleh malaikat tentang empat
perkara, yaitu: rizki, kematian, kesusahan, dan kebahagiaannya. Demikian sabda
Nabi yang menjelaskan pengertian ini :
‫ان هللا عز وجل وكل بالرحم ملكا يقول يا رب نطفة يا رب علقة يا رب مطغة فاذا اراد ان‬
‫يقضي خلقه اذكر ام ا نثى سقي ام سعيد فما الرزق واالجل فيكتب فى بطن امه( رواه البخارى‬
)‫عن انس بن مالك‬
Artinya
Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memerintah malaikat menjaga rahim, maka ia
bertanya: Ya Rabbi ! masih berupa nuthfah (air mani), ya Rabbi ! sudah berupa
‘alaqah (darah beku), ya Rabbi ! sudah berupa mudghah (segumpal daging), maka
apabila akan dijadikan, ditanyakan laki-laki atau wanita, nasib baik atau jelek,
apakah rizkinya, ajalnya. Maka ditulis semuanya ketika berada dalam perut ibunya
(H.R. al-Bukhari dari Anas bin Malik, dalam Ahmad Fuad,[t.th.]: l006).
Sebenarnya takdir Allah dalam rahim tentang empat perkara ini bukan harga
mati tanpa peluang untuk berubah. Bagaimana pun takdir ini misteri tidak dapat
73
dimengerti oleh janin itu sendiri setelah ia hidup di luar rahim ibu atau menjadi
sosok manusia. Secara realistik, kita tidak mengerti apa yang terjadi nanti, besok,
lusa, l0 hari lagi, l00 hari mendatang, atau singkatnya masa depan adalah gelap.
Yang tampak di dalam angan-angan kita adalah kemungkinan-kemungkinan.
Sesuatu yang mungkin bukanah kenyataan kecuali kemunmgkinan. Hanya saja
kemungkinan masa depan itu supaya menjadi kenyataan yang terang, nyaman, dan
membahagiakan hendaklah manusia berjuang merajut dan mengusahakan untuk
kehidupan di masa depan. Dalam hal ini Allah berfirman:
‫له معقبات من بين يديه ومن خلقه يحفظونه من امرهللا ان هللا ال يغير ما بقوم حتى يغيروا ما‬
‫بانفسهم واذا اراد هللا بقوم سوءا فال مرد له وما لهم من دونه من وال‬
Artinya
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya. Dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia ( Q.S. ar-Ra’d/13 : 11).
Ayat ini memberi pesan bahwa ada peluang untuk berubah bagi takdir
seseorang setelah ia berniat dan mengusahakan mengubahnya agar masa depan lebih
baik. Secara eksplisit Allah menjelaskan memang ada peluang takdir masa lalu bagi
yang Allah kehendaki, umpama dalam rahim ditulis ketetapan ‘seseorang senantiasa
miskindan susah hidupnya di dunia ini’, kemudian karena usahanya demikian gigih
untuk menyongsong masa depan dengan bagus, Allah lalu mengubahnya menjadi
orang yang berkecukupan dan bahagia secara ekonomi maupun aspek klehidupan
yang lain. Demikian firman Allah yang menyatakan kemungkinan perubahan takdir
dimaksud:
‫يمحوا هللا ما يشاء ويثبت وعنده ام الكتاب‬
Artinya
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan ( apa yang Dia
kehendaki) dan di sisi-Nya lah terdapat Ummul kitab ( Q.S. ar-Ra’d/13 : 39).
Ayat ini dengan demikian mengandung ajaran agar dalam menjalani hidup di
dunia ini dengan cara bekerja keras, profesional, dan berkelanjutan, sekaligus tidak
boleh berpangku tangan, malas, laksana Pak Ogah dalam film seri ‘Unyil’ Tipologi
74
manusia ‘Pak Ogah’ adalah manusia sampah tak berguna yang lebih rendah
derajatnya daripada binatang ternak. Demikian Allah berfirman:
‫ام تحسب ان اكثرهم يسمعون اويعقلون ان هم اال كاال نعام بل اضل سبيال‬
Artinya
Atau kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami,
mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
jalannya (dari binatang ternak ini. Q.S. al-Furqan/25/ : 44).
Dengan demikian secara syar’i dalam Islam tidak membenarkan umat
manusia ini bodoh, malas, berderajat rendah, dan melankolis (memelas).” Islam
mencitakan ‘al-Islamu ya’lu wala yu’la ‘alaih’ (Islam itu tinggi dan tidak boleh ada
yang melebihi tingginya).
Dari proses panjang kejadian manusia ini dapat diikhtisarkan kembali
sebagai berikut:
1. shalshal (tanah kering/tembikar) bersifat kering, padat, keras.
2. turab (tanah,denu) bersifat kering, terurai, lunak.
3. thin (tanah lumpur) bersifat basah, terdiri dari dua unsur: tanah dan air dan
kandungan air masih minor.
4. ath-thin al-lazib (tanah liat) bersifat perpaduan unsur tanah, air, unsur lekat
sehingga bisa menempel pada sesuatu, unsur cair agak dominan.
5. al-Hama’ (tanah liat yag menghitam dan akhirnya hitam ), unsur air cukup
dominan
6. al-Ma’ (zat cair), seluruh makhluk hidup berasal dari zat cair, unsur tanah telah
hilang.
7. al-Ma’ (zat cair), makhluk dabbah (merayap/bergerak dengan perut, kaki 2 atau
lebih ) berasal dari zat cair.
8. al-Ma’ (zat cair), yaitu dabbah berkaki 2 dan berjalan secara tegak berasal dari
zat cair.
9. Main mahin (saripati air yang hina) yang keluar dari tempat keluarnya air
kencing, yaitu kelamin dua kali. Pertama dari bapak, dan kedua dari Ibu.
10. Main dafiq (saripati air yang terpancarkan baik dari laki-laki maupun
perempuan).
11. nuthfah (sperma/air mani dari laki-laki).
75
12. nuthfah fi qararim makin (air mani yang tersimpan dalam rahim ibu).
13. nuthfatun amsajj (air mani yang membentuk embrio, tahap zygota.
14. al-‘alaq (sesuatu yang melekat) berbentuk panjang, karakternya menghisap, dan
lama-lama membesar.
15. muthghah (segumpal daging)
16. i‘dham (tulang)
17. i’dham kusia bi al-lahm (tulang dibalut dengan daging)
18. Peniupan ruh pada janin (tahap l8 di atas)
19. Penentuan takdir 5 perkara: Mati, hidup, rizki, bahagia, dan kesusahan.
20. Dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, dan hati sanubari
21. Dilengkapi dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
22. Terjadilah spisies manusia yang sempurna dan lahir ke dunia.
D. Merawat janin dan Ibu Hamil
Islam, dalam hal ini Alquran maupun as-sunnah shahihah tidak menjelaskan
secara detail tentang perawatan ibu hamil maupun janin dalam kandungan. Aturan
bagi keduanya berlaku secara umum, antara lain makan dan minum yang halalan
thayyiban (Q.S. al-Baqarah/2 : 168 - halal, baik, bersih, dan sehat), tidak boleh
berlebihan (Q.S. al-A’raf/7 : 31), baik dalam arti terlalu kenyang atau over dosis
kandungan gizi yang dikonsumsi supaya tidak terlalu gemuk bagi ibu maupun janin
dalam kandungan sehingga menyulitkan proses kelahiran. Badan diusahakan selalu
bersih (Q.S. al-Baqarah/2 : 222, at-Taubah/9 : 32), baik dengan mencuci muka,
mandi, atau yang lain, termasuk menyikat gigi secara teratur; berpakaian yang bersih
dan pantas, dan tetap menutup aurat (Q.S. al-A’raf/7 : 32); di siang hari supaya tidur
sebagaimana anjuran Rasulullah yaitu qailulah (tidur secukupnya/sebentar); dilarang
memakan yang haram, demikian juga minuman keras. Dalam hal ini Rasulullah
bersabda: “Kullu muskirin khamrun wakullu muskirin haramun” (semua yang
memabukkan itu adalah khamr dan semua yang memabukkan itu haram (H.R.
Muslim, II,[t.th.] : 200).
Keseluran norma Islam tentang perangai hidup, makan, minum, istirahat
siang secukupnya yang berlaku secara umum, inklusif bagi ibu hamil terbuktikan
76
benar sepenuhnya menurut teori dan praktik secara ilmiah dalam ‘Ilmu Keperawatan
(Hamilton, l989 : 14,83,84).
Sikap bapak/suami terhadap ibu hamil berlaku sebagimana biasanya, yaitu
suami senantiasa ber-mu’asyarah (pergaulan sehari-hari) secara baik (ma’ruf). Istri
yang hamil tetap hormat dan taat kepada suaminya; suami tetap sayang pada
istrinya. Keduanya tetap dalam keadaan di luar hamil, dalam arti saling mencintai
dan menyayangi
‫ومن اياته ا ن خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة ورحمة ان فى ذالك‬
‫الايات لقوم يتفكرون‬
Artinya
Dan dantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang, sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir (Q.S.
ar-Rum/30/21).
Ajaran Islam ini ternyata terbuktikan benar secara ilmiah, yaitu menurut
‘Ilmu Keperawatan’, bahwa di usia kehamilan, istri maupun suami perlu dirawat
juga (Hamilton,l989 : 69). Salah satu perawatan terhadap suami, kehidupan seks
supaya tetap normal-normal saja (hamilton, l989 : 83) sehingga suami tidak
mempunyai lamunan-lamunan untuk selingkuh. Hanya caranya saja yang perlu
disesuaikan dengan keadaan hamil sehingga istri tidak merasa terobjektifasi atau
tereksploitasi, melainkan kedua belah pihak merasa saling membutuhkan.
Di saat istri hamil, justru dianjurkan banyak melakukan sujud dan ruku’,
sudah barang tentu dilandasi dengan doa dan ibadah. Dalam hal ini Alah berfirman:
‫يا مريم اقنتى لربك واسجدى واركعي مع الراكعين‬
Artinya
Hai, Maryam taatilah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama dengan orangorang yang ruku’ (Q.S. Ali Imran/3 ; 43).
Anjuran ruku’ dan sujut ini ternyata juga terbuktikan benar secara ilmiah
menurut disiplin ‘Ilmu Keperawatan’, yaitu supaya berolah raga menurut porsi orang
hamil, yaitu senam hamil (Hamilton, l989 : 84), yang salah satu teknis peragaannya
77
seperti gerakan ruku’ maupun sujud, bahkan dua posisi ini cukup dominan dalam
praktik senam hamil.
Secara medis mengharuskan kulktur masyarakat juga ikut merawat kesehatan
bagi keluarga yang istri/ibu sedang menjalani kehamilan. Karena itu bancaan dalam
bahasa Jawa adalah salah satu bentuk sedekah untuk menolak bala’ (malapetaka)
atau fitnah sosial dapat dilaksanakan sepanjang tidak sampai pada praktik khurafat
dan syirik.
E. Merawat Persalinan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dalam persalinan ibu tidak
terlalu berkesulitan.
1. Ketengan/Keamanan
Prioritas utama perawatan saat persalinan adalah kebersihan dan keamanan
(Hmilton, 2003 : 16). Jauh sebelum itu, Islam menjelaskan bahwa dalam semua
amal perbuatan termasuk wanita yang hendak melahirkan supaya diciptakan
kondisi bersih dan aman, baik keamanan fisik maupun jiwa, tidak boleh cemas,
takut, gugup, apalagi putus asa dari rahmat Allah. Mengenai hal ini Allah
berfirman:
‫ وال تايئسوا من روح هللا انه ال ييئس من روح هللا اال القوم الكافرين‬--Artinya
. . .Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah kecuali kaum kafir ( Q.S. Yusuf/12 : 87).
Mengenai tidak boleh gugup, cemas, takut, dan berkecil hati, Rasulullah
menuntun doa kepada kita supaya baik yang bersalin maupun yang merawat (tim
yang menangani persalinan: dokter, perawat, analisator kesehatan, maupun unsur
lain) menjadi sabar, tabah, tawakkal, yang akhirnya justru membangkitkan
semangat atas izin Allah. Demikian doanya:
‫اللهم انى اعوذبك من العجز والكسل والجبن والهرم واعوذبك من عذاب القبر واعوذبك‬
)‫من فتنة المحياوالممات (رواه البخارى عن ا نس بن مالك‬
Artinya
78
Ya Tuhan kami, aku mohon perlindungan-Mu dari kelemahan dan malas,
penakut, dan sangat tua. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati
(H.R. al-Bukhari dari Anas bin Malik. Dalam ‘Abd al-Baqi,II [t.th.]: 1028).
Pada saat proses pesalinan berlangsung, hendaklah perawat atau tenaga
medis lainnya (dokter, dukun bayi, bidan atau yang lain) menuntun doa sabar
dan optimisme kepada ibu sebagai berikut:
)‫حسبنا هللا ونعم الوكيل على هللا توكلت (رواه الترمذى‬
Artinya
Ya Allah Dzat yang mencukupi dan sebaik-baik melindungi aku. Hanya kepada
Engkaulah ya Allah aku berserah diri (H.R. at-Turmuzi).
Jika persalinan selesai dilaksakan, sambil merawat sebagaimana mestinya
menurut ilmu medis, jika anak yang dilahirkan cacat, supaya dituntun doa:
)‫قدر هللا وما شاء فعل (رواه مسلم‬
Artinya
Allah telah menakdirkan apa yang dikehndaki-Nya, maka berlakulah (H.R.
Muslim).
Jika bayi yang dilahirkan meninggal tuntunan doa untuk yang melahirkan
adalah:
)‫انا هلل وانا اليه راجعون اجرنى فى مصبتى واخلفلى خيرا منها (رواه مسلم‬
Artinya:
Sesungguhnya kami ini kepunyaan Allah dan kepada-Nya kami kembali. Ya
Allah berilah pahala dari musibah yang aku hadapi dan berilah pengganti dengan
yang lebih baik ( H.R. Muslim).
Jika yang dilahirkan selamat, tuntunan doa bagi siibu oleh para tenaga medis,
termasuk yang merawatnya adalah :
)‫اعوذ بكلمات هللا ا لتمة من كل شيطان وهامة من كل عين المة (رواه البخاري‬
Artinya
Dengan kalimat-Mu yang sempurna hamba mohon perlindungan dari semua
syaitan dan binatang yang berbisa dan juga pandangan mata yang jahat (H.R.
Muslim).
Aneka macam ini menandakan bahwa dalam semua keadaan baik yang
sedang mengalami persalinan maupun yang menanganinya dituntut senantiasa
memiliki kesadaran transendensi ilahiyah. Inilah yang membedakan antara
79
tenaga profesional medika yang sekuler dengan yang Islami. Kita sebagai
seorang muslim dalam menjalani profesi medika, termasuk keperawatan harus
berpola Islami dan jauh dari sikap sekularistik, sehingga aktifitas profesionalnya
bernilai ibadah.
2. Menjaga Kebersihan
Islam tidak mentoleransi sedikitpun keadaan jorok dan kotor. Di tempat yang
secara umum dianggap kotor pun seperti kakus (wc) Rasulullah menekankan
supaya tetap bersih. Begitu sungguh-sunggunya
beliau dalam menekankan
kebersihan di tempat yang biasa kotor ini menjadi tuntunan doa bagi kaum
muslimin supaya tetap bersih kakusnya. Kakusnya saja supaya tetap bersih,
apalagi tempat-tempat lain di luar kakus
)‫اللهم انى اعذبك من الخبس وا لبائس (رواه الترمذى‬
Artinya: Ya Allah aku mohon perlindungan kepada-Mu dari berbagaimacam
kotoran / syaitan laki-laki atau syaitan perempuan.(syaitan ini adalah syaitan
kotoran. H.R. at-Turmuzi).
Menurut Rasulullah, dan ini telah menjadi pandangan hidup setiap muslim,
bahwa bersih itu adalah bagian dari iman (an-nadhafatu min al-iman). Implikasi
hadis ini dalam kontek merawat pesalinan baik yang sedang bersalin maupun
yang tim yang menanganinya bukan semata-mata mencari rizki atas dasar
profesionalitas, melainkan pelaksanaan iman dalam diri
untuk membantu
keselamatan, kebersihan, keamanan, dan kesehatan ibu bersalin maupun bayi
yang baru lahir.
3. Merawat Bayi
a. Azan dan Iqamah
Setelah bayi dibersihkan dari kotoran yang melekat dalam tubuhnya dan
diberi berpakaian segera perawat menganjurkan kepada orang tua si bayi,
utamanya bapaknya, melakukan azan pada telinga bagian kanan dan iqamah
pada telinga kiri dengan suara yang halus. Dalam hal ini Rasulullah bersabda:
‫من ولد له مولود فاذن فى اذنه اليمنى واقام فى اذنه ا ليسرى لم تضره ام الصبيان (رواه‬
)‫احمد والترمذى عن الحسين بن على‬
Artinya
80
Barang siapa melahirkan anak, (dan) anak yang dilahirkan itu diazani pada
telinga kanan dan iqamah pada telinga kiri, maka tidak ada yang membahayakan
kepada si ibu anak (H.R. Ahmad dan at-Turmuzi dari Husain bin Ali).
Sangat mungkin bapak si bayi tidak mengetahui syariat azan dan iqamah
untuk bayi yang baru dilahirkan ini, atau mengetahuinya tetapi karena begitu
bergemnbiranya sehingga ia lupa terhadap kewajiban melakukan azan dan
iqamah bagi anaknya, atau kecewa karena anak yang baru lahir ini tidak sesuai
dengan harapannya misalnya mengharapkan anak- laki-laki tetapi lahir
perempuan atau sebaliknya. Maka, kewajiban bagi tenaga medis, termasuk
perawat, melakukan azan dan iqamah tersebut karena selain sebagai perawat dia
adalah juga seorang muslim yang berkewajiban berdakwah. Bentuk dakwah
satu-satunya yang paling monumental dalam keadaan ini adalah melakukan azan
dan iqamah untuk si bayi.
Essensi azan dan iqamah bagi si bayi yang baru dilahirkan adalah
memperkenalkan kalimat pertama yang ia dengar di dunianya yang baru adalah
kalimah tauhid dan ajakan berbuat kebajikan. Harapan selanjutnya adalah ketika
nanti dewasa menjadi muslim yang taat beragama dan menjauhi perbuatanperbuatan buruk.
b. Memberi Hanaq dan Berdoa
Setelah selesai melakukan azan dan iqamah supaya bibir si bayi diolesi sedikit saja - madu murni atau kurma, berkualitas bagus dan steril dari zat-zat
perusak: bakteri, kuman, parasut, atau zat berbahaya lainnya. Hal ini didasarkan
pada hadis Nabi sebagai berikut:
‫عن ابى موسى االشعرى رضىاهلل عنه قال ولد لى غالم فاتيت به النبي صلى هللا عليه‬
)‫وسلم فسماه ابراهيم وحنكه بتمرة ودعا له بالبركة (رواه البخارى‬
Artinya
Dari Abu Musa al-Asy’ari, mudah-mudahan Allah meridainya, berkata: Aku
punya anak (yang baru lahir), kemudian aku sowankan kepada Nabi saw., maka
beliau memberi nama kepadanya ‘Ibrahim’, kemudian meng-hanaqi-nya, dan
berdoa barakah untuknya (H.R. al-Bukhari).
Setelah di hanaq supaya si bayi didoakan dengan doa barakah, minimal
demikian; “Allahumma barik laka”( Ya Allah, berkahilah engkau (anak).
81
c. Pemberian Nama
Perawat bisa memberikan penyuluhan tentang pemberian nama tetrhadap
bayi kepada orang tuanya jika memungkinkan. Rasulullah menganjurkan tentang
pemberian nama sebagai berikut:
‫انكم تدعون يوم القيامة باسماء ابيكم واسماء ابائكم فاحسنوا اسمائكم (رواه الترمذى عن‬
)‫ابى درداء‬
Artinya
Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil besok pada hari kiayamat dengan
nama bapakmu dari nama bapakmu, maka perbaikilah namamu (H.R. at-Turmu`i
dari Abi Darda’
Nama-nama baik bagi anak laki-laki berdasarkan urutan kebaikan menurut
sabda-sabda Rasulullah adalah sebagai berikut: (1) Abdullah, (2)Abdurrahman,
(3) Abdurrahim, (4) Muhammad, (5) Ahmad, (6) Nama-nama Nabi dan Rasul,
(7) Nama-nama malaikat, dan (8) nama-nama lokal (‘ajam) yang memiliki
kandungan makna yang baik, umpama nama lokal Jawa ‘Suharto’. ‘Su’ berarti
baik, dan ‘Harto’ berarti harta kekayaan. Harta kekayaan yang baik mengandung
makna: (1) niat dalam mencari harta baik, (2) cara yang ditempuh dalam
memperolehnya baik, (3) sesuatu yang diperolehnya berkualitas baik, (4) di
dalam membelanjakannya juga baik, (5) berakibat baik dalam pemakain harta
sehingga terthindar dari bala’.
Kombinasi nama Arab dan lokal juga baik asal mengandung arti atau
harapan baik, umpama ‘Muhammad Bronto Utomo’.’Muhammad’ berarti ‘orang
yang terpuji’, ‘Bronto’ berarti ‘hasrat yang amat kuat’, dan ‘Utomo’ berarti
‘keutamaan’. Jadi ‘Muhammad Bronto Utomo’ berarti ‘ ia memiliki hasrat yang
amat kuat untuk berbuat sesuatu yang utama sehingga menjadi orang yang
terpuji’.
Khusus bagi wanita, prioritas utama nama-nama baik adalah nama-nama
keluarga Rasulullah umpama Fathimah, Khafshah, Zainab, dan ‘Aisyah;
selanjutnya nama-nama lokal yang memiliki kandungan makna yang baik,
umpama dalam tradisi Jawa ‘Suprapti’. ‘Su’ berarti ‘baik’, dan Prapti’ berarti
‘datang’. Jadi ‘Suprapti berarti “setiap datang di manapun ia selalu membawa
berita baik, mengakibatkan baik pada diri maupun yang didatangi, atau ia selalu
82
diliputi dengan kebaikan. Kombinasi nama Arab dan lokal juga baik asal tetap
mengandung makna baik
Dalam pemberian nama yang bersifat netral, umpama nama bulan seperti
Aprilia karena anak lahir pada bulan April, nama hari seperti Kliwon, nama
berkenaan dengan peristiwa yang dianggap monumental umpama ‘Ngili bersih’,
yaitu anak lahir pada saat orang tua mengungsi segera setelah anak dibersihkan
karena peristiwa perang, kurang dianjurkan karena tidak memiliki kandungan
makna yang baik.
Selain yang disebut di atas termasuk kategori nama jelek. Islam tidak
menganut falsafah “Apalah arti sebuah nama” sebagaimana yang dianut oleh
orang-orang Barat, sehingga buat mereka tidak ada masalah memberi nama
manusia sama dengan memberi nama pada binatang. Memberi nama pada
binatang piaraannya, umpama monyet, tikus putih, kucing, anjing dengan nama
Jibril jelas jelek sekali dan menodai perasaan agama umat Islam. Sementara itu,
nama ‘margaret’ untuk manusia maupun anjing piaraan tidak bermasalah bagi
orang-orang Barat.
Nama-nama yang paling jelek menurut Islam adalah nama-nama yang
kandungan artinya menandingi nama-nama Allah atau kekuasan-Nya, umpama
memberi nama anaknya: ar-Rahman, ar-Rahim, al-Malik al-Amlak Temasuk
nama-nama yang amat jelek, bahkan simbol kemusyrikan adalah nama-nama
penghambaan kepada selain Allah, umpama Abdul Isa, Abdul Manaf, dan Abdul
Qulub. Nama-nama binatang untuk nama manusia termasuk nama yang tidak
baik, umpama ‘Domba Utama’, ‘Lembu Perkasa’, dan ‘Singo Sakti’.Nama-nama
yang mengandung arti porno juga tidak baik, umpama ‘Parjan’, artinya secara
praktis adalah lubang dan yang dimaksud adalah kelamin wanita. Memberi nama
anak laki-laki dengan nama perempuan atau sebaliknya juga termasuk namanama yang tidak baik karena akan mempengaruhi kejiwaan anak di kemudian
harinya.
d. Memintakan Doa barakah Kepada Ulama
83
Akan memiliki keutamaan jika perawat menyarankan kepada kedua orang
tua anaknya supaya membawa anaknya bersilaturrahmi kepada ulama, kiyai
yang ikhlas untuk meminta doa mereka bagi kebaikan anaknya. Pada zaman
Nabi saw. cara ini telah membudaya. Abu Musa mempunyai anak disowankan
kepada Rasulullah, kemudian beliau mendoakan kepada anaknya dengan doa
barokah.
e. Menyusui Selama Dua Tahun
Terutama kepada ibu muda dan baru melahirkan yang pertama, perawat atau
tenaga medis lainnya yang menanganinya supaya menganjurkan kepadanya
untuk menyusui bayinya selama dua tahun penuh. Dalam hal ini Allah
berfirman.
- - - ‫والوالدات يرضعن اوالدهن حولين كاملين‬
Artinya
Para Ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya dua tahun penuh . . . (Q.S. alBaqarah/2 : 233).
Menyusui dua tahun penuh bagi ibu terhadap anaknya memiliki manfaat
cukup banyak. (1) Kesibukan Ibu tidak terkuras habis atau terforsir jika
dibandingkan dengan ibu yang memiliki anak sundulan (anak masih menyusu
ibunya tetapi sudah hamil lagi). (2). Kesehatan anak lebih bagus karena makanan
asi lebih tercurah kepadanya dibanding dibagi dengan adiknya yang masih dalam
kandungan, (3) Kesehatan Ibu juga lebih bagus dibanding ia harus melayani
suami, merawat kehamilan, dan merawat anaknya yang masih menyusui, (4)
Secara tidak langsung mengikuti program KB (Keluarga Nerencana), dan (5)
tentunya secara ekonomis lebih teratur, hemat dibanding terlalu banyak anakanak sundulan yang semuanya membutuhkan makan dan berarti lebih boros.
f. ‘Aqiqah
Termasuk keutamaan jika perawat menganjurkan supaya (1) orang tua anak
melakukan ‘aqiqah pada hari ke tujuh dari kelahirannya. Untuk anak perempuan
satu ekor kambing, dan untuk anak laki-laki kalau bisa dua ekor kambing, dan
jika tidak bisa juga cukup satu ekor kambing saja, (2) mengumumkan secara
84
resmi nama anaknya disertai penjelasan arti nama yang dipilihnya. Biasanya
pengumuman resmi ini berlangsung dalam upacara tasmiyyah-an (secara literal
berarti memberi nama kepada anak). (3) mencukur rambut si anak pada acara
‘aqiqah. Cara ini adalah ittiba’(mengikuti tradisi) Rasulullah.
Essensi menyembelih hewan untuk ‘aqiqah adalah izhar asy-syukur
(menyatakan rasa syukur) kepada Allah karena memperoleh amanah dan
anugerah dari-Nya. Ketika menyembelih hewan ‘aqiqah untuk anaknya, doanya
harus eksplisit. Seandainya nama anak adalah ‘Lalailatul Badriyah’ (secara
literal berarti malam purnama) anak Mahmud dan Rabi’ah, maka doanya adalah
sebagai berikut:
‫بسم هللا اللهم منك واليك عقيقة ليلة البدرية بنت محمود و رابعة هللا اكبر هللا اكبر هللا ا كبر‬
Artinya
Dengan nama Allah, ya Tuhan kami, dari-Mu dan kepada-Mu ‘aqiqah Lailatul
Badriyyah binti Mahmud dan Rabi’ah ; Allah maha Besar, Allah Maha Besar,
Allah maha Besar.
Hendaklah disadari bahwa anak yang lahir itu laksana barang yang
digadaikan. Untuk memilikinya secara penuh orang tua harus melakukan
‘aqiqah untuk nya. Dalam hal ini Rasulullah bersabda:
)‫كل غالم رهينة بعقيقته تذبح عنه بوم سابعه ويحلق ويسمى (رواه الترمذى عن سمرة‬
Artinya
Setiap anak adalah gadaian (yang tebusannya) dengan ‘aqiqah, yaitu
menyembelih untuk nya pada hari ketujuh dan memberi nama kepadanya (H.R.
at-Turmuzi dari Samurah).
Jika sejak dini sudah diperhatikan secara seksama mengenai syariat Islam
untuk kelahiran anak, memiliki peluang lebih besar perawatan anak tersebut
hingga dewasa juga didasarkan pada syariat dibanding dengan anak yang diasuh
kurang memperhatikan syariat di usia masa ‘aqiqah. Bayi yang tidak diupacarai
‘aqiqah memiliki peluang lebih besar pada usia remaja hingga tuanya menjadi
orang yang ‘uquq (durhaka)dibanding dengan anak yang diupacarai ‘aqiqah di
usia ‘aqiqah-nya. Sebaliknya, anak yang diupacarai ‘aqiqah memiliki peluang
lebih besar untuk menjadi orang yang ‘aqiq (permata hati) bagi kedua orang
tuanya dibanding dengan anak yang tidak diupacarai ‘aqiqah.
85
Diantara bentuk durhaka anak karena tidak di-‘aqiqah-i sebagaimana sabda
Rasul adalah anak itu akhirnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi:
‫ما من مولود اال يولد على الفطرة فابواه يهودانه ا و ينصرانه او يمجسانه كما تنتج ا لبهيمة‬
)‫بهيمة جمعاء هل تحسنون فيها من جدعاء (متفق عليه‬
Artinya
Tiada bayi yang dilahirkan melainkan lahir di atas fitrah, maka kedua orang
tuanya yang menjadikannya ia yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagai lahirnya
binatang yang lengkap sempurna. Apakah bagus binatang yang lahir dengan
putus telinganya ? (H.R. Muttfaq ‘alaih).
Maksud hadis ini, jika anak lahir dididik secara benar, maka ibarat binatang,
ia lahir dengan sempurna tanpa cacat. Jika dididik secara tidak benar, maka
ibarat binatang, ia lahir dengan cacat.
Bentuk-bentuk durhaka lain adalah kafir (atheisme) dan M.5 (dalam bahasa
Jawa dikenal mo limo), (l) madad (mabuk-mabukan), (2) minum (minumminuman keras), (3) madon (suka berzina atau selingkuh), (4) maling (mencuri),
(5) main (berjudi). Sudah barang pasti, premanisme termasuk durhaka dan
termasuk kategori M.5 karena perangai mereka adalah M.5 tersebut.
Latihan-latihan
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan pengertian antara: at-turab, ath-thin, shalshal, dan sulalah berkenaan dengan kejadian asal manusia
2. Apa yang dimaksud dengan mushaharah ?
Siapa saja yang termasuk
mushaharah ?
3. Apa yang dimaksud dengan dabbah/ Apakah manusia termasuk dabbah ? Apa
karakter yang menonjol yang ada pada manusia dibanding dengan yang lain ?
4. Apa yang dimaksud bahwa manusia itu sebagai makhluk yang amat hina ? Apa
implikasi lebih lanjut bahwa manusia itu makhluk hina ?
5. Pengertian al-ma’ dalam bahasa Arab tidak selalu identik dengan air dalam
bahasa Indonesia, Jelaskan pengertiannya ! Apa saja yang termasuk al-ma’ ?
6. Jelaskan ayat (boleh terjemahnya) yang menjelaskan tentang:
86
a. nuthfah
b. nuthfatin amsyad
c. al-‘alaq
d. al-muthghah
7. Jelaskan unsur-unsur bahan kejadian manusia dari benih laki-laki
8. Jelaskan urutan takdir yang berlaku bagi manusia hingga takdir itu benar-benar
teralami oleh manusia.
9. Jelaskan kondisi ideal bagi ibu hamil menurut syariat Islam.
10. Jelaskan kondisi ideal bagi ibu yang sedang menjalani proses persalinan
11. Tulislah lafal azan dan iqamah ! Kapan dan di mana masing-masingnya harus
dilakukan berkenaan dengan peristiwa kelahiran anak manusia ? Siapa saja dan
bagaimana urutan prioritas yang harus melakukannya ?
12. Tulislah doa (boleh dengan tulisan Latin):
a. Doa ibu melahirkan ketika bayinya lahir dengan selamat dan fisiknya
sempurna
b. Doa ibu melahirkan, tetapi bayinya cacat fisik.
c. Doa ibu melahirlkan tetapi bayinya meninggal
13. Apa akibatnya jika seorang anak manusia lahir dari keluarga muslim tetapi tidak
diupacarai ‘aqiqah ?
14. Jelaskan urutan nama yang baik bagi nama manusia menurut syariat Islam ?
Nama-nama yang bagaimana yang sebaiknya tidak digunakan oleh orang Islam ?
nama-nama yang bagaimana yang seharusnya wajib ditinggalkan oleh orang
Islam ?
15. Tulislah doa (boleh dengan huruf Latin) dan terjemahnya tentang anak yang
baru diupacarai ‘aqiqah.
16. Jelaskan hubungan anjuran bagi ibu untuk menyusui anaknya selama 2 tahun
penuh dengan :
a. ekonomi keluarga
b. kesehatan ibu
c. kesehatan anak
d. keharmonisan rumah tangga.
87
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-Karim
‘Abd al-Baqi, Ahmad Fuad, al-Lu’lu’ wa al-Marjan.II (trans.)Salim Bahreisy.
Surabaya: Bina Ilmu, [t.th.].
. . . . . . Mu’jam Mufahras li Alfaz al-Qur’an al-Karim. Indonesia: Maktabah
Dahlan, [t.th.].
Dougall, Jane Mac. Kehamilan Minggu Demi Minggu (trans.) Nina Irawati. Jakarta:
[t.p.], 2003.
Esposito, John L., Insiklopedi Dunia Islam Modern,III. Jakarta: Mizan, 2001.
Hamilton, Persis Mary, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas (trans.) Ni Luh Gede
Yasmin Asih. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGL , l989.
Hawari, dadang, al-Qur’an: Ilmu Kedokterfan Jiwa dan Ilmu KesehatanJiwa.
Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, l997.
88
Munawwir, Ahmad Warsoon, Kamus Al-Munawwir: Arab-Indonesia Terlengkap:
Yogyakarta: Krapyak Yogyakarta, l984.
Sutomo, Adi Heru (trans.), Perawatan Ibu dan Bayi: Pedoman Praktis. Jakarta:
Buku Kedoktertan EGL, l988.
Download