APLIKASI TEORI BILANGAN Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori Bilangan Oleh, Dini Nur Hanifah 142151233 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2015 2 Bagi mahasiswa Pendidikan Matematika maupun non-pendidikan mungkin sudah tidak asing dengan salah satu mata kuliah Teori Bilangan. Teori bilangan (number theory) adalah bagian dari matematika murni yang khusus mempelajari bilangan bulat. Pernahkan kita bertanya untuk apa sebenarnya kita mempelajari teori bilangan? Apa kegunaan atau aplikasi teori bilangan? Atau ada yang bertanya apakah ilmu yang mereka pelajari ini akan berguna pada kehidupan sehari-hari atau hanya menjadi pengetahuan semata. Kebanyakan orang dari kita mempelajari sebuah disiplin ilmu tetapi tidak tau apa kegunaan atau aplikasi dari ilmu tersebut. Oleh sebab itu, disini saya akan memaparkan berbagai aplikasi teori bilangan. A. Aplikasi Teori Bilangan dalam Bidang Teknologi 1. Penerapan Teori Bilangan dalam Sistem Bilangan Sistem bilangan atau number sistem adalah suatu cara untuk mewakili besaran suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan bilangan dasar atau basis (base/radix) tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu: Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut penjelasan mengenai 4 sistem bilangan ini: a. Desimal (Basis 10) Desimal (Basis 10) adalah sistem bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu:{ 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction). Manfaat utama dari sistem bilangan desimal adalah bahwa mereka lebih mudah digunakan dobandingkan sistem penomoran lain dan memiliki lebih banyak jumlah untuk menyajikan situasi yang berbeda meskipun sistem bilangan Hexadesimal memiliki lebih representasi tetapi representasi yang dapat mencakup karakter 3 didalamnya juga yang membuat mereka sulit untuk memahami dan digunakan dengan sistem desimal. Sistem bilangan desimal yang begitu sering digunakan bahwa seseorang bahkan tidak perlu memiliki pendidikan formal untuk mengetahui atau menggunakannya. b. Biner (Basis 2) Biner (Basis 2) adalah sistem bilangan dasar dua adalah pengelompokkan unsur dalam suatu himpunan dua-dua. Sistem bilangan basis dua disebut juga sebagai sistem biner. Lambang bilangan dalam sistem bilangan dasar dengan basis dua terdapat dua buah yaitu : { 0, 1 }. Bilangan biner ini dipopulerkan oleh John Von Neumann. Gambar 1 John Von Neumann John Von Neumann (Neumann János) (lahir di Budapest, Hungaria, 28 Desember 1903 – meninggal di Washington DC, Amerika Serikat, 8 Februari 1957 pada umur 53 tahun) adalah seorang matematikawan dari Hungaria-Jerman yang memberikan kontribusi penting di bidang fisika kuantum, analisis fungsional, teori himpunan, ilmu komputer, ekonomi dan bidang lainnya yang berkaitan dengan matematika. 4 John Von Neumann diabadikan namanya sebagai arsitektur Von Neumann, yaitu arsitektur komputer yang banyak digunakan di sebagian besar sistem komputer non-paralel, karena dialah yang pertama kali mempublikasikan konsep tersebut. Contoh sistem biner dapat penggunaannya untuk mewakili bit dalam komputer yang hanya dapat memiliki 0 atau 1 nilai switch di sirkuit listrik yang dapat berupa pada (1) atau off (0). Sistem bilangan biner juga digunakan dalam tabel ASCII untuk mewakili kode yang berbeda untuk karakter yang berbeda yang kemudian dapat digunakan dalam komputasi juga. Nomor ASCII lebih seperti kombinasi angka biner. Bilangan biner juga digunakan dalam alamat IP sistem lagi yang merupakan kombinasi dari nomor biner dan digunakan dalam bidang komputasi. Alamat IP ini dari dua versi yang berbeda sekarang salah satu yang dikenal sebagai IP 4 dan satu lainnya yang dikenal sebagai IP 6. c. Oktal (Basis 8) Oktal (Basis 8) adalah sistem bilangan yang terdiri dari 8 simbol yaitu: { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 }. Nomor oktal yang tidak umum digunakan dibandingkan dengan nomor lain dan sebagian besar digunakan dalam grafis komputer, teks dan sistem operasi terkenal seperti UNIX juga menggunakan nomor oktal untuk sistem proteksi file mereka. Nomor oktal memiliki total 8 representasi yang unik yang dapat dikombinasikan bersama untuk membuat lebih banyak jumlah oktal representasi. Nomor oktal yang sulit dipahami bagi orang normal yang memiliki keterbatasan jumlah memahami tentang sistem bilangan. Sebagai setelah 7 nomor yang berbeda digunakan untuk mewakili angka 7 dan seterusnya dan karenanya mereka tampak secara fisik agak sulit untuk dipahami. Sistem bilangan perlu menggunakan subscript 8 dengan nomor untuk mewakili mereka tidak decimal tapi oktal jumlah dinyatakan kebingungan dapat dengan mudah terjadi. 5 d. Hexadesimal (Basis 16) Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan desimal berarti 10 adalah sistem bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada sistem bilangan hexsadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai huruf F mewakili angka 15. Hexadesimal angka yang banyak digunakan oleh komputer sitem desainer dan programmer. Hexadesimal juga isa digunakan untuk mewakili alamat memori komputer. Sistem hexadesimal biasa digunakan oleh programmer untuk menggambarkan lokasi di memori. Penggunaan umum dari hexadesimal nomor adalah untuk menggambarkan warna pada halaman web. Masing-masing dari tiga warna primer (yaitu, merah, hijau dan biru) diwakili oleh dua digit hexadesimal untuk membuat 255 nilai yang mungkin, sehingga mengakibatkan lebih dari 16 juta mungkin warna. 2. Penerapan Teori Bilangan Bulat dalam Bidang Teknologi. Seiring dengan perkembangan zaman, maka munculah cabang matematika baru yang disebut dengan matematika diskrit. Perkembangan yang pesat dari ilmu matematika diskrit ini berkaitan erat dengan perkembangan pesat dari dunia komputer digital, karena komputer digital bekerja secara diskrit. Perkembangan matematika diskrit ini juga diikuti dengan perkembangan ilmu lainnya yang memakai matematika sebagai landasan ilmunya. Salah satunya adalah ilmu kriptrografi yang memakai teori bilangan bulat sebagai landasan ilmunya. Dalam matematika diskrit khusunya teori bilangan bulat memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu kriptografi. Selain itu akan dijelaskan pula mengenai aplikasi dari ilmu keriptografi ini dalam kehidupan sehari-hari. Kriptografi ini adalah suatu cabang ilmu yang digunakan untuk menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyamarkannya dan menjadikan bentuk sandi yang tidak mempunyai makna. Penerapan teori bilangan bulat dalam kriptografi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang 6 berupa deretan karakter atau deretan bilangan bulat, dijaga kerahasiaannya. Hanya orang yang mengetahui kunci yang dapat melakukan enkripsi dan deskripsi. Kunci ini analog fungsinya dengan password pada sistem komputer, PIN pada ATM atau kartu kredit. Bedanya jika password bertujuan untuk otorisasi akses, maka kunci pada kriptografi ini digunakan oleh Julius Caesar, kaisar Romawi, untuk menyandikan pesan uang ia kirim kepada gubernurnya. Pada Caesar chiper, tiap huruf disubtitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan alfabet. Dalamhal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu 3). Tiap huruf alfabet digeser 3 huruf ke kanan pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C Contoh : Plainteks : AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX Cipherteks : DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA Permulaan tahun 400 SM, tentara Sparta di Yunani menggunakan Scytale yang terdiri dari kertas panjang dari daun papyrus yang dililitkan pada sebuah silinder berdiameter tertentu (diameter silinder menentukan hasil penyandian). Pesan ditulis secara horinzontal, baris perbaris. Bila kertas dilepas maka huruf akan terlihat acak. Gambar 2 Scytale Untuk membaca pesan, penerima harus melilitkan kertas ke silinder yang diameternya sama persis dengan milik pengirimnya. 7 3. Aplikasi Teori Bilangan Bulat pada Metode Barcode (Kode Baris) Pada awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada pasar-pasar swalayan. Namun, pada saat ini kode baris sudah banyak digunakan pada kartu identitas, kartu kredit, maupun untuk pemeriksaan secara otomatis pada perpustakaan. Gambar 3 Barcode Pada dasarnya kode baris terdiri atas susunan garis-garis vertikal hitam (bar) dan putih (spasi) dengan ketebalan yang berbeda-beda. Selain itu, kode baris juga dapat digambarkan dengan angka 1 untuk melambangkan garis hitam dan 0 untuk garis putih. Misalnya 0011001 merepresentasikan spasi-spasi-garisgaris-spasi-spasi-garis. Garis-garis ini digambarkan berderet secara horisontal dan merupakan representasi karakter-karakter alpha-numerik (alphabet dan numerik). Untuk membantu pembacaan kode baris secara manual, biasanya dicantumkan juga angka-angka atau huruf-huruf di bawah kode baris tersebut. Fungsi dari kode baris ini adalah menyimpan data-data spesifik seperti: kode produksi, tanggal kadaluwarsa, maupun nomor identitas. Tujuan pokok dari kode baris adalah mengidentifikasi sesuatu dengan memberi label yang berisi kode baris. B. Aplikasi Teori Bilangan dalam Bidang Sains 1. Bilangan imajiner dan atau bilangan kompleks ini sering dipakai di bidang teknik elektro dan elektronika untuk menggambarkan sifat arus AC (listrik arus bolak-balik) atau untuk menganalisa gelombang fisika. 8 2. Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Contohnya, konsentrasi ion hidronium pada air adalah pada suhu , sehingga pH-nya 7. 3. Satuan bel (dengan simbol B) adalah satuan pengukur perbandingan (rasio), seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan digunakan dalam bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah satu sebab digunakannya logaritma adalah karena telingan manusia mempersepsikan suara yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel dinamakan untuk mengenang jasa Alexander Graham Bell, seorang penemu di bidang telekomunikasi. Satuan desibel (dB), yang sama dengan 0,1 bel, lebih sering digunakan. 4. Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan skala logaritma berbasis 10. 5. Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang menggunakan skala logaritmik, karena mata manusia mempersepsikan terang secara logaritmik. C. Aplikasi Teori Bilangan dalam Bidang Musik Teori bilangan dalam bidang musik dapat digunakan sebagai simbol not pada nada. Yaitu bilangan asli yang dimulai dari 1 (satu) sampai 7 (tujuh). Contohnya, 1= do, 2= re, 3=mi, 4= fa, 5=sol, 6=la, 7=si D. Aplikasi Teori Bilangan dalam Bidang Filsafat Filsafat membahas bilangan sebagai objek studi material artinya filsafat menjadikan bilangan sebagai objek sasaran untuk menyelidiki ilmu tentang bilangan itu sendiri. Objek material filsafat ilmu bilangan adalah bilangan itu sendiri. Bilangan itu sendiri dimulai dari yang paling sederhana, yakni bilangan asli, bilangan cacah, kemudian bilangan bulat, dan seterusnya hingga bilangan kompleks. Sebagai objek formal filsafat, bilangan dikaji hakikat. Pengkajian filosofi tentang bilangan misalnya 9 mengenai apa hakikat dari bilangan itu, bagaimana merealisasikan konsep bilangan yang abstrak menjadi riil atau nyata, bagaimana penggunaan bilangan untuk penghitungan dan atau pengukuran. Seperti halnya filosofi pada angka 0. Angka 0 memilki arti dalam diri dan kehidupan kita. Dengan adanya angka 0, kita dapat mengenal nilai angka-angka lainnya. Angka 1 akan bernilai lebih besar jika diikuti angka 0 menjadi angka 10. Dalam skala 1-10, angka 10 merupakan nilai yang sempurna. Angka 0 membuat angka 1 lebih bernilai, dan angka 1 bisa membuat angka 0 ada nilainya, yaitu 0 satuan. Hal ini menunjukkan arti bahwa sesuatu memiliki manfaat, dan kebermanfaatan itu bisa dinilai ketika sesuatu tersebut mampu mengisi kekosongan dan menutupi kekurangan. Tanpa memahami kekurangan, kita tidak akan menggali dan mencari, serta memanfaatkan kelebihan kita untuk menutupi kekurangan tersebut. Tidak akan ada yang sempurna tanpa adanya yang tak sempurna. Nilai manfaat inilah yang menjadikan sesuatu bermakna dan penting dalam hidup kita hingga bisa menyirnakan kekosongan tersebut. Jika kita resapi dan kita hayati, fungsi dan nilai kehidupan kita terletak pada memberi manfaat. Kebermanfaatan atau kebergunaan kita dimulai untuk diri sendiri, keluarga, saudara, sahabat, masyarakat, bangsa dan negara serta agama kita E. Aplikasi Teori Bilangan dalam Bidang Hiburan (Permainan) 1. Ambil tanggal lahir kamu lalu kali 4, hasilnya tambah 13, hasilnya kali 25 lalu kurangi dengan 200, hasilnya tambah dengan bulan lahir kamu lalu hasilnya kali 2 terus kurangi dengan 40, hasilnya kali dengan 50 hasilnya lagi tambah dengan 2 digit terakhir tahun lahir kamu lalu hasilnya kurangi dengan 10500..berapa hasilnya? 2. Ambil dua digit terakhir tahun lahir kamu dan tambahkan dengan umurmu di tahun 2011. Berapa hasilnya? Selalu 111 kan? 3. Coba pilih sesuka hati Anda sebuah bilangan asli (bilangan mulai dari 1 sampai tak hingga). Sebagai contoh, katakanlah 141.985. Kemudian hitunglah jumlah digit genap, digit ganjil, dan total digit bilangan 10 tersebut. Dalam kasus ini, kita dapatkan 2 (dua buah digit genap), 4 (empat buah digit ganjil), dan 6 (enam adalah jumlah total digit). Lalu gunakan digit-digit ini (2, 4, dan 6) untuk membentuk bilangan berikutnya, yaitu 246. Ulangi hitung jumlah digit genap, digit ganjil, dan total digit pada bilangan 246 ini. Kita dapatkan 3 (digit genap), 0 (digit ganjil), dan 3 (jumlah total digit), sehingga kita peroleh 303. Ulangi lagi hitung jumlah digit genap, ganjil, dan total digit pada bilangan 303. (Catatan: 0 adalah bilangan genap). Kita dapatkan 1, 2, 3 yang dapat dituliskan 123. Jika kita mengulangi langkah di atas terhadap bilangan 123, kita akan dapatkan 123 lagi. Dengan demikian, bilangan 123 melalui proses ini adalah lubang hitam bagi seluruh bilangan lainnya. Semua bilangan di alam semesta akan ditarik menjadi bilangan 123 melalui proses ini, tak satu pun yang akan lolos. Kesimpulannya, banyak sekali orang yang belum mengetahui pengaplikasian Teori Bilangan dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak aplikasi-aplikasi Teori Bilangan yang belum kita ketahui, pemaran diatas hanya sebagian kecil yang penulis temui. Suatu ilmu akan bermakna bilamana kita mengetahui pengaplikasiannya atau manfaat penggunaannya. Manfaat dari essay ini adalah sebagai sarana menambah pengetahuan bagi pembaca. Dengan membaca essay ini bisa menginspirasi pembaca untuk mencari tahu mengenai aplikasi-aplikasi lain dari Teori Bilangan. 11 DAFTAR PUSTAKA Essays, UK. (2013) Number system is used in IT applications. [Online]. Tersedia : http://www.ukessays.com/essays/social-work/number-system-is-used-in-itapplications-social-work-essay.php. [15 juni 2015] Qibthiah, M. (2012) Sejarah Teori Bilangan. [Online]. Tersedia : http://mariatulqibthiah.blogspot.nl/p/sejarah-teori-bilangan.html. [1 Juni 2015] Rangkuti, R.K. (2013) Sejarah Teori Bilangan. Makalah Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Medan Rinaldi, M. (2013) Teori Bilangan. PPT Teori Bilangan. Suryanti, N. (2012) Sejarah Teori Bilangan. [ Online]. Tersedia : https://matematikaoye.wordpress.com/sejarah-teori-bilangan-3/. [1 Juni 2015] Wikipedia. (2015) Hexadesimal. [Online]. Tersedia : https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hexadecimal. [15 Juni 2015]