PENERAPAN METODE KOMUNIKASI DALAM MERUBAH PERILAKU SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN K4 IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUWANGI (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwungu, Singotrunan dan Grajagan) Oleh: Eko Prabowo, S.Kep.,Ns., M.Kes Nantiya Pupuh Satiti, S.Kep.,Ns.,M.Kep Septi Kurniawati, S.ST Vita Raraningrum, S.ST ABSTRAK Antenatal care(ANC) is very importantfor pregnant women. Prenatal periodisa period of preparation, both physically (fetal grow thand maternal adaptation) and psychological (anticipatedto be a parent). Butin fact, up to this time K4 visit coveragein pregnant womenin Banyuwang is till low enough ordo not meet the set targets. The purpose of this study was to investigate the application of methods of communication in changing social behavior to improve K4 visit pregnant women in Banyuwangi 2014. This study used quantitative research methods to design the expansion draft randomized control group pretest-posttest design. The independent variableis the method of communication in changing social behavior (methods of health education in health vasilitas, workshops community leaders, and educational cadres), and the dependent variablein the form of visits K4 pregnant women. Sampling technique using multi stage sampling. Location of the study are in PHC Sempu. Instruments research on variable communication methodin changing social behavioris a unit of learning program (SAP) and the variable K4 visit pregnant women using observation KIA book. Statistical testin this study is a statistical test Che-Square One Sample and Kruskal Wills. The results showedthe influence of classes and support pregnant women with ρ0:00 husband, Communication cadres with 0:00 ρ and ρ public figures with 0001. Theory Snehandu B. Karin Notoatmodjo, (2007) analyzed thestarting point of health behavior that the behavior of one of which is a function of the presen ceorab sence of information about health or medical facility (accesebility of information) and social support from the surrounding community (social support). Forthat we need the strong support both in terms of policies and toolsin order to improvethe effectiveness of reporting K4 pregnant women. Keywords: Visits K4, Behavior kenyataanya, sampai dengan saat ini PENDAHULUAN Kunjungan (ANC) sangat antenatal penting care bagi ibu cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil masih cukup rendah hamil.periode prenatal adalah periode memenuhi persiapan, baik secara fisik, yakni ditetapkan. pertumbuhan janin yang telah adaptasi Cakupan kunjungan ibu hamil maternal maupun secara psikologis, K4 di Indonesia tahun 2012 sebesar yakni orangtua 87.37%.sementara itu target renstra (Bobak, 2005). Kunjungan prenatal kunjungan K4 adalah sebesar 90%. direncanakan mengikuti Dari 33 provinsi di Indonesia hanya 12 pertumbuhan dan perkembangan janin Provinsi diantaranya (36.4%) yang dan untuk mengidentifikasi kelainan telah yang proses Provinsi jawa timur termasuk Provinsi persalinan normal (Bobak, 2005). Pada yang belum mencapai target Renstra setiap care dengan cakupan kunjungan ibu hamil (ANC), petugas mengumpulkan dan K4 sebesar 88.82% (Ditjen Bina Gizi menganalisis data mengenai kondisi dan ibu dan Sementara itu untuk jumlah ibu hamil pemeriksaan fisik untuk mendapatkan yang melakukan kunjungan K1 dan K4 diagnosis kehamilan intrauterine, serta di Kabupaten Banyuwangi tahun 2010- ada tidaknya masalah atau komplikasi 2012 adalah sebagai berikut: antisipasi menjadi untuk dapat mengganggu kunjungan melalui (Saifudin, Tabel 1 dan target atau belum antenatal anamnesis 2005).Namun mencapai KIA target Kemenkes RI, tersebut. 2013). pada Jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan K1 dan K4 di Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 sampai dengan 2012 Melakukan Melakukan Kunjungan K1 Kunjungan K4 Tahun Jumlah Ibu Hamil F % f % 2010 26.258 24.002 91.41 20.845 79.39 2011 25.936 23.835 91.90 21.458 82.73 2012 25.936 24.061 92.77 21.737 83.81 (Sumber: Banyuwangi dalam angka, 2013) Sementara itu, tiga Puskesmas di Wilayah Kabupaten Banyuwangi masuk kategori rendah adalah sebagai berikut: yang angka kunjungan K1 dan K4-nya Tabel 1.2 Jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan K1 dan K4 Puskesmas di Kabupaten Banyuwangi tahun 2013 Jumlah Ibu Hamil No Puskesmas Jumlah K1 % K4 1 Singotrunan 608 543 89.31 466 2 Kedung Wungu 433 369 85.22 312 3 Grajagan 507 499 98.42 428 Total 1548 1411 91.15 1206 Sumber: Data Dinas Kesehatan (2013) Masa kehamilan merupakan Metode Komunikasi di tiga % 76.64 72.06 84.42 77.91 dalam periode unik dan cukup beresiko untuk Merubah kehidupan wanita. Oleh karena itu, implementasi penggunaan komunikasi mereka dan untuk merubah perilaku sosial. Kunci proses perawatan pada strategi Metode Komunikasi kehamilannya dengan tujuan agar dalam MerubahPerilakuSosial antara kondisi yang bersangkutan dan janin lain: meningkatkan deteksi kepatuhan tetap sehat sampai proses melahirkan kunjungan dan mampu mendeteksi secara dini memberdayakan ibu hamil, keluarga gangguan dan perlu memahami mengenali atau komplikasi yang PerilakuSosialmerupakan tokoh ANC ibu masyarakat, hamil, dan mungkin terjadi. Untuk itu diperlukan meningkatkan komitmen politik dan pemeriksaan kehamilan yang teratur sumber daya bagi ibu hamil. Metode oleh tenaga pelayanan ANC. Untuk itu Komunikasi diperlukan untuk MerubahPerilakuSosial menggunakan menintkatkan cakupan pelayanan K4 berbagai metode untuk menyebarkan pada ibu hamil. Upaya tersebut adalah informasi (Hausler H & Wills C, dengan 2007). satu upaya Social Communication Change Komunikasi MerubahPerilakuSosial). Behaviour (Metode dalam dalam Pengendalian sosial dalam masyarakat dapat dilakukan oleh tokoh masyarakat, baik formal (Ketua RT/RW, Kepala Desa, Camat) maupun informal (tokoh agama, tokoh adat, responden.Adapunteknik tokoh perempuan, dan tokoh pemuda), yang digunakan adalah probability edukasi sampling dengan kategori proporsional kader dan pendidikan kesehatan di fasilitas kesehatan. sampling random sampling. Berdasarkan uraian diatas dan Identifikasi Variabel mengingat pentingnya arti kunjungan Variabel dalam adalah metode K4 untuk menurunkan angka kematian penelitian ibu dan bayi, maka peneliti tertarik komunikasi dalam untuk meneliti Penerapan Metode sosial. Komunikasi dalam Merubah Perilaku tergantungnyakunjungan K4 ibu hamil. Sosial untuk meningkatkan kunjungan Instrumen Penelitian dan analisis K4 data ibu hamil di Kabupaten Banyuwangi tahun 2014. ini bebas merubahperilaku Dan Variabel Instrument penelitian ada 2, yaitu SAP dan buku KIA (Lubis, METODOLOGI 2012).Instrumen Desain Penelitian komunikasi dalam Jenis penelitian ini Penerapan metode merubah perilaku adalah sosial menggunakan SAP. Instrumen penelitian quasy-experimental dengan kunjungan berupa buku KIA. Uji desain penelitian perluasan rancangan statistik randomized posttest design. kunjungan Populasi, SampeL dan sampling menggunakan yang K4 digunakan ibu uji hamil pada adalah hipotesis non Populasi dalam penelitan ini parametrik berupa uji chi-kudrat one adalah semua ibu hamil di Wilayah sample untuk efektifitas metode dan Kerja Puskesmas Grajagan Kecamatan menggunakan Purwoharjo, Wilayah Kerja Puskesmas untuk mengetahui efektifitas diantara Kedungwungu ketiga metode (Nursalam, 2008). Tegaldlimo, Kecamatan dan Wilayah Kerja Puskesmas Singotrunan Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi dengan besar sampel 228 uji Kruskal Wollis HASIL PENELITIAN Tabulasi Karakteristik Kunjungan Ibu Hamil dengan Pendekatan Kelas Ibu Hamil dan Dukungan Suami Post test Metode Kelas Ibu Hamil Dan % Dukungan Suami 71 92.2% Berkunjung Tidak 6 7.8% Berkunjung Jumlah 77 100% Sumber: Data Primer Diolah (2014) Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden melakukan kunjungan ulang untuk memeriksakan kehamilanya setelah sebanyak 69 orang (90.8%). Dan sebagian melakukan (9.2%). Tabulasi Karakteristik Kunjungan Ibu Hamil dengan Pendekatan Komunikasi Tokoh Masyarakat Post test Metode Komunikasi Tokoh Masyarakat % Berkunju 63 84.0% ng Tidak Berkunju 12 16.0% ng Jumlah 75 100% Sumber: Data Primer Diolah (2014) Berdasarkan table diatas diketahui bahwa mayoritas responden Tabulasi Karakteristik Kunjungan Ibu Hamil dengan Pendekatan Komunikasi Kader Post test tidak kunjungan ulang sebanyak 7 orang dilakukan kelas ibu hamil sebanyak 71 orang (92.2%). kecil Metode Komunikasi Kader % Berkunju 69 90.8% ng Tidak Berkunju 7 9.2 ng Jumlah 76 100 Sumber: Data Primer Diolah (2014) melakukan kunjungan ulang untuk memeriksakan kehamilanya setelah dilakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat sebanyak 63 orang (84.0%). Dan sebagian kecil tidak melakukan kunjungan ulang sebanyak 12 orang (16.0%). Hasil observasi peneliti Berdasarkan table diatas 1. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil diketahui bahwa mayoritas responden Pelaksanaan kelas ibu hamil di melakukan kunjungan ulang untuk wilayah memeriksakan kehamilanya setelah Kedungwungu dan Singotrunan dilakukan belum berjalan dengan optimal komunikasi kader kerja Puskesmas dikarenakan operasional.Pada Kedungwungu hambatan tentang pelaporan kunjungan Puskesmas K4.Sementara itu bagi ibu ruangan yang hamil digunakan untuk kelas ibu hamil pemeriksaan sedang spesialis mengalami sedangkan pada Singotrunan renovasi, Puskesmas terdapat rumah kendala melakukan di dokter kandungan sakit juga dan belum terlaporkan secara optimal. biaya untuk pemberian makanan b. Pencatatan dokumen kohort tambahan dan banyak ibu yang belum dilakukan secara jelas harus hari dan lengkap. Misalnya alamat sehingga pelaksanaan kelas hamil yang kurang lengkap dan lain tidak bisa dilaksanakan pada pagi sebagainya. hari. bekerja di Sementara pagi di wilayah Puskesmas Grajagan, kelas hamil 2. yang 3. Kendala-kendala a. Geografis dilakukan dengan rutin di rumah Secara georafis wilayah kerja bidan praktek mandiri, dilakukan Puskesmas Kedungwungu dan pada hari Selasa atau Minggu, dan Grajagan cukup luas.Selain itu pemberian jarak makanan tambahan tempuh antara pada ibu hamil didapatkan dari puskesmas ke desa diwilayah uang kerjanya juga cukup jauh. iuran ibu hamil yang mengikuti kelas hamil. Bahkan ada desa yang cukup Pencatatan dan pelaporan terpencil Pencatatan terjangkau. dan pelaporan kunjungan ibu hamil dirasakan dan b. Infrastruktur agak jalan sulit dan kurang optimal, diantaranya: pekerjaan a. Kurangnya koordinasi antara Infra struktur jalan di wilayah bidan kerja koordinator dengan khususnya wilayah bidan wilayah yang kerja KIA diluar puskesmas Kedungwungu Puskesmas sebagian mengalami kerusakan.Dimungkin kondisi tersebut menjadi salah satu memeriksakan factor pemicu angka kejadian dilakukan kelas ibu hamil sebanyak 23 abortus cukup orang (88.46%). Hasil analisis statistic tinggi.Selain itu beberapa ibu X2 One sample diperoleh hasil ρ 0.018 hamil menyatakan masih ikut lebih kecil dari α 0.05 yang artinya ada membantu pekerjaan suami pengaruh antara kelas ibu hamil dan disawah.Selain itu beberapa dukungan suami untuk meningkatkan ibu hamil juga masih berjualan kunjungan K4. yang di pasar. kehamilanya Peserta c. Ibu hamil sebaiknya kelas ibu hamil setelah ibu hamil pada umur Mobilitas (perpindahan tempat kehamilan 20 s/d 32 minggu, karena tinggal) pada umur kehamilan ini kondisi ibu ibu hamil cukup tinggi, kebanyakan merupakan sudah pendatang atau keguguran, efektif untuk melakukan pindah ke Bali. Selain itu ibu senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu enggan memeriksakan hamil maksimal sebanyak 10 orang kehamilanya karena malu setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta kondisi, minimal 1 kali pertemuan sehingga misalnya hamil pada usia tua, dapat mengikuti berbagai materi yang hamil diluar nikah, dan jumlah penting, anak persiapan persalinan atau materi yang dengan dari Bali beberapa yang banyak atau jaraknya terlalu dekat. kuat, tidak misalnya takut materi terjadi tentang lainnya (Depkes RI, 2009). Kelas hamil ini memang PEMBAHASAN memiliki banyak keuntungan, baik Pengaruh kelas ibu hamil dan bagi ibu maupun tenaga kesehatan. dukungan Karena melalui kegiatan ini, tidak suami terhadap hanya sekedar menyampaikan materi- kunjungan K4 ibu hamil Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas materi saja kepada ibu hamil, tetapi responden juga menciptakan interaksi dan berbagi melakukan kunjungan ulang untuk pengalaman antar ibu hamil maupun antara ibu hamil tenaga merasa cemas.Untuk itulah dukungan kehamilan, keluarga atau orang terdekat atau yang perubahan tubuh dan keluhan selama dalam hal ini adalah suami sangatlah kehamilan, diperlukan. kesehatan dengan mengenai perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, Pengaruh mitos/kepercayaan/adat terhadap kunjungan K4 ibu hamil istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran. kader Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keikutsertaan suami / keluarga komunikasi mayoritas responden melakukan kunjungan ulang untuk dalam kegiatan pelaksanaan kelas ibu memeriksakan hamil dapat memberikan manfaat juga dilakukan komunikasi kader sebanyak pada ibu hamil. Misalnya, ibu hamil 23 orang (88.46%). Hasil analisis bisa dari statistic X2 One sample diperoleh hasil suami/ keluarga sehingga ibu hamil ρ 0.018 lebih kecil dari α 0.05 yang secara artinya mendapatkan psikologis sendirian sudah perhatian karena tidak merasa suami/ keluarga memberikan perhatian dan Ketika kondisi seorang hamil maka ibu antara kunjungan K4. Kunjungan K4 ibu hamil merupakan alat satu bentuk perilaku dalam kesehatan.Sementara itu perilaku akan kesehatan sendiri merupakan suatu mengalami berbagai perubahan fisik respon seseorang terhadap stimulus maupun atau objek yang berkaitan dengan sakit psikologi dia pengaruh setelah komunikasi kader untuk meningkatkan dukungan yang akan berdampak juga pada kesehatan ibu hamil tersebut. ada kehamilanya yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada atau ibu hamil, sehingga dengan adanya kesehatan, makanan dan minuman kelas ibu hamil ini maka ibu hamil serta lingkungan (Dinkes Polewali yang mengalami berbagai macam Mandar, 2008). perubahan merasa nyaman dengan akan kehamilannya dan tidak penyakit, system pelayanan Komunikasi petugas kesehatan pada kader akan meningkatkan pengetahuan kader yang bersangkutan. (87.50%). Hasil analisis statistic X2 Sementara komunikasi dapat berupa One sample diperoleh hasil ρ 0.030 suatu adalah lebih kecil dari α 0.05 yang artinya ada keseluruhan makna, dapat diartikan pengaruh antara komunikasi tokoh sebagai masyarakat informasi.Informasi pemberitahuan biasanya dilakukan seseorang, oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah untuk meningkatkan kunjungan K4. Komunikasi masyarakat dengan akan memunculkan kesadaran masyarakat terhadap suatu dukungan inovasi yang berpengaruh terhadap menurut Landy dan Conte (2007) perilaku, dalam Mudita (2009), dukungan sosial biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). (2007) Sementara itu adalah kenyamanan, bantuan, atau Teori Snehandu B. Kar dalam Notoatmodjo, social. tokoh menganalisis informasi yang diterima seseorang melalui kontak oleh formal perilaku kesehatan bertitik tolak bahwa maupun informal dengan individu atau perilaku salah satunya merupakan kelompok. fungsi dari adanya atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau Teori Snehandu B. Kar dalam Notoatmodjo, (2007) menganalisis fasilitas kesehatan (accesebility of perilaku kesehatan bertitik tolak bahwa information). perilaku salah satunya merupakan fungsi dari Dukungan sosial dari Pengaruh komunikasi tokoh masyarakat terhadap kunjungan K4 Komunikasi masyarakat ibu hamil Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sekitarnya (social support). mayoritas responden akan mempengaruhi memeriksakan dengan tokoh mampu ibu dalam kehamilannya. melakukan kunjungan ulang untuk Perubahan sosial budaya terdiri dari memeriksakan nilai-nilai kehamilanya setelah kebudayaan, norma, dilakukan komunikasi dengan tokoh kebiasaan, kelembagaan, dan hukum masyarakat adat yang lazim dilakukan di suatu sebanyak 21 orang daerah. Apabila adat ini tidak kehamilan, maka diharapkan ibu dilaksanakan akan terjadi kerancuan hamil yang menimbulkan sanksi tak tertulis kehamilan ke petugas kesehatan oleh masyarakat setempat terhadap atau fasilitas kesehatan minimal 4 pelaku yang dianggap menyimpang. kali selama hamil (K4).Selain itu Tatanan budaya pada akhirnya akan bagi mempengaruhi dalam keputusan ibu mengikuti kelas ibu hamil yang dalam memeriksakan kehamilan pada diselenggarakan tenaga kesehatan. wilayah terdekatnya. 2. melakukan ibu pemeriksaan diharpkan untuk oleh bidan Bagi Keluarga/suami KESIMPULAN Diharapkan Kesimpulan memberikan dukungan kepada ibu 1. Ada pengaruh kelas ibu hamil dan hamil berupa perhatian sehingga dukungan ibu hamil secara psikologis tidak 2. suami terhadap kunjungan K4 ibu hamil Kabupaten Banyuwangi di tahun (suami) sendirian.Dukungan keluarga itu dapat juga berupa 2014 pendampingan Ada pengaruh komunikasi kader pemeriksaan kehamilan atau hadir terhadap kunjungan K4 ibu hamil ketika di Kabupaten Banyuwangi tahun hamil. 2014 3. merasa keluarga 3. pelaksanaan selama kelas ibu Bagi petugas kesehatan terkait Ada pengaruh komunikasi tokoh Perlu masyarakat terhadap kunjungan petugas kesehatan terhadap ibu K4 hamil ibu hamil di Kabupaten Banyuwangi tahun 2014 ditingkatkan terutama kerjanya.Perhatian perhatian diwilayah itu dapat berupa kunjungan rumah atau Saran melalui alat komunikasi untuk 1. memastikan apakan ibu sudah Bagi Responden Mengingat manfaat begitu pemeriksaan besarnya selama memeriksakan kehamilanya.Aktifkan kelas ibu hamil kembali, begitu dengan setiap puskesmas sehingga ibu bisa dikontrol oleh masyarakat hamil.Selain itu perlu kiranya luas. Dengan adanya perangkat ditingkatkan koordinasi dengan lunak tersebut diharapkan bidan petugas pelaporan K4 wilayah koordinator kerja puskesmas, terutama bagi melakukan update data kunjungan ibu yang melakukan pemeriksaan K4 kehamilan terukur. banyak karena manfaat diluar kelas wilayah.Bagi lebih setiap cepat, hari cermat bisa dan kader kesehatan diharapkan ikut berperan aktif dalam melakukan pemantauan atau screening pada ibu hamil. 4. Bagi puskesmas Perlu pengawasan pada pelaporan pencatatan kohort ibu hamil.Diantaranya adalah tentang data demografi ibu yang biasanya kurang lengkap. Selain itu perlu pula dilakukan evaluasi capaian target K4 dengan cara verifikasi data dan upaya tindak lanjut terhadap capaian K4. Misalnya dengan melakukan kerjasama lintas sector (perangkat desa atau tokoh masyarakat dan tokoh agama). 5. Bagi Dinas Kesehatan Sudah waktunya dikembangkan software sistem pelaporan online cakupan K4 DAFTAR PUSTAKA Asnawi. 2007. Teori Motivasi. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar. 2008. Perilaku Manusia. Jakarta: EGC. Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI. Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI. Ghozali, I., Latan, H. (2012). Partial Least Square. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com. diakses pada tanggal 15 Maret 2010. Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com. diakses pada tanggal 15 Maret 2010 yang terintegrasi Irwanto. 2008. Klasifikasi Motivasi. http://www.media.com. diakses tanggal 26 Maret 2010. Lubis, Rismahara. 2012. Pengaruh akses dan motivasi terhadap perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan antenatal di wilayah kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012. Tesis: tidak dipublikasikan. Mar’at, S., & Lieke. 2006. Perilaku manusia. Bandung: Refika Utama. Mohibbin. 2008. Psikologi Perkembangan Remaja.Jakarta: EGC Mubarok. 2007. Teori Kebutuhan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nursalam (2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Purwanto. 2008. Unsur Motivasi. Jakarta : Balai Pustaka Rusmi. 2008. Teori Movasi .Jakarta: Bintang Pustaka Saifudin. 2002. Sikap dan Skala Pengukurannya. Jakarta:PT.Rineka Cipta Saifudin. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta :Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sedarmayanti, Hidayat, S. (2011). Metodologi Penelitian.Bandung. CV Mandar Maju. Sunaryo. 2006. Psikologi untuk Kesehatan. Jakarta : EGC Swanburg. 2006. Motivasi. Jakarta: Bintang pustaka Syarifudin (2010). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS. Grafindo Litera Media. WHO.2006. Pelayanan Maternal.Jakarta Aesclapius Press. Kesehatan : Media