PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI HASIL PEMERIKSAAN

advertisement
PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI HASIL PEMERIKSAAN KECACINGAN
di SD MUH. KEDUNGGONG, SD DUKUH NGESTIHARJO,SDN I BENDUNGAN dan
SD CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES
20 JANUARI 2011
(HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER 2010)
Pendahuluan
Di Indonesia gambaran berbagai penyakit telah terungkap secara lengkap misalnya
gambaran penyakit gizi kurang, ispa, diare, kecacingan dan lain-lain, namun gambaran penyakit
ini antar wilayah satu dengan wilayah yang lainnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Sehingga upaya pendekatan penanggulangannyapun berbeda-beda.
Salah satu penyakit yang dapat dikaji dan memberikan gambaran besarnya masalah
dan upaya penanggulangan adalah penyakit kecacingan pada anak Sekolah Dasar. Penyakit
Kecacingan di Indonesia masih merupakan masalah besar atau masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang masih sangat tinggi yaitu kurang lebih antara
45-65 %, bahkan diwilayah-wilayah tertentu yang sanitasi yang buruk prevalensi kecacingan bisa
mencapai 80%. Cacing-cacing
yang menginfestasi anak dengan prevalensi yang tinggi ini
adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing
tambang (Necator americanus) dan cacing pita, kalau di diperhatikan dengan teliti, cacingcacing yang tinggal diusus manusia ini memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap
kejadian penyakit lainnya misalnya kurang gizi dengan infestasi cacing gelang yang suka makan
karbohidrat dan protein diusus sebelum diserap oleh tubuh, kemudian penyakit anemia (kurang
kadar darah) karena cacing tambang suka isap darah diusus dan cacing-cacing cambuk dan pita
suka sekali mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak serta mempengaruhi masalahmasalah non kesehatan lainnya misalnya turunnya prestasi belajar dan drop outnya anak SD.
Tujuan
Untuk mengetahui gambaran penyakit cacing anak SD di kecamatan wates, yaitu di SD Muh.
Kedunggong, SD Dukuh Ngestiharjo, SDN I Bendungan, SD Conegaran Triharjo.
Teori
Penyakit Kecacingan
Kecacingan merupakan salah satu mikroorgisme penyebab penyakit dari kelompok
helminth (cacing), membesar dan hidup dalam usus halus manusia, Cacing ini terutama tumbuh
dan berkembang pada penduduk di daerah yang beriklim panas dan lembab dengan sanitasi yang
buruk. Terutamanya pada anak-anak. Cacing-cacing tersebut adalah cacing gelang, cacing
cambuk dan cacing tambang dan cacing pita.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan penyakit cacingan lebih banyak menyerang
pada anak - anak sekolah dasar / MI dikarenakan aktifitas mereka yang lebih banyak
berhubungan dengan tanah. Diantara cacing tersebut yang terpenting adalah cacing gelang
(Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) dan
cacing cambuk / cacing kremi (Trichuris trichiura). Cacing sebagai hewan parasit tidak saja
mengambil zat-zat gizi dalam usus anak, tetapi juga merusak dinding usus sehingga mengganggu
penyerapan zat-zat gizi tersebut. Anak –anak yang terinfeksi cacingan biasanya mengalami :
lesu, pucat / anemia, berat badan menurun, tidak bergairah, konsentrasi belajar kurang, kadang
disertai batuk – batuk.
Secara keseluruhan gejala-gejala kecacingan adalah
•
Berbadan kurus dan perrtumbuhan terganggu (kurang gizi)
•
Kurang darah (anemia)
•
Daya tahan tubuh rendah,sering-sering sakit, lemah dan senang menjadi letih sehinnga
sering tidak hadir sekolah dan mengakibatkan nilai pelajaran turun.
Gejala-gejala ini terjadi karena cacing Ascaris Lumbricoides hidup dalam rongga usus
manusia dan mengambil makanan terutama karbohidrat dan protein, 1 ekor cacing akan
mengambil karbohidrat 0,14 gram/hari dan protein 0,035 gram/hari.
Akibat adanya cacing ascaris dalam tubuh, maka anak yang mengkonsumsi makanan
yang kurang gizi dapat dengan mudah akan jatuh kedalam kekurangan gizi buruk, sedangkan
cacing trichuris dan cacing tambang disamping mengambil makanan juga akan menghisap darah
sehingga dapat menyebabkan anemia.
Penularan kecacingan secara umum melalui dua cara
1. Anak buang air besar sembarangan – Tinja yang mengandungi telur cacing mencemari
tanah – Telur menempel di tangan atau kuku ketika mereka sedang bermain– Ketika
makan atau minum, telur cacing masuk ke dalam mulut – tertelan – kemudian orang akan
cacingan dan seterusnya terjadilah infestasi cacing.
2. Anak buang air besar sembarangan – tinja yang mengandung telur cacing mencemari
tanah – dikerumuni lalat – lalat hinggap di makanan atau minuman – makanan atau
minuman yang mengandungi telur cacing masuk melalui mulut – tertelan – dan
selanjutnya orang akan cacingan – infestasi cacingpun terjadi.
Gambar 1
siklus masuknya penyakit kecacingan pada tubuh manusia melaui dua cara yaitu
Pertama : telur yang infektif masuk melalui mulut, tertelan kemudian masuk usus
besar , beberapa lama hari kemudian menetas jadi larva lalu menjadi dewasa dan
berkembang biak. Kedua : telur menetas ditanah
lalu menjadi larva infektif
kemudian masuk melalui kulit kaki atau tangan menerobos masuk ke pembuluh
darah terus ke jantung berpindah paru-paru, lalu terjerat di tenggorakan masuk
kerongkongan lalu usus halus kemudian menjadi dewasa dan berkembang biak.
Gambaran epidemiologi penyakit kecacingan
Epidemiologi kecacingan adalah gambaran tentang distribusi (tempat, orang dan waktu)
dan determinan (faktor utama) terjadinya penyakit
kecacingan
dalam suatu populasi.
Berdasarkan etiologi (kausa) suatu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi, penyakit
kecacingan ini diklasifikasikan sebagai penyakit infeksi atau merupakan mikroorganisme
penyebab penyakit yang dapat ditularkan (Communicable Diseases-biological agents). Dan
berdasarkan durasi kejadian akut, sub akut-sub kronik dan kejadian kronik, penyakit kecacingan
ini biasanya digolongan sebagai penyakit kronik yaitu diatas 3 bulan baru ditahu gejalagejalanya, sehingga spektrum penyakitnya atau luas penyakitnya biasa endemik. Penyebaran
karakteristik manifestasi penyakit kecacingan dengan gejala kliniknya lebih banyak ditemukan
tampa gejala, namun kejadiannya sudah masuk dalam kondisi akut maka manifestasi kliniknya
akan semakin jelas.
Klasifikasi Kecacingan
Penyakit kecacingan disebabkan oleh parasit cacing, dalam tubuh manusia parasit cacing
mempunyai tubuh yang simestris bilateral dan tersusun dari banyak sel (multi seluler). cacing
yang penting atau cacing yang sering menginfeksi tubuh manusia terdiri atas dua golongan
besar yaitu filum platy-helmithes dan filum nemat-helminthes. Filum platy-helmithes terdiri atas
dua kelas
yang penting yaitu
kelas cestoda dan
kelas trematoda, sedangkan filum
nemathehelmithes kelasnya yang penting adalah nematoda. Cacing gelang, cacing cambuk,
cacing tambang dan cacing pita adalah kelas nematoda yang selalu parasitik pada tubuh manusia
dan menjadikannya sebagai tempat hidup dan berkembang (reservoices hospes definitif). Berikut
ini perbedaan Cestoda, Trematoda dan Nematoda
Tabel 1.
Perbedaan Kelas Mikroorganisme Cacing
(Cestoda, Trematoda dan Nematoda
Karakteristik
Cestoda
Trematoda
Nematoda
Bentuk Tubuh
Pita, bersegmen
Daun tak bersegmen
Silindris, segmen (-)
Sistem
Hermafrodit
Hermafrodit (monoecius)
Jantan dan betina
Reproduksi
(monoecius)
kecuali Schistosoma
(diecious)
Kepala
Alat isap (+),
Alat isap (+)
Alat isap (-)
kait (+)
Kait(-)
Kait (-)
Sistem
Tidak ada
Tak sempurna
Sempurna
Pencernaan
usus (-)
Anus (-)
Anus (+)
Rongga tubuh
Tidak ada
Tidak ada
Ada
cacing
Sumber : Soedarta, (2007), Sinopsis Kedokteran Tropis, Airlangga University Press.
Tabel 1
Hasil Kumulatif Pemeriksaan Laboratorium
Faeces Kecacingan murid SD
di Kec.Wates
Jumlah
Jumlah SD
murid
diperiksa
Positif
Negatif
n
%
n
%
Jumlah
4
251
0
0
251
100
100.00
Jumlah
251
0
0
251
100
100.00
Sumber hasil pemeriksaan Laboratorium RS PKU Muhamadiyah Wates
Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut adalah untuk pemeriksaan sampel feces 251 anak
sekolah di SD wilayah Kecamatan Wates
(sampel SD Muh. Kedunggong, SD Dukuh
Ngestiharjo, SD I Bendungan dan SD Conegaran ) tidak ditemukan positif cacing pada anak
sekolah SD tersebut.
Wates, 20 Januari 2011
Pengamat Data
Sulistyorini, SKM
Kepustakaan :
Soedarta, (2007), Sinopsis Kedokteran Tropis, Airlangga University Press.
Elmi dkk, (2004), Status Gizi Dan Infestasi Cacing Usus Pada Anak
Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Internet arali2008.files.wordpress.com/ Gambaran Epidemiologi Kecacingan
Sekolah
Dasar, e-USU
Download