Reaksi Antar Ion dalam Larutan Air 1 • Larutan campuran homogen dimana dua atau lebih komponen bebas bercampur • Pelarut komponen larutan yang merupakan komponen terbesar • Zat Terlarut komponen-komponen yang larut dalam pelarut Larutan Zat pelarut Soft drink (l) H2O Udara (g) N2 Patri (s) Pb Zat terlarut Gula, CO2 O2, Ar, CH4 Sn 2 3 • Pembentukan larutan molekul iod dalam etanol. Etanol merupakan solven (pelarut) dan iod merupakan solut (zat terlarut). • Larutan-larutan mempunyai komposisi yang bervariasi. Karakter yang menunjukkan perbandingan solut-dengan-solven disebut konsentrasi. • Persen konsentrasi merupakan jumlah gram zat terlarut setiap 100 g larutan • Jumlah relatif solut dan solven sering disebut tanpa menyebut jumlah sesungguhnya 4 • Larutan encer (kiri) mengandung solut lebih sedikit per unit volume. • Larutan pekat (kanan) mengandung solut lebih banyak per unit volume • Pekat dan encer merupakan istilah realtif 5 • Terdapat batas maksimal jumlah solut yang terlarut dalam solven • Contoh: 36,0 g NaCl dapat dilarutkan 100 g air pada 20°C • Larutan dikatakan jenuh (saturated) jika tidak ada solut lagi yang dapat dilarutkan pada kondisi sekarang • Kelarutan adalah jumlah zat terlarut dalam gram yang dapat terlarut dalam 100 gram pelarut dalam temperatur tertentu 6 • Kelarutan Zat Natrium klorida Rumus NaCl Natrium hidroksida NaOH Kalsium karbonat CaCO3 kelarutan (g/100 g water) 35.7 at 0°C 39.1 at 100°C 42 at 0°C 347 at 100°C 0.0015 at 25°C Larutan dikatakan tak jenuh (unsaturated) karena dapat melarutan lebih banyak solut 7 • Kelarutan meningkat dengan kenaikan temperatur • Larutan supersaturated mengandung solut lebih dibanding yang dibutuhkan untuk penjenuhan pada temperatur sendiri • Larutan superjenuh dapat dibuat dengan pendinginan larutan jenuh • Larutan superjenuh tidak stabil dan mungkin terjadi pengendapan 8 • Pengendapan adalah materi yang terpisah dari larutan • Pengendapan dapat juga terjadi dari reaksi • Reaksi yang menghasilkan endapan disebut reaksi pengendapan • Banyak senyawa ionik berlarut di dalam air • Solut yang menghasilkan ion dalam larutan disebut elektrolit karena larutannya dapat menghantarkan arus listrik 9 • Senyawa ionik mengalami disosiasi saat larut dalam air Ion terpisah dari padatan dan menjadi terhidrasi atau dikelilingi molekul air. Ion-ion bergerak bebas didalam larutan dan dapat menghantarkan listrik. Senyawa ionik yang larut sempurna merupakan elektrolit kuat 10 • Kebanyakan senyawa molekul tidak menghantarkan listrik dan disebut nonelektrolit Molekul nonelektrolit terpisah tetapi masih utuh Larutan tidak menghantar listrik karena tidak ada ion terbentuk Beberapa senyawa ionik mempunyai kelarutan rendah di dalam air tetap merupakan elektrolit kuat karena mengalami 11 disosiasi 100%. • Disosiasi senyawa ionik dapat digambarkan sebagai persamaan kimia + Na 2SO 4 (s) → 2 Na (aq) + SO (aq) 24 • Ion terhidrasi, dengan simbol (aq), ditulis terpisah • Keadaan fisik biasanya dihilangkan dalam persamaan sehingga: + Na2SO4 → 2 Na + SO 24 12 • Senyawa ionik sering bereaksi jika larutan dalam airnya digabung Jika larutan Pb(NO3)2 dicampur dengan larutan KI terbentuk endapan kuning PbI2 13 • Reaksi tersebut dapat ditampilkan dengan molekuler, ionik, atau persamaan ionik netto: Molekuler: Pb(NO3 )2 (aq) + 2KI(aq) → PbI2 (s) + 2KNO3 (aq) Ionik: Pb 2 + (aq) + 2NO 3- (aq) + 2K + (aq) + 2I - (aq) → PbI 2 (s) + 2K + (aq) + 2NO 3- (aq) Ionik netto: Pb 2 + (aq) + 2I − (aq) → PbI 2 (s) • Bentuk paling sederhana adalah persamaan ion netto yang menghilangkan semua spectator ions (ion yang tidak bereaksi) dalam persamaan 14 Cara Penulisan Persamaan Ionik 1. Tulis persamaan molekul untuk reaksi yg sudah disetarakan. 2. Tulis ulang persamaan untuk menunjukkan ion-ion yang terdisosiasi yang terbentuk dalam larutan. 3. Identifikasi dan abaikan ion-ion pendamping pada kedua ruas persamaan reaksi untuk memperoleh persamaan ionik total. Tuliskan persamaan ionik total untuk reaksi perak nitrat dengan sodium klorida. AgNO3 (aq) + NaCl (aq) Ag+ + NO3- + Na+ + ClAg+ + Cl- AgCl (s) + NaNO3 (aq) AgCl (s) + Na+ + NO3AgCl (s) 4.2 • Kriteria untuk senyawa setimbang dalam persamaan ionik dan ionik netto adalah: 1) Kesetimbangan Material – jumlah setiap atom sama pada setiap sisi panah 2) Kesetimbangan Electrikal – muatan total sisi kiri anak panah harus sama dengan muatan total sisi kanan anak panah Ingaaaaaaaaaat..muatan dalam ion harus dituliskan jika tidak berada dalam bentuk senyawa. Penjumlahan muatan setiap sisi merupakan muatan total sisi reaksi. 16 • Dalam reaksi Pb(NO3)2 dengan KI kation dan anion bertukar pasangan • Ini merupakan contoh reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda • Aturan kelarutan memungkinkan prediksi kapan presipitasi dapat terjadi • Banyak senyawa ion yang mengikuti aturan kelarutan 17 • Aturan kelarutan senyawa ionik dalam air: • Senyawa larut 1. Semua senyawa dari logam alkali (IA) larut 2. Semua garam yang mengandung NH4+, NO3-. ClO4-, ClO3-, dan C2H3O2- larut 3. Semua garam yang mengandung Cl-, Br-, atau Ilarut kecuali jika bergabung dengan Ag+, Pb2+, dan Hg22+ 4. Semua sulfat larut kecuali kombinasi dengan Pb2+, Ca2+, Sr2+, Hg22+, dan Ba2+ 18 • Senyawa Tidak larut 1. Semua hidroksida dan oksida tidak larut kecuali bergabung dengan Gol IA dan Ca2+, Sr2+, dan Ba2+Jika logam oksida logam larut, mereka bereaksi dg air membentuk hidroksida. Ion oksida (O2-) tidak eksis di air 2. Semua garam yang mengandung PO43-, CO32-, SO32-, dan S2- tidak larut kecuali kombinasi dengan Gol IA dan NH4+ • Pengetahuan terhadap aturan ini memeungkinkan prediksi terhadap banyak reaksi pengendapan 19 4.2 Asam dan basa • Asam dan basa berpengaruh terhadap warna suatu senyawa pewarna • Senyawa-senyawa tsb disebut indikator asam basa karena mengindikasikan adanya asam atau basa dengan warnanya • Teori asam basa pertama (1884, Savante Arrhenius) 21 • Asam membentuk ion hidrogen dan basa membentuk ions hidroksida di dalam larutan • Reakasi antara asam dan basa disebut netralisasi HCl(aq) + NaOH(aq) Æ NaCl(aq) + H2O(l) • Secara umum reaksi asam dan basa membentuk air dan garam (salt) 22 • Secara umum, asam adalah senyawa molekuler yang bereaksi dengan air membentuk ion hidronium • Proses ini disebut ionisasi: + HCl(g) + H2O → H3 O (aq) + Cl (aq) - 23 • Ion hidrogen (H+) lebih biasa disebut dibanding ion hidronium • Reaksi ionisasi menjadi: HCl(g) ⎯⎯→ ⎯ H+ (aq) + Cl- (aq) H2O • Asam Monoprotik mampu menghasilkan satu ion hidrogen per molekul • Asam yang mampu menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen per molekul disebut asam polyprotik 24 Monoprotik : HCl(aq)+H2O → H3 O + (aq) + Cl - (aq) Diprotik : H2CO 3 (aq) + H2O → H3 O + (aq) + HCO 3- (aq) HCO 3- (aq) + H2O → H3O + (aq) + CO 32- (aq) Triprotik : H3PO 4 (aq) + H2O → H3 O + (aq) + H2PO -4 (aq) H2PO -4 (aq) + H2O → H3 O + (aq) + HPO 24- (aq) HPO 24- (aq) + H2O → H3 O + (aq) + PO 34- (aq) • Beberapa oksida nonmetal bereaksi dengan air menghasilkan asam • Mereka disebut anhidrida asam 25 • Logam oksida larut merupakan basa anhidrida Nonmetal Oxides : SO 3 (g) + H 2 O → H 2 SO 4 (aq) sulfuric acid N 2O 5 (g) + H 2 O → 2HNO 3 (aq) nitric acid CO 2 (g) + H 2 O → H2 CO 3 (aq) carbonic acid Metal Oxides : CaO(s) + H2 O → Ca(OH) 2 (aq) calcium hydroxide Na 2 O(s) + H2 O → 2NaOH(aq) sodium hydroxide 26 • Gas Ammonia terionisasi dalam air membentuk ion hidroksida • Merupakan contoh basa molekuler • Senyawa-senyawa yang mengandung N dapat berfungsi sebagai basa + 4 NH 3 ( aq ) + H 2 O → NH ( aq ) + OH ( aq ) - Secara umum, basa B : + − B( aq ) + H 2 O → HB ( aq ) + OH ( aq ) 27 • Asam yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur lain disebut oxoacid • Penamaan berdasarkan jumlah oksigen dalam molekul dan tidak menggunakan awalan hidro• Jika terdapat lebih dari satu oxoacid, asam dengan jumlah O lebih banyak menggunakan akhiran –at sedangkan yang mempunyai O lebih sedikit menggunakan akhiran –id H2SO 4 asam sulfat HNO 3 asam nitrat H2SO 3 asam sulfit HNO 2 asam nitrit 29 • Halogen dapat menghasilkan sampai 4 oxoacid berbeda • Oxoacid dengan oksigen terbanyak menggunakan awaln per- sedangkan yang mengandung O paling sedikit mengunakan awalan hypo- HClO asam hipoklorit HClO3 asam klorat HClO2 asam klorit HClO4 asam perklorat 30 • • Anion dihasilkan jika dinetralkan Terdapat hubungan sederhana antara nama ion poliatom dengan asam asal 1) 2) • Asam –at menghasilkan ion –at Asam -it menghasilkan ion –it Awalan per- dan hipo- ikut dalam penamaan ion 31 • Asam Poliprotic dapat dinetralkan • Suatu garam asam mengandung anion yang mampu untuk melepaskan ion hidrogen • Jumlah hidrogenyang masih dapat dinetralkan juga ditunjukkan NaHSO 4 sodium hidrogen sulfat Na 2HPO 4 sodium hidrogen fosfat NaH2PO 4 sodium dihidrogen fosfat 32 • Penamaan basa jauh lebih sederhana • Senyawa ionik yang mengandung ion logam dinamakan sebgaimana senyawa ionik pada umumnya • Basa Molekuler diberi nama sesuai senyawa molekul • Asam dan basa dapat digolongkan menjadi asam dan basa kuat atau lemah yang berati juga elektrolit kuat atau lemah • Asam kuat merupakan elektrolit kuat 33 • Beberapa asam kuat: HClO4 (aq) perchloric acid HCl(aq) HBr(aq) HI(aq) hydrochloric acid hydrobromic acid hydroiodic acid HNO3 (aq) nitric acid H 2SO 4 (aq) sulfuric acid • Basa kuat merupakan hidroksida logam yang larut dalam air 34 • Meliputi: Group IA Group IIA LiOH lithium hydroxide NaOH sodium hydroxide KOH potassium hydroxide Ca(OH) 2 calcium hydroxide RbOH rubidium hydroxide Sr(OH) 2 strontium hydroxide CsOH cesium hydroxide Ba(OH)2 barium hydroxide • Kebanyakan asam tidak terionisasi sempurna dalam air • Diklasifikasikan sebagai elektrolit lemah 35 Kuat nyala lampu dalam eksperimen berbeda-beda Asam dan basa lemah merupakan elektrolit lemah karena kurang dari 100% molekul terionkan 36 • Asam dan basa lemah berada sebagai keseimbangan dinamik dalam larutan • Asam asetat: Reaksi forward; ionisasi Reaksi reverse: rekombinasi ion Kesimbangan dinamik /kimia laju reaksi forward sama 37 dengan reaksi reverse. • Netralisasi asam kuat dengan basa kuat menghasilkan garam dan air: Molecular: HCl(aq)+KOH(aq)→ KCl(aq)+H2O Ionic : H+ (aq) + Cl- (aq) + K + (aq) + OH- (aq) → H2O + K + (aq) + Cl- (aq) Net ionic : H+ (aq) + OH- (aq) → H2O • Persaman ion netto ini hanya untuk asam kuat dan basa kuat • Netralisasi asam lemah dengan basa kuat melibatkan elektrolit lemah dan kuat 38 • Netralisasi asam acetat dengan NaOH: Molecular : HC 2H3 O 2 (aq) + NaOH(aq) → NaC 2H3 O 2 (aq) + H2O Ionic : HC 2H3 O 2 (aq) + Na + (aq) + OH - (aq) → Na + (aq) + C 2H3 O -2 (aq) + H2O Net ionic : HC 2H3 O 2 (aq) + OH - (aq) → C 2H3 O -2 (aq) + H2O • Dalam persamaan ionik, rumus elektrolit lemah berada dalam bentuk molekuler 39 • Hal yang sama pada reaksi asam kuat dengan basa lemah • Reaksi amonia dengan HCl: NH3 (aq) + H+ (aq) → NH4+ (aq) atau NH3 (aq) + H3O+ (aq) → NH4+ (aq) + H2O • Air hanya terbentuk diproduk jika digunakan ion hidronium 40 • Baik asam lemah maupun kuat bereaksi dengan hidroksida dan oksida tidak larut • “driving force” reaksi adalah pembentukan air • Magnesium hidroksida mempunyai kelarutan rendah dalam air, tetapi bereaksi dengan asam • Reaksi: + 2+ Mg(OH) 2 (s) + 2 H (aq) → Mg (aq) + 2H2O • Magnesium hidroksida ditulis solid karena tidak larut 41 • Beberapa oksida logam juga larut dalam asam • Besi(III) oksidaberekasi dengan HCl: Molecular : Fe 2O3 (s) + 6HCl(aq) → 2FeCl3 (aq) + 3H2O Net ionic : Fe 2O3 (s) + 6H+ (aq) → 2Fe 3 + (aq) + 3H2O • Beberapa reaksi dengan asam dan basa menghasi lkan gas • Reaksi berlangsung sampai selesai karena gas yang terbentuk tidak mungkin bereaksi balik 42 Gas Senyawa Persamaan ion netto H 2S Sulfides 2H + + S2- → H 2S HCN Cyanides H + + CN - → HCN CO 2 2H + + CO 32- → CO 2 + H 2 O Carbonates Hydrogen Carbonates H + + HCO 3- → CO 2 + H 2 O SO 2 NH 3 Sulfites 2H + + SO 32- → SO 2 + H 2 O Hydrogen Sulfites H + + HSO 32- → SO 2 + H 2 O Ammonium Salts NH 4+ + OH - → NH 3 + H 2 O (CO2 dan SO2 dihasilkan dari dekomosisi H2CO3 dan H2 SO3) 43 • Larutan dikarakterisaikan dengan konsentrasi • Konsentrasi molar atau molaritas (M) didefinisik an sebagai: mol solut liter larutan molaritas (M) = • Molaritas larutan menujukkan hubungan equivalen anatar mol solut dengan volume larutan 44 • Larutan memberikan cara mudah untuk menggabungan berbagai reaktan dalam banyak reaksi kimia • Contoh: Berapa gram AgNO3 diperlukan untuk membuat 250 mL larutan 0,0125 M AgNO3 ? ANALYSIS: cari mol, kemudian massa solut Jawaban: 0,250 L AgNO 3 sol × 0,0125 mol AgNO 3 1,00 L AgNO 3 sol × 169,9 g AgNO 3 mol AgNO 3 = 0,531 g AgNO 3 45 Pengenceran larutan adalah prosedur untuk penyiapan larutan yang kurang pekat dari larutan yang lebih pekat. Pengenceran Penambahan pelarut Mol zat terlarut Sebelum pengenceran (i) = Mol zat terlarut Setelah pengenceran (f) MiVi = MfVf 4.5 • Contoh: Berapa mL larutan 0,124 M NaOH dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan 15,4 mL larutan 0,108 M H2SO4? 2 NaOH + H2SO4 Æ Na2SO4 + 2H2O ANALYSIS: gunakan rasio mol-mol untuk melakukan konversi Jawaban: 0,0154 L H 2SO 4 sol × × 1,00 L NaOH sol 0,124 mol NaOH 0,108 mol H 2SO 4 1,00 L H 2SO 4 sol mol NaOH × 12mol H 2SO 4 × 10001 LmL = 26,8 mL NaOH sol 47 • Pereaksi pembatas • Contoh: Berapa mol BaSO4 akan terbentuk jika 20,0 m L larutan 0,600 M BaCl2 dicampur dengan 30,0 mL laru tan 0,500 M MgSO4? BaCl2 + MgSO4 Æ BaSO4 + MgCl2 ANALYSIS: Ada perekasi pembatas. Jawaban: 0,600 mol BaCl2 1 mol BaSO4 0,0200 L BaCl2 sol × 1,00 × L BaCl2 sol 1 mol BaCl2 = 0,0120 mol BaSO4 0,500 mol MgSO 4 1 mol BaSO4 0,0300 L MgSO4 sol × 1,00 × L MgSO 4 sol 1 mol MgSO 4 = 0,0150 mol BaSO4 ∴ 0,0120 mol BaSO4 terbentuk 48 • Titrasi merupakan teknik yang digunakan untuk pe ngukuran kuantitatif jumlah larutan • Titik akhir (end-point) ditentukan secara visual 49 Berapakah volume dari 1,420 M larutan NaOH dibutuhkan untuk mentitrasi 25,00 mL 4.50 M larutan H2SO4? TULISKAN PERSAMAAN KIMIANYA! H2SO4 + 2NaOH M volume asam asam 25,00 mL x 2H2O + Na2SO4 reaksi mol asam 4,50 mol H2SO4 1.000 mL larutan x koef. M mol basa 2 mol NaOH 1 mol H2SO4 x basa volume basa 1.000 ml larutan 1,420 mol NaOH = 158 mL 4.7 • Jalur kerja stoikiometri: 51