BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Asoka merah (Ixora

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Asoka merah (Ixora cocineae) merupakan tanaman hias yang cukup
populer dikalangan hobi tananam hias. Selain unik, bentuk dan jenisnya pun
beragam. Ada yang asli berasal dari dalam negeri yaitu asoka jawa
(Ixorajavanica), selain macamnya yang beragam, tanaman hias ini mempunyai
multifungsi. Artinya tidak hanya untuk tanaman indoor saja namun juga bisa
untuk tanaman autdoor terutama untuk pembatasan pagar, maupun untuk mengisi
sudut rumah Widjajati, 2012).
Perkembangbiakan vegetatif ada dua jenis yaitu perkembangbiakan
vegetatif yang alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan
vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan
vegetatif alami. Sebaliknya, Perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan
bantuan manusia di sebut vegetatif buatan.
Teknik perbanyakan secara vegetatif untuk menghasilkan bahan tanam
berkualitas merupakan hal penting bagi pengembangan tanaman, sehingga
perbanyakan vegetatif dengan stek batang akan diperoleh hasil perbanyakan
tanaman yang memiliki karakter identik dengan tanaman induknya. Oleh karena
itu mempersiapkan tanaman yang baik dengan teknuik perbanyakan vegetatif
khususnya dengan stek yang efisien dan efektif merupakan hal penting bagi
diperhatikan karena berpengaruh terhadap kemampuan bahan stek membentuk
2
akar. Panjang dan diameter stek yang baik untuk masing-masing jenis tanaman
berbeda satu dengan lainnya. Umumnya semakin menjauh dari pucuk maka
diameter batang semakin membesar dan perbedaan diameter berpengaruh
langsung terhadap kemampuan stek membentuk akar, dikarenakan adanya
perbedaan pada tipe dan variabelitas karbohidrat dan bahan tersimpan lainnya (
Hartmann et al, 2002).
Ukuran bahan stek seperti tinggi dan diameter batang stek harus menjadi
pertimbangan dalam perbanyakan secara vegetatif, karena ukuran bahan stek
terkait dengan keberadaan bahan cadangan makanan, yang umumnya karbohidrat.
Semakin pendek ukuran stek atau semakin kecil diameter batang semakin rendah
yang lebih banyak pada bahan stek akan mendukung perakaran yang lebih baik
dibandingkan bahan stek yang sedikit kandungan karbohidratnya. ( Leakey, 1999)
Ukuran diameter stek batang mencerminkan perbedaan tingkat ketuaan
jaringan batang bahan stek. Semakin besar diameter batang semakin lanjut
perkembangan jaringan stek tersebut, atau semakin kecil diameter semakin muda
jaringan. Hartmann et al (2002), mengatakan bahwa perbedaan ini mereflesikan
bervariasinya tingkat akumulasi karbohidrat dan bahan cadangan makanan lainnya
dari masing-masing stek yang berbeda ukuran diameter tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh diameter dan tinggi stek batang terhadap
pertumbuhan tanaman asoka merah.
3
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh diameter
dan tinggi stek terhadap pertumbuhan tanaman asoka merah (ixora
cocineae).
1.4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman
peneliti khususnya yang berkaitan dengan pengaruh diameter dan
tinggi stek terhadap pertumbuhan pembungaan tanaman asoka merah
(ixora cocineae), sebagai saranauntuk mengaplikasi ilmu pengetahuan
yang diperoleh dalam bangku perkuliahan, khususnya yang berkaitan
dengan penyetekan asoka merah (ixora cocineae).
b. Bagi Institusi Terkait
1. Universitas Darussalam,
Sebagai bahan masukan atau bahan bacaan dan dapat dijadikan
landasan atau referensi untuk melakukan penelitian lanjutan bagi
yang berkepentingan khususnya pihak Universitas Darusalam.
2. Dinas Pertanian
Sebagai bahan masukan atau informasi yang dapat diteruskan
kepada masyarakat demi meningkatkan usaha pertanian masyarakat
itu sendiri dan kelancaran kegiata Dinas Pertanian.
4
1.5.
Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terhadap judul proposal ini
maka,penulis perlu menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :

Pengaruh : Daya kekuatan yang datang dari suatu kekuatan (Trisnawati
Dkk,1993:19)

Pertumbuhan : Peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang
berupa
pertambahan
ukuran
(volume,massa,tinggi,dansebagainya),
(Widianto 2006).

Diameter adalah ruas garis yang melewati pusat dan link dua titik
berlawanan dari lingkaran, permukaan bola atau kurva tertutup.
(Rukmana, 1995)

Stek adalah bagian yang digunakan untuk memperbanyak tanaman
(Asoka) (Rahmat, 1994).
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi dan Klasifikasi
Menurut beberapa sumber, tanaman asoka berasal dari daerah Asia tropis.
Bahkan disinyalir ada yang menyebutkan berasal dari negerri Indonesia. Namun
sejauh ini belum teruji kebenarannya, yang pasti dengan ditemukannya jenis
bunga asoka kuno yaitu ixsora javanica di pulau jawa telah cukup menjadikannya
alasan kuat mengenai asal usul tanaman ini lebih cendrung kepada negara India
dan Cina, dimana dua negara tersebut memiliki beragam jenis tanaman asoka.
Penyebaran tanaman asoka keseluruh wilayah negara bisa jadi tidak terlepas dari
peran para pendeta beragama hindu yang membawanya kemana dia pergi.
Termasuk salah satunya ke negara kita ( Steven,2012).
Tanaman asoka merupakan tanaman yang menghendaki penyinaran
matahari penuh terutama untuk merangsang pembungaan. Meskipun jenisnya
cukup beragam, secara bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya
tidak berbeda jauh yaitu tersususn atas beberapa bunga kecil yang masing-masing
memiliki empat petal mahkota dalam satu tangkai mirip payung terbuka. Bunga
asoka yang masih kuncup mirip jarum sehingga akan terkesan gundukan jarum
berwarna merah disaat belum mekar. Warna kelopak bunga ada yang merah,
merah muda, ungu, putih dan kuning. Namun di Indonesia jumlah asoka berwarna
merah lebih banyak dibandingkan lainnya. Berbeda dengan bentuk bunganya,
penampilan batang dan daun bunga asoka bisa bermacam-macam. Ada yang lebar,
6
ada yang sempit, ada juga yang medium tergantung asalnya. Asoka jawa lebih
condong berdaun lebar dengan tanda bunga ramping dan kuntum bunganya
berwarna merah (Santi, 2007).
Jenis-jenis asoka terbagi dalam dua macam yaitu asoka biasa dan asoka
hibrida. Yang tergolong asoka biasa diantaranya : ixora coccinea, ixora lutea,
ixora fulgen, ixora morcothyrsa, ixora american, ixora pitsanulokedan dan asoka
bangkok (Semangun, 2004).
Bunga asoka banyak sekali jenisnya, ada yang merah cerah dan warnah
coklat kemerah. Bunga asoka termasuk bunga berbatang kayu yang keras
sehingga dengan mudah kita dapat membudidayakannya (Mahmud, 2006).
Ada berbagai cara mudah membudidayakan bunga asoka yaitu salah satunya
dengan cara stek batang. Dengan cara stek batang yaitu potong batang asoka yang
agak tua terus tancapkan atau tanamkan pada tanah yang gembur atau subur, siram
denga air secukupnya, dalam waktu 3-4 minggu akan tumbuh akar baru dan tunas
baru (Araya, 2005).
2.2. Morfologi Tanaman Asoka
Morfologi tanaman asoka dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1. Tanaman Asoka Merah (http//www.petanibunga.com/2010)
7
Deskripsi umum tanaman asoka.
Habitus : Perdu, tinggi 1-4 m
Batang : tegak, berkayu, bulat, bercabangan, simpodial, putih kotor.
Daun
: tunggal, saling berhadapan, lonjong, pangkal merunang, tepi rata,
ujung runcing, pertulangan menyirip, panjang 3,7 cm, lebar
3,5 cm, hijau.
Bunga
: majemuk, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benag sari
empat, panjang 0,5 cm, kepala sari melekat pada mahkota.
Tanaman: ukuran kecil dan hijau yang memiliki kulit cokelat halus dan
abu-abu, memiliki auster yang menempel erat pada setiap
cabang dan ranting.
Kelopak : kelopak berwarna kuning ketika masih muda, setelah itu menjadi
orange dan semakin tua akan berubah menjadi merah.
(Previous post, 2012)
2.3. Klasifikasi Tanaman Asoka
Menurut (Tjitrosomo, 2001) klasifikasi ilmiah tanaman asoka merah (Ixora
cocineae) adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Plante (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionata (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas
: Rosidae
8
Ordo
: Fabales
Famili
: Caesalpiniaceae
Genus
: Ixora
Spesies
: Ixora cocine
2.4. Pertumbuhan Asoka
Ixora spmerupakan tanaman yang tumbuh subur pada daerah-daerah tropis
dan subtropis. Tumbuh pada daerah daratan sedang dan daratan tinggi yang
berkisar 800-1800 m di atas permukaan laut, curah hujan berkisar antara 12002600 mm3/ tahun dan rata-rata suhu mencapai 22-27oC. Dengan keadaan tanah
tidak tergenangi oleh air serta kelembaban tanah sekitar 40% dengan PH 4,7-7,8
(Bohm.dkk,1995).
Tanaman asoka dapat tumbuh dengan baik ditempat-tempat yang terbuka
atau sedikit terlindungi dari sinar matahari, baik di daratan rendah maupun daratan
tinggi, yakni pada 1-1000 m diatas permukaan laut. Untuk mendapat tanaman
yang pertumbuhannya sehat dan bagus, media tanam atau lahan yang akan
ditanami harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik. Penyiraman dan
pemupukan perlu dilakukan secara teratur sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
tanaman pada setiap fase pertumbuhannya (Sutarni, 1995).
Penyiraman seharusnya dilakukan setiap hari kecuali pada musim
penghujan. Penyiraman dapat dilakuakan pagi hari pada saat cuaca sedang cerah
tetapi bila perlu dapat dilakukan pada sore hari. Pada saat tanaman sedang aktif
dalam pertumbuhan perlu dipupuk dengan pupuk NPK yang kandungan
nitrogennya tinggi. Sedangkan pada saat tanaman suda waktunya berbunga, untuk
9
merangsang pembungaan perlu dipupuk denghan pupuk yang kandungan
fosfornya tinggi. Pemupukan dapat dlakukan dengan pupuk kandang atau kompos
atau pupuk buatan (Loveless.A.R,1989).
Dengan perawatan, penyiraman dan pemupukan secara teratur sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhannya, secara
fisiologis tanaman akan tumbuh dengan baik, sehat,tidak mudah terserang
penyakit dan akan selalu berbunga (Sutarni, 1995).
2.9.
Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atas sesuatu masalah yang memerlukan
pengujian.
Ho
: tidak ada pengaruh diameter dan tinggi stek terhadap pertumbuhan
tanaman asoka.
Ha
: Ada pengaruh diameter dan tinggi stek terhadap pertumbuhan tanaman
asoka.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh diameter dan tinggi stek batang pada
tanaman asoka.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
1.
Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan di laksanakan setelah proposal ini di
seminarkan dan direncanakan selama 2 bulan
2.
Tempat Penelitian.
Tempat pelaksanaan penelitian ini bertempat di Negeri Negeri Lima
Kabupaten Maluku Tengah.
3.3. Variabel Penelitian.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Variabel bebas (x) : Diameter dan tinggi stek.
- Variabel terikat (y) : pertumbuhan tanaman asokadengan indikator :
Pertumbuhan: - Tinggi tanaman
- Diameter batang
- Jumlah tunas
11
3.4. Objek Penelitian
Objek penelitian yaitu satu batang asoka diambil dari satu tanaman asoka
dari Negeri Negeri Lima dengan jumlah 12 stek.
3.5
Alat dan Bahan
1. Alat :
- Plastik/ polibag
- Parang/ pisau
- Penggaris
- Gayung
- Jangka Sorong
2. Bahan :
- Batang Asoka
- Tanah
- Air
- Pupuk Organik
3.6
Rancangan Penelitian
Rancangan ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu diameter batang asoka tinggi stek batang
asoka yang terdiri dari 4 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga
total unit pengamatan dalam penelitian ini adalah 12 unit.
B1 : Diameter 1 cm + tinggi stek 10 cm.
B2 : Diameter 1 cm + tinggi stek 15 cm
12
B3 : Diameter 1 cm + tinggi stek 20 cm
B4: Diameter 1 cm + tinggi stek 25 cm
3.7. Desain Penelitian
Tabel, 3.1 Desain Penelitian
Perlakuan
Ulangan
Jumlah
1
2
3
B1
B11
B12
B13
B2
B21
B22
B23
B3
B31
B32
B33
B4
B41
B42
B43
Rata-rata
3.8. Prosedur Penelitian
a. Pilih tanaman asoka dengan batang atau cabang yang sehat
pertumbuhannya dari induk tanaman yang telah berbunga.
b. Potong batang atau cabang dibagian tengah yang rata dan dipilih
sepanjang 20 cm dengan diameter batang 1 cm.=
c. Potong tangkai daun yang terdapat dibagian bawah setinggi 15
cm,sisakan 2 tangkai daun bagian atasnya.
d. Setelah dipotong, getah yang keluar dicuci dengan air bersih.
e. Selanjutnya siapkan media tanah sebanyak 5 kg dan siapkan kantong
polybag berukuran 20 x 25 cm yang telah diisi media tanam yang akan
13
digunakan untuk menanam bahan stek. Media semai yang digunakan
adalah campuran tanah, pasir, dan pupuk kompos dengan perbandingan
1:1:1
f. Siram media tanam hingga kapasitas lapang.
g. Tanam stek ke dalam media tanam sambil ditekan – tekan media
tanamnya supaya padat.
h. Letak bibit tanaman (stek) pada tempat yang terang dan teduh,
hindarkan dari sinar matahari langsung.
i. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari dengan volume yang sama
untuk mempertahankan kelembaban media tanam.
j. Pengukuran pertumbuhan tanaman akan dilakukan setiap 1 minggu sekali
selama 2 bulan, baik itu untuk tinggi tanaman, diameter batang, jumlah
tunas.
3.9. Analisis Data
Data yang diambil dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
analisis varians (anova). Jika ada pengaruh dilakukan uji lenjut dengan uji BNJ
(Beda Nyata Jujur).
Download